35
NAMA KELOMPOK 3 : DYAH MUTHIA ATHIA NABILA FAQIHA SHARON NATASHA YENNI PUTRI

Geografi - pembentukkan jagad raya

Embed Size (px)

Citation preview

NAMA KELOMPOK 3 :

DYAH MUTHIAATHIA NABILA FAQIHASHARON NATASHAYENNI PUTRI

Teori Penciptaan Planet Bumi Sebagai Anggota Tata Surya Dan Jagat Raya

• Jagad raya, alam semesta, atau antariksa adalah ruang yang meluas kesegala arah, dan memiliki batas –batas yang belum diketahui.

• Berbentuk melengkung dan dalam keadaan memuai.

• Terdiri atas galksi-galaksi bintang yang berjumlah banyak sekali. Salah satunya adalah galaksi bimasakti.

• Terdiri atas benda-benda langit yang membentuk sistem bintang yang kecil.

Bentuk-Bentuk Galaksi• Galaksi Eliptikal adalah jenis

galaksi yang diperkirakan mempunyai bentuk ellipsoidal dan terlihat lembut karena terang nya cahaya antar bintang, hampir keseluruhan bentuk fisik nya rata dan terang. Dengan morfologi yang beraneka macam nya bentuk yang ada, hal ini ternyata sangat mempengaruhi jumlah dari banyak nya bintang yang ada didalam sebuah galaksi. Klasifikasi morfologi eliptikal ini telah diklasifikasikan oleh Edwin Hubble dalam skema klasifikasi Hubble.

Galaksi Spiral

Jenis galaksi ini terdiri atas pusaran bintang dan medium antar bintang dimana pada garis tengah nya atau pusat galaksi terdiri dari bintang bintang yang berumur sangat tua. Dilihat dari bentuknya, galaksi spiral mempunyai lengan yang cerah disetiap sisinya dan merupakan bagian yang paling padat materi atau sering disebut “Densiy Waves”.

• Galaksi Tak Beraturan. Adalah jenis galaksi yang bentuk nya bukan eliptikal maupun spiral. Jenis galaksi ini bermacam-macam yaitu “Dwarf” Galaksi atau galaksi cebol, dan Ring Galaksi yaitu galaksi yang bentuk nya seperti cincin.

• Galaksi Pilin Berpalang Merupakan galaksi berpilin yang mempunyai bentuk pusat struktur bar yang terdiri dari bintang-bintang. Bar tersebut terdapat di hampir dua pertiga daripada semua galaksi pilin.

Ciri-ciri galaksi :

Mempunyai cahaya sendiri, bukan cahaya pantulan.

Galaksi-galaksi lain dapat terlihat berada diluar galaksi bimasakti.

Jarak antara galksi yang satu dengan galaksi yang lain sejauh jutaan cahaya.

Mempunyai bentuk-bentuk tertentu. Misalnya : bentuk spiral, elips, dan tidak beraturan.

Beberapa Galaksi Yang Sudah Diketahui Manusia,

yaitu :1. Galaksi Magellan, galaksi yang

paling dekat dengan galaksi kita, jaraknya kurang lebih 150.000 tahun cahaya

2. Galaksi Andromeda, jaraknya dengan galaksi kita kurang lebih 1.500.000 tahun cahaya

3. Galaksi Ursa Mayor, galaksi yang paling rapat jaraknya dengan galaksi kita, jaraknya kurang lebih 10.000.000 tahun cahaya

4. Galaksi Langit Hidra, galaksi yang terlihat samar-samar, jaraknya yang terjauh dari galaksi kita lebih dari 10.000.000 tahun cahaya

URSA MAYOR

ANDROMEDA

1. •Teori Ledakan Besar/Big Bang

2. •Teori Keadaan Tetap (Steady State Theory)

3. •Teori Alam Semesta Quantum

TEORI TERJADINYA JAGAT RAYA

1. Teori Ledakan Besar

Teori ini dikemukakan oleh George Gamov

Seluruh bahan/materi dan tenaga yang terdapat di alam semesta ini pernah menyatu dalam keadaan massa tunggal

• Dalam keadaan massa tunggal, jagad raya memiliki suhu dan energi sangat besar.

• Untuk itu hanya ledakan besarlah yang dapat menghancurkan massa tunggal menjadi serpihan-serpihan sebagai awal jagad raya.

2. Teori Keadaan Tetap Teori ini dikemukakan oleh Fred

Hoyle, Hermen Bondi, dan Thomas Gold

Alam semesta tidak berawal dan berakhir tetapi dalam keadaan tetap

Mereka beranggapan bahwa segala sesuatu yang terdapat di alam semesta ini nampaknya tetap

Mereka berpendapat bahwa alam semesta selalu memuai dengan laju yang tetap dan materi baru secara terus menerus tercipta sehingga dalam ruang tertentu selalu ditemui jumlah materi yang sama

3. Teori Alam Semesta Quantum

Teori ini dikemukakan oleh William Lane Craig (1966). Dia mengemukakan bahwa alam semesta adalah sesuatu yang sudah ada selamanya dan akan tetap ada untuk selamanya pula. Dalam teori Quantum, ruang hampa pada hakikatnya tidaklah ada, yang ada hanyalah partikel-partikel subatomik.

TEORI TERJADINYA TATA SURYA

1. TEORI NEBULA

2. TEORI PLANETESIMAL

3. TEORI PASANG SURUT

4. TEORI AWAN DEBU (PROTO PLANET)

5. TEORI BINTANG KEMBAR

1. Teori NebulaImmanuel Kant (1724-1804) Piere Simon de Laplace (1749-

1827)

Teori Nebula Oleh Immanuel Kant

Tata surya terbentuk oleh gumpalan kabut (nebula) yang terdiri atas bermacam-macam gas

Awalnya gas-gas diangkasa yang massanya besar menarik gas yang massanya kecil yang berada di sekelilingnya hingga membentuk gumpalan gas yang menyerupai cakram

Gumpalan gas tersebut mengalami pemampatan dan penyusutan sehingga menyebabkan perputaran kabut menjadi makin cepat

Gumpalan kabut bermassa besar yang berada di pusat cakram menjadi matahari

Gas-gas disekitarnya mengalami penurunan suhu dan menyusut membentuk planet-planet yang mengelilingi matahari

Teori Nebula Oleh Piere Simon De Laplace

Tata surya berasal dari kabut gas raksasa yang sejak awal telah berputar(berpilin) dalam keadaan panas

Kabut gas selalu memancarkan panas ke alam semesta yang dingin sehingga kabut tersebut menjadi dingin dan mengalami penyusutan

Keadaan tersebut menyebabkan perputarannya menjadi makin cepat di kedua kutubnya dan melebar di bagian equator

Perputaran yang makin cepat menyebabkan sebagian gas-gas di equator terlepas dari bola gas awal

Gas-gas yang terlepas tersebut selanjutnya membentuk bola-bola gas yang lebih kecil dan mendingin menjadi planet-planet yang mengelilingi bola agas awal, yaitu Matahari

Meskipun dasar teori yang dikemukakan oleh Kant dan Laplace diatas berbeda, tetapi inti teori keduanya mengandung persamaan bahwa tata surya berasal dari kabut.

Oleh karena itu teori ini lebih dikenal dengan sebutan Kant-Laplace.

Teori Kant-Laplace ini selanjutnya menjadi dasar bagi para ahli astronomi dalam melakukan penelitian tentang tata surya

ORION NEBULA

2. TEORI PLANETESIMAL (1905)

Teori planetesimal dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton pada tahun 1905

Chamberlin dan moulton beranggapan bahwa tata surya berasal dari gumpalan kabut yang berbentuk spiral atau pilin

Kabut pilin tersebut terdiri atas butir-butir material padat yang disebut planelesimal

Tiap-tiap planetesimal mempunyai lintasan orbit yang bebas sehingga terjadi tubrukan antara planetesimal

Akibat tubrukan yang berulang dan adanya gaya gravitasi, terjadilah penumpukan planetesimal sehingga menjadi gumpalan yang lebih besar dan mampat

Gumpalan terbesar berada di pusat kabut pilin dan menjadi matahari

Gumpalan kabut kecil menjadi planet-planet secara bersama-sama beredar mengelilingi matahari

3. TEORI PASANG SURUT

Teori pasang surut pertama kali dikemukakan oleh Buffon (1707-1788)

Menurut Buffon, tata surya berasal dari materi matahari yang terlempar setelah bertabrakan dengan sebuah komet

Teori ini kemudian diperbaiki oleh Sir James Jeans dan Harold Jeffreys (1919)

Jeans dan Jeffreys mengemukakan bahwa ada sebuah bintang besar yang mendekati matahari sehingga menyebabkan adanya efek pasang pada kabut matahari

Bintang besar tersebut menimbulkan kekuatan yang dapat menarik dan melepaskan sebagian massa matahari

Massa yang terlepas dari matahari itu pecah dan berputar, selanjutnya secara perlahan mendingin menjadi planet-planet dan satelit-satelit seperti sekarang

4. TEORI AWAN DEBU (PROTO PLANET)

Dasar teori proto planet adalah bahwa tata surya berasal dari kabut gas.

Kabut gas tersebut tersebar tipis-tipis di angkasa dalam jumlah yang sangat banyak

Karena ada pengaruh gaya tarik-menarik antar-molekul dalam kabut gas tersebut, perlahan-lahan kabut gas menjadi gumpalan yang makin padat

Keadaan tersebut disebabkan oleh gerak gas yang berputar tidak beraturan di dalam kumpulan kabut

Namun, secara perlahan gerak tersebut menjadi gerak berputar yang memipihkan dan memadatkan kabut

Salah satu gumpalan mengalami pemampatan di tengah, sedangkan gumpalan-gumpalan yang lebih kecil hanyut di lingkungan sekitarnya.

Gumpalan yang berada di tengah disebut matahari

5. TEORI BINTANG KEMBAR ( R.A. Lyttleton)

Matahari dahulu diduga mempunyai sebuah bintang sebagai kembarannya

Bintang yang menjadi kembaran matahari kemudian meledak yang mengakibatkan terlemparnya sejumlah partikel

Partikel yang terlempar tersebut kemudian mendingin membentuk planet-planet dan satelit-satelit yang mengelilingi matahari

TATA SURYA

PLANET-PLANET DALAM TATA SURYA:

1.Merkurius merupakan Planet paling dekat dengan Matahari, jarak rata-ratanya hanya sekitar 57,8 juta km. Akibatnya, suhu udara pada siang hari sangat panas (mencapai 4000C), sedangkan malam hari sangat dingin (mencapai -2000 C).Planet ini tidak mempunyai atmosfer.

Merkurius memiliki ukuran garis tengah 4.850 km. Planet ini beredar mengelilingi matahari dalam suatu orbit eliptis (lonjong) dengan periode revolusinya sekitar 88 hari, sedangkan periode rotasinya sekitar 59 hari.

Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta atmosfer. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180 sampai 430 derajat Celcius).

2. Venus Merupakan planet yang letaknya paling

dekat ke bumi, yaitu sekitar 42 juta km, sehingga dapat terlihat jelas dari bumi sebagai suatu noktah kecil yang sangat terang dan berkilauan menyerupai bintang pada pagi atau senja hari. Venus disebut juga bintang. Kecemerlangan planet Venus disebabkan pula oleh adanya atmosfer berupa awan putih yang menyelubunginya dan berfungsi memantulkan cahaya matahari.

Jarak rata-rata Venus ke matahari sekitar 108 juta km, diselubungi atmosfer yang sangat tebal terdiri atas gas karbondioksida dan sulfat, sehingga pada siang hari suhunya dapat mencapai 4770 C, sedangkan pada malam hari suhunya tetap tinggi karena panas yang diterima tertahan atmosfer. Diameter planet Venus sekitar 12.140 km, periode rotasinya sekitar 244 hari dengan arah sesuai jarum jam, dan periode revolusinya sekitar 225 hari.

3. Bumi merupakan planet ketiga. Jaraknya ke

matahari sekitar 150 juta km, periode revolusinya sekitar 365,25 hari, dan periode rotasinya sekitar 23 jam 56 menit dengan arah barat-timur. Planet bumi mempunyai satu satelit alam yaitu Bulan (The Moon). Diameter Bumi sekitar 12.756 km hampir sama dengan diameter Planet Venus.

Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik).

4. Marsmerupakan planet luar (eksterior planet)

yang paling dekat ke bumi. Planet ini tampak sangat jelas dari bumi setiap 2 tahun 2 bulan sekali yaitu pada kedudukan oposisi. Sebab saat itu jaraknya hanya sekitar 56 juta km dari bumi, sehingga merupakan satu-satunya planet yang bagian permukaannya dapat diamati dari bumi dengan mempergunakan teleskop, sedangkan planet lain terlalu sulit diamati karena diselubungi oleh gas berupa awan tebal selain jaraknya yang terlalu jauh.

5. Jupitermerupakan planet terbesar di tata surya, diameter sekitar 142.600 km, terdiri atas materi dengan tingkat kerapatannya rendah, terutama hidrogen dan helium. Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 778 juta km, berotasi pada sumbunya dengan sangat cepat yakni sekitar 9 jam 50 menit, sedangkan periode revolusinya sekitar 11,9 tahun. Planet Jupiter mempunyai satelit alam yang jumlahnya paling banyak yaitu sekitar 13 satelit, di antaranya terdapat beberapa satelit yang ukurannya besar yaitu Ganimedes, Calisto, Galilea, Io dan Europa

merupakan planet terbesar ke dua setelah Jupiter, diameternya sekitar 120.200 km, periode rotasinya sekitar 10 jam 14 menit, dan revolusinya sekitar 29,5 tahun. Planet ini mempunyai tiga cincin tipis yang arahnya selalu sejajar dengan ekuatornya, yaitu Cincin Luar (diameter 273.600 km), Cincin Tengah (diameter 152.000 km), dan Cincin Dalam (diameter 160.000 km. Planet Saturnus mempunyai atmosfer sangat rapat terdiri atas hidrogen, helium, metana, dan amoniak. Planet Saturnus mempunyai satelit alam berjumlah sekitar 11 satelit, diantaranya Titan, Rhea, Thetys, dan Dione.

SATURNUS

7. UranusUranus mempunyai diameter 49.000. Periode revolusinya sekitar 84 tahun, sedangkan rotasinya sekitar 10 jam 49 menit. Berbeda dengan planet lainnya, sumbu rotasi pada planet ini searah dengan arah datangnya sinar matahari, sehingga kutubnya seringkali menghadap ke arah matahari. Atmosfernya dipenuhi hidrogen, helium dan metana. Planet Uranus memiliki 5 satelit alam, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Jarak rata-rata ke matahari sekitar 2.870 juta km. Planet inipun merupakan planet raksasa yang sebagian besar massanya berupa gas dan bercincin, ketebalan cincinnya hanya sekitar 1 meter terdiri atas partikel-partikel gas yang sangat tipis dan redup.

8. Neptunus merupakan planet superior dengan

diameter 50.200 km, letaknya paling jauh dari matahari. Jaraknya ke matahari sekitar 4.497 juta km. Periode revolusinya sekitar 164,8 tahun, sedangkan periode rotasinya sekitar 15 jam 48 menit. Atmosfer Neptunus dipenuhi oleh hidrogen, helium, metana, dan amoniak yang lebih padat dibandingkan dengan Jupiter dan Saturnus. Satelit Neptunus ada dua, yaitu Triton dan Nereid. Planet Neptunus mempunyai dua cincin utama dan dua cincin redup di bagian dalam yang mempunyai lebar sekitar 15 km.

Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton, Proteus, Nereid dan Larissa.

BULANBulan adalah satelit bumi.Dikatakan demikian

karena bulan selalu mengiringi bumi pada peredarannya. Bulan beredar mengelilingi bumi karena bulan ditarik oleh gaya gravitasi bumi. Bulan dan bumi beredar mengelilingi Matahari. Massa bulan kira-kira seperdelapan puluh satu massa bumi, diametemya kira-kira seperempat diameter bumi, dan gravitasinya kira-kira seperenam gravitasi bumi. Adapun jarak rata-rata bulan ke bumi kira-kira seperempat ratus jarak rata-rata bumi ke matahari.Itulah sebabnya, bulan tampak dari bumi hampir sarna dengan matahari. Permukaan bulan keadaannya kering, gersang, dan banyak lubang (tidak datar).

Hal lain yang menonjol, bulan tidak mempunyai atmosfer. Hal ini karena gaya gravitasi bulan terlalu lemah untuk mengikat atmosfer. Akibatnya, langit tampak hitam kelam jika dilihat dari bulan, tidak ada siklus air, dan terjadi perubahan suhu yang sangat drastis.