13
PENDIDIKAN SOSIAL ”Cinta dan Kasih Sayang” Disusun guna memenuhi tugas: Mata Kuliah : Hadis Tarbawi II Dosen Pengampu : Drs. H. Ahmad Rifa’i, M.Pd Disusun oleh : Faridzil Athros (2021114238) Kelas : D JURUSAN TARBIYAH PAI

Hadis Tarbawi I

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hadis Tarbawi I

PENDIDIKAN SOSIAL

”Cinta dan Kasih Sayang”

Disusun guna memenuhi tugas:

Mata Kuliah : Hadis Tarbawi II

Dosen Pengampu : Drs. H. Ahmad Rifa’i, M.Pd

Disusun oleh :

Faridzil Athros (2021114238)

Kelas : D

JURUSAN TARBIYAH PAI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) PEKALONGAN

2016

Page 2: Hadis Tarbawi I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbuat kasih sayang terhadap sesama merupakan ajaran islam yang

fundamental, artinya dalam kehidupannya manusia harus mengutamakan kasih

sayang terhadap sesama, karena dengan rasa kasih sayang itu akan lebih

mendekatkan diri pada persaudaraan yang baik, yang akan mengantar pada

terjalinnya hubungan social yang harmonis. Rasa “berdiri sama tinggi, duduk

sama rendah” akan terwujud dikalangan kaum muslim. Dalam kenyataannya

ummat manusia adalah sama. Mereka ibarat gigi sisir, yang sejajar dalam segala

sepak terjang, demi mewujudkan kesejahteraan, kedamaian dan kebahagiaan.

Hanya yang paling bertaqwa kepada Allah dan yang mampu merealisasi iman

dalam perbuatan sajalah diantara mereka yang paling mulia dalam

pandanganNya.

Islam menghendaki terciptanya perdamaian dikalangan pemeluknya, sehingga

antara satu dengan yang lain dianjurkan untuk saling hormat menghormati, saling

menyayangi. Oleh sebab itulah, maka islam menggariskan bahwa mencintai dan

menyayangi orang lain seperti mencintai diri sendiri adalah termasuk sebagian

dari cabang iman. Orang yang belum dapat merasakan senasib sepenanggungan

dengan sesama muslim, berarti orang itu belum mempunyai iman yang sempurna.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu hadis tentang cinta dan kasih sayang?

2. Bagaimana penjelasan dari hadis tentang cinta dan kasih sayang?

3. Apa aspek tarbawi dari hadis tentang cinta dan kasih sayang?

2

Page 3: Hadis Tarbawi I

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui hadis tentang cinta dan kasih sayang

2. Mengetahui penjelasan dari hadis tentang cinta dan kasih sayang

3. Mengetahui aspek tarbawi dari hadis tentang cinta dan kasih sayang

D. Metode Pemecahan Masalah

Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui metode kajian pustaka,

yaitu dengan menggunakan beberpa referensi buku yang merujuk pada

permasalahan yang dibahas. Pemecahan masalah dimulai dengan penentuan

rumusan masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban

permasalahan, dari berbagai sumber, dan pengorganisasian jawaban.

E. Sistematika Penulisan Makalah

Makalah ini ditulis dalam bentuk tiga bab, meliputi : Bab I, terdiri dari latar

belakang, perumusan masalah, metode pemecahan masalah, tujuan penulisan, dan

sistematika penulisan masalah. Bab II, terdiri dari pembahasan. Bab III, penutup,

terdiri dari simpulan dan saran.

3

Page 4: Hadis Tarbawi I

BAB II

PEMBAHASAN

A. Hadis tentang Cinta dan Kasih Sayang

عن عنه الله رضي مالك بن انس حمزة ابي عن

احدكم اليؤمن قال وسلم عليه الله صلى النبي

) . البخار رواه لنفسه مايحب الخيه يحب حت

ومسلم)

Artinya:

Dari Abu Hamzah Annas bin Malik ra. Dari Nabi saw. Bersabda: “tidak

(sempurna) iman seorang diantara kalian, hingga mencintai saudaranya (sesama

Islam) sebagaimana mencintai dirinya sendiri.” (H.R Bukhori Muslim)1

B. Penjelasan Hadis

Dalam hadis ini, Rasulullah saw., menegaskan bahwa kesempurnaan iman

seorang belum diperoleh apabila ia tidak mencintai saudaranya. Itu berarti bahwa

beliau memberikan motivasi yang sangat besar kepada umatnya agar memiliki

rasa dan perilaku social yang baik. Motivasi seperti ini juga perlu diberikan oleh

orang tua dan guru pada saat ini.2

Maksud dari kalimat kesempurnaan iman ialah apa yang disebutkan setelah

kalimat ini merupakan syarat kesempurnaan iman seseorang. Jika sifat itu tidak

ada pada diri seseorang, maka imannya tidak sempurna. Bukan berarti ia tidak

1 Mustafa Al-Bugha & Muhyidin Mistu, Al-Wafi Syarah Hadis Arba’in Imam Nawawi, (Jakarta: Pustaka Al-kautsar, 2002), hlm. 105.2 Bukhari Umar, Hadis Tarbawi (Pendidikan dalam Perspektif Hadis), (Jakarta: Amzah, 2014), hlm. 55.

4

Page 5: Hadis Tarbawi I

beriman alias kafir. Kita perlu berhati-hati dengan hal-hal seperti ini karena

kesalahan dalam memahami hakikat kesempurnaan iman bisa mengakibatkan

seseorang terperosok dalam pemikiran takfir (mengkafirkan orang lain).3

Lantas, bagaimana bentuk kasih sayang sesama muslim untuk mempererakh

ukhuwah Islamiyah sesama mereka. Dalam hal ini, setidaknya ada beberapa

bentuk kasih sayang anatra lain :

 

1. Berlemah lembut dalam bersikap dan bertutur

 

من النفضوا القلب غليظ فظا كنت ولو لهم لنت ه الل من رحمة فبما

حولك

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut

terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah

mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imran : 159) 

 

2. Memaafkan dan memohonkan ampun serta bermusyawarah dengan mereka

 

األمر في وشاورهم لهم واستغفر عنهم فاعف

“Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan

bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.” (QS. Ali Imran : 159) 

 

3. Tawadhu' terhadap sesama Muslim

 

3 http://muchlisin.blogspot.co.id/2010/11/hadits-13-cinta-dalam-kesempurnaan-iman.html, diakses pada hari sabtu 27 Maret 2016.

5

Page 6: Hadis Tarbawi I

أحد يبغى وال أحد على أحد يفخر ال ى حت تواضعوا أن إلى أوحى ه الل وإن

أحد على

“Dan sesungguhnya Allah mewahyukan padaku untuk memiliki sifat

tawadhu’. Janganlah seseorang menyombongkan diri (berbangga diri) dan

melampaui batas pada yang lain.” (HR. Muslim).

 

4. Menghilangkan hal-hal yang bisa menyakiti mereka

Dalam sebuah hadits, Abu Barzah Al-Aslami bertanya kepada Rasulullah

shallallahu ‘alaihi wa sallam,

 

: يق طر عن ذى األ اعزل قال به نتفع أ عمل على ني ل الله د ل سو ر يا

المسلمين

“Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang dapat

bermanfaat bagiku.” Beliau menjawab, “Singkirkanlah gangguan dari jalan-

jalan kaum muslimin.” (H.r. Muslim dan Ibnu Majah)

5. Senyum, Salam dan Sapa

 

صدقة لك أخيك وجه فى مك تبس

“Senyummu di hadapan wajah saudaramu adalah sedekah.” (HR. Tirmidzi)

 

تدخلون نيام اس والن وا وصل الطعام وأطعموا الم الس أفشوا اس الن ها أي

بسالم ة الجن

6

Page 7: Hadis Tarbawi I

“Wahai sekalian manusia, sebarkan salam, berikan makanan, dan lakukan

shalat saat orang lain tidur malam, niscaya kalian masuk surga dengan

tenang.” (HR. Tirmidzi) 

6. Meringankan kesusahan sesama Muslim dan membantu mencarikan solusi

baginya

 

مسلم عن ج فر ومن حاجته فى ه الل كان أخيه حاجة فى كان من

القيامة يوم كرب من كربة بها عنه ه الل ج فر  كربة“Barangsiapa membantu keperluan saudaranya, maka Allah membantu

keperluannya. Barangsiapa menghilangkan kesusahan seseorang, maka Allah

akan menghilangkan kesusahannya pada hari kiamat.” (Muttafaq 'alaih)

7. Menutupi aib sesama Muslim

 

القيامة يوم ه الل ستره مسلما ستر ومن

“Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah menutup aibnya

pada hari kiamat.” (Muttafaq 'alaih)

8. Senang melakukan/memberikan sesuatu yang disenangi sesama Muslim

 

لنفسه يحب ما ألخيه يحب ى حت أحدكم يؤمن الTidak beriman seseorang hingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia

cintai untuk dirinya(HR. Bukhari)

9. Menunaikan hak-hak mereka, terutama enam hak sosial Muslim dari Muslim

lainnya

 

7

Page 8: Hadis Tarbawi I

, : دعاك وإذا عليه م فسل لقيته إذا ست المسلم على المسلم حق

, , فشمته, الله فحمد عطس وإذا فأنصحه إستنصحك وإذا فأجبه

, فأتبعه مات وإذا فعده مرض وإذا

“Hak seorang Muslim atas Muslim lainnya ada enam; jika kamu bertemu

dengannya maka ucapkanlah salam kepadanya, jika dia mengundangmu

maka penuhilah undangannya, jika dia meminta nasihat kepadamu maka

nasihatilah dia, jika dia bersin dia memuji Allah subhanahu wata’ala maka

bertasymitlah untuknya, jika dia sakit maka jenguklah, dan jika dia mati maka

iringilah jenazahnya.” (H.R. Muslim)

Tasymit adalah mendo’akan Muslim yang bersin dengan ucapan

"Yarhamukallah" (semoga Allah merahmatimu)

10. Mendoakan sesama Muslim dalam doa-doa kita, baik sepengetahuannya

ataupun di luar sepengetahuannya

 

بمثل ولك الملك قال إال الغيب بظهر ألخيه يدعو مسلم عبد من ماTidak ada seorang hamba pun yang mendoakan saudaranya tanpa

sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata kepadanya, "Dan

bagimu seperti apa yang kamu pinta" (HR. Muslim)4

C. Aspek Tarbawi

1. Mencintai sesama muslim sebagaimana mencintai dirinya sendiri adalah tanda

kesempurnaan iman. Jika hal ini belum ada pada diri seseorang maka

keimanannya belum sempurna.

2. Sebagai seorang Muslim harus saling mencintai dan menyayangi sesama

Muslim lainnya.

4 http://www.madinatuliman.com/3/1/140-ukhuwah-dan-kasih-sayang-sesama-muslim.html, diakses pada hari sabtu 27 Maret 2016.

8

Page 9: Hadis Tarbawi I

3. Seorang guru harus selalu menyayangi dan mencintai anak didiknya.

4. Umat Islam harus mempunyai rasa sosial yang tinggi terutama kepada

sesamanya.

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Dalam hadis diatas Rasulullah menjelaskan kepada kita bahwa iman tidak

akan sempurna dalam hati seseorang kecuali jika manusia yang baik, jauh dari

sifat egois, dengki, benci, dan hasud, serta mencintai dan menyayangi orang lain

sebagaimana ia mencintai dan menyayangi dirinya sendiri.

9