6
II. FILUM PROTOZOA KARAKTERISTIK PROTOZOA a. Mikroskopis berukuran antara 3-100 mikron. b. Penghuni tempat berair/basah. c. Membentuk cyste/kristal pada saat lingkungan kering. d. Uniseluler, beberapa ada yang berkoloni. e. Bentuk tubuh tetap dan ada pula yang tidak tetap. f. Pemakan zat organik, bakteri, mikroorganisme lain atau sisa organisme. g. Komponen sel protozoa terdiri dari : Nukleus Nukleolus Vakuola makanan dan vakuola kontraktil mitokondria h. memiliki dinding selaput plasma yang tipis. i. Simetri radial/bilateral/tidak ada. KLASIFIKASI PROTOZOA a. Kelas Rhizopoda/Sarcodina Bergerak dengan kaki semu/pseudopodia/penjuluran sitoplasma/gerakan amoeboid. Hidup di air tawar/laut/parasit pada organisme lain Perkembangbiakan secara vegetatif dengan membelah diri. Bentuk tubuh berubah-ubah.

Handout Protozoa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Handout Protozoa

II. FILUM PROTOZOA

KARAKTERISTIK PROTOZOA

a. Mikroskopis berukuran antara 3-100 mikron.

b. Penghuni tempat berair/basah.

c. Membentuk cyste/kristal pada saat lingkungan kering.

d. Uniseluler, beberapa ada yang berkoloni.

e. Bentuk tubuh tetap dan ada pula yang tidak tetap.

f. Pemakan zat organik, bakteri, mikroorganisme lain atau sisa organisme.

g. Komponen sel protozoa terdiri dari :

Nukleus

Nukleolus

Vakuola makanan dan vakuola kontraktil

mitokondria

h. memiliki dinding selaput plasma yang tipis.

i. Simetri radial/bilateral/tidak ada.

KLASIFIKASI PROTOZOA

a. Kelas Rhizopoda/Sarcodina

Bergerak dengan kaki semu/pseudopodia/penjuluran sitoplasma/gerakan

amoeboid.

Hidup di air tawar/laut/parasit pada organisme lain

Perkembangbiakan secara vegetatif dengan membelah diri.

Bentuk tubuh berubah-ubah.

Dinding tubuh dilapisi selaput yang disebut plasmolemma.

Proses respirasi dan ekskresi dengan permukaan tubuh melalui

plasmolemma.

Vakuola kontraktil berfungsi sebagai pengatur keseimbangan air

(osmoregulator) atau proses eksresi.

Pencernaan makan secara internal melalui vakuola makanan.

Contoh represntatif : Amoeba proteus

Page 2: Handout Protozoa

Gambar 2.1. Struktur tubuh Amoeba proteus

Gambar 2.2. Reproduksi Amoeba proteus

b. Kelas Flagellata/Mastigophora

Bergerak dengan bulu cambuk/flagela.

Hidup di air tawar/laut/parasit pada organisme lain

Perkembangbiakan secara vegetatif dengan membelah diri.

Bentuk tubuh relatif tetap tanpa rangka luar, tumpul di bagian depan dan

lancip di bagian belakang.

Dinding tubuh dilapisi selaput yang fleksibel disebut pellicle.

Memiliki kloroplas, pyrenoid (pusat pembentukan tepung), bintik mata

(stigma), mulut sel (cytostome) dan kerongkongan sel (cytopharynk).

Terdapat reservoir yaitu gelembung yang dibentuk dari cytopharynk yang

membesar.

Proses respirasi dan ekskresi melalui permukaan tubuh.

Vakuola kontraktil berfungsi sebagai pengatur keseimbangan air

(osmoregulator) atau proses eksresi.

Pencernaan makan secara internal melalui vakuola makanan.

Contoh represntatif : Euglena viridis

Page 3: Handout Protozoa

Gambar 2.3. Struktur tubuh Euglena viridis

c. Kelas Ciliata

Bergerak dengan bulu getar/silia.

Hidup di air tawar yang mengandung banyak bakteri atau zat organik.

Bentuk tubuh relatif tetap seperti sandal, tumpul di bagian depan dan lancip

di bagian belakang.

Dinding tubuh dilapisi selaput yang fleksibel disebut pellicle.

Proses respirasi dan ekskresi melalui permukaan tubuh.

Vakuola kontraktil berfungsi sebagai pengatur keseimbangan air

(osmoregulator) atau proses eksresi.

Pencernaan makan secara internal melalui vakuola makanan.

Contoh represntatif : Paramecium caudatum

Gambar 2.5. Struktur tubuh Paramecium caudatum

Perkembangbiakan secara vegetatif dengan membelah diri secara

transversal diawali dengan pembelahan makronukleus kemudian diikuti

oleh sitoplasmanya.

Page 4: Handout Protozoa

Perkembangbiakan secara generatif dengan konjugasi, diawali dengan

pertemuan kedua individu di bagian mulut, makronukleus lenyap,

mikronukleus membelah secara meiosis menjadi empat, tiga mikronukleus

mengalami degradasi dan lenyap, dan yang satu membelah menjadi dua

mikronukleus yang haploid, kemudian terjadi pertukaran mikronukleus,

sehingga terjadi penyatuan dua mikronukleus haploid menjadi

mikronukleus diploid, kemudian tiap individu memisahkan diri.

Mikronukleus pada tiap individu membelah tiga kali berturut-turut menjadi

delapan, empat membentuk makronukleus, tiga lenyap dan satu membentuk

mikronukleus. Setiap individu dan mikronukleusnya akan melakukan

pembelahan dua kali berturut-turut, hingga menghasilkan empat individu

baru dengan makronukleus, mikronukleus dan perlengkapan lainnya.

Gambar 2.4. Reproduksi generatif Paramecium caudatum

d. Kelas Sporozoa

Tidak memiliki alat gerak.

Hidup parasit pada organisme lain termasuk manusia.

Bentuk tubuh relatif tetap.

Dinding tubuh dilapisi selaput yang fleksibel disebut pellicle.

Tidak memiliki vakuola kontraktil.

Proses respirasi dan ekskresi melalui permukaan tubuh.

Merupakan hewan saprofitik.

Contoh represntatif : Plasmodium malariae

Perkembangbiakan secara vegetatif secara berganda sehingga menghasilkan

individu baru yang lebih banyak di dalam tubuh manusia dan secara

generatif di dalam tubuh nyamuk.

Page 5: Handout Protozoa

Gambar 2.5. Struktur tubuh Plasmodium malariae

Gambar 2.6. Proses reproduksi vegetatif dan generatif Plasmodium malariae