28
Kelompok 2 Disusun oleh : Aisyah Ashilah Afrizal Bromo Dian Rizky Oktaviani Dwiayu Citra Putriani Fachmi Rizky M Ganesh Hardityo M Meilinda Arsylah Muhammad Alfian Widiana Okta S 1PA17 Universitas Gunadarma Karawaci

Indera Pendengaran

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Indera Pendengaran

Kelompok 2Disusun oleh :

Aisyah Ashilah

Afrizal

Bromo

Dian Rizky Oktaviani

Dwiayu Citra Putriani

Fachmi Rizky M

Ganesh Hardityo M

Meilinda Arsylah

Muhammad Alfian

Widiana Okta S

1PA17

Universitas GunadarmaKarawaci

Page 2: Indera Pendengaran

Pembahasan Telinga sebagai alat pendengaran Bunyi Anatomi Telinga Mekanisme Pendengaran Lokalisasi Suara Fenomena Cocktail-Party Organisasi Tonotopic dari Primary Auditory Cortex Efek Kerusakan di Auditory Cortex Penyakit atau Gangguan pada Telinga

Page 3: Indera Pendengaran

Indera Pendengaran

Page 4: Indera Pendengaran

Telinga sebagai alat pendengaran

Telinga memiliki kemampuan yang jauh lebih besar daripada yang dapat dibayangkan. Telinga merupakan alat

penerima stimulus gelombang bunyi atau suara.

Page 5: Indera Pendengaran

Telinga sebagai alat pendengaran

Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali Getaran bunyi dan untuk Keseimbangan. Telinga dipersyarafi syaraf kranial ke VIII (octavus), terdiri dari dua cabang, yaitu syaraf auditorius (pendengaran) dan syaraf vestibularis (keseimbangan).

Page 6: Indera Pendengaran

Telinga sebagai alat pendengaran

Beberapa hal yang mempengaruhi pendengaran: Intensitas dan desibel.

Frekuensi.

Amplitudo.

Page 7: Indera Pendengaran

Bunyi

Bunyi adalah vibrasi molekul di udara. Manusia hanya dapat mendengar vibrasi molekulantara 20 sampai 20.000 Hz (hertz). Vibrasi berjalan melalui udara sekitar 1,238 kilometer(743 mil) perjam.

Page 8: Indera Pendengaran

BunyiBunyi yang didengar manusia sehari-hari adalah kombinasi dari berbagai gelombang, dan kombinasi tertentu dari gelombang menyebabkan tiap bunyi memiliki kualitas (timbre)atau karakteristik tertentu.

Gelombang adalah getaran yang merambat. Gelombang, terdiri dari : Gelombang Longitudinal Gelombang Infrasonik Gelombang Audisonik Gelombang ultrasonic

Bunyi itu merupakan gelombang longitudinal dimana merupakan gelombang mekanik yang perambatannya itu arahnya sejajar dengan arah getarnya.

Page 9: Indera Pendengaran

Anatomi Telinga

Page 10: Indera Pendengaran

Anatomi Telinga Telinga Luar (Auris Externa)

Telinga luar terdiri dari: Daun telinga (pinna auricularis / pinnae

auricularis) Lorong telinga (eksternal auditory meatus)

Rambut-rambut halus kelenjar lilin

Membran timpani atau selaput gendang

Page 11: Indera Pendengaran

Anatomi Telinga

Page 12: Indera Pendengaran

Anatomi Telinga Telinga Tengah (Auris Media)

Pada bagian tengah Telinga terdapat bagian sebagai berikut: Selaput pendengaran atau membran timpani

Tulang-tulang pendengaran yang terdiri atas tulang martil atau maleus, tulang landasan atau inkus dan tulang sanggurdi atau stapes.

Membran timpani

Pembuluh Eustachius

Page 13: Indera Pendengaran

Anatomi Telinga

Page 14: Indera Pendengaran

Anatomi Telinga Telinga Dalam (Auris Interna)

Terdapat 5 bagian utama pada bagian dalam telinga, yaitu: Tiga saluran setengah lingkaran Ampula Utrikulus Sakulus Koklea atau rumah siput

Page 15: Indera Pendengaran

Anatomi TelingaTelinga dalam atau labirin terdiri atas dua bagian yaitu labirin tulang dan labirin selaput.

Labirin tulangDalam labirin tulang terdapat serambi atau vestibulum, saluran gelung atau kanalis semisirkularis dan rumah siput atau koklea.

Labirin selaput. Antara skala satu dengan yang lain dipisahkan oleh labirin selaput (membran).Labirin ini terdiri atas tiga membran berikut :1. Membran vestibularis2. Membran tektorial3. Membran basilaris

Page 16: Indera Pendengaran

Anatomi Telinga

Koklea atau rumah siput terbagi atas tiga daerah yaitu : Skala vestibuli

Skala timpani

Skala media

Page 17: Indera Pendengaran

Anatomi Telinga

Page 18: Indera Pendengaran

Mekanisme PendengaranBunyi dapat didengar manusia melalui transmisi getaran bunyi,

ada 2 macam transmisi getaran bunyi:

Transmisi Hawa (Aerotymponal) yaitu jalannya getaran melalui penghantar hawa. Jalannya impuls sebagai berikut :

Sumber suara menggetarkan udara daun telinga meatus acusticus externus menggetarkan membrana thympani osicula auditiva menggetarkan perilymphe membrana basalis bergetar organon corti (reseptor pendengaran) bergetar membrana tectoria menstimulasi ujung rambut neuroepithel nervus cochlearis otak (lobus temporalis) sadar akan bunyi.

Page 19: Indera Pendengaran

Mekanisme Pendengaran

Transmisi Tulang (Craniotymponal) yaitu jalannya getaran melalui penghantar tulang. Jalannya impuls sebagai berikut :

Getaran sumber suara menggetarkan tulang kepala menggetarkan perilymphe pada skala vestibuli skala tymphani dan proses selanjutnya sama dengan penghantaran melalui hawa.

Page 20: Indera Pendengaran

Mekanisme Pendengaran

Page 21: Indera Pendengaran

Organisasi Tonotopic dari Primary Auditory Cortex

Pada awalnya, auditory cortex dibagi menjadi bagian-bagian tertentu sesuai dengan kepekaannya, tetapi menurut Woolsley (1960; dalam Pinel, 1993), bagian anterior dari primary auditory cortex paling peka terhadap nada-nada frekuensi tinggi, sedangkan bagian prosteriornya cenderung peka terhadap frekuensi yang rendah.

Page 22: Indera Pendengaran

Efek Kerusakan di Auditory Cortex

Auditory Cortex manusia terletak didalam fissurre sehingga tidak mudah rusak. Kerusakan pada primary dan secondary auditory cortex hanya akan menyebabkan kekurangan pendengaran permanen namun tidak terlalu parah.

Page 23: Indera Pendengaran

Lokalisasi Suara

Kecepatan hantaran gelombang bunyi oleh udara adalah 331,33 m/detik. Suatu sumber yang berasal dari bidang medium pada tubuh kita, dari muka, atas, atau belakang manusia itu akan mencapai telinga pada waktu yang sama, sehingga sumber itu akan sulit ditemukan letaknya.

Page 24: Indera Pendengaran

Fenomena Cocktail-Party

Fenomena Cocktail-Party adalah kemampuan otak untuk mendengarkan satu sinyal spesifik diantara sekumpulan suara yang tumpang tindih.

Page 25: Indera Pendengaran

Penyakit atau Gangguan pada Telinga

Beberapa penyakit telinga dapat menyebabkan ketulian sebagian bahkan ketulian total. Bahkan lagi, kebanyakan penyakit pada telinga bagian dalam dapat mengakibatkan gangguan pada keseimbangan. permasalahan yang terjadi pada telinga kita harus ditangani oleh dokter spesialis khusus yang disebut Otolaryngologist.

Page 26: Indera Pendengaran

Penyakit atau Gangguan pada Telinga

Radang telinga (otitas media) Telinga akan mengeluarkan nanah.

Labirintitis Labirintitis merupakan gangguan pada labirin dalam telinga.

Motion sicknessMabuk perjalanan atau disebut motion sickness. Mabuk perjalanan ini merupakan gangguan pada fungsi keseimbangan.

Page 27: Indera Pendengaran

Penyakit atau Gangguan pada Telinga

Tuli Tuli atau tuna rungu ialah kehilangan kemampuan untuk dapat mendengar.

Othematoma atau popular dengan sebutan ‘telinga bunga kol’

suatu kondisi dimana terjadi gangguan pada tulang rawan telinga yang dibarengi dengan pendarahan internal serta pertumbuhan jaringan telinga yang berlebihan (sehingga telinga tampak berumbai laksana bunga kol).

Perikondritissuatu infeksi pada tulang rawan (kartilago) telinga luar.

Page 28: Indera Pendengaran

Selesai .