16
INTERFERENSI BAHASA JAWA TERHADAP BAHASA INDONESIA TULIS SISWA KELAS V SD NEGERI PASEBAN 01 TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh : Sudarsono,S.Pd. ABSTRAK Sebagai bahasa ibu, Bahasa Jawa digunakan oleh siswa kelas V SDN Paseban 01 dengan frekwensi penggunaan lebih tinggi dibanding Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa resmiyang digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran di sekolah. Dengan demikian tidak menutup kemungkinan terjadi kontak, dan saling mempengaruhi di antara kedua bahasa tersebut. Melalui penelitian ini penulis bertujuan untuk mendapatkan gambaran obyektif tentang adanya interferensi Bahasa Jawa terhadap Bahasa Indonesia tulis siswa kelas V SDN Paseban 01 tahun 2011/2012 dalam bidang leksikal, morfologis, dan sintaksis. Dalam Penelitian ini penulis menggnakan metode deskriptif. Dimana sampel diambil 100% dari populasi dengan pertimbangan populasi yang diteliti kurang dari 100 siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen yang berupa lembar tes, yang berupa perintah untuk menerjemahkan kalimat-kalimat berbahasa Jawa ke dalam Bahasa Indonesia, dan perintah untuk menyusun karanga kreatif antara satu sanpai tiga paragraf. Selanjutnya jawaban siswa tersebut diamalisis. Dari hasul analisis data diperoleh kesimpulan bahwa dalam bahasa Indonesia tulis siswa telah terjadi interferensi bahasa Jawa pada tataran leksikal yaitu pada penggunaan kosa kata, pada tataran morfologis yaitu penggunaan konstruksi bahasa Jawa dalam konstruksi bahasa Indonesia, dan pada tataran sintaksis terjadi penggunaan frase dan struktur yang tidak terdapat dalam Bahsa

Interverensi bahasa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Interverensi bahasa

INTERFERENSI BAHASA JAWA TERHADAP

BAHASA INDONESIA TULIS SISWA KELAS V SD NEGERI PASEBAN 01

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh : Sudarsono,S.Pd.

ABSTRAK

Sebagai bahasa ibu, Bahasa Jawa digunakan oleh siswa kelas V SDN Paseban 01 dengan frekwensi penggunaan lebih tinggi dibanding Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa resmiyang digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran di sekolah. Dengan demikian tidak menutup kemungkinan terjadi kontak, dan saling mempengaruhi di antara kedua bahasa tersebut.

Melalui penelitian ini penulis bertujuan untuk mendapatkan gambaran obyektif tentang adanya interferensi Bahasa Jawa terhadap Bahasa Indonesia tulis siswa kelas V SDN Paseban 01 tahun 2011/2012 dalam bidang leksikal, morfologis, dan sintaksis.

Dalam Penelitian ini penulis menggnakan metode deskriptif. Dimana sampel diambil 100% dari populasi dengan pertimbangan populasi yang diteliti kurang dari 100 siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen yang berupa lembar tes, yang berupa perintah untuk menerjemahkan kalimat-kalimat berbahasa Jawa ke dalam Bahasa Indonesia, dan perintah untuk menyusun karanga kreatif antara satu sanpai tiga paragraf. Selanjutnya jawaban siswa tersebut diamalisis. Dari hasul analisis data diperoleh kesimpulan bahwa dalam bahasa Indonesia tulis siswa telah terjadi interferensi bahasa Jawa pada tataran leksikal yaitu pada penggunaan kosa kata, pada tataran morfologis yaitu penggunaan konstruksi bahasa Jawa dalam konstruksi bahasa Indonesia, dan pada tataran sintaksis terjadi penggunaan frase dan struktur yang tidak terdapat dalam Bahsa Indonesia serta penerapan struktur Bahasa Jawa dalam struktur Bahasa Indonesia.

Kata Kunci : Interferensi Bahasa

Page 2: Interverensi bahasa

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sebagai makhluk sosial, manusia berkelompok dengan “spesies”nya. Dalam setiap kegiatan dala kelompok tersebut manusia selalu menggunakan bahasa. Hampir tidak ada kegiatan yang dilakukan manusia dalam kelompok tanpa menggunakan bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan ide, gagasan, keinginan, perasaan dan keinginan manusiawi dengan menggunakan lambang-lambang yang diciptakan dengan sengaja (IL Marsoedi,1978:21).

Dalam kehidupan nyata di masyarakat, khususnya di lingkungan siswa SDN Paseban 01 terdapat beberapa bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Diantaranya Bahasa Jawa, Bahasa Madura, dan Bahasa indonesia. Dengan demikian tidak mustahil terjadi kontak antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lain. Mackey (1968:554) memberikan pengertian kontak bahasa sebagai pengaruh bahasa yang satu dengan yang lain baik langsung maupun tidak langsung, sehingga menimbulkan perubahan bahasa yang dimiliki ekabahasawan (Suwito,1985:39).

Dari kondisi tersebut penulis merasa tertarik mengadakan penelitian ini, karena dari pengamaatan sementara siswa kelas V SDN Paseban 01 dalam kesehariannya memakai bahsa jawa sebagai alat komunikasi, dan mereka hidup di masyarakat yang lebih banyak menggunakan bahasa daerah ( Jawa, dan Madura) sebagai bahsa ibu, dan Bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua.

Masalah:

Masalah dalam penelitian ini mencakup dua hal, yaitu; interferensi dan bahasa Indonesia tulis. Interveren bahasa yang dapat terjadi pada semua komponen bahsa, yaitu; dalam aspek tata bunyi (morfologi), tata bentuk ( sintaksis), tata kata, tata kalimat, dan tata makna (Suwito,1985:55). Bahsa Indonesia tulis merupakan bahasa Indonesia yang dilakukan secara cermat.

Dari uraian di atas beberapa permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah bagaimanakah interferensi Jawa terhadap Bahasa Indonesia tulis siswa kelas V SDN Paseban 01 dalam tataran bidang kosa kata, pembentukan kata, dan pembentukan kalimat.

Page 3: Interverensi bahasa

Tujun dan Manfaat

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yaang obyektif tentang interferensi bahasa Jawa terhadap bahasa Indonesia tulis siswa kelasaV SDN Paseban 01 Kencong Jember tahun pelajaran 2011/2012. Sedangkan secara khusus penelitian ini adalah sebagai berikut untuk mengetahui gambaran yang obyrktif tentang adanya interferensi bahasa Jawa terhadap Bahasa Indonesia tulis siswa kelas V SDN Paseban 01pada aspek kosa kata, pembentukan kata, dan penyusunan kalimat. Dengan selesainya penelitian ini diharapkan akan diperoleh deskripsi yang jelas dan terinci tentang adanya interfeernsi Bahasa Jawa terhadap bahasa Indonesia Tulis siswa dalam aspek kosa kata, pembentukan kata, dan penyusunan kalimat.

Subyek penelitian

Dengan menggunakan sumber data dari siswa kelas V yang berjumlah 16 siswa. Penelitian ini dilakukan pada semester II tahun pelajarn 2011/2012 untuk memperoleh data yang berupa hasil terjemahan dari kalimat bahasa jawa ke dalam bahasa Indonesia secara tertulis, dan karangan siswa yang berbentuk naratif dalam bahasa Indonesia.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode derkriptif, langkah-langkah penggunakan metode ini adalah diawali dengan pengumpulan data dengan menggunakan tes, data yang terkumpul diolah dengan menggunakan teknik tertentu sehingga menghasilkan kesimpulan berupa gambaran yang obyektif tentang interferensi Bahasa Jawa terhadap bahasa Indonesia tulis siswa kelas V SDN Paseban 01 tahun pelajaran 2011/2012.

Secara operasional penelitian ini menggunakan teknik-teknik analisis kesalahan (error analisys) bahasa dalam mengumpulkan data, mengoalh da menganalisisi data serta dalam menemukan faktor-faktor penyebab timbulnya gejalala interferensi berdasarkan literatur yang ada dan hasil penelitian yang pernah ditulis oleh peneliti.

Penggunaan teknik analisis kesalahan bahasa untuk menemukan dan menganalisis model-model interferensi, didasarkan pada hasil penelitian yang menyatakan bahwa sebagian besar dari kesalahan dalam mempelajari bahasa kedua pada tingkat permulaan, kesalahan yang disebabkan oleh interferensi relatif lebih banyak dari pada jenis kesalahan lain (Nuril Huda,1981:10)

Page 4: Interverensi bahasa

PEMBAHASAN

Pengertian Interferensi

Istilah interfetensi pertamakali digunakan oleh Weinreich untuk menyebut adanya perubahan sistem suatu bahasa sehubungan dengan adanya persentuhan bahasa tersebut dengan unsur-unsur bahasa lain yang dilakukan oleh penutur yang bilingual (Abdul Chair,1995:159)

Seperti kita ketahui penutur bilingual adalah penutur yang menggunakan dua unsur multilingual, yaitu penutur yang menggunakan banyak bahasa secara bergantian, dengan kemampuan setiap penutur terhadap B1 (bahasa pertama), dan B2 (bahasa kedua) sangat bervariasi. Erwin dan Osgood(1965:139) menyebut kemampuan sejajar untuk penutur bilingual yang menguasai kemampuan B1, dan B2 sama baiknya, dan kemampuan majemuk untuk penutur bilingual yang kemampuan terhadap B2 lebih rendah dari pada B1-nya.

Pada hakekatnya interferensi aadalah peristiwa pemakaian unsur bahasa yang satu kedalam bahasa lain yang terjadi dalam diri penutur. Interferensi paada umumnya dianggap sebagai gejala tutur, hanya terjadi pada dwibahasawan, dan peristiwanya dianggap sebagai suatu penyimpangan (Suwito,1985:54).

Interferensi bahasa dapat berupa masuknya unsur-unsur bahasa pertama dalam penggunaan bahasa kedua (interferensi reseptif), dan dapat pula berupa penggunaan bahasa pertama dengan unsur dan struktur bahasa kedua (interferensi produktif) (Abdul Chair, 1995:196)

Interferensi bahasa dapar terjadi pada semua komponen kebahasaan. Ini berarti interfrensi dapat terjadi dalam bidang tata bunyi (fonologi), tata bentuk (morfologi), kosa kata (leksikal), tata kalimat (sintaksis), dan tata makna. Interferensi yang terjadi pada sistem suatu bahasa, lazi disebut interferensi sistemik.

Hasil Penelitian

Dari pengumpulah data yang dilakukan diperoleh data penelitian berupa hasil terjemahan dari kalimat berbahasa jawa ke dalam bahasa Indonesia secara tertulis, dan karangan siswa yang berbentuk naratif dalam bahasa Indonesia. Dari hasil analisis data tersebut diperoleh gambaran adanya interferensi bahasa jawa dalam bahasa Indonesia tulis siswa sebagai berikut;

Dalam aspek kosa kata (leksikal) terjadi adanya penggunaan kosa kata bahasa jawa dalam bahasa Indonesia anak, misalnya dalam kalimat :

Page 5: Interverensi bahasa

1) Pada Bataran Kosa kata (Leksikal);a) “ Daun-daun yang sama jatuh di latar ini perlu disapu” . Sedangkan

kalimat yang benar menurut kaidah Bahasa Indonesia adalah “ Daun-daun yang jatuh di halaman ini perlu disapu”

b) “Saya juga setuju kalau mancing di sungai dekat pancer”. Sedangkan kalimat yang benar menurut kaidah Bahasa Indonesia adalah “Saya juga setuju kalau mancing di sungai dekat muara”.

Pemakaian kata latar, dan pancer dalam kalimat a, dan b di atas merupakan interferensi leksikal bahasa jawa dalam bahasa Indonesia tulis siswa pada penggunaan kata benda bentuk dasar.

c) “ Sesampai di tempat pancingan , saya melihat sudah banyak orang memancing” Sedangkan kalimat yang benar menurut kaidah Bahasa Indonesia adalah “ Sesampai di tempat pemancingan , saya melihat sudah banyak orang memancing”

Kata pancingan dalam kalimat d, merupakan interferensi leksikal bahasa jawa dalam bahasa Indonesia tulis siswa pada penggunaan kata benda bentuk jadian yang berarti tempat memancing.

d) “Pak Darma akan mbrujul sawahnya” kalimat yang benar menurut kaidah Bahasa Indonesia adalah “Pak Darma akan membajak sawahnya”

e) “Supaya tidak dimarahi ibunya, Prapti apus-apus nangis” kalimat yang benar menurut kaidah Bahasa Indonesia adalah “Supaya tidak dimarahi ibunya, Prapti pura-pura nangis”

Kata mbrujul, dan apus-apus dalam kalimat d, dan e, merupakan interferensi leksikal bahasa jawa dalam bahasa Indonesia tulis siswa pada penggunaan kata kerja bentuk jadian .

2) Pada tataran Pembentukan kata (morfologis):a) “ Bapak nyuruh saya mengantarkan surat kepada Pak Camat ” .

Sedangkan kalimat yang benar menurut kaidah Bahasa Indonesia adalah “Bapak menyuruh saya mengantarkan surat kepada Pak Camat”

b) “Dik, mbawa payung biar tidak kehujanan !”. Sedangkan kalimat yang benar menurut kaidah Bahasa Indonesia adalah “Dik, membawa payung biar tidak kehujanan !”.

Bentuk kata kerja N + kata kerja (nyuruh, dan mbawa ) dalam kalimat a, dan a, tidak dikenal dalam bentuk kata bahasa Indonesia, merupakan interferensi struktur kata dalam bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia tulis siswa . Struktur dalam Bahasa indonesia adalah me + kata kerja

Page 6: Interverensi bahasa

c) “ Anak-anak tidak masuk sekolah, karena sekolahannya kebanjiran.” Sedangkan kalimat yang benar menurut kaidah Bahasa Indonesia adalah“ Anak-anak tidak masuk sekolah, karena sekolahannya dilanda banjir.”

d) “Arman kakinya patah karena ketabrak motor kemarin” Sedangkan kalimat yang benar menurut kaidah Bahasa Indonesia adalah“Arman kakinya patah karena tertabrak motor kemarin”

Struktuk kata ke+ kata sifat+an pada kalimat c dan ke + kata kerja pada kalimat dmerupakan pengaruh struktur kata bahasa jawa.

Penggunaan kata Benda sebagai Kata Kerja

Contoh

“ Anak-anak mau kemah di Gunung Tembok “ Sedangkan kalimat yang benar menurut kaidah Bahasa Indonesia adalah“ Anak-anak mau berkemah di Gunung Tembok “

Penggunaan kata kerja intransitif sebagai kata kerja intransitif

“ Jangan main di jalan nanti ketabrak sepeda !” Sedangkan kalimat yang benar menurut kaidah Bahasa Indonesia adalah“ Jangan bermain di jalan nanti ketabrak sepeda !”

3. Interferensi di Bidang Penyusunan Kalimat

Pada bidang ini terdapat beberapa model antara lain:

“Pak Karyo mempunyai sawah, sawahnya Pak Karyo ditanami padi”Penyusunan kalimat di atas merupakan pengaruh dari konstruksi kalimat bahasa Jawa “ Pak Karyo duwe sawah,sawahe Pak Karyo ditanduri pari”. Kalimat yang benar menurut kaidah Bahasa Indonesia adalah“Pak Karyo mempunyai sawah, sawah Pak Karyo ditanami padi”

Demikian pula dengan beberapa kalimat di bawah ini :

Sepatunya Tono tidak dipakai, karena rusak. Dimana tempatnya Candi Borobudur? Bukunya Karman disembunyikan adiknya di gudang Sapinya pak Darmo gemuk-gemuk.

Penutup

Page 7: Interverensi bahasa

a. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam bahasa Indonesia tulis siswa kelas V SDN Paseban 01 tahun pelajaran 2011/2012 terdapat gejala Interferensi dari bahasa Jawa pada:

1. Kosa Kata, yang terdiri dari :a. Kata Benda Bentuk Dasar

Bahasa Indonesia Anak

Bahasa Indonesia Bahasa Jawa

layanglatarpancer

surat halamanmuara

layang latarpancer

b. Kata Benda Bentuk Jadian

Bahasa Indonesia Anak

Bahasa Indonesia Bahasa Jawa

pancingan pemancingan pancingan

c. Kata Kerja Bentuk Dasar

Bahasa Indonesia Anak

Bahasa Indonesia Bahasa Jawa

malas membalas males

d. Kata Kerja Bentuk Jadian

Bahasa Indonesia Anak

Bahasa Indonesia Bahasa Jawa

mbrujulapus-apusnyuruhmbawa

membajakberpura-puramemerintahmembawa

mbrujulethok-ethok, apus-apusngongkonnggowo

Page 8: Interverensi bahasa

2. Pembentukan Kata (Morfologis)a. Morfen N-

Bahasa Indonesia AnakN+KT

Bahasa IndonesiaMe N +KT

Bahasa Jawa

nyuruh menyuruh ngongkon

b. Morfen ke-

Bahasa Indonesia Anak

Ke- S+ an

Bahasa IndonesiaFrase,

Bahasa Jawa

kebanjiran Dilanda banjir kebanjiran

c. Morfen ber-

Bahasa Indonesia Anak

B

Bahasa IndonesiaBer-+ B

Bahasa Jawa

kemah berkemah kemah

3. Penyusunan Kalimat (Sintaksis)

Tipe Endosentris

Bahasa Indonesia Anak

Bahasa Indonesia Bahasa Jawa

Sawahnya Pak Karyo....Sepatunnya Tono....Bukunya Karman....

Sawah Pak Karyo....Sepatu Tono....Buku Karman....

Sawahe Pak Karyo....Sepatune Tono...Bukune Karman....

b. Saran

Sesuai dengan beberapa temuan sebagaimana telah dipaparkan di atas, maka pada bagian akhir ini penulis menyarankan kepada para guru untuk lebih meningkatkan pembinaan terhadap bahasa Indonesia anak, dan selau

Page 9: Interverensi bahasa

membimbing anak agar mereka mengenal dan mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Baik pada bahasa tulis maupun bahasa lisan.

Karena tulisan ini hanya terfokus Bahasa Indonesia Tulis siswa, maka penulis menyarankan kepada semua kalangan yang berhasrat melakukan penelitian, untuk menfokuskan pada interferensi bahasa Jawa terhadap bahasa Indonesia bentuk lisan.

Page 10: Interverensi bahasa

DAFTAR PUSTAKA

Chair,Abdul dan Leonie A,1995 Sosiolinguistik Perkenalan Awal, Jakarta : Rineka Cipta

Marsoedi, IL, 1978. Pengantar Memahami Hakekat Bahasa. Malang: FKSS – IKIP

Suwito,Drs.1985. Sosiolinguistik Pengantar Awal. Surakarta: Fakultas Sastra Universitas Sebelaas Maret

Page 11: Interverensi bahasa

INTERFERENSI BAHASA JAWA TERHADAP

BAHASA INDONESIA TULIS SISWA KELAS V

SD NEGERI PASEBAN 01

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh : Sudarsono,S.Pd

Artikel untuk Melengkapi Portofolio

pada Pemilihan Guru Prestasi Kabupaten Jember

Tahun 2012

Page 12: Interverensi bahasa