39
KELOMPOK 2 NAMA ANGGOTA : 1. Adisa Shalsa Bhiesa (01) 2. Isnaen Nur Layla S (15) 3. Leli Anggita Putri (17) 4. Ananda Yoka (33)

IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

KELOMPOK 2

NAMA ANGGOTA :

1. Adisa Shalsa Bhiesa (01)2. Isnaen Nur Layla S (15)3. Leli Anggita Putri (17)4. Ananda Yoka (33)

Page 2: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Perjuangan Mempertahankan

Kemerdekaan Indonesia

Perjuangan diplomasi Indonesia

Faktor yang menyebabkan konflik

antara Indonesia dengan Belanda

PETA KONSEP

Perjuangan Bersenjata

Jenis perjuangan Mempertahankan

Kemerdekaan Indonesia

Page 3: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Penyerahan kekuasaan Jepang kepada Sekutu dilakukan oleh Komando Asia Tenggara (South East Asia Command atau SEAC) di bawah pimpinan Laksamana Lord Louis Mounbatten. Pasukan Sekutu yang bertugas di Indonesia adalah Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Sir Philip Christison. AFNEI merupakan komando bawahan dari SEAC. Tugas AFNEI di Indonesia adalah :1. Menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang,2. Membebaskan para tawanan perang dan interniran Sekutu,3. Melucuti orang-orang Jepang dan kemudian dipulangkan ke negaranya,4. Menjaga keamanan dan ketertiban (law and order), dan5. Menghimpun keterangan guna menyelidiki pihak-pihak yang dianggap sebagai penjahat perang.

Faktor yang menyebabkan konflik antara Indonesia dengan Belanda

MENU

Page 4: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Pertempuran Surabaya 10

November 1945Agresi Militer

Belanda I

Bandung Lautan Api

Agresi Militer Belanda II

Pertempuran Medan Area

Puputan Margana

Pertempuran Ambarawa

MENU

Page 5: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Pertempuran Surabaya 10 November 1945

Penjelasan Tokoh Pejuang Video

MENU

Page 6: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Peristiwa di Surabaya merupakan rangkaian kejadian yang diawali sejak kedatangan pasukan Sekutu tanggal 25 Oktober 1945 yang dipimpin oleh Brigjen A.W.S. Mallaby. Pada tanggal 30 Oktober 1945 terjadi pertempuran yang hebat di Gedung Bank Internatio di Jembatan Merah. Pertempuran itu menewaskan Brigjen Mallaby. Akibat meninggalnya Brigjen Mallaby, Inggris memberi ultimatum, isinya agar rakyat Surabaya menyerah kepada Sekutu. Secara resmi rakyat Surabaya, yang diwakili Gubernur Suryo menolak ultimatum Inggris. Akibatnya pada tanggal 10 November 1945 pagi hari, pasukan Inggris mengerahkan pasukan infantri dengan senjata-senjata berat dan menyerbu Surabaya dari darat, laut, maupun udara.

Rakyat Surabaya tidak takut dengan gempuran Sekutu. Bung Tomo memimpin rakyat dengan berpidato membangkitkan semangat lewat radio. Pertempuran berlangsung selama tiga minggu. Akibat pertempuran tersebut 6.000 rakyat Surabaya gugur. Pengaruh pertempuran Surabaya berdampak luas di kalangan internasional, bahkan masuk dalam agenda sidang Dewan Keamanan PBB tanggal 7-13 Februari 1946.

P e r t e m p u r a n S u r a b a y a 1 0 N o v e m b e r 1 9 4 5

Page 7: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Tokoh Pejuang

Mohamad Mangoendiprodjo

Soengkono Moestopo

Page 8: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Video Peristiwa 10 November 1945

Page 9: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Pertempuran Ambarawa

Penjelasan Tokoh Pejuang Video

MENU

Page 10: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Pertempuran Ambarawa terjadi tanggal 20 November sampai tanggal 15 Desember 1945, antara pasukan TKR dan Pemuda Indonesia melawan pasukan Sekutu (Inggris). Pertempuran Ambarawa dimulai dari insiden yang terjadi di Magelang pada tanggal 26 Oktober 1945. Pada tanggal 20 November 1945 di Ambarawa pecah pertempuran antara pasukan TKR di bawah pimpinan Mayor Sumarto melawan tentara Sekutu. Pertempuran Ambarawa mengakibatkan gugurnya Letkol Isdiman, Komandan Resimen Banyumas. Posisi Letkol Isdiman kemudian digantikan oleh Letkol Soedirman. Kota Ambarawa berhasil dikepung selama 4 hari 4 malam oleh pasukan RI. Mengingat posisi yang telah terjepit, maka pasukan Sekutu meninggalkan kota Ambarawa tanggal 15 Desember 1945 menuju Semarang. Keberhasilan TKR mengusir Sekutu dari Ambarawa menjadi salah satu peristiwa penting dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI.

PERTEMPURAN AMBARAWA

Page 11: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Tokoh Pejuang

Soedirman

Page 12: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Video Palagan Ambarawa

Page 13: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Bandung Lautan Api

Penjelasan Tokoh Pejuang Video

MENU

Page 14: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Latar belakang terjadinya : Terjadinya peristiwa Bandung Lautan Api diawali dari datangnya Sekutu pada bulan Oktober 1945. Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh ultimatum Sekutu untuk mengosongkan kota Bandung. Pada tanggal 21 November 1945, Sekutu mengeluarkan ultimatum pertama isinya kota Bandung bagian Utara selambat-lambatnya tanggal 29 November 1945 dikosongkan oleh para pejuang. Ultimatum tersebut tidak ditanggapi oleh para pejuang. Selanjutnya tanggal 23 Maret 1946 Sekutu mengeluarkan ultimatum kembali. Menghadapi ultimatum tersebut para pejuang kebingungan karena mendapat dua perintah yang berbeda. Pemerintah RI di Jakarta memerintahkan agar TRI mengosongkan kota Bandung. Sementara markas TRI di Yogyakarta menginstruksikan agar Bandung tidak dikosongkan. Akhirnya para pejuang mematuhi perintah dari Jakarta. Pada tanggal 23-24 Maret 1946 para pejuang meninggalkan Bandung. Namun, sebelumnya mereka menyerang Sekutu dan membumihanguskan kota Bandung.

Tujuan TRI mengosongkan kota Bandung : Tujuannya agar Sekutu tidak dapat menduduki dan memanfaatkan sarana-sarana yang vital. Peristiwa ini dikenal dengan Bandung Lautan Api. Sementara itu para pejuang dan rakyat Bandung mengungsi ke luar kota

BANDUNG LAUTAN API

Page 15: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Tokoh Pejuang

Abdoel Haris Naoetion

Page 16: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Video Bandung Lautan Api

Page 17: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Pertempuran Medan Area

Penjelasan Tokoh Pejuang Video

MENU

Page 18: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Latar belakang terjadinya: Pada tanggal 9 Oktober 1945 tentara Inggris yang diboncengi oleh NICA mendarat di Medan. Mereka dipimpin oleh Brigjen T.E.D Kelly. Awalnya mereka diterima secara baik oleh pemerintah RI di Sumatra Utara sehubungan dengan tugasnya untuk membebaskan tawanan perang (tentara Belanda). Sebuah insiden terjadi di hotel Jalan Bali, Medan pada tanggal 13 Oktober 1945. Saat itu seorang penghuni hotel (pasukan NICA) merampas dan menginjak-injak lencana Merah Putih yang dipakai pemuda Indonesia. Hal ini mengundang kemarahan para pemuda.

Akibat:Akibatnya terjadi perusakan dan penyerangan terhadap hotel yang banyak dihuni pasukan NICA. Pada tanggal 1 Desember 1945, pihak Sekutu memasang papan-papan yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area di berbagai sudut kota Medan. Sejak saat itulah Medan Area menjadi terkenal. Pasukan Inggris dan NICA mengadakan pembersihan terhadap unsur Republik yang berada di kota Medan.Hal ini jelas menimbulkan reaksi para pemuda dan TKR untuk melawan kekuatan asing yang mencoba berkuasa kembali.

Hasil pertemuan:Pada tanggal 10 Agustus 1946 di Tebingtinggi diadakan pertemuan antara komandan-komandan pasukan yang berjuang di Medan Area. Pertemuan tersebut memutuskan dibentuknya satu komando yang bernama Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area.

Pertempuran Medan Area

Page 19: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Tokoh Pejuang

Dr.HJ. Van Mook

Page 20: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Video Peristiwa Medan Area

Page 21: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Agresi Militer Belanda I

Penjelasan Video

MENU

Page 22: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Latar balakang terjadinya peristiwa:Pada tanggal 21 Juli 1947 jam 00.00 Belanda meletuskan aksi polisionil yang dikenal dengan agresi militer Belanda I. Tujuannya adalah untuk menguasai sarana-sarana vital di Jawa dan Madura. Jadi tujuan serangan ini bersifat ekonomis. Pasukan Belanda bergerak dari Jakarta dan Bandung untuk menduduki Jawa Barat, dan dari Surabaya untuk menduduki Madura. Berbagai reaksi bermunculan akibat agresi militer I. Belanda tidak menyangka apabila Amerika Serikat dan Inggris memberikan reaksi yang negatif. Australia dan India mengajukan masalah Indonesia ini ke Dewan Keamanan PBB. Pada tanggal 4 Agustus 1947, PBB mengeluarkan perintah penghentian tembak menembak. PBB membentuk anggota KTN:Untuk mengawasi gencatan senjata, PBB membentuk Komisi Tiga Negara (KTN). Anggota KTN ada tiga negara yaitu:a. Belgia (dipilih oleh Belanda) dipimpin oleh Paul van Zeeland;b. Australia (dipilih oleh Indonesia) dipimpin oleh Richard Kirby; danc. Amerika Serikat (dipilih oleh Indonesia dan Belanda) dipimpin Dr. Frank Graham.

Agresi Militer Belanda I

Page 23: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Tugas KTN: Tugas utama KTN adalah mengawasi secara langsung penghentian tembak-menembak sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB. Dengan demikian masalah Indonesia menjadi masalah internasional. Secara diplomatis jelas sangat menguntungkan Indonesia.

Hasil KTN:KTN berhasil mempertemukan Indonesia dengan Belanda dalam Perjanjian Renville. Selain itu juga mengembalikan para pemimpin Republik Indonesia yang ditawan Belanda di Bangka.

Page 24: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Video Agresi Militer Belanda 1

Page 25: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Agresi Militer Belanda II

Tokoh Pejuang VideoPenjelasan

MENU

Page 26: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Latar Belakang : Pada tanggal 19 Desember 1948 Belanda melancarkan aksi

polisionil ke II. Belanda menduduki kota Yogyakarta, yang diawali dengan penerjunan pasukan payung di Lapangan Udara Maguwo, serta mengepung dan menghancurkan konsentrasi-konsentrasi TNI. Dalam agresi kedua, Belanda berhasil menduduki Yogyakarta dan menangkap para pemimpin politik serta militer. Meskipun para pemimpin politik ditangkap, pemerintahan Republik Indonesia tidak berhenti. Sebelum ditangkap Presiden Soekarno memberikan mandat melalui radiogram kepada Menteri Kemakmuran Mr. Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi, Sumatra Barat. Melalui PDRI, pemerintahan tetap terus berjalan. PDRI mampu memberi

Tujuan : Hal ini dilakukan dalam rangka menarik simpati dunia

internasional. Selain itu untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa pemerintahan RI masih terus berjalan meskipun para pemimpin politik ditawan oleh Belanda.

Agresi Militer Belanda II

Page 27: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Tokoh Pejuang

Syafrudin Parwinegara

Page 28: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Video Agresi Militer Belanda 2

Page 29: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Puputan Margana

Penjelasan Tokoh Pejuang

MENU

Page 30: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Latar belakang : Perang Puputan Margarana di Bali diawali dari keinginan

Belanda mendirikan Negara Indonesia Timur (NIT). Letkol I Gusti Ngurah Rai, Komandan Resimen Nusa Tenggara, berusaha menggagalkan pembentukan NIT dengan mengadakan serangan ke tangsi NICA di Tabanan tanggal 18 Desember 1946. Konsolidasi dan pemusatan pasukan Ngurah Rai (yang dikenal dengan nama pasukan Ciung Wanara) ditempatkan di Desa Adeng Kecamatan Marga. Belanda menjadi gempar dan berusaha mencari pusat kedudukan pasukan Ciung Wanara. Pada tanggal 20 November 1946 dengan kekuatan besar Belanda melancarkan serangan dari udara terhadap kedudukan Ngurah Rai di desa Marga.

Akhir Perjuangan : Dalam keadaan kritis, Letkol I Gusti Ngurah Rai mengeluarkan perintah “Puputan” yang berarti bertempur sampai habis-habisan (fight to the end). Letkol I Gusti Ngurah Rai gugur beserta seluruh anggota pasukan dalam pertempuran tersebut. Jenazahnya dimakamkan di desa Marga. Pertempuran tersebut terkenal dengan nama Puputan Margarana. Gugurnya Letkol I Gusti Ngurah Rai telah melicinkan jalan bagi usaha Belanda untuk membentuk Negara Indonesia Timur.

Puputan Margana

Page 31: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Tokoh pejuang

I Gusti Ngurah Rai

Page 32: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Perjanjian Linggarjati

Perjanjian KMB

Perjanjian Roem Royen

Perjanjian Asia Afrika

Perjanjian Renville

Page 33: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Perjanjian LinggarjatiIsi Perjanjian Linggarjati :

Perundingan Linggarjati dilakukan pada tangga 10 November 1946 di Linggarjati, dekat Cirebon. Dalam perundingan ini, Indonesia diwakili oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir sedangkan Belanda diwakili oleh Prof. Scermerhorn. Perundingan tersebut dipimpin oleh Lord Killearn, seorang diplomat Inggris. Berikut ini beberapa keputusan Perundingan Linggarjati.a. Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia meliputi Jawa, Madura, dan Sumatra.b. Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama membentuk Negara Indonesia Serikat, dengan nama Republik Indonesia Serikat, yang salah satu negara bagiannya adalah Republik Indonesia.c. Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya.

Dalam perkembangan selanjutnya, Belanda melanggar ketentuan perundingan tersebut dengan melakukan agresi militer I 1tanggal 21 Juli 1947.

MENU

Page 34: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Perundingan Renville

Isi Perundingan Renvile : Hasil perundingan tersebut

adalah:a. Wilayah Indonesia diakui berdasarkan garis demarkasi (garis van Mook),b. Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia sampai Republik Indonesia Serikat terbentuk,c. Kedudukan RIS dan Belanda sejajar dalam Uni Indonesia-Belanda,d. RI merupakan bagian dari RIS, dane. Pasukan RI yang berada di daerah kantong harus ditarik ke daerah RI.

Nasib dan kelanjutan Perundingan Renville relatif sama dengan Perundingan Linggarjati. Belanda kembali melanggar perjanjian denganmelakukan agresi militer II tanggal 19 Desember 1948. 

MENU

Page 35: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Perundingan Roem – Royen

Isi Perundingan Roem – Royen : 1. Mengehentakan tembak menembakan 2. Pengembalian wilayah RI ke Yogyakarta 3. Pembebasan para pemimpin RI yang ditahan Belanda4. Segera diadakan KMB

Akibat Perundingan Roem – Royen : Terjadinya Agresi Militer Belanda menimbulkan

reaksi yang cukup keras dari Amerika Serikat dan Inggris, bahkan PBB. Hal ini tidak lepas dari kemampuan pada diplomat Indonesia dalam memperjuangkan dan menjelaskan realita di PBB. Salah satunya adalah L.N. Palar. Sebagai reaksi dari Agresi Militer Belanda, PBB memperluas kewenangan KTN. Komisi Tiga Negara diubah menjadi UNCI. UNCI kependekan dari United Nations Commission for Indonesia. UNCI dipimpin oleh Merle Cochran (Amerika Serikat) dibantu Critchley (Australia) dan Harremans (Belgia). Hasil kerja UNCI di antaranya mengadakan Perjanjian Roem-Royen antara Indonesia Belanda. Perjanjian Roem-Royen diadakan tanggal 14 April 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta. Sebagai wakil dari PBB adalah Merle Cochran (Amerika Serikat), delegasi Republik Indonesia dipimpin oleh Mr. Moh. Roem, sedangkan delegasi Belanda dipimpin oleh van Royen. Dalam perundingan Roem-Royen, masing-masing pihak mengajukan statement.

MENU

Page 36: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Konferensi Meja Bundar (KMB) merupakan tindak lanjut dari Perundingan Roem-Royen. Sebelum KMB dilaksanakan, RI mengadakan pertemuan dengan BFO (Badan Permusyawaratan Federal). Pertemuan ini dikenal dengan dengan Konferensi Inter-Indonesia (KII) Tujuannya untuk menyamakan langkah dan sikap sesama bangsa Indonesia dalam menghadapi KMB. Konferensi Inter-Indonesia diadakan pada tanggal 19 – 22 Juli 1949 di Yogyakarta dan tanggal 31 Juli sampai 2 Agustus 1949 di Jakarta. Pembicaraan difokuskan pada pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS). Keputusan yang cukup penting adalah akan dilakukan pengakuan kedaulatan tanpa ikatan politik dan ekonomi. KMB merupakan langkah nyata dalam diplomasi untuk mencari penyelesaian sengketa Indonesia – Belanda. Kegiatan KMB dilaksanakan di Den Haag, Belanda tanggal 23 Agustus sampai 2 November 1949. Dalam KMB tersebut dihadiri delegasi Indonesia, BFO, Belanda, dan perwakilan UNCI.

Perjanjian KMB

Page 37: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Berikut ini para delegasi yang hadir dalam KMB.a. Indonesia terdiri dari Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh. Roem, Prof.Dr. Mr. Soepomo.b. BFO dipimpin Sultan Hamid II dari Pontianak.c. Belanda diwakili Mr. van Maarseveen.d. UNCI diwakili oleh Chritchley.

Berikut ini dampak dan pengaruh KMB bagi rakyat Indonesia.a. Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia.b. Konflik dengan Belanda dapat diakhiri dan pembangunan segera dapat dimulai.c. Irian Barat belum bisa diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat.d. Bentuk negara serikat tidak sesuai dengan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

MENU

Page 38: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Konferensi Asia di New Delhi

Hasil Konferensi Asia di New DelhiKonferensi Asia di New Delhi di selenggarakan pada tanggal 20 – 25

Januari 1949. Dalam konferensi tersebut hadir 19 negara termasuk utusan dari Mesir, Italia, dan New Zealand. Wakil-wakil dari Indonesia antara lain Mr. Utoyo Ramelan, Sumitro Djoyohadikusumo, H. Rosyidi, dan lain-lain. Hasil konferensi meliputi:a. pengembalian Pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakarta,b. pembentukan pemerintahan ad interim sebelum tanggal 15 Maret 1949,c. penarikan tentara Belanda dari seluruh wilayah Indonesia, dand. penyerahan kedaulatan kepada Pemerintah Indonesia Serikat paling lambat tanggal 1 Januari 1950.Isi Konferensi Asia di New Delhi :

Menanggapi rekomendasi Konferensi New Delhi, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan sebuah resolusi tanggal 28 Januari1949 yang isinya:a. penghentian operasi militer dan gerilya,b. pembebasan tahanan politik Indonesia oleh Belanda,c. pemerintah RI kembali ke Yogyakarta, dand. akan diadakan perundingan secepatnya.Dampak Konferensi Asia di New Delhi sangat jelas. Indonesia semakin mendapat dukungan internasional dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda.MENU

Page 39: IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"

Wassalamu’alaikum Wr.Wb