65
1 JASMERAH AGUSTUS 2013

Jasmerah #02 agustus september 2013

  • View
    2.491

  • Download
    4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Jasmerah adalah majalah elektronik non-komersial yang dikelola oleh komunitas pecinta sejarah dari forum online Kaskus.

Citation preview

1 JASMERAH AGUSTUS 2013

2 JASMERAH AGUSTUS 2013

BERANDA

Dari Redaksi

REDAKSI

Susunan Redaksi

Pengawaszhulato, samanosuke20 (Moderator SF Sejarah & Xeno Kaskus)

Koordinator Umumwhat_a_joke

KualitasShuma-Gorath

Kontributor ArtikelShuma-Gorath, atticus.finch, digim, goed.adit, kubiloser, Goran Barbarian, what_a_joke

Tata Letakdigim, fullart

Penyuntingwhat_a_joke, rambut basah, ninoarnod

Publikasi & Sosial MediaEkspresi2nd, panjihermawan, Jokiez

Kontak Redaksi

http://kaskus.co.id/forum/246

http://facebook.com/jasmerah.magz

https://twitter.com/JasmerahMagz

Apa kabar para pembaca semuanya? Bulan Agustus ini harusnya menjadi bulan yang menyenang-kan karena libur panjang menyongsong Idul Fitri. Tak lupa, kami selaku tim redaksi Jasmerah mengu-capkan selamat hari raya Idul Fitri dan mohon maaf lahir dan batin. Semoga ada hikmah yang bisa didapat sesudah menempuh ibadah puasa selama satu bulan penuh bagi anda yang menjalankan.

Libur panjang menyongsong hari raya mungkin akan membuat sebagian pembaca merasa terlena dan akhirnya malas untuk kembali bekerja atau bersekolah. Ada baiknya para pembaca membuang jauh-jauh sifat tersebut. Karena di bulan Agustus ini, puluhan tahun yang lalu, negara kita akhirnya bisa memproklamasikan kemerdekaannya. Kita tidak mau kan dianggap menyia-nyiakan perjuan-gan para pendahulu kita dengan bersikap malas-malasan?

Dalam rangka memperingati momen kemerdekaan Indonesia, maka pada edisi kali ini tim redak-si Jasmerah mengangkat topik soal perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia pasca proklamasi. Mulai dari perjuangan yang memakai senjata hingga perang mulut di atas meja perund-ingan. Dari pertempuran di Surabaya hingga serangan umum di Yogyakarta.

Edisi kali ini tidak hanya akan membahas soal sejarah dalam negeri. Ada pula pembahasan men-genai tragedi bentrokan suporter di Heysel dan kisah hidup Belisarius, jenderal termahsyur Romawi Timur. Bosan dengan sejarah soal manusia dan peradaban di atas bumi? Tenang. Kami juga akan mengajak pembaca melongok sejenak ke luar bumi dan mengetahui bagaimana planet terluar di Tata Surya berhasil ditemukan.

Akhir kata, selamat membaca edisi kedua dari Jasmerah. Semoga bisa memuaskan rasa haus para pembaca sekalian akan bacaan sejarah yang berkualitas. Dan semoga kisah-kisah mengenai per-juangan mempertahankan kemerdekaan yang dimuat dalam edisi kali ini bisa menjadi sumber in-spirasi bagi kita semua. Merdeka!

Shuma-Gorath

3 JASMERAH AGUSTUS 2013

BERITA

30 Sejarah Di Balik Nama Royal Baby

30 Pemerintah Belanda Memberikan Ganti Rugi Kepada Janda Korban Westerling

KISAH

31 Tragedi Heysel: Sejarah Kelam dalam Dunia Sepak Bola

44 EYD: Edjaan Pengalihan Sedjarah?

49 Kedaulatan Budaya Ala Bung Karno

DWIBULAN

46 7 Agustus 2008: Perang di Ossetia Selatan Meletus

52 23 September 1846: Penemuan Planet Neptunus

BIOGRAFI

35 Belisarius: Jendral Terbesar Romawi Timur

RESENSI

54 Cerita tentang Klangenan dan Bedil

LAIN-LAIN

55 Veni, Vidi....

56 Foto Galeri Kassian Cephas

TOPIK UTAMARevolusi Nasional Indonesia

04 Pertempuran Surabaya

DAFTAR ISI

07 Lidah Penyambung Kemerdekaan

13 Serangan Umum 1 Maret

17 Konferensi Meja Bundar

03 JASMERAH AGUSTUS 2013

DISCLAIMER

Jasmerah adalah majalah elektronik non-komersial yang dikelola oleh komunitas pecinta sejarah dari forum online Kaskus. Tujuan penerbitan Jasmerah adalah untuk menambah informasi serta wawasan sejarah kepada para pembacanya.

Jasmerah tidak memiliki afiliasi dan kepentingan dengan partai politik, tokoh, lembaga, dan organ-isasi masyarakat manapun. Hak cipta dari mate-rial-material yang digunakan dalam Jasmerah ada pada pemilik sahnya masing-masing.

18 Kronik Revolusi Nasional Indonesia 1945-1949

4 JASMERAH AGUSTUS 2013

COVER STORY By Shuma-Gorath

Pertempuran Surabaya

Indonesia yang berwarna merah-putih harus dikibarkan di seluruh wilayah Indonesia. Perintah tersebut lantas diiku-ti dengan kegiatan penurunan bendera Jepang dan pengiba-ran bendera Indonesia secara besar-besaran, tak terkecua-li di Surabaya. Namun pada tanggal 18 September 1945, sejumlah orang Belanda yang sedang berada di Hotel Yam-ato / Oranje, Surabaya, justru memilih untuk mengibarkan bendera Belanda yang ber-warna merah-putih-biru di puncak atap hotel yang sama.

Tindakan orang-orang Belan-da tersebut akhirnya teren-dus di hari berikutnya oleh para pemuda setempat yang sedang melakukan patroli. Mereka kemudian memasuki hotel tersebut untuk menun-tut penurunan bendera dan adu mulut pun terjadi dengan orang-orang Belanda yang

dapatkan dukungan luas dari rakyat setempat. Hasilnya, Amerika Serikat (AS) setuju untuk memberikan bantuan finansial kepada Belanda. In-ggris juga setuju untuk men-girimkan pasukan ke wilayah Indonesia.

Sementara itu di Indone-sia sendiri, rakyat setempat masih dilanda euforia pasca proklamasi kemerdekaan. Pada tanggal 1 September 1945, pemerintah Indonesia menetapkan bahwa bendera

Jatuhnya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki membuat Je-pang terpaksa mengakui kekalahan di hadapan pihak Sekutu pada akhir Perang Dunia II. Momen tersebut lantas dimanfaat-kan oleh kaum nasionalis Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun nun jauh di luar sana, Belanda selaku negara penjajah Indonesia sebelum kedatangan Jepang ternyata masih enggan mele-paskan klaim kekuasaannya atas Indonesia. Surabaya lantas menjadi saksi bisu yang penuh darah ketika impian Belanda untuk melanjutkan penjajahannya bertabrakan dengan impian rakyat Indonesia untuk hidup merdeka.

Perjuangan Heroik yang Menginspirasi Peringatan “Hari Pahlawan”

Keinginan Belanda untuk melanjutkan upayanya men-guasai kembali wilayah Indo-nesia menemui batu sand-ungan besar. “Negeri Kincir Angin” tersebut mengalami penurunan kekuatan yang signifikan akibat Perang Dun-ia II di daratan Eropa. Maka, Belanda pun meminta ban-tuan dari negara-negara ses-ama anggota Sekutu dengan mengesankan bahwa kelom-pok nasionalis Indonesia aslinya hanyalah segerombo-lan pengacau yang tidak men

5 JASMERAH AGUSTUS 2013

sedang berada di dalam ho-tel. Situasi semakin tegang, perdebatan akhirnya pecah menjadi aksi baku hantam dan saling tembak. Korban te-was pun berjatuhan di kedua belah pihak. Di saat ketegan-gan dan pertumpahan darah terjadi di dalam hotel, pemu-da-pemuda Indonesia yang sedang berada di luar hotel mencoba menaiki atap hotel dengan memakai tangga. Ba-gian biru dari bendera Belan-da dirobek sehingga kini war-na yang tersisa dari bendera tersebut adalah merah-putih.

Memasuki awal Oktober 1945, Surabaya diwarnai oleh aksi-aksi penyerangan yang dilakukan oleh pasukan milisi Indonesia terhadap pasukan Jepang yang menolak menyer-ahkan persenjataan miliknya. Tanggal 25 Oktober, pasukan Inggris yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal A. W. S. Mal-laby akhirnya tiba di Suraba-ya untuk mengevakuasi para interniran (tawanan perang), menduduki bangunan-ban-gunan penting di Surabaya, dan melucuti persenjataan Jepang serta milisi Indonesia. Untuk memuluskan upaya pelucutan senjatanya, Inggris

Hotel Yamato dan Peristiwa Perobekan bendera Belanda

lewat pesawat terbangnya menjatuhkan selebaran-sele-baran berisi ancaman hu-kuman tembak mati kepada orang-orang Indonesia yang masih memegang senjata.

Ketika para pejuang Indone-sia menolak untuk menyerah-kan senjatanya, pertempuran antara pasukan Inggris mela-wan pasukan Indonesia pun tak terhindarkan. Pertempu-ran berjalan berat sebelah karena 6.000 tentara Inggris harus melawan 20.000 anggo-ta Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Indonesia yang baru dibentuk beserta 100.000 milisi pendukungnya. Sadar bahwa mereka kalah jumlah dalam pertempuran tersebut, Inggris pun meminta Sukarno dan Hatta datang ke Suraba-ya untuk berunding. Perund-ingan tersebut berjalan relatif lancar dan gencatan senjata berhasil dicapai pada tanggal 30 Oktober 1945.

Kondisi di Surabaya sendi-ri masih belum benar-benar aman karena tidak semua anggota pasukan yang berti-kai sudah mengetahui berita mengenai gencatan senjata yang baru dicapai. Saat Malla-by sedang berkekeliling untuk menyampaikan berita menge

nai gencatan senjata kepa-da anak-anak buahnya, mo-bil yang ia tumpangi dicegat oleh beberapa milisi Indone-sia. Percekcokan pun terjadi. Salah satu milisi Indonesia me-nembak Mallaby yang sedang duduk di kursi belakang mo-bilnya. Tentara Inggris yang se-dang bersama Mallaby lantas membalasnya dengan melem-parkan granat ke arah sang penembak. Namun naas, leda-kan dari granat tersebut malah membakar bagian belakang dari mobil sehingga Mallaby tewas terpanggang di dalam-nya.

Berita kematian Mallaby langsung membuat pemer-intah Inggris murka. Mayor Jenderal Robert Mansergh ditunjuk untuk memimpin penyerbuan ke Surabaya. Bala bantuan yang mencakup pu-luhan ribu tentara, pesawat pembom, tank, dan kapal perang dikirim untuk men-dukung penyerbuan yang di-maksud. Tanggal 9 November 1945, Inggris sempat mengel-uarkan ultimatum terakhir ke-pada para pejuang Surabaya untuk menyerahkan persen-jataannya. Namun alih-alih menuruti keinginan Inggris, para pejuang Surabaya yang

6 JASMERAH AGUSTUS 2013

dikomandoi Bung Tomo lewat siaran radio memilih untuk berjuang hingga titik darah penghabisan.

Tanggal 10 November pagi, ketika batas wak-tu menyerah yang ditetapkan oleh pihak Ing-gris sudah lewat, Inggris pun memulai seran-gan besar-besarannya ke kota Surabaya. Bom demi bom dijatuhkan oleh pesawat-pesawat Inggris di atas kota tersebut. Sementara dari laut, kapal-kapal perang Inggris melepas-kan tembakannya secara bertubi-tubi. Ge-dung-gedung di Surabaya mulai rontok satu demi satu dan reruntuhannya merenggut nyawa dari orang-orang yang sedang ada di bawahnya. Tak lama kemudian, pasukan In-ggris yang bersenjata lengkap dan didukung oleh kendaraan tempur termutakhirnya mu-lai memasuki jalanan kota Surabaya.

Waktu terus berlalu dan pertempuran terus berjalan. Di atas kertas, pasukan Inggris nam-paknya akan menang mudah karena mereka memang lebih unggul dalam hal kualitas per-senjataan dan pengalaman tempur. Namun, hal tersebut nyatanya tetap tidak mengecut-kan nyali dari para pejuang Indonesia yang memilih untuk tetap melakukan perlawanan mati-matian dengan persenjataan seadan-ya. Suara ledakan bom dan letupan senjata api pecah di mana-mana. Mayat-mayat mu-lai bergelimpangan. Surabaya luluh lantak dan dipenuhi puing-puing bangunan. Sesu-dah melalui pertempuran sengit selama tiga minggu, Surabaya akhirnya jatuh ke tangan pihak Inggris.

Pertempuran Surabaya mengakibatkan Indo-nesia harus kehilangan 16.000 pejuangnya. Sementara di pihak Inggris, mereka “hanya” perlu menanggung korban tewas sebanyak 2.000 jiwa. Pertempuran tersebut juga men-gakibatkan 200.000 penduduk Surabaya ter-paksa mengungsi keluar kota. Walaupun In-donesia harus menanggung kerugian yang sama sekali tidak ringan, pertempuran di Surabaya juga sukses membuka mata dunia dan menghapus pandangan yang mengang-gap bahwa kelompok nasionalis Indonesia tidak memiliki dukungan luas dari rakyat se-tempat. Buntutnya, pasca pertempuran ini In-ggris enggan melibatkan diri lebih jauh dalam konflik pasca proklamasi kemerdekaan Indo-nesia. Kini, tanggal 10 November diperingati setiap tahunnya di Indonesia sebagai “Hari Pahlawan”.

7 JASMERAH AGUSTUS 2013

COVER STORY By atticus.finch

Sun Tzu dalam bukunya “The Art of War” yang termashyur itu pernah menulis, “seni tertinggi dalam peperangan adalah mengalahkan musuh tanpa pertempuran”. Da-lam sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia, kita mengenal banyak pahlawan yang berjuang di medan perang, seperti Pangeran Diponogero, Cut Nyak Dien, Laksmana Malahayati hingga A.H. Nasution, Soedirman dan Soeharto. Akan tetapi, perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut maupun mempertahankan kemerdekaan dari neg-ara asing tidak hanya berlangsung di medan peperangan saja. Kisah perjuangan pu-tra-putri bangsa Indonesia juga berlangsung di meja-meja diplomasi, dimana para diplomat dan pemimpin bangsa memperjuangkan hak kedaulatan negara Indonesia. Dalam “edisi” Revolusi Nasional Indonesia, yang berlangsung antara tahun 1945 hing-ga tahun 1949, ada banyak diplomat Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di dalam maupun luar negeri, seperti pada Perjanjian Roem-Roeijen, Konfe-rensi Meja Bundar, Perundingan Linggarjati, Perjanjian Renville maupun diplomasi-di-plomasi lain dengan berbagai negara. Pada kesempatan ini, marilah kita mengenal beberapa tokoh yang menjadi “lidah” Indonesia di kancah perundingan internasional.

Lidah Penyambung Kemerdekaan

8 JASMERAH AGUSTUS 2013

Sutan Syahrir, sang politikus, pahlawan nasional Indonesia dan Perdana Menteri perta-ma Indonesia. Syahrir lahir di kota Padang Panjang, Suma-tera Barat pada tahun 1909. Ayahnya adalah Kepala Jak-sa dan Penasihat Sultan Deli. Dengan kedudukan ayahnya yang merupakan pejabat ting-gi di daerahnya, Syahrir bisa memperoleh pendidikan yang baik. Ia bersekolah di ELS Medan, MULO Medan dan AMS Bandung. Setelah lulus dari AMS, Syahrir melanjut-kan pendidikannya ke sekolah hukum di Leiden. Setibanya di tanah air pada tahun 1931, karier politik Syahrir pun dimulai. Syahrir merupakan anggota dari Jong Indonesie dan pada tahun 1932, Syahrir bergabung dengan PNI baru yang didirikannya bersama Mohammad Hatta.

Karena aktivitas politiknya, Syahrir pun tidak asing den-gan penjara dan pengasingan. Pertama kali masuk penjara, Syahrir dijebloskan di Penjara

sepakat untuk membentuk Re-publik Indonesia Serikat (RIS), lalu memasukkannya sebagai bagian dari Persemakmuran Belanda.

Hasil dari kesepakatan ini mendapatkan reaksi negat-if dari masyarakat Indonesia secara umum, dan membuat Syahrir harus turun dari ja-batannya, lalu digantikan oleh rekan separtainya, Amir Syarifuddin. Turun dari kursi Perdana Menteri tidak mem-buat Syahrir berhenti dalam melakukan diplomasi di luar negeri.

Pada tanggal 14 Agustus 1947, Sutan Syahrir sempat berund-ing langsung dengan Dewan Keamanan PBB. Hal ini menja-di salah satu langkah penting bagi negara Indonesia untuk mendapat perhatian interna-sional mengenai kedaulatan Indonesia yang masih diusik oleh Belanda. Keesokan harin-ya, The New York Herald Tri-bune menulis “... one of the most moving statements heard here at the Lake Success (tempat penyelenggaraan sidang De-wan Keamanan PBB)...”. Dalam kelanjutannya, pidato yang diberikan Syahrir tersebut menuai hasil yang gemilang. PBB mulai mengutus delegasi - delegasinya untuk memban-tu permasalahan yang ada di Indonesia. Permasalahan yang sebelumnya dicap sebagai per-masalahan “dalam negeri” Be-landa akhirnya mendapat per-hatian internasional.

Cipinang, sebelum akhirnya dibuang ke Digul (1935) lalu dip-indahkan ke Banda Neira (1936-1942) bersama dengan Mohammad Hatta. Setelah keluar dari Banda Neira, Syahrir bersama Mohammad Hatta kembali dias-ingkan di Sukabumi. Tahun 1942, ketika Je-pang memasuki Indo-nesia, Syahrir menolak bekerja sama dengan Jepang. Syahrir malah membentuk kelom-pok oposisi. Seman-gat anti-Jepang yang dimiliki Syahrir inilah yang membuat Sukar-no menunjuk Syahrir menjadi Perdana

Menteri pertamanya.

Jabatannya sebagai Perdana Menteri membuat Syahrir menjadi tokoh penting dalam setiap perundingan antara Belanda dengan RI. Lewat jabatannya, Syahrir menjadi ketua perwakilan Indonesia dalam perjanjian dan pe-rundingan antara Indonesia dan Belanda. Salah satunya yaitu Perjanjian Linggarjati yang diratifikasi pada Maret 1947. Dalam perundingan itu Belanda dituntut untuk men-gakui secara de facto wilayah RI yaitu Jawa, Sumatera dan Madura, dan harus angkat kaki dari Indonesia paling lambat tanggal 1 Januari 1949,

Sutan Syahrir“Hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan” - Sutan Syahrir mengutip Friedrich Schiller

9 JASMERAH AGUSTUS 2013

L.N Palar adalah mantan Duta Besar Indonesia dan juga dip-lomat ulung yang menjadi perwakilan Indonesia di PBB. Lambertus Nicodemus Palar lahir di Tomohon, Sulawesi Utara pada tahun 1900. Pen-didikannya dia dapatkan di HIS dan dilanjutkannya ke MULO Tondano. Ketika me-masuki AMS, Palar mengikuti orang tuanya yang berprofesi sebagai guru untuk bertugas ke Yogyakarta. Ketika berada di Yogyakarta, Palar berke-nalan dengan tokoh nasion-al Sam Ratulangi yang juga orang Minahasa. Dari Yogya-karta, Palar melanjutkan stu-di ke Bandung. Di sana Palar berkuliah di Technische Hoo-geschool te Bandoeng atau THS (yang sekarang menjadi ITB). Di sini Palar berkenalan dengan Sukarno dan mulai terjun dalam dunia politik. Selepas THS, Palar kembali

untuk bergabung dengan del-egasi Indonesia dalam rangka mengikuti sidang Dewan Kea-manan PBB di Lake Success, Amerika Serikat. Palar yang jago bersilat lidah membabat habis lawannya yaitu Eelco van Kelffens, pimpinan dele-gasi Belanda di PBB. Dari sini, nama Palar mulai terkenal di kancah internasional dan khususnya Amerika. George C. Marshall yang merupakan opsir bintang lima di kesatuan Angkatan Darat Amerika Seri-kat pun ikut kagum terhadap kemampuan Palar. Mereka berdua pun berteman akrab.

Ketika Belanda melancarkan agresi militer keduanya, Palar bersama-sama dengan Dr. Soedarsono dan A.A. Maramis mendapat mandat dari Wakil Presiden Mohammad Hatta dan Menlu Agus Salim untuk mendirikan pemerintahan dalam pelarian (government in exile) yang akan menjadi rencana cadangan apabila us-aha Syarifuddin Prawiranega-ra dalam mendirikan PDRI di Bukittinggi tidak berhasil. Us-aha Palar menegakkan kedau-latan Indonesia dalam kancah internasional akhirnya mem-buahkan hasil. Pada tahun 1950 Republik Indonesia se-cara resmi diakui dan diterima menjadi anggota ke-60 PBB. Hal ini membuktikan penga-kuan dunia internasional atas kemerdekaan Indonesia.

L N Palar

Saya sangat memuji kepemimpinan Palar tidak hanya karena sikap dan pembawaan kepemimpinannya, teta-pi juga sebagai teman yang dapat menaungi. - Sudarpo Sastrosatomo

di Sekolah Tinggi Hu-kum Jakarta (cikal bakal fakultas Hukum UI) dan bergabung dalam Jong Minahasa. Belum puas dengan pendidikan yang dia miliki, Palar melanjutkan studi di negeri Belanda, tepat-nya di Universitas Am-sterdam.

Uniknya ketika hid-up di Belanda, Palar sempat terjun ke poli-tik Belanda, Palar bergabung dengan SDAP (Partai Buruh Sosial-Demokrat), dan ketika Nazi menduduki Belanda, Palar dan is-trinya yang merupakan warga negara Belanda turut serta dalam ger-akan bawah tanah un-tuk menentang NAZI. Setelah Perang Dunia II usai, Palar dipilih se-bagai anggota Majelis

Rendah Belanda. Sementara itu, kemerdekaan yang sudah dicapai Indonesia dengan su-sah payah ternyata masih ter-us diusik Belanda. Palar yang tidak senang dengan kondisi ini lantas mengajukan surat pengunduran diri dari partai dan parlemen dan di kemu-dian hari bergabung dengan pemerintahan Indonesia.

Di Indonesia, Palar menerima tawaran dari Sutan Syahrir

10 JASMERAH AGUSTUS 2013

Haji Agus Salim, adalah seorang diplomat ulung yang mam-pu membuat lawan bicaran-ya mati kutu. Ngo Dinh Diem, presiden Republik Vietnam yang menantangnya berdebat menggunakan bahasa Prancis sampai terdiam dan tak bisa lagi membalas. Sutan Syahrir dan Musso pun habis ia “kerjai”. Tak heran, Sukarno menjuluki Menteri Luar Negeri ke-3 re-publik Indonesia ini “the grand old man”. Agus Salim memiliki nama asli Mashudul Haq, yang berarti “pembela kebenaran”. Ia lahir di Kota Gadang, Sumatera Barat pada tahun 1884. Agus Salim terlahir dari keluarga pe-jabat yang mapan, sehingga ia bisa bersekolah di sekolah khu-sus anak-anak Eropa. Pendi-dikan awalnya ditempuh di ELS lalu dilanjutkan ke HBS Batavia.

Prestasi akademik Agus Salim memang memukau. Ketika lu-lus dari HBS, Agus Salim dino-batkan menjadi lulusan terbaik HBS dari tiga kota besar di Hin-dia Belanda, yaitu Surabaya, Semarang dan Batavia. Karir

sangat krusial. Pada akhir Ma-ret 1947, Agus Salim berada di New Delhi, India. Di sana, Agus Salim mempunyai misi untuk menjalin hubungan dan berdialog dengan pemi-mpin India dari kedua be-lah pihak seperti, Jawaharlal Nehru dari pihak INC mau-pun Muhammad Ali Jinnah dari All-India Moslem League. Selepas dari India, Agus Salim melanjutkan perjalanan ke Mesir, dimana ia berusa-ha untuk meyakinkan Mesir agar memberikan dukungan terhadap kemerdekaan In-donesia. Dengan tanda tan-gan dari Nokrasi Pasya, Per-dana Menteri Mesir dan Agus Salim sebagai wakil Indo-nesia, terjalinlah perjanjian persahabatan antara kedua negara.

Belum puas meraih dukun-gan dari kedua negara itu, Agus Salim pun melanjut-kannya ke wilayah-wilayah di Timur Tengah, dan dalam waktu singkat Liga Arab yang dimotori Saudi Arabia, Leb-anon, Suriah, Yordania, dan Yaman sepakat mendukung berdirinya negara Republik Indonesia. Begitu besar jasa Agus Salim bagi bangsa yang baru berdiri ini, sehingga tanpa keahlian diplomasin-ya, posisi Indonesia dalam perundingan akan semakin terus melemah dan mudah ditekan oleh Belanda. Akan tetapi, berkat dukungan - dukungan yang digalang oleh Agus Salim, Indonesia bisa menaikkan derajatnya seh-ingga bisa berbicara lebih di perundingan internasional. Apabila dilihat dari kepriba-dian dan kemampuannya da-lam berdiplomasi, tak heran bila Agus Salim dijuluki “sang diplomat ulung”, beliau mam-pu membuat lawannya tak berkutik.

Leiden is Lijden - memimpin itu men-derita - Agus salim mengutip Kas-man Singodimedjo

H. Agus Salim

politik Agus Salim dim-ulai ketika beliau ber-gabung dalam Sarekat Islam (SI), dimana beli-au berjasa besar dalam membersihkan SI dari pengaruh komunis atau biasa disebut “SI Merah” pimpinan Semaoen dan Musso. Setelah HOS Tjokroaminoto mening-gal, Agus Salim naik ke tampuk kepemimpinan SI atau yang berganti nama menjadi PSII (Par-tai Sarekat Islam Indo-nesia). Selain berpolitik, Agus Salim juga aktif dalam bidang jurnalis-tik dan literatur. Agus Salim yang menguasai 7 bahasa membuatnya tidak kesulitan ketika menerjemahkan be-

berapa karya dari luar negeri seperti karya Shakespeare yang berjudul “The Taming of the Shrew” atau cerita anak-anak karya Rudyard Kipling, “The Jungle Book”.

Sebelum Indonesia merdeka, Agus Salim adalah salah seo-rang dari panitia 9 BPUPKI, yang beranggotakan Sukar-no, Soebardjo, Kahar Muzak-kir, A.A. Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Mohammad Hatta, Wahid Hasyim, Mo-hammad Yamin dan Agus Salim sendiri. Hasil dari pe-rundingan Panitia 9 akhirnya menghasilkan Piagam Jakarta, dasar negara pertama untuk Indonesia, atau yang akhirnya kita kenal sebagai Pancasila. Setelah Indonesia merdeka, peran Salim di pemerintahan bertambah besar tiap tahun. Dia menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia.

Peran Agus Salim dalam me-negakkan kedaulatan Indo-nesia di mata masyarakat internasional boleh dibilang

11 JASMERAH AGUSTUS 2013

Nama Mohammad mungkin paling dikenali dari buku-buku sejarah sekolah yang membahas mengenai per-annya dalam Perjanjian Ro-em-Roeijen (Royen). Roem yang dikenal pihak delegasi Belanda sebagai orang yang cerewet dan menjengkelkan ini adalah salah satu diplo-mat kenamaan yang berjuang untuk menegakkan kedau-latan Indonesia. Dia lahir di desa Kelwongan, Temanggu-ng, Jawa Tengah pada tahun 1908. Ia akhirnya pindah ke Pekalongan, Jawa Tengah ke-tika menginjak usia remaja. Roem pertama kali terjun ke dunia organisasi politik keti-ka masih sangat belia. Pada usianya yang baru 16 tahun, Roem bergabung dengan or-ganisasi Jong Java, dan Jong Islamieten Bond setahun setelahnya.Dari aktivitas-ak-tivitas organisasi inilah yang membawa Roem mengenal berbagai tokoh nasional Indo-nesia seperti Haji Agus Salim dan Kasman Singodimejo.

Setelah 3 tahun berada dalam penjajahan Jepang, Indonesia akhirnya memproklamasikan kemerdekaannya pada tang-gal 17 Agustus 1945. Namun bukan berarti peran Roem sudah selesai. Dalam Komite Nasional Indonesia Pusat atau KNIP, Roem menjadi per-wakilan dari kalangan Islam. Selain sebagai anggota da-lam KNIP, Roem pun diangkat menjadi Menteri Dalam Neg-eri pada kabinet Syahrir III.

Pada awal masa jabatan se-bagai Mendagri, Roem men-jadi delegasi Indonesia dalam Perjanjian Linggarjati yang dipimpin Sutan Syahrir. Hasil perundingan ini tidak populer di mata masyarakat. Beber-apa partai seperti Masyumi, PNI Partai Rakyat Indonesia dan Partai Rakyat Jelata secara vokal menolak hasil perund-ingan ini, karena mereka be-ranggapan hasil perundingan ini membuktikan lemahnya pemerintah Indonesia dalam mempertahankan kedaula-tannya. Masalah baru muncul karena perbedaan penafsiran Belanda dan Indonesia dalam menjalani Perjanjian Linggar-jati. Kabinet Syahrir III pun jatuh dari pemerintahan dan digantikan oleh Kabinet Amir

“Ia adalah seorang pemimpin gener-asi muda Masyumi. Orang yang baik hati dan toleran, bahkan terhadap musuh” - Pendapat John Coast men-genai Mohammad Roem

Mohammad Roem

Kedekatan antara Haji Agus Salim dan Roem pulalah yang membawa Roem untuk ikut serta dalam Partai Sarekat Is-lam Indonesia.

Ketika Jepang datang dan menggantikan posi-si Belanda sebagai pen-jajah ibu pertiwi pada tahun 1942, semua or-ganisasi pergerakan na-sional dilarang berdiri dan dibubarkan, seh-ingga pada masa-masa ini Roem menghenti-kan aktivitas politik dan memfokuskan diri da-lam pekerjaannya se-bagai pengacara. Ketika Jepang mulai kedodor-an menghadapi gempu-ran Sekutu, Jepang akh-irnya berusaha menarik simpati rakyat Indone-

sia untuk membantu Jepang berperang. Jepang juga mulai membentuk organisasi - or-ganisasi masyarakat. Roem yang awalnya memilih fokus dalam dunia hukum, akhirn-ya mulai aktif kembali dalam dunia politik. Dalam masa - masa ini Roem masuk ke Masyumi dan barisan Hiz-bullah yang berada di bawah Masyumi.

Perjanjian Roem Roijen

12 JASMERAH AGUSTUS 2013

Syariffudin I selepas kegaga-lan di Perjanjian Linggarjati dan Agresi Militer Belanda I.

Pada akhir tahun 1947, atas prakarsa KTN (Komisi Tiga Negara), dilaksanakan kemba-li sebuah perundingan di atas geladak kapal perang Ameri-ka Serikat, Renville. Meskipun dalam perundingan ini Roem hanya berperan sebagai ang-gota, peran Roem di perund-ingan - perundingan selan-jutnya akan semakin besar. Setahun semenjak Perjanji-an Renville, pada bulan De-sember tahun 1948, Belanda kembali melancarkan agresi militernya ke Indonesia, dan kali ini Indonesia membalas. Serangan Umum 1 Maret pun diluncurkan. Yogyakarta sem-pat dikuasai oleh Indonesia selama 6 jam. Hal ini, tidak hanya membangkitkan se-mangat rakyat dan pejuang Indonesia, tapi juga membuka mata dunia, bahwa Indonesia mampu memperjuangkan tanah airnya.

Di tahun 1949, Perundingan Roem-Roeijen dilaksanakan, dan pada kesempatan kali ini, Indonesia memiliki nilai tawar lebih baik karena kesadaran internasional mengenai per-masalahan Indonesia sudah cukup tinggi. Perjanjian ini juga menjadi titik puncak karir Mohammad Roem di mana pada kesempatan ini Roem diangkat menjadi ketua dele-gasi Indonesia. Ada beberapa

Indonesia sebagai negara merdeka. Pada tanggal 27 Desember 1949 dilaksanakan penyerahan kedaulatan Indo-nesia dari Belanda ke Indone-sia.

Selain keempat tokoh nasion-al tadi, periode Revolusi Nasi-onal Indonesia mencatat ban-yak nama lain yang menjadi perwakilan pemerintah Indo-nesia pada perundingan- pe-rundingan baik yang berskala internasional maupun nasion-al seperti Abdurrahman Bas-wedan, Mohammad Yamin, Ali Sastroamidjojo, A.A. Mara-mis maupun Soedarpo Sas-trosatomo. Jasa-jasa mereka dalam menegakkan kedaula-tan Indonesia pun tidak boleh dipandang sebelah mata dan dilupakan, karena tanpa mer-eka, kemerdekaan Indonesia pastinya akan semakin sulit diraih dan bahkan tidak terca-pai.

hasil positif yang terca-pai setelah Perjanjian Ro-em-Roeijen, seperti Sukarno dan Hatta yang dikemba-likan dari pengasingan dan pengembalian Yogyakarta ke pemerintahan Indonesia. Kekuasaan pemerintahan yang ketika itu dipegang oleh Sjarifuddin Prawiranegara pun dikembalikan ke tangan Sukarno.

Pada akhir tahun 1949, menindak lanjuti hasil Pe-rundingan Roem-Roeijen, Konferensi Meja Bundar pun dilaksanakan di Den Haag Belanda, dengan Moham-mad Hatta sebagai Ketua Delegasi Indonesia dan Van Maarseven sebagai Ketua Delegasi Belanda. Konferen-si yang memakan waktu se-lama lebih dari 2 bulan ini ini akhirnya selesai pada tang-gal 2 November 1949. Be-landa mengakui kedaulatan

Dari kiri ke kanan: Ali Sastro Amidjodjo, Abdurrahman Baswedan, Moh Yamin, A A Maramis dan Sudarpo Sastrosatomo

Perjanjian Renville

13 JASMERAH AGUSTUS 2013

COVER STORY By atticus.finch

Selama puluhan tahun, masyarakat Indonesia mengenal tanggal 1 Maret sebagai tanggal dimana pejuang Indonesia merebut kembali Yogyakarta, yang saat itu berfungsi se-bagai ibukota negara Indonesia dari Belanda. Rezim Orde Baru menekankan pentingnya pendudukan selama 6 jam ke Yogyakarta sebagai tonggak penting dalam mempertah-ankan kedaulatan Indonesia dengan Suharto sebagai tokoh sentral yang merancang dan memimpin penyerangan ini.

Akan tetapi setelah Orde Baru tumbang dan kehil-angan kekuasaan, muncullah saksi-saksi hidup yang mengungkapkan versi tersendiri mengenai Seran-gan Umum 1 Maret. Apa yang sebenarnya terjadi ?

“Hampir malam di Yogya ketika keretaku tiba.

Remang-remang cuaca, terkejut aku tiba-tiba.

Dua mata memandang, Seakan-akan dia berkata.

Lindungi aku, pahlawan, dari pada sang angkara murka.”

Ismail Marzuki “Sepasang Mata Bola” - 1946

serangan umum 1 maretdan Kontroversinya

Serangan Umum 1 Maret 1949

Lepas 2 tahun semenjak Be-landa melancarkan agresi mi-liternya yang pertama pada tahun 1946, pada bulan De-sember tahun 1948, Belan-da pun kembali ke Indone-sia, melakukan agresi militer keduanya. Aksi ini merupa-kan buntut dari ketidaksepa-haman antara pemerintah Belanda dan pemerintah In-donesia terhadap perjanjian Linggarjati. Berbeda dengan agresi militer yang pertama, di agresi militer yang kedua ini, Belanda langsung menyerang Yogyakarta yang saat itu ber-fungsi sebagai ibu kota Indo-nesia. Pucuk pemerintahan Indonesia, Sukarno- Hatta dan Sutan Syahrir ditangkap dan diasingkan oleh Belanda. Kosongnya pemerintahan In-donesia menyebabkan man-dat kepresidenan diserahkan

14 JASMERAH AGUSTUS 2013

kepada Syafruddin Praw-iranegara di Bukittinggi, den-gan rencana cadangan yaitu government in exile, atau pe-merintahan dalam pengasin-gan di India dengan pimpinan Lambertus Palar, Dr Soedar-sono dan A.A Maramis.

Berbeda dengan pemimpin politik Indonesia, yang ditang-kap dan diasingkan oleh Be-landa, Jendral Sudirman yang merupakan salah satu sasa-ran utama Belanda masih ter-us bergerilya di hutan-hutan di pedalaman Jawa. Jendral Sudirman yang mendengar mengenai propaganda Belan-da di radio pun mengeluarkan instruksi untuk dilakukannya serangan balik terhadap Be-landa. Setelah melalui berb-agai perundingan, maka dipu-tuskan bahwa Yogyakarta lah yang akan menjadi sasaran utama penyerangan. Pagi hari, tanggal 1 Maret, seran-gan secara besar-besaran dilakukan secara serentak di seluruh daerah Divisi III/GM III dengan fokus utama kota Yo-gyakarta. Pukul 12 siang, ten-tara Indonesia diperintahkan mundur, karena ada konvoi tank Belanda yang berangkat dari Magelang dengan tujuan ke Yogyakarta. Dengan mun-durnya tentara Indonesia, be-rakhir pula pendudukan 6 jam mereka di Yogyakarta. Akan tetapi, euforia penyerangan ini tidak berhenti sampai di situ saja. A.A Maramis yang

menjadi perwakilan negara di New Delhi, India menggam-barkan kegembiraan wakil-wakil Indonesia lainnya ketika mendengar siaran radio yang memberitakan mengenai serangan besar-besaran TNI terhadap Belanda.

Serangan Umum 1 Maret : Siapa Arsiteknya?

Hingga saat ini, tidak ada ke-pastian mengenai siapakah perancang Serangan Umum 1 Maret yang sebenarnya, me-nimbulkan berbagai versi dan interpretasi. Ada 3 versi yang akan dibahas di artikel ini.

Versi yang pertama adalah dari Suharto dalam buku bi-ografinya, Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya. Berikut kutipannya.

“Persis pada waktu saya menye-tel radio memantau siaran luar negeri bersama-sama dengan Purwadi, perwira perhubungan yang sekarang sudah tiada, terdengar siaran luar negeri mengenai perdebatan di PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Belanda mengatakan bahwa tindakan polisionilnya, be-gitulah sebutan mereka, tel-ah berhasil. Yogyakarta telah diduduki, pemerintahan Belan-da berjalan lancar, TNI sudah tidak ada, ekstremis sudah di-luar kota, katanya. Hati saya melawan, mendengar siaran itu. Sudah empat kali kita men-gadakan serangan, masih juga

mereka lantang mengatakan begitu.

“Seketika saya berpikir, ‘Bah-an apa yang akan digunakan (Lambertus Nicodemus) Palar, wakil RI di PBB untuk menjawab pernyataan pihak Belanda itu?’ Maka muncul keputusan dalam pikiran saya; kita harus melaku-kan serangan pada siang hari, supaya bisa menunjukkan ke-pada dunia kebohongan si Be-landa itu.”

“Karena sulit menghubun-gi Panglima Besar Sudirman, yang tempat bergerilyanya ti-dak diketahui dengan jelas, maka sebagai komandan Weh-rkreise (Lingkar Pertahanan) yang memiliki wewenang untuk melakukan prakarsa, ...saya putuskan, pada pertengahan Februari mengadakan seran-gan pendahuluan terhadap pos-pos Belanda di luar kota, untuk mengelabui perhatian tentara Belanda, seolah-olah kita tidak akan menyerang kota. Dengan begitu, kita buat mereka lengah.”

Sumber: suharto.co

15 JASMERAH AGUSTUS 2013

Versi yang kedua men-yatakan bahwa Sultan Hamengkubuwono IX mer-upakan pemrakarsa dari Serangan Umum 1 Maret tersebut. Pernyataan men-genai Sultan Hamengkubu-wono IX sebagai pemrakar-sa didukung oleh sejarawan Anhar Gonggong. Beliau lebih mempercayai bahwa initiatiefnemer Serangan Umum 1 Maret adalah Sul-tan Hamengkubuwono IX, bukan Suharto. Selain Anhar Gonggong, P.J Suwarno juga menjelaskan setelah Sukarno dan Moh. Hatta yang berlaku sebagai presiden dan wakil presiden diasingkan, kondi-si Yogyakarta sangat lemah dikarenakan para pegawai pe-merintahan patah semangat.

Pada awal tahun 1949, Sultan Hamengkubuwono IX, melalui siaran radio luar negeri seper-ti BBC, Voice of America dan radio dari Australia menden-gar bahwa pada awal Maret akan diadakan sidang Dewan Keamanan PBB yang akan membicarakan permasalah-an mengenai Indonesia. Sul-tan pun kemudian menyurati Jendral Sudirman. Dalam su-rat nya tersebut, beliau me-minta Jendral Sudirman untuk melakukan serangan umum ke Yogyakarta.

Sugeng, selaku Gubernur Militer daerah Yogyakarta, Kedu, Banyumas, Pekalongan dan Semarang bagian barat. Pernyataan ini diperoleh dari catatan harian Kolonel Simatupang. Beliau menya-takan bahwa ketika Kolonel Bambang Sugeng yang se-dang mengunjungi daerah Yogyakarta dan bermalam di Banaran, mengutarakan iden-ya untuk merebut Yogyakarta dengan senjata.

Pernyataan ini didukung oleh keterangan yang diberikan oleh Vence Sumual dalam biografinya. Beliau menya-takan bahwa Gubernur Mi-liter Daerah III, Kolonel Bam-bang Sugeng, mengeluarkan instruksi rahasia untuk Letkol Suharto, komandan WK-III un-tuk melakukan serangan ke Yogyakarta, sedangkan WK-I dan II diinstruksikan untuk memberikan bantuan pasu-kan kedalam komando Letkol Suharto.

Untuk menindaklanjuti in-struksi dari Kolonel Bambang Sugeng, diadakanlah per-temuan antara Vence Sumual, Suharto dan Sudarto. Per-temuan itu dilakukan untuk

Permintaan Sultan ini pun disetujui Jendral Sudirman. Ia pun meminta Sultan untuk berhubungan langsung den-gan komandan yang bersang-kutan pada waktu itu yaitu Letkol Suharto. Untuk menin-daklanjuti rencana ini, diatur-lah pertemuan antara Suharto dan Sultan. Pertemuan per-tama dilaksanakan di rumah G.B.P.H Prabuningrat, kakak dari Sultan Hamengkubuwo-no IX. Dalam pertemuan itu, Sultan menghimbau Suharto untuk menyiapkan sebuah serangan dalam kurun waktu 2 minggu.

Menurut buku biografi pribadi Sultan, “Tahta Untuk Rakyat”, pada awal mulanya serangan direncanakan pada tanggal 28 Februari, namun karena ada kebocoran informasi, serangan pun diundur men-jadi tanggal 1 Maret. Thomas Kingston Critchley yang men-jadi perwakilan Australia pada Good Office Committe (GOC) PBB mengatakan, “Saya men-duga bahwa Sultan, yang ber-hubungan erat dengan para gerilyawan, ikut terlibat dalam semua serangan ini.”

Sedangkan versi yang ketiga menyatakan bahwa peran-cang Serangan Umum 1 Ma-ret adalah Kolonel Bambang

Sri Sultan Hamengku Buwono IX

16 JASMERAH AGUSTUS 2013

membicarakan penyerangan lebih matang dan lebih men-detail. Ketiga versi diatas ter-us menjadi polemik. Manakah yang merupakan kebenaran di balik Serangan Umum 1 Maret? Apakah Jendral Suhar-to sebagai komandan WK-III? Ataukah Sultan Hamengkubu-wono IX yang merupakan Sul-tan Yogyakarta? Ataukah Kol-onel Bambang Sugeng yang merupakan Gubernur Militer Daerah III?. Sudah banyak ahli maupun saksi sejarah yang mengungkapkan pandan-gannya masing-masing, akan tetapi belum menemui titik terang karena tidak pernah adanya pertemuan secara re-smi antara ketiga pihak untuk membahas permasalahan ini.

Serangan Umum 1 Maret: Signifikan atau tidak?

A.H Nasution dalam bukunya “Memenuhi Panggilan Tugas” menulis:

pa kalangan yang menyang-sikan apabila Serangan Umum 1 Maret memiliki nilai politis yang tinggi. Hal itu diakibatkan karena Agresi Militer Belanda II sejak awal sudah ditentang oleh kalangan internasional, bahkan dari rakyat Belanda sendiri. Rakyat Belanda yang baru keluar dari Perang Dunia II jenuh dalam kondisi perang yang menghabiskan banyak dana dan mengorbankan ban-yak putra - putri tanah airnya. PBB juga menekan Belanda untuk menghentikan aksinya dan meninggalkan Indonesia.

Terlepas dari berbagai inter-pretasi dan kontroversi yang menyelimutinya, tidak bisa kita pungkiri bahwa Serangan Umum 1 Maret adalah satu kesatuan dari pertempuran bangsa Indonesia lainnya sep-erti Palagan Ambarawa, Med-an Area, Bandung Lautan Api maupun Perang Puputan Mar-garana Bali, dalam menegak-kan kedaulatan bangsa.

“…enam jam di Yogya – yang setelah Orde Baru berdiri selalu diperingati secara besar-besa-ran. Dan aksi ini adalah da-lam rangka tahap taktis-ofensif yang sedang dilancarkan oleh Panglima B. Sugeng di seluruh wilayahnya, terhadap kota-ko-ta kabupaten dan keresidenan, terutama di daerah Banyumas, Kedu, Semarang dan Yogya. Pada waktu yang agak bersa-maan juga Divisi I memulai aksi yang demikian di Jawa Timur, menyusul Divisi II (Jawa Tengah bagian timur), kemudian Divisi IV (Jawa Barat).”

Pernyataan ini didukung oleh Romo Mangunwijaya dan be-berapa sejarawan lainnya. Mereka menganggap bahwa sebetulnya aksi militer itu ti-dak memiliki dampak kualitatif yang signifikan, karena hanya dapat menguasai Yogyakarta selama 6 jam saja. Akan tetapi apabila dilihat dari sisi politis, Serangan Umum 1 Maret san-gat strategis. Ada juga bebera

Peristiwa Serangan Umum 1 Maret diabadikan dalam sebuah monumen

17 JASMERAH AGUSTUS 2013

COVER STORY By atticus.finch

Konferensi Meja BundarTanggal 27 Desember 1949 di Ista-na De Dam, Amsterdam, Ratu Juli-anna yang baru berkuasa selama satu tahun, menggantikan takhta Ibunya, Ratu Wilhelmina, mem-berikan pidato “Niet langer staan wij gedeeltelijk tegenover elkander, wij zijn nu naast elkaar gaan staan ... onmeetbaar groot is de voldoening van een volk dat zijn vrijheid verw-erkelijkt ziet.” yang kira-kira berar-ti: “Kita tidak lagi berhadap-ha-dapan, kita sekarang sama-sama berdiri berdampingan ... adalah kepuasan yang tak terperikan bagi sebuah bangsa ketika melihat bahwa kemerdekaannya sekarang terwujud.”Pidato “perpisahan” tersebut ada-lah buntut dari Konferensi Meja Bundar yang dilaksanakan sebu-lan sebelumnya.

Menuju Konferensi Meja Bundar

Aksi Polisionil atau Agresi Militer Belanda II mendapatkan kecaman oleh berbagai pihak, baik dari negara - negara anggota PBB hing-ga rakyat Belanda sendiri. Dewan keaman-an PBB yang menerima informasi menge-nai serangan Belanda terhadap Indonesia, langsung bergerak cepat. Setelah serang-kaian sidang, pada tanggal 24 Januari 1949 DK PBB mengeluarkan beberapa resolusi untuk permasalahan Indonesia dan Belan-da, yang isinya seperti untuk menghentikan permusuhan dan pengembalian pemimpin RI yang diasingkan oleh Belanda.

Dalam tekanan, Belanda pun menjajaki ke-mungkinan untuk melakukan sebuah konfe-rensi yang membahas mengenai penyerah-an kedaulatan Indonesia. Tanggal awal yang ditetapkan untuk melaksanakan KMB adalah tanggal 12 Maret 1949, namun Sukarno me-nolak untuk melakukan perundingan dalam

Sumber: wikipedia.org

18 JASMERAH AGUSTUS 2013

bentuk apapun dengan Be-landa apabila ia masih bersta-tus sebagai tahanan. Dengan adanya penolakan dari Sukar-no dan tarik ulur dari pihak Belanda, rencana awal untuk menyelanggarakan Konferen-si Meja Bundar pada tanggal 12 Maret pun kandas. Beber-apa perundingan lanjutan seperti yang terjadi di Hotel Des Indes Jakarta pun tidak membawa angin segar karena perundingan berjalan lambat dan tidak ada kesepakatan yang bisa dicapai oleh kedua negara.

Pada akhir bulan April, Moh. Hatta yang masih berstatus diasingkan datang ke Jakarta untuk melaksanakan sebuah perundingan yang bersifat tidak resmi dan tertutup an-tara Belanda dan Indonesia yang disaksikan oleh Mer-le Cochran, perwakilan PBB. Meskipun hasil perundingan tersebut tidak dipublikasikan, Moh. Hatta menjelaskan bah-wa sudah terlihat ada titik cer-ah untuk mengakhiri konflik berkepanjangan dari kedua negara.

Perjanjian Roem-Roeijen yang bisa dikatakan gerbang dari Konferensi Meja Bundar. Dia-dakan pada pertengahan bu-lan April dan selesai pada

awal bulan Mei tahun 1949, perjanjian ini menghasilkan keputusan seperti penghen-tian aktivitas gerilya tentara Indonesia, pengembalian pe-merintahan RI ke Yogyakarta, serta penyelenggaraan Kon-ferensi Meja Bundar. Sebagai tindak lanjut dari perjanjian Roem-Roijen, diadakanlah perundingan antara Repub-lik Indonesia, Bijeenkomst voor Federaal Overleg atau BFO (federasi negara-negara boneka bentukan Belanda) dan Belanda dibawah pen-gawasan PBB. Hasil dari pe-rundingan itu adalah pene-tapan tanggal pengembalian pemerintah RI ke Yogyakarta dan lokasi pengadaan Konfe-rensi Meja Bundar.

Sekembalinya pimpinan In-donesia ke ibukota Yogyakar-ta, dimulailah perundingan dengan BFO yang memba-has mengenai persatuan an-tara Republik Indonesia den-gan negara - negara boneka bentukan Belanda tersebut. Konferensi inter-Indonesia itu menghasilkan banyak hal positif baik dalam persatuan kesatuan, politik serta militer.

Konferensi Meja Bundar: Vaarwel Nederland

Pada tanggal 4 Agustus, dipu-tuskanlah wakil Indonesia untuk “bertempur” di Konfe-rensi Meja Bundar. Mereka ialah Moh. Hatta, Moh. Roem, Mr. Soepomo, J. Leimena, Ali Sastroamidjojo, Djuanda, Sukiman, Suyono Hadinoto, Sumitro Djojohadikusumo, Abdul K. Pringgodigdo, Kolo-nel T.B. Simatupang dan Mr. Sumardi, sementara BFO di-wakili oleh Sultan Hamid II dari Pontianak. Konferensi Meja Bundar dimulai pada tanggal 23 Agustus dan dilak-sanakan di gedung Binnenhof. Ketua perwakilan Indonesia adalah Moh. Hatta sedangkan perwakilan Belanda dipimpin oleh Mr. Van Marseveen. Kon-ferensi Meja Bundar yang ber-langsung selama lebih dari 2

19 JASMERAH AGUSTUS 2013

bulan ini menghasilkan be-berapa persetujuan antara kedua belah pihak, yaitu:

1. Belanda menyerahkan kedaulatan atas Indonesia sepenuhnya dan tanpa syarat kepada RIS.

2. Republik Indonesia Seri-kat (RIS) terdiri atas Repub-lik Indonesia dan 15 negara federal. Corak pemerintahan RIS diatus menurut konstitusi yang dibuat oleh delegasi RI dan BFO selama Konferensi Meja Bundar berlangsung.

3. Melaksanakan penyerah-an kedaulatan selambat- lam-batnya tanggal 30 Desember 1949.

4. Belanda menyerahkan kedaulatan atas Indonesia sepenuhnya dan tanpa syarat kepada RIS.

5. Masalah Irian Jaya akan diselesaikan dalam waktu se-tahun sesudah pengakuan kedaulatan.

6. Kerajaan Belanda dan RIS akan membentuk Uni Indone-sia-Belanda. Uni ini merupa-kan badan konstitusi bersama untuk menyelesaikan kepent-ingan umum.

7. Menarik mundur pasukan Belanda dari Indonesia dan membubarkan KNIL. Anggota KNIL boleh masuk ke dalam APRIS.

8. RIS harus membayar se-gala utang Belanda yang diperbuatnya semenjak tahun 1942.

Setelah sidang KMB selesai, ratifikasi hasil sidang KMB dilakukan KNIP (Komite Na-sional Indonesia Pusat) yang menghasilkan penerimaan hasil sidang KMB. Selanjut-nya pada tanggal 15 Desem-ber, Sukarno dipilih sebagai presiden RIS dan diambil sumpahnya pada tanggal 17 Desember, disertai pemben-tukan Kabinet RIS pertama

dengan Moh. Hatta sebagai perdana menterinya. Tanggal 27 Desember menjadi tang-gal yang dinanti-nanti oleh segenap rakyat Indonesia. Di-adakan upacara penandatan-ganan naskah penyerahan dan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda di kedua negara.

Konferensi Meja Bundar dan penyerahan kedaulatan menjadi peristiwa penutup penjajahan Belanda di tanah Indonesia selama lebih dari ratusan tahun. Semua darah pahlawan yang ditumpahkan di tanah Indonesia dalam merebut dan menjaga kedau-latan bangsa Indonesia tidak boleh kita lupakan dan kita sebagai generasi penerus ha-rus terus menjaga kedaulatan dan kesatuan Negara Kesatu-an Republik Indonesia.

Vaarwel Nederland!

Selamat tinggal Belanda!

20 JASMERAH AGUSTUS 2013

22 Agustus - Jepang mengumumkan penyerahannya ke Sekutu ke seluruh Indonesia. Euforia menyebar ke seluruh negara. PPKI membentuk Komite Nasion-al, Partai Nasional Indonesia dan Badan Keamanan Rakyat.29 Agustus - Komisi Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dibentuk, diketuai oleh Mr. Kasman Singomedijo.

17 Agustus - Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dengan Sukarno sebagai presiden dan Moh. Hatta sebagai wakil presi-den setelah pernyataan menyerahnya Jepang pada Sekutu dua hari yang lalu. Proklamasi kemerdekaan dilakukan di rumah Sukarno di Jalan Pegangsaan Timur 56.

2 September - Penunjukkan 8 gubernur. Mereka ialah: • Sumatra - Teuku Mohammad Hasan • Jawa Barat - Sutardjo Kartohadikusumo • Jawa-Tengah - R. Panji Surono • Jawa Timur - R.M. Suryo • Sunda Kecil (Nusa Tenggara) - Mr. I. Gusti Ketut Puja • Maluku – Mr. J. Latuharhary • Sulawesi – R.G.S.S.J Ratulangi • Kalimantan – Ir. Pangeran Mohammad Noor5 September - Sultan Hamengkubuwono IX, menyatakan bahwa “Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat” sebagai bagian dari Republik Indonesia.

15 September - Pasukan Inggris tiba di Jakar-ta. Kedatangan mereka dibarengi oleh Neth-erland Indies Civil Administration, atau NICA yang dipimpin oleh Dr. Hubertus J. van Mook. Van Mook datang sebagai representasi atas restorasi otoritas Belanda di Indonesia.15 September - Rapat Raksasa di Lapangan Ikada. Dua ratus ribu massa berdialog dengan Presiden Sukarno di Lapangan Ikada (seka-rang Medan Merdeka). Konon, Tan Malaka, filsuf marxis Indonesia dan mantan pemimpin PKI berada di balik berkumpulnya massa.

15 September -Insiden Hotel Yamato. Setelah bentrok dengan tentara Belanda, kaum republikan beramai-ramai menaiki puncak Hotel Yamato, merobek bagian biru bendera Belanda dan menyisakan bagian merah dan putihnya, bendera Indonesia. 29 September - AFNEI (Allied Forces Neth-erlands East Indies) yang terdiri dari 3 divisi mendarat Jakarta. Di hari yang sama, pasukan Australia dan Belanda (NICA) sampai di Ponti-

SEPTEMBERAGUSTUS

1945

Sekali Merdeka Tetap Merdeka! Kronik Revolusi Nasional Indonesia 1945-1949Sejarah Indonesia mengenal periode antara 17 Agustus 1945 hingga tahun 27 Desember 1949 sebagai masa Revolusi Nasional Indonesia. Indonesia yang sudah memproklamirkan kemerdekaannya, kembali mendapatkan gangguan dari pihak luar yang ingin menganggu kedaulatan negara. Selama 4 tahun, banyak sekali peristiwa yang terjadi baik dalam bentuk perundingan maupun peperangan. Fragmen fragmen sejarah ini saling melengkapi antara satu dengan lainnya dengan tujuan untuk mencapai kedaulatan yang utuh bagi Ibu Perti-wi. Rentang ini dibuat untuk memudahkan pembaca dalam mengerti mengenai jalannya Revolusi Nasional Indonesia, dari proklamasi kemerdekaan RI, datangnya kembali Belanda, hingga penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada Pemerintahan RI.

21 JASMERAH AGUSTUS 2013

5 Oktober - Pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

7 Oktober - Menyerahnya pasukan Jepang di Yogyakarta.

10 Oktober - Pasukan Sekutu tiba di Bandung. Mereka pun menuntut agar semua senjata hasil rampasan dari Jepang diserahkan kepada mereka.

13 Oktober - Tibanya pasukan Sekutu di Medan. Sama seperti di Bandung, Sekutu pun mengumumkan ultima-tum kepada kaum republikan untuk menyerahkan persenjataan yang mereka miliki.

15 Oktober - Pertempuran Lima Hari. Sekitar 30 km dari Semarang, 400 orang veteran AL Jepang dan 2000 orang dari batalion Jepang Kidobutai terlibat pertempuran melawan rakyat dan TKR. Sekitar 2000 rakyat Indonesia dan 100 pasukan Jepang tewas dalam pertempuran ini.

30 Oktober - Inggris menegosiasikan gencatan senjata dengan Sukarno-Hat-ta dan Amir Syarifudin, salah seorang pemimpin kaum sayap kiri dalam KNIP, namun kerusuhan tetap berlanjut. Terbunuhnya A.W.S Mallaby, peting-gi militer Inggris dalam kerusuhan di Surabaya, menjadi katalis akan pertem-puran mendatang.

DESEMBERNOVEMBEROKTOBER

10 November - Pertempuran Sura-baya. Inggris menyerang Surabaya. Sutomo, atau biasa dikenal sebagai Bung Tomo pun menghimpun pejuang setempat untuk melawan. Pesawat dan kapal perang membombardir Surabaya dan kota tersebut pun ber-hasil jatuh kepada Inggris dalam tiga hari, namun pertempuran terus ber-lanjut hingga tiga minggu. Lebih dari 15.000 milisi dan penduduk setempat tewas dan seluruh kota Surabaya han-cur, namun pertempuran ini semakin membuat Inggris merasa enggan terlibat di Indonesia lebih jauh lagi. 10 November seterusnya akan dirayakan sebagai Hari Pahlawan di Indonesia.

14 November - Pembentukan Kabinet Kedua RI (Kabinet Syahrir). Di tengah kekacauan, Sutan Syahrir mempub-likasikan pamflet berjudul Onze Strijd, atau Perjuangan Kita untuk mengen-dalikan kecamuk revolusi. Syahrir yang didukung pemuda pun ditunjuk oleh Sukarno untuk menjadi formatur kabi-net parlementer. Ia akhirnya diangkat menjadi Perdana Menteri, merangkap Menteri Luar Negeri dan Menteri Da-lam Negeri. Kabinet Syahrir I dibentuk pada tanggal 14 November. 17 November - Perundingan antara Indonesia, Belanda dan Sekutu yang diawasi oleh Panglima AFNEI, Letnan Jendral Sir Philip Christison. Syahrir mewakili Indonesia dalam perundingan ini.

21 November - Tentara Sekutu menge-luarkan ultimatum agar Kota Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Indonesia demi keamanan paling lam-bat tanggal 29 November

1 Desember - Dimulainya Perang Medan Area. Pihak Sekutu memasang papan-papan yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area (batas resmi wilayah Medan) di berbagai sudut kota Medan, memancing kemarahan pen-duduk Medan. Pertempuran terbuka pun berlanjut di Medan hingga tahun 1947.

15 Desember - Berakhirnya Palagan Ambarawa. Pasukan Indonesia di bawah pimpinan Kolonel Sudirman berhasil mengalahkan pasukan Sekutu dan mengusir mereka ke Semarang. Sudirman pun diangkat oleh Sukar-no menjadi jendral dan melanjutkan perlawanan dengan bergerilya dengan pasukannya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hari ini diperingati sebagai Hari Jadi TNI Angkatan Darat, atau Hari

22 JASMERAH AGUSTUS 2013

4 Januari - Karena situasi keamanan Jakarta yang sema-kin buruk, Sukarno dan Moh. Hatta pun berpindah ke Yogya-karta,.memindahkan ibukota secara bersa-maan, dan mening-galkan Sutan Syahrir dan kelompok yang pro-negosiasi dengan Belanda.

15 JanuariTan Malaka memben-tuk Persatuan Perjuan-gan di Purwokerto. Or-ganisasi ini bertujuan menciptakan persat-uan di antara organ-isasi-organisasi yang ada untuk mencapai kemerdekaan penuh untuk Indonesia.

26 JanuariTKR diorganisir kem-bali menjadi Tentara Rakyat Indonesia (TRI).

JANUARI

194610 Februari - Pe-rundingan Indonesia – Belanda dengan pengawasan Inggris. Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir, sedang-kan Belanda diwakili oleh van Mook dan Inggris diwakili oleh Sir Archibald Clark Kerr. Van Mook menyam-paikan kepada Sjahrir rencana Belanda yang berisi pembentukan negara persemakmu-ran Indonesia, yang terdiri atas kesatuan kesatuan yang mem-punyai otonomi dari berbagai tingkat neg-ara persemakmuran menjadi bagian dari Kerajaan Belanda.

14 Februari - Peristi-wa Merah Putih di Ma-nado KNIL Kompeni VII dan massa merebut kembali pemerintahan di Manado, Tomohon, dan Minahasa. Sekitar 600 orang pasukan dan pejabat Belanda berhasil ditahan. Dua hari kemudian, dikelu-arkan selebaran yang menyatakan bahwa Manado adalah bagian dari Republik Indone-sia.

12 Maret - Pemben-tukan Kabinet Syahrir II. Syahrir mengaju-kan proposal untuk menandingi usul van Mook. Dalam usulnya, Syahrir meminta RI diakui sebagai neg-ara berdaulat yang daerahnya mencakup daerah bekas Hindia Belanda, serta pem-bentukan Federasi Belanda – Indonesia. Perdebatan berlanjut, dan mendapati kese-pakatan, dimana salah satunya ialah Belanda memutuskan akan mengakui kekuasaan de facto RI atas Pulau Jawa dan Sumatra.

23 Maret - Bandung Lautan Api. Kaum republikan di bawah pimpinan Mohammad Toha membumihan-guskan Bandung pada tanggal 23 Maret se-bagai respon atas ulti-matum tentara Sekutu yang meminta mereka untuk meninggalkan Bandung. Taktik ini dilakukan agar pasu-kan Sekutu tidak dapat menggunakan Band-ung sebagai markas strategis. Penduduk pun diungsikan ke daerah pegunungan di selatan.

14 April - Anggota Kabinet Syahrir II, Soewandi, Soedarso-no dan Pringgodigdo dikirim ke Hooge Voluwe, Belanda ber-sama van Mook untuk berunding, namun tak membuahkan hasil

27 Juni - Penculikan Syahrir. Peristiwa ini dikarenakan ketida-kpuasan akan hasil kerja Kabinet Syahrir II yang hanya berhasil menuntut kedaulatan Jawa dan Madura. Presiden Sukarno murka dan menya-takan keadaan darurat militer lewat siaran radio. Ia menegaskan penangkapan Syahrir bisa mengancam per-satuan negara. Syahrir pun dibebaskan pada tanggal 3 Juli.

JUNIFEBRUARI MARET APRIL

23 JASMERAH AGUSTUS 2013

15 Juli - Konferensi Malino. Konferensi yang dipimpin oleh van Mook di Malino, Sulawesi Selatan den-gan tujuan membahas rencana pembentukan negara-negara federa-si di Indonesia Timur. Sesuai kerangka South East Asia Command, atau SEAC, badan pengurusan wilayah Asia Tenggara pasca Perang Dunia II, Seku-tu menyerahkan kem-bali Indonesia Timur kepada Belanda.

JULI

20 September - Ter-jadi perundingan gencatan senjata antara RI, Belanda dan Sekutu selama 10 hari, hingga 30 September di Jakarta. Tidak ada hasil signifikan yang dicapai.

SEPTEMBER OKTOBER

2 Oktober - Pemben-tukan kabinet Syahrir III.

7 Oktober - Perundin-gan Indonesia-Belanda di kediaman Konsul Inggris di Jakarta. Belanda diwakili oleh Wim Schermerhorn, sedangkan Indonesia, seperti biasa, diwakili oleh Sutan Syahrir. Perundingan ini membicarakan kem-bali masalah gencatan senjata yang gagal mencapai kesepaka-tan pada perundingan

8 Oktober - Di Kali-mantan Barat, para pemuda di bawah pimpinan Ali Anyang merebut Bengkayang. Sayang, keesokan harinya pasukan Be-landa dari Singkawang berhasil merebut kembali kota tersebut. Ali Anyang dan pengi-kutnya melarikan diri ke hutan-hutan, dan melancarkan berbagai penyerangan hingga akhir revolusi.

28 Oktober - Diben-tuknya Daerah Istime-wa Kalimantan Barat oleh Belanda.

3. Pihak Belanda dan Indonesia Sepakat membentuk negara RIS.4. Dalam bentuk Republik Indonesia Serikat (RIS), Indone-sia harus tergabung dalam Commonwealth /Persemakmuran Indonesia-Belanda dengan mahkota neg-eri Belanda sebagai kepala uni. Perundingan ini mendapatkan tangga-pan yang cukup nega-tif. Beberapa partai politik mengungkap-kan kekecewaannya atas lemahnya posisi tawar Indonesia. Hasil perundingan ini sendi-ri akan diratifikasi pada tanggal 25 Maret 1947.

15 November - Pe-rundingan Linggarjati. Perundingan dilak-sanakan di Linggar-jati, Jawa Barat pada tanggal 15 Novem-ber 1945. Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir sementara Belanda diwakili oleh Wim Schermerhorn dan van Mook. Ha-sil perundingan ini adalah:

1.Belanda menga-kui secara de facto wilayah RI, yaitu Jawa, Sumatera dan Mad-ura. 2. Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tang-gal 1 Januari 1949.

NOVEMBER

5 Desember - Kapten Raymond “Si Tur-ki” Westerling tiba di Sulawesi Selatan bersama pasukan khusus Depot Spe-ciale Troopen sebagai kontra insurgensi. Westerling akan men-jadi salah satu sosok paling kontroversial selama berjalannya revolusi. Selama tiga bulan, diperkirakan sekitar 3.000 pen-duduk Indonesia ter-bunuh atas perintah Westerling.

DESEMBER

7 Desember - Pem-bentukan Negara Day-ak Besar oleh Belanda.

18 Desember - Pem-bentukan Negara In-donesia Timur. Dipra-karsai oleh van Mook lewat konferensi di Denpasar, Bali, peristi-wa ini menuai banyak protes.

28 Desember - Rapat Pleno Dewan Per-wakilan Aceh

24 JASMERAH AGUSTUS 2013

1947

JANUARI

1 Januari - Pertem-puran Lima Hari Lima Malam di Palembang. Setelah serangkaian insiden dan bentrok, terjadilah pertempu-ran terbuka antara TRI dan pasukan belanda. Pertempuran sengit berlangsung hingga tanggal 6 Januari, dimana kedua kubu sama-sama mengala-mi kesulitan di bidang logistik dan amunisi. Gencatan senjata pun disetujui kedua belah pihak.

4 Januari - Angkata Udara Belanda menge-bom daerah luar Med-an. 52 orang tewas.

5 Januari - Pertem-puran Laut di Teluk Cirebon. Berakhir dengan tenggelamnya KRI Gajah Mada.

17 Januari - Dekrit Presiden no. 6. Meningkatkan jumlah anggota KNIP dari 200 orang menjadi 514 orang.

4 Januari - Sidoarjo dan Krian diserang dan dikuasai oleh Belanda

2 Februari- Peristi-wa Galung Lombok. Pasukan Westerling membantai penduduk Galung Lombok, Sulawesi Barat pada tanggal 2 Februari. Sekitar 490 penduduk sipil tewas. Peristiwa ini adalah peristiwa pembantaian West-erling yang memakan paling banyak korban.

FEBRUARI

25 Maret - Ratifikasi Hasil Perundingan Linggarjati. Terjadi di Istana Rijswijk (seka-rang Istana Negara).

MARET

9 Mei - Dibentuknya Federasi Kalimantan Tenggara dan Daerah Istimewa Kalimantan Barat, sebagai daerah otonom di luar.

MEI

3 Juni - Pengesahan Tentara Nasional Indonesia. Persatuan dua kekuatan bersen-jata Indonesia yaitu TRI, tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat.

JUNI

25 JASMERAH AGUSTUS 2013

3 Juli - Amir Syarifudin menggantikan Sutan Syahrir sebagai Perdana Menteri In-donesia. Dibentuknya Kabinet Amir Syarifudin I.

21 Juli - Aksi Polisionil - Agresi Militer Belanda I/Operatie Product. Bagian pertama operasi militer Belanda di Jawa dan Sumatra. Pasukan Belanda menyapu dan men-guasai pusat-pusat ekonomi di Sumatra dan menyerang pelabuhan-pelabuhan di Jawa. TNI tidak mampu member-ikan perlawanan berarti karena kalah telak di faktor persenjataan. Karena seran-gan ini adalah pelanggaran hasil Perundingan Linggarjati, RI pun meminta bantuan ke Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB). Atas tekanan PBB, Be-landa pun terpaksa menghen-tikan serangan ini di tengah jalan pada tanggal 5 Agustus.

29 Juli - Adi Sucipto dan Abdulrachman Saleh yang di-tugasi untuk mencari bantuan obat-obatan di India dan Sin-gapur, tewas ketika pesawat mereka jatuh ditembaki oleh tentara Belanda.

JULI

25 Agustus - Pembentukan Komisi Tiga Negara (KTN). Dibentuk untuk menyele-saikan “The Indonesian Question,” dua anggota KTN akan dipilih oleh nega-ra-negara yang bersengketa, dan satu akan dipilih se-bagai ketua Komisi. Indone-sia memilih Australia yang diwakili Richard C. Kirby, dan Belanda memilih Belgia, yang diwakili oleh Paul van Zeeland. Australia dan Belanda memilih Amerika Serikat yang diwakili Frank Graham.

AGUSTUS

27 Oktober - KTN tiba di Jakarta. Setelah berdisku-si dengan kedua negara bersengketa, diputuskanlah masalah Indonesia akan di-rundingkan kembali di kapal perang Renville.

OKTOBER DESEMBER

8 Desember - Perundingan Renville. Diadakan di atas kapal perang Renville yang berlabuh di Tanjungpriok, perundingan ini menghasil-kan kesepakatan sebagai berikut.1. Belanda hanya mengakui Jawa Tengah, Yogyakar-ta, dan Sumatera sebagai bagian wilayah Republik Indonesia2. Disetujuinya sebuah garis demarkasi (garis van Mook) yang memisahkan wilayah Indonesia dan daerah pen-dudukan Belanda3. TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah kanton-gnya di wilayah pendudu-kan di Jawa Barat dan Jawa Timur Indonesia di Yogya-karta.

9 Desember - Pembantaian Rawagede. 300 tentara Belanda mengeledah rumah warga, mencari Kapten Lukas Kustaryo, pejuang In-donesia. Karena penduduk setempat tidak mau bekerja sama, terjadilah pemban-taian oleh pasukan Belanda.25 Desember - Dibentuknya negara Sumatra Timur oleh Belanda.

26 JASMERAH AGUSTUS 2013

1948

JANUARI

2 Januari - Rasionalisasi dan Reorganisasi Ang-katan Perang RI (RERA). Rasionalisasi yang dimaksud yakni pe-mindahan tenaga dalam angkatan perang yang tidak produktif, sedang-kan reorganisasi dimak-sudkan untuk menye-derhanakan susunan organisasi militer.3 Januari - Delegasi dari berbagai daerah melakukan rapat di Jakarta demi kemun-gkinan dibentuknya pemerintahan interim.14 Januari - Pemben-tukan negara Daerah Banjar oleh Belanda.

5 Januari - Ratifikasi Perundingan Renville. Dengan ini, Indonesia harus menerima bentuk negara sebagai RIS dan kehilangan banyak wilayahnya. Kabinet Syarifudin II pun men-jadi kambing hitam dan dibubarkan. Kabinet Syarifudin II hanya be-rumur 2 bulan 11 hari.PNI dan Masyumi me-ngundurkan diri dari kabinet pasca diratifi-kasinya hasil perund-ingan ini. Beberapa laskar pejuang menolak menerima hasil pe-rundingan ini dan tetap melancarkan serangan gerilya.

29 Januari - Pemben-tukan Kabinet Hatta I menggantikan Kabinet Syarifudin, dipimpin oleh Mohammad Hatta.

1 Februari - Hijrah Di-visi Siliwangi. 29.000 prajurit Siliwangi di bawah pimpinan A.H. Nasution meninggal-kan kantong-kantong gerilya di Jawa Barat, menuju Yogyakarta.

9 Februari - Kongres Wartawan Indonesia Pertama di Solo.

12 Februari - Sutan Syahrir membentuk Partai Sosialis Indo-nesia (PSI) beserta pengikutnya, memis-ahkan diri dari Partai Sosialis.

FEBRUARI

24 April - Pemben-tukan Negara Pasun-dan oleh Belanda.

APRIL

8 Juli - Dibentukn-ya Bijeenkomst voor Federale Overleg (BFO), majelis yang mengikat negara-negara ciptaan Belanda.

JULI

11 Agustus - Kem-balinya Musso dari Uni Soviet. Musso, salah seorang pemi-mpin PKI di tahun 1920an. Seorang komunis ortodoks yang telah meninggal-kan Indonesia sela-ma 20 tahun, Musso mendapatkan kembali jabatannya sebagai pemimpin PKI. Banyak politisi dan komandan militer sosialis dan bersayap kiri mulai merapat ke Musso. Amir Syarifudin ada-lah salah satunya.

AGUSTUS

17 Februari - Kon-ferensi Pemuda di India, disponsori oleh International Union of Students (IUS). Supeno dan Fransisca Pangiday mewakili Indonesia.

20 Februari - Pem-bentukan negara Madura oleh Belanda.

26 Februari - Amir Syarifudin memben-tuk Front Demokrasi Rakyat (FDR), front persatuan organisa-si-organisasi Sayap Kiri sebagai oposisi atas kabinet Hatta yang bersifat presi-dentil, bukan parlem-enter.

30 Agustus - Pemben-tukan Negara Su-matera Selatan oleh Belanda.

27 JASMERAH AGUSTUS 2013

5 September - Musso berpi-dato di Yogyakarta, mengan-jurkan agar Indonesia berafili-asi dengan Uni Soviet.

18 September - Peristiwa Madiun, atau yang biasa lebih dikenal dengan Pemberon-takan PKI di Madiun. Sama seperti semua catatan sejarah yang berkenaan dengan PKI, peristiwa ini masih dianggap kontroversial sampai seka-rang ini. Esok paginya, PKI melancarkan serangan ke pemerintahan pro-Hatta di Madiun. Mendapatkan berita ini, para petinggi militer di Yogyakarta pun menangkapi anggota-anggota PKI di Yogya-karta, sementara TNI dengan inti pasukan Siliwangi pun bergerak dari barat menuju Madiun.20 September - Belanda dengan resmi mengumum-kan pergantian nama Hindia Belanda menjadi Indonesia.

25 September - TNI mere-but kembali Sarangan dan Walikukun. Ngawi masih dikuasai oleh PKI. Tegal juga dikuasai oleh pasukan pemerintah.

25 September - Madiun, Magetan dan Wonogiri direbut kembali oleh TNI di bawah pimpinan Letkol Sadikin. Musso, Amir Syar-ifudin serta 36.000 orang lainnya ditangkap.

Di Banda Aceh terjadi pawai besar-besaran anti-komu-nis. “Hancurkan PKI”, “Han-curkan Komunis”, “Hidup Republik Indonesia”, teriak massa.

SEPTEMBER

31 Oktober - Musso ter-bunuh saat melarikan diri.

OKTOBER

7 November - Tan Malaka, Chairul Saleh, Sukarni dan Adam Malik membentuk Partai Murba (Musyawarah Rakyat Banyak) dari hasil fusi beberapa partai sosialis. Organisasi berhaluan Komu-nis Nasionalis ini menentang ide-ide Musso dan mengisi kekosongan kekuatan Sayap Kiri dalam pemerintahan Indonesia pasca Peristiwa Madiun.

26 November - Pembentu-kan Negara Jawa Timur oleh Belanda.

NOVEMBER DESEMBER

19 Desember - Aksi Poli-sionil – Agresi Militer Be-landa II/Operatie Kraai. Dr. L.J.M. Beel mengatakan bahwa Belanda tidak lagi terikat dengan hasil Perund-ingan Renville. Instruksi diberikan kepada seluruh tentara Belanda di Jawa dan Sumatera untuk memulai penyerangan terhadap RI. Yogyakarta diserang dan dikuasai Belanda dengan cepat. Sukarno-Hatta dan pemimpin-pemimpin RI ditangkap.

Long March Divisi Siliwan-gi. Pasukan Siliwangi yang terpusat di Yogyakarta, Solo dan Cepu berjalan kaki menuju Jawa Barat untuk melancarkan perang gerilya.Amir Syarifudin, mantan Perdana Mentri dan Mentri Pertahanan RI, serta peng gagas Sumpah Pemuda

yang hidupnya berubah 180 derajat pasca Renville akhirn-ya dieksekusi bersama lima puluh pengikutnya oleh militer RI.

22 Desember - Pembentu-kan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia di Bukit-tinggi yang dipimpin oleh Syafruddin Prawiranegara.Amerika Serikat mengancam menarik bantuannya (Mar-shall Plan) kepada Belanda pasca kritik dari dunia in-ternasional atas aksi militer Belanda. Selain Belgia, bisa dikatakan tidak ada nega-ra lagi yang simpatik pada Belanda.

28 JASMERAH AGUSTUS 2013

FEBRUARI

1949

1 Maret - Serangan Umum 1 Maret. Yogyakarta yang dikuasai Belanda direbut dan diduduki TNI selama enam jam. Akan dibahas lebih lanjut dalam artikel “Serangan Umum 1 Maret.”

21 Februari - Setelah lama menghilang, Tan Malaka dipercaya tewas pada hari ini. Sang aktivis ke-merdekaan, guru, filsuf kiri, pemimpin Partai Komunis Indonesia ini ditembak mati di lereng Gunung Wilis, Jawa Timur.

MARET

14 April - Perjanjian Roem Royen. Nama perjanjian ini diambil dari kedua pemi-mpin delegasi, Mohammad Roem, yang mewakili Indo-nesia dan Herman van Roi-jen, yang mewakili Belanda. Hasil kesepakatan dari perundingan ini adalah:

- Angkatan bersenjata Indo-nesia akan menghentikan semua aktivitas gerilya.

- Pemerintah Republik Indonesia akan menghadiri Konferensi Meja Bundar.- Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta.

- Angkatan bersenjata Belanda akan menghenti-kan semua operasi militer dan membebaskan semua tawanan perang.

APRIL MEI

17 Mei - Ratifikasi Perjanji-an Roem Royen.

29 JASMERAH AGUSTUS 2013

JULI AGUSTUS DESEMBER

6 Juli - Sukarno-Hatta kembali ke Yog-yakarta.

10 Juli - Jendral Sudirman kembali ke Yogyakarta setelah berpindah-pindah dan bergerilya selama berbulan-bulan. Selama aktivitas gerilyanya, ia mender-ita tuberkulosis yang parah. Ia mening-gal pada 29 Januari 1950 dalam usia 34 tahun. Pada tanggal 10 Desember 1964, ia dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.

13 Juli - Pengembalian mandat pemer-intahan dari Pemerintahan Darurat RI kepada pemerintah pusat di Yogyakar-ta

19 Juli - Konferensi Inter – Indonesia (Indonesia dan BFO) di Yogyakarta. Menghasilkan banyak kesepatakan yang positif, sebab RI menganggap negara-negara boneka dalam BFO tidak lagi sama persis dengan yang direncanakan van Mook.

23 Agustus - Konferensi Meja Bund-ar di Den Haag, Belanda. Hasil yang dicapai ialah:

- Kerajaan Belanda menyerahkan kedaulatan atas Indonesia jang sepenuhnya kepada Republik Indone-sia Serikat dengan tidak bersyarat lagi dan tidak dapat dicabut, dan karena itu mengakui Republik Indonesia Seri-kat sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.

- Republik Indonesia Serikat meneri-ma kedaulatan itu atas dasar keten-tuan-ketentuan pada konstitusinya; rancangan konstitusi telah dipermak-lumkan kepada Keradjaan Belanda. - Kedaulatan akan diserahkan selam-bat-lambatnja pada tanggal 30 Desem-ber 1949

27 Desember - Upacara Penandatan-gan Naskah Pengakuan Kedaulatan. Upacara dilakukan secara bersamaan, yakni di Yogyakarta, Indonesia oleh Sultan Hamengkubuwono IX dan per-wakilan Belanda, serta di Belanda oleh Ratu Juliana, Perdana Menteri Wil-liam Drees serta Moh. Hatta sebagai delegasi Indonesia. Kedaulatan atas seluruh Indonesia, kecuali Papua Barat diserahkan kepada Indonesia sebagai bagian dari struktur federasi Republik Indonesia Serikat.

Sukarno diangkat menjadi presiden, dengan Hatta sebagai perdana men-teri, membentuk Kabinet Republik Indonesia Serikat.

Satu tahun kemudian, pada tanggal 17 Agustus 1950, bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia yang kelima, negara-negara federasi non-RIS mele-bur ke dalam RIS. RIS pun dibubarkan, berganti dengan negara Republik Indonesia dengan Sukarno sebagai presiden dan Hatta sebagai wakil.

30 JASMERAH AGUSTUS 2013

BERITA

22 Juli yang lalu, keluarga Kerajaan Inggris ber-suka cita akan lahirnya sang royal baby. Setelah menimbulkan berbagai perdebatan dari publik Inggris hingga bandar taruhan, diumumkanlah nama anak pertama pasangan Duke & Duchess of Cambridge, Pangeran William, Duke of Cam-bridge dan Catherine, atau yang dikenal secara populer sebagai Kate Middleton. Ia dinamai George Alexander Louis. Gelar lengkapnya ada-lah His Royal Highness Prince George of Cam-bridge. George berada di urutan ketiga dalam suksesi tahta Kerajaan Inggris.

Namun, apa sejarah di balik nama royal baby? Apa alasan pasangan Pangeran William dan Kate Middleton memilih nama tersebut untuk anak mereka?

George adalah nama ayah Ratu Elizabeth II. George VI memerintah Inggris dari tahun 1936 sampai 1952 ketika ia wafat. Ada 5 raja sebe-lum George VI yang menggunakan nama sama. Dua di antaranya adalah George I yang lahir di Jerman dan menjadi raja pada tahun 1714, serta George III, yang dikenal akan dua hal sela-ma pemerintahannya, kehilangan koloni-koloni di Amerika serta kegilaannya. George adalah nama yang sangat populer di Inggris. Menurut legenda, Santo George, santo pelindung Inggris

yang hidup pada abad ketiga adalah pahla-wan yang pernah mengalahkan seekor naga. Nama George sendiri berarti “pekerja di bumi”, atau “petani.”

Alexander, yang memiliki arti “sang pelind-ung” berasal dari nama Yunani, Alexandros. Nama ini terkenal dikarenakan sang penak-luk termasyhur, Alexander Agung. Selain George kecil, anggota keluarga kerajaan lain di Eropa yang memiliki nama Alexander ada-lah raja Belanda yang baru naik tahta awal tahun ini, Willem-Alexander. Dikabarkan bahwa Alexander adalah nama favorit Kate.

Terakhir, Louis yang berarti “ksatria” mer-upakan versi serapan Inggris dan Prancis dari nama Jerman, Ludwig. Nama ini sangat populer di Prancis. Ada 18 raja Prancis yang memakai nama ini sejak tahun 814, diantara-nya “Raja Matahari”, Louis XIV, yang berkuasa dari tahun 1643 hingga 1715, dan Louis XVI yang dieksekusi pada saat Revolusi Prancis.

Sejarah Di Balik Nama Royal Baby

Pemerintah Belanda memberikan ganti rugi se-besar 27.000 dollar, atau 277 juta rupiah kepa-da 10 janda yang suaminya dibunuh atas per-intah Raymond Westerling, pemimpin pasukan khusus Belanda, Depot Special Troepen. “Pem-bantaian Westerling” terjadi pada Desember 1946 hingga Februari 1947 di Sulawesi Selatan.

Diperkirakan sekitar 40.000 warga Indonesia te-was dibunuh oleh pasukan Belanda pimpinan Westerling, meskipun pihak Belanda mem-perkirakan jumlah korban berkisar antara 3.000 hingga 5.000 jiwa. Duta Besar Belanda di Indonesia juga akan mewakili negaranya untuk menyampaikan permintaan maaf.

Ketua Yayasan K.U.K.B, Komite Utang Kehor-matan Belanda, Jeffry Pondaag mengatakan bahwa bantuan moneter tersebut belum cukup untuk menebus korban kekejaman Westerling. “Yang terpenting bagi keluarga korban bukan jumlah ganti ruginya yang pal-ing penting adalah permintaan maaf terbu-ka,” ucap Jeffry.

Selain sepuluh janda ini, Jeffry juga menga-ku masih ada 18 keluarga yang menjadi kor-ban pembantaian ini. Ia pun berkata akan memperjuangkan hak-hak mereka bersama yayasannya, K.U.K.B, yang sudah sejak 2009 mengusut kasus ini.

Pemerintah Belanda Memberikan Ganti Rugi Kepada Janda Korban Westerling

31 JASMERAH AGUSTUS 2013

Sumber: boston.com

Tragedi Heysel:Sejarah Kelam dalam Dunia Sepak Bola

“Kami melihat fans Ital-ia menangis dan mereka memukul-mukul bagian luar bis ketika kami keluar meninggalkan hotel. Ketika kami meninggalkan Brus-sels, sejumlah orang Italia marah-marah, dan memang bisa dipahami karena ada 39 rekannya yang meninggal dunia. Saya ingat betul ada seorang Italia, yang wajahnya tepat di bawah jendela tem-pat saya duduk. Ia menangis dan marah. Anda bisa ra-sakan bagaimana dia kehilan-gan seseorang dalam kondisi seperti itu. Anda pastinya tidak pernah berharap hal itu berakhir demikian.”

Itu adalah kesaksian dari Ken-ny Daglish, salah satu legenda Liverpool sekaligus saksi mata dalam Tragedi Heysel, sebuah tragedi kelam yang pernah terjadi dalam dunia sepak bola 28 tahun silam. Tercatat 39 orang meninggal dunia dan lebih dari 600 orang men-galami luka-luka pada tragedi tersebut. Tragedi ini juga ber-buntut reaksi keras dari UEFA (United European Football As-sociation) berupa penjatuhan sanksi larangan keikutsertaan tim-tim sepak bola asal Ing-gris di kompetisi Eropa sela-ma lima tahun. Khusus untuk Liverpool, ada tambahan wak-tu tiga tahun, namun kemudi-an direvisi menjadi satu tahun saja.

Kronologis

Tragedi Heysel terjadi pada tanggal 29 Mei tahun 1985, tepatnya pada saat digelarn-ya partai final Liga Champions musim 1984/85 antara Juven-tus VS Liverpool. Pada saat itu puluhan ribu pendukung Liv-erpool dan Juventus berlom-ba-lomba datang ke ke Sta-dion Heysel, Brussels, Belgia dengan harapan dapat men-yaksikan klub kesayangannya bertanding dan berhasil men-gangkat trofi juara Eropa. To-tal jumlah penonton saat itu mencapai 60.000 penonton. Sebenarnya, kedua kelompok suporter ini sudah dipisah-kan, namun terjadi kekacauan di zona netral. Saat itu, zona netral lebih banyak diisi oleh pendukung Juventus. Semen-tara pendukung Liverpool

yang ada di zona yang sama, cuma dibatasi dengan pagar kawat.

Selain antisipasi keamanan yang buruk dari pihak penye-lenggara, kondisi Stadion Heysel juga disebut-sebut se-bagai salah satu biang keladi terjadinya tragedi ini. Saat itu, Stadion Heysel sudah berusia lebih dari separuh abad, dan banyak fasilitas kurang layak juga dituding sebagai salah satu yang memperburuk peristiwa itu. Selain tidak ter-awat, beberapa bagian stadi-on terbuat dari bahan ringkih. Para pendukung yang tidak kebagian tiket bisa menjebol tembok terbuat dari batako berlubang.

Pukul tujuh malam, tepat satu jam sebelum kick-off

KISAH By digim

31 JASMERAH AGUSTUS 2013

32 JASMERAH AGUSTUS 2013

irnya runtuh akibat dorongan dan banyak jumlah orang di satu tempat. Para korban sempat berusaha mengh-indar dan menyelamatkan diri, tetapi tidak sempat dan akhirnya jatuh korban akibat terinjak-injak dan tertimpa material tembok yang runtuh tersebut. 39 orang meninggal dunia, 32 di antaranya beras-al dari pendukung Juventus, 4 orang Belgia, 2 dari Perancis, dan seorang warga Irlandia.

Pasca runtuhnya tembok tersebut, suasana semakin kacau. Pendukung Juventus yang telah menyadari tel-ah jatuhnya korban dari pi-hak mereka menjadi sangat beringas. Mereka turun ke lapangan, menyerang balik kubu pendukung Liverpool dan bentrok dengan aparat yang coba menghalangi aksi mereka. Namun perlu di-maklumi bahwa aksi berin-gas pendukung Juventus ini

p e r t a n d i n g a n , pemicu tragedi ini mulai meletup. Kedua pendukung yang sebagian be-sar sudah berada di bawah pengaruh mi-numan beralkohol mulai bersitegang dan saling melem-par ejekan bernada provokasi yang kemudian pada akhirn-ya berujung pada aksi saling lempar batu. Saksi mata men-yatakan, pendukung Juventus lebih dulu melempar batu ke arah tempat duduk pen-dukung Liverpool. Karena terprovokasi ulah tersebut, kubu pendukung Liverpool membalas melempar batu ke arah lawan. Rupanya kondisi kian memanas, pendukung Liverpool yang memang ung-gul jumlah orang mengubah skenario pertikaian dengan melakukan penyerangan frontal dan merusak pagar pembatas yang hanya berupa rantai berkawat.

Kalah jumlah, pendukung Ju-ventus mulai terpojok dan berusaha mundur. Mereka mencoba menyelamatkan diri namun naasnya, mereka ter-halang dengan tembok besar. Tembok stadion yang me-mang sudah rapuh itu akh-

terjadi karena sebagian dari mereka baru saja kehilangan teman dan saudara yg dicintai.

Meskipun korban dalam Tragedi Heysel berjatu-han dan diwarnai ker-icuhan hebat, namun pertandingan tetap dilanjutkan. Alasannya, karena bila partai ini ti-dak dilanjutkan, justru dikhawatirkan emosi kedua kubu akan kem-bali meluap dan bisa jadi pula akan terjadi korban berikutnya.

Walaupun Bertanding dalam keadaan penuh duka, Juventus akhirnya sukses mencetak kemenangan. Gol semata wayang dalam laga ini dibuat oleh sang legenda Mi-chel Platini di menit 56 setelah mendapat hadiah penalti aki-bat pelanggaran yang dilaku-kan oleh Zbigniew Boniek.

Nasib Stadion Heysel dan Tugu Peringatan

Pasca Tragedi Heysel, se-lain membawa dampak di-jatuhkannya sanksi larangan bertanding bagi klub-klub Inggris di kejuaraan Eropa, tragedi tersebut juga menye-babkan Stadion Heysel tidak lagi digunakan untuk meng-gelar ajang sepak bola hing-ga sepuluh tahun. Memang ada event olahraga yang dil-angsungkan di sana, namun hanya sebatas atletik saja. Renovasi pun dilakukan un-tuk stadion ini. Puncaknya adalah pada 1994 ketika Hey-sel diberi nama baru, yaitu Stadion King Baudouin. Nama baru ini sekaligus bertujuan untuk menutup tragedi 1985.

Stadion King Baudouin di-gunakan pertama kali un-tuk menggelar partai persa-habatan antara Belgia dan Jer

33 JASMERAH AGUSTUS 2013

man, sekaligus menandakan kesiapan pemerintah Belgia dan semua orang di negeri tetangga Belanda tersebut bahwa Tragedi Heysel takkan terulang lagi. Stadion King Baudouin sendiri akhirnya berkesempatan untuk meng-gelar partai final kejuaraan Eropa setahun kemudian. Pada 8 Mei 1996, stadion baru ini dipakai untuk laga PSG (Prancis) melawan Rap-id Wina (Austria) di final Piala Winners.

Selain berubahnya Stadion Heysel, pasca tragedi ini juga melahirkan sebuah tugu per-ingatan. Untuk mengenang Tragedi tersebut didirikan tugu peringatan yang diban-gun dengan total biaya men-capai £140.000 dan didesain oleh seniman asal Perancis bernama Patrick Remoux. Tugu ini diresmikan 20 tahun setelah Tragedi Heysel, tepat-nya pada 29 Mei 2005.

Tugu ini berbentuk jam ma-tahari yang di sekelilingnya dihiasi dengan batu-batuan yang berasal dari Belgia dan Italia. Ada 39 lampu bersinar untuk masing-masing korban. Ada juga sebuah puisi “Funer-al Blues” yang diciptakan pen-yair Inggris, W. H. Auden.

Amicizia!

Lalu bagaimana hubungan antara Juventini (sebutan un-tuk pendukung Juventus) dan The Kop (sebutan untuk pen-dukung Liverpool) sekarang? Tragedi Heysel memang terus diingat, namun hebatnya tra-gedi ini tidak lantas membuat kedua belah pihak terus-me-nerus menjadi musuh dan memiliki dendam.

Contohnya pada babak per-empat final Liga Champion 2005 saat kedua kesebelas-an kembali berhadapan. Ke-

tika itu Liverpool menjamu Juventus di Stadion Anfield. Kenangan buruk, emosi dan dendam dari Tragedi Heysel itu hilang sudah. The Kop, menciptakan mozaik rak-sasa nan indah bertuliskan “Amicizia” yang berarti Persa-habatan. Mozaik ini meyirat-kan permintaan maaf mereka sebesar-besarnya terhadap Juventini. Aksi itu dibalas oleh sebagian besar Juventini yang memadati Stadion Anfield dengan sambutan hangat dan tepuk tangan meriah.

Contoh lain bisa dilihat pada bulan Juni 2010, di situs re-sminya, Liverpool mengeluar-kan gambar dua tangan yang saling bersalaman. Satu tan-gan berwarna merah dengan latar belakang merah, semen-tara satu lagi berwarna putih dengan latar belakang hitam, yang menggambarkan warna seragam antara Liverpool dan Juventus. Di samping kanan

tangan yang bersalaman itu terdapat tulisan “In Memoria E Amicizia, May 29 1985”, yang artinya “Dalam Kenangan dan Persahabatan, 25 Mei 1985”.

Tragedi Heysel merupakan salah satu sejarah kelam da-lam dunia sepak bola. Pihak-pi-hak yang terlibat di dalamnya sudah saling memaafkan, tapi tragedi ini tetap tidak boleh dilupakan. Bukan bertujuan untuk menumbuhkan dendam dan mengorek luka lama, me-lainkan agar menjadi pelajaran di waktu mendatang khususn-ya bagi pendukung fanatik klub sepak bola dimanapun berada.

34 JASMERAH AGUSTUS 2013

Eropa, awal abad kee-nam. Roma, Kota Abadi telah jatuh dan dikuasai oleh kaum

barbar selama puluhan tahun, menandai runtuhnya Kekaisa-ran Romawi Barat yang telah mendominasi politik Medit-erania selama berabad-abad. Hilangnya otoritas sentral mengakibatkan tuan-tuan tanah mulai berebut kekua-saan. Stabilitas terusik dan kekacauan pun merongrong Eropa.

BIOGRAFI By what_a_joke

Meski begitu kekaisaran ba-gian timur yang berpusat di Konstantinopel masih tetap berdiri. Dikuasainya kekaisa-ran bagian barat oleh kaum barbar mendorong sang kai-sar, Yustinianus I untuk mel-ancarkan Renovatio Imperii, restorasi kekaisaran, proyek militer ambisius yang bertu-juan mengembalikan Roma dan wilayah kekaisaran ba-gian barat kembali ke tangan bangsa Romawi.

Belisarius, prajurit terbesar Romawi Timur memainkan peran penting dalam mewu-judkan ambisi sang kaisar.

Flavius Belisarius lahir pada tahun 500 Masehi di Ger-mane, sebuah kota kecil di perbatasan Thrace dan Illyr-ia. Sebagai keturunan orang Thrace dan Illyria yang dike-nal sebagai prajurit handal, Belisarius memulai karirnya sebagai seorang tentara dan pengawal untuk Kaisar Yustin I, paman Yustinianus I yang kelak akan menggantikannya sebagai kaisar Romawi Timur. Menarik perhatian sang kai-sar dan keponakannya, Be-lisarius pun diberikan kuasa atas sebuah resimen kavaleri kekaisaran.

Sumber: wikipedia.org

34 JASMERAH JULI 2013

35 JASMERAH AGUSTUS 2013

Perang Iberia

Kaisar Yustin I wafat pada tahun 527, dan digantikan Yustinianus I. Dari paman-nya, Yustinianus mewarisi Perang Iberia, konflik berke-lanjutan dengan Kekaisaran Sassaniyah Persia. Belisari-us pun dikirim Yustinianus untuk berpartisipasi dalam perang tersebut. Awal ma-suknya Belisarius ke perang ini berlangsung alot. Ia gagal melindungi pasukan ekspedi-si Romawi yang sedang mem-bangun benteng pertahanan di Thannuris.

Pada tahun 530, Belisarius dan Hermogenes, rekann-ya yang membawahi 25.000 pasukan bertemu dengan 40.000 pasukan Persia di Dara, Turki Selatan. Meski ka-lah jumlah, Belisarius tetap memilih bertempur. Lewat formasi dan taktik penyerga-pan yang efektif, Belisarius berhasil memecah dan men-galahkan telak pasukan Per-sia. Persia kehilangan 8.000 pasukannya sebelum akh-irnya mundur dan Belisarius mencetak kemenangan per-tamanya dengan gemilang.

Namun kemenangan ini tidak membuat Romawi Timur be-rada di atas angin dalam wak-tu lama. Belisarius dan pasu-kannya bertemu lagi dengan pasukan Persia di Callinicum (sekarang Ar Raqah, Suriah), sebuah daerah di utara sun-gai Euphrates pada bulan April, tahun 531. Berada da-lam moral yang tinggi, pasu-kan Romawi Timur dipenuhi semangat bertempur.

perang sebesar 11.000 pon emas tiap tahunnya. Belisarius sendiri kembali dan diberhen-tikan dari jabatannya oleh kai-sar.

Kerusuhan Nika

Konstantinopel pada awal ta-hun 532 adalah tempat yang kacau. Yustinianus I, yang su-dah memerintah selama lima tahun kehilangan kepercayaan rakyatnya. Banyak yang tidak menyukai kebijakannya dalam memilih penasehat kekaisaran dan pejabat kota. Eudaemon, prefek Konstantinopel adalah salah satu pejabat yang paling dibenci oleh masyarakat.

Balapan kereta kuda adalah olahraga paling populer di Konstantinopel. Ada beberapa kubu suporter yang berlawa-nan dalam olahraga ini.

Hal ini berlawanan niat Be-lisarius yang hanya berniat memukul mundur pasukan Persia tanpa melakukan konfrontasi yang beresiko. Setelah gagal membujuk pa-sukannya yang membang-kang, Belisarius akhirnya menyiapkan diri untuk per-tempuran.

Setelah pertempuran yang berimbang selama setengah hari, kavaleri elit Persia ber-hasil menembus pertahanan pasukan Ghassanid, sekutu Romawi Timur dan memaksa mereka mundur. Kehilangan satu sayap pasukannya, Belis-arius segera memerintahkan pasukannya untuk mundur. Pasukan Persia pun menge-jar dan membunuh pasukan Romawi Timur yang berusa-ha kabur.

Meskipun bera-khir dengan ke-menangan Per-sia, kedua kubu mendapat puku-lan berat akibat pertempuran ini. Romawi Timur kehilangan ban-yak pasukan, se-dangkan Persia kini kekurangan kekuatan untuk menginvasi Suri-ah. Pertempuran ini pun menut-up Perang Iberia. Romawi Timur mendapat kem-bali Lazica dan Persarmenia, na-mun harus mem-bayar rampasan

Belisarius: Jendral Terbesar Romawi Timur

Kaisar Yustinianus I

36 JASMERAH AGUSTUS 2013

Mereka menamakan diri ses-uai seragam tim pengendara kuda yang mereka dukung. Yang paling besar di antara kubu-kubu ini adalah Kubu Biru dan Kubu Hijau. Kedua kubu merupakan kekuatan politik yang cukup kuat dan sering ikut campur dalam masalah negara, dari perihal keagamaan hingga suksesi kekaisaran. Kaisar Yustini-anus I sendiri mendukung Kubu Biru.

Tujuh anggota Kubu Biru dan Kubu Hijau dituding terlibat pembunuhan yang terjadi pasca pertandingan. Eudae-mon, yang disebut sebelum-nya pun memvonis hukuman mati untuk mereka. Pada saat eksekusi, dua orang dari masing-masing kubu berhasil kabur dan bersembunyi di se-buah gereja.

Baik Kubu Biru dan Kubu Hi-jau meminta Yustinianus I untuk memberikan pengam-punan, namun sang kaisar ti-dak memberi jawaban. Kedua kubu yang marah pun kini bergabung dan merusuh di sepanjang jalanan. Kejadian ini dikenal sebagai Kerusuhan Nika, karena para perusuh dari kedua kubu yang biasa meneriakkan warna seragam tim pengendara kuda yang mereka bela pun mengubah

seorang jendral terkemuka untuk meredakan kerusuhan. Keduanya menggunakan pen pendekatan yang sangat ber-beda. Narses akan menggu-nakan sejumlah uang untuk membujuk Kubu Biru, sembari mengingatkan bahwa Yustin-ianus adalah pendukung tim mereka. Jikalau Narses gagal, Belisarius dan Mundus bersa-ma pasukan kekaisaran akan membantai para perusuh.

Narses gagal. Belisarius dan Mundus pun menyerang. Ker-usuhan pun berhasil direda-kan. Hampir tiga puluh ribu jiwa terbunuh dalam kejadian ini. Hypatius beserta anggota senat yang terlibat dieksekusi oleh Yustinianus.

Posisi Yustinianus kini aman dan dia sekarang dapat mewu-judkan ambisinya untuk men-guasai kembali kekaisaran bagian barat. Belisarius pun dipanggil kembali oleh sang kaisar. Meskipun ia kalah di Callinicum, Yustinianus sadar bahwa Belisarius adalah so-sok yang paling kompeten un-tuk memimpin pasukan men-guasai kembali wilayah milik kekaisaran.

teriakannya menjadi “Nika!”, yang artinya kemenangan. Beberapa anggota senat yang tidak menyukai Yustinianus pun memanfaatkan kerusu-han ini untuk mengkudeta sang kaisar. Mereka men-gangkat Hypatius, salah seo-rang senat, dan keponakan Anastasius I, kaisar pendahu-lu sebagai pengganti Yustini-anus. Yustinianus yang putus asa nyaris melarikan diri se-andainya istrinya, Ratu Theo-dora, tidak membujuknya.

Belisarius dipanggil bersa-ma Narses, kasim yang juga merupakan penasehat keper-cayaan kaisar, serta Mundus,

Hagia Sophia

Konstantinopel

37 JASMERAH AGUSTUS 2013

Perang Vandal

Mei, tahun 429, Geiseric, pemimpin bangsa Vandal menyeberangi Selat Gibraltar menuju Afrika Utara bersa-ma 80.000 rakyatnya. Geiseric menyerang dan berhasil men-gambil alih Mauretania Sitifen-sis, Mauretania Caesariensis dan Numidia. Pihak kekaisa-ran Romawi Barat mengakui pemerintahan Geiseric atas daerah-daerah tersebut dan membuat perjanjian damai dengan Geiseric.

Perdamaian tidak ber-langsung lama. Geiseric mengepung Kartago pada bu-lan Oktober, tahun 439. Per-janjian damai dibuat kembali pada tahun 442. Lewat per-janjian ini, Geiseric menukar beberapa daerah yang mere-ka kuasai dengan dua provin-si milik kekaisaran yang kaya sumber daya alam, Byzacena, dan Zeugitana. Kartago pun kini menjadi ibukota Kerajaan Vandal.

Meskipun terikat perjanji-an damai, bangsa Vandal tetap menyusahkan kekaisa-ran Romawi Barat. Perom-pak-perompak Vandal men-gacau di laut Aegea, dan

Pihak Kekaisaran Romawi Timur kerap memprotes tin-dakan ini, namun hampir ti-dak pernah digubris. Semua berubah ketika Hilderic, cucu Geiseric naik tahta. Ia meng-hentikan penindasan para penganut Kristen Kalkedonia, dan menjalin hubungan di-plomasi dengan Kekaisaran Romawi Timur. Banyak bang-sawan Vandal tidak menyukai kebijakan pro-Romawinya. Mereka memberontak dan mengantikan Hilderic dengan Gelimer, sepupunya.

Kaisar Yustinianus I meminta Gelimer mengembalikan tahta kepada Gelimer, atau setidak-nya mengirimkan Gelimer ke Konstantinopel. Kedua per-mintaan ditolak mentah-men-tah oleh Gelimer. Pembang-kangan ini pun memulai Perang Vandal. Belisarius di-angkat sebagai komandan ek-spedisi penyerangan Kerajaan Vandal. Ia membawahi 10.000 infantri, 5.000 kavaleri, dan 500 kapal perang. Pasukan ini dinilai terlalu minim, meng-ingat reputasi bangsa Vandal di bawah pemerintahan Gei-seric yang dikenal sebagai pe-tarung dan perompak yang tangguh. Beberapa pejabat

pada tahun 455, Geiseric menyerang dan menjarah kota Roma. Seusai penjarah-an yang berlangsung selama 2 minggu, Geiseric dan pasu-kannya berlayar ke Corsica, Sardinia, dan Kepulauan Bale-ars. Daerah-daerah ini pun dikuasai oleh Kerajaan Van-dal. Di tahun 468, Kekaisaran Barat dan Kekaisaran Timur melancarkan ekspedisi peng-hukuman ke Kartago, namun sayangnya, Kerajaan Vandal unggul dan mengalahkan mereka di Cape Bon, Tunisia. Setengah dari kapal perang Romawi terbakar dan tenge-lam.

Di tahun 476, Kekaisaran Ro-mawi Barat runtuh setelah Kaisar Romulus Augustulus dimakzulkan oleh Odoaker, kepala suku Scirii. Odoaker mengangkat dirinya sebagai Raja Italia, sebelum akhirnya tewas dalam perang melawan Theodorik, pemimpin bang-sa Ostrogoth. Theodorik pun menggantikan Odoaker se-bagai penguasa Italia.

Bangsa Vandal menganut doktrin agama Kristen Arian-isme, dan sering menindas penganut Kristen Kalkedonia.

38 JASMERAH AGUSTUS 2013

mencoba mengingatkan sang kaisar kekalahan memalukan di Cape Bon. Meski begitu, Yustinianus bersikeras dan tidak mengindahkan nasehat mereka. Pada bulan Juni, ta-hun 533, Belisarius pun be-rangkat. Ia membawa istrin-ya, Antonina, serta Procopius, sekretaris pribadinya dalam ekspedisi ini.

Pasukan Romawi pun menda-rat di Caputvada. Belisarius dan pasukannya bergegas menuju Kartago, ibukota Ker-ajaan Vandal. Belisarius sadar bahwa citra pasukan Romawi Timur sangat penting dalam perang kali ini. Ia ingin para penduduk setempat men-ganggap mereka datang se-bagai pembebas, maka dari itu Belisarius menekankan disiplin ketat pada pasukann-ya. Hal ini menyebabkan para penduduk setempat koopera-tif dengan pasukan Belisarius.

Berita kedatangan Belisarius pun sampai ke telinga Gelim-er. Ia mengeksekusi Hilderic, dan menyiapkan pasukan un-tuk menyergap pasukan Ro-mawi Timur sebelum mereka mencapai Kartago. Gelimer hanya memiliki 11.000 pasu-

penduduk setempat. Ia pun memerintahkan pembangu-nan kembali dinding pertah-anan kota. Setelah terusir dari Kartago, Gelimer membawa pasukannya menuju Bulla Regia, Numidia. Ia mengirim pesan kepada saudaranya, Tzazon yang sedang berada di Sardinia untuk kembali ke Afrika Utara. Menunggu ke-datangan saudaranya, Gelimer mencoba memecah pasukan Romawi Timur. Ia menawar-kan hadiah untuk setiap kepa-la pasukan Romawi Timur yang mereka bawa kepada suku pribumi. Ia juga menco-ba menyogok kavaleri bayaran Hun yang berperan penting dalam kekalahannya sebelum-nya.

Tzazon pun sampai ke Afrika Utara pada bulan Desember. Gelimer segera mengerahkan pasukan menuju Kartago. Ber-sama dengan pasukan Tzazon, ia memerintahkan penghan-curan tanggul air yang menja-di sumber air untuk Kartago. Dalam dua belas minggu se-menjak ia menguasai Kartago, Belisarius telah menyelesaikan pembangunan dinding per-tahanan. Ia juga sadar peny-usup-penyusup Gelimer telah meracuni loyalitas pasukan bayaran yang ia bawa, sehing-ga menempatkan mereka di posisi paling belakang dalam formasi perang. Belisarius dan pasukannya keluar dari Kart-ago, dan bertemu dengan pa-sukan Vandal yang berjumlah 50.000 di Tricamarum. Kavaleri Romawi Timur pun meng-hantam pasukan Vandal dan membunuh Tzazon. Kematian Tzazon membuat Gelimer ke-hilangan semangat tempurn-ya sekali lagi. Pasukan Vandal mundur, namun dikejar oleh pasukan Romawi Timur. Seki-tar 3.000 pasukan Vandal te-was dalam pertempuran ini.

kan, kalah jumlah dengan 15.000 pasukan Romawi Timur. Gelimer berencana mengepung pasukan Belis-arius dengan memanfaatkan pengetahuannya akan med-an setempat. Kedua pasukan bertemu pada tanggal 13 Sep-tember, tahun 533.

Meski rencana awalnya untuk mengepung pasukan Romawi Timur gagal, Gelimer berada di atas angin. Moral pasu-kannya tinggi, dan ia berhasil mengalahkan pasukan ka-valeri Romawi Timur. Sayang-nya, Gelimer mendapat kabar bahwa saudaranya, Ammatas telah tewas terbunuh musuh. Tengelam dalam kesedihan, Gelimer membatalkan seran-gan penghabisan ke pasukan Romawi Timur. Belisarius segera memanfaatkan kes-empatan ini untuk menyerang balik. Pasukan Romawi Timur pun mengalahkan pasukan Vandal.

Kekalahan Gelimer menga-kibatkan kota Kartago tidak memiliki pertahanan. Pasukan Romawi Timur pun memasuki kota tanpa perlawanan. Belis-arius memerintahkan pasu-kannya untuk tidak mengusik

Perang Vandal

39 JASMERAH AGUSTUS 2013

Tanpa perlawanan berarti, Be-lisarius dan pasukannya men-guasai kota-kota Kerajaan Vandal satu-persatu. Gelimer yang bersembunyi di Numidia selama beberapa bulan sadar bahwa kerajaannya tidak bisa diselamatkan lagi. Ia menyer-ah pada bulan Maret, tahun 534, menutup tirai sejarah Kerajaan Vandal.

Atas kesuksesannya menga-lahkan Kerajaan Vandal, Be-lisarius dianugrahi trimphus, upacara kehormatan untuk pemimpin militer yang berja-sa untuk bangsa Romawi. Ia adalah orang terakhir yang menerima penghargaan ini.

Perang Goth

Athalarik, cucu Theodorik, menggantikan kakeknya se-bagai penguasa Italia. Athalar-ik yang baru berusia 10 tahun memerintah di bawah penga-wasan Amalasuntha, ibunya yang dianggap pro-Romawi. Ia akrab dengan Yustinianus. Amalasuntha juga cenderung mendidik anaknya dengan tr-adisi Romawi, menyebabkan dirinya dibenci oleh bang-sawan-bangsawan Ostrogoth. Sadar bahwa para bangsawan tersebut mencoba menyin-gkirkannya, Amalasuntha pun mengeksekusi mereka.

Sayangnya, Athalarik meninggal pada tahun 534. Amalasuntha pun mengang-kat Theohadad, sepupunya sebagai pemimpin baru bang-sa Ostrogoth dan penguasa Italia. Ironis, Theohadad yang ia anggap dapat memban-tu posisinya malah berpihak pada para bangsawan yang membenci Amalashuntha. Al-hasil, Amalasuntha pun dias-ingkan dan dibunuh pada bu-lan April, tahun 535. Kematian Amalasuntha pun kini menja-di alasan yang dapat dipakai

an untuk melawan Yustini-anus, dan membatalkan niatn-ya untuk menyerah.

Belisarius yang berada di Sis-ilia pun diperintahkan untuk menyerang Italia. Bulan Ok-tober, tahun 536, pasukan Romawi Timur pun mencapai Naples. Setelah pengepungan yang brutal selama 3 minggu, Naples pun jatuh. Penduduk setempat menolak untuk menyerah, mengakibatkan Belisarius memperbolehkan pasukannya untuk menjarah kota tersebut.Ketidakmam-puan Theohadad untuk meng-hentikan serangan Romawi Timur pun harus ia bayar den-gan tahta dan nyawanya. Para bangsawan Ostrogoth pun mengangkat Witiges, seorang jendral sebagai pemimpin baru mereka. Witiges tahu jelas kemampuan Belisarius, dan berniat untuk memantapkan keadaan pasukannya sebelum melawannya. Ia meninggalkan kota Roma dan pergi ke Raven-na. Ia juga menceraikan istrin-ya, dan menikahi Matasuntha, anak perempuan Amalasuntha untuk memperkuat posisinya.

oleh Yustinianus untuk menyerang Italia. Ia memanggil Belisarius untuk memimpin eks-pedisi sekali lagi, kali ini bersama 7.500 prajurit, hanya setengah dari saat perang melawan Kerajaan Vandal. Yus-tinianus juga mengirim Mundus, pemimpin pasukan kekaisaran di Illyricum untuk men-guasai Dalmatia. Belis-arius dan pasukannya pun mendarat di Sisilia. Penduduk pulau yang strategis ini menerima kedatangan pasukan Romawi Timur, mem-buat Belisarius tidak menemui kesulitan dalam menguasai Sisilia. Theoha-dad, mengingat kemenangan cepat Belisarius di Afrika pun menyerah dan berjanji akan menyerahkan Italia dan Sisilia kepada kekaisaran.

Yustinianus merasa sangat girang mendapati betapa mudahnya ia dapat men-guasai Italia kembali, tetapi kenyataan akhirnya berkata lain. Mundus berhasil men-guasai Dalmatia, namun pasukan Ostrogoth datang dan menyerang dengan niat merebut kembali provinsi tersebut. Di tengah pertem-puran, Mauricius, putra Mun-dus terbunuh. Mundus yang marah besar pun memimpin serangan yang brutal ke pa-sukan Ostrogoth. Pasukan Ostrogoth yang mendapat pukulan berat pun mundur, dan Mundus memerintahkan pengejaran. Di tengah penge-jaran ini, Mundus terluka par-ah, menyebabkan pasukan Romawi Timur kehilangan arah, dan terpaksa mening-galkan Dalmatia. Theohadad yang mendapatkan berita ini pun mendapatkan keberani-

Totila

40 JASMERAH AGUSTUS 2013

Sementara itu, Belisarius sendiri belum menunjukkan pergerakan menuju Roma. Ia mencoba memperkuat po-sisinya di Italia Selatan sem-bari berkirim surat dengan Paus Silverius. Paus Silverius yang tidak ingin Roma ber-nasib sama dengan Naples pun memutuskan untuk men-dukung Belisarius. Mendapa-ti kabar ini, Belisarius pun bergerak menuju Roma. Ia dan pasukannya memasuki kota tersebut tanpa perlawa-nan. Tahu bahwa pasukan Ostrogoth akan kembali, Be-lisarius pun memperkuat per-tahanan kota, dan menum-puk ransum dan suplai untuk perang mendatang.

Witiges sadar betul bahwa kredibitilasnya sebagai pemi-mpin Ostrogoth dipertaruh-kan dalam pertempurannya melawan Belisarius. Ia pun menyiapkan 45.000 pasukan-nya dan segera mengepung Roma pada Maret, tahun 537. Witiges memerintahkan pasu-kannya untuk menyabotase tanggul air yang merupakan sumber air utama Roma. Be-lisarius yang hanya memiliki 5.000 pasukan pun meminta bantuan dari Konstantinopel. Sembari menunggu pasukan bantuan, Belisarius meman-faatkan mata air di sekitar kota sebagai pengganti sum-ber air.

Setelah pengepungan selama dua bulan, pasukan bantuan pun datang. 1.600 kavaleri bayaran bangsa Hun menem-bus blokade dan bergabung dengan pasukan Belisarius di dalam kota. Meski begitu, pa-sukan Romawi Timur masih kalah jumlah. Belisarius ber-hasil menghentikan serangan Witiges dengan korban mini-mal, namun jumlah pasukan Ostrogoth yang besar mem-

pusat kekuasaannya akan dis-erang oleh pasukan Romawi Timur, Witiges pun mengakh-iri pengepungannya di Roma pada bulan Maret tahun 538.

Bersamaan dengan mundurn-ya Witiges dan pasukannya, Be-lisarius pun mulai menyerang kota-kota yang dikuasai Ostro-goth. Ia pun memerintahkan John dan 2.000 kavalerinya untuk bergabung kembali den-gan pasukan utama, namun ia menolak. John mencoba untuk meyakinkan Matasuntha, istri Witiges untuk mengkhiana-ti suaminya. Sayangnya, se-belum John berhasil, Witiges mengerahkan pasukannya un-tuk mengambil kembali Rimini.

Belisarius pun bergegas menu-ju Rimini bersama pasukannya untuk menolong John. Bersa-maan dengan ini, Narses dan 5.000 pasukannya sampai di Italia. Narses, kasim dan pe-nasehat kepercayaan Yustin-ianus diutus oleh sang kaisar untuk mengawasi tindak-tan-duk Belisarius. Keberhasilan sang jendral telah mengun-dang banyak gosip tidak sedap akan semakin besar ambisinya seiring meroketnya reputasin-ya.

Baik sang jendral dan sang ka-sim punya pendekatan yang berbeda akan bagaimana cara mereka membantu John. Narses memilih konfrontasi langsung, sementara Belisari-us memilih untuk berhati-hati. Setelah perdebatan panjang, diputuskanlah rencana Belis-arius lah yang dipakai. Ia pun membagi pasukannya menjadi tiga, dimana dua di antaranya akan mendekati Rimini lewat laut, sementara pasukan uta-ma yang dipimpin oleh Belisar-ius dan Narses akan mendekati kota lewat darat. Witiges yang mengetahui bahwa ia akan dikepung dari tiga arah pun

buat pertempuran berjalan cenderung stagnan. Seiring pengepungan berlangsung, baik pasukan Romawi Timur dan Ostrogoth pun mulai ke-habisan ransum dan terjangk-it penyakit.

Di bulan November, 5.000 pasukan elit Romawi Timur pun sampai ke Roma dibawah pimpinan John. Witiges yang awalnya percaya diri dengan jumlah pasukannya pun mu-lai patah semangat. Moral pasukannya sudah jatuh aki-bat pengepungan yang tak membuahkan hasil. Sebelum situasi semakin buruk, Wi-tiges pun berniat mengakh-iri perang dengan negosiasi dan menawarkan perjanjian gencatan senjata selama tiga bulan. Pengepungan pun di-hentikan untuk memberikan waktu untuk perjalana utusan Ostrogoth ke Konstantinopel.

Memanfaatkan waktu lu-ang ini, Belisarius pun men-datangkan 3.000 pasukan Issauria. Dengan hati-hati, ia merusak jalur suplai pasukan Ostrogoth. Ia juga mengirim John bersama 2.000 kavaleri untuk menjarah Picenum. Witiges memprotes tindakan Belisarius, namun ia tidak mengindahkannya. Witiges pun mencoba membalas Be-lisarius. Ia mengirimkan ma-ta-mata untuk mensabotase pertahanan Roma, namun berhasil digagalkan.

Belisarius kemudian mengi-rim John untuk menguasai Ri-mini, sementara Witiges ma-sih menunggu dengan gelisah hasil negosiasi damainya den-gan Yustinianus. Setelah men-dengar kabar bahwa Rimini telah jatuh ke tangan John, Witiges pun segera mundur ke Ravenna. Ravenna, ibukot-anya hanya berjarak satu hari perjalanan dari Rimini. Takut

41 JASMERAH AGUSTUS 2013

akhirnya memilih untuk kem-bali ke Ravenna. Ramini pun berhasil dikuasai Belisarius dan Narses. Ironisnya, ke-menangan ini memecah pa-sukan Romawi Timur menjadi dua faksi. Satu faksi berpihak pada Belisarius, faksi lainnya berpihak pada Narses, dima-na John menjadi salah satu anggotanya karena ia sadar bahwa status Narses lebih menjanjikan, meskipun ia berhutang nyawa dengan Be-lisarius.

Di bulan April 538, Belisarius mendapatkan permintaan dari Mediolanum (Milan). Pen-duduk kota tersebut meminta Belisarius untuk membebas-kan mereka dari pemerin-tahan bangsa Ostrogoth. Be-lisarius pun mengirim 1.000 pasukannya yang dipimpin oleh Mundilas, salah seorang letnannya. Pasukan kecil ini, dengan bantuan penduduk Milan pun berhasil men-gamankan Milan dan daerah sekitarnya. Mediolanum mer-upakan kota terkaya kedua di Italia setelah Roma. Kehilan-gan kota tersebut merupakan pukulan berat untuk harga diri Witiges. Ia pun memer-intahkan 10.000 pasukannya untuk merebut kembali Medi-olanum.

penduduk setempat. Pasukan Ostrogoth menjarah Mediola-num, membunuhi pendudukn-ya dan membakar kota terse-but.

Yustinianus pun menyadari kesalahannya, dan memanggil Narses kembali, dan memberi komando sepenuhnya kepa-da Belisarius. Witeges yang menyadari kerajaannya kini terancam runtuh. Ia mengirim utusan ke Persia, ke Khosrau I agar ia memulai perang baru dengan Kekaisaran Romawi Timur. Sayangnya, utusannya tersebut tak pernah kemba-li. Belisarius dan pasukann-ya pun menyerang kota-kota di selatan Ravenna dengan cepat. Di tengah perang, pa-sukan Romawi Timur dan Ostrogoth sama-sama dikag-etkan dengan munculnya pa-sukan bangsa Franka di bawah pimpinan Raja Theudebert. Pa-sukan Ostrogoth yang mengi-ra kedatangan mereka adalah untuk membantu mereka mel-awan para penyerang Romawi Timur pun dihancurkan oleh pasukan Franka dengan mu-dah. Pasukan Romawi Timur pun terpaksa mundur.

Pasukan Franka mungkin akan bisa mengubah sejarah Perang Goth seandainya wabah disen-tri tidak menyerang. Wabah ini menyebabkan pukulan be-rat ke moral pasukan Franka. Mereka pun akhirnya mundur. Belisarius pun melanjutkan serangannya ke Ravenna. Di saat yang sama, utusan Yus-tinianus pun sampai ke Italia untuk menawarkan perjanji-an damai. Bangsa Ostrogoth akan tetap memegang kuasa atas daerah di utara Sungai Po, sementara daerah di selatan akan menjadi milik kekaisaran. Tak punya banyak pilihan, Wi-tiges pun setuju.

Saat Belisarius menyadari hal -

Mundilaspun segera mem-beritahukan kabar ini kepada Belisarius dan mengirimkan pasukan ke Mediolanum. Meski begitu, pasukan ban-tuan ini pun kewalahan oleh jumlah pasukan Ostrogoth. Mereka pun meminta bantu-an kepada Belisarius, dimana ia kemudian memerintahkan John untuk segera berangkat ke Mediolanum. John meno-lak, dan beralasan bahwa ia hanya akan mengikuti per-intah langsung dari Narses. Meski Narses memberikan perintah, John jatuh sakit.

Penundaan-penundaan terse-but mengakibatkan Milan be-rada dalam bahaya besar. Lama dikepung,suplai mer-eka pun mulai habis. Pasu-kan Ostrogoth berjanji akan membebaskan Mundilas dan pasukannya apabila mereka menyerah. Mundilas meno-lak, karena penduduk Medi-olanum yang telah mengkh-ianati Witiges tentu tidak akan diampuni. Di akhir Ma-ret, tahun 539, Mundilas, di bawah tekanan pasukannya yang sudah kehilangan se-mangat tempur pun terpaksa menerima tawaran tersebut. Pasukan Romawi Timur pun meninggalkan kota dengan selamat, namun tidak dengan

Pengepungan Roma oleh Ostrogoth

42 JASMERAH AGUSTUS 2013

ini, ia pun marah besar. Ke-menangan yang sudah di de-pan mata menyebabkannya menolak perjanjian damai tersebut, kecuali Yustinianus sendiri yang menandatan-gainya. Ia pun melanjutkan serangannya ke Ravenna. Wi-tiges mendekati Belisarius. Ia dan rakyatnya pun menyerah dan ia juga bersedia menyer-ahkan kerajaannya, jikalau Belisarius bersedia mengang-kat dirinya menjadi Kaisar Ro-mawi Barat. Belisarius ingin menolak, namun ia melihat tawaran ini sebagai kesempa-tan untuk mengakhiri perang ini tanpa menumpahkan leb-ih banyak darah. Ia pun ber-pura-pura menerimanya, dan masuk ke Ravenna bersama pasukannya pada bulan Mei, tahun 540. Bersamaannya dengan masuknya Belisarius ke ibukota mereka, pasukan Goth di utara pun menyerah. Seusai kemenangan ini, Be-lisarius kembali ke Konstan-tinopel, mengakhiri Perang Goth, untuk sementara.

Orang Roma Terakhir

Setelah hampir seabad dikua-sai oleh barbar, semenanjung Italia pun kembali ke tangan bangsa Romawi. Wilayah kekaisaran bertambah dua kali lipat, membentang dari Asia Minor hingga Afrika Utara. Belisarius kembali se-bagai pahlawan, namun ber-ita mengenai tawaran Witig-es pada Belisarius sampai ke telinga Yustinianus. Keper-cayaannya kepada Belisarius pun semakin memudar. Ia ta-kut jendral terhebatnya akan menjadi lawan terhebatnya.

Perang dengan Persia pun pecah sekali lagi, dan Belisar-ius kembali dipanggil ke med-an perang pada tahun 541. Setelah perang yang cend-erung stagnan, sebuah perjan

militer negara. Narses meng-gantikan perannya di Italia, dan berhasil mengalahkan dan membunuh Totila. Perang Goth pun berakhir dengan ke-menangan Romawi Timur, dan menguras sumber daya yang dimiliki oleh kekaisaran.

Ekspedisi terakhir Belisarius adalah ketika ia melawan bang-sa Bulgar di bawah pimpinan Khan Zabergan pada tahun 559. Sekali lagi, dengan pasu-kan yang jauh lebih sedikit dari musuh, ia berhasil mengusir bangsa Bulgar yang sempat mengancam Konstantinopel.

Pada tahun 562, Belisarius dipenjarakan atas tuduhan korupsi, namun dibebaskan oleh Yustinianus. Ada legenda yang mengatakan bahwa ia dibutakan atas perintah Yus-tinianus dan menghabiskan hidupnya sebagai pengemis di Konstantinopel. Meski ke-benarannya diragukan, kisah ini banyak digunakan sebagai tema oleh pelukis di Zaman Pencerahan, mengutipnya se-bagai sindiran akan rasa tidak tahu terima kasih penguasa lalim terhadap hamba yang setia, misalnya Louis XV dari Prancis.

jian gencatan senjata selama lima tahun pun ditandatan-gani oleh kedua belah pihak.

Sementara itu, bangsa Ostro-goth sadar bahwa Belisarius hanya berpura-pura menyetu-jui tawaran dari Witiges. Bi-rokrasi baru milik kekaisa-ran di Italia pun semakin tidak populer karena bersikap opresif terhadap penduduk setempat. Pasukan yang di-tempatkan di sana juga men-jadi tidak disiplin sepeninggal Belisarius. Keadaan di Italia pun semakin memanas, dan di tengah kericuhan ini, Toti-la, sosok yang lebih kompeten dari Witeges, muncul sebagai pemimpin baru bangsa Os-trogoth. Perang pun dimulai kembali.

Totila adalah lawan yang be-rat untuk pasukan Romawi Timur yang diutus kembali ke Italia. Ia menyerang dengan cepat daerah-daerah yang strategis dan mengisolasi pa-sukan Romawi Timur. Ia juga memperlakukan tahanan dan penduduk setempat dengan baik, sehingga menyebabkan rakyat berpihak kepadanya.

Belisarius kembali ke Ital-ia pada tahun 544. Kali ini ia gagal memper- tahankan Roma dari seran-gan bangsa Os-trogoth. Hal ini konon dikare-nakan kurangn-ya bantuan baik berupa ransum maupun pasu-kan dari Yustini-anus yang iri hati dan curiga pada Belisarius. Ia pun kembali ke Kon-stantinopel dan mulai mengun-durkan diri dari permasalahan

Witiges, Raja Bangsa Ostrogoth

43 JASMERAH AGUSTUS 2013

Belisarius dan Antonina

Kepahlawanannya membuat-nya menjadi bahan pembic-araan hangat, namun tidak ja-rang, Belisarius juga menjadi bahan tertawaan oleh rakyat kekaisaran. Antonina, istri Belisarius terkenal sebagai wanita yang tidak setia. Diper-caya bahwa sebelum menika-hi Belisarius, Antonina sudah memiliki banyak anak. Ia be-rusia 10 tahun lebih tua dari Belisarius, dan sangat dekat dengan Ratu Theodora, istri Yustinianus I.

Belisarius mencintai Anton-ina sepenuh hati. Ia bahkan membawa Antonina di seti-ap ekspedisi militer yang ia pimpin. Ia bahkan tidak ja-rang menceritakan rencana perangnya kepada istrinya. Sayangnya, cinta Belisarius ti-dak dibalas dengan baik oleh Antonina. Antonina bahkan berselingkuh dengan Theo-dosius, anak angkatnya. Belis-arius pernah menangkap ba-sah Antonina dan Theodosius setengah telanjang di istana saat ia di Kartago. Antonina dengan tenang membohongi Belisarius dan bahkan berha-sil mengancam untuk men-gacuhkan Belisarius karena telah berpikir tidak senonoh.

bersumpah untuk membunuh Theodosius, kendati ia masih mencintai istrinya. Antonina pun dipenjara atas perintah Belisarius sendiri, sementara Theodosius melarikan diri, se-belum akhirnya ditangkap oleh Photius.

Meski begitu, Antonina masih punya rencana lain. Ia percaya bahwa sahabatnya, Ratu Theo-dora sanggup membebaskan dirinya dari masalah ini. Theo-dora yang menerima kabar ini pun langsung meminta sang kaisar sendiri, Yustinianus untuk membebaskan Anton-ina dan Theodosius. Photius kini yang berada di penjara. Keadaan hati Belisarius meru-sak performanya saat ia ber-perang melawan Persia untuk kedua kalinya. Ratu Theodora pun menyadari kesalahannya serta pentingnya Belisarius un-tuk mempertahankan kekaisa-ran. Ia pun mencoba menda-maikan pasangan suami istri ini. Keduanya pun berekonsili-asi, dan Theodosius pun dibe-baskan atas permintaan An-tonina. Tidak lama kemudian, Theodosius meninggal karena disentri. Photius sendiri ber-hasil kabur dari penjara, dan menjadi seorang pendeta di Yerusalem.

Perselingkuhan Antonina den-gan Theodosius sudah men-jadi rahasia umum di antara pasukan Belisarius, namun tidak ada yang berani mem-buktikannya. Antonina adalah wanita yang licik, dan di atas semua itu, ia adalah sahabat Theodora, istri sang kaisar. Mereka takut tindakan ini akan memakan nyawa mere-ka, serta menghancurkan hati Belisarius yang merupakan pemimpin perang.

Photius, anak Antonina sebe-lum perkawinannya dengan Belisarius membenci ibunya dengan sepenuh hati. Di sisi lain, Belisarius memperlaku-kan Photius sebagai anak kandungnya sendiri. Photius sangat menghormati Belisar-ius dan berniat untuk mem-bocorkan perselingkuhan Antonina. Singkat cerita, Pho-tius berhasil. Belisarius tentu tidak percaya pada awalnya. Namun lewat bukti-bukti yang Photius berikan, serta fakta bahwa ia merupakan anak kandung Antonina, orang ter-akhir yang ia percaya akan menuding ibunya sendiri, Be-lisarius pun dengan berat hati menerima kenyataan bahwa istrinya tidak setia. Di tengah kemarahan, Belisarius pun

Belisarius Diberi Sedekah Oleh Mantan Bawahannya Ratu Theodora

44 JASMERAH AGUSTUS 2013

EYD: Edjaan Pengalihan Sedjarah?

KISAH By kubiloser

Sepenggal sya’ir lagoe mi-lik Lucky Annash jang berd-joedoel Bahasa ini seoelah membuka pengetahoean kita bahwa makna bahasa adalah makna tentang perdjoean-gan, makna seboeah rahasia, hingga pada achirnja bahasa dapat diartiken sebagai mak-na jang paling poelitis. Dalam sedjarah kebahasaan bangsa Indonesia, sedikitnja ada tiga edjaan jang pernah dipakai, diantaranja jaitoe: edjaan Van Ophyusen, edjaan Suwandi, dan EYD (edjaan jang disem-poernakan).

Charles Adriaan van Ophui-jsen adalah seoerang Belan-da kelahiran Solok, Sumatera Barat tahun 1856. Beliau ting-gal di lingkoengan priboemi dan seoerang pegiat bahasa berbagai suku di Hindia Be-landa. Ia pernah mendjadi inspektur sekolah di maktab perguruan Bukittinggi, Suma-tera Barat. Pada tahun 1879, Ophuijsen pernah menulis boekoe yang berdjoedoel Kijkjes in Het Huiselijk Leven Volkdicht (Pengamatan Selin-tas Kehidupan Kekeluargaan Suku Batak) dan Maleische Spraakkunst (Tata Bahasa Me-layu).

Sebeloem ada edjaan van Ophuijsen, struktur bahasa -

tentang oleh Soekarno. Seperti misalnya grup musik Koes Ber-saudara atau jang lebih dike-nal dengan Koes Ploes pernah dipenjara oleh rezim Orde Lama lantaran sering memain-kan lagoe-lagoe The Beatles jang dianggap oleh penguasa sebagai lagoe ngak ngik ngok.

Hampir sama dengan musik, nasib bahasa djuga mengala-mi hal jang sama: sesuatu jang dianggap berbau kolonial ha-rus dihapus atau dirubah. Ed-jaan van Ophuijsen jang telah resmi disahkan oleh pemerin-tah Hindia Belanda harus diru-bah menjadi edjaan Republik atau edjaan Suwandi setelah kemerdekaan Indonesia pada 17 maret 1947. Alasannja tidak lain dan tidak bukan karena edjaan van Ophuijsen diang-gap sebagai salah satu warisan kolonial.

Kali ini giliran Suwandi, pria kelahiran Surakarta, oktober 1899 jang juga seorang Men-teri Pendidikan, Pengadjaran, dan Kebudayaan Republik Indonesia pada masa itu. Ia adalah penggagas tentang pe-makaian bahasa Indonesia. Su-wandi ialah seorang keturunan bangsawan lulusan sarjana hu-kum tahun 1923. Pada masa itu minoritas sekali kaum ter-

Indonesia masih beroepa ed-jaan bahasa melayu dengan huruf latin. Bersama dengan Engku Nawawi Gelar Soetan Ma’moer dan Mohammad Taib Sutan Ibrahim, Ophuijsen merancang tata bahasa baroe jang kemoedian disahkan se-cara resmi oleh pemerintah kolonial pada tahun 1901 se-bagai Edjaan van Ophuijsen. Edjaan ini juga turut mempen-garoehi perkembangan baha-sa dan sastra di Indonesia.

Memasoeki masa ke-merdekaan, presiden per-tama Repoeblik Indonesia Soekarno secara gencar men-canangken slogan anti-ko-lonialisme. Segala hal jang berbau kolonilisme atau keb-arat-baratan secara tegas di -

“Aku dan kau berjuang dengan bahasa, buat tinta membuka semua rahasia. Dan kata-kata yang hilang yang terus mengejar, ambisi yang terancam hilang. Hingga ku hanya dapat percaya, pada dirinya” (Lucky Annash – Bahasa)

45 JASMERAH AGUSTUS 2013

Baru dengan prinsip penguasa Orde Lama yang anti-kolonial. Joss Wibisono dalam tulisannya yang berjudul EYD versus Edjaan Djadoel men-gungkapkan:

Selain mengganti edjaan, Orde Baru Djuga melaksanakan politik bahasa, itulah bahasa Indonesia jang baik dan benar. Politik seperti ini djelas erat berkaitan dengan tjorak kekua-saan se-wenang2 orang kuatnja. Politik ba-hasa Indonesia jang baik dan benar itu pada achir nja bertudjuan menguasai pikiran orang. Orang berpikir dalam bahasa, sehingga den-gan menguasai bahasa maka pikiran orang djuga akan terkuasai. Dan kalau seseorang menolak politik seperti itu, maka para ham-ba sahaja Orde Baru jang bersarang di Pusat Bahasa langsung mentjapnja telah berbahasa tidak baik dan tidam benar (Joss, 2010: 50).

Joss Wibisono ingin menjelaskan bahwa baha-sa mempunyai makna politis yang kuat. Dalam konteks ini, Orde Baru seolah peka dengan mak-na dan implikasi bahasa untuk Negara. Yang lebih mencenangkan lagi, seorang Indonesianis senior Benedict Anderson juga menaruh curiga pada EYD melalui tulisannya dalam mingguan Tempo:

“Dengen diterapken Edjaan Bikin Bodo itu di massa media dan di sekolah2, angkatan muda aken merasa bahwa buku2 jang pake edjaan2 “lama”, seandainya djumpa, pasti bikin mumet kepala, aneh, dan tara terbatja: hanja kerna edjaan belaka! Dengan demikian utek anak muda maunja ditjutji habis2an dari apa sadja jang tara diidjinken dan disebarluwasken oleh Gupermen en tjenteng2nja dikalangan intelek”

Inilah apa yang disebut dengan pengalihan se-jarah. Melalui EYD, anak-anak muda dan gener-asi selanjutnya menjadi sulit untuk memahami literatur lawas yang menggunakan ejaan-ejaan lama. Seperti ada tembok besar yang mengha-langi ketika ingin memahami sejarah bangsan-ya sendiri. Dalam bahasa Benedict Anderson ini disebut sebagai historical lobotomy atau ke-buntetan sejarah. Bahasa merupakan alat vital dalam berkomunikasi, berpikir, bahkan berpoli-tik, dan EYD adalah keniscayaan. Bagi penulis, memahami sejarah adalah suatu pilihan untuk mempelajari bangsa. Entah itu sejarah kebaikan maupun sejarah tentang kemunafikan.

*tulisan ini sengaja dibuat dalam 3 ejaan agar mengajak pembaca menyelami sejarah ejaan bangsa Indonesia

didik atau orang jang bisa mengenjam pen-didikan dimasa2 awal beridirnja republik.

Beberapa perbedaan edjaan van Ophuijsen dan edjaan Suwandi diantaranja: huruf ‘oe’ menjadi ‘u’ misalnya boekoe menjadi buku, bunyi sentak jang sebelumnja ditulis (‘) men-jadi ‘k’ misalnya ra’jat menjadi rakjat, kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 misaln-ya kebarat-baratan menjadi ke-barat2-an, awalan ‘di-‘ dan kata depan ‘di’ kedua-duanja ditulis serangkai dengan kata jang mengiku-tinya, misalnya dikantor, dimakan.

Lengsernya Soekarno dari tahta kepreside-nan membawa dampak perubahan besar bagi Indonesia. Cita-cita Indonesia pada masa itu hanya satu, yaitu: pembangunan. Konsepsi inilah yang kemudian menjadi pro-mo sekaligus produk politik paling ciamik yang dijalankan oleh penguasa Orde Baru.

Pembangunan-pembangunan itu terlihat jelas pada sektor infrastruktur, ekonomi, maupun politik. Tidak ketinggalan juga Orde Baru memainkan pembangunan politik melalui bahasa. Hingga pada agustus 1972 melalui Keputusan Presiden No.57 Tahun 1972 pemerintah menetapkan ejaan baru EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) sebagai bahasa yang resmi digunakan oleh bangsa Indonesia. Dalam buku yang berjudul Per-fecting Spelling (1988) karya Lars Vikor ada sedikit bahasan tentang peran Orde Baru mengenai pergantian ejaan ini:

A major shift in orientation had by now tak-en place: relatively more stress was now to be put on the practical and economic aspects, relatively less on purely linguistic considerations. Therefore, the principle of one letter for one second had to yield to another principle: no new and alien letters and no diacritical signs should be intro-duced. Another new development was that the resistance against foreign elements (the phonemes /f/,/v/,/z/,/x/,/c/ and certain consonant clusters) was give up. Thus the language was consciously ade more recep-tive to loan-words (Vikor, 1988: 25).

Agaknya Orde Baru mempunyai orientasi kepentingan ekonomi dalam ejaan baru EYD daripada linguistik kebahasaan. Kemudian di akhir kalimat ada penjelasan bahwa bahasa Indonesia lebih terbuka terhadap bahasa as-ing. Ini juga membuktikan kontrasnya Orde

46 JASMERAH AGUSTUS 2013

DWIBULAN By Shuma-Gorath

7 Agustus 2008:Perang di Ossetia Selatan Meletus

Ossetia adalah nama dari sebuah daerah yang terletak di Kaukasus, daratan sempit yang terletak di antara Laut Hitam dan Laut Kaspia.

Berdasarkan letak geografisnya, Ossetia terbagi ke dalam dua wilayah: wilayah utara yang merupakan bagian dari Rusia dan

wilayah selatan yang merupakan bagian dari Georgia. Di Ossetia Selatan inilah, pernah terjadi perang singkat yang meretakkan

hubungan Georgia dengan Rusia hingga sekarang.

47 JASMERAH AGUSTUS 2013

Sumber: boston.com

Perang singkat yang dimaksud di sini adalah Perang Ossetia Selatan, perang antara Geor-gia melawan Ossetia Selatan dan Rusia yang terjadi pada bulan Agustus 2008. Selain dengan nama Perang Osse-tia Selatan, perang ini dikenal juga dengan nama “Perang Lima Hari” dan “Perang Geor-gia-Rusia”. Kisah mengenai perang ini pernah diangkat ke layar perak dalam film berjud-ul “Five Days of War” yang dir-ilis pada tahun 2011 dan dib-intangi oleh aktor kawakan Val Kilmer.

Penyebab dari perang di Os-setia Selatan bisa ditelusuri hingga permulaan abad ke-20. Saat itu, pemerintah pusat Uni Soviet yang masih mengua-sai seluruh daratan Kaukasus menjadikan Ossetia Selatan sebagai wilayah dari negara bagian komunis Georgia dan memberikan status otonomi khusus ke Ossetia Selatan. Berkat status otonomi yang dimiliki daerahnya, etnis Os-setia selaku etnis mayoritas di Ossetia Selatan bisa menggu-nakan bahasa dan melestari-kan budaya miliknya.

Merasa bahwa pemerintah Georgia telah mengabaikan hak-hak etnis Ossetia, daerah Osse-tia Selatan pun memilih untuk memerdekakan diri secara se-pihak pada bulan September 1990. Demi menjaga keutuhan negaranya yang sebentar lagi akan merdeka, Georgia pun me-nerjunkan pasukannya ke Osse-tia Selatan sehingga pecahnya perang Georgia-Ossetia menja-di tak terelakkan. Perang ber-langsung hingga tahun 1992 dan kondisi Ossetia Selatan sesudah itu bisa dikatakan relatif tenang. Namun, daerah Ossetia Sela-tan masih menolak mengakui diri mereka sebagai bagian dari Georgia.

Menyusul kemunduran yang dialami oleh Uni Soviet pada tahun 1980-an, gerakan na-sionalis Georgia yang pro kemerdekaan dan aktivitasn-ya selama ini dibatasi oleh rezim komunis Soviet mulai bangkit mendominasi pang-gung politik Georgia. Salah satu keinginan mereka ada-lah menghapuskan status otonomi khusus yang selama ini dimiliki oleh Ossetia Sela-tan. Keinginan tersebut mulai mendekati kenyataan setelah pemerintah Georgia mene-tapkan bahasa Georgia se-bagai bahasa wajib dan mela-rang pendirian partai-partai yang berbau kedaerahan.

48 JASMERAH AGUSTUS 2013

Masa damai yang menyelimu-ti Ossetia Selatan akhirnya ter-koyak setelah pada tanggal 7 Agustus 2008, pasukan Geor-gia menghujani Tskhinvali, ibukota dari Ossetia Selatan, dengan tembakan meriam artileri. Tak lama kemudian, tank-tank Georgia memasuki jalanan kota Tskhinvali dan pecahlah pertempuran berat sebelah antara pasukan Geor-gia melawan pasukan Ossetia Selatan yang hanya memiliki persenjataan seadanya. Se-hari kemudian, Rusia akhirnya ikut terseret ke dalam konflik setelah Georgia menghancur-kan markas militer Rusia yang berada di Ossetia Selatan.

Rusia yang memang memiliki keunggulan jumlah person-il militer dan persenjataan jelas bukan tandingan bagi Georgia yang notabene luas wilayahnya masih kalah besar dari provinsi Sumatera Utara. Memasuki tanggal 10 Agustus 2008, pasukan Georgia mun-dur dari Ossetia Selatan dan api peperangan mulai men-jalar ke wilayah lain Georgia.

Kota Gori yang lokasinya dekat dengan Ossetia Sela-tan menjadi sasaran hujan bom dari pesawat-pesawat Rusia. Perang akhirnya ber-henti setelah pada tanggal 11 Agustus 2008, pemimpin Ru-sia memerintahkan pasukan-nya untuk tidak meneruskan agresi militernya lebih jauh.

Perang di Ossetia Selatan mengakibatkan ratusan orang kehilangan nyawanya. Beber-apa hari sesudah berakhirnya perang, Ossetia Selatan mem-

proklamasikan kemerdekaan-nya secara sepihak. Prokla-masi kemerdekaan tersebut mendapat pengakuan dari Rusia, namun tidak diakui oleh Georgia dan banyak neg-ara lainnya. Rusia juga tetap menempatkan pasukannya di Ossetia Selatan sehingga Georgia lantas menuduh Ru-sia sedang menjajah sebagian wilayah Georgia dan hubun-gan antara kedua negara menjadi tetap tegang hingga sekarang.

Sumber: guardian.co.uk

49 JASMERAH AGUSTUS 2013

KISAH By Goran Barbarian

Kedaulatan Budaya Ala Bung Karno

Dalam tiga tahun belakangan ini, Korea semakin dikenal dunia. Bukan karena ketangguhan industri atau kekuatan ekonominya, negeri ginseng itu se-makin berkibar justru karena ekspansi budaya po-pnya yang makin hari makin agresif saja. Budaya K-Pop, baik itu musik, film, fashion atau makanan khasnya ternyata muncul sebagai sebuah senjata baru bagi Korea untuk bersinar di tengah-tengah bangsa lain di dunia.Melihat begitu agresifnya budaya K-Pop mengagre-si seluruh dunia, tak salah jika kemudian muncul anggapan bahwa budaya dari negeri Asia Timur itu mulai mengancam kebudayaan nasional Indo-nesia. Ketakutan bahwa budaya nasional menjadi semakin terancam ternyata bukan hal yang baru. Pada medio 1950-an, Bung Karno sudah mengge-makan kesadaran untuk berdaulat di bidang ke-budayaan.

Budaya dan politik

Sebagai seorang Presiden yang dikenal sangat nasi-onalis, Bung Karno pernah melakukan sebuah langkah berani, yakni menggunakan kebudayaan sebagai sebuah sarana memperkuat seman-gat kebangsaan. Tidak hanya itu, dalam masa kepemipinan beliau, terjadi sebuah perse-tubuhan yang unik antara bu-daya dan politik. Hal ini bisa dilihat dari lirik-lirik lagu pop-uler di masa itu, yang selain menyiratkan pesan-pesan politis, juga memiliki ritme yang rancak khas lagu-lagu mars ketentaraan.

50 JASMERAH AGUSTUS 2013

Padahal pada awal tahun 1950-an, di Indonesia mulai dikenal invasi musik pop dan Hawaian style yang lebih condong pada budaya hedonisme. Pada masa itu pula mulai menjamur festival-festival musik pop yang digandrungi anak muda. Salah satu festival musik pop yang cukup populer pada saat itu adalah pemilihan bintang radio yang diadakan oleh RRI.

Pada medio 1960-an, musik rock n roll ala Beatles mulai menghipnotis kaum muda In-donesia. Lagu-lagu dari band asal Liverpool, Inggris itu se-makin digilai setelah muncul sebuah band lokal tetapi den-gan nuansa Beatles yang kuat, Koes Ploes. Walau merupakan grup musim lokal, tetapi mer-eka secara konsisten memain-kan musik-musik British rock yang langsung mendapat sam-butan luar biasa. Bukan hanya lagu-lagunya, dandanan mer-eka juga menjadi trend setter dan standar bagi kaum muda pada jaman itu untuk bisa dise-but “trendy”.

luas dan semakin ‘membaha-yakan’, maka pada tanggal 22 November 1964, Bung Karno membentuk tim yang berang-gotakan antara lain Oe Tjoe Tat dan Adam Malik, untuk meng-konsepkan sebuah formula agar rakyat Indonesia kembali kepada kepribadian dan kebu-dayaan nasionalnya.

Alhasil, setelah itu banyak pencekalan dan peringatan yang diberikan kepada para artis yang dianggap telah ter-jangkiti virus budaya barat. Beberapa artis yang pernah mengalaminya antara lain Ermi Johan dan Lilis Suryani yang di-minta mengubah cara berpa-kaian serta lagu-lagunya agar lebih Indonesia. Nama yang kedua bahkan akhirnya dikenal sebagai pelantun lagu-lagu ber-tema politis, seperti tembang berjudul “Manipol-USDEK”. Ti-dak hanya itu, pemerintah juga menghimbau kepada para tu-kang pangkas rambut agar me-nolak para pelanggan yang me-minta gaya rambut gondrong, atau poni ala The Beatles.

Tetapi ternyata, ada bebera-pa pihak yang merasa jengah dengan itu semua. Organisasi politik yang berafiliasi dengan PKI serta pers-pers ultranasi-onalis mengecam gaya musik anak-anak Koes Plus tersebut. Bahkan Bung Karno sendi-ri menyebut musik tersebut dengan nama musik “ngak ngik ngok”.

Pada tahun 1963, dalam berbagai kesempatan Bung Karno mengecam secara terang-terangan musik ngak ngik ngok yang dianggap ti-dak nasionalis, mengajarkan kemalasan serta melemah-kan mental generasi muda untuk tenggelam pada te-ma-tema yang remeh temeh seperti cinta dan pacaran. Padahal menurut bapak Pan-casila tersebut, mental gen-erasi muda Indonesia harus senantiasa dipelihara agar menjadi kuat dan berkarakter untuk menghadapi ancaman neo-kolonialisme. Menyadari bahwa gejala musik ngak ngi-kngok mulai digemari secara

50 JASMERAH AGUSTUS 2013

51 JASMERAH AGUSTUS 2013

Tetapi ada saja yang kemudi-an membangkang terhadap peraturan ini, salah satunya adalah Koes Ploes. Band pal-ing tenar di masanya tersebut tetap ngotot menyanyikan lagu-lagu The Beatles atau-pun lagu-lagu mereka sendi-ri, yang tentunya juga sangat kental nuansa rock n roll ala Beatles ataupun Elvis Presley.

Walau sering diberi perin-gatan oleh Kejaksaan, teta-pi band yang dimotori Tony Koeswoyo beserta sauda-ra-saudaranya tersebut ma-sih sering memainkan lagu-lagu yang ‘tidak sesuai dengan irama nasionalisme’. Pada beberapa even, mereka bah-kan terang-terangan memb-awakan lagu-lagu The Beatles.

Pada 15 Maret 1965, Harian Bintang Timur mengangkat topik bahwa budaya barat ha-rus segera dijebol. Serentak sejak itu, pers, terutama yang berafiliasi dengan partai poli-tik tertentu segera tenggalam untuk mengangkat isu-isu mengenai kontroversi budaya rock n roll. Sedang Harian War-ta Bhakti mengangkat suatu artikel yang berisi desakan

melakukan hal itu. Sebagai sebuah negeri yang masih sangat muda, generasi mu-danya harus selalu awas un-tuk terus mempertahankan kemerdekaannya, termasuk di bidang budaya.

Generasi muda di masa Bung Karno pun dikenal sebagai generasi pelopor yang suk-ses mengawal kedaulatan Re-publik serta membuat nama Indonesia bersinar. Sayang, setelah Bung Karno dilengser-kan, politik untuk melindungi kebudayaan dan kepribadi-an nasional menjadi berjalan tanpa arah. Bukti yang paling nyata, negeri ini baru mer-aung ketika wayang dan reog diklaim negara tetangga.

Pemuda adalah pewaris peradaban. Butuh kesadaran untuk mencintai negaranya, rakyatnya dan budayanya. Jika generasi muda hanya disibuk-kan dengan kata-kata cinta serta budaya yang membuat jiwa melempem, jangan salah-kan langit Indonesia jika ti-ba-tiba terdengar ejekan men-tal tempe yang membahana, menertawakan mereka yang asyik bersalon ria dan berhe-donis ria. Merdeka.

untuk melakukan penyeli-dikan mendalam terhadap fenomena musik ngak ngik ngok itu. Pada tahun 1965, RRI pun berhenti untuk memutar lagu-lagu The Beatles.

Rakyatpun seakan juga turut larut dalam semangat untuk kembali kepada kepribadian nasional. Banyak organisasi pemuda dan mahasiswa yang akhirnya menjadi pelopor untuk menggemakan lagu-lagu pemacu semangat. Dua lagu paling terkenal masa itu, Manipol-USDEK dan Interna-sionale benar-benar menjadi standar musik yang boleh din-yanyikan.

Tetapi pada 24 Juni 1965 ter-jadi kehebohan. Di suatu ru-mah, Koes Ploes tampil den-gan menyanyikan ‘lagu-lagu terlarang’-nya. Alhasil pada saat itu juga, para pemuda di lingkungan itu membubarkan penampilan mereka. Akhirnya pada 29 Juni 1965, Koes Ploes diamankan untuk dimintai keterangan.

Apa yang dilakukan Bung Kar-no, jika dilihat dari kaca mata masa kini, memang terdengar berlebihan. Tetapi bukan tan-pa alasan sang proklamator

52 JASMERAH AGUSTUS 2013

1.

Neptunus atau Nep-tune adalah nama dari planet dalam Tata Surya yang le-

taknya paling jauh dari ma-tahari. Layaknya planet-plan-et Jovian (non-kebumian) lainnya, Neptunus memiliki ukuran yang besar dan ma-teri penyusun yang terbuat dari gas. Jika dibandingkan dengan planet-planet lain nya yang juga menyusun Tata Surya, Neptunus merupakan planet dengan ukuran diam-eter terbesar ke-4 sesudah Yupiter, Saturnus, dan Ura-nus. Neptunus kadang dise-but sebagai planet kemba-ran Uranus karena keduanya memiliki ukuran dan kompo-sisi gas yang nyaris serupa.

DWIBULAN By Shuma-Gorath

23 September 1846:

Planet NeptunusDitemukan

dengan mata telanjang, pen-emuan Neptunus oleh manu-sia pun menjadi lebih terlam-bat bila dibandingkan dengan planet-planet lainnya. Tan-da-tanda keberadaan Nep-tunus sendiri mulai diketahui oleh manusia pada tahun 1612. Di tahun tersebut, Gal-ileo Galilei melihat Neptunus melalui teleskopnya saat po-sisi planet tersebut sedang berada di dekat Yupiter. Na-mun Galileo saat itu salah mengira kalau benda langit di dekat Yupiter tersebut adalah sejenis bintang.

Tahun 1781, William Herscel menemukan planet Uranus sekaligus mendobrak peng-etahuan umum pada waktu itu yang menganggap kalau hanya ada 6 planet di Tata Surya. Pengamatan lanjutan yang dilakukan pada Uranus menemukan bahwa rute orbit

planet tersebut tidak sesuai dengan prediksi yang me-makai Hukum Gravitasi New-ton sebagai dasarnya. Teori baru pun diajukan kalau ma-sih ada planet lain yang le-taknya lebih jauh dari Uranus dan gravitasi planet tersebut mengganggu orbit dari Ura-nus sehingga rute orbitnya melenceng dari perhitungan para ahli.

Pasca munculnya teori men-genai keberadaan planet yang letaknya lebih jauh dari Uranus, “petualangan” un-tuk mencari planet misterius itupun dimulai. Tahun 1845, ilmuwan Inggris yang berna-ma John Couch Adams mem-ulai penelitiannya mengenai perkiraan lokasi Neptunus. Di tempat terpisah, ilmuwan Perancis yang bernama Ur-ban Le Verrier juga memulai penelitiannya mengenai per

Sebagai akibat dari letaknya yang sangat jauh dari bumi dan pantulan cahayanya yang terlalu redup untuk ditangkap

53 JASMERAH AGUSTUS 2013

1.

kiraan lokasi Neptunus tanpa mengetahui kegiatan pene-litian yang sedang dilakukan oleh Adams. Le Verrier lalu menyurati Johann Gottfried Galle yang bekerja sebagai astronom di Observatorium Berlin untuk melakukan pen-gamatan dan menemukan keberadaan Neptunus den-gan memakai hasil perhitun-gannya.

Pengamatan pun dilakukan oleh Galle pada malam tang-gal 23 September 1846. Hasil-nya, keberadaan planet Nep-tunus berhasil dikonfirmasi di mana letaknya melenceng 1 derajat dari prediksi Le Verri-er dan melenceng 12 derajat dari prediksi Adams. Perang klaim mengenai penemu Neptunus yang dibalut den-gan sentimen nasionalisme pun langsung merebak di an-tara khalayak Inggris dan Per-ancis. Sebagai jalan tengah, akhirnya diputuskanlah kalau Adams dan Le Verrier adalah penemu bersama dari planet Neptunus.

Selain perdebatan mengenai siapa yang berhak menyan-dang gelar sebagai penemu planet Neptunus, muncul juga perdebatan mengenai nama yang pas untuk planet yang baru ditemukan terse-but. Le Verrier sempat men-gusulkan nama “Leverrier” se-bagai nama untuk planet baru tersebut yang diambil dari namanya sendiri, namun usu-lan nama tersebut mendapat penolakan dari masyarakat di luar Perancis. Bulan Desem-ber 1846, akhirnya diputus-kan kalau planet baru terse-but diberi nama Neptunus, nama versi Romawi dari dewa laut Poseidon dalam mitologi Yunani.

Sejak Neptunus berhasil ditemukan, pengamatan-pen-gamatan lanjutan pun dilaku-kan untuk mendapatkan fakta-fakta baru mengenai planet tersebut. Hanya be-berapa minggu sesudah Galle mengkonfirmasi keberadaan Neptunus lewat pengamatan langsung ke langit, satelit pertama dari Neptunus ber-hasil ditemukan dan diberi nama Triton. Tahun 1949, gil-iran satelit kedua Neptunus yang berhasil ditemukan un-tuk kemudian diberi nama Nereid. Pengamatan yang dilakukan memakai wahana tanpa awak sejak akhir tahun 1980-an berhasil menemu-kan adanya cincin tipis serta belasan satelit baru di sekel-iling Neptunus dan sejumlah badai raksasa berbentuk oval di permukaan atmosfer Nep-tunus.

Johann Gottfried Galle (kiri), Urbain Le Verrier (kanan) & John Couch

54 JASMERAH AGUSTUS 2013

Candu tidak lepas dari stig-ma sebagai sumber penyakit masyarakat. Sekali seseorang berada dalam jerat candu maka ia akan mengorbankan segalanya untuk memuaskan impuls ketagihan tersebut. Konon candulah yang telah mengambil nafas terakhir dinasti Qing di Tiongkok. Na-mun itu semua tidak lepas dari sisi lain candu; ia adalah sumber pendapatan yang amat menguntungkan. Hing-ga kini kita masih bisa melihat seorang panglima perang di Afghanistan atau Myanmar membiayai pasukan mereka melalui perdagangan candu.

Peran candu bagi pendapatan pemerintah Hindia-Belanda tidak dapat disangkal. Meski bahasan tentang candu tidak menjadi bahasan utama seja-rah Indonesia, namun selalu ada bahasan mengenai candu dalam narasi sejarah kolonial Indonesia. Bagaimana peran candu begitu memasuki ke-merdekaan? Buku ini mem-buka sedikit peran candu bagi pemerintah Indonesia.

RESENSI By goed.adit

Judul Buku : Opium dan Revolusi : Perdagangan dan Penggunaan Candu di Surakarta Masa Revolusi (1945-1950)Penulis : Julianto IbrahimPenerbit : Pustaka PelajarTebal : xvii + 157 halaman

Penulis buku tidak lupa menggambarkan latar be-lakang Surakarta di masa revolusi. Kondisi sosial Surakarta, Badan Perjuan-gan yang sekaligus ber-peran sebagai preman, dan kerepotan lembaga

kepolisian dijelaskan singkat sebelum memasuki penjela-san mengenai pengelolaan candu oleh pemerintah ko-lonial dan kemudian oleh pemerintahan revolusioner Republik Indonesia (dibawah wakil Presiden).

Wawancara penulis Julianto Ibrahim dengan orang-orang yang hidup di masa revolusi dan terlibat terhadap peng-gunaan candu menghasilkan fakta-fakta yang menarik. Luasnya penggunaan can-du di luar kalangan pecandu terlihat dari berbagai macam resep penggunaan candu se-bagai obat bukan saja untuk orang dewasa namun bahkan untuk bayi dan ternak! Bah-kan sifat memabukkan candu justru dipercaya dapat mem-fasilitasi paranormal dan seniman kuda lumping dalam menghubungi kekuatan gaib.

Distribusi dan perdagangan candu oleh berbagai badan perjuangan RI meskipun sulit ditemui datanya namun telah dapat direkonstruksi penu-lis. Ketiadaan data ini dikare-

kan sifat perdagangan can-du yang amat rahasia (hanya boleh diketahui kementerian keuangan, Presiden dan Wa-pres, dan Kantor Regi Candu dan Garam) dan juga karena ketiadaan dokumen yang dib-uat oleh TNI ketika itu. Per-mintaan candu dari TNI amat besar dan sering tidak dapat tercukupi.

Penyelundupan candu ke luar negeri saat ini kadang disang-kal kalangan nasionalis yang tidak paham sejarah. Bahkan kalangan yang paham pun sering mengesampingkan fakta ini dan menganggap-nya tidak ada. Namun penulis buku menyajikan cerita men-genai penyelundupan yang dilakukan demi membiayai pemerintah Indonesia. Bah-kan tercatat antara Maret-Mei 1948 terjadi pengiriman se-banyak 2,5 juta kilogram can-du mentah ke Singapura. Fak-ta ini didapat dari arsip yang bisa ditemui di Arsip Nasional Republik Indonesia.

Buku ini amat menarik un-tuk memberikan pandangan baru tentang kondisi sosial masa revolusi fisik. Meski dari ukuran buku ini tidak begitu tebal, namun kita bisa mene-mui banyak fakta sejarah kecil yang terhubung dengan per-juangan bangsa saat itu.

Cerita tentang Klangenan dan Bedil

55 JASMERAH AGUSTUS 2013

Negara Albania yang terletak di sebelah timur Italia memiliki julukan “negara bunker” karena negara tersebut memiliki ratusan ribu bunker/gubuk perlindungan yang dibangun semasa kepemimpinan Enver Hoxha.

1

Orang Indonesia menyebut sebuah negara Eropa yang beribukota di Athena dengan nama Yunani. Orang berbahasa Inggris menyebut negara yang bersangkutan dengan nama Greece. Orang Yunani sendiri menyebut negaranya dengan nama Hellas.

2

Gabon, sebuah negara di Afrika Tengah, memiliki hari ulang tahun kemerdekaan yang sama dengan Indonesia. Bedanya, jika Indonesia merdeka pada tahun 1945, Gabon baru merdeka pada tahun 1960.

3

Orang Eropa pertama yang sampai di Benua Amerika adalah Leif Eriksson, seorang pelaut Viking. Ia berhasil mendarat di benua tersebut pada abad ke-11 alias 4 abad lebih cepat daripada Christopher Columbus.

4

Indonesia adalah negara pemilik garis pantai terpanjang kedua di dunia sesudah Kanada.5

Sebelum dipindahkan ke Roma pada tahun 1871, ibukota Italia terletak di Firenze (Florence).

7

Perang antara El Salvador dan Honduras tahun 1969 mendapat julukan “Perang Sepak Bola” (Football War) karena menjelang perang, pertandingan kualifikasi Piala Dunia yang mempertemukan kedua negara diwarnai kerusuhan hebat.

8

Sebelum menjadi negara bagian AS, di Hawaii pernah berdiri sebuah kerajaan. Raja-rajanya memiliki gelar Kamehameha yang jika diterjemahkan berarti “dia yang kesepian”(?).

9

Negara termuda di benua Afrika adalah Sudan Selatan. Negara tersebut baru merdeka dari negara induknya, Sudan, pada tahun 2011.

6

Mantan bek AC Milan di tahun 2000- an, Kakha Kaladze, bekerja sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Georgia sejak bulan Oktober 2012.

10

Veni, Vidi.....

55 JASMERAH AGUSTUS 2013

56 JASMERAH AGUSTUS 2013

Mungkin bagi pengemar fo-tografi Indonesia, nama Kassian

Cephas adalah nama yang as-ing. Ironis memang, mengin-gat perannya sebagai pelopor fotografi Indonesia. Ia adalah fotografer pribumi pertama setelah puluhan tahun bidang ini dipegang sepenuhnya oleh orang Belanda, Tionghua dan Jepang semenjak pengenalan pertamanya di Indonesia.

GALERI FOTO By what_a_joke

Kassian CephasArkeologi, Geografi, Bahasa, dan Etnografi Yogyakarta. Selain mengurus permintaan potret di studionya, Kassian juga sering menjadi jurufoto dalam penelitian situs sejarah bersama rekan seperkumpu-lannya.

Kassian menjadi anggota honorer Batavian Society of Arts and Sciences atas parti-sipasinya memotret bagian kompleks Candi Borobudur yang baru diekskavasi. Pada tahun 1901, Kassian dian-ugrahi medali kehormatan Order of Orange-Nassau oleh Ratu Wilhelmina.Di umurn-ya yang ke-60, Kassian pun pensiun dari dunia fotogra-fi. Setahun setelah kematian istrinya pada tahun 1911, Kassian pun meninggal pada tanggal 16 November 1912. Dua pekan kemudian, pada 2 Desember 1912, akibat se-buah kecelakaan yang tidak dijelaskan, sahabat dan rekan kerja Kassian selama seba-gian besar hidupnya, Isaäc Groneman, juga meninggal dunia.

Anak Kassian, Sem melanjut-kan usaha fotografi keluarga sebelum meninggal pada ta-hun 1918 dalam kecelakaan saat sedang berkuda. Kema-tian Sem menandai akhir usa-ha fotografi keluarga Cephas. Sem dimakamkan di samping ayah dan ibunya di pekubu-ran yang terletak di antara pasar Beringharjo dan daerah Lodji Ketjil. Pada tahun 1964, pekuburan tempat seluruh keluarga Cephas dimakam-kan dipindahkan ke Pemaka-man Umum Sasanalaya.

Kassian memulai karirn-ya di bidang fotografi dengan magang bersama Simon Willem Camerik, fotografer istana. Sultan Hamengkubuwono VI ter-tarik dengan minat dan bakatnya pada dunia fo-tografi dan merekomen-dasikannya pada Camer-ik.

Pada tahun 1869, Isaäc Groneman, seorang

dokter didatangkan dari Bandung ke Yogyakarta. Groneman yang kini beker-ja sebagai dokter pribadi Sultan Hamengkubuwono VI ini mempunyai minat be-sar pada arkeologi dan bu-daya Jawa. Kassian kerap turut ikut dalam perjalanan Groneman ke situs-situs se-jarah sebagai fotografer. Karya fotografi profesionaln-ya dimuat pertama kali dalam buku In den Kedaton te Jogja-karta karya Groneman. Sultan Hamengkubuwono VII yang naik tahta menggantikan ayahnya menunjuk Kassian sebagai fotografer istana. Ia pun mempunyai sema-kin banyak kesempatan un-tuk mengabadikan momen-momen sejarah dan budaya di dalam dan luar tembok keraton.

Pada tahun 15 Januari 1877, Kassian bersama anaknya, Sem membuka studio foto di Lodji Ketjil (sekarang Jalan Mayor Suryotomo). Bersama Groneman, Kassian membuat Vereeniging voor Oudheid, Land, Taal en Volkenkunde te Jogjakarta, atau Perkumpulan

Kassian Cephas lahir di Ke-sultanan Yogyakarta pada tanggal 15 Februari 1844. Ia lahir dari pasangan pribumi Kartodrono dan Minah, na-mun kemudian diadopsi oleh Adrianus Schalk dan istrinya, Eta Philipina Kreeft. Kassian dibaptis pada tanggal 27 De-sember 1860. Ia mengambil nama Cephas sebagai nama baptisnya. Cephas sendiri adalah nama Santo Petrus dalam bahasa Aram. Nama ini akan ia resmikan sebagai nama keluarga saat ia diberi status hukum ‘gelijkgesteld met Europeanen’, atau ‘setara dengan orang Eropa’ oleh pe-merintahan kolonial.

56 JASMERAH AGUSTUS 2013

57 JASMERAH AGUSTUS 201357 JASMERAH AGUSTUS 2013

58 JASMERAH AGUSTUS 201358 JASMERAH AGUSTUS 2013

59 JASMERAH AGUSTUS 201359 JASMERAH AGUSTUS 2013

60 JASMERAH AGUSTUS 201360 JASMERAH AGUSTUS 2013

61 JASMERAH AGUSTUS 201361 JASMERAH AGUSTUS 2013

62 JASMERAH AGUSTUS 201362 JASMERAH AGUSTUS 2013

63 JASMERAH AGUSTUS 201363 JASMERAH AGUSTUS 2013

64 JASMERAH AGUSTUS 201364 JASMERAH AGUSTUS 2013

65 JASMERAH AGUSTUS 2013

Tempat berlindung di hari tua...Sampai akhir menutup mata...

Gili Meno - Nusa Tenggara Barat