Upload
windarti-aja
View
456
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Soal:
1. Coba anda jelaskan masing-masing 6 cara memperoleh pengetahuan , berikut contohnya!
Jawaban :
1. Cara Coba Salah (Trial and Error)
Metode ini telah digunakan oleh orang dalam waktu yang cukup lama untuk
memecahkan berbagai masalah. Bahkan sampai sekarang pun metode ini masih
sering digunakan, terutama oleh mereka yang belum atau tidak mengetahui suatu cara
tertentu dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi. Metode ini telah banyak
jasanya, terutama dalam meletakan dasar-dasar mennemukan teori- teori dalam
berbagai cabang ilmu pengetahuan.
Contoh : mencoba penemuan suatu tanaman.
2) Secara Kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang
bersangkutan. Salah satu contoh adalah penemuan enzim urease oleh Summers pada
tahun 1926.
3) Cara Kekuasaan atau Otoritas
tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak kebiasaan
seperti ini tidak hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja, melainkan juga terjadi
pada masyarakat modern. Para pemegang otoritas, baik pemimpin pemerintah, tokoh
agama, maupun ahli ilmu pengetahuan pada prinsipnya mempunyai mekanisme yang
sama di dalam penemuan pengetahuan.
Contoh : kekuasaan atas suatu pemerintah dengan rakyat.
4) Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung
maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu
merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh karena itu
pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal
ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.
Contoh : pengalaman akan tingkat kepercayaan dengan seseorang.
5) Cara Akal Sehat
Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran.
Sebelum ilmu pendidikan ini berkembang, para orang tua zaman dahulu agar
anaknya mau menuruti nasihat orang tuanya,atau agar anak disiplin menggunakan cara
hukuman fisik bila anaknya berbuat salah, misalnya dijewer telinganya atau dicubit.
Ternyata cara menghukum anak ini sampai sekarang berkembang menjadi teori atau
kebenaran, bahwa hukuman adalah merupakan metode (meskipun bukan yang paling
baik) bagi pendidikan anak. Pemberian hadiah dan hukuman (reward and punishment)
merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam
konteks pendidikan.
Contoh : nasehat orang tua dengan anaknya.
6) Kebenaran Melalui Wahyu
Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan melalui
para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut-pengikut agama
yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak
Contoh: kebenaran akan adanya kitab suci alquran
Soal:
2. Apakah perbedaan antara ilmu dan pengetahuan? Jelaskan dengan contoh !
Jawaban:
Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku umum, sedangkan
pengetahuan adalah pengalarnan yang bersifat pribadi/ kelompok belum disusun secara
sistematis karena belum dicoba dan diuji.
Contoh:
Bahasa adalah ilmu, maka bahasa berlaku umum dan sistematis. Kapan pun, di mana pun,
siapa pun; jika ingin belajar bahasa apa pun harus melalui tahap mendengar, berbicara,
membaca, dan menulis. Hal ini membuktikan bahwa bahasa mempunyai sifat umum dan
sistematis yang dijadikan dasar/acuan. Jadi, siapa guru bahasa? Guru bahasa adalah ilmu
bahasa itu sendiri, sedangkan pengajarnya adalah pemangku/pengampu/penghubung ilmu
bahasa.Pengetahuan yang mulanya bersifat individual/kelompok dapat diusahakan dan akan
menjadi ilmu, lengkap dengan sifat-sifatnya, apabila telah diuji dan dikaji.
Perdukunan, ilmu batin; yang pelakunya sering dipanggil paranormal sudah diakui kebenaran
dan manfaatnya. Karena sifatnya masih individual/ kelompok dan tidak sistematis serta tidak
terbuka, maka orang yang akan mempelajarinya harus mencari guru sendiri. Guru merupakan
acuan yang harus diikuti karena guru merupakan itu sendiri (lain guru lain ilmu). Jadi,
pengetahuan dapat dijadikan ilmu.
Soal:
3. Jelaskan tiga fungsi ilmu berikut contohnya.
Jawaban :
Ada tiga fungsi ilmu yaitu menjelaskan, memprediksi, dan mengontrol
a. Fungsi ilmu menjelaskan (eksplanatif), maksudnya adalah ilmu berupaya menjabarkan
suatu objek kajiannya menurut unsur-unsur yang menyusun objek tersebut dengan benar
dan sesuai tempatnya, menjabarkan bagaimana proses terjadinya sesuatu menurut bidang
ilmu tersebut dan menerangkan gejala-gejala dari suatu peristiwa sesuai dengan bidang
ilmu tersebut
Contoh :
Peristiwa gerhana bulan yang sebelumnya dianggap sebagai peristiwa mistik, sekarang sudah
menjadi peristiwa/fenomena alam biasa. Hal ini dikarenakan semakin semakin
berkembangnya ilmu astronomi yang menjelaskan bahwa gerhana bulan terjadi ketika posisi
bumi berada di tengah antara matahari dan bulan (matahari-bumi-bulan dalam satu garis ).
Dengan demikian, sinar matahari tertutup oleh bumi, dan bulan tidak mendapat cahaya untuk
dipantulkan kebumi.
b. Fungsi ilmu memprediksi, maksudnya dengan ilmu kita dapat mengantisipasi suatu
peristiwa, ataupun membatasi bagian-bagian yang mungkin mengakibatkan kerugian yang
sangat besar. Dalam fungsi ini ilmuan selain mampu membuat ramalan berdasarrkan
penjelasan gejala juga dapat membuat kontrol terhadap masalah yang terjadi.
Contoh :
Sebelum peristiwa bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, dan lain –lain tidak
dapat diketahui dengan pastikapan bencana itu akanterjadi. Namun sekarang dengan adanya
ilmu, maka manusia sudah mampu memprediksi terjadinya bencana alam tersebut
c. Fungsi ilmu mengontrol, maksudnya dengan ilmu kia dapat mengantisipasi suatu peristiwa
ataupun membatasi bagian-bagian yang mungkin mengakibatkan kerugian yang sangat
besar. Dalam fungsi ini ilmuan selain mampu membuat ramalan berdasarkan penjelasan
gejala juga dapat membuat kontrol terhadap masalah yang terjadi.
Contoh :
Para ilmuan memberikan berbagai cara/ solusi untuk mengatasi global warming, minsalnya
dengan penanaman hutan kembali, pengurangan emisi gas, penggunaan produk yang ramah
lingkunagan .
Soal
4.kenapa bahasa, matematika, dan statistika dikatakan sebagai sarana berpikir ilmiah?
jelaskan!
Jawaban:
a. Bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah
Ada dua hal yang harus diperhatikan masalah sarana ilmiah, yaitu pertama, sarana ilmiah itu
merupakan ilmu dalam pengertian bahwa ia merupakan kumpulan pengetahuan yang
didapatkan berdasarkan metode ilmiah, seperti menggunakan pola berpikir induktif dan
deduktif dalam mendapatkan pengetahuan. Kedua, tujuan mempelajari sarana ilmiah adalah
agar dapat melakukan penelaahan ilmiah secara baik.Bahasa sebagai alat komunikasi verbal
yang digunakan dalam proses berpikir ilmiah dimana bahasa merupakan alat berpikir dan alat
komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain, baik pikiran yang
berlandaskan logika induktif maupun deduktif. Dengan kata lain, kegiatan berpikir imiah ini
sangat berkaitan erat dengan bahasa. Menggunakan bahasa yang baik dalam berpikir belum
tentu mendapatkan kesimpulan yang benar apalagi dengan bahasa yang tidak baik dan benar.
Premis yang salah akan menghasilkan kesimpulan yang salah juga. Semua itu tidak terlepas
dari fungsi bahasa itu sendiri sebagai sarana berpikir.
b. Matematika sebagai sarana berpikir ilmiah
Matematika merupakan alat yang dapat memperjelas dan menyederhanakan suatu keadaan
atau situasi melalui abstraksi, idealisasi, atau generalisasi untuk suatu studi ataupun
pemecahan masalah. Pentingnya matematika tidak lepas dari perannya dalam segala jenis
dimensi kehidupan. Misalnya banyak persoalan kehidupan yang memerlukan kemampuan
menghitung dan mengukur. Menghitung mengarah pada aritmetika (studi tentang bilangan)
dan mengukur mengarah pada geometri (studi tentang bangun, ukuran dan posisi benda).
Aritmetika dan geometri merupakan fondasi atau dasar dari matematika.
Untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi, orang dapat menyampaikan informasi
dengan bahasa matematika, misalnya menyajikan persoalan atau masalah ke dalam model
matematika yang dapat berupa diagram, persamaan matematika, grafik, ataupun tabel.
Mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa matematika justru lebih praktis, sistematis, dan
efisien. Begitu pentingnya matematika sehingga bahasa matematika merupakan bagian dari
bahasa yang digunakan dalam masyarakat. Hal tersebut menunjukkan pentingnya peran dan
fungsi matematika, terutama sebagai sarana untuk memecahkan masalah baik pada
matematika maupun dalam bidang lainnya.
c. Statistika sebagai sarana berpikir ilmiah
Dalam fungsinya sebagai alat metode ilmiah, maka statistika membantu melakukan
generalisasi atau menarik kesimpulan umum tentang sifat suatu peristiwa secara lebih pasti,
yaitu terhindar dari faktor kebetulan. Adapun kunci keunggulan statistika sebagai sara
berpikir ilmiah berupa alat metode ilmiah terletak pada konsep peluang yang mendasari yang
mendasari teori statistika. Dengan demikian penarikan kesimpulan yang bersifat secara
umum mempunyai peluang untuk benar dan tingkat peluang kebenarannya itu dapat dihitung
secara pasti. Statistika juga memberi peluang untuk menguju peluang kebenaran kausal
dimana terlibat dua atau lebih.
Soal
5.ditinjau dari aksiologis, dikatakan bahwa ilmu tidak bebas nilai. Jelaskan dengan
memberikan contoh!
Jawaban:
Ilmu yang tidak bebas nilai (value bond) memandang bahwa ilmu itu selalu terikat dengan
nilai dan harus dikembangkan dengan mempertimbangkan aspek nilai. Perkembangan nilai
tidak lepas dari dari nilai-nilai ekonomis, sosial, religius, dan nilai-nilai yang lainnya.
Menurut salah satu filsof yang mengerti teori value bond, yaitu Jurgen Habermas berpendapat
bahwa ilmu, sekalipun ilmu alam tidak mungkin bebas nilai, karena setiap ilmu selau ada
kepentingan-kepentingan. Dia juga membedakan ilmu menjadi 3 macam, sesuai kepentingan-
kepentingan masing-masing;
a. Pengetahuan yang pertama, berupa ilmu-ilmu alam yang bekerja secara empiris-
analitis. Ilmu ini menyelidiki gejala-gejala alam secara empiris dan menyajikan hasil
penyelidikan untuk kepentingan-kepentingan manusia. Dari ilmu ini pula disusun teori-teori
yang ilmiah agar dapat diturunkan pengetahuan-pengetahuan terapan yang besifat teknis.
Pengetahuan teknis ini menghasilkan teknologi sebagai upaya manusia untuk mengelola
dunia atau alamnya.
b. Pengetahuan yang kedua, berlawanan dengan pengetahuana yang pertama, karena tidak
menyelidiki sesuatu dan tidak menghasilkan sesuatu, melainkan memahami manusia sebagai
sesamanya, memperlancar hubungan sosial. Aspek kemasyarakatan yang dibicarakan adalah
hubungan sosial atau interaksi, sedangkan kepentingan yang dikejar oleh pengetahuana ini
adalah pemahaman makna.c. Pengetahuan yang ketiga, teori kritis. Yaitu membongkar penindasan dan
mendewasakan manusia pada otonomi dirinya sendiri. Sadar diri amat dipentingkan disini.
Aspek sosial yang mendasarinya adalah dominasi kekuasaan dan kepentingan yang dikejar
adalah pembebasan atau emansipasi manusia.
Ilmu yang tidak bebas nilai ini memandang bahwa ilmu itu selalu terkait dengan nilai dan
harus di kembangkan dengan mempertimbangkan nilai.
Contohnya : jika seorang ahli dibidang sosial mengatakan bahwa manusia itu adalah mahluk
sosial, maka hanya sebatas itu kajiannya tidak menyebar ke kajian yang lain.
Soal
6.coba anda jelaskan
a. Syarat Ilmu
b. Keterbatasan Ilmu, sebagai kebenaran ilmiah, dengan memberikan beberapa
contoh!
Jawaban:
a. Syarat Ilmu:
1. Objektif.Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang
sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat
bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji
objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, dan
karenanya disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau
subjek penunjang penelitian.
2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan
terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah
harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari
kata Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode
tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu
harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk
suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan
rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara
sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
4. Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat
umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal
merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-
umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat
objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam
ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.
b. Keterbatan ilmu sebagai kebenaran ilmiah
Keterbatasan ilmu :
a. Terbatas pada akal daya pikir manusia. Hal-hal yang tidak masuk akal bukan bidang
kajian ilmu
b. Terbatas pada kemampuan hasil penginderaan manusia ( dilihat, didengar, dicium,
dirasakan, dan diraba). Hal-hal yang tidak bisa diamati sesuia dengan hasil pengindraan
bukan bidang kajian ilmu.
c. Hal-hal yang tidak bisa diamati bukan bidang kajian ilmu.
Contoh :
hitam (black magic) tidak termasuk dalam bidang ilmu, karena ilmu hitam itu adalah ilmu
gaib yang tidak sesuai dengan akal pikiran manusia dan tidak dapat diamati dengan
pengindraan serta tidak dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah.
Soal :
7. menurut anda, mana yang lebih dulu, ilmu atau budaya ? apakah hubungan antara
ilmu dan budaya!
Jawaban :
Menurut saya budaya yang lebih dulu daripada ilmu karena ilmu adalah bagian dari budaya.
Hubungan antara ilmu dan budaya :
Dalam unsur budaya terdapat adanya sistem pengetahuan, dimana ilmu dan teknologi
termasuk di dalamnya. Dengan demikian ilmu itu sendiri merupakan bagian dari budaya.
Ilmu dan budaya mempunyai hubungan yang saling mempengaruhi dan saling tergantung.
Pada satu pihak perkembangan ilmu dalam satu masyarakat tergantung dari kondisi budaya
masyarakat tesebut, dan juga perkembangan ilmu akan mempengaruhi berkembangnya
budaya masyarakat. Sumbangan ilmu terhadap budaya adalah pada nilai yang terkandung
dalam ilmu, yakni tentang etika, estetika dan logika.. Ilmu merupakan sumber nilai dan tata
hidup, baik bagi perkembangan kepribadian secara individual maupun pengembangan
masyarakat secara keseluruhan.
Soal:
8. coba anda jelaskan perbedaan antara ilmu kealaman (IPA) dab ilmu sosial, dengan
memberikan contoh?
Jawaban:
Perbedaan yang mendasar antara ilmu-ilmu kealaman dan imu-ilmu social
Ilmu-ilmu Alam (IPA)
- Eksak
- Keakuratannya tinggi
- Apa adanya
- Perkembangannya pesat
- Menghasilkan tekhnologi
Contohnya : jika sel telur dan ovum bertemu serta terjadi pembuahan, selanjutnya akan menjadi janin.
Ilmu-ilmu Sosial (IPS)
- Non eksak
- Keakuratannya rendah
- Tidak apa adanya
- Jalan di tempat
- Pemanfaatan tekhnologi
Contohnya : jika seseorang berkata dengan suara keras maka orang tersebut sedang marah.
Soal
9. kenapa ilmu kealaman dikatakan ilmu eksak, sedangkan ilmu sosial noneksak? Beri
contoh!
Jawaban:
Ilmu kealaman disebut juga sebagai ilmu eksakta karena ilmu kealaman kebenarannya bersifat pasti (tentative) sedangkan ilmu sosial kebenarannya belum bersifat pasti.
Contoh:
Ilmu alam : Detak jantung orang setelah melakukan lari marathon adalah berdetak cepat.
Ilmu sosial : pada cuaca dingin orang akan cenderung sering buang air kecil.
Soal :
10. coba anda jelaskan sifat-sifat ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang ilmuan?
Jawaban :
1. Rasa ingin tahu yang tinggi
Rasa ingin tahu adalah suatu dorongan atau hasrat untuk lebih mengerti suatu hal yang
sebelumnya kurang atau tidak kita ketahui. Rasa ingin tahu dapat berkembang saat melihat
diri sendiri dan lingkungan sekitar kita. Untuk dapat merangsang keingintahuan kita, kita
harus tertarik terhadap sesuatu terlebih dahulu serta berpengetahuan cukup tentang hal itu.
Selain itu dapat juga diasah melalui sikap peduli terhadap lingkungan sekitar kita dengan
melihat dan mengamati.
2. Pantang menyerah
Dalam penelitian, pasti akan ada persoalan yang harus dihadapi. Nah, seorang ilmuwan tidak
boleh mudah menyerah dalam mengatasi persoalan yang dihadapi selama melakukan
penelitiannya. Misalnya saat menerapkan metode pertama bahkan metode kedua gagal,
maka kita harus mencoba metode lain yang lebih efisien namun tetap mengacu pada metode
ilmiah yang telah ditentukan sejak awal penelitian.
3. Mencintai kebenaran dan kejujuran
Sifat jujur dan menjaga kebenaran merupakan modal penting untuk menghasilkan ilmu
pengetahuan. Ilmuwan akan senantiasa berusaha mendapatkan data yang benar-benar bisa
menjawab rasa ingin tahunya. Data yang baik adalah data yang jujur, tidak dimanipulasi baik
secara kuantitas maupun kualitas. Karena jika data yang digunakan tidak benar, maka
penelitiannya akan berdampak buruk jika diterapkan oleh masyarakat.
4. Berani
Seorang ilmuwan harus berani melakukan tindakan dan berani mengambil resiko dari
kegiatan penelitian yang dilakukan. Bayangkan keberhasilan yang akan kita raih jika
penelitian yang kita lakukan berhasil dan bermanfaat bagi orang banyak, itu akan membuat
kita berani untuk melakukan tindakan dalam penelitian. Dalam penelitian, kita harus fokus
terhadap apa yang kita teliti dan kadang kala menuntut kita untuk berkutat di laboratorium,
menghabiskan waktu ber jam-jam di perpustakaan atau bersusah payah mengumpulkan data
penelitian di tempat tertentu. Itu adalah resiko yang harus dijalani oleh seorang ilmuwan.
Rasa senang justru akan timbul jika kita berani mengambil resiko tersebut. Keberhasilan
selalu membutuhkan pengorbanan positif!
5. Tekun
Ketekunan adalah kemampuan untuk terus berusaha, bahkan manakala dihadapkan pada
kegagalan. Tekun dapat pula diartikan sebagai sikap sabar sekaligus teliti. Meneliti
memberikan kesabaran untuk selalu mencoba setiap langkah dan memperbaiki kesalahan.
Sikap teliti akan menghindarkan kita dari kesalahan yang tidak perlu. Seorang ilmuwan harus
berusaha meminimalisasi kesalahan dalam segala bentuk, baik berupa kesalahan percobaan,
metode ataupun kesalahan manusiawi yang tidak disengaja.
6. Terbuka
Sikap terbuka sangat penting dimiliki oleh seorang ilmuwan. Sikap terbuka berarti harus bisa
menerima setiap respon orang, menerima pendapat, kritik, saran atau koreksi terhadap proses
atau hasil penelitian. Dengan kritik dan saran dari orang lain akan menghindarkan ilmuwan
dari kesalahan sehingga kualitas penelitian akan selalu terjaga.
7. Optimis
Seorang ilmuwan harus selalu optimis atau memiliki keyakinan bahwa penelitian yang
dilakukannya akan berhasil dan memberikan manfaat bagi orang lain.
8. Analitis
Sikap analitis adalah kemampuan untuk menguraikan suatu persoalan dari segala sudut
pandang secara menyeluruh. Untuk menumbuhkan sikap analitis, biasakanlah melihat
sesuatu secara mendetail dan lengkap. Dengan demikian kita akan tahu bahwa hal-hal kecil
pun berperan penting. Selain itu cobalah untuk melihat setiap persoalan dari berbagai sudut
pandang.
9. Mendekatkan diri pada Tuhan
Dengan mendekatkan diri kepada Tuhan, kita tidak hanya dapat menyelesaikan penelitian,
selalu yakin dan bekerja keras tetapi kita juga akan mendapatkan berkah dari-Nya karena
ilmu yang kita kembangkan memberikan manfaat positif bagi orang lain.