29
Judul Skripsi POLA KOMUNITAS SEJATI (Suatu Tinjauan Teologis Tentang Pola Komunitas Sejati Dalam Jemaat Mula-Mula) Oleh: Johanes Santi

Johanes ms santi presentasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

POLA KOMUNITAS SEJATI

Citation preview

Page 1: Johanes ms santi presentasi

Judul Skripsi

POLA KOMUNITAS SEJATI(Suatu Tinjauan Teologis Tentang Pola

Komunitas Sejati Dalam Jemaat Mula-Mula)

Oleh: Johanes Santi

Page 2: Johanes ms santi presentasi

BAB I

Pendahuluan

Page 3: Johanes ms santi presentasi

1.1 Alasan Pemilihan Judul / Latar Belakang

1. Allah Tritunggal memiliki gaya hidup berkomunitas.2. Komunitas merupakan kebutuhan orang percaya

sebagai makhluk social yang hidup saling membutuhkan.

3. Gereja Tuhan masa kini belum bisa memahami akan pentingnya hidup berkomunitas.

4. Komunitas Gereja mula-mula berdampak begitu besar bagi perkembangan Gereja Tuhan.

Page 4: Johanes ms santi presentasi

1.2 Pokok Permasalahan

Berdasarkan perkembangan fakta dan data mengenai komunitas, serta latahnya gereja-gereja menjalankan kehidupan komunitas tanpa mengerti makna komunitas itu sendiri, merupakan bahasan yang menarik untuk menjelaskan dalam karya ilmiah ini tentang ‘Pola Komunitas Sejati’ yang diterapkan dalam jemaat mula-mula berdasarkan kebenaran Firman Tuhan.

Page 5: Johanes ms santi presentasi

1.3 Pembatasan Masalah

Agar penulisan skripsi ini tidak meluas dan menjadi sulit untuk dipahami, maka penulis membatasi masalah yang dikupas, dengan membahas mengenai ‘pola komunitas sejati’ dengan melakukan suatu tinjauan teologis terhadap pola komunitas yang terjadi pada jemaat mula-mula berdasarkan kebenaran Firman Tuhan.

Page 6: Johanes ms santi presentasi

1.4 Hipotesa

Jika pola komunitas yang ada dalam jemaat mula-mula merupakan dasar dari kebenaran Firman Tuhan, maka komunitas yang ada pada jemaat mula-mula dapat menjadi pola komunitas orang percaya disegala zaman.

Page 7: Johanes ms santi presentasi

1.5 Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan kepada pembaca mengenai Pola Komunitas Sejati berdasarkan kebenaran Alkitab dalam Perjanjian Baru dengan melakukan tinjauan teologis

2. Menjelaskan kepada pembaca mengenai pentingnya kehidupan komunitas dalam gereja Tuhan

3. Sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Teologia di STT LETS.

Page 8: Johanes ms santi presentasi

1.6 Rumusan Istilah

1. Pola artinya gambar yang dipakai sebagai contoh.Dalam hal ini, gambaran komunitas gereja mula-mula dijadikan teladan bagi komunitas gereja di segala zaman

2. Komunitas artinya komunitas yang hidup saling berinteraksi dalam daerah tertentu.Dalam hal ini, komunitas adalah komunitas yang ada pada jemaat mula-mula

Page 9: Johanes ms santi presentasi

3. Sejati artinya sebenarnya (asli, murni)Dalam hal ini, komunitas sejati adalah komunitas yang terjadi dalam jemaat mula-mula.

1.6 Rumusan Istilah

Page 10: Johanes ms santi presentasi

1.7 Metode Penelitian

1. Metode Kepustakaan 2. Metode Pencarian di Internet.

Page 11: Johanes ms santi presentasi

BAB II

Orientasi Komunitas

Page 12: Johanes ms santi presentasi

2.1 Terminologi Komunitas sekelompok kecil orang yang hidup saling berinteraksi satu dengan lainnya

2.1.1 Arti Komunitas dalam Bahasa Ibrani dan Yunani: Di gambarkan sebagai keluarga yang hidup saling mengasihi

2.1.2 Komunitas Menurut Pakar Kristen Kumpulan orang percaya yang berinteraksi mengikuti gaya hidup Allah

Page 13: Johanes ms santi presentasi

2.2 Komunitas dan Hubungan Dengan Gereja Kehidupan berkomunitas mengembalikan jati diri gereja yang sesungguhnya.

2.3 Esensi dan Tujuan Komunitas2.3.1 Esensi Komunitas Kristus ada di tengah-tengah komunitas (Kol 1:26-27)2.3.2 Tujuan Komunitas

A. Tempat Praktek Gaya Hidup AllahB. Tempat Allah Menyatakan DiriC. Tempat Allah Melipat Gandakan Gaya Hidup-Nya

Page 14: Johanes ms santi presentasi

BAB III

Komunitas Sejati Dalam Alkitab

Page 15: Johanes ms santi presentasi

3.1 Komunitas Sejati Dalam Perjanjian Lama

Dalam Perjanjian Lama prinsip komunitas telah ada. Walaupun istilah komunitas tidak pernah dipakai dalam penyebutanya, tetapi esensi dari komunitas bisa ditemukan didalamnya.

3.1.1 Komunitas Daud 3.1.2 Komunitas Musa

Page 16: Johanes ms santi presentasi

3.2 Komunitas Sejati Dalam Perjanjian Baru Dalam Perjanjian Baru, komunitas di prakarsai oleh

Yesus sendiri yang datang ke dalam dunia. Komunitas Yesus bersama kedua belas murid-Nya merupakan model gereja yang pertama. Model ini kemudian diduplikasikan para murid untuk membangun komunitas dalam jemaat mula-mula

3.2.1 Komunitas Yesus3.2.2 Komunitas Para Rasul bersama Jemaat Mula-

Mula

Page 17: Johanes ms santi presentasi

BAB IV

Pola Komunitas Sejati

Page 18: Johanes ms santi presentasi

4.1 Pola Penggembalaan Dalam Jemaat Mula-Mula Membuat Orang Mengalami Kristus

Para rasul menggembalakan jemaat mula-mula dengan model yang Yesus ajarkan kepada mereka. berikut adalah penggembalaan yang dilakukan para rasul kepada jemaat mula-mula:

4.1.1 Persekutuan Yang Kuat Persekutuan merupakan gaya hidup dan salah satu bagian

terpenting di dalam kehidupan komunitas mula-mula. Mereka sering berkumpul bersekutu dan saling menjawab kebutuhan (Kis 2:42)

Page 19: Johanes ms santi presentasi

4.1.2 Saling Mengasihi

Dalam kehidupan komunitas mula-mula, prinsip saling mengasihi begitu melekat didalam setiap pribadi masing-masing anggotanya. Segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama (Kis. 2:44), ada yang menjual hartanya untuk dibagikan kepada sesamanya sehingga mereka tidak ada yang berkekurangan (Kis. 2:45). Yang berkelebihan tidak merasa kelebihan, begitu juga yang kekurangan tidak merasa kekurangan. Mereka saling berbagi menikmati keindahan hidup didalam komunitas, dan mereka juga saling mendukung dalam doa (Kis. 4:25-31)

Page 20: Johanes ms santi presentasi

4.1.3 Prinsip Hubungan KasihSalah satu kunci keberhasilan sehingga jemaat mula-

mula hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah adalah mereka mengerti bagaimana membangun hubungan dalam komunitas. Alkitab berkata; mereka sehati, sejiwa, dan selalu berkumpul dalam persekutuan yang erat (Kis. 4:32; 5:12).

4.1.4 Berfungsi Dalam Pelayanan 5 JawatanTujuan pelayanan 5 jawatan adalah memperlengkapi

anggota-anggota komunitas, agar mereka mampu melakukan pekerjaan pelayanan untuk membangun Tubuh Kristus, seperti yang di katakan rasul Paulus kepada jemaat di Efesus (Ef. 4:11-12).

Page 21: Johanes ms santi presentasi

4.1.5 Peran Gembala Dalam Komunitas

Peran gembala dalam komunitas yaitu menggembalakan orang yang dipimpinnya. Gambaran kepemimpinan didalam jemaat mula-mula adalah pelayanan para pemimpin secara jamak yang disebut ‘penatua’. Para penatua ini di tetapkan oleh para rasul dengan kuasa Roh Kudus (Kis. 14:23). Para penatua ini bukanlah orang yang baru bertobat tetapi orang yang berkarakter, menjadi teladan bagi komunitas, memiliki hati bapa, hati gembala dan hati misi (1 Tim. 3:1-7 ; Tit. 1:5-9).

Page 22: Johanes ms santi presentasi

4.2 Pola Pemuridan Dalam Jemaat Mula-Mula Membuat Orang Menjadi Radikal

Pola pemuridan yang dilakukan para rasul dalam komunitas mula-mula menggunakan beberapa metode, yaitu:

1. Metodel Modeling• I do You watch• I do You help• You do I help• You do I watch

Metode ini merupakan pembelajaran lewat contoh atau teladan hidup yang diberikan para rasul bagi jemaat mula-mula.

2. Metode Experiental LearningMetode ini merupakan pembelajaran lewat pengalaman hidup

Page 23: Johanes ms santi presentasi

4.3 Pola Penginjilan

Penginjilan yang dilakukan jemaat mula-mula adalah penginjilan tubuh Kristus, yaitu dengan melibatkan komunitas. Contohnya; Petrus bersama Yohanes (Kis. 4:1), Petrus bersama orang-orang dari Yope (Kis. 10:23), Barnabas bersama Paulus (Kis. 11:25-26; 13:2-3), Paulus bersama Timotius (Kis. 16;1-3), Paulus bersama Silas (Kis. 17:10).Penginjilan melibatkan komunitas merupakan cara yang paling efektif untuk menjangkau orang yang belum percaya kepada Yesus.

Page 24: Johanes ms santi presentasi

BAB V

Kesimpulan dan Saran

Page 25: Johanes ms santi presentasi

5.1 Kesimpulan

Komunitas dalam jemaat mula-mula ini meninggalkan suatu teladan yaitu sebuah pola komunitas yang berdampak positif bagi perkembangan jemaat mula-mula baik secara kualitas maupun secara kuantitas. Adapun pola komunitas yang disimpulkan sebagai berikut:

1. Pola PenggembalaanPersekutuan yang kuat, hidup saling mengasihi, prinsip hubungan, berfungsi dalam pelayanan 5 jawatan, dan mengenai peran gembala dalam komunitas

Page 26: Johanes ms santi presentasi

5.1 Kesimpulan

2. Pola PemuridanMenggunakan metode:

A. Metode ModelingYaitu pembelajaran melalui teladan hidup para rasul

B. Metode Experiental LearningYaitu pembelajaran melalui pengalaman hidup para rasul

3. Pola PenginjilanPenginjilan yang melibatkan tubuh Kristus, yaitu dengan melibatkan komunitas

Page 27: Johanes ms santi presentasi

5.2 Saran-saran

1. Kepada hamba-hamba dan pelayan-pelayan Tuhan:A. Sebaiknya menyadari bahwa komunitas bukanlah program

atau acara gereja, tetapi adalah gaya hidup Allah dan begitu penting untuk dilakukan karena sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan.

B. Di dalam penggembalaan sebaiknya ada persekutuan yang kuat, saling mengasihi antar anggota komunitas, mengutamakan hubungan dalam pelayanan, dan masing-masing anggota berfungsi dengan pelayanan lima jawatan, seperti yang terjadi dalam komunitas mula-mula.

Page 28: Johanes ms santi presentasi

5.2 Saran-saran

C. Dalam komunitas sebaiknya ada pola pemuridan seperti pola pemuridan dalam jemaat mula-mula dengan menggunakan beberapa metode:

1. Metode Modeling (I do you watch, I do you help, you do I help dan you do I watch) yaitu pembelajaran dengan memberi contoh atau dengan teladan hidup.

2. Metode Experiental Learning, yaitu pembelajaran lewat pengalaman hidup.

Page 29: Johanes ms santi presentasi

5.2 Saran-saran

D. Dalam komunitas sebaiknya ada pola penginjilan seperti yang terjadi dalam komunitas mula-mula, dimana penginjilan yang di lakukan adalah penginjilan tubuh Kristus, yaitu penginjilan yang melibatkan komunitas. Penginjilan melibatkan komunitas merupakan cara yang paling efektif untuk menjangkau orang yang belum percaya kepada Yesus

2. Bagi setiap orang percaya; hendaklah menghidupi prinsip-prinsip yang telah jemaat mula-mula lakukan dalam komunitas, agar kehidupan berkomunitas orang percaya terus bertumbuh, berbuah dan bermultiplikasi