22
KARYA TULIS “CANDI GEDONG SONGO”

Karya tulis Candi Gedong Songo

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Karya tulis Candi Gedong Songo

KARYA TULIS“CANDI GEDONG SONGO”

Page 2: Karya tulis Candi Gedong Songo

Disusun oleh :DORIS AGUSNITA (07)

XI IIS 1SMA NEGERI 2 PATI

Tahun Pelajaran 2016/2017LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis yang berjudul “CANDI GEDONG SONGO” disusun sebagai salah satu tugas mata pelajaran Sejarah Pemintan tahun pelajaran 2016/2017 yang telah disetujui dan disahkan pada:

Hari :Tanggal :

Pengampu mapel

Ragil Haryo Yudiarto,S.pd

Page 3: Karya tulis Candi Gedong Songo

MOTTO

Kesuksesan tidak akan mendatangimu, tetapi kamulah yang harus menjemputnya Hiduplah dengan imajinasimu, bukan dalam masa lalumu Berusahalah menjadi yang terbaik, jangan berpikir dirimu yang terbaik Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, tetapi keberhasilan yang tertunda

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini kami persembahkan kepada :1. Bapak Ibu Saya tercinta yang telah memberikan motivasi, kasih sayang lahir dan

batin.2. Kepala Sekolah SMAN 2 PATI.3. Wali kelas XI IIS 14. Bapak Ragil Haryo Yudiarto,S.pd selaku guru Sejarah Peminatan dan pembimbing

karya tulis.5. Bapak Ibu guru dan karyawan SMAN 2 PATI

Page 4: Karya tulis Candi Gedong Songo

6. Teman-teman kelas XI, adek-adek kelas X dan Kakak kelas XI .7. Pembaca yang budiman.

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur Saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang hingga saat ini masih berkenan memberikan kepercayaan-Nya kepada Saya untuk menikmati segala karunia-Nya, dan hanya dengan penyertaan-Nya, penyusun dapat menyelesaikan karya tulis ini. Adapun karya tulis ini di susun untuk memenuhi mata pelajaran Sejarah Peminatan. Semoga dengan penyusunan karya tulis ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman diri penyusun tentang mata pelajaran ini. Demi kesempurnaannya, penyusun selalu mengharapkan adanya saran dan masukan dari berbagai pihak.

Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing mata pelajaran Sejarah Peminatan dan kepada semua pihak yang telah mendukung hingga terselesaikannya karya tulis ini.

Harapan penyusun semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penyusun sendiri dan umumnya bagi siapa saja yang membaca.

Pati, 4 September 2016

Page 5: Karya tulis Candi Gedong Songo

Penulis,

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................................iLEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................iiMOTTO.......................................................................................................................iiiPERSEMBAHAN........................................................................................................ivKATA PENGANTAR..................................................................................................vDAFTAR ISI................................................................................................................viBAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1A. Latar Belakang.......................................................................................................1B. Rumusan Masalah..................................................................................................1C. Tujuan Penelitian...................................................................................................1BAB II ISI.....................................................................................................................2A. Pengertian dan Lokasi Candi Gedong Songo........................................................3B. Pendiri dan Waktu Didirikan.................................................................................3C. Pemugaran Candi Gedong Songo.......................................................................3-4D. Bangunan Candi Gedong Songo.........................................................................4-7BAB III PENUTUP......................................................................................................8A. Kesimpulan............................................................................................................8

Page 6: Karya tulis Candi Gedong Songo

B. Saran.......................................................................................................................8DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................9LAMPIRAN……………………………………………………………………..10-12

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangCandi Gedong Songo adalah nama sebuah komplek bangunan candi peninggalan

budaya Hindu yang terletak di desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia tepatnya di lereng Gunung Ungaran. Di kompleks candi ini terdapat sembilan buah candi.

Candi ini diketemukan oleh Raffles pada tahun 1804 dan merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 (tahun 927 masehi).

Candi ini memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo. Candi ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut sehingga suhu udara disini cukup dingin (berkisar antara 19-27 °C)

Candi Gedong Songo yang terletak di kawasan gunung Ungaran adalah merupakan salah satu bangunan besejarah dan patut untuk dipelihara agar tetap terjaga keutuhannya sehingga nilai budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia tidak hilang. Candi tersebut dinamakan Candi Gedong Songo karena di kompleks tersebut ditemukan sembilan kelompok bangunan (candi) Gedong (Jawa) berarti rumah, Songo (Jawa) berarti sembilan, sehingga Gedong Songo berarti Sembilan rumah dewa. Candi Gedong Songo terdiri dari 9 bangunan candi yang persebarannya belum dapat diketahui dengan pasti,

Page 7: Karya tulis Candi Gedong Songo

baik itu arah persebaran, pola persebaran, maupun bentuk candi Gedong Songo secara keseluruhan. Candi Gedong Songo terdiri dari 9 candi, tetapi kini hanya tinggal 5 buah candi yang masih kokoh berdiri dan telah dipugar, 2 candi yang sudah runtuh dan hanya terlihat kontruksi bangunannya saja (bagian bawah candi), sedangkan 2 buah candi lainnya tidak terlihat lagi karena hanya tinggal pondasinya saja.

B. Rumusan Masalah1. Bagaimana sejarah Candi Gedong Songo

C. Tujuan Penulisan1. Mengetahui lebih dalam sejarah Candi Gedong Songo2. Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan3. Untuk menjadi refrensi penelitian selanjutnya4. Untuk dijadikan materi saat mengajar

BAB IIISI

A. Pengertian dan Lokasi Candi Gedong Songo Candi Gedong Songo adalah nama sebuah komplek bangunan candi peninggalan

budaya Hindu yang terletak di desa Candi, di Kecamatan Bandungan, dan masuk dalam kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Tepatnya candi gedong songo terletak di lereng Gunung Ungaran. Di area candi ini terdapat sembilan buah candi. Kata gedong songo berasal dari bahasa jawa, gedong berarti bangunan atau rumah, dan songo berarti sembilan. Jadi gedong ssongo berarti sembilan (kelompok) bangunan.

Lokasi 9 buah banguna candi ini tersebar di lereng Gunung Ungaran yang memiliki pemandangan alam yang indah. Di sekitar lokasi candi gedong songo juga terdapat hutan pinus yang tertata rapi serta mata air yang mengandung belerang. Kabut tipis yang turun dari atas gunung sering muncul, hal ini mengakibatkan kita sulit untuk memandang Candi Gedongsongo dari kejauhan. Candi gedong songo ini memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di daerah Wonosobo. Candi gedong songo ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut. Ha ini mengakibatkan suhu udara di kawasan candi gedong songo ini cukup dingin.

B. Pendiri dan Waktu Didirikan

Page 8: Karya tulis Candi Gedong Songo

Barisan Candi Gedong Songo pertama kali diperkenalkan secara luas oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Sir Thomas Stamfor Bingley Raffles, yang pernah memimpin Indonesia tahun 1804. Candi Gedong Songo merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 (tahun 927 masehi). Komplek Candi Gedong Songo ini dibangun oleh Putera Sanjaya, seorang Raja Mataram Kuno pada sekitar abad 7 masehi. Dilihat dari arsitektur dan pendirinya yang beragama hindu, candi gedong songo dipastikan merupakan yang dibangun untuk tujuan pemujaan bagi umat hindu. Di candi gedong songo terdapat beberapa patung dewa seperti Syiwa mahaguru, Syiwa Mahakala, Syiwa Mahadewa, Durgamahesasuramardhani dan Ganesya. Di dalam kompleks candi gedong songo ini Juga ditemukan Lingga dan Yoni yang merupakan ciri khas dari candi hindu di Indonesia.

C. Pemugaran Candi Gedong SongoPada periode awal, Candi Gedong Songo hanyalah berjumlah tujuh buah. Itulah

mengapa masyarakat sekitar dulunya memanggil kumpulan candi sebagai Candi Gedung Pitoe, yang dalam bahasa Jawa berarti tujuh. Penelitian Raffles mengenai Candi Gedong Songo tersebut tertuang dalam bukunya yang berjudul The History of Java tahun 1817.

Candi Gedong Songo bertambah dua candi oleh seorang arkeolog berkebangsaaan Belanda, Van Stein Calefells, tahun 1908 yang membuat penelitian mengenai Candi Gedong Pitoe. Belanda yaang menguasai Nusantara mengadakan kegiatan ilmiah terkait penemuan Calefells. Dari situlah Candi Gedung Pitoe berubah namanya menjadi Candi Gedong Songo (Songo = Sembilan). Pemerintah Belanda secara resmi melakukan penelitian terhadap eksistensi Candi Gedong Songo pada 1916 melalui Oudheidkundige Dienst in Nederlansc-Indie, atau yang diterjemahkan sebagai Jawatan Purbakala di Hindia Belanda. Kemudian pada 1928-1929 Candi Gedong Songo dipugar secara keseluruhan oleh Pemerintah Hindia Belanda dan tahun 2009 oleh pemerintah Indonesia. Meskipun menurut nama yang diberikan sembilan kelompok candi, maka saat ini hanya terdapat lima kelompok candi yang masih utuh.sedangkan keemopat candi lainnya sudah runtuh dan hanya tinggal pondasi atau dasarnya saja. Kelima kelompok candi tersebut letaknya berpencar, dimulai dari candi gedong I yang terletak paling bawah sampai dengan candi gedong V yang terletak paling atas. Kelima bangunan candi itu telah dipugar oleh Dinas Purbakala. Candi gedong I dan Gedong II telah dipugar pada tahun 1928 –1929 dan 1930 –1931, sedangkan candi gedong III, IV dan V tahun 1977 –1983 .

D. Bangunan Candi Gedong Songo Candi Gedong I

Page 9: Karya tulis Candi Gedong Songo

Candi Gedong I terdiri dari satu bangunan utuh, berukuran relatif kecil dengan denah dasar persegi panjang. Atap candi berbentuk segi empat bersusun dengan hiasan pola kertas tempel di sekelilingnya. Separuh dari puncak atap terlihat telah hancur. Di sebelah tenggara terlihat Gunung Telomoyo, Gunung Merbabu, dan Gunung Merapi.Kaki candi (batur) dengan denah dasar segi empat dihiasi deretan panel dengan pahatan bermotif bunga (padma) dan sulur-suluran yang sederhana. Tinggi batur sekitar 1 m, dengan tangga menuju ruangan kecil dalam tubuh candi terletak di sisi timur. Permukaan batur membentuk selasar selebar sekitar 0,5 m mengelilingi tubuh candi. Sepanjang tepi selasar diberi pagar, tetapi sebagian besar batu pagar sudah tanggal atau bahkan hilang.Dinding luar tubuh candi polos tanpa relief atau relung tempat menaruh arca. Di tengah dinding terdapat pahatan bermotif bunga yang membentuk semacam bingkai kosong, sehingga tidak dapat dipastikan apakah dalam bingkai tersebut tadinya terdapat arca atau pahatan lain.

Candi Gedong IICandi Gedong II terdiri satu bangunan utuh dengan denah dasar bujur sangkar seluas

sekitar 2,5 m². Tubuh candi berdiri di atas batur setinggi sekitar 1 m. Pelipit atas batur menjorok ke luar membentuk selasar selebar 0,5 m mengelilingi tubuh candi. Tangga naik ke selasar terdapat di sisi timur, tepat di depan pintu masuk ke ruangan kecil dalam tubuh candi. Pintu candi dilengkapi semacam bilik penampil yang menjorok keluar sekitar 1 m dari tubuh candi. Di atas ambang pintu dihiasi dengan pahatan Kalamakara.

Pada dinding luar sisi utara, selatan, dan barat terdapat susunan batu yang menjorok ke luar dinding, membentuk bingkai sebuah relung tempat arca. Bagian depan bingkai relung dihiasi pahatan berpola kertas tempel. Bagian bawah bingkai dihiasi sepasang kepala naga dengan mulut menganga. Di bagian atas bingkai terdapat hiasan kalamakara tanpa rahang bawah.

Atap candi berbentuk 3 balok bersusun, makin ke atas makin mengecil dengan puncak atap runcing. Puncak atap candi saat ini sudah tidak ada. Sekeliling masing-masing kubus dihiasi pahatan pola kertas tempel. Di setiap sudut terdapat hiasan berbentuk seperti mahkota bulat berujung runcing. Sebagian besar hiasan tersebut sudah rusak. Di depan bangunan candi terdapat bangunan lain yang sekarang hanya tersisa pondasi dan reruntuhan bangunan yang diperkirakan sebagai candi perwara.

Candi Gedong IIICandi Gedong III terdiri dari tiga bangunan yaitu dua bangunan yang berjajar

menghadap ke timur dan satu bangunan yang menghadap ke barat. Ketiga bangunan tersebut dapat dikatakan keadaannya utuh. Kedua bangunan yang menghadap ke timur

Page 10: Karya tulis Candi Gedong Songo

mirip sepasang bangunan kembar, namun yang berada di sebelah utara lebih besar dan lebih tinggi daripada yang di selatan. Bangunan yang lebih besar yaitu di utara, diperkirakan merupakan candi induk atau candi utama, sedangkan bangunan yang lebih kecil diperkirakan sebagai candi perwara. Tubuh candi berdiri di atas batur yang rendah dengan denah dasar berbentuk persegi.

Atap kedua bangunan tersebut berbentuk 3 persegi bersusun, makin ke atas makin mengecil dengan puncak atap runcing, mirip atap Candi Gedong II. Sekeliling kubus dihiasi dengan pahatan pola kertas tempel. Pada setiap sudut terdapat hiasan berbentuk seperti mahkota bulat berujung runcing dan disekeliling tubuh candi terdapat selasar sempit dan tanpa pagar.

Pintu masuk kedalam ruangan sempit dan dalam tubuh candi dilengkapi bilik penampil yang menjorok sekitar 1 m keluar tubuh candi. Tepat di depan pintu terdapat tangga naik ke selasar yang dilengkapi dengan pipi tangga dengan pahatan bunga di pangkalnya. Pada dinding di kiri dan kanan ambang pintu bangunan utara terdapat relung berisi arca Syiwa dalam posisi berdiri dengan tangan kanan bertelekan pada sebuah gada panjang.

Kedua bangunan yang menghadap timur tersebut berdiri di atas batur yang rendah dengan denah dasar berbentuk bujur sangkar. Di pertengahan masing-masing sisi kaki candi terdapat relung, salah satunya berisi arca Ganesha. Pada dinding di sisi barat, utara, dan selatan masing-masing bangunan terdapat relung tempat meletakkan arca. Relung-relung pada dinding bangunan candi perwara saat ini dalam keadaan kosong. Dalam relung pada dinding selatan candi utama terdapat Arca Ganesha dalam posisi bersila, sedangkan dalam relung pada dinding selatan terdapat Arca Durga bertangan delapan dalam posisi berdiri.

Bangunan ketiga di kompleks Candi Gedong III terletak di depan candi utama dan candi perwara. Bangunan ini mempunyai denah dasar persegi panjang dengan atap mirip “limasan” melengkung. Di atas atap berjajar memanjang 3 hiasan berbentuk seperti menara kecil. Pintu masuk bangunan yang berhadapan dengan candi induk terlihat sederhana tanpa bingkai. Di atas ambang pintu tampak bekas hiasan yang rusak. Pada dinding bangunan tidak terdapat relung yang diperkirakan berfungsi sebagai tempat penyimpanan atau gudang.

Candi Gedong IVCandi Gedong IV terdiri satu bangunan utuh dan sejumlah reruntuhan bangunan

disekelilingnya. Belum diketahui bagaimana bentuk asli dan apa fungsi bangunan-bangunan yang telah runtuh tersebut, tetapi diperkirakan sebagai candi perwara.

Page 11: Karya tulis Candi Gedong Songo

Bangunan yang masih utuh tersebut bentuknya mirip dengan bangunan Candi Gedong II. Tubuh candi berdiri di atas batur setinggi sekitar 1 m dengan denah dasar persegi panjang. Pelipit atas batur menjorok ke luar membentuk selasar selebar 0,5 m mengelilingi tubuh candi. Tangga naik ke selasar terdapat di sisi timur, tepat di depan pintu masuk ke ruangan kecil dalam tubuh candi.

Pintu candi dilengkapi dengan semacam bilik penampil yang menjorok keluar sekitar 1 m dari tubuh candi. Di atas ambang pintu dihiasi dengan pahatan Kalamakara tanpa rahang bawah. Di kiri dan kanan ambang pintu terdapat relung tempat arca yang saat ini dalam keadaan kosong. Di bagian bawah ambang relung diberi hiasan yang sudah tidak jelas bentuk aslinya.

Pada dinding luar sisi barat, utara, dan selatan terdapat relung-relung berisi arca. Salah satu arca yang masih ada berupa sosok lelaki dalam posisi berdiri. Arca tersebut dalam keadaan rusak. Atap Candi Gedong IV berbentuk 3 persegi bersusun, makin ke atas makin mengecil dengan puncak atap runcing, mirip atap Candi Gedong II. Sekeliling kubus dihiasi dengan pahatan pola kertas tempel. Pada setiap sudut terdapat hiasan berbentuk seperti mahkota bulat berujung runcing.

Candi Gedong VCandi Gedong V terdiri dari satu bangunan utuh dan sejumlah reruntuhan bangunan

lain di sekelilingnya yang diduga sebagai candi perwara. Bangunan yang masih utuh tersebut bentuknya mirip dengan bangunan Candi Gedong II dan Candi Gedong IV.

Tubuh candi berdiri di atas batur setinggi sekitar 1 m dengan denah dasar persegi panjang. Pelipit atas batur menjorok keluar membentuk selasar selebar 0,5 m mengelilingi tubuh candi. Tangga naik ke selasar terdapat di sisi timur, tepat didepan pintu masuk ke ruangan kecil dalam tubuh candi. Pintu candi dilengkapi semacam bilik penampil yang menjorok keluar sekitar 1 m dari tubuh candi. Di atas ambang pintu dihiasi pahatan Kalamakara tanpa rahang bawah. Di kiri dan kanan ambang pintu terdapat relung tempat arca yang saat ini juga dalam keadaan kosong. Di bagian bawah ambang relung diberi hiasan yang sudah tidak jelas bentuk aslinya.

Pada dinding luar sisi barat, utara dan selatan terdapat relung-relung berisi arca. Salah satu arca yang masih ada adalah Arca Ganesha dalam posisi bersila di atas bangku dengan kedua tangan di atas paha. Telapak tangan menumpang di atas paha sedangkan telapak tangan kanan berada di atas lutut. Arca tersebut sekarang dalam keadaan rusak atau tidak utuh lagi.

Page 12: Karya tulis Candi Gedong Songo

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanKompleks Candi Gedong Songo dapat menjadi sumber inspirasi bagi generasi penerus

bangsa Indonesia bahwa dengan kerja keras, tekun, kerjasama, taat beribadah dapat menciptakan sesuatu yang besar manfaatnya bagi kehidupan sekarang maupun yang akan datang. Hal ini dapat dicontohkan dengan adanya pendirian Candi Gedong Songo di lereng Gunung Ungaran yang cukup tinggi tempatnya dan bahan pembuatannya dari batu andesit yang jauh dari asalnya. Pembangunan Candi tersebut berarti masyarakat Indonesia pada masa Kerajaan Mataram Lama sekitar abad ke 7 - 9 Masehi telah mengenal ilmu bangunan dan ilmu ukur yang baik pada masanya.

Potensi yang dapat dimanfaatkan saat ini yaitu dapat menjadi tempat wisata yang menarik dengan pemandangan sekitar Candi Gedong Songo yang indah dengan udara sejuk serta dapat menambah kesehatan bagi para pengunjungnya jika bersedia jalan kaki mengunjungi satu persatu kelompok dari Candi Gedong I sampai dengan candi Gedong V. Selain itu kita dapat lebih memahami tentang perjalanan sejarah bangsa Indonesia,

Page 13: Karya tulis Candi Gedong Songo

bahwa generasi sekarang ada karena ada yang mendahului kita sejak masa lampau sudah tinggal dan memiliki peradaban yang tinggi di bumi Nusantara.

B. SaranCandi sebagai salah sau cagar budaya. Sudah seharusnya Kita menjaga dan

melindungi asset budaya tersebut. Wilayah candi atau cagar budaya harus bebas dari kegiatan fisik dan pembangunan. Agar tetap menjadi aset budaya yang tetap lestari, nyaman, indah, dan bersih.

DAFTAR PUSTAKA

http://tugaskitasekolah.blogspot.co.id/2015/03/contoh-karya-tulis-candi-borobudur.html

file:///C:/Users/Win7/Downloads/intro.pdf

http://obsessionnews.com/candi-gedong-songo-yang-pernah-hilang-termakan-zaman/

http://buletinsmpn1bandungankabsemarang.blogspot.co.id/2014/02/candi-gedong-songo-yang-dekat-namun.html

Page 14: Karya tulis Candi Gedong Songo

LAMPIRAN

Page 15: Karya tulis Candi Gedong Songo