8

Click here to load reader

Kasus Manohara Dalam Teori Agenda Setting

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Menganalisa Kasus Manohara dengan teori Agenda setting

Citation preview

Page 1: Kasus Manohara Dalam Teori Agenda Setting

PENGARUH KOMUNIKASI MASSA TERHADAP MASYARAKAT

Analisa ”Kasus Manohara Odelia Pinot” dengan

menggunakan Teori Agenda Setting

MATERI UJIAN AKHIR SEMESTER (TAKE HOME EXAM)

MATA KULIAH RISET MEDIA YANG DIAMPU OLEH MUHAMAD SULHAN,SIP,MSi

Disusun Oleh :

ANTON PERMANA NIM. 769 611 8002

PRODI : PRODUKSI MEDIA INFORMASI PUBLIK

http://semutatas.blogspot.com

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN INFORMASI PUBLIK KONSENTRASI STUDI HUBUNGAN KOMUNIKASI PUBLIK

SEKOLAH TINGGI MULTIMEDIA “ MMTC “ YOGYAKARTA

2009

Page 2: Kasus Manohara Dalam Teori Agenda Setting

1

PENGARUH KOMUNIKASI MASSA TERHADAP MASYARAKAT

Analisa ”Kasus Manohara Odelia Pinot” dengan menggunakan Teori Agenda Setting

oleh

Anton Permana http://semutatas.blogspot.com

Sekolah Tinggi Multimedia MMTC Jogjakarta

I. PENDAHULUAN

Berita besar ini bermula dari hubungan suami istri yang tidak

harmonis, antara Manohara (17) dengan suaminya putra ketiga Raja

Kelantan, yang disebut-sebut sebagai putra mahkota Kelantan, Tengku

Temenggong Muhammad Fakhry (31). Mereka menikah di Kelantan 6

Agustus 2008 lalu. Ketika menikah, Manohara kelahiran 28 Februari 1992 ini

masih berumur 16 tahun. Mano adalah buah perkawinan pasangan Daisy

Fajarina - keturunan bangsawan Bugis - dengan pria asal Amerika Serikat,

George Mamz. Oleh karena itulah, Mano kemudian memiliki 2

kewarganegaraan, Amerika Serikat dan WNI. Sejak kecil Mano pun tinggal di

luar negeri mengikuti ibunya yang menikah lagi dengan pria Perancis, Reiner

Pinot Noack.

Mano bertemu Fakhry dalam suatu undangan pesta di Jakarta, di

rumah wakil PM Malaysia, Najib Razak, tahun 2006.Selama ini informasi

tentang kasus Mano paling banyak berasal dari keluarga besar Daisy sang

ibunda. Termasuk juga berbagai cerita tentang bagaimana mula hubungan

asmara Mano-Fakhry hingga ke pelaminan yang berakhir dengan kasus

keributan keluarga mereka. Informasi pengimbang tentang kasus Mano-

Fakhry versi Kelantan memang tak mudah didapat. Menurut kerabat dekat

keluarga Sultan Kelantan, Mohd Soberi Safii, seperti dilansir beberapa media

massa di Kuala Lumpur (28/4), Raja tidak mau memperpanjang konflik dan

membuka aib besannya sendiri. Selain itu, keluarga besar Raja Kelantan

Page 3: Kasus Manohara Dalam Teori Agenda Setting

2

juga tak ingin ikut campur masalah internal rumah tangga putra mahkotanya.

"Jika diikuti maka akan terbongkar semua latar belakang Ibu Daisy. Ini sikap

Raja Kelantan!" kata Soberi seperti dikutip pers Indonesia di Kuala Lumpur.

Cerita sedih model cantik Manohara yang pernah menjadi model terpilih 100

pesona Indonesia di Herper's Bazaar Magazine ini berawal dari sang ibunda,

Daisy. Dalam suatu jumpa pers di kantor Komnas HAM (23/4), Daisy

menceritakan kisah "penculikan" dan penganiayaan putrinya yang dilakukan

oleh Fakhry. Dalam pengaduannya, Daisy mengungkapkan adanya KDRT

yang dilakukan berulang-ulang, berupa penganiayaan fisik dan mental,

pemaksaan seksual, dan pelarangan komunikasi antara Manohara dengan

ibu serta keluarganya.

Semuanya masih berupa cerita (satu arah) yang belum disertai

dengan bukti-bukti konkrit. Manohara yang kini telah kembali berada di

Indonesia dan bersatu dengan keluarga besarnya belum juga melakukan

visum. Bukti-bukti inilah yang sempat pula ditanyakan oleh kaum aktivis

perempuan yang jatuh iba menyimak kasus Manohara. Di antaranya Ratna

Sarumpaet. "Saya sebetulnya senang, Mano pulang segar bugar. Padahal

katanya, sebulan ini, Mano setiap hari disundut setrum. Dua bulan Ibu Daisy

saya kejar-kejar untuk membuktikan, agar tidak jadi fitnah. Jadi, Daisy harus

bertanggung jawab kepada bangsa Indonesia, atas apa yang telah

diucapkannya selama dua bulan ini," seperti dikutip Warta Kota (1/6).

II. PEMBAHASAN

A. TEORI AGENDA SETTING

Kerangka Konseptual :

Teori agenda setting yang dikemukakan oleh Maxwell Mc Combs

dan Donald Shaw adalah salah satu teori tentang proses dampak

media atau efek komunikasi massa terhadap masyarakat dan budaya.

Teori ini termasuk dalam Phase 3 dari The Primes Of Media Effect

yakni Powerful Media Rediscovered. Teori Agenda setting

Page 4: Kasus Manohara Dalam Teori Agenda Setting

3

menggambarkan kekuatan pengaruh media yang sangat kuat terhadap

pembentukan opini masyarakat.

”… media massa dengan memberikan perhatian pada isu tertentu

dan mengabaikan yang lainnya, akan memiliki pengaruh terhadap

pendapat umum. Orang akan cenderung mengetahui tentang hal-

hal yang diberitakan media massa dan menerima susunan

prioritas yang diberikan media massa terhadap isu-isu yang

berbeda”

“…kaitan antara urutan kadar penting ‘isyu’ yang ditetapkan

media dan urutan signifikansi yang dilekatkan pada isu yang sama

oleh publik dan politikus.”

Media massa memiliki kemampuan untuk memberitahukan

kepada masyarakat atau khalayak tentang isu-isu tertentu yang

dianggap penting dan kemudian khalayak tidak hanya mempelajari dan

memahami isu-isu pemberitaan tapi juga seberapa penting arti suatu

isu atau topik berdasarkan cara media massa memberikan penekanan

terhadap isu tersebut. Jadi apa yang dianggap penting dan menjadi

agenda media maka itu pulalah yang juga dianggap penting dan

menjadi media bagi khalayak.

Menurut Bernard Cohen, "[The press] may not be successful

much of the time in telling its readers what to think, but it is stunningly

successful in telling its readers what to think about"

Media melakukan seleksi sebelum melaporkan berita kemudian

melakukan gatekeeping terhadap informasi dan akan membuat pilihan

apa saja yang akan diberitakan dan tidak. Apa yang diketahui oleh

khalayak pada umumnya merupakan hasil dari media gate keeping.

Ada 3 proses agenda setting :

1. Media Agenda - dimana isu didiskusikan dalam media

2. Public Agenda - ketika isu didiskusikan dan secara pribadi sesuai

dengan khalayak

Page 5: Kasus Manohara Dalam Teori Agenda Setting

4

3. Policy Agenda – pada saat para pembuat kebijaksanaan menyadari

pentingnya isu tersebut

Jadi media massa mempunyai kemampuan untuk memilih dan

menekankan topik tertentu yang dianggapnya penting (menetapkan

‘agenda’) sehingga membuat publik berpikir bahwa isu yang dipilih

media itu penting. Studi tentang agenda setting ini kebanyakan

dilakukan menjelang kampanye politik.

Implikasi Metodologis :

Untuk mengetahui apakah suatu isu dianggap penting atau

menjadi agenda media dapat diketahui dengan cara melakukan

penelitian analisis isi media (Content Analysis). Sedangkan untuk

mengetahui isyu yang menjadi agenda publik dan dianggap penting

oleh khalayak adalah dengan melakukan penelitian survey khalayak.

Conceptual Model

Agenda setting menggambarkan kekuatan pengaruh media yang

sangat kuat dalam pembentukan opini masyarakat. Media massa

mempunyai kemampuan untuk memilih dan menekankan topik tertentu

Page 6: Kasus Manohara Dalam Teori Agenda Setting

5

yang dianggapnya penting (menetapkan ‘agenda’ / agenda media)

sehingga membuat publik berpikir bahwa isu yang dipilih media itu

penting dan menjadi agenda publik.

B. KASUS MAHONARA ODELIA PINOT

Menurut teori Agenda Setting ada 3 proses agenda setting yakni

media agenda, public agenda dan policy agenda, berikut analisa isu

tersebut menurut proses terjadinya agenda setting.

Nama Manohara Odelia Pinot tiba-tiba melejit di blantika

pemberitaan nasional. Nyaris menyamai berita utama kampanye pilpres

2009. Hampir seluruh media massa memberitakan model cantik nan

belia menantu Sultan Kelantan Malaysia ini.

Kasus Manohara sebenarnya biasa-biasa saja pada awalnya,

(walaupun KDRT-kekerasan dalam rumah tangga, sungguh pun ini

sering terjadi pada banyak keluarga, tidak boleh dianggap sebagai hal

biasa, tentunya), tetapi kemudian menjadi sangat menarik perhatian

banyak orang -termasuk kita- karena ada banyak faktor yang kemudian

bisa dikait-kaitkan dengan kisah hidup dia, antara lain kehidupan

selebriti, kecantikan, kekayaan, kekuasaan, ketamakan, bahkan yang

terakhir muncul dan bisa berbahaya adalah muatan isu politik yang

masih peka antara dua negara tetangga dan bersaudara, yaitu

Indonesia dan Malaysia (Kerajaan Kelantan).

Hampir di semua program acara berita stasiun televisi seperti

RCTI, SCTV, METRO TV, ANTV, TVONE, INDOSIAR DAN TRANSTV

memberikan liputan tentang Manohara.

Berita tersebut pun menjadi topik hangat yang diperbincangkan

oleh hampir setiap orang , dikantor, kampus , bahkan didalam

kendaraan umum. Hampir tidak ada orang yang tidak tahu tentang

masalah ini, pro dan kontra pun muncul dalam masyarakat (Rata-rata

menyatakan dukungan kepada Manohara). Bahkan berita tersebut

menjadi headline dan tajuk rencana dibeberapa surat kabar.

Page 7: Kasus Manohara Dalam Teori Agenda Setting

6

Fenomena ini merupakan gambaran dari betapa kuatnya

pengaruh media massa dalam pembentukan opini masyarakat. Media

massa mempunyai kemampuan untuk memilih dan menekankan topic

tertentu yang dianggapnya penting (menetapkan ‘agenda’ / agenda

media) sehingga membuat publik berpikir bahwa isu yang dipilih media

itu penting dan menjadi agenda publik.

Setelah isu tersebut ramai diberitakan oleh berbagai media

Khalayak pun terkena terpaan media sehingga dampaknya berita

tersebut menjadi akrab ditelinga khalayak dan juga didiskusikan atau

dibahas oleh masyarakat hampir dari semua kalangan, seperti dosen,

mahasiswa,pelajar,masysrakat umum bahkan paranormal. Hampir di

setiap tempat, entah itu di kantor, kampus, maupun di tempat umum

berita tersebut menjadi bahan pembicaraan public.

Artinya berita atau Kasus Manohara yang diagendakan media

akhirnya menjadi agenda publik.

Para pemimpin negeri ini pun ikut berkomentar tentang kasus

rumah tangga ini. Mulai dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,

wapres Jusuf Kalla, Kedubes RI di Malaysia, mabes Polri, sampai DPR

RI pun ikut berbicara dan kabarnya akan meminta penjelasan resmi

dari Kedubes RI di Malaysia karena menyebarkan fitnah yang

mengatakan bahwa Manohara baik – baik saja.

Dengan demikian kasus ini sudah merambah ke area politik dan

menjadi policy agenda. Tetapi kita berharap bahwa kasus ini tidak

dikait-kaitkan dengan trauma perselisihan dua negara, semacam kasus

konfrontasi Indonesia – Malaysia tahun 60-an, yang terkenal

slogannya,”Ganyang Malaysia!”, atau kasus direbutnya kepulauan

Sipadan-Ligitan belum lama ini, atau kasus-kasus ketenaga kerjaan

yang lain yang selalu terjadi.

Page 8: Kasus Manohara Dalam Teori Agenda Setting

7

III. PENUTUP DAN KESIMPULAN

Dalam mencermati berita yang sedang booming di media, teori Agenda

setting masih cukup relevan untuk menilai efek komunikasi massa. Contoh

yang sangat bagus dalam hal ini adalah kasus Manohara, karena kasus ini

bermula dari ranah antar personal, yaitu KDRT, yang kemudian diekspos

media (karena melibatkan tokoh ternama). Dari media agenda menjadi

menjadi agenda publik, dan sekarang bergerak ke ranah politik dan menjadi

policy agenda.

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.liputan6.com/

2. http://en.wikipedia.org/wiki/Agenda-setting_theory, tgl. 7 Juni 2009

3. http://komunitasmahasiswa.info/2009/02/teori-agenda-setting/

4. http://buntomijanto.wordpress.com/

5. http://artispolitik.wordpress.com/

6. http://adiprakosa.blogspot.com/2007/11/agenda-setting.html