26
KEBUTUHAN AKTIVITAS (MOBILISASI) DISUSUN OLEH: KELOMPOK 6 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI Program Study S1 Keperawatan https://stikeskotasukabumi.wordpress.com

Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)

Embed Size (px)

Citation preview

KEBUTUHAN AKTIVITAS (MOBILISASI)

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 6

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI

Program Study S1 Keperawatan

https://stikeskotasukabumi.wordpress.com

Definisi kebutuhan aktifitas (mobilisasi)

Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia memerlukannya untuk memenuhikebutuhan hidupnya.

Mobilisasi adalah suatu kondisi dimana tubuh dapatmelakukan kegiatan dengan bebas (kosier, 1989).

Kebutuhan Aktivitas (Mobilisasi) adalah kemampuanseseorang untuk berjalan bangkit berdiri dan kembali ketempat tidur, kursi, kloset duduk, dan sebagianya disampingkemampuan mengerakkan ekstermitas atas. (Hincliff, 1999).

Tujuan dari mobilisasi

1. Memenuhi kebutuhan dasar manusia

2. Mencegah terjadinya trauma

3. Mempertahankan tingkat kesehatan

4. Mempertahankan interaksi sosial dan peran sehari ± hari

5. Mencgah hilangnya kemampuan fungsi tubuh ketahanan otot dan kekuatan otot.

Faktor yang mempengaruhi Mobilisasi

1. Gaya hidup

2. Prosespenyakit daninjuri

3. Kebudayaan

4. Tingkatenergy

5. Usia dan statusperkembangan

jenis-Jenis Mobilisasi

Mobilisasi penuhMobilisasi penuh merupakan kemampuan seseorang untuk bergeraksecara penuh dan bebas.

Mobilisasi sebagianMobilisasi sebagian merupakan kemampuan seseorang untukbergerak dengan batasan yang jelas sehingga tidak mampu bergeraksecara bebas karena dipengaruhi oleh gangguan saraf motoris dansensoris pada area tubuhnya. Mobilisasi sebagian ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

a. Mobilisasi sebagian temporer merupakan kemampuan individuuntuk bergerak dengan batasan yang sifatr.ya sementara.

b. Mobilisasi sebagian permanen merupakan kemampuan individuuntuk bergerak dengan batasan yang sifatnya tetap.

Pengaturan posisi

• Posisi Fowler

Posisi setengah duduk atau duduk, bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan.

• Posisi Sim

Posisi miring ke kanan atau ke kiri.

• Posisi Trendelenburg

Posisi pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah daripada bagian kaki.

continue

Posisi Dorsal Recumbent Posisi berbaring terlentang dengan kedua lututfleksi (ditarik atau direnggangkan) diatas tempattidur.

Posisi LitotomiPosisi berbaring terlentang dengan mengangkatkedua kaki dan menariknya ke atas bagian perut.

Posisi Genu PektoralPosisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dandada menempel pada bagian atas tempat tidur.

SISTEM TUBUH YANG BERPERAN DALAM KEBUTUHAN AKTIVITAS Tulang

Tulang merupakan organ yang memiliki berbagai fungsi, yaitu fungsi mekanis untuk membentuk rangka dan tempat melekatnya berbagaiotot, fungsi sebagai tempat penyimpanan mineral khususnyakalsium dan fosfor

Otot dan Tendom

Otot memiliki kemampuan berkontraksi yang memungkinkan tubuhbergerak sesuai dengan keinginan. Otot memiliki origo dan insersitulang, serta dihubungkan dengan tulang melalui tendon

Ligamen

Ligamen merupakan bagian yang menghubungkan tulang dengan

tulang.

Continue..

Sistem Saraf

Sistem saraf terdiri atas sistem saraf pusat (otakdan modula spinalis) dan sistem saraf tepi(percabangan dari sistem saraf pusat). Setiap saraf memiliki somatic dan otonom.

Sendi

Sendi merupakan tempat dua atau lebih ujung tulangbertemu. Sendi membuat segmentasi dari rangka tubuhdan memungkinkan gerakan antar segemen dan berbagaiderajat pertumbuhan tulang.

KEBUTUHAN IMOBILITAS

• Imobilitas atau imobilisasi merupakankeadaan dimana seseorang tidak dapatbergerak secara bebas karena kondisi yangmengganggu pergerakan (aktivitas), misalnyamengalami trauma tulang belakang, cideraotak berat disertai fraktur pada ekstremitas,dan sebagainya.

Jenis Imobilitas

• Imobiltas fisik, merupakan pembatasan untuk bergerak secara fisik dengan tujuan mencegah terjadinya gangguan komplikasi pergerakan

• Imobilitas intelektual, merupakan keadaan dimana mengalami keterbatasan berpikir

• Imobilitas emosional, yakni keadaan ketika mengalami pembatasan secara emosional karena adanya perubahan secara tiba-tiba dalam menyesuaikan diri.

Perubahan Sistem Tubuh AkibatImobilitas

Perubahan Metabolisme

Secara umum imobilitas dapat mengganggu metabolismesecara normal.

Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit

Terjadinya ketidakseimbangan cairan dan elektrolit sebagaidampak dari imobilitas akan mengakibatkan persediaanprotein menurun dan konsentrasi protein serum berkurang

Gangguan Pengubahan Zat Gizi

Terjadinya gangguan zat gizi yang disebabkan olehmenurunnya pemasukan protein dan kalori dapatmengkibatkan pengubahan zat-zat makanan pada tingkat selmenurun.

Continue...

Gangguan Fungsi Gastrointestinal ImobilitasImobilitas dapat menyebabkan gangguan fungsigastrointestinal. Hal ini desebabkan imobilitas dapatmenurunkan hasil makanan yang dicerna

Perubahan Sistem PernafasanAkibat imobilitas, kadar hemoglobin menurun, ekspansiparu menurun, dan terjadinya lemah otot yang dapatmenyebabkan proses metabolisme terganggu.

Perubahan KardiovaskulerPerubahan sistem ini akibat imobilitas antara lain dapatberupa hipotensi ortostatik, meningkatnya kerjajantung dan terjadinya pembentukan trombus.

Continue...

Perubahan Sistem MuskuloskeletalGangguan Muskular. Yakni menurunnya massa otot sebagai dampakimobilitas secara langsung.

Perubahan Sistem IntegumenHal ini terjadi berupa penurunan elastisitas kulit karena menurunnyasirkulasi darah

Perubahan EliminasiMisalnya penurunan jumlah urine yang mungkin disebabkankurangnya asupan dan penurunan curah jantung, sehingga alirandarah renal dan urine berkurang.

Perubahan PerilakuPerubahan perilaku sebagai akibat imobilitas antara lain, timbulnyarasa bermusuhan, bingung, cemas, emosional tinggi, depresi, perubaha siklus tidur dan menurunnya koping mekanisme.

POSTUR TUBUH

Bayi: sistem muskuloskeletal bayi bersifat fleksibel. Ekstremitas lentur dan persendian memiliki ROM lengkap. Posturnya kaku karena kepala dan tubuh bagian atas dibawake depan dan tidak seimbang sehingga mudah terjatuh.

Batita: kekakuan postur tampak berkurang, garis padatulang belakang servikal dan lumbal lebih nyata

Balita dan anak sekolah: tulang-tulang panjang pada lengandan tungkai tumbuh. Otot ,ligamen, dan tendon menjadilebih kuat, berakibat pada perkembangan postur danpeningkatan kekuatan otot. Koordinasi yang lebih baikmemungkinkan anak melakukan tugas-tugas yang membutuhkan keterampilan motorik yang baik

Continue...

Remaja: remaja putri biasanya tumbuh dan berkembang lebih duludibanding yang laki-laki. Pinggul membesar, lemak disimpan dilengan atas, paha, dan bokong. Perubahan laki-laki pada bentukbiasanya menghasilkan pertumbuhan tulang panjang danmeningkatnya massa otot. Tungkai menjadi lebih panjang danpinggul menjadi lebih sempit Perkembangan otot meningkat didada, lengan, bahu, dan tungkai atas.

Dewasa: postur dan kesegarisan tubuh lebih baik. Perubahan normal pada tubuh dan kesegarisan tubuh pada orang dewasa terjaditerutama pada wanita hamil. Perubahan ini akibat dari responadaptif tubuh terhadap penambahan berat dan pertumbuhan fetus. Pusat gravitasi berpindah ke bagian depan. Wanita hamil bersandarke belakang dan agak berpunggung lengkung. Dia biasanyamengeluh sakit punggung.

Lansia: kehilangan progresif pada massa tulang total terjadi padaorangtua.

KEBUTUHAN MEKANIKA TUBUH DAN AMBULASI

Mekanika tubuh adalah usaha koordinasi darimuskuskeletal dan sistem saraf untuk mempertahankan keseimbangan yang tepat.

Prinsip Mekanika Tubuh1. Gravitasi. Memandang gravitasi sebagai sumbu dalam pergerakan tubuh.2. Keseimbangan. Keseimbangan dicapai dengan mempertahankan posisi garis gravitasi diantara garis gravitasi dan pusat tumpuan.

Pergerakan Dasar dalam Mekanika Tubuh

Gerakan ( ambulating ). Gerakan yang benar dapatmembantu mempertahankan keseimbangan tubuh.

Menahan ( squatting ). Dalam melakukan pergantian, posisi menahan selalu berubah.

Menarik ( pulling ).menarik dengan benar akanmemudahkan untuk memindahkan benda.

Mengangkat ( lifting ). Mengangkat merupakanpergerakan daya tarik.

Memutar ( Pivoting ) merupakan gerakan untukmemutar anggota tubuh dan bertumpu pada tulangbelakang.

Faktor –faktor yang Mempengaruhi Mekanika Tubuh Status Kesehatan. Terjadi penurunan koordinasi yang disebabkan oleh

penyakit berupa berkurangya melakukan aktifitas sehari-hari. Nutrisi. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan kelemahan otot dan

memudahkan terjadi penyakit.contoh: tubuh yang kekurangan kalsium akan lebih mudah fraktur.

Emosi. Kondisi psikologi seseorang dapat mudah memudahkan perubahan perilaku yang dapat menurunkan kemampuan mekanika tubuh dan ambulasi yang baik.

Situasi dan Kebiasaan. Situasi dan kebiasaan yang dilakukan sesorang misalnya sering mengangkat benda-benda yang berat.

Gaya Hidup. Perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stress dan kemungkinan besar akan menyebabkan kecerobohan dalam beraktifitas.

Pengetahuan. Pengetahuan yang baik dalam pengguanaan mekanika tubuh akan mendorong seseorang untuk mempergunakannya dengan benar, sehingga mengurangi tenaga yang dikeluarkan

Dampak Mekanik Tubuh yang Salah

• Terjadi ketegangan sehingga memudahkan timbulnya kelelahan dan gangguan dalam system muskuloskletal

• Resiko terjadi kecelakaan pada system musculoskeletal. Seseorang salah berjongkok atau berdiri akan mudah terjadi kelainan pada tulang veterbra.

MASALAH-MASALAH PADA KEBUTUHAN MOBILISASI

a) Masalah muskuloskeletalMenurunnya kekuatan dan kemampuan otot, atropi, kontraktur, penurunan mineral, tulang dan kerusakan kulit.

b) Masalah urinariTerjadi statis urine pada pelvis ginjal, pengapuran infeksi saluran kemih dan inkontinentia urine.

c) Masalah gastrointestinalTerjadinya anoreksia / penurunan nafsu makan diarrhoe dan konstipasi.

d) Masalah respiraiPenurunan ekspansi paru, tertumpuknya sekret dalam saluran nafas, ketidak seimbangan asam basa (CO2 O2).

e) Masalah kardiofaskulerTerjadinya hipotensi orthostatic, pembentukan trombus.

Upaya mencegahkan terjadinyamasalah akibat kurangnya

mobilisasi antara lain :1. Perbaikan status gisi2. Memperbaiki kemampuan monilisasi3. Melaksanakan latihan pasif dan aktif4. Mempertahankan posisi tubuh dengan benar sesuai dengan bady aligmen (Struktur tubuh).5. Melakukan perubahan posisi tubuh secara periodik (mobilisasi untuk menghindari terjadinya dekubitus / pressure area akibat tekanan yang menetap pada bagian tubuh.

PROSES KEPERAWATAN

pengkajianekstremitas• Tanyakan klien tentang• persepsinya terhadap nyeri• Tanyakan klien tentang daya• tahan dan toleransi aktivitasdiagnosaIntoleransi aktivitas berhubungan dengan:• - Kesegarisan tubuh yang buruk• - Penurunan mobilisasi

Continue...

perencanaan

• Klien akan mencapai ROM normal (fleksi dan ekstensi 1800) bahu kiri dalam 4 bulan

• Hasil yang diharapkan:

• Klien akan ROM pada kesatuan ekstremitas atas

• Klien akan menunjukkan aktivitas perawatan diri menggunakan lengan kiri dalam 2 hari

• Klien akan mengikuti program latihan secara teratur pada saat pulang

Continue..

implementasiKriteria dasar cara mengangkat berikut ini:1. Posisi berat. Berat yang akan diangkat sebaiknya sedekat mungkin dengan pengangkat.Tempatkan obyek sedemikian rupa sehingga menggunakan kekuatan mengangkat yang dimilikiperawat2. Tinggi obyek. Tinggi yang paling baik untuk diangkat sebaiknya vertikal yaitu sedikit di atas

EVALUASIEvaluasi yang diharapkan dari hasil tindakan keperawatan untuk mengatasi gangguan postur tubuh adalah tidak terjadi erubahan atau kesalahan dalam postur tubuh, dan pasien mampuberaktivitas dengan mudah serta tidak merasakan kelemahan.

TERIMAKASIH