16
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak orang yang peduli tentang kekerasan yang terjadi di dalam rumah tangga (Domestic Violence), namun masih sedikit yang peduli pada kekerasan yang terjadi pada remaja, terutama kekerasan yang terjadi saat mereka sedang berpacaran (Kekerasan Dalam Pacaran/KDP) atau Dating Violence). Banyak yang beranggapan bahwa dalam berpacaran tidaklah mungkin terjadi kekerasan, karena pada umumnya masa berpacaran adalah masa yang penuh dengan hal-hal yang indah, di mana setiap hari diwarnai oleh manisnya tingkah laku dan kata-kata yang dilakukan dan diucapkan sang pacar. Hal tersebut dapat dipahami sebagai salah satu bentuk ketidaktahuan akibat kurangnya informasi dan data dari laporan korban mengenai kekerasan ini. KDP merupakan salah satu bentuk dari tindakan kekerasan terhadap perempuan. Sedangkan definisi kekerasan terhadap perempuan itu sendiri, menurut Deklarasi Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan

Kekerasan Dalam Pacaran

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kekerasan Dalam Pacaran

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Banyak orang yang peduli tentang kekerasan yang terjadi di dalam

rumah tangga (Domestic Violence), namun masih sedikit yang peduli pada

kekerasan yang terjadi pada remaja, terutama kekerasan yang terjadi saat

mereka sedang berpacaran (Kekerasan Dalam Pacaran/KDP) atau Dating

Violence).  Banyak yang beranggapan bahwa dalam berpacaran tidaklah

mungkin terjadi kekerasan, karena pada umumnya masa berpacaran adalah

masa yang penuh dengan hal-hal yang indah, di mana setiap hari diwarnai

oleh manisnya tingkah laku dan kata-kata yang dilakukan dan diucapkan

sang pacar. Hal tersebut dapat dipahami sebagai salah satu bentuk

ketidaktahuan akibat kurangnya informasi dan data dari laporan korban

mengenai kekerasan ini.

KDP merupakan salah satu bentuk dari tindakan kekerasan

terhadap perempuan. Sedangkan definisi kekerasan terhadap perempuan

itu sendiri, menurut Deklarasi Penghapusan Kekerasan terhadap

Perempuan tahun 1994 pasal 1, adalah “setiap tindakan berdasarkan

perbedaan jenis kelamin yang berakibat atau mungkin berakibat

kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual atau psikologis,

termasuk ancaman tindakan tertentu, pemaksaan atau perampasan

kemerdekaan secara sewenang-wenang, baik yang terjadi di depan umum

atau dalam kehidupan pribadi.”

Namun demikian, walaupun termasuk dalam kekerasan terhadap

perempuan, sebenarnya kekerasan ini tidak hanya dialami oleh perempuan

atau remaja putri saja, remaja putra pun ada yang mengalami kekerasan

yang dilakukan oleh pacarnya. Tetapi perempuan lebih banyak menjadi

korban dibandingkan laki-laki karena pada dasarnya kekerasan ini terjadi

Page 2: Kekerasan Dalam Pacaran

karena  adanya ketimpangan kekuasaan antara laki-laki dan perempuan

yang dianut oleh masyarakat luas. Ketidakadilan dalam hal jender selama

ini telah terpatri dalam kehidupan sehari-hari, bahwa seorang perempuan

biasa dianggap sebagai makhluk yang lemah, penurut, pasif,

mengutamakan kepentingan laki-laki dan lain sebagainya, sehingga dirasa

“pantas” menerima perlakuan yang tidak wajar atau semena-mena.

Kekerasan yang terjadi dalam relasi personal perempuan ini

biasanya terdiri dari beberapa jenis, misalnya serangan terhadap fisik,

mental/psikis, ekonomi dan seksual. Dari segi fisik, yang dilakukan seperti

memukul, meninju, menendang, menjambak, mencubit dan lain

sebagainya. Sedangkan kekerasan terhadap mental seseorang biasanya

seperti cemburu yang berlebihan, pemaksaan, memaki-maki di depan

umum dan lain sebagainya. Sedangkan kekerasan dalam hal ekonomi jika

pasangan sering pinjam uang atau barang-barang lain tanpa pernah

mengembalikannya, selalu minta ditraktir, dan lain-lain. Jika dipaksa

dicium oleh pacar, jika ia mulai meraba-raba tubuh atau ia memaksa untuk

melakukan hubungan seksual, maka ia telah melakukan kekerasan yang

termasuk dalam kekerasan seksual. Umumnya pemerkosaan yang terjadi

dalam masa pacaran (Dating Rape) diawali oleh tindakan kekerasan yang

lain.

B. Perumusan Masalah

1. Apa itu kekerasan dalam berpacaran?

2. Macam-macam kekerasan dalam pacaran.

3. Apakah ada dampak dari kekerasan pada masa pacaran?

4. Tanda-tanda pelaku kekerasan.

5. Bagaimana mengatasi kekerasan pada masa pacaran?

Page 3: Kekerasan Dalam Pacaran

PEMBAHASAN

Kekerasan dalam pacaran adalah suatu tindakan berdasarkan perbedaan

jenis kelamin yang berakibat atau mungkin berakibat kesengsaraan atau

penderitaan secara fisik, seksual atau psikologis, termasuk ancaman tindakan

tertentu, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang,

baik yang terjadi di depan umum atau dalam kehidupan pribadi.

Pada umumnya, sangat sedikit masyarakat yang tahu adanya kekerasan

yang terjadi dalam pacaran, karena sebagian besar menganggap bahwa masa

pacaran adalah masa yang penuh dengan hal-hal yang indah. Ini adalah salah satu

bentuk ketidaktahuan masyarakat akibat kurangnya informasi dan data dari

laporan korban mengenai kekerasan tersebut.

Kekerasan dalam pacaran yang sebagian besar korbannya adalah

perempuan ini sering diakibatkan adanya ketimpangan antara laki-laki dan

perempuan yang dianut oleh masyarakat luas pada umumnya.

Perempuan menurut pandangan laki-laki biasanya dianggap sebagai

makhluk yang lemah, penurut, pasif, sehingga menjadi alasan utama terjadinya

perlakuan yang semena-mena.

Macam-macam Kekerasan dalam Pacaran

1) Kekerasan Fisik

Memukul, menendang, menjambak rambut, mendorong sekuat

tenaga, menampar, menonjok, mencekik, membakar bagian

tubuh/menyundut dengan rokok, pemaksaan berhubungan seks,

menggunakan alat, atau dengan sengaja mengajak seseorang ke tempat

yang membahayakan keselamatan. Ini biasanya dilakukan karena anda

Page 4: Kekerasan Dalam Pacaran

tidak mau menuruti kemauannya atau anda dianggap telah melakukan

kesalahan.

2) Kekerasan Seksual

Berupa pemaksaan hubungan seksual, pelecehan seksual (rabaan,

ciuman, sentuhan) tanpa persetujuan. Perbuatan tanpa persetujuan atau

pemaksaan itu biasanya disertai ancaman akan ditinggalkan, akan

menyengsarakan atau ancaman kekerasan fisik.

3) Kekerasan Emosional

Bentuk kekerasan ini biasanya jarang disadari, karena memang

wujudnya tidak kelihatan. Namun sebenarnya, kekerasan ini justru akan

menimbulkan perasaan tertekan, tidak bebas dan tidak nyaman. Bentuk

kekerasan non fisik ini berupa pemberian julukan yang mengandung olok-

olok; membuat seseorang jadi bahan tertawaan; mengancam, cemburu

yang berlebihan, membatasi pasangannya untuk melakukan kegiatan yang

disukai, pemerasan, mengisolasi, larangan berteman, caci maki, larangan

bersolek, larangan bersikap ramah pada orang lain dan sebagainya.

4) Kekerasan Ekonomi

Yang bisa berupa pemerasan atau pemaksaan untuk memenuhi

kebutuhan pasangan, mungkin untuk pertama kali mentraktir makan atau

membilakan perlengkapan dirasa lazim dan itu merupakan suatu bentuk

perhatian kepada pasangan, namun apabila sudah terjadi permintaan

pemenuhan secara terus menerus dan perasaan korban sudah tidak nyaman

serta terbebani hal itulah yang disebut kekersan dalam bidang ekonomi

dalam pacaran

Page 5: Kekerasan Dalam Pacaran

Kekerasan Terhadap Perempuan Pada Masa Pacaran

X adalah seorang remaja yang telah memiliki seorang pacar. Namun, pacar X

adalah seorang pengangguran dan suka mengkonsumsi alkohol, tidak hanya itu,

pacar X juga selalu menekan X untuk memberikan uang saku yang diberikan

orangtua X. Jika X tidak menuruti keinginan pacarnya maka pacar X selalu

mengancam akan meninggalkan X. Demi mempertahankan hubungan dengan

pacarnya, X rela menuruti semua keinginan pacarnya, apalagi X juga telah

melakukan hubungan seks pranikah dengan pacarnya. X juga sering dipukul,

dicaci maki dan masih banyak kekerasan yang dialami X. Akibat dari kekerasan

yang dialaminya ini, X tidak hanya mengalami psikologis tetapi juga mengalami

penurunan prestasi belajar.

Kekerasan terhadap perempuan pada masa pacaran adalah sebuah bahasan

yang mungkin masih asing di telinga beberapa pembaca. Kita memang tidak dapat

memungkiri bahwa kekerasan pada perempuan, seolah-olah dianggap sebagai hal

yang biasa. Namun akibatnya luar biasa sekali. Pacaran merupakan suatu hal yang

lazim dikalangan remaja saat ini. Namun, sedikit sekali orangtua dan remaja yang

mengetahui bagaimana pacaran yang sehat agar tidak mengalami kekerasan pada

masa pacaran. Kurangnya informasi dan pengetahuan mengenai hal ini

menyebabkan cukup banyak remaja putri yang mengalami kekerasan dari

pacarnya,  Namun seringkali para remaja ini menganggap kekerasan yang mereka

alami adalah sebagai hal yang biasa, demi cinta terhadap sang pacar.

Melihat pada fenomena ini, maka apakah sebenarnya kekerasan pada masa

pacaran itu? Kekerasan pada masa pacaran  (Dating Violence) merupakan salah

satu bentuk kekerasan terhadap perempuan. Berdasarkan data dari LSM Mitra

Perempuan bahwa di Jakarta pada tahun 2000, sekitar 11,6 % perempuan

mengalami kekerasan pada masa pacaran dan pada tahun 2000 mengalami

peningkatan sekitar 11,11 %. Selain itu, berdasarkan data dari Rifka Annisa

Women Crisis Center dari tahun 2000 hingga tahun 2002, sekitar 264 perempuan

melaporkan bahwa dirinya mengalami kekerasan pada masa pacaran. Jika dilihat

secara menyeluruh, rata-rata sekitar 1 dari 10 perempuan mengalami kekerasan

Page 6: Kekerasan Dalam Pacaran

pada masa pacaran. Oleh karena itu, kekerasan  pada masa pacaran merupakan

suatu masalah yang perlu mendapat perhatian karena berkaitan dengan cara

perempuan dan berinteraksi dengan pacarnya.

Kekerasan pada masa pacaran adalah suatu bentuk kekerasan yang terjadi

pada saat perempuan memasuki ikatan pacaran, maka pihak laki-laki dapat

menjadi orang yang melakukan kekerasan dan pihak perempuan dapat menjadi

korban kekerasan. Lalu, apa saja bentuk-bentuk kekerasan pada masa pacaran?

Kekerasan pada masa pacaran dapat berupa kekerasan fisik, psikis hingga

kekerasan seksual.

    Sebenarnya, apa yang menyebabkan seorang laki-laki melakukan

kekerasan terhadap perempuan pada masa pacaran? Bukankah mereka berpacaran

karena cinta? Ternyata, beberapa penyebab laki-laki melakukan kekerasan pada

perempuan pada masa pacaran, antara lain:

1. Laki-laki melakukan intimidasi terhadap sikap orang tua mereka dalam

memperlakukan orang lain.

2. Laki-laki mengalami kekerasan dalam rumah tangga pada masa kanak-

kanaknya.

3. Adanya persepsi bahwa hanya sedikit orang yang menyadari akibat dari

kekerasan yang dilakukan.

4. Laki-laki berusaha menjaga citra laki-laki yang ‘macho’ dan hal ini

mendapat dukungan dari masyarakat.

Memang tak dapat dipungkiri bahwa budaya kekerasan pada perempuan

memang masih melekat dalam diri sebagian besar masyarakat. Sayangnya hal

tersebut dianggap sebagai hal yang biasa dan akhirnya tidak berusaha untuk

mencari pertolongan, seperti misalnya: datang kepada Psikolog. Kemudian yang

menjadi pertanyaannya sekarang adalah: "Jika perempuan mengetahui bahwa

kekerasan yang dilakukan oleh pacarnya merupakan suatu hal yang tidak

seharusnya terjadi dan telah melanggar HAM, tetapi mengapa perempuan

Page 7: Kekerasan Dalam Pacaran

menerima begitu saja kekerasan yang dilakukan oleh pacarnya? Apakah demi

cinta ataukah ada hal yang lain?"

Beberapa penyebab perempuan menerima kekerasan yang dilakukan oleh

pasangannya, antara lain:

1. Perempuan memiliki keyakinan bahwa kekerasan yang dilakukan oleh

pasangannya merupakan hal yang wajar

2. Perempuan mempersepsi bahwa lebih baik memiliki pasangan yang

sesekali melakukan kekerasan daripada tidak memiliki pasangan sama

sekali.

3. Perempuan takut apabila pacarnya membalas dendam.

4. Perempuan berharap pada suatu hari nanti pacaranya akan berubah.

5. Perempuan mempersepsi bahwa kekerasan akan lenyap apabila sudah

memiliki anak.

Setelah Anda mengetahui apa penyebab laki-laki melakukan kekerasan

dan perempuan sebagai pacar juga menerima begitu saja perlakuan pacarnya maka

Anda perlu segera mengoreksi diri anda sendiri, apakah anda juga sedang

mengalami hal ini? Ingat! Kekerasan terhadap perempuan dapat terjadi pada siapa

saja.

    Apakah ada dampak dari kekerasan pada masa pacaran? Tentu saja

jawabannya adalah ada, Dan apakah dampak tersebut berbahaya pada perempuan?

Kekerasan akan selalu berdampak negatif dan akibat yang paling fatal adalah luka

psikologis yang memerlukan waktu penyembuhan yang cukup lama dan tidak

dapat dipastikan. Berikut ini adalah beberapa dampak kekerasan pada masa

pacaran, antara lain:

1. Menurunnya rasa percaya diri.

2. Meningkatnya rasa tidak berdaya.

3. Meningkatnya rasa cemas.

Page 8: Kekerasan Dalam Pacaran

4. Menurunnya produktivitas kerja atau prestasi.

5. Mengalami sakit fisik

 Tanda-tanda pelaku kekerasan

Dia sangat cemburu buta kepada kamu

Ingin tahu keberadaan kamu setiap waktu

Marah jika kamu menghabiskan waktu bersama keluarga atau teman

Menyalahkan kamu dan orang lain atas kesalahan dirinya

Memperlakukan kamu dengan penuh kekerasan

Apa yang harus kita tahu dari pelaku kekerasan?

Dia mencoba mengisolasimu dari keluarga dan teman-teman

Dia menyangkal kebiasaannya melakukan kekerasan

Dia mengontrol penuh perilakumu

Dia menyalahkan korban

Dia selalu mengurangi pertemuan kamu dan teman-teman serta keluarga

kamu

Dia kadangkala minim kepercayaan dirinya

Dia kemungkinan besar pernah menyaksikan kekerasan yang dilakukan

oleh orang tuanya atau menjadi saksi kekerasan dalam rumah tangga

Bagaimana Mengatasi Kekerasan pada Masa Pacaran

Sebenarnya solusi yang dilakukan akan berhasil jika pasangan yang

sedang berpacaran saling mengerti sifat masing-masing dan dapat mengatakan

tidak untuk kekerasan. Selain itu, solusi untuk mengatasi kekerasan pada masa

Page 9: Kekerasan Dalam Pacaran

pacaran dapat dilakukan dengan membantu pasangan yang melakukan kekerasan

untuk memiliki rasa percaya diri (biasanya pasangan yang melakukan kekerasan

memiliki riwayat kekerasan dan kekurangan kebutuhan kasih sayang / afiliasi) dan

bersikap tegas pada pasangan yang melakukan kekerasan (menolak kekerasan

yang dilakukan oleh pasangan). Jika pasangan tetap melakukan kekerasan,

sebaiknya Anda berpikir 2x untuk meneruskan hubungan dengannya karena Anda

dapat terjebak dalam 'lingkaran setan'. Selain itu, Anda sebagai pelaku kekerasan

sebaiknya segera meminta bantuan pada Psikolog untuk mendapatkan terapi yang

tepat untuk mengatasi pikiran-pikiran irasional, mungkin anda mengalami

kecanduan cinta sehingga melakukan kekerasan pada pacar Anda.

Bagaimana cara untuk mencegah terjadinya kekerasan pada masa pacaran?

Untuk mencegah terjadinya kekerasan pada masa pacaran, anda perlu membuat

komitmen dengan pacar Anda dan menerapkan pacaran yang sehat. Adapun,

pacaran yang sehat meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Adanya rasa saling percaya.

2. Adanya rasa saling menghargai.

3. Adanya waktu untuk dihabiskan oleh mereka berdua tetapi juga

menghargai waktu untuk saling sendiri.

4. Tidak mengisolasi pasangan.

5. Tidak memanipulasi pasangan.

6. Adanya rasa saling memahami perasaan masing-masing.

7. Hubungan pacaran juga disertai dengan hubungan pertemanan yang akrab

di antara mereka berdua.

Page 10: Kekerasan Dalam Pacaran

KESIMPULAN

Yang harus diketahui adalah bahwa kekerasan, apapun bentuknya, adalah

suatu hal yang akan mengakar dan akan terjadi berulang. Sikap menyesal dan

pernyataan maaf yang dilakukan pelaku adalah suatu fase “reda” dari suatu siklus.

Biasanya setelah fase ini, pelaku akan tampak tenang, seolah-olah telah berubah

dan kembali bersikap baik. Jika pada suatu saat timbul konflik yang menyulut

emosi pelaku, maka kekerasan akan terjadi lagi.

Oleh karena itu, sebesar apapun cinta yang kita rasakan pada mereka yang

melakukan kekerasan, tetap saja kita tidak dapat membiarkan hal ini terjadi.

Kekerasan adalah suatu hal yang harus kita laporkan, dengan demikian si pelaku

dapat mendapatkan penanganan yang tepat (konseling dan terapi). Karena dengan

mendiamkan atau tidak melaporkan kekerasan yang terjadi, baik yang kita alami

maupun yang dialami oleh teman kita, sama saja artinya kita membiarkan

kekerasan itu terjadi, dan hal itu tentu bukan suatu hal yang kita inginkan. Tidak

pada mereka, tidak pada diri kita. Semoga uraian di atas berguna bagi para

pembaca sehingga pembaca turut berpartisipasi untuk menghentikan budaya

kekerasan yang terjadi dimasyarakat kita.

Page 11: Kekerasan Dalam Pacaran

Saran

Kekerasan dalam pacaran seharusnya dapat dihindari dengan saling

menghargai dan saling mempercayai diantara pasangan,dengan begitu dapat

mengerti apa tujuan mereka menjalin hubungan dalam berpacaran dan dapat

menjalankan hubungan berpacaran dengan sehat tanpa kekerasan.

Pastikan bahwa masa pacaran adalah masa untuk benar-benar saling mengenal

dengan baik dan lebih dalam. Tekankan kejujuran, keterbukaan sehingga diantara

kedua belah pihak benar-benar tahu dan saling menerima kelebihan serta

kekurangan masing-masing. Sehingga kekerasan pun dapat diminimalisir sedini

mungkin.

DAFTAR PUSTAKA

Venny A (2003). Memahami Kekerasan terhadap Perempuan. Jakarta: Yayasan

Jurnal Perempuan.

Jurnal Perempuan. Hentikan Kekerasan terhadap Perempuan. Jakarta: Yayasan

Jurnal Perempuan, 2002

Komisi Nasional Perempuan, Peta Kekerasan: Pengalaman Perempuan

Indonesia. Jakarta: Komnas Perempuan, 2002