27
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) A. PENDAHULUAN Mengapa kita perlu mengetahui dan mempelajari tentang P3K? Berikut kisah yang terjadi akibat kekurangtahuan seseorang dalam memberikan pertolongan: SALAH MENOLONG Sebut saja namanya pak Slamet. Dia bekerja sebagai tukang becak di sebuah kota. Pak Slamet memiliki seorang istri dan 3 orang anak adalah pekerja keras dan baik hati, ringan tangan dan suka menolong serta tidak punya pamrih selain membantu meringankan beban sesama. Pada suatu saat di pagi hari. Seperti biasanya pak Slamet sedang mangkal di dekat perempatan menunggu penumpang yang turun dari angkot atau bus kota. Dia selalu berharap hari ini mendapat rejeki yang banyak, mengingat anak-anaknya masih sekolah dan membutuhkan biaya untuk membayar SPP. Matanya selalu waspada barangkali ada orang yang memanggil untuk diantar ke suatu tempat. Tiba-tiba terdengar suara BRAAAAKKK... Ternyata terjadi insiden kecelakaan. Ada seorang perempuan yang tergeletak di tengah jalan dan tidak jauh dari situ ada seorang pelajar yang terjatuh bersama sepeda motornya. Rupanya anak sekolah tersebut terburu-buru karena takut terlambat masuk sekolah dan kurang waspada, sehingga menabrak penyeberang jalan. Tanpa berpikir panjang, pak Slamet beranjak dan berlari mendekati seorang perempuan yang terkapar di tengah jalan itu. Saat mendekat, si korban melarang pak Slamet untuk mengangkatnya: “Jangan pak. Lebih baik Bapak cari 2 orang lagi untuk mengangkat saya”. Pak Slamet yang tubuhnya lumayan kekar merasa sangat kuat untuk mengangkat tubuh perempuan itu. Tanpa menunggu penolong yang lain, pak Slamet langsung mengangkat tubuh si korban. Si Korban kembali berteriak: “ Jangaaaaan paaaakkkk....!” SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 1

Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)

A. PENDAHULUAN

Mengapa kita perlu mengetahui dan mempelajari tentang P3K?Berikut kisah yang terjadi akibat kekurangtahuan seseorang dalam memberikan pertolongan:

SALAH MENOLONGSebut saja namanya pak Slamet. Dia bekerja sebagai tukang becak di sebuah kota. Pak Slamet memiliki seorang istri dan 3 orang anak adalah pekerja keras dan baik hati, ringan tangan dan suka menolong serta tidak punya pamrih selain membantu meringankan beban sesama.

Pada suatu saat di pagi hari. Seperti biasanya pak Slamet sedang mangkal di

dekat perempatan menunggu penumpang yang turun dari angkot atau bus kota. Dia selalu berharap hari ini mendapat rejeki yang banyak, mengingat anak-anaknya masih sekolah dan membutuhkan biaya untuk membayar SPP. Matanya selalu waspada barangkali ada orang yang memanggil untuk diantar ke suatu tempat.

Tiba-tiba terdengar suara BRAAAAKKK... Ternyata terjadi insiden kecelakaan. Ada seorang perempuan yang tergeletak di tengah jalan dan tidak jauh dari situ ada seorang pelajar yang terjatuh bersama sepeda motornya. Rupanya anak sekolah tersebut terburu-buru karena takut terlambat masuk sekolah dan kurang waspada, sehingga menabrak penyeberang jalan.

Tanpa berpikir panjang, pak Slamet beranjak dan berlari mendekati seorang perempuan yang terkapar di tengah jalan itu. Saat mendekat, si korban melarang pak Slamet untuk mengangkatnya: “Jangan pak. Lebih baik Bapak cari 2 orang lagi untuk mengangkat saya”. Pak Slamet yang tubuhnya lumayan kekar merasa sangat kuat untuk mengangkat tubuh perempuan itu. Tanpa menunggu penolong yang lain, pak Slamet langsung mengangkat tubuh si korban. Si Korban kembali berteriak: “ Jangaaaaan paaaakkkk....!”

Pak Slamet seakan tidak mendengar teriakan si korban, dan langsung segera membopong untuk segera dibawa ke pinggir jalan. Pada saat pak Slamet mengangkat tubuh si korban terdengar suara KREEKK. Ternyata tulang belakang si korban patah. Dan tentu dengan tindakan pak Slamet tersebut akan menambah parah luka si korban dan bisa dipastikan akan terjadi kelumpuhan. Kebetulan si Korban adalah mantan anggota PMR (Palang Merah Remaja) yang tentu sangat paham bagaimana cara memberikan pertolongan yanag benar.

SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 1

Page 2: Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX

Refleksi:Ternyata maksud baik untuk menolong saja tidak cukup, tetapi harus dibarengi dengan pengetahuan dan keterampilan yang benar tentang P3K agar mampu memberikan pertolongan dengan benar juga, agar tidak semakin memperparah keadaan si korban.

B. PENGERTIAN dan TUJUUAN P3K adalah pemberikan pertolongan pertama pada kecelakaan ditempat kejadian

dengan cepat dan tepat sebelum tenaga medis datang/sebelum korban dibawa ke rumah sakik agar kejadian yg lebih buruk dapat dihindariTujuannya adalah mencegah maut dan mempertahankan hidup, mencegah penurunan kondisi badan/cacat

C. SIKAP KEWAJIBAN DAN WILAYAH SEORANG PENOLONG

Sikap penolong : 1. Tidak panik (tenang, tidak gugup atau terburu-buru)2. Bertindak cekatan3. Tenang tidak terpengaruh keluhan korban jangan menanggap enteng luka yg

diderita korban4. Melihat pernapasan korban jika perlu berikan napas buatan5. Hentikan pendarahan,terutama luka luar yg lebar6. Perhatikan tanda-tanda shock7. Jangan terburu-buru memindahkan korban, sebelum kita dapat menentukan jenis

dan keparahan luka yg dialami korban Hal yang perlu diperhatikan bagi Penolong

1. Perhatikan keadaan sekitar tempat kecelakaan2. Perhatikan keadaan penderita3. Merencanakan dalam hati cara-cara pertolongan yg akan dilakukan4. Jika korban meninggal beritahu polisi/bawa korban kerumah sakit

D. KEWAJIBAN PELAKU PERTOLONGAN PERTAMAKecelakaan atau pun kejadiaan yang tidak diinginkan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, entah itu di rumah, sekolah, jalan raya, tempat kerja, bisa pagi, siang, sore ataupun malam. Hal ini juga dapat menimpa siapa saja, apakah seorang anak bayi, kakek atau nenek, laki-laki dewasa atau wanita yang dapat berupa suatu insiden kecil atau juga suatu bencana besar yang menimpa korban dalam jumlah banyak.

Sebagai pelaku pertolongan pertama ada beberapa hal yang wajib anda lakukan agar korban yang anda tolong upaya pertolongan yang maksimal, yaitu:1. Menjaga Keselamatan Diri, Anggota Tim, Korban dan Orang Sekitarnya.

Kita tidak akan mampu memberikan pertolongan bila sebagai penolong kita sudah mengalami cedera sebelum mencapai korban atau pada saat sedang menolong korban, sehingga keselamatan diri dan tim harus menjadi prioritas. Masalah

SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 2

Page 3: Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX

keselamatan mencakup bahaya dari orang-orang sekitar, hewan, bangunan yang tidak stabil, api, ledakan dan lainnya. Berhati-hatilah selalu supaya selamat.

2. Dapat Menjangkau KorbanAnda harus mampu untuk menjangkau korban, baik dalam kendaraan, ditengah kerumunan masa, atau ketika terperangkap di dalam bangunan. Dalam kasus kecelakaan atau musibah ada kemungkinan anda sebagai penolong harus memindahkan korban yang satu guna dapat menjangkau korban lain yang lebih parah. Namun satu hal yang selalu harus anda ingat, keselamatan (para) penolong selalu nomor satu, jangan berupaya melampaui batas kemampuan.

3. Dapat Mengenali dan Mengatasi Masalah yang Mengancam NyawaIngatlah bahwa sebagai penolong, keberadaan anda untuk menyelamatkan nyawa, maka selayaknyalah anda mampu mengenali dan mengatasi keadaan yang mengancam nyawa.

4. Meminta Bantuan / RujukanSebagai pelaku pertolongan pertama, anda harus bertanggung jawab sampai bantuan rujukan mengambil alih penanganan korban.

5. Memberikan Pertolongan dengan Cepat dan Tepat Berdasarkan Keadaan KorbanLakukan penilaian dini terhadap korban dan cari masalah yang sedang dialami korban, dan segera berikan pertolongan pertama. Masalah yang dialami korban dapat anda peroleh dari informasi di tempat kejadian, saksi, korban itu sendiri atau dengan memeriksa keadaan serta penilaian korban. Dengan informasi ini anda dapat memberikan pertolongan sesuai dengan kemampuan dan wewenang anda.Pertolongan Pertama dapat sederhana saja seperti menenangkan korban, atau juga kompleks dan rumit seperti memberikan Bantuan Hidup Dasar.

6. Membantu Pelaku Pertolongan Pertama Lainnya.Jika anda merupakan orang kedua atau tim kedua yang tiba dilokasi kecelakaan atau bencana, maka menjadi kewajiban anda untuk membantu orang atau tim yang sudah ada sesuai dengan keadaan.

7. Ikut Menjaga Kerahasiaan Medis.Demi ketenangan dan keselamatan jiwa si korban, biasanya ada beberapa keadaan yang tidak secara langsung diberitahukan kepada si korban sendiri ataupun keluarganya.

8. Melakukan Komunikasi dengan Petugas Lain yang Terlibat.

SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 3

Page 4: Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX

Jangan merasa diri mampu mengatasi semua permasalahan yang terjadi. Maka harus selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terkait., misalnya pejabat setempat, kepolisian, Tim SAR, Rumah Sakit, dll.

9. Mempersiapkan Korban untuk Ditransportasi.Pengangkatan atau pemindahan korban hanya dilakukan bila perlu. Jangan sampai tindakan ini mengakibatkan cedera yang baru.

Kesembilan Kewajiban di atas dapat berjalan dengan baik, jika anda sebagai pelaku pertolongan pertama juga telah memiliki kualifikasi sebagai seorang pelaku pertolongan pertama. Adapun kualifikasi yang harus dimiliki tersebut adalah:a. Jujur dan Bertanggungjawab.b. Berlaku Profesional.c. Kematangan Emosi.d. Kemampuan Bersosialisasi.e. Kemampuan Nyata Terukur sesuai Sertifikasi.f. Kondisi Fisik Baik.g. Mempunyai Rasa Bangga untuk Meyakinkan Korban.

Wilayah penolongPertolongan pertama pada kecelakaan sifat sementara, artinya kita harus tetap membawa korban ke dokter/rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapat pertolongan yg dibutuhkan.

E. PRIORITAS DALAM P3KPrioritas dalam P3K urutan tindakan secara umum :1. Cari keterangan penyebab kecelakaan2. Amankan korban dari tempat berbahaya3. Perhatikan keadaan umum korban , gangguan pernapasan, pendarahan, kesadaran

Selain itu yg dinamakan prinsip LIFE SAVING artinya kita melakukan tindakan untuk menyelamatkan jiwa korban ( gawat darurat ) terlebih dahulu, baru kemudian setelah stabil disusul tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan suatu kondisi dimana korban dalam keadaan terancam jiwanya & apabila tidak tertolong pada saat itu juga jiwanya tidak bisa terselamatkan

F. PEMBALUTAN Tujuan dari pembalutan adalah: untuk mengurangi resiko kerusakan jaringan yg telah ada sehingga mencegah maut, mengurangi rasa sakit, dan mencegah cacat, serta mencegah infeksi.

FUNGSI PEMBALUTAN1. Menutup luka agar tidakk terkena cahaya, debu, kotoran dll2. Malakukan tekanan

SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 4

Page 5: Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX

3. Mengurangi / mencegah pembangkakan4. Membatasi pergerakan5. Mengikatkan bidai

PENGERTIANMembalut adalah tindakan untuk menutup luka dan menyangga atau menahan bagian tubuh agar tidak bergeser atau berubah dari posisi yang dikehendaki.

TUJUAN

1. Menghindari bagian tubuh agar tidak bergeser dari tempatnya2. Mencegah terjadinya pembengkakan3. Menyokong bagian badan yang cidera dan mencegah agar bagian itu tidak

bergeser4. Menutup agar tidak kena cahaya, debu dan kotoran

ALAT DAN BAHAN

1. Mitella adalah pembalut berbentuk segitiga2. Dasi adalah mitella yang berlipat – lipat sehingga berbentuk seperti dasi3. Pita adalah pembalut gulung4. Plester adalah pembalut berperekat5. Pembalut yang spesifik6. Kassa steril

PRINSIP PEMBALUTAN

1. Rapat menutup luka2. Cepat, segera dilakukan3. Bersih atau Hygiene4. Manfaat, sesuai dengan peruntukannya5. Rapi, tidak asal-asalan

JENIS-JENIS PEMBALUTAN

1. Pembalut Mitella adalah pembalut berbentuk segitiga: a. Bahan pembalut terbuat dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki dengan

berbagai ukuran. Panjang kaki antara 50 – 100 cmb. Pembalut ini dipergunakan pada bagian kaki yang terbentuk bulat atau

untuk menggantung bagian anggota badan yang cederac. Pembalut ini bisa dipakai pada cedera di kepala, bahu, dada, siku, telapak

tangan, pinggul, telapak kaki dan untuk menggantung tangand. Cara membalut dengan mitela :

Salah satu sisi mitella dilipat 3 – 4 cm sebanyak 1 – 3 kali Pertengahan sisi yang telah terlipat diletakkan diluar bagian yang akan dibalut, lalu ditarik secukupnya dan kedua ujung sisi itu diikatkan Salah satu ujung yang bebas lainnya ditarik dan dapat diikatkan pada ikatan

SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 5

Page 6: Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX

b, atau diikatkan pada tempat lain maupun dapat dibiarkan bebas, hal ini tergantung pada tempat dan kepentingannya

2. Pembalut Dasi adalah mitella yang berlipat – lipat sehingga berbentuk seperti

dasia. Pembalut ini adalah mitella yang dilipat – lipat dari salah satu sisi segitiga

agar beberapa lapis dan berbentuk seperti pita dengan kedua ujung – ujungnya lancip dan lebarnya antara 5 – 10 cm

b. Pembalut ini biasa dipergunakan untuk membalut mata, dahi (atau bagian kepala yang lain), rahang, ketiak, lengan, siku, paha, lutut, betis dan kaki terkilir

c. Cara membalut dengan dasi : Pembalut mitella dilipat – lipat dari salah satu sisi sehingga berbentuk pita dengan masing – masing ujung lancip Bebatkan pada tempat yang akan dibalut sampai kedua ujungnya dapat diikatkan Diusahakan agar balutan tidak mudah kendor dengan cara sebelum diikat arahnya saling menarik Kedua ujungnya diikatkan secukupnya

3. Pembalut Pita adalah pembalut gulunga. Pembalut ini dapat dibuat dari kain katun, kain kassa, flanel atau bahan

elastis. Yang paling sering adalah dari kassa, hal ini karena kassa mudah menyerap air, darah dan tidak mudah bergeser (kendor)

b. Macam – macam pembalut dan penggunaanya : Lebar 2,5 cm : biasa untuk jari – jari Lebar 5 cm : biasa untuk leher dan pergelangan tangan Lebar 7,5 cm :biasa untuk kepala, lengan atas, lengan bawah, betis dan kaki Lebar 10 cm : biasa untuk paha dan sendi panggul Lebar > 10 – 15 cm : biasa untuk dada, perut dan punggung

c. Cara membalut dengan pita : Berdasar besar bagian tubuh yang akan dibalut, maka dipilih pembalutan pita ukuran lebar yang sesuai Balutan pita biasanya beberapa lapis, dimulai dari salah satu ujung yang diletakkan dari proksimal ke distal menutup sepanjang bagian tubuh yang akan dibalut kemudian dari distal ke proksimal dibebatkan dengan arah bebatan saling menyilang dan tumpang tindih antara bebatan yang satu dengan bebatan berikutnya Kemudian ujung yang dalam tadi (b) diikat dengan ujung yang lain secukupnya

4. Pembalut Plester adalah pembalut berperekata. Pembalut ini untuk merekatkan penutup luka, untuk fiksasi pada sendi

yang terkilir, untuk merekatkan pada kelainan patah tulangb. Khusus untuk penutup luka, biasa dilengkapi dengan obat anti septik

SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 6

Page 7: Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX

c. Cara membalut luka dengan plester Jika ada luka terbuka : luka diberi obat antiseptik, tutup luka dengan kassa, baru lekatkan pembalut plester Jika untuk fiksasi (misalnya pada patah tulang atau terkilir) : balutan plester dibuat ”strapping” dengan membebat berlapis – lapis dari distal ke proksimal dan untuk membatasi gerakkan tertentu perlu kita yang masing – masing ujungnya difiksasi dengan plester

5. Pembalut yang spesifika. Snelverband adalah pembalut pita yang sudah ditambah dengan kassa

penutup luka dan steril, baru dibuka pada saat akan dipergunakan, sering dipakai pada luka – luka lebar yang terdapat pada badan

b. Sufratulle adalah kassa steril yang telah direndam dengan obat pembunuh kuman. Biasa dipergunakan pada luka – luka kecil

6. Kassa sterila. Adalah kassa yang dipotong dengan berbagai ukuran untuk menutup luka

kecil yang sudah diberi obat – obatan (antibiotik, antiplagestik)b. Setelah ditutup kassa itu kemudian baru dibalut

G. PROSEDUR PEMBALUTAN1. Perhatikan tempat atau letak yang akan dibalut dengan menjawab pertanyaan

ini :a. Bagian dari tubuh yang mana ?b. Apakah ada luka terbuka atau tidak ?c. Bagaimana luas luka tersebut ?d. Apakah perlu membatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak ?

2. Pilih jenis pembalut yang akan dipergunakan ! dapat salah satu atau kombinasi3. Sebelum dibalut jika luka terbuka perlu diberi desinfektan atau dibalut dengan

pembalut yang mengandung desinfektan atau dislokasi perlu direposisi4. Tentukan posisi balutan dengan mempertimbangkan :

a. Dapat membatasi pergeseran atau gerak bagian tubuh yang memang perlu difiksasi

b. Sesedikit mungkin membatasi gerak bagian tubuh yang lainc. Usahakan posisi balutan yang paling nyaman untuk kegiatan pokok

penderitad. Tidak mengganggu peredaran darah, misalnya pada balutan berlapis, lapis

yang paling bawah letaknya disebelah distale. Tidak mudah kendor atau lepas

H. PEMBIDAIAN

PENGERTIANBidai atau spalk adalah alat dari kayu, karton, fiber, plastik mika, anyaman kawat atau bahan lain yang kuat tetapi ringan yang digunakan untuk menahan atau menjaga agar bagian tulang yang patah tidak bergerak (immobilisasi)

SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 7

Page 8: Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX

TUJUAN PEMBIDAIAN 1. Mencegah pergerakan / pergeseran dari ujung tulang yang patah2. Mengurangi terjadinya cedera baru disekitar bagian tulang yang patah3. Memberi istirahat pada anggota badan yang patah4. Mengurangi rasa nyeri5. Mempercepat penyembuhan

MACAM – MACAM BIDAI

1. Bidai kerasUmumnya terbuat dari kayu, alumunium, karton, plastik atau bahan lain yang kuat dan ringan. Pada dasarnya merupakan bidai yang paling baik dan sempurna dalam keadaan darurat. Kesulitannya adalah mendapatkan bahan yang memenuhi syarat di lapangan.Contoh : bidai kayu, bidai udara, bidai vakum.

2. Bidai traksiBidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya, hanya dipergunakan oleh tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah tulang paha.Contoh : bidai traksi tulang paha

3. Bidai improvisasiBidai yang dibuat dengan bahan yang cukup kuat dan ringan untuk penopang. Pembuatannya sangat tergantung dari bahan yang tersedia dan kemampuan improvisasi si penolong.Contoh : majalah, koran, karton dan lain-lain.

4. Gendongan/Belat dan bebatPembidaian dengan menggunakan pembalut, umumnya dipakai mitela (kain segitiga) dan memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk menghentikan pergerakan daerah cedera.Contoh : gendongan lengan

PRINSIP PEMBIDAIAN

1. Lakukan pembidaian pada tempat dimana anggota badan mengalami cidera ( korban yang dipindahkan)

2. Lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak perlu harus dipastikan dulu ada tidaknya patah tulang

3. Melewati minimal dua sendi yang berbatasan

SYARAT – SYARAT PEMBIDAIAN

SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 8

Page 9: Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX

1. Siapkan alat – alat selengkapnya2. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang diukur

dulu pada anggota badan korban yang tidak sakit3. Ikatan jangan terlalu keras dan terlalu kendor4. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan5. Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sebelah atas dan bawah tempat yang

patah6. Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai7. Sepatu, gelang, jam tangan dan alat pengikat perlu dilepas dan disimpan

I. EVAKUASISaat tiba di lokasi kita mungkin menemukan bahwa seorang korban mungkin harus dipindahkan. Pada situasi yang berbahaya tindakan cepat dan waspada sangat penting. Penanganan korban yang salah akan menimbulkan cedera lanjutan atau cedera baru.

MEKANIKA TUBUHPenggunaan tubuh dengan baik untuk memfasilitasi pengangkatan dan pemindahan korban untuk mencegah cedera pada penolong.Cara yang salah dapat menimbulkan cedera. Saat mengangkat ada beberapa hal yang harus diperhatikan :1. Rencanakan pergerakan sebelum mengangkat2. Gunakan tungkai jangan punggung3. Upayakan untuk memindahkan beban serapat mungkin dengan tubuh4. Lakukan gerakan secara menyeluruh dan upayakan agar bagian tubuh saling

menopang5. Bila dapat kurangi jarak atau ketinggian yang harus dilalui korban6. Perbaiki posisi dan angkatlah secara bertahap

Hal-hal tersebut di atas harus selalu dilakukan bila akan memindahkan atau mengangkat korban. Kunci yang paling utama adalah menjaga kelurusan tulang belakang. Upayakan kerja berkelompok, terus berkomunikasi dan lakukan koordinasi.Mekanika tubuh yang baik tidak akan membantu mereka yang tidak siap secara fisik.

MEMINDAHKAN KORBANKapan penolong harus memindahkan korban sangat tergantung dari keadaan. Secara umum, bila tidak ada bahaya maka jangan memindahkan korban. Lebih baik tangani di tempat. Pemindahan korban ada 2 macam yaitu darurat dan tidak darurat

1. Pemindahan DaruratPemindahan ini hanya dilakukan bila ada bahaya langsung terhadap korbanContoh situasi yang membutuhkan pemindahan segera:• Kebakaran atau bahaya kebakaran• Ledakan atau bahaya ledakan• Sukar untuk mengamankan korban dari bahaya di lingkungannya :

Bangunan yang tidak stabil

SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 9

Page 10: Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX

Mobil terbalik Kerumunan masa yang resah Material berbahaya Tumpahan minyak Cuaca ekstrim

Memperoleh akses menuju korban lainnya Bila tindakan penyelamatan nyawa tidak dapat dilakukan karena posisi

korban, misalnya melakukan RJPBahaya terbesar pada pemindahan darurat adalah memicu terjadinya cedera spinal. Ini dapat dikurangi dengan melakukan gerakan searah dengan sumbu panjang badan dan menjaga kepala dan leher semaksimal mungkin.Beberapa macam pemindahan darurat

Tarikan baju Tarikan selimut atau kain Tarikan bahu/lengan Menggendong Memapah Membopong Angkatan pemadam

2. Pemindahan BiasaBila tidak ada bahaya langsung terhadap korban, maka korban hanya dipindahkan bila semuanya telah siap dan korban selesai ditangani.Contohnya :• Angkatan langsung• Angkatan ekstremitas (alat gerak)

POSISI KORBANBagaimana meletakkan penderita tergantung dari keadaannya.• Korban dengan syok• Tungkai ditinggikan• Korban dengan gangguan pernapasan• Biasanya posisi setengah duduk• Korban dengan nyeri perut• Biasanya posisi meringkuk seperti bayi• Posisi pemulihan• Untuk korban yang tidak sadar atau muntah

Tidak mungkin untuk membahas semua keadaan. Situasi di lapangan dan keadaan korban akan memberikan petunjuk bagaimana posisi yang terbaik.

PERALATAN EVAKUASI• Tandu beroda• Tandu lipat• Tandu skop / tandu ortopedi/ tandu trauma• Vest type extrication device (KED)• Tandu kursi

SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 10

Page 11: Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX

• Tandu basket• Tandu fleksibel• Kain evakuasi• Papan spinal

J. PERDARAHAN

1. Pengertiana. Perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah yang putus atau

rusak.Perdarahan merupakan peristiwa keluarnya darah dari pembuluh darah akibat kerusakan (robekan) pembuluh darah.

b. Luka adalah terputusnya kontinuitas jaringan tubuh akibat kekerasan dari luar

2. Macam – Macam Perdarahana. Perdarahan Luar

Perdarahan keluar adalah perdarahan yang kelihatan mengalir keluar dari luka dari permukaan kulit. Perdarahan disebabkan karena pecahnya pembuluh darah. Apabila darah keluar dari tubuh maka terjadi perdarahan luar, biasanya disertai dengan adanya luka.Perdarahan luar dapat terjadi pada kapiler, vena ataupun arteri.Dari sifat-sifat darah yang keluar dapat kita bedakan sumber perdarahan sebagai berikut:1) Perdarahan Kapiler. Terjadi akibat gesekan pada kulit. Darah keluar

berbintik-bintik menutup luka. Tindakan yang dilakukan: bersihkan luka dengan obat antiseptik dan tutup luka dengan verban.

2) Perdarahan Vena. Darah yang keluar berwarna merah tua kehitaman, mengalir/meleleh, dan tidak terlalu deras.Tindakan: a) Bersihkan luka dari kotoran dengan kapas/kasa steril yang diberi

antiseptikb) Ambil kasa sesuai besar-kecilnya luka dan ditutupkan di atas luka,

dibalut yang rapat.3) Perdarahan Arterial. Darah yang keluar berwarna merah muda,

berdenyut, dan memancar/mengalir deras.Tindakan:a) Pembalut Tekan. : Letakkan kain kasa steril atau kain bersih diatas

luka, lalu tempat luka ditekan sampai perdarahan berhenti. Bila kasa basah boleh diganti lagi dengan yang baru. Seelanjutnya lakukan balutan yang ketat diatas kasa tadi dan bawa ke fasilitas kesehatan

SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 11

Page 12: Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX

b) Tekanan langsung pada Tempat tertentu. Lakukan tekanan pada tempat dimana pangkal arteri berada (antara luka dengan jantung) diatas tulang atau bagian tubuh yang keras.

c) Tekanan dengan TORNIQUET (Penasah darah). Perdarahan pada kaki dan lengan yang tidak mampu dihentikan dengan cara diatas (terutama pada luka amputasi) dapat dilakukan pemakaian tourniquet. Torniquet adalah balutan dengan menjepit, sehingga aliran darah dibawahnya berhenti samasekali. Pemakaian tourniquet harus hati-hati sekali karena bisa merusak jaringan diujung luka.Cara pemasangan dan penggunaan Torniquet:

Alasi tempat yang akan dipasang tourniquet dengan kasa agar kulit tidak lecet

Pasang tourniquet antara luka dengan jantung, dengan cara menyimpul mati kain pengikat diatas luka.

Kencangkan balutan dengan tongkat pemutar sampai perdarahan berhenti

Setiap 10 – 15 menit tourniquet harus dilonggarkan dengan cara memutar tongkat kearah berlawanan

Tunggu ½ – 1 menit. Kalau dalam satu menit darah tidak mengalir lagi, biarkan tourniquet dalam keadaan longgar. Kalau terjadi lagi perdarahan,segera tourniquet dikencangkan kembali.

Beberapa hal yang perlu di ingat dan dikerjakan dalam penggunakan tourniquet:

Catat jam pemasangan tourniquet Mulut luka jangan ditutupi dengan kain/ selimut Catatan waktu pemasangan dan pelonggaran dikirimkan

d) Menjepit pembuluh darah dengan haemostat (klem arteri).e) Menghentikan perdarahan dengan klem arteri disarankan bila

pembuluh darah yang putus terlihat dan terjankau oleh alat, dan harus hati-hati jangan sampai merusak jaringan yang tidak perlu atau syaraf yang bisa merugikan penderita.

f) Menghentikan perdarahan dengan menekan pada tempat tertentu

b. Perdarahan DalamPerdarahan dalam adalah perdarahan yang bersumber dari luka/ kerusakan dari pembuluh darah yang terletak di dalam tubuh (misanya perdarahan dalam perut, rongga dada, rongga perut, kepala dan lainnya. Perdarahan

SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 12

Page 13: Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX

tidak kelihatan keluar, sehingga tidak dapat ditaksir volume darah yang sudah terkuras. Tanda perdarahan juga tidak begitu jelas, kecuali perdarahan pada rongga kepala (darah keluar dari hidung, telinga dan mulut).

Penyebab 1) Pukulan keras, terbentur hebat2) Luka tusuk3) Luka tembak4) Pecahnya pembuluh darah karena suatu penyakit5) Robeknya pembuluh darah akibat terkena ujung tulang yang patah.

GejalaTergantung jenis pembuluh darah yang terkena, tetapi pada tiap perdarahan dalam terjadi gangguan umum (shock/ pingsan)

Macam Perdarahan dalam :1) Perdarahan Dalam Rongga Kepala

Karena pecahnya pembuluh darah akibat benturan, hipertensi- Gejala – gejala sama dengan gegar otak berat- P3K sama dengan gegar otak berat, segera bawa ke RS

2) Perdarahan Dalam Rongga PerutKarena pecahnya hati/ limpa/ ginjal akibat traumaGejala- Riwayat trauma pada bagian perut/ pinggang- Tampak kesakitan pada bagian perut- Banyak keringat dingin, pucat- Suhu badan naik- Kesadaran menurun sampai pingsan/ koma- Perut tegang seperti papan

K. PINGSAN DAN SYOK (SHOCK)1. PINGSAN

Jika Anda menemui orang yang tiba-tiba jatuh pingsan, jangan panik! Anda bisa melakukan beberapa pertolongan pertama pada mereka. Melakukan pertama pada orang yang pingsan bisa sangat membantu bagi korban. a. Percikan air dan bau bawang tak manjur

Salah satu cara yang sering digunakan untuk membangunkan seseorang yang pingsan adalah memercikkan air pada wajah mereka dan memberi mereka bau-bauan seperti bawang putih atau bawang merah. Meski metode ini biasanya bisa digunakan, namun metode semacam ini seringkali gagal membangunkan orang yang pingsan.

SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 13

Page 14: Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX

b. Topang tubuh merekaPingsan adalah tahap akhir dari seseorang yang kehilangan kesadaran. Sebelum orang tersebut benar-benar tak sadarkan diri, biasanya tubuhnya sudah goyah dan dia mulai kehilangan kesadaran sedikit demi sedikit. Saat itu, sebaiknya topang tubuh korban dan letakkan perlahan. Hal ini mencegah cedera yang lebih berat pada kepala atau tubuh korban jika dia benar-benar jatuh saat pingsan.

c. Survei area pingsanKetika Anda melihat seseorang yang sudah tergeletak pingsan, segera survei daerah di sekitarnya dengan cepat dan jangan membuang waktu. Bisa jadi mereka pingsan akibat gigitan beracun, gas beracun, panas yang berlebihan, atau ada hal-hal yang membahayakan seperti aliran listrik yang terbuka. Segera pindahkan korban dari tempat tersebut jika terdeteksi adanya bahaya di sekitarnya.

d. Cek respon korbanSangat [penting untuk melihat apakah korban bisa merespon Anda atau benar-benar pingsan. Coba panggil namanya atau ajukan beberapa pertanyaan. Anda juga bisa menepuk pundaknya beberapa kali. Biasanya orang yang pingsan ada yang langsung sadar setelah beberapa saat. Tenangkan mereka jika mereka sudah mulai merespon. Jangan bangunkan mereka langsung. Biarkan mereka berbaring beberapa saat sebelum memeriksakan mereka ke dokter terdekat.

e. Telepon bantuan dan lakukan CPRJika korban tak segera sadar, cek napas dan detak jantungnya. Jika napasnya mulai hilang dan melemah segera telepon bantuan dan lakukan CPR. Namun hanya lakukan langkah ini jika Anda benar-benar telah mahir melakukannya. Jika tidak, segera panggil bantuan atau ambulans.

f. Jangan gerakkan korbanJika Anda mengetahui adanya tulang patah atau cedera pada bagian leher dan kepala, jangan gerakkan korban. Jangan juga gerakkan bagian kepala korban karena hal ini bisa menyebabkan cedera yang lebih serius. Segera panggil bantuan. Namun jika kepalanya tak mengalami cedera, Anda bisa mengangkat kakinya agar darah mengalir ke jantung dan otak. Hal ini biasanya bisa membuat korban pingsan sadar, namun juga tak selalu berhasil.

g. Jangan bergerombolSangat penting untuk memberikan udara segar pada korban yang pingsan. Untuk itu jangan mengerubungi korban pingsan dan bergerombol di

SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 14

Page 15: Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX

sekitarnya. Longgarkan pakaian korban yang terasa sesak. Jangan masukkan apapun pada mulut korban seperti air atau makanan karena ini bisa membuat mereka tersedak dan menghalangi jalan napas mereka.

h. Minuman manisKetika koran sudah sadar, berikan dia minuman yang manis, misalkan jus buah dan camilan yang asin. Biasanya pingsan disebabkan oleh rendahnya gula darah, kurang garam, dan dehidrasi. Tekanan darah rendah juga bisa menjadi salah satu penyebab pingsan.

i. Lihat situasi dan kondisiBila Anda sedang berjalan seorang diri dan menemukan ada yang pingsan, maka lihatlah di mana orang tersebut pingsan. Bila pingsan di daerah yang berdekatan dengan kabel dan tempat-tempat berbahaya, pertama kali yang harus Anda lakukan adalah memindahkan orang tersebut ke tempat aman.

j. Tekan bahuSaat Anda menemukan ada yang pingsan dan setengah sadar, coba pastikan orang tersebut benar-benar sadar. Caranya, lembut daerah bahunya.Yakinkan orang tersebut tetap tenang. Dudukkan dengan nyaman. Setelah itu, bawalah dia ke dokter.

k. Minta bantuan medisJika tidak ada respons dari yang pingsan, cobalah periksa pernapasan dan denyut nadinya. Bila tak ada respons juga, segera hubungi tim medis.

l. Jangan diangkatJika mencurigai adanya patah tulang pada leher dan tulang belakang, ada baiknya untuk tidak memindahkannya seorang diri.

m. Lepas ikat pinggangnyaAgar terbuka jalan napasnya, coba buka ikat pinggang dan kancing baju sedikit. Setelah itu, masukkan makanan dan minuman ke mulutnya.

n. Temani sampai berhasil menemui dokterPastikan Anda menemaninya terlebih dulu, sampai keluarga atau kerabatnya menemui dia. Jika tidak, bawalah ke dokter agar mendapat penanganan yang cepat dan memadai.

2. SHOCK (SYOK)Dalam medis, shock atau renjatan adalah keadaan kesehatan yang mengancam jiwa ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk menyediakan oksigen untuk

SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 15

Page 16: Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX

mencukupi kebutuhan jaringan. Kebanyakan penyebab shock adalah pengurangan pengeluaran kardiak. Shock dapat dengan cepat menyebabkan kematian bila tidak dilakukan perawatan medis dengan segera.

JENIS SHOCK

a. Penyebab utama shock adalah kehilangan darah atau terbakar parah yang disebut shock hipovolemia. Pengontrolan pendarahan dan pengembalian volume darah pasien harus dilakukan dengan segera dengan memberikan cairan intravenus dan bila mungkin, transfusi darah.

b. Shock kardiogenik disebabkan oleh kegagalan jantung untuk memompa secara efektif. Ini dapat disebabkan oleh kerusakan otot jantung, paling sering dari myocardial infarction. Penyebab lainnnya termasuk kardiak tamponade, kardiak arrhytmia, atau masalah katup kardiak.

c. Shock septik disebabkan oleh infeksi yang menyebabkan vasodilation. Meskipun ada peningkatan dalam pengeluaran kardiak namun tubuh tetap tidak dapat oksigen yang mencukupi. Perawatan dilakukan dengan antibiotik, penggantian cairan, dan vasokonstriktor.

d. Reaksi anaphilaktik yang tidak begitu parah dapat menyebabkan shock anaphilaktik dikarenakan allergen menyebabkan penyebaran vasodilasi dan pergerakan cairan dari darah ke tissue.

e. Penyebab shock paling jarang adalah terlukanya spinal chord yang menyebabkan shock nerogenik. Nerogenik shock disebabkan oleh kehilangan signal sistem saraf simpatetik dengan mendadak kepada otot licin di tembok vesel. Tanpa stimulasi konstan, vesel akan menjadi tenang dan menyebabkan pengurangan mendadak pertahanan vaskular dan pengurangan tekanan darah

PERTOLONGAN PERTAMA KORBAN SYOK

Jika memang kita menemukan kasus syok, maka langkah yang harus kita lakukan adalah sebagai berikut:

1. Bawa korban ke tempat yang teduh dan aman.2. Tidurkan korban telentang, naikkan tungkai (kaki) korban setinggi 20-30cm

bisa juga diberi penyangga. Hal ini dilakukan jika tidak ada kecurigaan terdapat patah tulang (tulang belakang atau tulang tungkai).

3. Longgarkan pakaian korban.4. Segera tutupi tubuh korban dengan selimut agar suhu tubuhnya terjaga.5. Tenangkan korban.6. Pastikan jalan nafas dan pernafasan dalam keadaan baik.7. Untuk korban dengan syok berat, biasanya kesadaran akan menurun sehingga

lidah korban mungkin akan jatuh ke belakang dan menutupi jalan nafas, kalau hal ini terjadi segera buka jalan nafasnya.

8. Kontrol perdarahan dan rawat cedera lainnya bila ada.9. Bila ada berikan oksigen sesuai protokol.

SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 16

Page 17: Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX

10. Ingat! Jangan berikan makan dan minum.11. Periksa selalu tanda vital secara berkala.12. Segera rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat guna mendapat perawatan medis

lebih lanjut.

TANDA-TANDA SHOCK

1. Nadi Cepat dan Lemah.

Akibat adanya kekurangan pasokan darah dari jantung, maka respon pertama yang diberikan oleh sistem sirkulasi adalah meningkatkan kecepatan pemompaan oleh jantung. Tujuannya untuk mempertahankan perfusi jaringan sehingga otomatis frekuensi nadi akan bertambah cepat dan dalam keadaan syok nadi bisa berdenyut lebih dari 100 kali/menit. Penurunan jumlah darah yang sangat banyak ini juga akan mengakibatkan penurunan tekanan darah sehingga nadi korban menjadi lemah dan halus.

2. Nadi Cepat dan Dangkal.

Ketika syok terjadi maka organ tubuh akan segera merespon dengan mengirimkan sinyal ke otak bahwa oksigen yang diperoleh oleh organ tubuh tersebut berkurang. Dan otak dengan segera merespon dan memerintahkan paru-paru untuk bekerja semakin cepat dalam memproduksi oksigen. Nah, semakin parahnya syok maka nafas korban akan semakin cepat, sulit, dangkal dan terkadang tidak teratur. Seperti halnya jantung (tanda no.1), ketika terjadi syok, maka kerja paru-paru akan semakin meningkat.

3. Kulit Pucat, Dingin dan Lembab.

Tubuh kita memiliki sistem pertahanan sendiri, dalam keadaan darurat peredaran darah akan diarahkan menuju alat tubuh yang paling penting seperti jantung, otak dan lainnya. Hal ini akan menimbulkan dampak pada suhu dan warna kulit yaitu akan menjadi dingin dan pucat juga bisa membuat kulit lembab.

4. Wajah.

Seperti halnya kulit, wajah juga akan menjadi pucat sebagai tanda kekurangan darah dan oksigen. Terjadi sianosis pada bibir, lidah dan cuping telinga.

5. Mata.

Ketika syok, akan terjadi pelebaran pada manik mata dan pandangannya hampa.

6. Perubahan Keadaan Mental.

SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 17

Page 18: Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX

Kurangnya pasokan oksigen ke otak sangat berpengaruh besar dengan fungsi dan kerja otak. Bila pasokan oksigen ini berkurang walau hanya sedikit, maka akan terjadi perubahan mental seperti gelisah, ingin berkelahi dan adakalanya ini merupakan gejala yang pertama kali terlihat.

GEJALA SHOCK

Jika tanda-tanda syok di atas terjadi pada seseorang, maka selanjutnya gejala yang timbul pada diri korban adalah:

1. Mual, bisa juga disertai dengan muntah,2. Haus,3. Lemah,4. Pusing (Vertigo), 5. Tidak Nyaman dan takut, terkadang pada beberapa korban pengamatan inilah yang

mungkin pertama kali ditemukan.

L. CARDIOPULMONARY RESUSCITATION (CPR) sebaiknya diketahui banyak orang tak hanya petugas kesehatan. CPR sangat membantu jika orang terdekat kita mengalami serangan jantung, tak sadarkan diri

atau tenggelam di kolam.

Dengan melakukan CPR, bisa memperpanjang harapan hidup orang yang tak sadarkan diri. Maka itu penting untuk mengetahui bagaimana melakukan CPR yang benar.

CPR adalah teknik yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama jika seseorang terkena serangan jantung. Teknik ini berfungsi untuk menormalkan detak jantung yang jika terkena serangan bergeraknya abnormal. Dengan ditekan maka detak jantung dengan sendirinya akan kembali normal.

SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 18

Page 19: Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX

Jika otak tidak mendapatkan asupan oksigen selama 4 menit, maka organ otak ini tidak akan berfungsi kembali dan dengan sendirinya organ-organ lain dalam tubuh juga akan mati sehingga menurunkan harapan hidup dari orang tersebut.

Teknik yang bisa dilakukan dalam melakukan CPR, yaitu:1. Cek bahaya dan keselamatan (Danger/safety)

Sebelum melakukan pertolongan pastikan pasien serangan jantung berada di tempat yang aman dan terhindar dari bahaya.

2. Cek respons (Respone)Ketahui apakah orang tersebut masih sadar atau tidak. Caranya dengan menepuk-nepuk pundak orang sambil berteriak dengan suara yang keras. Misalnya "Pak, bisa dengar suara saya?". Jika tidak ada respons dari pasien, maka segera hubungi ambulance atau petugas medis.

3. Buka jalur pernapasan (Airway)Sambil menunggu petugas medis datang, orang terdekat bisa membuka jalur pernapasan dengan cara tangan kiri memegang dahi sambil ditarik ke belakang dan tangan kanan menarik dagu ke bawah. Dekatkan telinga ke pasien sambil melihat, mendengar dan merasakan ada napas atau tidak selama 5 sampai 10 detik.

4. Berikan napas buatan (Breaths)Jika tidak ada napas maka berikan napas buatan dengan cara menutup hidung dan meniupkan napas dari mulut ke mulut sebanyak 2 kali selama 2 detik. Saat melakukan hal ini mata memperhatikan dada orang tersebut, apakah bergerak atau tidak.

5. Berikan tekanan (Compression)Setelah memberikan 2 kali napas buatan, maka beri tekanan pada bagian dada. Untuk orang dewasa letakkan kedua tangan di tengah-tengah dada sambil ditekan dengan posisi tangan lurus, tapi untuk anak-anak hanya menggunakan satu tangan saja. Tekan sepertiga bagian dada sebanyak 30 kali.

6. Lakukan secara berulangSetelah melakukan 30 kali tekanan, beri napas buatan kembali sebanyak 2 kali lalu tekanan sebanyak 30 kali. Lakukan hal ini selama 2 menit.

7. Cek pernapasannya kembaliJika sudah dilakukan 5 kali set dengan perbandingan 2 napas buatan dan 30 kali tekanan dada (2:30) atau selama 2 menit, maka cek apakah pasien sudah bisa bernapas atau belum. Jika belum maka ulangi kembali perbandingan 2:30 tersebut hingga petugas medis datang.

8. Jika pasien sudah bisa bernapasApabila setelah dua menit pasien bernapas, maka letakkan pada recovery position. Yaitu dalam posisi terlentang letakkan tangan kiri ke atas dan tangan kanan menyilang ke telinga, tekuk kaki kanan lalu miringkan pasien ke arah kiri dengan mendorong pundak dan kakinya secara bersamaan. Namun jika pasien tidak bernapas lagi, terlentangkan kembali dan berikan napas buatan serta tekanan di dada.

SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 19

Page 20: Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX

Sumber:1. Wikipedia2. Diposkan oleh Siti Rochana – Keperawatan3. Posted by Detri Man - Backpacker, Survival, Tips Backpacker, Traveling4. Dr. Vidya Giri Shankar Health Me Up5. http://health.liputan6.com/read/802401/pertolongan-pertama-pada-yang-

pingsan#sthash.KtxZqQ3g.dpuf6. EMT Anwar Buchari, Manager Operation dari Medic One, dalam acara Life

Saver CPR Competency, di Wisma GKBI, Jakarta, Selasa (22/12/2009).

SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 20