24
KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL 1. Kelompok Sosial Pengertian Kelompok Sosial Kelompok sosial adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai hubungan dan saling berinteraksi satu sama lain, memiliki harapan dan tujuan yang sama, serta mempunyai kesadaran diri sebagai anggota kelompok yang diakui pihak luar. Definisi Kelompok Sosial Menurut Joseph S.Roucek & Roland S. Warren Kelompok sosial adalah suatu kelompok yang meliputi dua atau lebih manusia yang diantara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya/orang lain secara keseluruhan. Menurut Goodman Kelompok sosial adalah dua orang atau lebih yang memiliki kesamaan identitas dan berinteraksi satu sama lain secara terstruktur untuk mencapai tujuan bersama. Proses terbentuknya kelompok sosial Terbentuknya suatu kelompok sosial karena adanya naluri manusia yang selalu ingin hidup dengan orang lain untuk hidup bersama.

Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT

MULTIKULTURAL

1. Kelompok Sosial

Pengertian Kelompok Sosial

Kelompok sosial adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai

hubungan dan saling berinteraksi satu sama lain, memiliki harapan dan

tujuan yang sama, serta mempunyai kesadaran diri sebagai anggota

kelompok yang diakui pihak luar.

Definisi Kelompok Sosial

Menurut Joseph S.Roucek & Roland S. Warren

Kelompok sosial adalah suatu kelompok yang meliputi dua atau lebih

manusia yang diantara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang

dapat dipahami oleh para anggotanya/orang lain secara keseluruhan.

Menurut Goodman

Kelompok sosial adalah dua orang atau lebih yang memiliki kesamaan

identitas dan berinteraksi satu sama lain secara terstruktur untuk mencapai

tujuan bersama.

Proses terbentuknya kelompok sosial

Terbentuknya suatu kelompok sosial karena adanya naluri manusia

yang selalu ingin hidup dengan orang lain untuk hidup bersama.

Page 2: Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

Ada dua hasrat pokok yang dimiliki manusia sehingga ia terdorong untuk

hidup berkelompok yaitu :

- Hasrat untuk bersatu dengan manusia lain di sekitarnya.

- Hasrat untuk bersatu dengan situasi alam sekitarnya.

Secara kodrati manusia dalam hidup harus bermasyarakat. Manusia yang

hidup sendiri dianggap tidak wajar, bahkan mungkin bisa sakit jiwa atau

mati.

Syarat Kelompok Sosial

- Tiap anggota harus sadar bahwa ia merupakan bagian dari kelompok yang

bersangkutan.

- Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota

yang lain.

- Ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan mereka

bertambah erat.

- Berstruktur, berkaidah dan punya pola perilaku

- Bersistem dan berproses.

Cir i-cir i dasar kelompok sosial

- Terdiri atas dua orang atau terus bertambah

- Terdapat komunikasi dan interaksi

- Ada minat dan kepentingan bersama

- Ada motif yang sama dari anggota untuk membentuk kelompok

- Ada kecakapan yang berbeda-beda dari anggota kelompok

- Punya stuktur yang tegas

- Ada kaidah-kaidah yang mengatur

- Tiap anggota merasa dirinya bagian dari kelompoknya.

Page 3: Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

Faktor Pembentuk Kelompok Sosial

Bergabung dalam kelompok biasa merupakan sesuatu yang murni

dari diri sendiri atau secara kebetulan.misalnya ada orang yang terlahir

dalam keluarga kaya atau miskin, itu merupakan suatu kebetulan.

Namun bergabung dalam suatu kelompok sosial ada juga yang

merupakan pilihan.

Ada dua faktor yang mengarahkan pada pilihan yaitu

- Kedekatan

Semakin dekat jarak geografis antara dua orang,semakin memungkinkan

untuk saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi.Kedekatan fisik

meningkatkan peluang untuk berinteraksi.

- Kesamaan

Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai,

tingkat intelegensi,atau karakter-karakter lainnya.

Faktor- Faktor yang mendorong mantapnya suatu kelompok

sosial adalah :

- Interaksi antara orang-orang yang ada dalam suatu kelompok

- Ikatan emosional

- Tujuan atau kepentingan yang dipatuhi dalam rangka mencapai tujuan

- Kepeminpinan yang dipatuhi dalam rangka mencapai tujuan

- Norma yang diakui oleh mereka yang terlibat didalamnya.

Macam-Macam Kelompok Sosial

1. Berdasarkan besar/kecilnya jumlah anggota dalam kelompok

Page 4: Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

Contoh kelompok kecil adalah keluarga, kelompok yang lebih besar

misalnya RT, RW, Banjar, negara.

2. Berdasarkan Interaksi erat/tidaknya hubungan dalam kelompok.

Dibedakan menjadi paguyuban dan patembayan.

Ada 3 tipe paguyuban :

Paguyuban karena adanya ikatan darah

Paguyuban karena kedekatan tempat tinggal/tempat bekerja

Paguyuban karena pola pikir,pandangan,keahlian/pekerjaan

3. Berdasarkan proses terbentuknya

Ada kelompok nyata,dan kelompok semu.

4. Berdasarkan kepentingan dan wilayah

5. Berdasarkan kelangsungan kepentingan

6. Berdasarkan derajat organisasi.

Kelompok sosial terdiri atas kelompok sosial yang terorganisasi dengan

rapi seperti negara, TNI,perusahaan. Namun ada kelompok sosial yang

tidak terorganisasi dengan baik seperti kerumunan massa.

Kelompok sosial dipandang dari sudut individu

Pada masyarakat yang kompleks, biasanya setiap manusia tidak hanya

mempunyai satu kelompok sosial dimana ia menjadi anggotanya. Namun

ia juga menjadi anggota beberapa kelompok sosial sekaligus.Terbentuknya

kelompok-kelompok sosial ini biasanya didasari oleh

kekerabatan,usia,jenis kelamin,pekerjaan atau kedudukan.Keanggotaan

setiap kelompok sosial tersebut akan memberikan kedudukan dan prestise

tertentu.

Page 5: Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

Faktor-faktor yang menyebabkan t idak stabilnya suatu

kelompok sosial

1. Adanya konflik antar anggota kelompok.

2. Tidak adanya koordinasi yang baik dari pemimpin kelompok.

3. Adanya kepentingan yang tidak seimbang.

4. Adanya rebutan kekuasaan dari anggota kelompok.

5. Perbedaan paham tentang cara pencapaian tujuan.

Pengertian MasyarakatDefinisi Masyarakat Menurut Para Ahli

a. Menurut Selo Sumarjan (1974) masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yangmenghasilkan kebudayaan

b. Menurut Koentjaraningrat (1994) masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksimenurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.

c. Menurut Ralph Linton (1968) masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial.

d. Menurut Karl Marx, masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu

Page 6: Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi

e. Menurut Emile Durkheim, masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.

f. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt, masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut

Unsur-unsur suatu masyarakat

a.Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak

b.Telah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu.

c.adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.

Bila dipandang cara terbentuk nya masyaraka:

1.Masyarakat paksaan,misalnya negara, masyarakat tawanan

2.Masyarakat mardeka

a).Masyarakat natur,yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendiri nya, seperti: geromboklan (harde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan.

b).Masyarakat kultur,yaitu masyarakat yang terjadi karena kapantingn kedunian atau kepercayaan.

Masyarakat dipandang dari sudut Antropologi terdapat dua type masyarakat:

1)Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal tulisan, dan tehknologi nya sederhana.

2).Masyarakat sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala barmasyarakat bidang, kerena pengetahuan modern sudah maju,tehknologi

Page 7: Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

pun sudah berkembang,dan sudah mengenaltulisan.

Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup

a). Hasrat sosial

Adalah merupakan hasrat yang ada pada setiap individu untuk menghubungkan dirinya kepada individu lain atau kelompok

b).Hasrat untuk mempertahankan diri Adalah hasrat untuk mempertahan kan diri dari berbagai pengaruh luar yang mungkin datang kepada nya, sehingga individu tersebut Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup bermasyarakat perlu bergabung dangan individu lain atau kelompok. c).Hasrat berjuang Hasrat ini dapat kita lihat pada adanya persaingan, keingina membantah pendapat orang lain. Sehingga mereka mengadakan persatuan untuk mencapai tajuan, yaitu tujuan bersama.

d).Hasrat harga diri

Rasa harga diri merupakan hasrat pada seseorang untuk menganggap atau bertindak atas diri nya lebih tinggi dari pada orang lain, karena mereka ingin mendapat penghargaan yang selayaknya.

e).Hasrat meniru Adalah hasrat untuk menyatakan secara diam-diam atau terang-terangan sebagian dari salah satu gajala atau tindakan.

f).Hasrat bergaul Hasrat untuk bergabung dengan orang-orang tertentu, kelompok tertentu, atau masyarakat tertentu dalam suatu masyarakat.

g). Hasrat untuk mendapat kan kebebasan

Hasrat ini tampak jelas pada tindakan-tindakan manusia bila mendapat kekangan-kekagan atau pembatasan-pembatasan.

h)Hasrat untuk memberitahukan

Hasrat untuk menyampaikan perasaan-perasaan kepada orang lain biasanya disampaikan dengan suara atau isyarat

i).Hasrat simpati

Page 8: Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

Kesanggupan untuk dengan langsung turut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain

B. bagaimana mastarakat masa depan yang baik?

Masyarakat merupakan gabungan dari individu-individu, oleh karena itu setiap idividu harus bisa menjadi masyarakat yang modern, dalam arti tanggap akan perubahan-perubahan zaman, untuk itu masyarakat harus bisa menguasai IPTEK yang semangkin hari semakin berkembang pesat.

Untuk lebih jelas modernisasi adalah peroses perubahan masyarakat dan kebudayaan dalam seluruh aspeknya, dari sitem tradisional menuju ke sistem yang modern.

Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain :

perkembangan ilmu perkembangan teknologi perkembangan industri perkembangan ekonomi

social change saat ini adalah gejala sosial yang dijumpai diseluruh dunia da tidak terbatas pada negara-negara berkembag saja, social change adalah perubahan sosial dalam pergaulan hidup manusia dan akibat-akibatnya terhadap pergaula hidup manusia itu sendiri. Perubahan tersebut telah menjadi fakta kehidupan manusia sejak dahulu kala, serta merupakan reaksi atas ransangan dari luar, perubahan tersebut dapat menimbulkan efek yang positif dan negatif.

Kalua berbicara social change maka yang terpikirkan adalah social change abad ke 20 ini, yaitu akibat kelanjutan perubahan kemajuan ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengunaannya oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Pengunaanya telah mengakibatkan serta pengaruhnya terhadap sosial politik, eknomi, tetapi juga pada fsikis san susila terhadap masyarakat. Inti dari social change adalah demi kemajuan anggota-anggota masyarakat yang bersangkutan dan realisasi perubahan-perubahan tersebut memerlukan penyesuaian dan penguasaan angota dalam pergaulan hidup, terhadap keadaan yang baru itu.

Proses perubahan masyarakat dan kebudayaan yang dikehendaki dan direncanakan, biasanya dinamakan modernisasi. Proses ini pada intinya berarti

Page 9: Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

meningkatkan kemampuan dari masyarakat yang bersangkutan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya yang mencakup :

kenutuhan akan sandang keselamatan terhadap harta benda dan jiwa kesempatan yang wajar untuk dihargai mendapat kasih sayang dari sesamanya kesempatan untuk dapat mengembangkan kemampuan atau potensi

pada dasarnya, dalam pengertian modernisasi mencakup suatu transformasi total dari kehidupan yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi sosial kearah pola-pola ekonomis dan politis yang menandai negara-negara barat yang setabil. Modernisasi juga merupak bentuk sari perubahan sosial biasaya merupakan perubahan sosial yang terarah yang didasar pada suatu perencanaan yang biassanya dinamakan ’social planing’.

2. Masyarakat Multikultural

Pengertian Masyarakat Multikultural

Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri dari dua

kelompok masyarakat atau lebih yang memiliki perbedaan karakteristik dan

kebudayaan yang beragam.

Naluri manusia adalah ingin hidup dengan dengan orang lain,oleh karena

itu secara otomatis akan lahir masyarakat yang berarti kesatuan hidup

manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu,

yang bersifat kontinue atau terikat oleh identitas bersama.

Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki berbagai

kultur dan terbentuknya masyarakat tersebut karena adanya proses sosial

dan perubahan-perubahan sosial.Masyarakat multikultural secara

Page 10: Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

sederhana adalah masyarakat yang memiliki beragam kebudayaan yang

berbeda-beda.

Faktor penyebab munculnya masyarakat multikultural :

1. Latar belakang historis.

2. Kondisi geografis.

3. Keterbukaan terhadap budaya luar.

Dalam suatu masyarakat,kita pasti menemukan banyak kelompok

masyarakat yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda.Perbedaan

karakteristik itu berkenaan dengan tingkat diferensiasi dan stratifikasi

sosialnya.Masyarakat multikultural disebut juga masyarakat majemuk.

Macam-macam masyarakat multikultural

1. Masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang.

Yaitu masyarakat majemuk yang terdiri atas sejumlah komonitas atau

kelompok etnis yang memiliki kekuatan kompetitif seimbang.

2. Masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan.

Yaitu masyarakat majemuk yang terdiri atas sejumlah komonitas atau

kelompok etnis yang kekuatan kompetitifnya tidak seimbang.salah satunya

yang merupakan kelompok mayoritas memiliki kekuatan yang lebih besar

daripada lainnya.

3. Masyarakat majemuk dengan minoritas dominan.

Yaitu masyarakat yang diantara komunitas atau kelompok etnisnya

terdapat kelompok minoritas, tetapi mempunyai kekuatan kompetitif diatas

yang lain.

Page 11: Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

4. Masyarakat majemuk dengan fragmentasi.

Yaitu masyarakat yang terdiri atas sejumlah besar komunitas atau

kelompok etnis dan tidak ada satu kelompok pun mempunyai posisi politik

atau ekonomi yang dominan.

Sifat-sifat masyarakat multikultural

1. Terjadi segmentasi ke dalam bentuk-bentuk kelompok sub kebudayaan

yang berbeda satu dengan yang lain.

2. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang

bersifat non komplementer.

3. Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggotanya terhadap

nilai-nilai yang bersifat dasar.

4. Secara relatif sering mengalami konflik diantara kelompok yang satu

dengan kelompok yang lain.

5. Secara relatif tumbuh integrasi sosial diatas paksaan dan saling

ketergantungan di bidang ekonomi.

6. Adanya dominasi politik oleh satu kelompok atas kelompok-kelompok yang

lain.

Karakteristik Masyarakat multikultural

Berikut ini beberapa macam karakteristik kesatuan masyarakat

1. Kesatuan Genealogis adalah kesatuan masyarakat yang anggotanya diikat

berdasarkan pertalian darah.

2. Kesatuan Teritorial adalah kesatuan masyarakat yang setiap anggotanya

merasa terikat karena bertempat tinggal di daerah yang sama.

Page 12: Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

3. Kesatuan Sakral adalah kesatuan sosial yang terbentuk karena anggota-

anggotanya merasa terikat oleh ikatan spiritual.

4. Kesatuan Campuran adalah masyarakat yang terikat karena perpaduan

dari faktor-faktor genealogis, teritorial dan sakral.

5. Penggolongan tertentu adalah kesatuan masyarakat lain yang terbentuk

berdasarkan keadaan tertentu.

- Penggolongan berdasarkan proses terbentuknya

- Penggolongan berdasarkan jenis kelamin

- Penggolongan berdasarkan umur

- Penggolongan berdasarkan derajat

- Penggolongan berdasarkan kasta.

Peri laku dalam masyarakat mult ikultural

Dalam kehidupan masyarakat multikultural sering tidak dapat dihindari

berkembangnya paham-paham atau cara hidupyang didasarkan pada

etnosentrisme,primordialisme, aliran dan sebagainya.

- Etnosentrisme merupakan paham atau sikap menilai kebudayaan suku

bangsa/kelompok lain menggunakan ukuran yang berlaku di suku bangsa

kelompok/masyarakat sendiri.

- Primordialisme merupakan tindakan memperlakukan secara

istimewa(memberi prioritas) orang-orang yang berlatar belakang suku

bangsa, agama, ras, aliran atau golongan yang sama dalam urusan publik.

- Kronisme:memprioritaskan teman.

- Nepotisme : memprioritaskan anggota keluarga.

Hubungan Kelompok Sosial dengan Masyarakat Mult ikural

Page 13: Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

Dengan adanya diferensiasi dan stratifikasi sosial,maka terjadi perbedaan-

perbedaan yang membentuk tingkat-tingkat sosial dalam

masyarakat.Perbedaan ini mencerminkan adanya ketidaksamaan dalam

masyarakat.Bentuk diferensiasi dan stratifikasi ini sangat penting bagi

individu-individu dalam kelompok sosial karena memiliki pengaruh

terhadap kesempatan hidup mereka.Hubungan antar kelompok sosial

dengan masyarakat muktikultural adalah saling berkaitan(erat sekali),

keduanya berhubungan erat dan saling mempengaruhi satu sama lainnya.

Dalam suatu masyarakat kita pasti menemukan dua atau lebih kelompok

sosial yang berbeda-beda berkenaan dengan tingkat diferensiasi dan

stratifikasi sosialnya.

BAB 4 KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL

Mata Pelajaran : SosiologiKelas / Semester : XI / 2 (Dua)Standar Kompetensi : Menganalisis kelompok sosial dalam masyarakat multikulturalKompetensi Dasar : 1. Mendeskripsikan berbagai kelompok sosial dalam masyarakat multikultural.2. Menganalisis perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat multikultural.3. Menganalisis keanekaragaman kelompok sosial.Indikator : 1. Mendiskripsikan pengertian kelompok sosial.2. menguraikan macam-macam kelompok sosial dalam masyarakat multikultural.3. Mendiskripsikan keragaman suku-suku bangsa di dunia.4. Mendiskripsikan keragaman suku-suku bangsa di Indonesia.5. Mendiskripsikan aneka ras di dunia.6. Mendiskripsikan aneka ras di Indonesia.7. Mendiskripsikan aneka agama dan kepercayaan di Indonesia.8. Mendiskripsikan aneka organisasi dan politik di Indonesia.9. Menjelaskan Konsolidasi.10. Menjelaskan Interaksi.11. Menjelaskan primordialisme dan etnosentrisme.

Page 14: Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

URAIAN MATERIA. ANEKA MACAM KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURALMenurut Mac Iver dan Page kelompok adalah sejumlah individu yang saling berinteraksi satu sama lain. Para ahli yang lain juga memberi batasan tentang kelompok yakni suatu kehidupan bersama individu dalam suatu ikatan. Ikatan hidup bersama tersebut adanya interaksi dan interrelasi sosial yang memungkinkan timbulnya perasaan bersama.1. Kelompok semuKelompok semu adalah kelompok yang lahir dalam masyarakat akan tetapi sifatnya tidak ajeg, kecil kemungkinan untuk membentuk tradisi serta kesadaran kelompok dan tidak ada suatu keinginan untuk mempererat ikatan anggotanya.Ciri-ciri kelompok semu adalah :a. Tanpa rencana dan terbentuknya secara spontan.b. Tanpa wadah tertentu untuk mengorganisir.c. Kelangsungan interaksi, interrelasi serta komunikasi secara ajeg, tidak kita jumpai.d. Kesadaran kelompok tidak ada.e. Kehadirannya tidak tetap ( Davis, 1960 : 351).Berdasarkan ciri-ciri diatas, kelompok semu dapat dibagi sebagai berikut :a. Kerumunan ( Crowd )Kerumuhan ialah kehadiran orang-orang secara fisik. Kerumunan ini segera menghilang setelah orang-orangnya bubar, dan dengan dengan demikian kerumunan merupakan suatu kelompok sosial yang sifatnya sementara.Kerumunan dapat dibedakan antara yang berguna bagi organisasi sosial masyarakat yang timbul dengan sendirinya (tanpa diduga sebelumnya), serta kerumunan yang dikendalikan oleh keinginan-keinginan pribadi.b. Massa ( mass )Massa sebenarnya mendekati kerumunan, karena ciri-cirinya hampir sama, bedanya terletak pada ciri massa yang kemungkinan terbentuknya memang disengaja, direncanakan, ada persiapan yang tidak mendadak, dan tidak spontan.Contohnya : kelompok yang sengaja dihimpun pada saat unjuk rasa, berkampanye, dan lain sebagainya.c. Publik ( public )Terbentuknya publik karena ada perhatian yang disatukan oleh alat-alat komunikasi seperti radio, televisi, dan sebagainya. Alat-alat komunikasi i ni dapat membentuk publik lebih besar lagi jumlahnya. Pulik sendiri tidak bisa terjadi pada tempat yang sama. Untuk memudahkan pembentukan publik, digunakan cara-cara yang ada hubungannya dengan nilai-nilai sosial atau kebiasaan dari masyarakat yang bersangkutan.

2. Kelompok NyataKelompok ini mempunyai perbedaan ciri-cirinya, jika dilihat dari terbentuknya kelompok ini memiliki bermacam-macam bentuk, namun memiliki satu ciri yang sama yakni : kehadiran selalu konstan.Bentuk Kelompok nyata terdiri sebagai berikut :a. Kelompok statistikCiri-ciri terbentuknya kelompok ini adalah :1. Tanpa terencana, tanpa disengaja, tetapi sudah terbentuk dengan sendirinya2. Tak terorganisir dalam suatu wadah tertentu

Page 15: Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

3. Tak ada interaksi, interrelasi dan komunikasi secara ajeg4. Tak ada kesadaran kelompok5. Kehadiannya konstanKelompokok statistik ini terbentuk karena dijadikan sasaran penelitian oleh para peneliti statistik atau para ahli sosiolog untuk kepentingan penelitian.b. Kelompok sosietaCiri-ciri terbentuknya kelompok ini adalah :1. Tanpa rencana dan disengaja terbentuk dengan sendirinya2. Terhimpun dalam suatu wadah tertentu3. Kemungkinan adanya interaksi, intrerelasi dan komunikasi4. Kemungkinan terjadinya kesadaran kelompok5. Kehadirannya konstanKelompok ini mencerminkan adanya kesadaan kelompok, sebagai akibat kesamaan jenis ( jenis kelamin, warna kulit, tempat domisili ) atau juga karena diikat oleh lambang tertentu misalnya lambang negara, tanda pengenal kelompok, dan sebagainya.c. Kelompok Sosial Kelompok sosial menurut Robert K Merton yaitu sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan.Ciri-ciri terbentuknya kelompok ini adalah :1. Terbentuk dengan sendirinya2. Ada wadah yang memungkinkan menampung mereka3. Ada interaksi dan interrelasi, sehingga terjadinya komunikasi yang intern4. Ada kesadaran berkelompok5. Kehadirannya konstanKelompok ini dapat disamakan dengan masyarakat dalam arti khusus. Ini karena terbentuknya oleh karena adnya unsur-unsur lain yang dapat diuraikan secara mendetail, seperti pekerjaan yang sama, status yang sama atau jenis kelamin yang sama. Contoh: tetangga, kenalan, teman sepermainan, teman seperjuangan, teman sekota, dan sebagainya.d. Kelompok asosiasiCiri-ciri terbentuknya kelompok ini adalah :1. Terencana atau memang disengaja dibentuk2. Terorganisir secara nyata dalam suatu wadah3. Ada interaksi dan interrelasi secara ajeg4. Ada kesadaran berkelompok yang sangat kuat, serta Kehadirannya konstan

3. Kelompok Primer dan SekunderKonsep tentang kelompok primer dikenalkan oleh Charles Horton Cooley pada tahun 1909 di Amerika Serikat. Kelompok primer meliputi dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan akrab dan erat satu sama lain. Kelompok primer dimudahkan dengan anggota kelompok primer dapat melakukan kontak face to face, kecilnya kelompok, kontak yang mendalam terus menerus.Fungsi sosial kelompok primer, kelompok primer berfungsi sebagai tempat untuk memperkenalkan pola kebudayaan kita, kelompok ini juga sebagai institusi yang mempersiapkan setiap individu untuk menjalani kehidupan sosial yang lebih luas, kelompok ini pula yang menentukan arti kenyataan sosial bagi kita, Karena ia tidak membentuk persepsi kita tentang dunia, tetapi juga mementuk persepsi kita melalui umpan balik yang diberikan pada kita, mengenai pantas tidaknya perilaku kita.

Page 16: Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

Kelompok sekunder adalah kelompok yang didalamnya orang hanya tahu sedikit saja mengenai orang lain atau tidak tau apa-apa mengenainya. Interaksi secara formal, lebih nampak dalam kelompok ini. Tiap individu dalam menjaga hubungan lebih berhati-hati atau cenderung berjaga-jaga.4. Kelompok Dalam dan Kelompok LuarKelompok dalam ( In Group ) ialah satuan sosial dimana individu menjadi bagian dari padanya, atau dengannya mereka mengidentifikasikan diri. Identifikasi diri ini berdasarkan kepentingan tergantung dari keadaan dan persyaratan tertentu. Misalnya, seseorang individu secara tak langsung menggolongkan dirinya sebagai kelompok kami ( in Group ).Kelompok luar ( Out Group ) adalah merupakan satuan sosial dimana individu tidak merupakan bagian daripadanya, atau yang dengannya mereka tidak mengidentifikaikan diri. Sikap anggota out group selalu ditandai perbedaan atau sering dengan adanya pertentangan.

5. Gemainschaft dan GesellschaftKedua kelompok ini lahir dari karya besar sosiolog Jerman yaitu Ferdinand Tonnies (1845-1936) yang berjudul Gemainschaft Und Gesellschafta. GemainschaftKelompok ini bersumber pada anggapan bahwa dalam setiap diri individu terdapat unsur easenwillen yaitu unsurkemauan manusia yang berakar dari naluri kemudian menjadi kuat dan sempurna sebagai kebiasaan bersifat irrasional dan implusif.Dalam kelompok ini, rasa setia kawan dan kolektivitas sangat erat, bahkan karena keratan itu sampai melahirkan iirasional. Keeratan tersebut biasanya didasarkan pada adanya hubungan darah. Ini bermula dari perkawinan seperti : keluarga, kerabat, suku bangsa, dan seagainya.b. GesellschaftKelompok ini bersumber pada anggapan bahwa dalam setiap diri individu terdapat unsur yang disebut Kurwillen. Yaitu unsur kemauan manusia yang berakar pada sikap, tin gkah laku, dan perbuatan berdasarkan pertimbangan akal dan pikiran tertentu dan bersifat rasional. Pikiran yang mendorong individu bergabung dalam kelompok ini, karena ada maksud dan tujuan tertentu berdasarkan untung rugi. Diantara para anggotanya hapir tak ada ikatan batin atau rasa setia kawan yang bersifat naluriah. Unsur kebersamaan ikatannya sangat longgar. Jadi kalau salah satu anggota sudah tidak membutuhkan yang lain melalui kelompok ini, mereka dapat melapaskan diri dari kelompok itu.

6. Formal Group dan Informal GroupFormal Group adalah kelompok-kelompok yang mempunyai peraturan-peraturan yang tegas dan dengan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya. Contohnya adalah perkumpulan pelajar, himpunan wanita suatu instansi pemerintah, persatuan sarjana-sarjana dari suatu perguruan tinggi tertentu dan sebagainya.Informal Group tidak mempunyai struktur dan organisasi yang tertentu atau yang pasti. Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan-pertemuan yang berulang kali menjadi dasar bagi bertemunya kepentingan-kepentingan dan pengalaman-pengalaman yang sama.

7. Membership Group daan Reference GroupMembership Group merupakan kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Namun untuk menentukan keanggotaan secara fisik tidak dapat dilakukan

Page 17: Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

secara mutlak, hal ini disebabkan karena perubahan-perubahan keadaan yang dappat mempengaruhi derajat interaksi didalam kelompok. Maka dikemukakan istilah-istilah Nominal Group member dan Peripheral Group member. Seorang anggota Nominal Group dianggap oleh anggota-anggota lain sebagai seseorang yang masih berinteraksi dengan kelompok sosial yang bersangkutan akan tetapi interaksinya dengan anggota-anggota lain dari kelompok tadi berkurang. Seorang anggota Peripheral Group seolah-olah sudah tidak ada berhubungan lagi dengan kelompok yang bersangkutan sehingga kelompok tersebut tidak mempunyai kekuasaan apapun juga atas anggota tadi.Reference Group adalah kelompok sosial yang menjadi ukuran bagi seseorang (buka anggota kelompok tersebut)untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Dengan kata lain, seseorang bukan anggota kelompok sosial yang bersangkutan, mengidentifikasikan dirnya dengan kelompok tadi. Misalnya, seseoorang yang ingin sekali untuk menjadi mahasiswa, akan tetapi gagal dalam memenuhi persyaratan untuk memasuki salah satu perguruan tinggi, bertingkah laku sebagai mahasiswa, walaupun dia bukan mahasiswa.

8. Community dan SocietyCommunity adalah suatu persekutuan hidup yang oleh polak, disbutnya sebagi oraganisasi total kehidupan sosial dlam suatu wilayah tertentu.Unsur-unsur Community sentiment adalah :a. Seperasaan : unsur seperasaan akibat bahwa seseorang berusaha untuk mengidentifikasi dirinya dengan sebanyak mungkin orang dalam kelompok tersebut sehingga kesemuanya dapat menyebutkan dirinya sebagai kelompok kami, perasaan kami, dan lain sebagainya.b. Sepenaggungan : setiap individu sadar akan peranannya dalam kelompok dan keadaan masyarakat sendiri.c. Saling memerlukan : individu yang ergabung dalam masyarakat setempat merupakan dirinya bergantung pada comunitynya yang meliputi kebutuhan fisik maupun kebutuhan-kebutuhan psikologisnya.Perwujudan yang nyata daripada individu terhadap kelompoknya yaitu masyarakat setempat adalah berbagai kebiasaan masyarakat, perikelakuan-perikelakuan tertentu yang secara khas merupakan ciri masyarakat itu.Society adalah sering diterjemahkan seperti masyarakat, akan tetapi society sebenarnya tidak terikat pada adanya persamaan tempat tinggal. Society biasanya diartikan sebagai masyarakat pada umumnya.9. Organisasi SosialStephen Robins ( 1995 ) mendefinisikan organisasi sebagai kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan batasan yang relatif, yang diidentifikasikan yang bekerja relatif terus menerus, untuk mencapai tujuan bersama.Beberapa komponen yang terdapat dalam organisasi yaitu :a. Kesatuan sosial yaitu ada sejumlah orang yang saling berhubungan yang berlangsung relatif dan terus menerus.b. Dikoordinasikan yaitu ada unsur pengaturan dengan struktur yang jelas.c. Batasan yang relatif dapat diidentifikasikan artinya ada daftar keanggotaan termasuk pengurus yang dapat membedakan dengan orang lain yang bukan anggota.d. Bekerja relatif terus menerus, ada keterkaitan dan partisipasi anggota secara teratur.e. Organisasi ini ingin mencapai tujuan.Ada dua jenis Organisasi sebagai berikut :

Page 18: Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

a. Organisasi formalOrganisasi formal sifatnya lebih teratur, mempunyai struktur organisasi yang resmi terdapat perencanaan dan program yang akan dilaksanakan secara jelas. Contohnya, OSIS, PSSI, PWI dan lain sebagainya.b. Organisasi InformalSifatnya tidak resmi, tidak mempunyai struktur organisasi yang jelas, begitu juga perencanaan dan progaram-program yang akan dilaksanakan tidak dirumuskan secara jelas, kadang-kadang terjadi begitu saja secara spontan. Contohnya, karang taruna, kelompok pecinta sesuatu, fans clup suatu group musik atau orang-orang terkenal.

10. Kelas SosialMenurut Soerjono Soekanto, pengertian kelas sosial hampir sama dengan lapisan sosial, yaitu penentuan kedudukan seseorang dimasyarakat berdasarkan ekonomi seperti dilihat pada faktor uang, tanah, atau kekuasaan.Kriteria penggolongan kelas sosial. Antara lain :a. Besar jumlah anggotab. Kebudayaan yang samac. kelanggengand. Tanda, simbol, atau lambang yang merupakan ciri khase. Batas-batas ysng tegas bagi kelompok itu maupun kelompok lainf. Antagonisme tertentu.Contoh : kelas menengah, golongan pengusaha, kaum bangsawan.

11. KASTAIstilah kasta dipakai untuk menyebut setiap lapisan dalam masyarakat yang sifatnya turun menurun dan diperolehnya status ini sejak lahir secara permanen tanpa mengalami perubahan sampai dia meninggal dunia. Seperti pada masyatrakat Bali. Disana masyarakat terbagi menjadi emapat lapisan, yaitu : Brahmana, Satria, Waisya, dan Sudra.Sistem kasta ini makin jelas dan makin diperkuat oleh adat istiadat dan agama.Ciri-ciri kasta dapat disebutkan sebagai berikut :a. Penghormatan kepada anggota kasta yang lebih tinggi oleh kasta yang lebih rendah.b. Terhadap kasta yang lebih rendah selalu ditekankan tentang inferioritas yang melekat pada diri mereka.c. Kasta yang lebih rendah kurang mendapat kesempatan yang lebih baik seperti pendidikan yang baik, atau usaha yang lebih besar.d. Pria dari kasta yang lebih tinggi dapat kawin dengan wanita dalam kastanya atau dari kasta yang lebih rendah, sedangkan pria dari kasta yang lebih rendah hanya dapat kawin dengan wanita dari kastanya sendiri.

12. LEMBAGALembaga berarti suatu sistem norma untuk mencapai tujuan tertentu yang oleh masyarakat dianggap penting. Sistem norma tersebut mencakup gagasan, aturan, tata cara kegiatan, dan ketentuan sanksi ( reward system ).Ciri-ciri lembaga sosial menurut Gillin dan Gillin yaitu :1. Pola pemikiran dan perilaku yang terwujud dalam aktivitas-aktivitas masyarakat beserta hasil-hasilnya.

Page 19: Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

2. Mempunyai suatu tingkat kekekalan tertentu.3. Mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu.4. Mempunyai alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan lembaga tersebut.5. Memiliki lambang-lambang yang merupakan simbol untuk menggambarkan tujuan dan fungsi lembaga tersebut.6. Dalam merumuskan tujuan dan tata tertibnya, lembaga memiliki tradisi yang tertulis dan tidak tertulis.

Kelompok Sosial merupakan suatu kesatuan sosial yang terdiri dari dua individu atau lebih yang saling berinteraksi.

Massa adalah orang yang berkumpul sementara dan menginginkan kepentingan sesaat.

Masyarakat → B. Inggris (Society); Latin (Socius) → Kawah; Arab (Syaraka) → ikut sertaMasyarakat adalah suatu kesatuan hidup yang saling berinteraksi sesuai dengan adat istiadat secara continue terikat dengan identitas bersama.

1. Masyarakat desa → masyarakat yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani.2. Masyarakat kota → masyarakat yang sebagian besar penduduknya bekerja beragam.3. Masyarakat tradisional → masyarakat yang masih dipengaruhi oleh adat istiadat kebiasaan lama.4. Masyarakat pertanian → masyarakat yang sebagian besar bermata pencaharian dari petani.5. Masyarakat industri → masyarakat yang sebagian besar penduduknya bekerja disekitar industri.6. Masyarakat modern → masyarakat yang sudah majudan tidak dipengaruhi oleh adat istiadat kebiasaan lama. Ciri-Ciri Masyarakat

1. Masyarakat pedesaan- Kehidupan masyarakat lebih tergantung pada keadaan alam.

Page 20: Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

- Mata pencahariannya bertani, nelayan dan berternak.- Memiliki keragaman suku bangsa, bahasa, kepercayaan dan adat istiadat.- Ukuran pelapisan sosial ialah kepemilikan tanah dan kebangsawanan.- Masyarakat pedesaan cenderung teguh memegang nilai agama, etika dan moral.

2. Masyarakat perkotaan- Masyarakat kota tidak bergantung pada subur tidaknya keadaan alam.- Masyarakat perkotaan memiliki ciri-ciri sosial, kebudayaan dan pekerjaan masyarakat perkotaan ialah heterogen (beragam).- Ukuran pelapisan sosial ialah, kekayaan, pendidikan dan status sosial.- Masyarakat perkotaan berorientasi pada nilai-nilai ekonomi dan pendidikan.

3. Masyarakat tradisional- Pola sikap dan perilakunya sederhana baik dalam berfikir, berbahasa maupun bertindak.- Hubungan kekerabatan masih kuat, perbedaan kelas sosial tidak terlalu menonjol dan pelapisan masyarakatnya masih sederhana.- Alat-alat perlengkapan hidupnya masih sangat sederhana.- Sistem mata pencaharian pada umumnya bercocok tanam, berburu, maramu, berternak dan menangkap ikan.

Menurut Talcott Parsons, masyarakat pedesaan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :a. Evektivitas, yaitu semangat kasih sayang yang kuat.b. Orientasi kolektif, yaitu semangat kebersamaan dan partikularisme, paham yang mengutamakan kelompok daerah, aliran politik / masyarakat sendiri.c. Tradisionalisme, yaitu paham yang didasarkan pada adat istiadat lama.d. Diffuseness, yaitu sifat kekaburan.

Masyarakat pedesaan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :a. Netralitas afektif, yaitu sifat tidak mau memihak / acuh bila tidak menguntungkan baginya.b. Orientasi pada diri sendiri, sehingga sikap egois, emosional, dan individualistis.c. Universalisme, yaitu bersifat objektif dan global sesuai dengan perkembangan yang ada.d. Suka mengejar prestise, sehingga mobilitas sosial menjadi terbuka.e. Spesivitas, yaitu sikap tidak suka basa basi dalam hubungan sosial.

Page 21: Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

Pengertian dan Macam-macam Kelompok

1. Pengertian kelompok

Kelompok merupakan konsep yang sangat umum dipakai dalam sosiologi dan antropologi. Sebenarnya kelompok merupakan kumpulan manusia yang memiliki syarat-syarat tertentu, dengan kata lain tidak semua pengumpulan manusia dapat disebut sebagai kelompok.

Robert Biersted menyebut adanya tiga kriteria kelompok, yaitu: (1) ada atau tidaknya organisasi, (2) ada atau tidaknya hubungan sosial di antara warga kelompok, dan (3) ada atau tidaknya kesadaran jenis di antara orang-orang yang ada dalam kelompok dimaksud.

Berdasarkan analisis menggunakan tiga kriteria tersebut dalam masyarakat dikenal beberapa jenis atau macam kelompok, yaitu: (1) asosiasi, (2) kelompok sosial, (3) kelompok kemasyarakatan, dan (4) kelompok statistik.

Keterangan:

a. Asosiasi

Asosiasi merupakan kelompok yang memenuhi tiga kriteria Biersted tersebut. Suatu asosiasi atau organisasi formal terdiri atas orang-orang yang memiliki kesadaran akan kesamaan jenis, ada hubungan sosial di antara warga kelompok dan organisasi.

b. Kelompok sosial (Social Groups)

Kelompok yang para anggotanya memiliki kesadaran akan kesamaan jenis serta hubungan sosial di antara warganya, tetapi tidak mengenal organisasi, oleh Biersted disebut sebagai kelompok sosial.

c. kelompok kemasyarakatan (Societal Groups)

Kelompok kemasyarakatan merupakan kelompok yang berisi orang-orang yang memiliki kesadaran jenis saja, tidak ada hubungan sosial di antara orang-orang tersebut maupun organisasi, disebut sebagai kelompok kemasyarakatan (societal groups).

Misalnya kelompok laki-laki, kelompok perempuan. Orang sadar sebagai “sesama laki-laki” atau “sesama perempuan”, namun tidak ada organisasi ataupun komunikasi di antara mereka.

d. Kelompok statistik

Page 22: Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

Bentuk terakhir dari kelompok adalah kategori atau kelompok statistik, yaitu kelompok yang terdiri atas orang-orang yang memiliki kesamaan jenis (misalnya jenis kelamin, umur, pekerjaan, dan sebagainya), tetapi tidak memiliki satu pun dari tiga kriteria kelompok menurut Biersted.

Sebenarnya kelompok statistik bukanlah “kelompok”, sebab tidak memiliki tiga ciri tersebut. Kelompok statistik hanyalah orang-orang yang memiliki kategori statistik sama, misalnya kelompok umur (0-5 tahun, 6-10 tahun, dst.) yang dipakai dalam data penduduk Biro Pusat Statistik. Dalam kelompok ini sama sekali tidak ada organisasi, tidak ada hubungan antar-anggota, dan tidak ada kesadararan jenis.

2. Berbagai macam kelompok/asosiasi dalam masyarakat

a. In group-Out group

Ingroup (kelompok dalam) merupakan kelompok sosial di mana di antara anggota-anggotanya saling simpati dan mempunyai perasaan dekat satu dengan lainnya. Misalnya: kliq. Outgroup (kelompok luar) ialah kelompok yang berada di luar suatu kelompok yang ditandai oleh adanya antagonisme, prasangka atau antipati. Misalnya orang-orang kulit hitam di lingkungan orang-orang kulit putih. Klasifikasi kelompok demikian dikemukakan oleh W.G. Sumner (1940).

b. Kelompok Primer dan sekunder

Klasifikasi ini dikemukakan oleh C.H. Colley (1909). Kelompok primer dan sekunder dibedakan berdasarkan ada tidaknya ciri saling mengenal atau kerjasama yang erat dan bersifat personal di antara anggota-anggotanya. Kelompok dengan ciri demikian disebut kelompok primer, dan yang tidak disebut kelompok sekunder.

c. Gemainschaft dan Gesselschaft

Klasifikasi ini dikemukakan oleh Ferdinand Tonnies (1967). Gemainschaft (paguyuban) adalah suatu bentuk kehidupan bersama yang anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal. Hubungan antar-anggota kelompok paguyuban memiliki ciri : (1) intim, (2) privat, dan (3) eksklusif. Misalnya keluarga.

Menurut Tonnies, ada tiga tipe gemainschaft, yaitu: (1) gemainschaft by blood, contohnya keluarga atau kelompok kekerabatan (klen), (2) gemainschaft of place, misalnya orang-orang se-RT/RW, (3) gemainschaft of mind, yaitu paguyuban yang terdiri atas orang-orang yang memiliki jiwa atau ideology yang sama, sehingga meskipun bertempat kediaman yang saling berjauhan dan tidak memiliki kesamaan keturunan/keluarga tetapi tetap memiliki hubungan yang erat, intim, kekal dan dalam. Misalnya: kelompok keagamaan (umat), sekte, kelompok kebatinan, dan sebagainya.

Sedangkan Gesselschaft (patembayan) adalah suatu bentuk kehidupan bersama yang didasarkan pada ikatan lahir dan bersifat kontraktual. Contohnya: Sebuah Perusaahaan atau organisasi buruh.

Page 23: Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

d. Kelompok Formal dan Informal

Klasifikasi ini dikemukakan oleh van Doorn dan Lammers (1964). Kelompok formal merupakan kelompok yang mempunyai peraturan-peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan. Di dalam kelompok formal terdapat pembatasan yang tegas mengenai hak-hak, kewajiban, wewenang, dan tanggung jawab anggota-anggota kelompok sesuai dengan statusnya masing-masing, baik fungsional maupun struktural.

Kelompok informal merupakan kelompok yang dibangun berdasarkan hubungan-hubungan yang bersifat personal dan tidak ditentukan oleh aturan-atuan yang resmi.

e. Kelompok organik dan mekanik

Klasifikasi ini dikemukakan oleh Emmile Durkheim didasarkan pada ada tidaknya pembagian kerja dalam kelompok. Di dalam kelompok organik terdapat pembagian kerja yang rinci dan tegas di antara anggota-anggotanya, sedangkan pada kelompok mekanik tidak terdapat pembagian kerja. Ada tidaknya pembagian kerja ini menimbulkan pula sifat solidaritas antar-anggota yang berbeda. Pada kelompok organik terdapat solidaritas organik, dan dalam kelompok mekanik terdapat solidaritas mekanik.

f. Membership dan reference group

Klasifikasi ini dikemukakan oleh Robert K. Merton. Membership Group merupakan kelompok dengan anggota-anggota yang tercatat secara fisik sebagai anggota. Sedangkan reference group merupakan kelompok acuan, maksudnya orang menjadikan kelompok yang bersangkutan sebagai acuan bertindak dan berperilaku, walaupun secara fisik ia tidak tercatat sebagai anggota.

g. Kelompok-kelompok semu dan tidak teratur

1) kerumunan

Kerumunan ialah sekumpulan orang yang tidak terorganisir dan bersifat sementara. Suatu kerumumnan dapat memiliki pemimpin, tetapi tidak memiliki struktur dan pembagian kerja. Identitas seseorang akan tenggelam apabila berada dalam sebuah kerumunan.

Tipe-tipe kerumunan

a) Khalayak penonton (pendengar formal/formal audience)

Kerumunan demikian mempunyai perhatian dan tujuan yang sama, misalnya penonton bioskop, pengunjung khotbah agama, dsb.

b) Kelompok ekspresif yang direncanakan (planned expressive group)

Kerumunan yang terdiri atas orang-orang yang mempunyai tujuan sama tetapi pusat perhatiannya berbeda-beda, misalnya kerumunan orang-orang yang berpesta

Page 24: Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

c) Kumpulan orang yang kurang menyenangkan (inconvinent aggregations)

Dalam kerumunan semacam ini kehadiran orang lain merupakan halangan bagi seseorang dalam mencapai tujuan. Misalnya: antre tiket, kerumunan penumpang bus, dst.

d) Kumpulan orang-orang yang panik (panic crowd)

Ialah kerumunan yang terdiri atas orang-orang yang menghindari bencana/ancaman. Misalnya pengungsi

e) Kerumunan penonton (spectator crowd)

Yaitu kerumunan orang-orang yang ingin melihat sesuatu atau peristiwa tertentu. Kerumunan semacam ini hampir sama dengan formal audience, tetapi tidak terencana

f) Lawless crowd

Yaitu kerumunan orang-orang yang berlawanan dengan hukum, misalnya: acting mobs, yakni kerumunan orang-orang yang bermaksud mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik. Contoh lain: immoral crowd, seperti formal audience, tetapi bersifat menyimpang.

2) publik (massa)

Seringkali disebut dengan khalayak umum atau khalayak ramai. Publik semacam dengan kelompok hanya tidak menjadi kesatuan, hubungan sosial terjadi secara tidak langsung, melainkan melalui alat-alat komunikasi massa, seperti: media massa cetak, elektronik, termasuk pembicaraan berantai, desas-desus, dan sebagainya.