20
Kelompok 4 Adinda Lintang Suminar Cosa Rifki S Dwi Maesaroh Linda Ikasari Rusmala

Kerajaan Kediri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kerajaan Kediri Pemerintah, Ekonomi, Sosial Budaya, Agama

Citation preview

Page 1: Kerajaan Kediri

Kelompok 4

Adinda Lintang SuminarCosa Rifki SDwi MaesarohLinda IkasariRusmala

Page 2: Kerajaan Kediri

KERAJAAN KEDIRIKerajaan Kediri atau Kerajaan Panjalu merupakan

sebuah kerajaan besar yang terletak di daerah JawaTimur yang berdiri pada abad ke-12 ( antara tahun1042-1222 ), yang juga merupakan bagian darikerajaan Mataram Kuno .

Kerajaan ini berpusat di kota Daha . Dahamerupakan singkatan dari Dahanapura, yangberarti kota api. Nama ini terdapat dalam prasastiPamwatan yang dikeluarkan Airlangga tahun 1042 .

Page 3: Kerajaan Kediri

Berdirinya Kerajaan KediriPada tahun 1042, Raja Airlangga memerintahkan Mpu Bharada untuk membagi kerajaan

menjadi dua bagian. Kedua kerajaan tersebut dikenal dengan sebutan Jenggala dan Panjalu,yang dibatasi oleh gunung Kawi dan sungai Brantas. Tujuan pembagian agar tidak terjadipertikaian diantara kedua putranya. Pembagian Kerajaan Kahuripan menjadi Jenggala(Kahuripan) dan Panjalu (Kediri) dikisahkan dalam prasasti Mahaksubya (1289M), kitabNegarakertagama (1365 M), dan kitab Calon Arang (1540 M).

Begitu Raja Airlangga wafat, terjadilah peperangan antara kedua bersaudaratersebut. Panjalu dapat dikuasai Jenggala dan diabadikanlah nama Raja Mapanji Garasakan(1042 – 1052 M) dalam prasasti Malenga. Ia tetap memakai lambang Kerajaan Airlangga,yaitu Garuda Mukha.

Pada awalnya perang saudara tersebut, dimenangkan oleh Jenggala tetapi padaperkembangan selanjutnya Panjalu/Kediri yang memenangkan peperangan dan menguasaiseluruh tahta Airlangga. Dengan demikian di Jawa Timur berdirilah kerajaan Kediri dimanabukti-bukti yang menjelaskan kerajaan tersebut, selain ditemukannya prasasti-prasasti juga melaluikitab Kakawin Bharatayudha yang ditulis Mpu Sedah dan Mpu Panuluh yang menceritakan tentangkemenangan Kediri/Panjalu atas Jenggala

Page 4: Kerajaan Kediri

Pemerintahan

Sistem pemerintahan kerajaan Kediri terjadi beberapa kali pergantian kekuasaan , adapun raja – raja yang pernah berkuasa pada masa kerajaan Kediri adalah:

• Shri Jayawarsa Digjaya ShastraprabhuSri Jayawarsa adalah raja Kediri yang memerintah sekitar tahun 1104. Nama gelar abhisekanya ialah Sri Maharaja Jayawarsa Digjaya Sastraprabhu.• KameshwaraRaja ke dua kerajaan Kediri yang bergelar Sri Maharajarake Sirikan Sri Kameshwara Sakalabhuwanatushtikarana Sarwwaniwaryyawiryya Parakrama Digjayottunggadewa, yang lebih dikenal sebagai kameshwara I (1115 – 1130 )

Page 5: Kerajaan Kediri

• Jayabaya Raja kediri ketiga . Raja yang paling terkenal. Di bawah pemerintahannya Kediri mencapai kejayaan. Keahlian sebagai pemimpin politik yang ulung Jayabaya termasyur dengan ramalannya. Ramalan–ramalan itu dikumpulkan dalam satu kitab yang berjudul jongko Joyoboyo.• Prabu Sarwaswera• Prabu Kroncharyadipa • Srengga Kertajaya• Pemerintahan Kertajaya Raja terakhir pada masa Kediri. Kertajaya raja yang mulia serta sangat peduli dengan rakyat. Kertajaya dikenal dengan catur marganya yang berarti empat jalan yaitu darma, arta, kama, moksa.

Page 6: Kerajaan Kediri

KEHIDUPAN EKONOMI KERAJAAN KEDIRI

Page 7: Kerajaan Kediri

Ekonomi

Kediri terkenal dengan kehidupan masyarakatnya yang damai. Menurut berita Cina, masyarakat Kediri hidup berkecukupan. Penduduk wanitanya memakai kain sarung sampai bawah lutut dan rambutnya terurai. Rumah mereka bersih dan rapi, lantainya dari ubin berwarna hijau dan kuning. Dalam upacara perkawinan mereka memakai mas kawin dari emas dan perak. Masyarakatnya sering mengadakan pesta air (sungai atau laut) maupun pesta gunung sebagai ungkapan terima kasih kepada para dewa dan leluhur mereka .

Page 8: Kerajaan Kediri

Kehidupan perekonomian Kediri berpusat pada bidang pertanian dan perdagangan. Hasil pertanian masyarakat Kediri umumnya beras. Sementara barang-barang yang diperdagangkan antara lain emas, kayu cendana, dan pinang. Walaupun terletak di pedalaman, jalur perdagangan dan pelayaran maju pesat melalui Sungai Brantas yang dapat dilayari sampai ke pedalaman wilayah Kediri dan bermuara di Laut Selatan (Samudera Indonesia). Masyarakat Kediri juga sudah mempunyai kesadaran tinggi dalam membayar pajak. Mereka membayar pajak dalam bentuk natura yang diambil dari sebagian hasil bumi mereka.

Page 9: Kerajaan Kediri

Sosial Kehidupan sosial kemasyarakatan pada zaman Kerajaan Kediri dapat kita lihat dalam kitab Ling-Wai-Tai-Ta yang disusun oleh Chou Ku-Fei pada tahun 1178 M. Kitab tersebut menyatakan bahwa masyarakat Kediri memakai kain sampai bawah lutut dan rambutnya diurai. Rumah-rumahnya rata-rata sangat bersih dan rapi. Lantainya dibuat dari ubin yang berwarna kuning dan hijau. Pemerintahannya sangat memerhatikan keadaan rakyatnya sehingga pertanian, peternakan, dan perdagangan mengalami kemajuan yang cukup pesat.Ada tiga golongan masyarakat berdasarkan kedudukan dalam pemerintahan kerajaan:1. Golongan masyarakat pusat (kerajaan),dalam lingkungan raja dan beberapa kaum kerabatnya serta kelompok pelayannya.2. Golongan masyarakat thani (daerah),terdiri atas para pejabat atau petugas pemerintahan di wilayah thani (daerah).3. Golongan masyarakat non pemerintah,yaitu golongan masyarakat yang tidak mempunyai kedudukan dan hubungan dengan pemerintah secara resmi atau masyarakat wiraswasta.

Page 10: Kerajaan Kediri

Budaya

Kebudayaan di kerajaan kediri 2 diantaranya yaitu:• Kebudayaan jaranan

Jaranan menyuguhkan berbagai atraksi menarik yang kadang mampu membangkitkan rasa takjub.Atraksi gerak pemain dengan diiringi tabuhan gamelan serta sesekali diselingi unsur magis .

• Kebudayaan kethek ogleng kediri Tari yang dicuplik dari kisah asmara Panji Asmarabangun dan Dewi Kilisuci dll.

Page 11: Kerajaan Kediri

Seni sastra juga mendapat banyak perhatian pada zaman Kerajaan Panjalu-Kediri.Pada tahun 1157 Kakawin Bharatayuddha ditulis oleh Mpu Sedah dan diselesaikan Mpu Panuluh. Kitab ini bersumber dari Mahabharata yang berisi kemenangan Pandawa atas Kurawa, sebagai kiasan kemenangan Sri Jayabhaya atas Jenggala.

Selain itu, Mpu Panuluh juga menulis Kakawin Hariwangsa dan Gatotkacasraya. Terdapat pula pujangga zaman pemerintahan Sri Kameswara bernama Mpu Dharmaja yang menulis Kakawin Smaradahana. Kemudian pada zaman pemerintahan Kertajaya terdapat pujangga bernama Mpu Monaguna yang menulis Sumanasantaka dan Mpu Triguna yang menulis Kresnayana.

Page 12: Kerajaan Kediri

Benda-benda dan Bangunan Peninggalan Kerajaan Kediri

1. Candi PenataranCandi termegah dan terluas di Jawa Timur ini terletak di lereng barat daya Gunung Kelud, di sebelah utara Blitar. Dari prasasti yang tersimpan di bagian candi diperkirakan candi ini dibangun pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kediri sekitar tahun 1200 Masehi dan berlanjut digunakan sampai masa pemerintahan Wikramawardhana, Raja Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1415.

Page 13: Kerajaan Kediri

2. Candi Gurah

Candi Gurah terletak di kecamatan di Kediri, Jawa Timur. Pada tahun 1957 pernah ditemukan sebuah candi yang jaraknya kurang lebih 2 km dari Situs Tondowongso yang dinamakan Candi Gurah namun karena kurangnya dana kemudian candi tersebut dikubur kembali.

Page 14: Kerajaan Kediri

3. Arca Buddha Vajrasattva

Arca Buddha Vajrasattva ini berasal dari zaman Kerajaan Kediri (abad X/XI). Dan sekarang merupakan Koleksi Museum für Indische Kunst, Berlin-Dahlem, Jerman.

Page 15: Kerajaan Kediri

4. Prasasti Kamulan

Prasasti Kamulan ini berada di Desa Kamulan, Trenggalek, Jawa Timur. Prasasti ini dibuat dan dikeluarkan pada masa pemerintahan Raja Kertajaya, pada tahun 1194 Masehi, atau 1116 Caka. Melalui prasasti ini disebutkan bahwa hari jadi dari Kabupaten Trenggalek sendiri tepatnya pada hari Rabu Kliwon, tanggal 31 Agustus 1194.

Page 16: Kerajaan Kediri

5. Prasasti GalunggungPrasasti ini terletak di Rejotangan, Tulungagung. Di sekeliling prasasti Galunggung banyak terdapat tulisan memakai huruf Jawa kuno. Tulisan itu berjajar rapi. Total ada 20 baris yang masih bisa dilihat mata. Sedangkan di sisi lain prasasti beberapa huruf sudah hilang lantaran rusak dimakan usia. Di bagian depan, ada sebuah lambang berbentuk lingkaran. Di tengah lingkaran tersebut ada gambar persegi panjang dengan beberapa logo. Tertulis pula angka 1123 C di salah satu sisi prasasti.

Page 17: Kerajaan Kediri

6. Prasasti Jaring

Prasasti Jaring yang bertanggal 19 November 1181. Isinya berupa pengabulan permohonan penduduk desa Jaring melalui Senapati Sarwajala tentang anugerah raja sebelumnya yang belum terwujud.vDalam prasasti tersebut diketahui adanya nama-nama hewan untuk pertama kalinya dipakai sebagai nama depan para pejabat Kadiri, misalnya Menjangan Puguh, Lembu Agra, dan Macan Kuning.

Page 18: Kerajaan Kediri

7. Prasasti Panumbangan

Pada tanggal 2 Agustus 1120 Maharaja Bameswara mengeluarkan prasasti Panumbangan tentang permohonan penduduk desa Panumbangan agar piagam mereka yang tertulis di atas daun lontar ditulis ulang di atas batu. Prasasti tersebut berisi penetapan desa Panumbangan sebagai sima swatantra oleh raja sebelumnya yang dimakamkan di Gajapada. Raja sebelumnya yang dimaksud dalam prasasti ini diperkirakan adalah Sri Jayawarsa.

Page 19: Kerajaan Kediri

AgamaCorak agama masa Kediri dapat disimpulkam dari peninggalan-

peninggalan arkeologi yang ditemukan diwilayah kediri.Candi Gurah dan candi Todo Wongso menunjukkan latar belakang agama Hindu,khususnya Siwa (berdasarkan jenis-jenis arcanya).Petirtaan Kepung kemungkinan besar juga bersifat Hindu karena tidak tampaknya unsur-unsur Budhisme pada bangunannya.

Beberapa prasasti menyebutkan nama abhiseka rajayang berarti penjelmaan Wisnu. Akan tetapi,hal ini tidak langsung membuktikan bahwa wisnuisme berkembang pada saat itu karena landasan filosofis yang dikenal di Jawa pada masa itu selalu menganggap raja sama dengan dewa Wisnu dalam hal sebagai pelindung rakyat dan dunia atau kerajaan.

Secara umum bahwa agama Hindu,khususnya pemujaan kepada Siwa mendominasi perkembangan agama pada masa Kediri. Hal ini tercermin dari temuan prasasti,arca-arca,maupun karya-karya sastra Jawa Kuno yang berasal dari masa ini.

Page 20: Kerajaan Kediri

Sekian dan Terimakasih...