Mengapa Saya Beragama Islam Oleh: Marhadi Muhayar, Lc., M.A. Khutbah Pertama ْ نُ د هْ ش .) ن يِ م ل ا عْ لِ لً ة مْ ح ا رّ لِ # $ اك& نْ ل سْ ر ا مو( : ي0 ب& لن ل ال ، وقِ ن ي ق ي ل وِ ان مْ يِ # اْ الِ 0 ا ب& اب0 ب ح يِ & دّ ل ، ِ نْ B يِ 0 نُ مْ لِ ّ ق حْ لِ $ كِ ل مْ لِ لةلِ J ُ دْ م حْ لِ رَ رْ 0 بلا نِ مِ ةِ 0 ب نْ وُ ك& نِ ل، ي دُ هْ ل اِ 0 ب وِ مْ يِ و ق لِ م لاْ سِ # لا اِ 0 ا ب& ب اء0 جُ ةُ لْ وُ س ر وُ هُ دْ 0 ن عً دّ م حُ مّ نُ د هْ ش وُ ة ل$ كْ يِ ر ش لاُ ه دْ ج وُ لةلّ لاِ # ة لِ # لا ي دّ ر ل وِ اء قّ ش ل نِ م ا& ن سُ & فْ & نِ ةِ 0 بُ نْ وُ ص& ن ، وِ ء د عُ ّ ش ل. ٍ ان سْ حِ q اِ r بْ مُ ه عِ 0 ي تْ ن م ، و ن عي م0 ح ار ن& حلا ة0 حاب ص ، و نB ي0 نB ي لط | لة ي عل ، و ن لي س ر م ل اء و نr ن& يلا م ي ا& جJٍ، دّ م حُ م ا& بِ دِ ّ ن س ي ل عِ ّ ل صّ مُ هّ ل لُ دْ ع0 ن اّ م . ِ نْ يِ ّ لدِ مْ و ي ى لِ # . Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan oleh Allah Swt… Pada kesempatan yang berbahagia ini, di hari jumat yang sangat cerah dan damai ini, izinkanlah saya berwasiat, baik bagi diri saya sendiri, maupun bagi hadirin sekalian, untuk selalu dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan diri kita kepada Allah Swt. Karena hanya dengan bekal iman dan takwa sajalah, kita akan selamat, baik di dunia, maupun di akhirat. Dalam khutbah Jum’at kali ini, saya ingin menyampaikan sebuah materi yang berkaitan dengan akidah dan pemahaman kita tentang kebenaran ajaran Islam. Karenanya saya merasa perlu untuk sedikit menyinggung kekeliruan-kekeliruan ajaran agama lain, utamanya ajaran Kristen, karena agama yang satu inilah yang cukup memberikan penetrasi signifikan bagi kualitas beragama umat Islam Indonesia. Di sini saya ingin mengatakan, dalam memeluk agama Islam ini, sudahkah kita benar-benar meyakini hakikat dan kebenaran risalah Islam? Apakah kita beragama Islam hanya karena orangtua kita beragama Islam? Ataukah karena memang, kita telah menemui kebenaran dan kesucian hanya ada di dalam Islam? Saya hanya ingin berkata, bagaimanakah sekiranya, jika kita dilahirkan dalam sebuah keluarga yang bukan beragama Islam, akankah kita memeluk agama ini? Akankah kita berupaya mencari kebenaran? Ataukah malah sebaliknya? Inilah barangkali, materi yang ingin saya sampaikan, agar paling tidak, sejak sekarang, keislamanan kita betul-betul
1. Mengapa Saya Beragama Islam Oleh: Marhadi Muhayar, Lc., M.A.
Khutbah Pertama . .Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan oleh Allah
SwtPada kesempatan yang berbahagia ini, di hari jumat yang sangat
cerah dan damai ini,izinkanlah saya berwasiat, baik bagi diri saya
sendiri, maupun bagi hadirin sekalian, untukselalu dapat
meningkatkan keimanan dan ketakwaan diri kita kepada Allah Swt.
Karenahanya dengan bekal iman dan takwa sajalah, kita akan selamat,
baik di dunia, maupun diakhirat.Dalam khutbah Jumat kali ini, saya
ingin menyampaikan sebuah materi yang berkaitandengan akidah dan
pemahaman kita tentang kebenaran ajaran Islam. Karenanya saya
merasaperlu untuk sedikit menyinggung kekeliruan-kekeliruan ajaran
agama lain, utamanya ajaranKristen, karena agama yang satu inilah
yang cukup memberikan penetrasi signifikan bagikualitas beragama
umat Islam Indonesia.Di sini saya ingin mengatakan, dalam memeluk
agama Islam ini, sudahkah kita benar-benarmeyakini hakikat dan
kebenaran risalah Islam? Apakah kita beragama Islam hanya
karenaorangtua kita beragama Islam? Ataukah karena memang, kita
telah menemui kebenaran dankesucian hanya ada di dalam Islam? Saya
hanya ingin berkata, bagaimanakah sekiranya, jikakita dilahirkan
dalam sebuah keluarga yang bukan beragama Islam, akankah kita
memelukagama ini? Akankah kita berupaya mencari kebenaran? Ataukah
malah sebaliknya?Inilah barangkali, materi yang ingin saya
sampaikan, agar paling tidak, sejak sekarang,keislamanan kita
betul-betul tumbuh dari lubuk hati dan keyakinan kita sendiri,
bukan karenapengaruh orangtua, keluarga, teman, atau pergaulan dan
lingkungan. Sebab, kalau keimanankita hanya berdasarkan orangtua,
teman, pergaulan atau lingkungan, keimanan kita akanmudah rapuh dan
luntur, mudah terombang-ambing di saat badai datang menerpa.
Ibaratsebuah pohon, kalau akarnya kuat menghunjam ke dasar bumi,
dia akan mampu berdiridengan kokoh, meski badai datang menerpa,
meski gempa datang melanda. Karena di saatini, ancaman keimanan
kaum muslimin semakin berat dan bertubi.Fitnah yang di arahkan
kepada Agama kita ada di mana-mana, entah itu berupa
cemoohan,penghinaan, bahkan intimidasi sangat sering kita jumpai di
negeri kita Indonesia. SetelahTimor-timur atau yang dikenal dengan
Timor Leste lepas dari pangkuan Indonesia, Malukumulai menampakkan
riak-riaknya. Dan kasus Ambon maupun Poso, masih berlarut,
takkunjung usai hingga kini. Terkadang, agama yang diturunkan
sebagai rahmatan lilalamin inibegitu mudahnya dijadikan alat
politik, suatu ketika ia dijadikan tumbal dengan label
Islamfundamentalis, Islam identik dengan kekerasan, darah, pedang,
dan terorisme. Di sisi lain, Iakerap dijadikan tunggangan politik,
hanya untuk meraih dukungan mayoritas.Cobaan dan fitnah-fitnah
tersebut belum lagi selesai, umat ini sudah dihadapakan oleh
2. sulitnya memenuhi kebutuhan hidup, pada saat yang bersamaan,
upaya pemurtadan darikalangan misionaris agama lain begitu gencar
dan sistematis dengan berbagai kemudahan danfasilitas yang mereka
tawarkan: uang, makanan, pakaian, obat-obatan maupun
pekerjaan.Dalam kondisi seperti ini, kalaulah bukan karena
pertimbangan negeri akhirat, kalaulahbukan karena mahalnya iman,
kalaulah bukan karena demi mencapai ridha Allah, niscaya kitaakan
mudah teromang-ambing dan tergelincir oleh derasnya ujian dan
cobaan tadi.Maasyiral muslimin rahimakumullah....Dikatakan bahwa
agama Islam adalah agama yang paling benar dan paling lurus. Dari
manakita dapat mengatakan bahwa Islam adalah agama yang paling
benar dan paling lurus? Apadasarnya? Karena semua agama pasti akan
mengaku bahwa agamanyalah yang paling benardan paling lurus
ketimbang agama yang lainnya!Dalam posisi seperti ini, maka rasio
atau akal menempati urutan paling atas sebagaiparameter yang dapat
diterima oleh semua pihak di dalam mengukur kebenaran suatu
agama.Maka berdasarkan akal-lah kita akan berupaya melihat
bukti-bukti kebenaran agama Islamdibandingkan dengan agama yang
lainnya.Jamaah sidang Jumat yang dimuliakan oleh Allah
Swt....Diantara bukti kebenaran Islam yang dapat diterima oleh akal
adalah sebagai berikut:Pertama, Islam mempunyai pedoman hidup yang
sempurna dan menyeluruh.Allah Swt berfirman: ()98 :Telah kami
turunkan kepadamu Al-Quran untuk menjelaskan segala sesuatu, dan
sebagaipetunjuk, rahmat maupun kabar gembira bagi orang-orang yang
berserah diri. (An Nahl:89).Tidak ada satu agama pun di dunia ini,
baik Kristen, Yahudi, Sinto, Hindu, Budha, maupunKonghucu yang
mengatur seluruh kehidupan manusia sampai kepada hal-hal yang
palingkecil dan rumit sekalipun, kecuali Islam. Islam sebagai
rahmatan lilalamin telah memberikanpetunjuk dan dan arahan sangat
sempurna dalam berbagai lini kehidupan, mulai dari
masalahperorangan dan masyarakat, moril dan materil, ekonomi dan
politik, hukum dan budaya,maupun permasalahan nasional dan
internasional, sampai kepada masalah yang dianggapringan dan
sepele, semisal tidur, gunting kuku, dan buang hajat Semuanya ada
diatur didalam Islam. Bagaimana dengan agama lain?Jika kita
menyingung agama Kristen, maka sudah dapat kita pastikan, bahwa
agama yangsatu ini tidak mempunyai hukum syariat seperti agama
Islam. Tidak ada dalam sejarah,bahwa umat kristen memiliki produk
hukum seperti umat Islam. Bagaimana bisa kaumkristiani mempunyai
kesempurnaan syariat dan hukum, kalau kitab injilnya sendiri
baruditulis 270 tahun sepeninggal nabi Isa As. Menggunakan bahasa
yunani lagi! bukan bahasaAsli nabi Isa As sebagai pembawa
risalahnya. Umat budha, hindu? Apalagi! Dulu di negerikita, pernah
marak dengan masalah undang-undang perkawinan Islam, yang ditolak
mentah-mentah oleh rekan-rekan non-Islam. Mengapa mereka menolak,
atau tidak mengusulkanundang-undang perkawinan ala agama mereka?
Bukan karena mereka tidak mau, tapi lebihkarena mereka tidak
memiliki undang-undang perkawinan, pidana, maupun perdata
dalamagama mereka.
3. Tetapi sebaliknya, Islam mengatur seluruh kebutuhan manusia,
sejak dia lahir sampai diameningal dunia, bahkan sampai kehidupan
setelah dunia ini.Kedua: Bersatunya Benda dan RohaniIslam tidak
memisahkan antara kebutuhan benda dan rohani. Malah Islam memandang
hidupini sebagai satu kesatuan antara kebutuhan materi maupun
spiritual, dan mengajarkan bahwakebendaan dan kerohanian adalah dua
hal yang selalu harus berdampingan. Sehingga Islamtidak menjadi
penghalang antara manusia dan kepentingan hidupnya. Islam
mengajarkanumatnya untuk menjadikan dunia sebagai sarana menggapai
kebahagiaan akhirat denganjalan takwa.Bahkan Al-Quran mencela
orang-orang yang tidak memanfaatkan nimat harta sebagaikarunia
Allah: ()23 :Katakanlah, siapa yang melarang perhiasan Allah yang
dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan rizqi yang baik-baik.
Katakanlah, itu untuk orang-orang yang beriman dalamkehidupan di
dunia ini, terlebih pada hari akhirat nanti. Begitulah Aku
menjelaskan ayat-ayat-Ku untuk orang-orang yang mengetahui.
(Al-Araf: 32)Dalam agama lain tidak ada keseimbangan dua unsur ini.
Sebagaimana kita tau, fahamkapitalisme begitu mendewa-dewakan
materi, bahkan komunisme melupakan wujud dankeberadaan tuhan sama
sekali. Berapa banyak pula agama semisal Budha dan Hindu, yanglari
dari kenyataan hidup ini, dengan menjalani hidup kerahiban dan
pertapaan di goa-goa.Bahkan ada agama yang mengekang fitrah
kemanusiaannya dengan mengharamkan nikahbagi sebagian pemeluknya,
bahkan bagi para pendetanya.Ketiga: Ada keseimbangan antara
perorangan dan kemasyarakatanIslam menjamin hak-hak azasi manusia
dan tidak membenarkan siapapun juga untukmerobek-robek atau
menguranginya. Al-Quran menyatakan: ()93 :Dan bahwasanya seorang
manusia tidak akan memperoleh selain apa yang telah diausahakan.
(An Najm: 39)Di lain pihak, Islam selalu menanamkan dalam jiwa
manusia rasa tanggung jawab sosial,mengatur kehidupan manusia dalam
masyarakat dan negara, dan mengikutsertakan setiaporang dalam usaha
menegakkan kemaslahatan umum.Al-Quran menyatakan: ()91 :"Dan dalam
harta kekayaan mereka ada bagian hak yang dibutuhkan oleh yang
meminta danmiskin." (Adz-Dzariyat: 19)Nabi bersabda: Tidaklah
beriman kepadaku orang yang tidur dengan perut kenyang,sedangkan
tetangganya kelaparan, dan dia mengetahuinya. (Riwayat
Al-Bazar)Keempat, Stabil dan BerkembangAl-Quran dan Sunnah
mengandung petunjuk-petunjuk abadi dari Tuhan pencipta
sekalianalam, Tuhan yang tidak dibatasi oleh rentang waktu dan
dimensi tempat memberi petunjuk-petunjuk yang berkaitan dengan
kepentingan perorangan maupun yang bertalian denganmasyarakat,
sampai hal-hal yang paling rinci dan sepele dalam kehidupan di
dunia inisebagaimana yang telah kita singgung, apalagi hal-hal
besar semacam politik (yang dikenaldalam Islam dengan khilfah dan
Immah), masalah keamanan dan kriminalitas (yangdikenal dalam Islam
dengan hukum Jinayah), maupun pendidikan yang dikenal Islam
denganilmu Tarbiyah. Pokok-pokok itu semua telah diajarkan oleh
Islam dan ditegaskankesempurnaannya pada pada saat nabi
melaksanakan haji Wada, ketika wukuf di padang
4. Arafah, dengan turunnya firman Allah Swt: ()3 :Pada hari
ini, telah kusempurnakan bagi kalian agama ini, telah kucukupkan
nikmatku, dantelah kuridhai Islam sebagai agama kalian.Salah satu
kunci kestabilan dan elastisitas Al-Quran yang kekal dan abadi,
sehingga tetapseiring dan sejalan dengan perkembangan zaman ini
adalah, dengan tetap terbukannya pintuIjtihad dan Qiyas dalam
masalah-masalah yang belum timbul pada zaman nabi, namun Ijtihaddan
Qiyas (analogi) harus tetap berdasarkan dalil dari Al-Quran dan
Hadis, tidak bolehmenyeleweng daripadanya, karena pijakan dan
dasar-dasarnya telah di atur di dalam Al-Quran dan Hadis
tersebut.Dalam agama lain methode atau cara semacam ini, tidak
ditemukan sama sekali!Kelima, Universal dan KemanusiaanFirman Allah
Swt: ()701 :Tidaklah Aku mengutus engkau, melainkan sebagai rahmat
untuk seluruh alam. (Al-Anbiya 107).Menurut ajaran Islam, manusia
itu semuanya sama, walau berlainan warna kulit, bahasa,keturunan
dan kebangsaannya. Nabi Saw bersabda:Hadis lain:( ) Setiap orang
dari kamu berasal dari Adam, dan Adam berasal dari tanah, tidak
adaperbedaan antara yang Arab maupun yang bukan Arab, semuanya
sama, kecuali taqwanya.(Al hadis).Islam berpandangan universal,
global dan International, karena Islam untuk semua kalangandan
bangsa. Sangat berbeda dengan agama lain semisal agama Kristen.
Agama kristen hanyadiperuntukkan bagi kaum bani Israel. Nabi Isa
sendiri yang telah mengatakan demikian, danironisnya, mengapa
orang-orang yang mengaku sebagai pengikutnya
menyebarluaskannyabahkan memaksakannya?Di dalam Matius pasal 15
ayat ayat 24 disebutkan: "Ketika seorang perempuan dari
Kanaandatang di hadapan Kristus mengemis-mengemis padanya supaya
mengobati anaknya, laluapakah katanya ? Maka jawab Yesus: "Tiadalah
aku disuruhkan kepada yang lain, hanyakepada segala domba yang
sesat di antara Bani Israil".Demikian juga di dalam Matius pasal 1
ayat 21 disebutkan: "Maka Ia akan beranakkanseorang anak laki-laki,
dan hendaklah engkau menamakan Ia Yesus, karena Ia-lah yang
akanmelepaskan kaumnya dari pada segala dosanya". Sekali lagi
melepaskan kaumnya. Katakaum di sini adalah Bani Israil, tidak
lebih.Dalam kitab Perbuatan Rasul-rasul pasal 5 ayat 31 juga
disebutkan: "Ia inilah ditinggalkanoleh tangan kanan Allah menjadi
Raja dan Juru Selamat akan mengaruniakan tobat kepadaBani Israil
dan jalan ampunan dosa".Kalau demikian adanya, orang dapat
mengatakan, apakah faedahnya orang-orang Kristenmenyebarkan
agamanya kepada manusia yang bukan Bani Israil. Sedangkan Yesus
sendiritidak berbuat demikian. Apakah cara yang demikian tidak bisa
dinamakan melangkahi ajaranYesus.Keenam, mudah, rasional dan
praktisAjaran Islam begitu mudah, masuk akal dan praktis. Baik
Al-Quran maupun hadis nabi,memerintahkan manusia untuk menuntut
ilmu dan menggunakan akal sehatnya.Dan sungguh telah Aku jadikan
untuk isi Jahannam para jin dan manusia, yang punya hatitidak
digunakan untuk mengerti, punya mata tidak digunakan untuk melihat
dan punyatelinga tidak digunakan untuk mendengar. Mereka tidak
berbeda dengan hewan ternak,bahkan lebih sesat. Mereka itulah
orang-orang yang lalai. (Al-Araf 179).
5. Konsep agama Islam dalam masalah ketuhanan sangat masuk
akal, tidak rumit dan njlimetseperti agama lain. Salah satu contoh
agama yang tidak masuk di akal adalah agama yangmenyembah bebatuan,
patung, binatang dan arwah nenek moyang seperti hindu. Ada jugayang
menyembah banyak tuhan seperti budha dan Kristen.Menurut ajaran
Kristen, nabi Isa adalah Tuhan anak. Dan Allah tuhan Bapak,
sedangkanmalaikat Jibril sebagai Roh Qudus, salah satu tuhan dari
yang tiga atau trinitas, satu dalamtiga, tiga dalam satu. Bagaimana
bisa dikatakan tuhan itu tunggal kalau dia ada tiga? Kalausistem
ketuhanan serumit itu dan tidak masuk akal, sangat bisa dipastikan
ada tuhan yangotoritas atau kesewenangannya terbatas atau dibatasi
oleh tuhan lain, masuk akalkah ini?Karenanya tidak mengherankan
kalau ratusan ribu, bahkan jutaan orang-orang barat kini
telahmemeluk agama Islam dengan kesadaran sendiri dan tanpa
paksaan. Di Prancis saat ini, umatIslam sudah berjumlah 7 juta
jiwa, dan di Amerika Serikat agama Islam menjadi agamatercepat
kedua dalam hal pertumbuhannya.Belum lagi masalah dosa warisan,
bahwa setiap bayi yang lahir dari perut ibunya memilikidosa warisan
dari Nabi Adam dan Hawa karena durhaka kepada Allah Swt dengan
memakanbuah khuldi, hingga diturunkan ke bumi. Seorang anak yang
tidak tahu-menahu, bukankarena perbuatannya, telah ditimpakan
dosa?! Berarti kalau anak kecil itu meninggal dunia,maka dia akan
masuk neraka, dimanakah keadlilan Tuhan? Sangat kontras dengan
Islam,bahwa setiap anak yang baru dilahirkan adalah suci sampai ia
mencapai usia akil-balig.Bernard Shaw berkata: "Saya menghormati
agama Muhammad, karena vitalitasnya yangmengagumkan. Agama Muhammad
adalah satu-satunya agama yang jelas bagi saya. Sayatelah
mempelajari kehidupan orang ini, orang yang sangat mengagumkan,
diapun sangat jauhdari sifat anti Kristus, dialah semestinya yang
mendapat gelar Juru Selamat Kemanusiaan.Ketujuh, Ajaran-ajarannya
Terpelihara dari PerubahanAjaran-ajaran Islam dalam Al-Quran tetap
atas dasar dan nash-nya yang semula sejak 14abad yang lalu, tanpa
berganti satu hurup pun. sebagaimana yang dijanjikan oleh Allah
Swtdalam Al-Quran: Kamilah yang telah menurunkan Al-Quran dan
kamilah yang akan menjaganyaHal ini diakui oleh para kritikus non
Muslim. Profesor Reynold A. Nicholson dalam bukunya"Literary
History of the Arabs" pada halama 413 menyatakan:"Al-Quran adalah
suatu dokumen kemanusiaan yang luar biasa, menerangkan setiap
phasehubungan Muhammad dengan segala kejadian yang dihadapinya
selama hidupnya, sehinggakita mendapat bahan yang unik dan tahan
uji keasliannya, sehingga kita dapat mengikutiperkembangan Islam
sejak permulaannya sampai sekarang. Semua itu tidak adabandingannya
dalam agama-agama Buddha atau Kristen, maupun dalam
agama-agamalainnya."Islam adalah agama yang paling sempurna bagi
kemanusiaan, dulu, sekarang dan yang akandatang. Segi-segi itulah
yang telah menarik beratus-ratus juta ummat manusia ke dalamnyadari
semua kalangan. Mereka semua yakin bahwa Islam adalah agama yang
hak dan benar,jalan hidup yang lurus yang seharusnya dilalui oleh
manusia. Hal itu akan tetap menarikmereka di waktu-waktu yang akan
datang, para manusia yang jiwanya bersih dan ikhlasdalam mencari
kebenaran. .Khutbah kedua . .
6. Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan oleh Allah Swt...Kita
merasakan dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia, munkarat masih
sangat merajalela.Tindak Kriminalitas, aksi pornografi dan
pendidikan mesum kian semarak. Baik tabloid,majalah dan CD-CD porno
begitu mudahnya didapatkan, para selebritis dan artis yang
adacenderung meniru gaya Inul, bahkan kian menjadi dan semakin
parah.Di sini saya hanya ingin mengatakan, bahwa membina diri,
keluarga maupun keturunan kitadi jaman ini untuk menjadi
manusia-manusia bertauhid dan berbudi luhur tidaklah
semudahmembalikkan telapak tangan, tetapi membutuhkan usaha, upaya
dan kegigihan. Kalaulah kitamempunyai keturunan, marilah kita
arahkan mereka untuk menjadi manusia-manusia yangberbudi luhur dan
selamat baik di dunia maupun di akhirat, namun bukan hanya
denganmenitipkannya di sekolah atau di pengajian, tetapi perlu
adanya tindakan pro-aktif dari paraorang tua itu sendiri, sebab
pengaruh orangtua atau keluarga sangatlah besar dalammembentuk
watak dan kepribadian anak. Masa depan anak dan keluarga baik di
duniamaupun di akhirat, merupakan tanggungjawab para pimpinan
keluarga, karenanya Allahmengatakan: ()6 :Wahai orang-orang yang
beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. . !
7. MEMBENTUK MUSLIM SEJATI Oleh: Marhadi Muhayar, Lc., M.A
Khutbah Pertama Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan oleh Allah
SwtSelaku khatib Jumat kali ini, izinkanlah saya berwasiat baik
bagi diri saya pribadi, maupunbagi hadirin sekalian, untuk selalu
meningkatkan keimanan dan ketakwaan diri kita kepadaAllah Swt.
Lebih dari 50 kali di dalam Al-Quran Allah Swt berfirman:
Ittaqullh,bertakwalah kamu sekalian kepada Allah! Pengulangan yang
teramat sering ini menunjukkanbahwa, takwa sangatlah penting
artinya bagi setiap muslim. Karena hanya dengan takwakepada Allah
sajalah, kita akan dapat hidup bahagia, baik di dunia ini maupun di
akhirat.Melalui khutbah Jumat kali ini, saya ingin menyampaikan
sebuah materi tentang bagaimanakiat membentuk diri ini menjadi
seorang muslim sejati?Masyiral muslimn rahimakumullh...Saat ini,
banyak orang mengaku dirinya sebagai muslim. Data statistik dunia
terakhirmenunjukan ada 1,7 milyar lebih di dunia ini jumlah
penduduk dunia yang beragama Islam.Tapi, dari sekian jumlah yang
ada itu, sangat sedikit yang memiliki kepribadian sebagaiseorang
muslim. Selebihnya, mempunyai kepribadian terpisah (split
personality). Orangsemacam ini agamanya saja sebagai muslim, namun,
perilaku, sikap, dan tindakannya samasekali tidak menunjukkan
keislamannya. Kalau demikian adanya, bagaimana Islam dapatmenjadi
rahmah? Jika para pemeluknya tidak memahami, menghayati dan
mengamalkanIslam? Persis seperti apa yan telah disinggung oleh
rasulullah Saw: ()5473 : Rasulululullah Saw bersabda: suatu saat
nanti kalian akan dikeroyoki oleh berbagai sukubangsa seperti
mereka mengeroyoki makanan. Salah seorang bertanya: Apakah kami
saatitu minoritas ya Rasululullah? Tidak, jawab Rasulullah, bahkan
kalian saat itu mayoritas,tetapi hanya bagai busa. Allah hilangkan
rasa takut di hati musuh-musuh kalian dan Allahtumbuhkan di dalam
hati kalian kehinaan! Lantas ada yang bertanya: Kehinaan
bagaimanaya Rasululullah? Nabi pun menjawab: cinta dunia dan takut
mati.Lihatlah kondisi masyarakat kita saat ini yang berada dalam
keadaan lemah, hina, rendah diri,terbelakang, dan ditimpa berbagai
krisis maupun perpecahan. Lengkap sudah segalapenderitaan yang ada,
berbagai simbol negatif pun tersematkan di dada-dada bangsa
kita,
8. bangsa yang tidak beradab dan tidak bermoral! Padahal dahulu
Indonesia di kenal sebagaibangsa yang sangat santun dan welas asih!
Mengapa ini bisa terjadi? Nyawa manusia lebihrendah harganya dari
sekarung beras. Hanya karena gara-gara dituduh mencuri uang
sepuluhribu rupiah, seseorang dapat menemui kematiannya. Atau hanya
karena sepedanya dipinjamtanpa ijin, seseorang berani membunuh
kawan sekerjanya sendiri. Di mana-mana kerusakanmerajalela,
kebodohan, dekadensi moral dan hal-hal negatif lainnya. Indonesia
telahmengalami krisis diberbagai aspek kehidupan, krisis multi
dimensial!Kondisi semacam ini tidak mungkin terus menerus
dibiarkan. Siapapun yang merasa sebagaimuslim yang memiliki ghirah
(semangat) keislaman, tidak akan merelakan hal ini. Agamakita bukan
agama fardiyah (individual), tetapi agama pemersatu (ummatan
wahidah), bahkansatu jasad. Jika sakit salah satu anggota tubuh,
maka yang lain akan merasakannya. Islambukan hanya agama ibadah.
Tetapi merupakan the way of life (jalan hidup) yang
paripurna,mengatur segala urusan dunia-akhirat. Agama kita mengajak
kepada wihdah (persatuan), al-quwwah (kekuatan), al izzah (harga
diri), al-adl (keadilan), dan juga kepada jihad(perjuangan).Maka,
misi risalah Islam yang rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh
alam) ini bertujuanuntuk memberikan hidayah (petunjuk) manusia pada
agama yang haq, yang diridhoi Allah.Fungsi Islam yang menyejukkan
bagi seluruh umat manusia ini, tidak mungkin terwujud,kecuali jika
benar-benar diamalkan oleh orang-orang yang memiliki kepribadian,
ataumempunyai jati diri sebagai seorang muslim. Karenanya, semua
itu pasti berawal dari diri,lalu keluarga, masyarakat dan
lingkungan.Sebagaimana kita tahu, hidup merupakan suatu perjalanan
dari satu titik ke titik yang lain,beranjak dari garis masa lalu,
melewati masa kini, untuk menuju masa depan. Masa laluadalah sebuah
sejarah, masa kini adalah realita dan masa yang akan datang adalah
cita-cita.Sebagai seorang muslim, tentunya kita tidak akan
membiarkan hidup ini sia-sia. Hidup didunia ini menjadi terlalu
singkat jika hanya dipenuhi dengan keluhan-keluhan,
kegelisahan,rasa pesimis dan angan-angan. Jiwa-jiwa seperti
itu,tidak mencerminkan jati diri seorangmuslim sejati. Rasulullah
Saw bersabda:Seorang muslim tidak akan pernah ditimpa kecuali
kebaikan, apabila ditimpa kejelekan iabersabar, dan jika
dilimpahkan kenikmatan ia bersyukur.Seorang Muslim tidak akan
pernah mengeluh menghadapi kehidupan, karena ia telahmemiliki
kepribadian yang utuh dalam menghadapi segala macam ujian
hidup.Untuk menjadi pribadi muslim sejati, sesuai dengan apa yang
digariskan oleh Islam, sudahsemestinya memiliki sifat-sifat yang
sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan Al-Hadits, jugatelah
dipraktekkan oleh para Sahabat Nabi maupun salafus shleh, yaitu
pribadi yang sikap,ucapan dan tindakannya terwarnai oleh
nilai-nilai yang datang dari Allah Swt dan rasul-Nya.Nilai-nilai
tersebut, jika disederhanakan, setidaknya ada sepuluh sifat yang
mesti melekat didalam diri seorang muslim:1. Salmatul aqdah
(Keyakinan yang benar)Hidup di dunia ini bagai orang yang tengah
mengadakan suatu perjalanan. Coba andabayangkan, seandainya dalam
suatu perjalanan anda tidak mengetahui arah mana yang akananda
tuju. Di terminal bus, di dermaga, atau di bandara, anda terduduk
sambil bertanyahendak kemanakah diri ini harus pergi? Apa yang akan
terjadi? Sudah bisa dipastikan anda
9. akan mudah tersesat. Mengapa? Karena anda tidak mempunyai
keyakinan pasti untuk sampaikepada suatu tujuan. Demikian halnya
dengan perjalanan seorang muslim di dunia ini, diaharus mempunyai
keyakinan yang lurus, sebagai sarat untuk dapat sampai kepada
tujuannya.Ada enam hal yang membuat seorang muslim yakin terhadap
tujuan perjalanannya. Iman(yakin) kepada keberadaan Allah,
Malaikat, Kitab, Rasul, Hari akhir, dan Qadla-Qadar.Sebagaimana
Sabda nabi Saw:Nabi Saw bertanya kepada Jibril As:Beritahukan aku
tentang iman? Jibril menjawab:Kamu beriman kepada Allah,
malaikat-Nya, kitab-kitab yang telah diturunkan-Nya,
Rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan kamu beriman kepada takdir yang
baik maupun buruknya.Keyakinan terhadap Allah membuat Muslim selalu
dalam keadaan optimis akan pertolongan-Nya. Yakin terhadap Malaikat
membuat Muslim menyadari bahwa makhluk Allah yangpaling taat ini,
akan selalu mencatat segala perbuatannya di dunia, sehingga amal
perbuatanMuslim selalu dipenuhi dengan hal-hal positif. Yakin
terhadap kitab, membuat muslim selalumembaca panduan hidupnya
setiap saat. Yakin terhadap Rasul, membuat Muslimmemantapkan
langkahnya hidup di dunia, bahwa Allah tidak meninggalkannya
tanpapemandu perjalanan yang panjang ini. Yakin terhadap hari
akhir, membuat muslim tahu akantujuan akhirnya. Iman kepada qadla
dan qadar membuat muslim menyadari akan tanggungjawabnya hidup di
dunia, sehingga tidak terjatuh pada keyakinan jabariyah atau
keyakinanqadariyah.2. Shihhatul Ibdah (Ibadah yang benar)Anda
sekarang sudah yakin dengan perjalanan yang sedang anda lakukan
ini. Tinggalbagaimana anda harus melaluinya dengan baik, sehingga
tidak tersesat. Karenanya, ibadahadalah implementasi dari sebuah
keyakinan. Yang perlu kita sadari adalah, bahwa ibadahdalam Islam
bukanlah merupakan taklif (pembebanan), melainkan tasyrif
(pemuliaan) dariAllah Swt. Ketika seorang manusia dijuluki oleh
Allah ibadullah, maka ia termasuk orang-orang yang
dikasihi-Nya.Ibadah dalam Islam bukan hanya mencakup ritual
keagamaan semata, semisal: shalat, zakat,puasa dan haji, tetapi
semua lini kehidupan di dalam memakmurkan dunia ini yang
tidakbertentangan dengan landasan Al-Quran dan Sunnah, semisal
mencari nafkah secara halal,berhubungan baik dengan keluarga,
menuntut ilmu dan lain sebagainya. Sebagaimanafirmannya: ()01 :Jika
shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di muka bumi,
carilah karuniaAllah, dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu
beruntung.Demikianlah, seorang Muslim harus memahami arti ibadah
dengan benar. Ibadah yang benarlahir dari aqidah yang benar. Ibadah
yang benar adalah ibadah yang membawa pengaruh bagidirinya, orang
lain dan melahirkan ketaqwaan.
10. 3. Matnul Khulq (Akhlaq yang kokoh)Memang, menjadi orang
baik itu sulit, namun amat mudah bagi yang memiliki tekad
dankemauan. Awal dari segala sesuatu itu susah. Namun, jika anda
sudah terbiasa, anda tidakakan pernah mengatakannya sulit. Ingatkah
Anda ketika pertama kali anda belajar naiksepeda? Mungkin anda
pernah berfikir, bagaimana caranya menjalankan sepeda yang
hanyamempunyai dua roda. Pertama yang anda lakukan adalah duduk di
sadel, menurunkan keduakaki di tanah, dan tangan memegang
kendalinya. Semuanya berjalan dengan baik. Lalu, salahsatu dari
anda mulai untuk menggenjot sadel di satu sisinya. Anda gugup, baru
beberapameter, anda kehilangan kendali dan ups terjatuh.Setelah
beberapa kali mencobanya, anda sudah mulai terbiasa memegang
kendali, menjagakeseimbangan dan menggenjot pedal dengan nyaman.
Anda sudah lupa, kesulitan pertamakali menjalankannya, dan ternyata
naik sepeda itu nikmat. Demikianlah, ketika anda
berlatihmengendalikan diri, membiasakan dengan hal-hal yang baik,
dan menjauhi sikap-sikap yangtidak berguna. Semakin dibiasakan,
perilaku itu keluar dengan sendirinya secara otomatis.Inilah yang
disebut akhlaq, yaitu perilaku yang keluar secara otomatis, dan
mencerminkanekspresi diri seseorang di segala tempat dan waktu.
Jadi, akhlaq bukanlah perilakukondisional, yang hanya diekspresikan
pada waktu-waktu tertentu saja, tetapi memilikiakhlak yang komit,
tidak fluktuatif, dan tidak berubah dalam kondisi bagaimana pun.
AllahSwt berfirman: ()4 :"Dan sesungguhnya kamu benar-benar
memiliki akhlak yang agung". (QS. Al-Qalam :4)4. Tsaqfatul Fikr
(Wawasan pengetahuan yang luas)Menjalani kehidupan di dunia ini
tidak hanya sekedar mengandalkan keyakinan, ibadah danakhlaq.
Siapapun orangnya, ketika sedang melakukan perjalanan pasti
membutuhkanpengetahuan tentang apa yang sedang ia tuju. Ketika anda
hendak beranjak ke Kairo,misalnya, anda tentu mencari informasi
tentang kondisinya, cuacanya, budayanya,makanannya, dan hal-hal
lain yang perlu anda persiapkan sejak dini. Dengan informasi
itulahanda mampu mengira-ngira apa yang dapat anda kerjakan
sekarang, untuk persiapan nanti.Begitu pula halnya dengan kehidupan
yang sedang kita jalani ini. Anda tentu
membutuhkaninformasi-informasi yang diperlukan dalam melanjutkan
perjalanan hidup. Wawasan itulahyang akan memandu perjalanan hidup
anda. Proses yang sedang anda jalani dalam hidup inijuga tidak
lepas dari pengalaman-pengalaman yang akan menjadi guru terbaik
bagi anda.Allah Swt berfirman: ()9 :Katakanlah: Apakah sama antara
orang-orang yang mengetahui dengan orang-orangyang tidak
mengetahui? Sesunguhnya hanya orang-orang yang berakallah yang
dapatmenerima pelajaran.Karenanya, bagi seorang muslim, mencari
ilmu pengetahuan merupakan salah satukewajiban.5. Quwwatul Badn
(Tubuh yang kuat)Kesempurnaan itu dambaan setiap orang.
Masing-masing akan mencoba mencapaikesempurnaan diri, sesuai dengan
kemampuannya. Dengan kekuatan itulah setiap orang akan
11. berusaha mencapai keseimbangannya. Seahli apapun anda
mengendarai sepeda, jika ban dirodanya kempes, tentu anda tidak
akan dapat berbuat banyak, hingga ban itu baik kembali.Karenanya,
persiapkanlah jasmani Anda sebaik mungkin untuk dapat melanjutkan
perjalanananda secara vit dam prima. Shalat, puasa, zakat dan haji
merupakan amalan di dalam Islamyang harus dilaksanakan dengan fisik
yang sehat dan kuat. Apalagi berjihad di jalan Allahdan
bentuk-bentuk perjuangan lainnya. Nabi bersabda: () "Mukmin yang
kuat adalah lebih baik dan lebih aku cintai daripada mukmin yang
lemah.(HR. Muslim, Ibnu majah dan Imam Ahmad)Oleh karena itu,
kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim
danpencegahan dari penyakit jauh lebih utama daripada pengobatan.
Namun demikian, sakittetap kita anggap sebagai sesuatu yang wajar
bila hal itu kadang-kadang terjadi.6. Al-Qudrah ala al-Kasbi (Mampu
mencari nafkah)Sekarang, anda sudah sedikit-banyak, mengerti
tentang bagaimana seharusnya menempuhperjalanan hidup ini.
Sebagaimana seseorang yang sedang dalam perjalanan, anda
harusmempunyai dua bekal. Pertama, bekal persiapan untuk tujuan
akhir nanti setelah sampaitujuan. Yang kedua, bekal dalam
perjalanan.Nah, begitu pula di dunia ini. Hidup di dunia adalah
suatu perjalanan, tujuan kita adalahakhirat. Namun, persiapan bekal
untuk akhirat, tidak menutup kita untuk mempersiapkanbekal dalam
perjalanan hidup di dunia ini untuk diri sendiri dan keluarga.
Rasulullah pernahmengingatkan kita untuk bisa menyeimbangkan antara
keduanya. Bekerjalah untukduniamu, seakan-akan kau akan hidup
selamanya. Dan beramal buat akhiratmu, seakan-akankau akan menemui
ajal esok pagi.Agama kita melarang umatnya untuk bersikap santai,
bermalas-malasan dan bertopang dagu.Para sahabat mencontohkan, jika
terdengar adzan maka mereka segera ke masjid, jika
selesaimelaksanakan kewajibannya maka mereka kembali bertebaran di
muka bumi untuk kembalimelanjutkan usahanya sambil berdoa,Ya Allah,
kami telah memenuhi panggilan-Mu dantelah melaksanakan apa yang
telah Engkau wajibkan, sekarang kami menyebar (berusaha)sebagaima
Engkau perintahkan, maka berilah kami rizki karena Engkaulah
sebaik-baikPemberi Rizki.7. Nfian li Ghairihi (Bermanfaat bagi
lainnya)Banyak orang yang menyangka, bahwa keberhasilan adalah
semata-mata kesuksesan yangdiperoleh seseorang secara individu.
Kita akan merasa bangga telah berhasil memperolehgelar sarjana,
majister, atau bahkan doktor. Atau kita merasa bangga telah
memperolehkeuntungan bermilyar-milyar, masuk dalam kantong sendiri.
Benarkah itu yang disebutkeberhasilan dalam pribadi seorang
Muslim?Seorang muslim yang berhasil adalah yang mampu menjadi
pelita bagi sekelilingnya. Iamampu menerangi keluarga dan
masyarakatnya, dengan sikap, perilaku, ilmu, harta, dan amalnyata.
Pantulan dirinya sebagai muslim benar-benar dirasakan, sehingga
dapat menebar
12. kesejukan orang-orang yang bersamanya. Sebaik-baik muslim
adalah yang bisa memberimanfaat bagi orang lain. Relevan dengan
sabda Rasulullah Saw: () Sebaik-baik kalian adalah orang yang
selalu diharapkan kebaikannya dan aman darikejahatannya, adapun
seburuk-buruk kalian adalah orang yang tidak diharapkan
kebaikannyadan tidak aman dari kejahatannya. (HR. Ahmad)8. Hrisan
ala waqtihi (Mampu mengatur waktu)Allah SWT banyak bersumpah di
dalam Al Quran dengan menyebut nama waktu seperti walfajri, wad
dhuha, wal asri, wallaili dan seterusnya.Banyak masalah yang
timbul, karena seseorang tidak mampu mengatur waktunya denganbaik.
Ia tidak bisa mencapai target dari rencana. Ia kehilangan beberapa
momen penting,hanya karena waktu yang telah berlalu begitu saja di
hadapannya. Untuk itu, pribadi Muslimselalu siap dengan situasi dan
waktu. Ia dapat mengatur seberapa banyak waktu untukberibadah
mahdhah, dan untuk bermuamalah. Semuanya perlu diatur sehingga
seimbang.Waktu adalah kehidupan, sehingga orang yang tidak bisa
mengatur waktu akan kehilanganmomen hidupnya, bahkan bisa tergilas
dengan waktunya sendiri. Sebagaimana pepatah Arabmengatakan: !
Waktu itu bagaikan sebilah pisau, jika tidak kamu gunakan untuk
memotong, niscaya iayang akan memotongmu!Sehingga seorang muslim
tidak akan menjadi manusia yang merugi sebagaimana yangdisinyalir
dalam QS. Al Ashr:1-3.9. Munzhzhoman fi syunihi (Mampu mengatur
urusannya)Hidup kita di dunia ini penuh dengan berbagai aktifitas
yang luar biasa banyaknya. Karenaitu, sebagai seorang muslim harus
pandai untuk memilah dan memilih, mana saja aktifitasyang sesuai
dengan pandangan hidupnya sebagai seorang muslim berdasarkan skala
prioritas.Karena pada prinsipnya, tugas atau kewajiban itu lebih
banyak daripada waktu yang tersedia.Dengan kata lain, suatu urusan
mesti dikerjakan secara profesional. Apapun yang
dikerjakan,profesionalisme harus selalu diperhatikan. Nabi
bersabda:10. Mujhidan linafsihi (Berjuang melawan hawa
nafsu)Mujhadatunnafs merupakan salah satu upaya yang mesti bagi
setiap pribadi muslim, karenasetiap manusia memiliki kecenderungan
kepada yang baik dan yang buruk. Melaksanakankecenderungan pada
yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut adanya tekad
dankesungguhan. Karena hawa nafsu adalah sebesar-besarnya jihad di
dalam Islam, seperti apayang telah dikatakan oleh Sayidina Ali
Karamallahu wajhah sepulangnya dari peperanganBadar Al-Kubra yang
dahsyat dengan mengatakan masih ada jihad yang lebih besar
lagidaripada peperangan yang baru saja berlalu. Dalam kesempatan
lain Nabi Saw mengatakan:( )
13. "Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan
hawa nafsunya mengikuti apayang aku bawa (ajaran Islam)". (HR.
Hakim)Demikianlah sepuluh sifat yang harus dimiliki oleh setiap
muslim agar menjadi muslim sejatisebagaimana yang digariskan oleh
Al-Quran dan Sunnah. Hal tersebut tidak akan kita miliki,kecuali
dengan amal usaha yang sungguh-sungguh, melalui pendidikan dan
pengarahan yangintensif secara berkesinambungan dan kontinyu,
hingga akhir hayat kita. Orang yangmemiliki kesepuluh sifat ini,
insya Allah dapat diandalkan dalam memikul Misi RisalahIslam.
Dengan kesepuluh sifat ini, Islam akan benar-benar memancarkan
rahmatan lilalamin.. .Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan oleh
Allah Swt...Saat ini, ummat sangat membutuhkan pribadi-pribadi yang
dapat menyelamatkan mereka darikebingungan, keterpecahan dan
keterpurukan. Siapa lagi kalau bukan anda? Diharapkan kitasemua
menjadi orang yang dapat menyelesaikan masalah, bukan malah
sebaliknya, menjadiorang yang bermasalah atau suka bikin masalah
!?
14. URGENSI SHOLAT Oleh: Marhadi Muhayar Khutbah Pertama . . .
.Maasyiral muslimin rahimakumullah....Sebagaimana telah kita
maklumi bersama, bahwa shalat adalah tiang agama. Kewajiban
dansyiar agama Islam yang paling utama adalah shalat. . "Shalat
adalah tiang agama. Orang yang telah mendirikan shalat, dia telah
mendirikan agama,namun bagi siapa saja yang meninggalkan shalat
berarti dia telah menghancurkan agama."Shalat juga merupakan ibadah
yang pertama kali akan dimintakan pertanggung jawabannyadari
manusia pada hari kiamat kelak. . ( ( Sesungguhnya amal ibadah
seseorang yang paling pertama kali dihisab adalah shalatnya.Jika
shlalatnya di nilai baik, maka bahagia dan tenanglah dia. Namun
jika shalatnya rusak,maka rugi dan sengsaralah dia. Adapun jika di
antara shalatnya ada yang kurang sempurna,maka Allah Azza wajalla
berfirman: periksalah kembali wahai para malaikat, apakah diasuka
melaksanakan shalat sunah. Jika ada, sempurnakanlah shalatnya
dengannya shalatsunnahnya tersebut. Seperti itulah perhitungan amal
ibadahnya yang lain. (HR. Tirmidzi,Ahmad dan Nasai).Shalat
merupakan garis pemisah antara keimanan dan kekufuran. Ia adalah
sesuatu yangmembedakan antara orang-orang yang beriman dengan
orang-orang yang inkar, sebagaimanaditegaskan oleh Rasulullah Saw
dalam hadisnya: )"Batas antara seseorang dengan kekufuran adalah
meninggalkan shalat. (HR. Nasai,Tirmidzi dan Ahmad).Ini menunjukkan
pentingnya kedudukan shalat dalam kehidupan seorang Muslim
danmasyarakat Islam.Al Quran juga menganggap bahwa menelantarkan
atau mengabaikan shalat itu termasuksifat-sifat masyarakat yang
tersesat dan menyimpang. Adapun terus menerus mengabaikanshalat dan
menghina keberadaannya, maka itu termasuk ciri-ciri masyarakat
kafir. AllahSWT berfirman:
15. ()84 :"Jika dikatakan kepada mereka, taatlah dan
kerjakanlah shalat, maka mereka engganmengerjakannya."
(Al-Mursalat: 48).Bahkan shalat merupakan senjata ampuh bagi
manusia untuk mencegahnya dari perbuatankeji dan munkar. ()54
:Sesungguhnya shalat mencegah manusia dari perbuatan keji dan mukar
(Al-Ankabut: 45)Namun pada kenyataannya, mengapa ada dari kita yang
tidak menjadikan shalat sebagaipencegah kekejian dan kemunkaran?
Mengapa ibadah shalat kita tidak mempunyai pengaruhsama sekali
dalam kehidupan kita sehari-hari? Mengapa ada dari kita, bahkan
tidak sedikit, iajuga mendirikan shalat tapi ia juga berbohong. Dia
shalat, tapi dia juga mencuri. Dia shalat,tapi dia juga
mempermainkan perempuan, dia tidak segan-segan berkata cabul dan
jorok. Diashalat, tapi di lain waktu dia juga tidak pernah alpa
untuk selalu hadir di depan televisimenonton acara-acara vulgar dan
tidak mendidik.Tidak jarang, ada yang shalat tapi dia juga
melakukan segala macam masiat dan munkarat.Terkadang dia kelihatan
shalat, tapi terkadang dia juga mabuk-mabukan, dia teler, dia
minumWisky, Brandy, Sempain. Dia kadang shalat, tapi dia juga
kadang neggak pil haram, diangeplay, ngegele, ekstacy, sabu-sabu.
Mengapa ini terjadi? Kok bisa ini terjadi? Salahkahkahfirman Allah?
Dustakah Dia? Jawabnya: Tidak. Sama sekali Allah tidak berdusta!
Samasekali Allah Swt tidak salah!Lau mengapa itu semua bisa
terjadi. Itu semua terjadi, karena ibadah yang kita lakukan
hanyasimbolis belaka. Hanya ritual sehari-hari yang tidak
dimengerti dan dihayati sama sekali!Kita shalat hanya bagai boneka
bergerak yang tunggang-tonggeng saja. Hampa dari nilai-nilai shalat
itu sendiri. Ini terjadi karena hati kita masih kotor. Hati kita
tidak ikhlas dalammelaksanakan shalat. Kita merasa sangat terpaksa
dan terbebani dalam melaksanakan shalat.Lalu bagaimana hal itu
dapat mencegah diri kita dari perbuatan keji dan munkar, kalau
dalamshalat saja kita tidak meresapi dan menghayati makna shalat
dalam kehidupan kita sehari-hari. Makanya sangat wajar kalau ada di
antara kita, yang suka shalat tapi kekejian dankemunkaran jalan
terus. Mengapa? Karena shalatnya menyimpang dari apa yang Allah
Swtgariskan. Allah Swt berfiman: ( )2-1 :Sungguh beruntunglah
orang-orang beriman yang melakukan shalatnya secara
khusyuk.(al-Mukminun: 1-2).Khusyuk di sini adalah melaksanakan
shalat secara baik dan benar karena hanya takut kepadaAllah Swt
semata, bukan karena riya dan sombong. Karenanya, kita tidak perlu
heran kalaudi antara orang-orang yang shalat banyak yang celaka.
Kok ada orang yang rajin shalat tapicelaka? Ada! (4)Maka celakalah
bagi orang-orang yang melakukan shalat. Lhoh kok celaka? ( )7
:Yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya. Orang-orang yang
berbuat riya. Dan tidak maumenolong dengan hal-hal yang bermanfaat.
(Al Maauun: 7).
16. Orang-orang beriman yang melaksanakan shalat seara baik dan
benar, secara tepat waktu dandengan menghayati makna yang
terkandung di dalam shalat, insya Allah dia tidak terjerumuske
dalam kekejian dan kemunkaran dalam kehidupan sehari-hari di
masyarakat.Maasyiral muslimin rahimakumullah....Masyarakat Islam
adalah masyarakat yang meyakini adanya hari perhitungan di akhirat
kelak,sebagai sebuah perjanjian yang mengikat antara hamba dengan
khaliknya. Pada sisi ini, shalatmerupakan ibadah harian yang
menjadikan seorang Muslim selalu dalam perjanjian denganAllah Swt.
karena ketika seorang muslim terombang-ambing di dalam bahtera
kehidupan,maka datanglah shalat menyelamatkannya ke tepian rahmat
Allah Swt. Ketika dia dilupakanoleh kesibukan dunia maka datanglah
shalat untuk mengingatkannya. Ketika dia diliputi olehdosa-dosa dan
hatinya penuh debu kelalaian, maka datanglah shalat
untukmembersihkannya. Ia merupakan kolam renang ruhani yang dapat
membersihkan ruh danmenyucikan hati, lima kali dalam sehari
semalam, sehingga tidak tersisa kotoran sedikit pun.Pelaksanaan
shalat dalam Islam mempunyai keistimewaan tersendiri, yaitu
dilaksanakandengan cara berjamaah dan adanya adzan.Karena begitu
pentingnya arti shalat berjamaah, hampir-hampir Rasulullah Saw
membakarrumah suatu kaum karena mereka ketinggalan dari shalat
berjamaah dan melakukan shalat dirumah mereka masing-masing.Shalat
berjamaah dalam Islam sangatlah penting, kecuali bagi yang uzur
syari semisal sakit,tua renta, dan musafir. Saking pentingnya, arti
shalat berjamaah, Islam mewajibkannyameskipun di tengah-tengah
peperangan yang dikenal dengan shalat Khauf.menekankankepada kita
untuk senantiasa mendirikan shalat secara berjamaah, walaupun di
tengah-tengahpeperangan, yang dikenal dengan shalat "Khauf." Shalat
ini merupakan shalat berjamaahyang khusus dilakukan pada saat
peperangan di belakang satu imam dengan dua tahapan.Pada tahap
pertama sebagian orang-orang yang ikut berperang shalat terlebih
dahulu saturakaat di belakang imam, kemudian meninggalkan tempat
shalat untuk menuju ke medanperangnya dan menyempurnakan shalatnya
di sana, kemudian pada tahapan berikutnyadatanglah sebagian yang
semula menghadapi musuh, untuk mengikuti shalat dibelakangimam.Ini
semua mereka lakukan dengan membawa senjata perang dan dengan penuh
kewaspadaan.Mengapa ini semua mereka lakukan? Semata-mata agar
tidak seorang pun dari mujahidinyang kehilangan keutamaan shalat
berjamaah yang sangat ditekankan oleh Islam. Perihaltentang shalat
ini lebih jauh, Allah Swt menjelaskannya pada surat (An-Nisa:
102):Ayat ini selain menunjukkan kedudukan shalat berjamaah juga
menunjukkan betapapentingnya kedudukan shalat itu sendiri.
Berlangsungnya peperangan, siap siaganya musuhdan kesibukan dalam
berjihad fi sabilillah itu tidak menggugurkan kewajiban shalat.
Tetapitetap wajib dilaksanakan dengan cara semampunya, walaupun
tanpa ruku, sujud danmenghadap kiblat ketika dalam peperangan yang
serius. Cukuplah dengan berniat ketikadalam kondisi darurat dan
melakukan apa saja yang mungkin dikerjakan seperti tilawah,isyarat
berdzikir dan sebagainya.Shalat juga memiliki keistimewaan dengan
adzan, itulah seruan Rabbani yang suaranya
17. menjulang tinggi setiap hari lima kali. Adzan berarti
mengumumkan masuknya waktu shalat,mengumumkan tentang aqidah yang
asasi dan prinsip-prinsip dasar Islam, meliputi, "Allahuakbar
(Allah Maha Besar) empat kali, Asyhadu an laa ilaaha illallah wa
asyhadu annaMuhammadan Rasulullah, dua kali. Hayyaalashshalaah dua
kali. Hayya alalfalaah, dua kali,Allahu akbar, dua kali, kemudian
membaca laa ilaaha illallah."Adzan ini layaknya lagu kebangsaan
bagi ummat Islam yang didengungkan dengan suaratinggi oleh muadzin,
lalu dijawab oleh orang-orang beriman di mana saja berada.
Merekabersama-sama ikut mengulang secara serempak kalimat-kalimat
adzan yang didengar, untukmenghunjamkan nilai-nilainya dalam jiwa
dan membuktikannya dalam akidah dan akhlaksehari-hari..Shalat,
sebagaimana disyariatkan oleh Islam, bukanlah sekedar hubungan
ruhani dalamkehidupan seorang Muslim. Sesungguhnya shalat dengan
adzan dan iqamatnya, berjamaahdengan keteraturannya, dilaksanakan
di rumah Allah dengan kekhusuannya, penampilanyang rapih, bersih
dengan kesuciannya, menghadap ke kiblat dengan ketepatan
waktunya,maupun kewajiban-kewajiban lainnya seperti gerakan,
tilawah, pujian, bacaan, maupunperbuatan-perbuatan, yang dimulai
dengan takbir dan diakhiri dengan salam, dengan inisemuanya maka
shalat mempunya nilai lebih dari hanya sekedar ibadah. Sesungguhnya
shalatmerupakan sistem hidup, manhaj pendidikan dan pengajaran yang
sempurna, yang meliputi(kebutuhan) fisik, akal dan hati. Tubuh
menjadi bersih dan bersemangat, akal bisa terarahuntuk mencerna
ilmu, dan hati menjadi bersih dan suci. Karenanya, jiwa pun menjadi
lapangdan tenang.Maasyiral muslimin rahimakumullah...Shalat
merupakan tathbiq amali (contoh kongkrit) dari prinsip-prinsip
Islam baik dalamaspek politik maupun sosial kemasyarakatan yang
ideal. Sehigga nilai persaudaraan,persamaan dan kebebasan itu
terwujud nyata. Terlihat pula dalam shalat makna
keprajuritanorang-orang yang beriman, ketaatan yang paripurna dan
keteraturan yang indah.Imam Asy-syahid Hassan Al Banna berkata,
dalam menjelaskan shalat secara sosial, setelahbeliau menjelaskan
pengaruh shalat secara ruhani: "Pengaruh shalat tidak berhenti pada
bataspribadi, tetapi shalat itu sebagaimana disebutkan sifatnya
oleh Islam dengan berbagaiaktifitasnya yang zhahir dan hakikatnya
yang bersifat bathin merupakan minhaj yang kamil(sempurna) untuk
mentarbiyah ummat yang sempurna pula. Shalat itu dengan gerakan
tubuhdan waktunya yang teratur sangat bermanfaat untuk tubuh,
sekaligus ia merupakan ibadahruhiyah. Dzikir, tilawah dan
doa-doanya sangat baik untuk pembersihan jiwa danmelunakkan
perasaan. Shalat dengan dipersyaratkannya membaca AL Fatihah di
dalamnya,sementara AL Quran menjadi kurikulum Tsaqafah Islamiyah
yang sempurna telahmemberikan bekal pada akal dan fikiran dengan
berbagai hakekat ilmu pengetahuan,sehingga orang yang shalat dengan
baik akan sehat tubuhnya, lembut perasaannya danakalnya pun
mendapat gizi. Maka kesempurnaan manakah dalam pendidikan manusia
secaraindividu setelah ini? Kemudian shalat itu dengan
disyaratkannya secara berjamaah, makaakan bisa mengumpulkan ummat
lima kali setiap hari dan sekali dalam satu pekan dalamshalat jumat
di atas nilai-nilai sosial yang baik, seperti ketaatan,
kedisiplinan, rasa cinta danpersaudaraan serta persamaan derajat di
hadapan Allah yang Maha Tingi dan Besar. Makakesempurnaan yang
manakah dalam masyarakat yang lebih sempurna daripada
masyarakatyang tegak di atas pondasi tersebut dan dikuatkan di atas
nilai-nilai yang mulia?Sesungguhnya shalat dalam Islam merupakan
sarana tarbiyah yang sempurna bagi individu
18. dan pembinaan bagi membangun ummat yang kuat. Shalat yang
lurus dan sempurna, bisamembawa dampak kebaikan bagi pelakunya dan
bisa membuang sifat-sifat buruk yang ada.Shalat telah mengambil
dari "Komunisme" makna persamaan hak dan persaudaraan yaitudengan
mengumpulkan manusia dalam satu tempat yang tidak ada yang memiliki
kecualiAllah yaitu Masjid; dan Shalat telah mengambil
dari"kediktatoran" makna kedisplinan dansemangat yaitu dengan
adanya komitmen untuk berjamaah mengikuti Imam dalam setiapgerak
dan diamnya, dan barang siapa yang menyendiri, maka ia akan
menyendiri dalamneraka. Shalat juga mengambil dari "Demokrasi"
suatu bentuk nasehat, musyawarah danwajibnya mengembalikan Imam ke
arah kebenaran apabila ia salah dalam kondisi apa pun.Dan shalat
biasa membuang segala sesuatu yang jelek yang menempel pada semua
ideologitersebut di atas seperti kekacauan Komunisme, penindasan
diktaktorisme, kebebasan tanpabatas demokrasi, sehingga shalat
merupakan minuman yang siap diteguk dari kebaikan yangtidak keruh
di dalamnya dan tidak ada keruwetan"Maasyral muslimin
rahimakumullah....Umat Islam telah sepakat, bahwa siapa saja yang
meninggalkan shalat karena menentangkewajiban shalat dan karena
menghinanya maka ia telah kafir. Tidak seorang pun di antarapara
Imam Mazhab, semisal baik Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam
Syafii, ImamAhmad bin Hambal, Imam Daud Azhahiri, Imam Ishaq maupun
yang lainnya yangmengatakan bahwa shalat bagi seorang muslim boleh
dikerjakan dan ditinggalkansekehendak hatinya. Allah Swt berfirman:
()301 :Sesungguhnya shalat merupakan kewajiban bagi orang-orang
yang beriman, yang waktunyatelah ditentukan. (An-Nisa: 103)Oleh
karena itu, bukanlah dikatakan masyarakat yang Islami, apabila ada
masyarakat uanghidup tanpa ruku dan sujud kepada Allah SWT, dan
mereka tidak memperoleh sanksi ataupengajaran dengan alasan bahwa
manusia itu mempunyai hak kebebasan untuk berbuat.Bukanlah
masyarakat Islami, masyarakat yang menyamakan antara orang-orang
yang shalatdan orang-orang yang tidak shalat, apalagi mengutamakan
orang-orang yang tidak shalat, danmenjadikan mereka sebagai
pemimpin-pemimpin orang Islam.Bukanla masyarakat Islami, mereka
yang membangun perkantoran-perkantoran, lembaga-lembaga,
pabrik-pabrik dan sekolah-sekolah, sementara di dalamnya tidak ada
masjid yangdipergunakan untuk shalat dan didengungkan suara
adzan.Bukanlah masyarakat Islami, masyarakat yang tidak mengajarkan
shalat kepada putera-puterinya di sekolah-sekolah dan di
rumah-rumah, sejak masa kanak-kanak. . Khutbah Kedua .Maasyral
muslimin rahimakumullah....Seorang doktor di Amerika Serikat telah
memeluk Islam karena beberapa keajaiban yang diajumpai dalam
penyelidikannya. Dia seorang doktor dalam bidang neurologi.
19. Setelah memeluk Islam, dia amat yakin dengan model
perobatan yang disinggung Al-Qurandan Hadis, mulai dari manfaat
puasa, madu, habbatul barakah (biji hitam/black seed) dan
lainsebagainya.Ketika dia ditanya bagaimana dia bisa memeluk agama
Islam, doktor tersebut memberitahubahwa sewaktu beliau melakukan
riset (kajian) urat saraf, terdapat beberapa urat saraf didalam
otak manusia yang tidak dimasuki oleh darah. Padahal setiap inci
otak manusiamemerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara
normal.Setelah membuat kajian yang cukup memakan waktu, akhirnya
dia mendapat hasil bahwadarah tidak akan memasuki urat saraf di
dalam otak manusia kecuali pada saat seseorang itusedang sujud,
seperti ketika melaksanakan ibadah shalat. Urat saraf tersebut
memerlukandarah hanya untuk sukatan tertentu saja. Keseimbangan
kadar darah yang dibutuhkan olehurat saraf tersebut mengikuti
jadwal waktu sembahyang yang diwajibkan oleh Islam.
Begitulahkeagungan ciptaan Allah.Oleh karenanya, bagi orang yang
tidak melaksanakan shalat, urat saraf otaknya tidaksempurna dalam
menerima darah secukupnya untuk berfungsi secara normal.Maasyiral
muslimin rahimakumullah....Kesimpulannya, makhluk Allah yang
bergelar manusia jika tidak melaksanakan shalat sesuaiyang
diajarkan oleh Islam, apalagi dia tidak beriman, walau pun akal
mereka kelihatanberfungsi secara normal, tetapi sebenarnya dalam
suatu kondisi, mereka kehilangankesempurnaan berpikir dan kurang
pertimbangan dalam membuat keputusan yang normaldan
bijakasana.Justeru itu, kita tidak perlu heran jika kita menjumpai
seseorang yang kadang kala tidaksegan-segan untuk melakukan
perkara-perkara yang bertentangan dengan fitrah
kejadiannya,walaupun apa yang mereka lakukakn adalah salah. Untuk
itu, kita tidak perlu aneh dan heran,jika timbul berbagai macam
gejala dan penyakit sosial di masyarakat. (Berita ini dinukil
darikoran Arab News, 7 Januari 1987). . . . . . .
20. Intisari khutbah Jumat, 31 Maret 2006 M / 01 Rabiul Awal
1427 H)Oleh : Prof.DR.H. Didin HafiduddinBanyak orang yang menduga
bahwa kemakmuran dan kesejahteraan merupakan akibatdari tingkat
kesuburan. Semakin subur suatu negeri, maka akan semakin makmur
dansejahtera masyarakatnya. Pendapat ini tentu tidak semuanya
salah, tetapi juga tidaksemuanya benar. Dalam realitas kehidupan,
ada negeri dan daerah yang suburkemudian masyarakatnya makmur dan
sejahtera, tetapi ada pula negeri dan daerahyang tidak subur
rakyatnya makmur dan sejahtera. Sebaliknya, adapula negeri
dandaerah yang subur tetapi rakyatnya miskin.Kalau kita
memperhatikan Al-Quran, makafaktor utama kesejahteraan dan
kemakmuran adalah perilaku yang baik, yang sesuaidengan ketentuan
Allah SWT. Walaupun negerinya subur, tetapi pemimpin dan rakyat-nya
durhaka, maka yang terjadi adalah kehancuran dan keterpurukan.Allah
SWT berfirman dalam Al-Quran :Artinya : Dan Allah telah membuat
suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yangdahulunya aman dan
tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari
segenaptempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah
; karena itu Allahmerasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan
ketakutan, disebabkan apa yangselalu mereka perbuat (QS. 16 An-Nahl
112).Dalam sebuah hadits, riwayat Imam Thabrani dari Ibnu Abbas,
Rasulullah SAW bersabda:Artinya : Rasulullah SAW bersabda : (Ada)
lima perbuatan (yang akan mengakibatkan)lima malapetaka :1.
Tidaklah suatu bangsa mudah mengingkari janji, kecuali
akandikendalikan oleh musuh-musuh mereka, 2. Tidaklah mereka
berhukum dengan sesuatuyang bukan diturunkan Allah, kecuali akan
tersebar kekafiran,3. Tidaklah merajalela disuatu tempat
perzinahan, kecuali akan merajalela pula penyakit yang
membawakematian, 4. Tidaklah mereka mempermainkan takaran /
timbangan atau kwalitas suatubarang, kecuali akan dihambat
tumbuhnya tanaman, dan akan disiksa dengan kemaraupanjang, dan5.
Tidaklah mereka mengeluarkan zakat, kecuali akan dihambat
turunnyahujan yang membawa keberkahan (HR. Thabrani dari Ibnu
Abbas). Sebaliknya, dengankeimanan dan ketaqwaan yang tercermin
perilaku keseharian, akan menyebabkanturunnya keberkahan.Hal ini
sejalan dengan firman Allah dalam Al-Quran : .Artinya : Jikalau
sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah
Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah
21. dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat
Kami) itu, maka Kami siksamereka disebabkan perbuatannya (QS. 7
Al-Araf 96).Perilaku yang baik ini, yang harus dimiliki oleh
masyarakat dan bangsa, terutama parapemimpinnya adalah amanah,
jujur dan terpercaya. Di samping memiliki keahlian dalambidangnya
masing-masing. Orang yang amanah pasti akan mendapatkan rizki
dankesejahteraan dalam hidupnya. Sebaliknya, khianat, culas dan
korup akan melahirkankefakiran. Dalam sebuah hadits, riwayat Imam
ad-Dailamiy,Rasulullah SAW bersabda : , artinya :Sifat amanah itu
akan menarik (mendatangkan) rizki, dan sifat khianat itu
akanmenarik (melahirkan) kefakiran (HR. Ad-Dailamiy).Ada suatu
kisah yang menarik dalam Al Quran, yaitu kisah Nabi Yusuf AS, yang
mampumembawa kesejahteraan masyarakatnya, dan masyarakat di sekitar
negeri Mesir,karena beliau dan pejabat di negeri Mesir ketika itu
memiliki sifat hafidzun, alimun, yaituamanah, terpecaya dan ahli
atau profesional dalam bidangnya. Dalam hal ini perhatikanfirman
Allah dalam Al-Quran: ,artinya : Berkata Yusuf : Jadikanlah Aku
bendaharawan negara (Mesir); SesungguhnyaAku adalah orang yang
pandai menjaga, lagi berpengetahuan (QS. 12 Yusuf : 55).Dalam
sejarah Islam pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz yang tidak
lama,hanya + 22 bulan, ternyata tidak ada orang yang menjadi
mustahiq zakat dengan sebabkejujuran dan keadilan dalam segala
bidang yang dilakukan oleh beliau danpemerintahannya.Amanah dan
profesionalisme akan menumbuhkan etos kerja yangtinggi; Akan
menumbuhkan etika kerja yang kuat; Akan menyebabkan orang
berlomba-lomba dalam mempersembahkan yang terbaik dan akan
menyebabkan tumbuhnyataawun dan rasa solidaritas sosial yang tinggi
antara sesama anggota masyarakat.Kalau sudah begitu, maka akan
lahirlah masyarakat yang adil, masyarakat yangmakmur, dan
masyarakat yang sejahtera di bawah naungan ridha Ilahi.
22. Intisari khutbah Jumat, 24 Februari 2006 M / 25 Muharam
1427 H)Oleh : Prof.DR.H.Moh. ArdaniDalam Islam, latihan rohani yang
diperlukan manusia diberikan dalam bentuk ibadah.Semua ibadah dalam
Islam, baik dalam bentuk shalat, puasa, zakat, maupun
haji,bertujuan untuk membuat rohani manusia agar tetap ingat kepada
Allah dan bahkanmerasa senantiasa dekat pada-Nya. Keadaan
senantiasa dekat pada Allah Yang MahaSuci dan dapat mempertajam
rasa kesucian yang selanjutnya menjadi rem bagi hawanafsunya untuk
melanggar nilai-nilai moral, peraturan dan hukum yang
berlaku.Dalamibadah terjadi kontak kegiatan jasmani dan rohani.
Ibadah merupakan tanggapan batinyang tertuju kepada Allah namun
dibarengi dengan amal perbuatan yang bersifat lahir,yang dilakukan
oleh gerak-gerik jasmani.Ibadah secara lahiriah dan batiniah
seperti itu dapat difahami dari aspek pembawaanhidup manusia
sendiri yang bersifat dualistis yang terdiri dari dua unsur jasmani
danrohani seperti disebut di atas. Kedua unsur itu menyatu dalam
diri manusia.Manusiaadalah jasmani yang dirohanikan; dan manusia
seutuhnya adalah rohani yang telahmenjasmani, maka badan manusia
bukan hanya materi semata-mata atau kejasmaniansaja. Seluruh
jasmani manusia dan segala gejalanya tidak sama dengan
jasmanibinatang, karena kejasmanian manusia adalah jasmani yang
dirohanikan dan di dalamjasmani itu terdapat roh yang
menjasmani.Oleh karenanya tidak mengherankan jika
peristiwa-peristiwa yang dialami manusiasecara jasmaniah akan
mempengaruhi gerak batin dan rohaninya. Dan sebaliknya
situasirohani seseorang juga akan tercermin dalam sikap dan tingkah
laku lahiriah ataujasmaniahnya.Dengan demikian manusia yang utuh
diberi konsumsi ibadah yang utuhpula. Dengan berbagai ucapan dan
perbuatan dalam ibadah, rasa rohaniah dan rasamoral menjadi lebih
tajam. Lebih lanjut segala peristiwa rohaniah manusia
berpengaruhpada jasmaninya yang menggejala dalam kehidupan
lahiriahnya; dan demikian pulasebaliknya peristiwa yang dialaminya
secara jasmaniah berpengaruh pada rohaninyayang menggejala dalam
kehidupan rohaniahnya.Ibadah dalam Islam sebenarnya bukan bertujuan
supaya Allah disembah sepertipenyembahan yang terdapat dalam
agama-agama primitif. Kata ibadah yang berasaldari abada, sekalipun
dapat diterjemahkan dengan menyembah, namun terjemahan inidipandang
kurang tepat. Karena Tuhan yang disembah itu bukan saja ditakuti
dandisegani, tetapi juga dikasihi dan disayangi.Memang betul dalam
surat Al Dzariat ayat 56, terdapat kata liya budni dalamrangkaian
ayat , yang berarti agarmereka beribadat kepada-Ku. Tetapi dalam
konsep Islam, Allah adalah Dzat Yang MahaEsa, Maha Kuasa (Whid,
Qadr) di samping Maha Pengasih, Penyayang dan Pengampun(Rahmn, Rahm
dan Ghafr), maka kata liyabudni lebih cocok diterjemahkan
denganagar mereka tunduk dan patuh kepada-Ku.Maka Allah tidak harus
dijauhi dan ditakuti, tetapi Allah harus didekati dan
disayangi,karena ia memang dekat dan sayang kepada manusia. Dengan
demikian arti ayattersebut ialah : Tidak Ku-ciptakan jin dan
manusia kecuali untuk tunduk dan patuhkepada-Ku.Menghayati Akidah
Ibadah dan Akhlak
23. Karena manusia mempunyai kesadaran batin, maka semua gerak
tingkah lakunya,seharusnya mempunyai kontak dengan batinnya.
Seperti dikemukakan terdahulu bahwaibadah itu mengandung aspek
latihan spiritual untuk mendapatkan kesucian, dan aspeklatihan
moral. Dengan demikian ibadah itu selain berfungsi untuk berbakti
kepada Allah,juga membawa efek kesucian lahir batin, menjadikan
orang baik yang jauh dari noda-noda kejahatan.Dengan penghayatan
demikian diharapkan system nilai yangmenyangkut keimanan, berpadu
dengan system norma yang menyangkut syariat yangdi dalamnya
termasuk ibadah.Rupa-rupanya nilai-nilai iman yang dihayati dengan
ibadah akan menebalkan iman. Dannorma-norma syariat yang termasuk
di dalamnya ibadah, jika dihayati dengan baik,akan membawa kesucian
yang berpengaruh pada moral.Betapa pentingnya aspekspiritual dalam
ibadah itu, yang disebut dengan kata khusyu atau dzikir, seperti
di-isyaratkan dalam ayat Al quran : , artinya : Sesungguhnya
beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu)orang-orang yang
khusyu` dalam shalat mereka (QS. Al-Mukminun 1-2).Shalat yang
khusyu adalah shalat yang disertai dengan kesadaran batin, patuh
danmerendahkan diri dihadapan Tuhan Yang Maha Agung. Sedangkan
dzikir berarti ingat,sadar, dan tidak lalai.Dengan menjalin
semangat ajaran antara syariat dan tarekatdalam kegiatan ibadah,
akan tercapai hakekat muslim, yang seharusnya memiliki sifat-sifat
: suci hati dan perbuatannya, jujur, dapat dipercaya, tidak
menyukai kemewahan,rajin bekerja, tabah, sabar, syukur, rela,
menerima dan sebagainya.