20
Tugas kimia makalah klasifikasi materi Nama : eko prayitno Kelas : x tmo-b

Kimia klasifikasi materi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kimia klasifikasi materi

Citation preview

Page 1: Kimia klasifikasi materi

Tugas kimia makalah

klasifikasi materi

Nama : eko prayitno

Kelas : x tmo-b

Page 2: Kimia klasifikasi materi

Kimia: Klasifikasi Materi

Para ilmuwan mengklasifikasikan materi menjadi dua kelompok yaitu :

1. zat tunggal (unsur dan senyawa)2. campuran

1. Zat tunggal adalah materi yang memiliki susunan partikel yang tidak mudah dirubah dan memilik komposisi yang tetap. Zat tunggal dapat diklasifikasikan sebagai unsur dan senyawa.

a. UNSURUnsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain dengan reaksi kimia biasa.Di alam terdapat 92 jenis unsur alami dan sisanya unsur buatan. Jumlah keseluruhan di alam kira-kira terdapat 106 unsur.Unsur dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu :

1. Unsur logam2. Unsur non Logam3. Unsur Semi Logam

b. SENYAWASenyawa adalah gabungan dari beberapa unsur yang terbentuk melalui rekasi kimia.

Page 3: Kimia klasifikasi materi

Di alam senyawa dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu senyawa Organik dan senyawa Anorganik, pengelompokkan didasari pada unsur-unsur pembentuknya, lihat

Gambar 1.12.

Senyawa Organik didefinisikan sebagai senyawa yang dibangun oleh unsur karbon sebagai kerangka utamanya. Senyawa-senyawa ini umumnya berasal dari makhluk hidup atau yang terbentuk oleh makhluk hidup (organisme).

Senyawa ini mudah kita jumpai seperti ureum atau ure terdapat pada air seni (urin). Gula pasir atau sakarosa yang banyak terdapat didalam tebu dan alkohol merupakan hasil fermentasi dari lautan gula.

Senyawa Anorganik adalah senyawa-senyawa yang tidak disusun dari atom karbon, umumnya senyawa ini ditemukan di alam, beberapa contoh senyawa ini seperti garam dapur (Natrium klorida) dengan lambang NaCl, alumunium hdroksida yang dijumpai pada obat maagh, memiliki lambang Al(OH)3. Demikian juga dengan gas yang terlibat dalam proses respirasi yaitu gas oksigen dengan lambang O 2 dan gas karbon dioksida dengan lambang CO2. Asam juga merupakan salah satu senyawa anorganik yang mudah kita kenal misalnya asam nitrat (HNO3), asam klorida (HCl) dan lainnya.

2. CAMPURANCampuran adalah gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa melalui reaksi kimia.Campuran adalah materi yang disusun oleh beberapa zat tunggal baik berupa

unsur atau senyawa dengan komposisi yang tidak tetap. Dalam campuran sifat dari materi penyusunnya tidak berubah.Contoh sederhana dari campuran dapat kita jumpai di dapur misalnya saus tomat. Campuran ini mengandung karbohidrat, protein, vitamin C dan masih banyak zat zat lainnya. Sifat karbohidrat, protein dan vitamin C tidak berubah.

Page 4: Kimia klasifikasi materi

Campuran dapat kita bagi menjadi dua jenis, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran homogen adalah campuran serba sama yang materi-materi penyusunnya berinteraksi, namun tidak membentuk zat baru. Untuk lebih jelasnya kita perhatikan contohnya larutan gula dalam sebuah gelas

Larutan ini merupakan campuran air dengan gula, jika kita coba rasakan, maka rasa larutan diseluruh bagian gelas adalah sama manisnya, baik yang dipermukaan ditengah maupun dibagian bawah. Campuran homogen yang memiliki pelarut air sering disebut juga dengan larutan lihat Gambar 1.13.

Campuran homogen dapat pula berbentuk sebagai campuran antara logam dengan logam, seperti emas 23 karat merupakan campuran antara logam emas dan perak. Kedua logam tersebut memadu sehingga tidak tampak lagi bagian emas atau bagian peraknya. Campuran logam lain seperti perunggu, alloy, amalgam dan lain sebagainya.Campuran heterogen adalah campuran serbaneka, dimana materi-materi penyusunnya tidak berinteraksi, sehingga kita dapat mengamati dengan jelas dari materi penyusun campuran tersebut (Gambar 1.13).

Campuran heterogen tidak memerlukan komposisi yang tetap seperti halnya senyawa, jika kita mencampurkan dua materi atau lebih maka akan terjadi campuran. Contoh yang paling mudah kita amati dan kita lakukan adalah mencampur minyak dengan air, kita dapat menentukan bagian minyak dan bagian air dengan indera mata kita. Perhatikan pula susu campuran yang kompleks, terdiri dari berbagai macam zat seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin C dan E dan mineral (Gambar 1.13).

Sebuah partikel dalam kotak satu dimensiDitulis oleh Koichi Ohno pada 03-01-2009

Jalan terbaik untuk memahami prosedur untuk menyelesaikan persamaan gelombang dan pentingnya solusi adalah dengan mempelajari beberapa contoh. Marilah kita menyelesaikan persamaan Shrödinger bebas waktu ??ψ = Eψ untuk sebuah partikel dengan massa m yang

Page 5: Kimia klasifikasi materi

terkurung pada daerah (0 < x < L) pada sumbu-x (kotak satu dimensi). Hamiltonian untuk sistem ini dituliskan sebagai berikut

U(x) adalah energi potensial dari sistem yang dipelajari. Pembatasan terhadap gerakan partikel dilakukan pada U(x) dengan ketentuan sebagai berikut (Gambar 1.13)

(1.43)

Perlakuan ini secara alami akan menuju pada ketidakmungkinan untuk menemukan partikel di luar kotak. Jika ψ(x) ≠ 0 pada U(x) = +∞, maka kedua sisi pada persamaan ??ψ = Eψ akan divergen.

Gambar 1.13 Energi potensial U(x) untuk sebuah partikel dalam sebuah kotak satu dimensi.

Karena U(x) = 0 di dalam kotak, persamaan gelombang ??ψ = Eψ akan menjadi bentuk yang sangat sederhana yaitu

(1.44)

dimana

(1.45)

Page 6: Kimia klasifikasi materi

Solusi umum dari persamaan (1.44) telah diketahui dengan baik dan dituliskan sebagai berikut

(1.46)

Substitusi dari ekspresi ini pada sisi kiri persamaan (1.44) akan menghasilkan suku di sisi kanan.

Agar dapat mengambil makna atau interpretasi fisis dari ψ(x) dalam persamaan (1.46) dalam konteks teori kuantum , kita harus memperhatikan sifat kontinyu dari fungsi gelombang. Dalam kasus ini, ψ(x) harus kontinyu pada kedua sisi kotak (x = 0 dan x = L). Dengan demikian, kondisi berikut harus diperlukan.

Pada perbatasan kotak (x = 0),

dan pada perbatasan kotak yang lain (x = L),

(1.47)

(1.48)

Karena nilai yang mungkin untuk nilai eigen energi E tidak muncul, kita harus melakukan klasifikasi atas kasus-kasus yang mungkin sebagai berikut.

1) (E < 0)

Dari persamaan (1.45) κ adalah murni bilangan imajiner, dan kerenanya suku dalam tanda kurung pada sisi kiri persamaan (1.48) tidak dapat sama dengan nol. Ini akan mengakibatkan a + b = 0 dan kemudian ψ(x) = aeikx + be &minusikx = 0 untuk seluruh nilai x (0 < x < L). Jelas, ini tidak konsisten dengan dengan asumsi kita tentang partikel dalam kotak.

2) (E = 0)

Dari persamaan (1.45) κ = 0 dan ψ(x) = a + b = 0 untuk seluruh x (0 < x < L). Ini juga tidak sesuai dengan asumsi dari partikel dalam kotak.

3) (E > 0)

Dalam kasus ini κ > o dan karenanya suku dalam kurung pada sisi kiri di persamaan (1.48) dapat menjadi sama dengan 0. Kondisi ini dapat dinyatakan sebagai

(1.49)

Perlu dicatat bahwa e2ikL = 1 adalah untuk κ yang merupakan bilangan bulat sem barang. Dengan demikian nilai-nilai untuk κ (κ > 0) yang mungkin harus memenuhi kondisi berikut

Page 7: Kimia klasifikasi materi

(1.50)

Dengan memasukkan nilai κ ke dalam persamaan (1.45), kita akan mendapatkan nilai-nilai yang mungkin untuk energi E dengan nilai integer n.

(1.51)

Ini adalah formula untuk tingkat-tingkat energi dari sebuah partikel yang berada dalam sebuah kotak satu dimensi. Untuk energi yang bernilai lain selain yang diberikan pada persamaan (1.51), tidak ada solusinya. Munculnya tingkat-tingkat energi yang bersifat diskrit adalah sebuah konsekuensi dari kuantisasi energi. Tingkat energi yang terkuantisasi diklasifikasikan dengan bilangan bulat positif n. Bilangan-bilangan ini merepresentasikan keadaan terkuantisasi dan disebut sebagai bilangan kuantum.

Fungsi gelombang yang berkorespondensi dengan tingkat-tingkat energi Eω, dapat ditentukan melalui persamaan (1.46), (1.47) dan (1.50).

Di sini, rumus eiθ = cos θ + i sin θ digunakan dan 2ai ditulis sebagai c. Nilai dari c ditentukan melalui persyaratan normalisasi.

Nilai dari integral terakhir adalah L/2 dan c2 ·(L/2) = 1. Dengan demikian maka c = √2/L, dan kita memperoleh solusi di dalam kotak sebagai berikut.

Tingkat energi En dan fungsi gelombang ψn(x) untuk sebuah partikel dalam sebuah kotak satu dimensi dengan panjang L ditunjukkan pada Gambar 1.14.

Tingkat energi terendah dengan bilangan kuantum n = 1 adalah keadaan dasar dari sebuah partikel dalam kotak. Probabilitas untuk menemukan partikel yang terbesar adalah pada posisi di tengah kotak dan kemudian menurun jika bergeser ke arah sisi-sisi kotak. Dalam dunia makroskopik, kita dapat meletakkan sebuah partikel di mana saja di dalam sebuah

Page 8: Kimia klasifikasi materi

kotak. Akan tetapi di dalam dunia kuantum, hanya probabilitas saja yang dapat ditentukan. Hal sangat aneh adalah energi tingkat dasar E1 = h 2/8mL2 > 0 adalah lebih besar dari energi potensial yang ada dalam kotak tersebut U = 0. Dalam sebuah sistem makroskopik, keadaan energi minimum dari sebuah partikel adalah keadaan keadaan di mana tidak ada gerak dan energi akan sama dengan energi potensial minimum Umin (dalam kasus ini Umin = 0). Fakta yang menyatakan bahwa E1 − Umin > 0 menunjukkan bahwa sebuah partikel dapat bergerak dengan energi sebesar E1 − Umin, bahkan pada temperatur absolut nol di mana tidak ada energi yang dapat dipindahkan dari sistem lagi. Karenanya energi sebesar E1 − Umin disebut sebagai energi titik-nol (zero-point energy) dan gerakan pada keadaan dasar disebut sebagai gerakan titik-nol (zero-point motion). Dalam dunia makroskopik, masa dari materi m, dan panjang dari kotak L adalah sangat besar dan karenanya energi sebesar E1 = h2/8mL2 dapat dikatakan sangat kecil. Ini akan menyebabkan bahwa energi titik-nol dan gerakan titik-nol dalam dunia makroskopik dapat diabaikan. Nilai diskrit yang definit hanya diperbolehkan untuk keadaan tereksitasi dari sebuah partikel dalam kotak dan hal ini sangat berlawanan dengan dunia makroskopik di mana semua nilai energi diperbolehkan. Tingkat energi untuk sebuah sistem makroskopik dapat ditinjau sebagai hal yang kontinyu disebabkan oleh nilai m da n L yang sangat besar. Sebagaimana dapat dilihat pada fungsi gelombang pada gambar 1.14, terdapat beberapa posisi di mana tidak ada probabilitas untuk menemukan partikel dalam keadaan tereksitasi, meskipun partikel tersebut bergerak dalam kotak. Posisi geometris di mana ψ = 0 disebut sebagai sebuah noda. Jumlah dari noda-noda dalam kotak adalah n-1, yang akan meningkat dengan meningkatnya bilangan kuantum n. Gelombang dengan noda yang banyak secara umum memiliki energi yang lebih besar. Sifat ini perlu dicatat dan diingat dan ini akan sangat berguna untuk memahami sifat dari gelombang elektron yang bergerak dalam materi.

Page 9: Kimia klasifikasi materi

Gambar 1.14 Tingkat-tingkat energi En = h2/8mL2 dan fungsi gelombang ψn(x) untuk partikel dalam sebuah kotak satu dimensi.

Contoh 1.11. Tunjukkan hubungan berikut akan terjadi di antara fungsi gelombang ψn(x) dan ψm(x) untuk sebuah partikel dalam sebuah kotak satu dimensi.

δ nm adalah Kronecker delta di mana akan sama dengan 1 jika n = m dan 0 jika n ≠ m.

(Jawaban) Fungsi gelombang dengan bilangan kuantum n dalam sebuah kotak ( 0 < x < L) dengan panjang L diberikan oleh persamaan

(1.52)

Untuk posisi di luar kotak ψn(x) = 0 . Marilah kita menyebutkan integral yang menjadi masalah sebagai Inm.

Page 10: Kimia klasifikasi materi

Rumus penjumlahan sudut untuk fungsi trigonometri

akan menghasilkan

Dengan demikian

Inm = I(−) − I(+)

Disini

Dengan menuliskan θ = πx/L dan dengan menggunakan dθ = (π/L)dx , kita akan memperoleh

Ketika (n ± m) tidak sama dengan 0,

Ketika (n − m = 0),

Karenanya,

1. Untuk n = m, Inm = 1 − 0 = 1 dan2. Untuk n ≠ m, Inm = 0 − 0 = 0, dengan menggunakan delta Kronecker, kita akan

memperoleh Inm = δnm.

Page 11: Kimia klasifikasi materi

Integral dari contoh ini dengan n = m adalah kondisi normalisasi, dengan diberikan bahwa fungsi gelombangnya telah dinormalisasi terlebih dahulu. Untuk n ≠ m, integralnya akan sama dengan 0, di mana dua fungsi gelombangnya dikatakan saling ortogonal dan memenuhi sifat ortogonalitas. Sifat ortogonalitas berlaku secara umum antara sembarang fungsi gelombang yang berkorespondensi dengan nilai eigen yang berbeda. Ketika fungsi-fungsi ternormalisasi dan saling ortogonal, maka himpunan fungsi-fungsi tersebut dikatakan ortonormal dan mengikuti sifat ortonormalisasi.

Partikel bermuatan pembentuk materi dan gaya CoulombDitulis oleh Koichi Ohno pada 03-01-2009

Elemen dari semua material adalah inti dan elektron yang masing-masing memiliki muatan positif dan negatif. Kombinasi dan interaksi dari partikel-partikel ini memberikan berbagai struktur, sifat dan reaksi-reaksi material. Pertama, adalah hal yang sangat penting untuk memahami aspek fundamental dari interaksi listrik. Sebuah atom terdiri dari sebuah inti dan beberapa elektron; muatan listrik positif dari inti dan jumlah elektron yang mengelilingi inti adalah sama dengan bilangan atomik (Z). Ketika sebuah atom kehilangan atau mendapat tambahan elektron, ia akan menjadi ion positif atau negatif. Kecenderungan dari sebuah atom menjadi sebuah ion dengan kehilangan atau memperoleh tambahan sebuah elektron adalah berbeda dan bergantung pada jenis unsur kimianya yang diklasifikasikan dengan bilangan atomnya. Kecenderungan ini sangat berkaitan erat dengan sifat kimia dari unsur.

Contoh 1.1 Hitung e, yang merupakan besar muatan listrik sebuah elektron dengan menggunakan konstanta Faraday, 96485 C.mol-1 dan bilangan Avogadro, 6,022 x 1023 mol-1. (1 C adalah muatan listrik yang dibawa oleh sebuah arus listrik sebesar 1 A selama 1 detik).

(Jawaban) Muatan listrik dari 1 mol elektron adalah 96485 C.mol -1 yang berasal dari konstanta Faraday dan jumlah dari partikel untuk setiap 1 mol berasal dari bilangan Avogadro. Dengan menggunakan nilai-nilai ini, muatan listrik dari sebuah elektron dihitung sebagai berikut

Secara umum, material kehilangan sebuah elektron akan membawa muatan positif dan material yang memperoleh tambahan elektron akan membawa muatan negatif. Material yang membawa muatan listrik akan memberikan gaya satu dengan lainnya pada arah-arah yang saling menghubungankan mereka. Sepasang muatan dengan tanda yang sama akan saling tolak-menolak satu sama lain dan muatan dengan tanda yang berlawanan akan saling tarik-menarik. Gaya F yang bekerja pada muatan memiliki besaran yang berbanding dengan produk perkalian antara muatan Q1 dan Q2 dan berbanding terbalik dengan dengan kuadrat jarak antara kedua muatan tersebut, r. Inilah yang disebut sebagai hukum Coulomb dan dinyatakan oleh persamaan sebagai berikut:

Page 12: Kimia klasifikasi materi

(1.1)

Di sini, ε0 adalah konstanta fisika fundamental yang disebut sebagai permivitas dalam vakum.

Meskipun hukum Coulomb ditemukan dengan mengamati gaya pada benda-benda bermuatan, hukum ini juga dapat diaplikasikan pada partikel yang sangat kecil seperti pada elektron dan inti atom. Karenanya, hukum Coulomb sangat dalam, berkaitan dengan sifat atom baik itu secara fisika (contoh, warna dari cahaya yang dipancarkan dan diserap) dan secara kimia (contoh, kecenderungan untuk terionisasi dan reaktivitas).

Partikel yang memiliki masa akan menghasilkan gaya tarik-menarik antara satu dengan yang lainnya yang dikenal sebagai gaya gravitasi. Akan tetapi, untuk partikel yang memiliki masa yang kecil seperti elektron dan ion molekul, gaya gravitasi dapat diabaikan karena terlalu kecil dibandingkan dengan gaya yang diberikan oleh hukum Coulomb (gaya Coulomb).

Contoh 1.2. Jika sebuah satuan muatan negatif diletakkan pada suatu titik di tengah antara dua buah muatan positif yang dipisahkan oleh jarak, R maka gaya manakah dari gaya-gaya yang bekerja pada muatan positif itu yang lebih besar, yakni apakah gaya yang diberikan oleh muatan negatif atau gaya yang disebabkan oleh muatan positif yang lain? Carilah arah di mana muatan positif memiliki kecenderungan untuk bergerak.

(Jawaban) Sebuah muatan positif akan mengalami gaya tarik-menarik yang dinyatakan dengan F- = -1/4πε 0(R/2)2 dan disebabkan oleh muatan negatif yang diletakkan pada jarak R/2 dan gaya tolak-menolak yang dinyatakan dengan F+ = -1/4πε0R 2 yang disebabkan oleh muatan positif yang lain yang berada pada jarak R. Karena gaya tolak-menolak 4 kali lebih besar dari gaya tarik-menarik maka setiap muatan positif akan cenderung bergerak kearah muatan positif yang lain. (Dengan aksi yang diberikan oleh suatu muatan negatif, muatan-muatan positif dapat terikat satu dengan yang lainnya. Ini berkaitan dengan fenomena bahwa inti-inti yang bermuatan positif dapat digabung dalam suatu bahan dengan bantuan atau keterlibatan elektron-elektron).

Jika sebuah partikel bermuatan diletakkan di antara pasangan plat logam yang memiliki suatu perbedaan potensial listrik (tegangan), maka sebuah muatan positif akan dikenakan gaya yang mengarah pada plat yang memiliki potensial listrik yang rendah dan muatan negatif akan bergerak ke arah plat yang memiliki potensial listrik tinggi. Besarnya gaya akan berbanding lurus dengan nilai absolut dari muatan listriknya. Dengan demikian, pada beda potensial yang sama, gaya yang bekerja pada sebuah elektron dan yang bekerja pada ion positif monovalensi memiliki besaran yang sama meskipun arahnya berbeda.

Page 13: Kimia klasifikasi materi

Jika sebuah elektron dalam keadaan diam dan kemudian dipercepat dari sebuah plat logam yang memiliki potensial listrik rendah menuju plat yang lain yang memiliki potensial listrik tinggi dengan perbedaan potensial sebesar 1 volt (V), energi kinetik dari elektron tersebut adalah sebesar 1 elektron volt (eV). Kerja yang dilakukan untuk membawa sebuah muatan positif yang memiliki muatan sebesar 1 Coulomb (C) hingga mencapai posisi di mana potensial listrik 1 V lebih tinggi dari titik awalnya adalah sebesar 1 Joule (J) atau 1 eV = 1,602 x 10-19 J. Sebuah tabung Brown yang digunakan pada televisi (Tabung sinar katoda atau Cathode Ray Tube/CRT) dilengkapi dengan sebuah sumber elektron (electron gun) yang mana elektron akan dipancarkan dan dipercepat dengan beda potensial sebesar 10 kV. Pancaran elektron yang dihasilkan itu kemudian akan difokuskan pada layar floresens dengan menggunakan sebuah lensa elektron yang terbuat dari kumparan defleksi magnetik dan kemudian akan membentuk titik yang memancarkan cahaya pada layar.

Contoh 1.3. Hitung kecepatan sebuah elektron yang memiliki energi kinetik sebesar 1 eV.

(Jawaban) Energi kinetik dari sebuah elektron (di mana m adalah masa elektron) dinyatakan dengan rumusan ½mv2 dan 1 eV = 1,602 x 10-19 J. Dengan demikian, ½mv2 = 1,602 x 10-19 J. Jika diketahui masa elektron sebesar m = 9,109 x 10-31 kg, maka dapat diperoleh kecepatan elektron sebagai berikut:

Dapat kita lihat pada contoh-contoh di atas, kecepatan sebuah elektron yang memiliki energi sebesar 1 eV adalah sekitar 600 km.s-1. Kecepatan sebuah ion, dengan energi kinetik sebesar 1 eV lebih rendah dibandingkan dengan kecepatan sebuah elektron. Hal ini disebabkan oleh masa sebuah ion, M sangat besar dibandingkan dengan masa sebuah elektron, m. Bahkan untuk ion teringan, ion hidrogen (proton), masanya (M) adalah sekitar 1836 kali lebih besar dari m. Karenanya, kecepatan sebuah proton dengan energi kinetik sebesar 1 eV adalah sekitar 1,38 x 104 m.s-1. Analisa energi kinetik (analisa kecepatan) elektron dan ion yang dilepaskan oleh suatu bahan adalah hal yang sangat penting dalam mempelajari struktur dan masa dari bahan tersebut.

Pemisahan Dengan Kromatografi Tipis dan Kromatografi Koloma. Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

KLT merupakan cara analisis cepat yang memerlukan bahan sedikit, baik penyerap maupun cuplikannya. KLT dapat digunakan untuk memisahkan senyawa yang hidrofobik seperti lemak dan karbohidrat. KLT dapat digunakan u ntuk menentukan eluen pada analisis kromatografi kolom dan isolasi senyawa murni dalam skala kecil.

Page 14: Kimia klasifikasi materi

Pelarut yang dipilih untuk pengembang pada KLT disesuaikan dengan sifat kelarutan senyawa yang dianalisis. Sebagai fase diam digunakan silika gel, karena tidak akan bereaksi dengan senyawa atau pereaksi ayng reakstif.

Data yang diperoleh dari analisis dengan KLT adalah nilai Rf, nilai Rf berguna untuk identifikasi suatu senyawa. Nilai Rf suatu senyawa dalam sampel dibandingkan dengan nilai Rf dari senyawa murni.

Nilai Rf didefinisikan sebagi perbandingan jarak yang ditempuh oleh senyawa pada permukaan fase diam dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh pelarut sebagai fase gerak.

b. Kromatografi Kolom.

Kromatografi kolom digunakan untukdigunakan untuk memisahkan suatu campuran senyawa. Kolom yang terbuat dari gelas diisi dengan fase diam berupa serbuk penyerap (seperti selulosa, silika gel, poliamida). Fase diam dialiri (dielusi) dengan fase gerak berupa pelarut.

Sampel yang mengandung campuran senyawa dituangkan ke bagian atas dari kolom, kemudian dielusi dengan pelarut sebagai fase gerak. Setiap senyawa/komponen dalam campuran akan didorong oleh fase gerak dan sekaligus ditahan oleh fase diam. Kekuatan senyawa ditahan oleh fase diam akan berbeda dengan senyawa lainnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemisahan dengan kromatografi kolom adalah fase diam yang digunakan, kepolaran pelarut (fase diam), ukuran kolom (diamter dan panjang kolom), kecepatan alir elusi. Gambar 18.22. Kolom kromatografi

Tutorial : Kromatografi Cair

Page 15: Kimia klasifikasi materi

1.Garis besar syarat-syarat instrumental dari High Performance Liquid Chromatograph modern2. Apa yang Anda ketahui tentang istilah-istilah berikut :

Normal Phase Chromatography Reverse Phase Chromatography -Isocratic Operation

-Gradient Elution-Flow Programming

-Porous-Pellicular-Hydrophyllic-Lipophyllic

3.Garis besar mekanisme yang merupakan dasar pemisahan dalam bentuk kromatografi berikut :

Kromatografi Cair Padat (Adsorpsi) Kromatografi Cair Cair ( utamanya bonded phase) Kromatografi Pasangan Ion Kromatografi Pertukaran Ion Size Exclusion Chromatography