Upload
sulistia-rini
View
280
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
KONSEP KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Kelompok 1
Ahmad Faqih FEka Mailina ISiti KarinaMey FerditaDesy Ika PSumintri
PENGERTIAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut)
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan
KOMPOSISI CAIRAN DAN ELEKTROLIT TUBUH
Cairan intraseluler (CIS ) adalah cairan yang berda di dalam sel di seluruh tubuh. Pada dewasa kira-kira 2/3 dari cairan tubuh, sedangkan pada bayi,1/2 dari cairan tubuh bayi.
Komposisi intraseluler : Ion Kalium (K) berkonsentrasi tinggi, ion Natrium (Na) berkonsentrasi rendah. Konsentrasi protein dalam sel tinggi. Cairan ekstraseluler (CES) adalah cairan yang berada di dalam sel di seluruh tubuh, sedangkan cairan
akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu Pada bayi baru lahir, kira-kira ½ cairan tubuh terkandung dalam CES. Setelah usia 1 tahun, volume relatif dari CES menurun kira-kira sepertiga dari volume total. CES dibagi menjadi: Cairan interstisial (CIT) Cairan disekitar sel, sama dengan kira-kira 8 L pada orang dewasa. Cairan limfe termasuk dalam CIT. Cairan intravaskular (CIV) Cairan yang terkandung di dalam pembuluh darah. Rata-rata volume darah pada dewasa sekitar 5-6 L. 3 L
dari jumlah tersebut adalah plasma. Sisanya terdiri dari sel darah merah (SDM atau eritrosit) yang mentranspor oksigen dan bekerja sebagai buffer tubuh yang penting; sel darah putih (leukosit) ; dan trombosit
Komposisi cairan ekstrasellular (CES): Plasma darah & cairan interstisial memiliki isi yg sama, ion Natrium (Na+) & Klorida (Cl-) serta ion bikarbonat (HCO3-) dlm jumlah besar. Ion Kalium (K+), Kalsium (Ca2+), Magnesium (Mg+), fosfat (HPO42-), sulfat (S042-), & asam organik. Protein pd plasma > protein pd cairan interstisial
NO Elektrolit Ekstraseluler Interstitial Intraseluler Plasma
1. Kation :Natrium (Na+)Kalium (K+)Kalsium (Ca++)Magnesium (Mg ++)
144,0 mEq5,0 mEq 2,5 mEq1,5 mEq
137,0 mEq4,7 mEq2,4 mEq1,4 mEq
10 mEq141 mEq031 mEq
2. Anion :Klorida (Cl-)Bikarbonat (HCO3-)Fosfat (HPO42-)Sulfat (SO42-)Protein
107,0 mEq27,0 mEq2,0 mEq0,5 mEq1,2 mEq
112,7 mEq28,3 mEq2,0 mEq0,5 mEq0,2 mEq
4 mEq10 mEq11 mEq1 mEq4 mEq
Sistem Tubuh Yang Berperan Pada Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit
GinjalGinjal merupakan organ yang memiliki peran cukup besar, terlihat pada fungsi ginjal yakni sebagai pengatur air, konsentrasi garam dalam darah, keseimbangan asam basa darah, dan ekskresi bahan buangan atau kelebihan garam. Proses pengaturan kebutuhan keseimbangan air diawali oleh kemampuan bagian ginjal seperti glomerulus sebagai penyaringan cairan. KulitKulit merupakan bagian penting dalam pengaturan cairan yang terkait dengan proses pengaturan panas yang disarafi oleh yasamotorik dengan kemampuan mengendalikan arteriola kutan dengan cara vasodilatasi dan vasokonstriksi. Banyaknya darah yang mengalir melalui pembuluh darah dalam kulit mempengaruhi jumlah keringat yang dikeluarkan. Proses pelepasan panas kemudian dapat dilakukan dengan cara penguapan.Proses pelepasan panas lainnya dilakukan melalui cara pemancaran, yaitu dengan melepaskan panas ke udara sekitarnya. Cara tersebut berupa cara konduksi dan konveksi. Cara konduksi yaitu pengalihan panas ke benda yang disentuh, sedangkan cara konveksi yaitu mengalirkan udara yang panas ke permukaan yang lebih dingin.
Paru-paruOrgan paru-paru berperan dalam pengeluaran cairan dengan menghasilkan insensible water loss ± 400 ml/hari. Proses pengeluaran cairan terkait dengan respons akibat perubahan frekuensi dan kedalaman pernafasan (kemampuan bernafas. GastrointestinalGastrointestinal merupakan organ saluran pencernaan yang berperan dalam mengeluarkan cairan melalui proses penyerapan dan pengeluaran air. Dalam kondisi normal, cairan yang hilang dalam system ini sekitar 100-200 ml/hari.Selain itu, pengaturan kesimbangan cairan dapat melalui mekanisme rasa haus yang dikontrol oleh system endokrin (hormonal), yakni anti diuretic hormone (ADH), system aldosterone, prostaglandin, dan glukokortikoid.a. ADHb. Aldosteronec. Prostaglandind. Glukokortikoid
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT TUBUH DAN KESEIMBANGAN ASAM DAN BASA Kebutuhan cairanKebutuhan ini memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh dengan hampir 90% dari total berat badan. Secara keseluruhan, presentase cairan tubuh berbeda berdasarkan usia, lemak dalam tubuh dan jenis kelamin.
No Umur / BB (Kg)
Kebutuhan cairan (mL/24 jam)
1. 3hari/3kg
250-300
2. 1tahun/9,5kg
1150-1300
3. 2tahun/11,8kg
1350-1500
4. 6tahun/20kg
1800-2000
5. 10tahun/28,7kg
2000-2500
6. 14tahun/45kg
2200-2700
7. 18tahun/54kg
2200-2700
Kebutuhan elektrolitElektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung oksigen, nutrient dan sisa metabolismBeberapa jenis garam dalam air akan dipecah dalam bentuk ion elektrolit. Pacahan elektrolit tersebut merupakan ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Ion yang bermuatan negative disebut anion dan ion bermuatan positif disebut kation.Komposisi elektrolit dalam plasma adalah: Natrium: 135-145 mEq/lt, Kalium: 3,5-5,3 mEq/lt, Kalsium: 4-5 mEq/lt, Magnesium: 1,5-2,5 mEq/lt, Klorida: 100-106 mEq/lt, Bikarbonat: 22-26 mEq/ltd an Fosfat: 2,5-4,5 mEq/lt.Jenis cairan elektrolit Cairan Ringer’s, terdiri atas: Na+, K+, Cl, Ca2+ Cairan Ringer’s Laktat, terdiri atas: Na+, K+, Mg2+, Cl, Ca2+, HCO3 Cairan Buffer’s, terdiri atas: Na+, K+, Mg2+, Cl, HCO3
Keseimbangan Asam BasaKeseimbangan asam-basa dapat diukur dengan pH (derajat keasaman). Dalam keadaan normal, pH cairan tubuh adalah 7,35-7,45.Keseimbangan asam-basa dapat dipertahankan melalui proses metabolisme dengan sistem buffer pada seluruh cairan tubuh dan oleh pernafasan dengan sistem regulasi (pengaturan di ginjal). Pengaturan keseimbangan asam-basa dilakukan oleh paru melalui pengangkutan kelebihan CO2 dan H2CO2 dari darah yang dapat menigkatkan pH hingga kondisi standard (normal)). Ventilasi dianggap memadai apabila suplai O2 seimbang dengan kebutuhan O2. Pembuangan melalui paru harus seimbang dengan pembentukan Co2 agar ventilasi memadai. Ventilasi yang memadai dapat mempertahankan kadar pCO2 sebesar 40 mmHg.Jika pembentukan CO2 metabolik meningkat, konsentrasinya dalam cairan ekstrasel juga meningkat. Sebaliknya, penurunan metabolisme memperkecil konsentrasi CO2. Jika kecepatan ventilasi paru meningkat, kecepatan pengeluaran CO2 juga meningkat, dan hal ini menunjukan jumlah C02 yang berkumpul dalam cairan ekstrasel. Peningkatan dan penurunan ventilasi alveolus efeknya akan mempengaruhi pH cairan ekstrasel. Peningkatan pCO2 menurunkan pH, sebaliknya pO2 meningkatkan pH darah. Perubahan ventilasi alveolus juga akan mengubah konsentrasi ion H+. Sebaliknya, konsentrasi ion H+ dapat mempengaruhi kecepatan ventilasi alveolus (umpan balik). Kadar pH yang rendah dan konsentrasi ion H+ yang tinggi disebut asidosis, sebaliknya pH yang tinggi dan konsentrasi ion H+ yang rendah disebut alkalosis.
Masalah Keseimbangan Asam-BasaAsidosis RespiratorikAsidosis MetabolikAlkalosis RespiratorikAlkalosis Metabolik
FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Umur Aktivitas Iklim Diet Stress Penyaki Tindakan medis Pengobatan Pembedahan
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Gangguan/masalah dalam Pemenuhan Kebutuhan CairanHipovolume Atau Dehidrasi
Hipervolume atau overhidrasi
Gangguan elektrolitHiponatremiaHipernatremia,Hipokalemia,Hiperkalemia,Hipokalsemia,Hiperkalsemia,Hipomagnesia,Hipermagnesia,
PENATALAKSANAAN GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
PEMBERIAN CAIRAN SECARA PARENTERAL AseringIndikasi:Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteritis akut, demam berdarah dengue luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma. Komposisi:Na 130 mEq, K 4 mEq, Cl 109 mEq, Ca 3 mEq, Asetat (garam) 28 mEqKeunggulan:Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang mengalami gangguan hatiPada pemberian sebelum operasi sesar, RA mengatasi asidosis laktat lebih baik dibanding RL pada neonatesPada kasus bedah, asetat dapat mempertahankan suhu tubuh sentral pada anestesi dengan isofluranMempunyai efek vasodilator
KA-EN 1BIndikasi:Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal pada kasus emergensi (dehidrasi karena asupan oral tidak memadai, demam)< 24 jam pasca operasiDosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian secara IV. Kecepatan sebaiknya 300-500 ml/jam (dewasa) dan 50-100 ml/jam pada anak-anakBayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari 100 ml/jam
KA-EN 3A & KA-EN 3B
Indikasi:1). Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas2). Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)3). Mensuplai kalium sebesar 10 mEq/L untuk KA-EN 3A4). Mensuplai kalium sebesar 20 mEq/L untuk KA-EN 3B
KA-EN MG3 Indikasi :Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatasRumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)Mensuplai kalium 20 mEq/LRumatan untuk kasus dimana suplemen NPC dibutuhkan 400 kcal/L
KA-EN 4AIndikasi :Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anakTanpa kandungan kalium, sehingga dapat diberikan pada pasien dengan berbagai kadar konsentrasi kalium serum normalTepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
Komposisi (per 1000 ml):Na 30 mEq/LK 0 mEq/LCl 20 mEq/LLaktat 10 mEq/LGlukosa 40 gr/L
• KA-EN 4BIndikasi:Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia kurang 3 tahunMensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko hipokalemiaTepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
Komposisi:Na 30 mEq/LK 8 mEq/LCl 28 mEq/LLaktat 10 mEq/LGlukosa 37,5 gr/L
Otsu-NSIndikasi:Untuk resusitasiKehilangan Na > Cl, misal diareSindrom yang berkaitan dengan kehilangan natrium (asidosis diabetikum, insufisiensi adrenokortikal, luka bakar)
Otsu-RL
Indikasi:
Resusitasi
Suplai ion bikarbonat
Asidosis metabolik
MARTOS-10Indikasi:Suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabeticKeadaan kritis lain yang membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor, infeksi berat, stres berat dan defisiensi protein
Dosis: 0,3 gr/kg BB/jamMengandung 400 kcal/L
AMIPAREN
Indikasi:
•Stres metabolik berat
•Luka bakar
•Infeksi berat
•Kwasiokor
•Pasca operasi
•Total Parenteral Nutrition
Dosis dewasa 100 ml selama 60
menit
AMINOVEL-600Indikasi:Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GIPenderita GI yang dipuasakanKebutuhan metabolik yang meningkat (misal luka bakar, trauma dan pasca operasi)Stres metabolik sedangDosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30 tpm)
PAN-AMIN G
Indikasi:
Suplai asam amino pada hiponatremia dan stres metabolik ringan.
Nitrisi dini pasca operasi.