Upload
andinaprincess
View
738
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian pembelian
2. Untuk mengetahui motif-motif pembelian
3. Untuk mengetahui kebiasaan-kebiasaan
membeli
Pengertian Pembelian
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/2009-2-00383-MN%20Bab%202.pdf
Lanjutan
Sedangkan menurut Mulyadi (2007,p.711) aktivitasdalam proses pembelian barang adalah:
Permintaan pembelian
Pemilihan pemasok
Penempatan order pembelian
Penerimaan barang, dan
Pencatatan transaksi pembelian
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/2009-2-00383-MN%20Bab%202.pdf
Motif-motif Pembelian
Motif pembelian primer dan selektif.
Motif pembelian primer = motif yang menimbulkan perilaku pembelian terhadapkategori-kategori umum (biasa) pada suatu produkexample:membeli televisi dan pakaianMotif pembelian selektif = motif yang mempengaruhi tantang model dan merekdari kelas-kelas produk, atau macam penjual yang dipilih untuk suatu pembelian.Example : Motif ekonomi, status, keamanan, dan persentasi
Resthoe Jeb, Artikel, Motif, Pembelian at 1:02 PMhttp://resthoe.blogspot.com/2013/03/motif-pembelian.html
Lanjutan
Motif rasional dan emosional.Motif rasional = motif yang didasarkan pada kenyataan-
kenyataan seperti yang ditunjukkan oleh suatu produk
kepada konsumen
contoh: motif pembelian pada sepeda motor yang hemat
bahan bakar, atau merek tertentu karena kualitasnya sudah
terpercaya
Motif emosional = motif pembelian yang berkaitan dengan
dengan perasaan atau emosi individu
Example : pengungkapan rasa cinta, kebanggaan,
kenyamanan, kesehatan, keamanan dan kepraktisan.
Resthoe Jeb, Artikel, Motif, Pembelian at 1:02 PMhttp://resthoe.blogspot.com/2013/03/motif-pembelian.html
Winardi (1993: 31) membedakanmotif pembelian atas:
Motif pembelian terhadap produk (product motives). Motif ini meliputi semua pengaruh danalasan yang menyebabkan seseorang membeliproduk tertentu.
Motif pembelian terhadap tempat atau penyaluryang menjual produk tersebut (patronage motives). Motif ini merupakan pertimbanganmengapa seorang konsumen membeli padatempat tertentu.
Resthoe Jeb, Artikel, Motif, Pembelian at 1:02 PMhttp://resthoe.blogspot.com/2013/03/motif-pembelian.html
Menurut Swastha (2000:75), motif pembelian dapatdikelompokkan ke dalam beberapa tingkatan yang berbeda dimana pembeli menyadari akan motif-motif pembeliannya dankesediaan mereka untuk memberitahukannya.
Kelompok pembeli yang mengetahui dan bersediamemberitahukan motif pembelian mereka terhadap produktertentu.
Kelompok pembeli yang mengetahui alasan mereka untukmembeli produk tertentu, tetapi tidak bersediamemberitahukan. Misalnya:seorang wanita yang membelikosmetik tidak bersedia memberitahukan motif pembeliannya.
Kelompok pembeli yang tidak mengetahui motif pembeliansesungguhnya terhadap produk tertentu. Biasanya, motif pembelian mereka sangat sulit diketahui.
Resthoe Jeb, Artikel, Motif, Pembelian at 1:02 PMhttp://resthoe.blogspot.com/2013/03/motif-pembelian.html
http://hidayatullah-humanity.blogspot.com/2010/10/mengenali-pembelimotif-perilaku.html
Kebiasaan-kebiasaan Membeliteori tentang proses motivasi yang mendasari dan
mengarahkan perilaku konsumen dalam melaksanakanpembelian, sebagai berikut:
Teori Belajar yang mendasarkan pada empat hal, yaitu dorongan(drive), petunjuk (cue), tanggapan (response), dan penguatan(reinforcement).
Teori Rangsangan-Tanggapan yang menekankan bahwa apabilaprodusen ingin memperoleh tanggapan dari konsumen tentangpenawarannya, produsen tersebut harus mengadakan periklanansecara terus – menerus.
Teori Kesadaran yang menyatakan bahwa tingkah laku seseorang tidakhanya ditentukan oleh tanggapan mereka terhadap rangsangan yang mempengaruhinya, akan tetapi dipengaruhi pula oleh sikap, keyakinan, pengalaman, dan kesadaran.
Teori Bentuk dan Bidang yang menyatakan bahwa tingkah lakuseseorang merupakan interaksi antara perorangan/individu denganlingkungan psikologis.
Teori Psikoanalitis yang menyatakan bahwa tingkah laku seseorangdipengaruhi oleh keinginan yang terpaksa dan adanya motif tersembunyi.
Tahapan proses pembelian konsumenterhadap sesuatu barang adalah sebagai
berikut.
Timbulnya kebutuhan terhadap barang dan jasa.
Pencarian informasi terhadap barang dan jasa yang dibeli.
Evaluasi perilaku konsumen.
Keputusan konsumen untuk membeli barang dan jasa.
Perilaku konsumen setelah membeli barang dan jasa.
Melalui proses yang logis, sewaktu-waktu konsumenakan mengambil suatu keputusan untuk membeli barangdan jasa yaitu:
Menyadari adanya kebutuhan yang belum terpuaskan,
Beberapa pilihan yang nalar diidentifi kasi dandievaluasi,
Keputusan membeli barang dan jasa harus ditentukan.http://hidayatullah-humanity.blogspot.com/2010/10/mengenali-
pembelimotif-perilaku.html
Tempat-tempat Pembelian
Hubungan lokasi terhadap keputusan penjualan dapat di liat dariuraian dari Ma’ruf (2005 :114) menyatakan bahwa lokasimemiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian,di manalokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses dibandingkan gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama.
Sriyadi (2001 : 114 ) menyatakan ada lima faktor mendasar dalammemilih lokasi yaitu: dekat dengan bahan baku, tersedianya fasilitaspengangkutan, terjaminnya pelayanan umum, dan kondisi iklim dan
lingkungan yang menyenangkan. Berdasarkan pada pendapat tersebut, maka dalam kaitanya dengan pemasaran, lokasi yang baik untuk
swalayan antara lain di pusat kota, dekat dengan persimpangan jalansehingga mudah di lihat oleh calon konsumen, dekat dengan pasar
sebagai pusat pembelanjaan.
Dalam penentuan lokasi atau tempat usahaharus di ketahui jenis-jenis lokasi sebagaiberikut:
Letak perusahaan berdasarkan alam
Letak perusahaan berdasarkan sejarahperusahaan
Perusahaan yang di tetapkan pemerintah
Letak perusahaan yang di pengaruhi olehfaktor ekonomi
Menurut manulang (2001) faktor yang mempengaruhi lokasi usaha antara lain:
Lingkungan masyarakat
Kedekatan dengan pasar atau konsumen
Tenaga kerja
Kedekatan dengan supplier
Kedekatan dengan fasilitas transportasi umum
Cara-cara Pembelian
Menurut Mulyadi (2001:5) prosedur adalah: “prosedur adalahsuatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapaorang dalam suatu departemen atau lebih, yang di buat untukmenjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaanyang terjadi berulang-ulang”.
Menurut Cole yang telah di terjemahkan Zaki Baridwan (2002:3) pada buku yang berjudul Sistem Akuntasi Penyusunan Prosedur
dan Metode, definisi prosedur adalah: “prosedur adalah suatuururtan-urutan pekerjaan kerani(clerical), biasanya melibatkanbeberapa orang dalam suatu bagian atau lebih, di susun untuk
menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi”.
Kesimpulan Prosedur
prosedur merupakan suatu urutan yang tersusun yang biasanya melibatkan beberapaorang dalam suatu bagian departemen ataulebih, yang di susun untuk menjaminpenanganan secara seragam terhadaptransaksi-transaksi perusahaan yang terjadiberulang-ulang.