15
ANDI ABDUL DZULMUKMIN ANDI ASRI AINUN ANDI SITI BANI FITRIASIH INDRA NAWIR MUHAMMAD ZULFIKAR HADIKUSUMA MONIRUL ISLAM UMAR

Korupsi dan kemiskinan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Korupsi dan kemiskinan

ANDI ABDUL DZULMUKMINANDI ASRI AINUN

ANDI SITI BANI FITRIASIHINDRA NAWIR

MUHAMMAD ZULFIKAR HADIKUSUMA

MONIRUL ISLAM UMAR

Page 2: Korupsi dan kemiskinan

OKE..Mari kita bahas

INDIKATOR KORUPSI

KEMISKINAN PENUTUP

Page 3: Korupsi dan kemiskinan

Menjelaskan pengertian korupsi dan kemiskinanMengemukakan jenis-jenis tindak pidana korupsiMengemukakan pendukung munculnya korupsiMenjelaskan cara mengukur korupsi dan kemiskinanMengemukakan penyebab kemiskinanMenjelaskan garis kemiskinanMengemukakan cara menghilangkan kemiskinan

INDIKATOR

Page 4: Korupsi dan kemiskinan

KORUPSI

Page 5: Korupsi dan kemiskinan

Korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere = busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) menurut Transparency International adalah perilaku pejabat publik, baik politikus|politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.

Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup unsur-unsur sbb:• perbuatan melawan hukum;• penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana;• memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi;• merugikan keuangan negara atau perekonomian negara;

PENGERTIAN KORUPSI

Page 6: Korupsi dan kemiskinan

Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintahan rentan korupsi dalam prakteknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan oleh para pencuri, di mana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.Korupsi yang muncul di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk sepele atau berat, terorganisasi atau tidak.

Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, diantaranya:• memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan);• penggelapan dalam jabatan;• pemerasan dalam jabatan;• ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara);• menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).

Page 7: Korupsi dan kemiskinan

• Konsentrasi kekuasan di pengambil keputusan yang tidak bertanggung jawab langsung kepada rakyat, seperti yang sering terlihat di rezim-rezim yang bukan demokratik.• Kurangnya transparansi di pengambilan keputusan pemerintah• Kampanye-kampanye politik yang mahal, dengan pengeluaran lebih besar dari pendanaan politik yang normal.• Proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar.• Lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri dan jaringan "teman lama".• Lemahnya ketertiban hukum.• Lemahnya profesi hukum.• Kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan media massa.• Gaji pegawai pemerintah yang sangat kecil.• Rakyat yang cuek, tidak tertarik, atau mudah dibohongi yang gagal memberikan perhatian yang cukup ke pemilihan umum.• Ketidakadaannya kontrol yang cukup untuk mencegah penyuapan atau "sumbangan kampanye".

Kondisi yang mendukung munculnya korupsi

Page 8: Korupsi dan kemiskinan

Mengukur korupsi - dalam artian statistik, untuk membandingkan beberapa negara, secara alami adalah tidak sederhana, karena para pelakunya pada umumnya ingin bersembunyi. Transparansi Internasional, LSM terkemuka di bidang anti korupsi, menyediakan tiga tolok ukur, yang diterbitkan setiap tahun: Indeks Persepsi Korupsi (berdasarkan dari pendapat para ahli tentang seberapa korup negara-negara ini); Barometer Korupsi Global (berdasarkan survei pandangan rakyat terhadap persepsi dan pengalaman mereka dengan korupsi); dan Survei Pemberi Sogok, yang melihat seberapa rela perusahaan-perusahaan asing memberikan sogok. Transparansi Internasional juga menerbitkan Laporan Korupsi Global; edisi tahun 2004 berfokus kepada korupsi politis. Bank Dunia mengumpulkan sejumlah data tentang korupsi, termasuk sejumlah Indikator Kepemerintahan.

MENGUKUR KORUPSI

Page 9: Korupsi dan kemiskinan

KEMISKINAN

Page 10: Korupsi dan kemiskinan

Kemiskinan merupakan masalah global, sering dihubungkan dengan kebutuhan, kesulitan dan kekurangan di berbagai keadaan hidup. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan. Istilah "negara berkembang" biasanya digunakan untuk merujuk kepada negara-negara yang "miskin".Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara.

PENGERTIAN KEMISKINAN

Page 11: Korupsi dan kemiskinan

Mengukur kemiskinanMeskipun kemiskinan yang paling parah terdapat di dunia berkembang, ada bukti tentang kehadiran kemiskinan di setiap region. Di negara-negara maju, kondisi ini menghadirkan kaum tuna wisma yang berkelana ke sana kemari dan daerah pinggiran kota dan ghetto yang miskin. Kemiskinan dapat dilihat sebagai kondisi kolektif masyarakat miskin, atau kelompok orang-orang miskin, dan dalam pengertian ini keseluruhan negara kadang-kadang dianggap miskin. Untuk menghindari stigma ini, negara-negara ini biasanya disebut sebagai negara berkembang.

Page 12: Korupsi dan kemiskinan

Penyebab kemiskinanKemiskinan banyak dihubungkan dengan:

• penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;• penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga;• penyebab sub-budaya ("subcultural"), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar;• penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;• penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun di Amerika Serikat (negera terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang tidak sejahtera atau rencana bantuan publik, namun masih gagal melewati atas gari kemiskinan.

Page 13: Korupsi dan kemiskinan

Garis kemiskinanGaris kemiskinan atau batas kemiskinan adalah

tingkat minimum pendapatan yang dianggap perlu dipenuhi untuk memperoleh standar hidup yang mencukupi di suatu negara. Dalam praktiknya, pemahaman resmi atau umum masyarakat mengenai garis kemiskinan (dan juga definisi kemiskinan) lebih tinggi di negara maju daripada di negara berkembang.

Hampir setiap masyarakat memiliki rakyat yang hidup dalam kemiskinan. Garis kemiskinan berguna sebagai perangkat ekonomi yang dapat digunakan untuk mengukur rakyat miskin dan mempertimbangkan pembaharuan sosio-ekonomi, misalnya seperti program peningkatan kesejahteraan dan asuransi pengangguran untuk menanggulangi kemiskinan.

Page 14: Korupsi dan kemiskinan

Utang adalah sesuatu yang dipinjam. Seseorang atau badan usaha yang meminjam disebut debitur. Entitas yang memberikan utang disebut kreditur.

Menghilangkan kemiskinanTanggapan utama terhadap kemiskinan adalah:• Bantuan kemiskinan, atau membantu secara langsung kepada orang miskin. Ini telah menjadi bagian pendekatan dari masyarakat Eropa sejak jaman pertengahan.• Bantuan terhadap keadaan individu. Banyak macam kebijakan yang dijalankan untuk mengubah situasi orang miskin berdasarkan perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian kerja, dan lain-lain.• Persiapan bagi yang lemah. Daripada memberikan bantuan secara langsung kepada orang miskin, banyak negara sejahtera menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang yang lebih mungkin miskin, seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan, atau keadaan yang membuat orang miskin, seperti kebutuhan akan perawatan kesehatan.

Page 15: Korupsi dan kemiskinan