Upload
indriati-wigianingsih
View
143
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
KUALIATAS DAN PENDIDIK
KONSELORNama anggota :
Indriati WigianingsihIsnaeni ApriliaLinda Ratna Dewi
A. KUALIATAS PRIBADIKualitas konselor adalah semua kriteria
keunggulan termasuk pribadi, pengetahuan, wawasan, keterampilan dan nilai-nilai yang dimilikinya yang akan memudahkannya dalam menjalankan proses konseling sehingga mencapai tujuan dengan berhasil (efektif)
Kualitas pribadi konselor adalah kriteria yang
menyangkut segala aspek kepribadian yang amat penting dan menentukan keefektifan konselor jika dibandingkan dengan pendidikan dan latihan yang ia peroleh
1. Hasil Penelitian
Beberapa pakar konseling telah mengadakan penelitian seperti Carkhuff dan Truax (1965) , Waren (1960), Virginia Satir (1967). Semua pakar tersebut menemukan dari penelitiannya bahwa keefektifan konselor banyak ditentukan oleh kualitas pribadinya
Untuk membuktikan hal ini beberapa tokoh konseling telah mengadakan penelitian,
demikian juga tokoh-tokoh praktisi bidang ini
Berikut ini akan dikemukaan kualitas
pribadi konselor efektif menurut para praktisi di lapangan sesuai dengan hasil pengamatan dan wawancara Perez (1979)
2. Pendapat Para Praktisi
Konselor pertama: seorang doktor psikologi, wanita, dosen, dan membuka praktik konseling di masyarat.
Konselor kedua : doktor psikologi, laki-laki,dosen, melakukan praktik pribadi.
Konselor ketiga: seorang doktor psikologi,laki-laki,direktur klinik kesehatan masyarakat dan melakukan praktik pribadi.
Konselor Keempat: doktor psikologi,laki-laki, dosen, praktik pribadi.
Konselor kelima : seorang doktor psikologi, profesor, doktor sekoalah, praktik pribadi.
Konselor keenam: master pekerja sosial (master of social, worker), laki-laki, pekerja sosial pada klinik kesehatan masyarakat, praktik pribadi konseling keluarga.
Seorang konselor efektif harus memiliki
derajat fleksibilitas emosional dan kognisi terutama kemampuan dalam memikirkan berbagai alternatif dan intervensi terhadap perubahan emosional anggota keluarga. Dan kuncinya adalah humor.
3. Peran HumorHumor dianggap oleh umum memmpunyai kekuatan efektif untuk membantu klien jika digunakan konselor. Namun hal ini amat sedikit bukti penelitiannya. Hasil penelitian Lebrentz (1973), membuktikan bahwa rasa humor konselor amat membantu perubahan perilaku klien yang terganggu.
Kriteria utama tetap bahwa konselor harus
lulusan S2 dengan berpengalaman mengajar (sertifikat) dan pengalaman praktik (sertifikat). Untuk menghadapi perubahan-perubahan yang cepat tadi, bentuk pelatihan konselor untuk menjadi profesional, disesuaikan dengan keadaan. Sehingga muncul spesisialisasi.
B. Pendidikan dan Latihan Calon Konselor
Ada beberapa latihan khusus untuk membentuk kepribadian konselor. Yaitu melatihkan sifat-sifat konselor yanng dibutuhkan klien agar dalam hubungan konseling konselor menjadi efektif untuk mencapai tujuan konseling.
Di dalam empati konselor haarus dapat
merasakan apa yang dirasakn oleh klien. Untuk mencapai tujuan tujuan tersebut, latihan empati merupakan latihan terpenting untuk membina kepribadian konselor agar mampu berkomunikasi dengan klien dan dapat merasakan apa yang dirasakan klien.
Keberhasilan empati adalah jika klien dapat memahami empati konselor, sehingga dia percaya diri untuk mengembangkan diri dan memecahkan masalahnya.
1. Latihan Empati
Bentuk latihan empati bagi konselora. Mengosongkan pikiranb. Bermain peranc. Latihan kesadaran dan mendengarkand. Mengecek pendengarane. Latihan terbuka
Suatu pedekatan psikologis antar pribadi yang
ditandai oleh perilaku : (1) perasaan bersahabat penuh perhatian perhatian (2) baik budi, ramah, mudah senyum dan kontak mata (3) menerima tanpa syarat
Landasan perilaku konselor yaitu carring memancarkan perilaku peduli terhadap kesejahteraan klien, bersikap jujur/asli dan mempunyai rasa kasih sayang.
2. Kehangatan
Yang dimaksud penghargaan positif dan respek
adalah bahwa konselor menghargai apa saja yang bernilai pada diri klien.
Penghargaan adalah tanpa syarat dan tanpa menilai klien konselor menghargai kebebasan kllien untuk menjadi dirinya sendiri.
3. Penghargaan positif dan respek
Agar komunikasi klien akurat dan jelas dia harus
berusaha agar tidak spesifik dan tidak kabur. Karena itu konselor harus berusaha :
1. Mengkonfrontasi klien yang tidak konsisten dan konfrontasi berhubungan dengan rasa tak mengenakan klien. Rasa tak mengenakan sering diucapkan klien secara samar-samar
2. Agar klien mengemukakan perasaannya sekarang dengan pernyataan konkrit
3. Konselor berusaha memfokuskan maslah klien dari hal-hal umum ke spesifik
4. Konkrit dan Spesifik
Self-disclosure merupakan pikiran, ide ,dan
perasaan anda tentang hal-hal tersebut terjadi.
5. Keterbukaan Diri
a. Mengatasi kecemasan dengan rencana; Usaha mengatasi kecemasan adalah(1) Konselor berkonsentrasi, merenungkan dan
memahami kecemasan secara realistik(2) Selanjutnya dipilah-pilah sebab-sebab
kecemasan(3) Ditentukan penyebab yang terberat hingga
teringan(4) Dibuat beberapa alternatif pemecahan masalah
6. Mengendalikan Kecemasan
Adalah suatu metode untuk mengurangi respons
emosional yang menakutkan, mencemaskan atau tidak menyenangkan melalui aktivitas-aktivitas yang bertentangan dengan respon yang menakutkan itu.
b. Metode Desensitiasi
Proses kegiatan penyerahan1. Berwudhu2. Berniat melakukan sholat istikharah
dua rekaat3. Lakukan sholat dua raka’at4. Berdoa dengan khusu’
c. Mengatasi kecemasan dengan penyerahkan diri
kepada Allah
1. Olahraga yang teratur terutama lari atau
jalan cepat2. Memperbaiki nutrisi3. Pikirkan jalan keluar masalah4. Bersikap sosial dan memperbanyak relasi
sosial5. Periksa fungsi thyranoid6. Periksa obat-obatan yang dimakan
d. Memperbaiki konsentrasi
Adalah kecocokan emosional konselor dengan
penampilannya dan kecocokan emosi dalam melakukan empati terhadap klien
e. Kecocokan emosional
Cara melatih kontrol emosi:1. Mengamati perilaku, emosi, ucapan-ucapan,
diri sendiri2. Menahan diri untuk marah, jengkel, sombong,
dengan mengontrol melalui mimik muka dan bahasa tubuh lainnya
3. Membuka diri terhadap kritik orang lain termasuk klien
4. Menilai diri dan menerima penilaian orang lain
f. Kontrol emosi
Berikut ini akan dikemukakan beberapa latihan
intelektual yang dianggap penting.a. Latihan Intuisib. Latihan kemampuan dramatikc. Kemampuan humord. Latihan sikap fleksibel
7. Aspek Intelektual
Berikut pola-pola komunikasi konselor (1) Tingkat keterlibatan rendah(2) Tingkat keterlibatan konselor berlebihan(3) keterlibatan konselor mengacaukan
8. POLA KOMUNIKASI KONSELOR
Menurut Ferber (1972) ada empat tingkat
program latihan(1) Pengantar dan orientasi konseling(2) Pengamatan terhadap praktik lapangan yang
dilakukan trainee(3) Latihan konseling mikro(4) Latihan konseling makro
C. LATIHAN BAGI CALON KONSELOR KELUARGA
TERIMA KASIH