Upload
purba-jati
View
298
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
DEWAN PENGAWAS SHARI’A, AUDIT SHARI’A DAN LAPORAN
SHARI’A
Disusun Oleh :1.Addini NH (12312258)2.Purba JAS (12312273)3.Anggita Chaula R (12312276)4.Julieta K. Dos Santos (12312321)
PENGANTAR
Pada chapter ini akan menjelaskan istilah “Audit Syariah”
dan membandingkan dengan AAOIFI “Ulasan Syariah”.
Ulasan Syariah, biasanya dilakukan oleh berbagai pihak
terutama oleh Dewan Pengawas Syariah, Departemen
Audit Internal Bank, biasanya unit terpisah yang disebut
unit syariah dengan pejabat kepatuhan syariah sendiri,
dan konsultan independen yang utama auditor eksternal.
AUDIT SYARIAH DAN REVIEW SYARIAH DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN SYARIAH
Audit Syariah atau Audit Islami daoat
diartikan sebagai proses sistematis untuk
memperoleh bukti yang cukup dan tepat untuk
membentuk opini apakah subyek yang
diterima secara luas oleh masyarakat Islam
kemudian melaporkan kepada pemegang
saham.
i. Audit Syariah adalah proses dari serangkaian langkah atau bekerja
ii. Bukti yang cukup dan tepat harus dikumpulkan
iii. Subyek audit syariah harus lebih luas daripada audit laporan keuangan.
iv. Biasanya kriteria adalah prinsip-prinsip syariah dan aturan yang dikembangkan oleh dewan pengawas syariah. Sebaiknya prinsip syariah secara luas diterima oleh masyarakat Islam untuk menghindari bank dari belanja fatwa.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dari definisi di atas:
GSIFI No. 2 mendefinisikan ulasan syariah sebagai
pemeriksaan tingkat kepatuhan terhadap IFI, dalam segala
aktivitasnya dengan syariah.
GSIFI no. 2 menempatkan tanggung jawab untuk
kepatuhan syariah tepat pada pengelolaan IFI. Tidak seperti
peran auditor eksternal, DPS seharusnya berperan dalam
memberi nasihat, memberikan bimbingan dan pelatihan
manajemen IFI untuk memastikan kepatuhan syariah.
Manajemen juga diperlukan untuk memberikan semua informasi
yang berkaitan dengan kepatuhan IFI dengan syariah.
i. Tenaga Kerja
ii. Pemisahan Penugasan
iii. Prosedur Pengendalian
GSIFI 3, mendefinisikan elemen dari sistem pengendalian internal syariah
sebagai:
ELEMENTS OF THE INTERNAL CONTROL SYSTEM
gb. 1 Elements of the Internal Control System “ACCO UNTING AND AUDITING FO R ISLAMIC FINANCIAL INSTITUTIO NS”
PERAN, FUNGSI DAN SUSUNAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH
Mekanisme tata kelola perusahaan yang unik lembaga keuangan
syariah adalah dewan pengawas syariah yang teoritis badan eksternal
yang independen mirip dengan auditor eksternal. Yang terdiri dari
minimal 3 ulama dalam muamalat fiqih, yang mungkin didukung oleh
para ahli di bidang perbankan syariah dengan pengetahuan tentang
muamalat fiqih, dewan memainkan berbagai peran, yang kadang-
kadang tidak konsisten untuk sebuah badan independen.
a. GSIFI 1 AAOIFI
Perjanjian dewan pengawas syariah, komposisi dan
laporan yang dikeluarkan awalnya sebagai standar audit pada
bulan Juni 1997 dan direklasifikasi kemudian sebagai standar tata
kelola.
b. GPS1 Bank Negara Malaysia (sharia guidelines)
pedoman tata kelola syariah komite untuk lembaga
keuangan Islam, yang diterbitkan di September 2004.
2 Standar Yang Tersedia Dalam Bidang Ini, Antara Lain:
PENGANGKATAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH DAN PENETAPAN REMUNERASI
Menurut GSIFI
Lembaga keuangan islam harus memiliki DPS
DPS dan LKI harus setuju pada ketentuan perikatan
Dewan pengawas shari’a harus memastikan dokumen
lembaga keuangan islam dan mengkonfirmasi dewan
pengawas telah menerima penunjukan.
Dewan pengawas shari’a harus menunjuk antara anggota atau
supervisor lain untuk menjalankan tugasnya
Dewan pengawas shari’a paling tidak terdiri dari 3 anggota.
Pemberhentian anggota dewan pengawas shari’a harus membutuhkan
rekomendasi dari dewan atau direktur dan harus disetujui oleh
pemegang saham
Menurut GSIFI 1
TANGGUNG JAWAB DARI KOMITE SHARI’A BERISI :
1. Berpartisipasi dan aktiif terlibat dalam perundingan isu shari’a
2. Nasihat BOD dalam hal shari’a dalam operasi bisnis
3. Mengesahkan manual kepatuha shari’a yang menentukan cara di
mana pengajuan atau permintaan saran yang akan dibuat untuk
SC, pelaksanaan rapat SC, dan cara kepatuhan sesuai dengan
keputusan shari’a
4. Mendukung dan mevalidasi dokumen yang relevan
5. untuk membantu pihak terkait seperti IFI hukum nasihat,
auditor atau konsultan mengenai hal-hal shari’a untuk saran
atas permintaan
6. untuk memberi saran mengenai hal-hal yang belum didukung
atau memutuskan untuk dewan penasehat shari’a
7. untuk meberikan pendapat shari’a tertulis dimana IFI meminta
pendapat dan dalam aplikasi untuk produk yang disetujui untuk
BNM dan untuk membantu SAC dalam referensi untuk
memberikan sran dengan menjelaskan isu shari’a yang terlibat.
TANGGUNGJAWAB IFI UNTUK SC
Merujuk selurruh isu shari’a kepada SC
Menyetujui dan mengimplementasikan saran SC
Memastikan semua produk dokumen telah disahkan
Mempunyai kepatuhan shariah
Untuk memberikan akses ke dokumen yang relevan
Untuk menyediakan sumber daya yang cukuptermasuk anggran, referensi
material, latihan, membiasakan SC pada operasi dan bisnis
Untuk menggaji anggota SC
3 FASE DALAM SIKLUS SHARIAH REVIEW :
Perencanaan prosedur review
Mengeksekusi prosedur review dan
persiapan dan review dari kertas kerja
Mendokumentasikan kesimpulan dan
laporan
SHARI’A REVIEW CYCLE
gb. 2 Shari’a review cycle “ACCO UNTING AND AUDITING FO R ISLAMIC FINANCIAL INSTITUTIO NS”
ELEMEN REVIEW SHARI’A INTERNAL
1. Independen dan objective
2. Profesional dan ahli
Kepegawaian dan pengawasan
Patuh pada kode etik
Pengetahuan, kemampuan dan disiplin
Pendidikan dan pelatihan
Memperhatikan Cara Kerja yang Profesional
ELEMEN REVIEW SHARI’A INTERNAL
3. Ruang Lingkup Pekerjaan
4. Kinerja Atas Review Shari’a Internal
Pengujian dan Evaluasi Informasi Review Shari’a Internal
Pelaporan
Tindak Lanjut
5. Manajemen Review Shari’a Internal
6. Jaminan Kualitas Review Shari’a
LAPORAN SHARI’A
GSIFI No.1 secara garis besar menguraikan elemen-elemen yang harus terkandung dalam Laporan Dewan Pengawas Shari’a (Shari’a Supervisory Board’s Report), yaitu:
1.Judul;
2.Yang dituju;
3.Paragraf pembuka atau pengantar;
4.Paragraf lingkup tentang pendeskripsian sifat pekerjaan yang dilakukan;
5. Paragraf opini yang memuat ekspresi atas opini terhadap kepatuhan lembaga keuangan Islam dengan prinsip-prinsip dan aturan-aturan Shari’a Islam;
6. Tanggal laporan;
7. Tanda tangan anggota Dewan Pengawas Shari’a
LAPORAN SHARI’A