Upload
natal-kristiono
View
3.520
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN AKHIR RISET
STUDI TENTANG PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF
( PENELITIAN PADA PEMILU 2014 )
Oleh
ROFIQOH RATNA CAHYANINGTYAS6411413014
ROMBEL 48
DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PKN
PENGAMPU : NATAL KRISTIONO,S.Pd.,M.H.
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
KOMPETENSI: IDIOLOGI, DEMOKRASI, DAN WAWASAN NUSANTARA
DAFTAR ISI
Daftar Isi
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
B. SISTEM PEMILIHAN UMUM 2014
1. Pemilu Anggota DPR, DPRD Propinsi, DPRD Kabupaten
1.1. Pencalonan
1.2. Caleg Perempuan
1.3. Daerah Pemilihan
1.4. Surat Suara dan Tata Cara Pencoblosan
2. Pemilihan Umum Anggota DPD
2.1. Pencalonan
2.2. Surat Suara dan Tata Cara pencoblosan
C. PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM 2014
1. Profil Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
2. Profil Panitia Pemilihan Kecamatan/Kelurahan di Wilayah Pemantauan
3. Profil KPPS Wilayah Pemantauan
D. PENGAWAS PEMILIHAN UMUM 2014
1. Profil Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
2. Profil Pengawas Kecamatan
E. PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM
1. Pemungutan Suara
2. Perhitungan Suara
3. Rekapitulasi Perhitungan
4. Pelanggaran
4.1. Jenis Pelanggaran Pra Hari Pemungutan
4.2. Jenis Pelanggaran pada Hari Pemungutan
4.3. Jenis Pelanggaran Pasca Hari Pemungutan
F. ANALISA HASIL PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014
G. PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Rekomendasi
2.1. Rekomendasi untuk Penyelanggara
2.2. Rekomendasi untuk Pengawas
2.3. Rekomendasi untuk Peserta
Daftar PustakaDaftar RespondenLampiran
A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, wilayah kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah provinsi dan daerah
provinsi dibagi lagi atas daerah kabupaten dan kota, yang masing-masing sebagai daerah
otonomi. Sebagai daerah otonomi, daerah provinsi, kabupaten/kota memiliki
pemerintahan daerah yang melaksanakan fungsi-fungsi pemerintahan daerah, yakni
Pemerintahan Daerah dan DPRD. Kepala Daerah adalah Kepala Pemerintahan Daerah
baik didaerah provinsi, maupun kabupaten/kota yang merupakan lembaga eksekutif di
daerah, sedangkan DPRD merupakan lembaga legislatif di daerah baik di provinsi,
maupun kabupaten/kota. Kedua-duanya dinyatakan sebagai unsur penyelenggaraan
pemerintahan di daerah (Pasal 40 UU No. 32/2004).
Pemilu merupakan perwujudan rakyatuntuk melaksanakan suksesi pemerintahan yang
demokratis. Penyelenggaraan pemilu yang bersifat langsung, umum, bebas, jujur dan adil
perlu di dukung suatu lembaga yang kredibel. Untu itu, lembaga Penyelenggara Pemilu
harus mempunyai integritas yang tinggi, ketidakberpihakan kepada salah satu peserta
pemilu serta memahami tugas dan tanggung jawab sebagai penyelenggara pemilu dan
menghormati hak-hak pilitik dari warga negara.
2. Rumusan Masalah1. Bagaimana sistem pemilihan umum legislatif 2014 ?2. Bagaimana penyelenggaraan pemilihan umum legislatif 2014 ?3. Apa saja pelanggaran yang terjadi pada pelaksanaan pemilihan umum legislatif
2014 ?4. Siapa pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pemilihan umum legislatif 2014 ?
5. Bagaimana masyarakat menilai tentang pemilihan umum legislatif 2014?
3. Tujuan1. Mengetahui tentang sistem pelaksanaan pemilihan umum legislatif 2014.2. Meningkatkan pengetahuan dan penilaian masyarakat dalam pemilihan umum
legislatif 2014.
3. Meningkatkan pengetahuan pada pelanggaran yang terjadi pada saat pemilihan
umum legislatif 2014
B. SISTEM PEMILIHAN UMUM 20141. Pemilihan Umum Anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten
1.1. Pencalonan
Pemilu yang berkualitas dapat dilihat dari dua sisi, yaitu
sisi proses dan sisi hasil. Apabila dilihat dari sisi proses Pemilu
dapat dikatakan berkualitas jika Pemilu tersebut berlangsung
secara demokratis, jujur, adil, serta aman, tertib, dan lancar.
Sedangkan apabila Pemilu dilihat dari sisi hasil, Pemilu dapat
dikatakan berkualitas jika Pemilu tersebut dapat menghasilkan
wakil-wakil rakyat, dan pemimpim negara yang mampu
mewujudkan cita-cita nasional, sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara di mata
masyarakat Internasional.
Berkualitasnya Pemilu apabila dilihat dari sisi hasilnya
berawal pada proses pencalonan, baik berkaitan dengan
persyaratan, maupun mekanisme pencalonannya. Penentuan
calon Legislatif baik DPR maupun DPRD bermula dari suatu
proses di internal Partai Politik peserta Pemilu. Partai Politiklah
yang mengusulkan bakal calon untuk setiap Daerah Pemilihan.
Walaupun undang-undang menentukan persyaratan formal yang
harus dipenuhi seorang bakal calon, namun secara substansial,
Partai Politik yang bersangkutanlah yang lebih mengetahui
kualitas kadernya, untuk dapat dicalonkan sebagai anggota DPR
atau anggota DPRD, karena Partai Politiklah yang telah
melakukan pembinaan terhadap kader-kadernya dalam waktu
yang cukup lama. Biasanya setiap Partai Politik mempunyai
mekanisme sendiri-sendiri dalam proses pencalonan tersebut
sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangganya. Jadi dalam
hal ini Partai Politiklah yang paling bertanggung jawab terhadap
kualitas bakal calon, sedangkan KPU beserta jajarannya hanya
melakukan verifikasi terhadap persyaratan bakal calon,
berdasarkan persyaratan formal yang ditentukan dalam undang-
undang.
Pada Pemilu tahun sebelumnya, yang menggunakan
sistem “Proporsional dengan daftar calon terbuka” di mana
penentuan calon terpilih di samping berdasarkan angka Bilangan
Pembagi Pemilih (BPP), dapat juga ditentukan berdasarkan
nomor urut. Akibatnya dominasi Partai Politik dalam menyusun
daftar calon sangat besar. Biasanya para calon berusaha dengan
segala macam cara untuk mendapat nomor urut kecil sehingga
peluang untuk terpilih menjadi lebih besar.hal ini biasanya
dimanfaatkan Pengurus Partai Politik untuk menghimpun dana,
sehingga penentuan bakal calon tidak lagi berorientasi pada
kualitas, tetapi berorientasi kepada berapa besarnya kontribusi
yang dapat diberikan oleh seorang bakal calon kepada partai.
Apabila hal ini terjadi, sudah pasti kualitas akan terabaikan,
sehingga akibatnya dapat kita lihat dari sikap dan perilaku wakil
rakyat hasil Pemilu yang lalu, yang betul-betul sangat
mengecewakan para pemilihnya.
Oleh karena itu, untuk Pemilu yang akan datang apabila
kita betul-betul ingin memperoleh wakil-wakil rakyat yang
berkualitas, maka Partai Politik dalam menentukan bakal calon
harus mengubah orientasinya dengan mengutamakan kader-
kadernya yang berkualitas, baik dari segi moral, maupun dari
profesionalitasnya.
1.2. Caleg Perempuan
DAFTAR NAMA CALON PEREMPUAN TETAPANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAPEMILIHAN UMUM TAHUN 2014
NO NAMA NAMA LENGKAP TEMPAT
PARTAI CALONTINGGAL CALON
1. Partai Nasdem1. Hj. Kumiyati Kusumawijaya Pati2. Hj. Sri Setiati Blora3. Mesi Rosiana, S.Kom Jakarta Selatan
2. PKB1. Hj. Fadhiilatul Imliah Jakarta Selatan2. Ety Lusiyana, SH.I Jakarta Barat3. Santi Andriyani, S.Pd.I Jepara
3. PKS
1. Nurlina Djamil Pati2. Tri Andari, S.Pd Semarang3. Asih Dwi Sayekti Rembang4. Hj. Hartuti, S.Ag Pati
4. PDI Perjuangan
1. Evita Nursanty, M.Sc Jakarta Selatan2. Lusiana Marianingsih, SH.,
M.HumJakarta Timur
3. Fatma Irawati, S.Si Tangerang Selatan
5. Partai Golkar
1. Christina Aryani, SE., SH., MH Jakarta Pusat2. Ernawati Yohana Sundari Kota Semarang3. IR. S. Suprapti Jakarta Selatan4. R.A. Panca Dewi Saraswati, SE Kota Semarang
6. Partai Gerindra
1. dr. Sumarjati Arjoso, S.KM Kota Jakarta Pusat
2. Hj. Sri Wulan, SE Kab. Pati3. Dra. Sus Maryati, Apt., MM Kota Jakarta
Selatan
7. Partai Demokrat1. Ita Susanti, SE Jakarta Selatan2. Endah Maryani Sari, SH Jakarta Pusat3. Hj. Andi Purnama Sari, SH Jakarta Timur
8. PAN1. Sulistyowati, SH., MH Jakarta Selatan2. Hj. Heni Wahyudiani Jakarta Timur3. Kusnia Arman Jakarta Selatan
9. PPP1. Fatimah, SH Rembang2. Ainaul Mardhiyah Pati3. Arifah Umroh, SH Grobogan
10. Partai Hanura1. Dra. Anizar Rahayu, M.Si Semarang2. Pittawati Batubara, SH Jakarta Selatan3. Theresia Winarti Susanti Jakarta Selatan
14. PBB
1. Salis Anisah S. SY Rembang2. Sri Yuliani, S.Ag Kota Jakarta
Timur3. Hartati Nusa Kota Jakarta
Selatan
15. PKP Indonesia1. Ninjar Masfufah, SH Pati2. Zuliati, S.Pd., M.Si Pati3. Ratnaningsih Bogor
DAFTAR NAMA CALON PEREMPUAN TETAPANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAHPROVINSI JAWA TENGAHPEMILIHAN UMUM TAHUN 2014
NONAMA PARTAI
NAMA LENGKAP CALONTEMPAT TINGGAL CALON
1. Partai Nasdem
1. Chairina Ulfah Kota Semarang2. Winarti Kab. Pati3. Hj. Erry Wahono, SH., M.BA Kota Semarang4. Tri Nuraini, SE Kab. Grobogan5. Nur Setyowati, SE Kota Semarang
2. PKB
1. Ety Susanti Kab. Blora2. Ulya Fawaida Kab. Grobogan3. Erni Sushayatiningsih, SH Kab. Rembang4. Siti Farichatin Kab. Grobogan5. Siti Asiyah, S.Pd.I
Kab. Grobogan
3. PKS
1. Durotul Fatimah, SE.I Kab. Rembang2. Siti Chomsyah Kab. Grobogan3. Astutik Ilma Hanani Kab. Pati4. Endang Dwi Ratnawati Kab. Pati5. Ita Juwita Kab. Blora
4. PDI Perjuangan
1. Ir. Sulistiyorini, MM Kota Semarang2. Suko Dwiutami, S.Pd Kota Semarang3. Sri Wahyuni, SE., MM Jogjakarta4. Paramita Atika Putri, SE., MM Kota Semarang5. M. Dinda Ayu Lestari Kota Semarang
5. Partai Golkar
1. Padmasari Mestikajati, S.IP., M.Si
Kota Semarang
2. Hj. Endang Wahyuti, S.Ag Kota Semarang3. Dra. Susilowati Kota Semarang4. Ummi Fathiyah, S.Pd.I Kota Semarang
6. Partai Gerindra
1. Hj. Enny Widayati, SE Kab. Blora2. Sri Sulistyoningsih Kota Semarang3. Antin Dhamayanti, SE Kab. Blora4. Sri Suharni Kab. Grobogan
7. Partai Demokrat
1. Hj. Kartina Sukawati, SE., MM Kab. Pati2. Nur Yusfiana, SH Kota Semarang3. Inggrit Diana Kab. Pati4. Endraswari Tri Mastuti, S.Kom Kota Semarang
8. PAN
1. Dra. Syarifah Kab. Pati2. Hj. Ratna Solikhah, A.Md Kab. Kendal3. Dwi Pawestriningtyas Kab. Pati4. Ulfatin Anik Andriyani Kab. Blora
9. PPP 1. Hj. Siti Rofi’atun, S.Ag Kab. Grobogan2. Sumarti Kab. Pati
3. Nur Amidah Kab. Pati4. Feny Sugiarti Kab. Blora
\
10. Partai Hanura
1. Merry Herlina Saragih, SE Kota Semarang2. RR. Menik A. Candraningrum,
SE Kota Semarang
3. Ike Julie Rosiana Y. Kota Semarang
14. PBB1. Dra. Dwi Insus Haryati Kab. Pati2. Dwi Setyaningrum Kab. Pati
15. PKP Indonesia1. Hj. Sri Sulistyarini, SE Kota Semarang2. Diah Erviana Yomara. SE Kota Semarang3. Umi Sapta Respati Ningrum Kab. Wonogiri
DAFTAR NAMA CALON PEREMPUAN TETAPANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUBATEN/KOTAPEMILIHAN UMUM 2014
NONAMA PARTAI
NAMA LENGKAP CALONTEMPAT TINGGAL CALON
1. Partai Nasdem1. Windya Anita, ST Kec. Rembang2. Sus Endang Prihatiningsih Kec. Rembang
2. PKB
1. Miz’atuijjawharelkatiem, S.Pd.I Kec. Rembang2. Nelly Prihasyuni, S.Sos Kec. Rembang3. Umi Nur Kholidah, SH.I Kec. Rembang4. Masna’ah Kec. Rembang
3. PKS1. Sri Mulyanti Kec. Rembang2. Susanti Kec. Rembang3. Dwi Hartiningsih Kec. Rembang
4. PDI Perjuangan1. Endang Soesanti, BA Kec. Rembang2. Tatit Harianti Kec. Rembang3. Wulan Yanuari’za Kec. Rembang
5. Partai Golkar1. Endang Suharti Kec. Rembang2. Sri Maemurni, S.Sos Kec. Rembang3. Sri Redjeki, S.H Kec. Rembang
6. Partai Gerindra1. Pudji Susanti, S.E Kec. Rembang2. Marba’ah Kec. Rembang
7. Partai Demokrat1. Eko Purwati Kec. Rembang2. Khoirina Fatiya Kec. Rembang
8. PAN1. Sri Pitasari Kec. Rembang2. Tri Mei Rina Ambarwati Kec. Rembang
9. PPP1. Kadarwati Kec. Rembang2. Inayatus Sholikhah Kec. Rembang
10. Partai Hanura1. Emy Puji anggorowati, S.E Kec. Rembang2. Sulistiyowati Kec. Rembang
11. PBB1. Siti Muayanah Kec. Rembang2. Wiwik Wiliyanti Kec. Rembang3. Dewi Anggraeni Kec. Rembang
12. PKP Indonesia 1. Erma Harum Sari Kec. Rembang
1.3. Daerah Pemilihan
Daerah pemilihan yang diteliti :Penelitian di dapil 3 yaitu di Kabupaten Rembang. Tepatnya di Desa Sumber RT 4 RW 4, Kecamatan Sumber.
1.4. Surat Suara dan Tata Cara Pencoblosan● Surat Suaraa. Surat Suara DPR Pusat
Bagian depan lipatan surat suara berwarna kuning. Pada bagian tersebut
berisi kolom daerah pemilihan (dapil) dan isian kabupaten/kota,
kecamatan/distrik, desa/kelurahan, serta TPS lokasi pencoblosan. Setiap surat
suara harus ditandatangani ketua kelompok penyelenggara pemungutan suara
(KPPS). Ada 12 partai politik (parpol) dengan ratusan nama caleg yang
tertulis di surat suara. Nama-nama caleg yang berkompetisi berbeda di setiap
daerah pemilihan (dapil). Caleg DPR wakil partai yang tidak mewakili daerah
walaupun berasal dari dapil tertentu. DPR berperan sebagai lembaga legislatif
yang berfungsi membuat undang-undang dan mengawasi jalannya
pelaksanaan undang-undang yang dilakukan pemerintah sebagai lembaga
eksekutif.
b. Surat Suara DPR ProvinsiBagian depan lipatan surat suara berwarna biru muda dengan kolom yang
sama dengan surat suara DPR. Sama seperti surat suara DPR, surat suara
DPRD provinsi juga berisi kolom 12 parpol dan nama caleg. Namun, khusus
di Provinsi Aceh, peserta pemilu DPRD provinsi dan kabupaten/kota
berjumlah 15 parpol. Tiga parpol lainnya adalah parpol lokal aceh.
c. Surat Suara DPR Kabupaten/KotaBagian depan lipatan surat suara berwarna hijau dengan kolom yang sama
dengan surat suara DPR. Pengecualian bagi pemilih di Provinsi DKI Jakarta.
Dengan status otonomi khusus, pemilih Ibu Kota tak akan memilih caleg
DPRD kabupaten/kota, sehingga hanya akan mencoblos tiga surat suara, yaitu
surat suara DPR, DPD, dan DPRD provinsi.
● Tata Cara Pencoblosan
Untuk memilih calon anggota DPR dan DPRD, terdapat tiga tata cara pemberian suara sah, yaitu :1. Coblos pada kolom nomor urut, tanda gambar, dan nama partai politik;2. Coblos pada kolom nomor urut dan nama calon;3. Coblos pada kolom nama partai politik dan tanda coblos pada kolom nomor urut dan nama calon.
Sedangkan untuk memilih anggota DPD, ada 3 (tiga) cara, yaitu :
1. Memberikan tanda coblos pada foto calon anggota DPD2. Tanda coblos pada nomor urut calon anggota DPD, dan 3. Tanda coblos pada nama calon anggota DPD.
2. Pemilihan Umum Anggota DPD2.1. Pencalonan
Persyaratan dan tata cara pendaftaran untuk menjadi calon
anggota DPD tercantum pada Undang Undang (UU) No 10 tahun
2008 tentang Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR),
Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD). Untuk menjadi calon anggota DPD, kita harus
memenuhi persyaratan formal sesuai dengan bunyi Pasal 12 UU No
10 tahun 2008. Yakni, Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah
berumur 21 (dua puluh satu) tahun atau lebih, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, bertempat tinggal di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), cakap berbicara, membaca,
dan menulis dalam Bahasa Indonesia. Pendidikan paling rendah
tamat Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA),
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah Kejuruan
(MAK), atau bentuk lain yang sederajat, setia kepada Pancasila
sebagai dasar negara, Undang Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945.
Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5
(lima) tahun atau lebih, sehat jasmani dan rohani, terdaftar sebagai
pemilih, bersedia bekerja penuh waktu. Jika yang bersangkutan
sebelumnya bekerja, maka harus mengundurkan diri sebagai
pegawai negeri sipil (PNS), anggota Tentara Nasional Indonesia
(TNI), anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri),
pengurus pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha
milik daerah, serta badan lain yang anggarannya bersumber dari
keuangan negara yang dinyatakan dengan surat pengunduran diri
yang tidak dapat ditarik kembali. Bersedia untuk tidak berpraktik
sebagai akuntan publik, advokat/pengacara, notaris, pejabat
pembuat akta tanah (PPAT), dan tidak melakukan pekerjaan
penyedia barang dan jasa yang berhubungan dengan keuangan
negara serta pekerjaan lain yang dapat menimbulkan konflik
kepentingan dengan tugas, wewenang, dan hak sebagai anggota
DPD sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bersedia
untuk tidak merangkap jabatan sebagai pejabat negara lainnya,
pengurus pada badan usaha milik negara (BUMN), dan badan usaha
milik daerah, serta badan lain yang anggarannya bersumber dari
keuangan negara, mencalonkan hanya di 1 (satu) lembaga
perwakilan, mencalonkan hanya di 1 (satu) daerah pemilihan, dan
mendapat dukungan minimal dari pemilih di daerah pemilihan yang
bersangkutan. Syarat dukungan minimal SYARAT dukungan
minimal sebagaimana diungkapkan di atas dapat kita temukan di
Pasal 13 UU No 10 tahun 2008. Lengkapnya sebagai berikut,
provinsi yang berpenduduk sampai dengan 1.000.000 (satu juta)
orang harus mendapat dukungan dari paling sedikit 1.000 (seribu)
pemilih. Provinsi yang berpenduduk lebih dari 1.000.000 (satu juta)
sampai dengan 5.000.000 (lima juta) orang harus mendapatkan
dukungan dari paling sedikit 2.000 (dua ribu) pemilih. Provinsi yang
berpenduduk lebih dari 5.000.000 (lima juta) sampai dengan
10.000.000 (sepuluh juta) orang harus mendapatkan dukungan dari
paling sedikit 3.000 (tiga ribu) pemilih. Provinsi yang berpenduduk
lebih dari 10.000.000 (sepuluh juta) sampai dengan 15.000.000
(lima belas juta) orang harus mendapatkan dukungan dari paling
sedikit 4.000 (empat ribu) pemilih. Provinsi yang berpenduduk lebih
dari 15.000.000 (lima belas juta) orang harus mendapatkan
dukungan dari paling sedikit 5.000 (lima ribu) pemilih. Dukungan
yang dimaksud di atas harus tersebar di paling sedikit 50 persen
dari jumlah kabupaten/kota di provinsi bersangkutan. Dukungan
tersebut harus dibuktikan dengan daftar dukungan yang dibubuhi
tandatangan atau cap jempol dan dilengkapi fotokopi kartu tanda
penduduk setiap pendukung. Seorang pendukung tidak dibolehkan
memberikan dukungan kepada lebih dari satu orang calon anggota
DPD. Dukungan yang diberikan kepada lebih dari satu orang calon
anggota DPD sebagaimana diungkapkan di atas dinyatakan batal.
Cara pendaftaran setelah jadwal ditetapkan Komisi Pemilihan
Umum (KPU), calon anggota DPD yang memenuhi persyaratan
formal dapat melakukan pendaftaran ke lembaga tersebut. Tata
cara pendaftaran calon anggota DPD sebagaimana diatur Pasal 67
UU No 10 tahun 2008, sebagai berikut, calon anggota datang ke
KPU dengan membawa semua berkas persyaratan formal, berikut
surat pernyataan yang diperlukan, seperti surat pernyataan tentang
kesediaan untuk bekerja penuh waktu. Juga surat pernyataan untuk
tidak berpraktik sebagai akuntan publik, advokat/pengacara, notaris
dan pekerjaan penyedia barang dan jasa yang berhubungan dengan
keuangan negara serta pekerjaan lain yang dapat menimbulkan
konflik kepentingan dengan tugas, wewenang, dan hak sebagai
anggota DPD. Surat pernyataan tersebut ditandatangani di atas
kertas bermaterai secukupnya. Calon anggota DPD harus
melampirkan surat pengunduran diri yang tidak dapat ditarik
kembali sebagai PNS, anggota TNI, atau anggota Polri, pengurus
pada BUMN, dan/atau badan usaha milik daerah (BUMD), pengurus
badan lain yang anggarannya bersumber dari anggaran pendapatan
dan belanja negara (APBN) dan/atau anggaran pendapatan belanja
daerah (APBD). Surat pengunduran diri tersebut dibuat dan
ditandatangani di atas kertas bermaterai secukupnya. Jangan lupa
lengkapi fotokopi ijasah atau surat keterangan lain yang
menyatakan yang bersangkutan telah tamat dan/atau lulus Sekolah
Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Surat keterangan sehat dari dokter
setempat. Surat keterangan dari Polri yang menyatakan yang
bersangkutan tidak sedang terkena kasus pidana. Hal sepele namun
sangat penting adalah tanda bukti bahwa si calon anggota DPD
terdaftar sebagai pemilih. Setelah persyaratan lengkap,
selanjutnya KPU memproses pendaftaran calon anggota DPD
tersebut sesuai mekanisme perundangan yang berlaku. Tata cara
pemrosesannya nyaris tidak berbeda dengan proses atau
mekanisme yang berlaku untuk calon anggota Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPD)
2.2. Surat Suara dan Tata Cara Pencoblosan
Contoh surat suara
● Tata Cara PencoblosanUntuk memilih anggota DPD, ada 3 (tiga) cara, yaitu : a. Memberikan tanda coblos pada foto calon anggota DPDb. Tanda coblos pada nomor urut calon anggota DPD, dan c. Tanda coblos pada nama calon anggota DPD.
C. PENYELENGGARAAN PEMILU1. Profil Komisi Pemilihan Umum Kabupaten / Kota
KETUA
MINANUS SU'UD, S.Ag.
Ketua KPU Kabupaten Rembang
Divisi : Hubungan Antar LembagaKelahiran: Rembang, 22 Juli 1972
Alamat: Jl. P Sudirman 133 A Rembang
ANGGOTA 1
M. MAFTUHIN, S.T.Anggota KPU Kabupaten Rembang
Divisi : Keuangan, Umum, Logistik dan
ANGGOTA 2
M. SALAM, S.IP.Anggota KPU Kabupaten RembangDivisi : Kampanye dan Pencalonan
2. Profil Panitia Pemilihan Kecamatan / Kelurahan di Wilayah pantauan
ANGGOTA 1
M. MAFTUHIN, S.T.Anggota KPU Kabupaten Rembang
Divisi : Keuangan, Umum, Logistik dan
ANGGOTA 2
M. SALAM, S.IP.Anggota KPU Kabupaten RembangDivisi : Kampanye dan Pencalonan
ANGGOTA 3
H M. ADIB ULINNUHA, S.E.Anggota KPU Kabupaten Rembang
Divisi : Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih,
Pemungutan dan Penghitungan Suara.Kelahiran: Rembang, 19 Maret 1979Alamat: Pamotan RT.03 RW.06 Kec
Pamotan Rembang
ANGGOTA 4
NURUL MUASIROH, S.IP.Anggota KPU Kabupaten RembangDivisi : Sosialisasi dan Pendidikan
PemilihKelahiran: Rembang, 04 Januari 1981Alamat: Ds. Plawangan RT.02 RW.01
Kec. Kragan Rembang
Suyanti Gunanto
3. Profil KPPS Wilayah pantauan
D. PENGAWAS PEMILU 20141. Profil Pengawas Pemilu Kabupaten / Kota
2. Profil Pengawas Kecamatan
E. PELAKSANAAN PEMILU1. Pemungutan Suara
KETUA
Moh. Ali
ANGGOTA 1
Jasmani
ANGGOTA 2
Suryadi
ANGGOTA 3
Budiyono
ANGGOTA 4
Dwi Santoso
ANGGOTA 5
M. Insan M K
ANGGOTA 6
Susi P
ANGGOTA
Teguh Purnomo, S.H., M.Hum
ANGGOTA
Juhanah, S.Pd., MH
KETUA
Muklhis Ridho
Tutik Supri
Pelaksanaan Pemungutan SuaraA. Persiapan Rapat Pemungutan Suara
Pukul 06.00 anggota KPPS harus sudah berada di TPS dengan tugas :1. Memeriksa TPS dan perlengkapannya bersama saksi dan petugas keamanan
TPS2. Memasang Daftar Pasangan Calon di tempat yang sudah ditentukan3. Menempatkan kotak suara yang berisi surat suara beserta kelengkapan
administrasinya di depan meja ketua KPPS4. Mempersilahkan pemilih dan saksi untuk memasuki TPS secara tertib pada
jam 06.505. Memeriksa keabsahan pemilih (tinta, kartu pemilih dan surat pemberitahuan)
dan mempersilahkan menempati tempat duduk yang telah disediakan.B. Prosedur Rapat Pemungutan Suara
Pukul 07.00 Ketua KPPS membuka Rapat Pemungutan SuaraApabila rapat sudah dibuka namun pemilih belum ada yang hadir, rapat pemungutan suara ditunda sampai dengan ada pemilih yang hadir. Saksi yang dating setelah pukul 07.00 dianggap tidak hadir.Dalam pembukaan rapat pemungutan suara terdapat beberapa langkah, yaitu :1. Memandu Sumpah/Janji Anggota KPPS
Kerua KPPS memandu pengucapan sumpah/janji ANggota KPPS dengan membaca sumpah/janji yang naskahnya disediakan oleh KPUK, dan diikuti seluruh anggota KPPS.
2. Memeriksa dan Memperlihatkan Peralatan Pemilu- Membuka kotak suara, mengeluarkan semua isinya dan
meletakkannya di atas meja. Selanjutnya mengidentifikasi dan menghitung jumlah setiap jenis dokumen dan kelengkapan sdministrasinya dan dicatat dalam formulir Model C4-KWK.KPU.
- Memperlihatkan kepada pemilih dan saksi bahwa kotak suara benar – benar kosong.
- Menutup kotak kembali, mengunci dan meletakkannya di tempat yang telah ditentukan.
3. Menghitung Surat Suara yang diterima- Memperlihatkan kepada pemilih dan saksi yang hadir bahwa sampul
berisi surat suara masih tersegel.- Dibantu oleh anggota KPPS menghitung seluruh jumlah surat suara
yang ada di TPS termasuk surat suara cadangan sebanyak 2,5% dari jumlah pemilih yang tercantum dalam DPT dan mengumumkannya, serta mencatat dalam berita acara.
- Mengumumkan jumlah pemilih yang namanya tercantum dalam pemilih tetap untuk TPS yang bersangkutan.
4. Menandatangani Berita Acara Pembukaan Kotak
Ketua KPPS mengisi dan menandatangani berita acara sesuai dengan jenis dan jumlah barang yang ada.
5. Memberikan Penjelasan Kepada Pemilih dan SaksiKetua KPPS memberikan penjelasan tentang tatacara pemungutan dan penghitungan suara di TPS. Saat memberikan penjelasan, ketua KPPS membuka dan memperlihatkan contoh surat suara. Penjelasan ini hanya dilakukan satu kali.Cara memberikan suara dilaksanakan dalam bilik pemberian suara dengan cara :1. Surat suara sebanyak 1 lembar dibuka dan diperiksa oleh pemilih untuk
meyakinkan bahwa surat suara tersebut dalam keadaan baik. Apabila rusak, pemilih dapat meminta gantinya. Pergantiannya hanya dapat dilakukan 1 kali.
2. Pemilih yang telah menerima surat suara dari ketua KPPS langsung menuju bilik suara untuk memberikan suara.
3. Sebelum mencoblos, surat suara diletakkan dalam keadaan terbuka diatas alas pencoblosan selanjutnya dicoblos denagn alat pencoblos.
Tatacara mencoblos agar surat suara dinyatakan sah :
1. Surat suara ditandatangani oleh KPPS2. Tanda coblos hanya terdapat pada satu kolom yang memuat satu pasang
calon3. Tanda coblos terdapat dalam salah satu kolom yang memuat nomor, foto,
dan nama pasangan calon yang telah ditentukan4. Tanda coblos lebih dari satu, tetapi masih dalam salah satu kolom yang
memuat nomor, foto dan nama pasangan calon5. Tanda coblos terdapat pada salah satu garis kolom yang memuat nomor,
foto, dan nama pasangan calon6. Surat suara yang dicoblos adalah surat suara yang ditetapkan KPU7. Menggunakan alat pencoblos surat suara yang telah disediakan8. Lubang hasil pencoblosan terdapat pada surat suara yang ditetapkan rusak9. Pada surat suara tidakterdapat tulisan atau catatan10. Tanda coblos tembus secara garis lurus sehingga mengakibatkan surat
suara terdapat dua hasil pencoblosan tetapi tidak mengenai kolom pasangan calon lain.
Setelah pemilih mencoblos, surat suara dilipat kembali seperti semula sehingga tandatangan ketua KPPS tetap dalam keadaan terlihat dan hasil pencoblosan tidak dapat dilihat.
6. Memasuki TPS
Anggota KPPS ke 4 mengambil posisi dekat pintu masuk dan melakukan :
1. Memeriksa jari tangan pemilih – apakah ada bekas tinta khusus atau tidak.Bila ada, tidak diijinkan masuk TPS.
2. Memeriksa pemilih apakah membawa kartu pemilih dan undangan untuk memberikan suara atau tidak. Apabila pemilih yang terdaftar dalam DPT tidak membawa kartu pemilih, pemilih yang bersangkutan menyerahkan surat undangan (pemberitahuan) serta memperlihatkan kartu identitas yang sah kepada Ketua KPPS.
3. Mencatat nama pemilih di kertas yang dibuat sendiri, dan menuliskan nomor urut kehadiran pada surat undangan pemilih dan mempersilahkan duduk di tempat yang sudah disiapkan.
4. Mencatat jenis kelamin pemilih.5. Meminta kartu pemilih atau surat keterangan pindah memilih bagi pemilih
dari TPS lain.7. Menandai Salinan Daftar Pemilih Tetap dan Memberikan Surat Suara
A. Ketua KPPS memanggil pemilih dengan menyebutkan nomor urut kehadirannya.
B. Pemilih mendatangi meja Ketua KPPS dan memperlihatkan kartu pemilih dan surat undangan/pemberitahuan untuk memberikan suara.
C. Anggota KPPS ke 2 melakukan kegiatan :1. Mencari nama dan nomor pemilih pada salinan DPT.2. Memberi tanda centang (“V”) di sebelah nama pemilih sebagai tanda
bahwa pemilih tersebut telah memilih.3. Memeriksa Kartu Pemilih dan undangan untuk memberikan suara
untuk memastikan keabsahannya.4. Mengembalikan Kartu Pemilih kepada pemilih.5. Mencatat nama pemilih, nomor pemilih, dan asal TPS terhadap
pemilih dari TPS lain dalam formulir Model C8-KWK.KPU.D. KPPS dalam kegiatan pemungutan suara di TPS, wajib mendahulukan
melayani terhadap pemilih yang namanya tercantum dalam DPT untuk TPS.
E. Pemilih dari TPS lain dapat dilayani dengan ketentuan:a. Apabila surat suara di TPS yang bersangkutan masih tersedia.b. Apabila surat suara di TPS yang bersangkutan tidak tersedia, pemilih
yang bersangkutan dapat memberikan suara di TPS terdekat yang masih tersedia.
8. Pemilih Menerima Surat SuaraA. Anggota KPPS ke 3 memberikan surat suara kepada Ketua KPPS.B. Ketua KPPS membubuhkan tanda tangannya dibagian yang disediakan
dalam surat suara, dan memberikannya kepada pemilih.Jika ternyata surat suara rusak (berlubang, robek, ada tulisan/coretan cetakan kurang sempurna), atau pemilih melakukan kesalahan dalam
mencoblos, maka pemilih mengembalikan surat suara kepada Ketua KPPS untuk menerima surat suara baru. Dan penggantian hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali. Kemudian Ketua KPPS menulis kata “Rusak” pada surat suara tersebut dan dimasukkan dalam sampul khusus.
9. Pemilih Mencoblos Surat Suara Masih didalam Buku
Anggota KPPS ke 5 melakukan kegiatan :1. Mempersilahkan pemilih untuk memasuki bilik suara yang sudah kosong.2. Membantu pemilih penyandang cacat atau tunanetra bila diminta oleh
pemilih dengan ketentuan:a. Dibantu oleh anggota KPPS ke 6.b. Pemilih yang tidak dapat berjalan, Anggota KPPS ke 5 dan ke 6 membantu pemilih menuju bilik pemberian suara, dan pencoblosan surat suara dilakukan pemilih sendiri.c. Pemilih yang tidak mempunyai keduabelah tangan dan pemilih tunanetra, anggota KPPS ke 5 membantu melakukan pencoblosan surat suara sesuai kehendak pemilih dengan disaksikan oleh anggota KPPS ke 6.d. Pemilih tunanetra, tunadaksa, atau yang memiliki halangan fisik lain dapat meminta bantuan orang lain (selain anggota KPPS ke 5 dan ke 6) dengan ketentuan pencoblosan dilakukan oleh pemilih sendiri dengan bantuan orang lain tersebut.e. Anggota KPPS atau orang lain yang membantu pemilih tunanetra, tunadaksa, atau yang memiliki halangan fisik lain, wajib merahasiakan pilihan pemilih yang bersangkutan, dengan menandatangani surat pernyataan dengan menggunakan formulir Model C7-KWK.KPU.
10. Memasukkan Surat SuaraA. Pemilih : Setelah mencoblos surat suara, pemilih melipat kembali surat
suara seperti semula sehingga tanda tangan Ketua KPPS tetap terlihat dan tanda coblosnya tidak dapat dilihat.Pemilih menuju ke tempat kotak suara dan memperlihatkan kepada Ketua KPPS bahwa surat suara dalam keadaan terlipat, kemudian surat suara dimasukkan ke dalam kotak suara.
B. Anggota KPPS ke 6 : Wajib senantiasa mengawasi dan memastikan pemilih memasukkan surat suaranya ke dalam kotak suara tanpa menyentuhnya.
11. Mencelupkan satu jari kedalam tintaAnggota KPPS ke 7 :Menandai pemilih dengan tinta khusus dengan cara memberi tanda atau mencelupkan salah satu jari tangan ke botol tinta khusus yang tersedia.Dengan dibantu oleh petugas keamanan, mempersilahkan pemilih meninggalkan lingkungan yang dibatasi di dalam TPS.
12. Penutupan Pengheni SuaraKetua KPPS :
1. Menjelang pukul 13.00 waktu setempat, Ketua KPPS mengumumkan bahwa rapat pemungutan suara akan ditutup.
2. Seluruh pemilih yang berada di sekitar TPS yang belum mendaftar, diminta mendaftarkan diri. Siapapun tidak diperbolehkan memberikan suara setelah penutupan pukul 13.00 kecuali :a. Pemilih yang telah menunggu giliran dan sudah mendapat nomor urut.b. Anggota KPPSc. Saksi dan petugas keamanan TPS yang membawa surat pemberitahuan untuk memberikan suara di TPS yang bersangkutan.d. Pemilih dari TPS lain.
3. Setelah pemilih memberikan suara, Ketua KPPS mengumumkan bahwa pemungutan suara telah selesai dan akan dilanjutkan dengan Rapat Penghitungan Suara.
4. Memberitahukan bahwa pemilih, saksi, pemantau, wartawan dan lain-lain diundang untuk menyaksikan penghitungan suara (tanpa mengganggu proses pelaksanaannya).
13. Mengamankan Surat Suara yang Tidak Terpakai dan RusakAnggota KPPS ke 3 : mengamankan surat suara yang tidak digunakan dan surat suara yang rusak/keliru coblos.
Skema Tata Cara Pemungutan Suara
1.1. Saat Pencoblosan 1.3. Memasukkan Surat Suara ke Kotak Suara
2. Penghitungan SuaraPada saat penghitungan suara calon anggota DPR dan DPRD, keabsahan suara ditentukan sebagai berikut:1. Tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut, tanda gambar dan nama Partai Politik, suaranya dinyatakan sah untuk Partai Politik;2.Tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut dan nama calon anggota, suaranya dinyatakan sah untuk nama calon yang bersangkutan dari Partai Politik yang mencalonkan;3.Tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut, tanda gambar dan nama Partai Politik, serta tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut dan nama calon dari Partai Politik yang bersangkutan, suaranya dinyatakan sah untuk nama calon yang bersangkutan dari Partai Politik yang mencalonkan;4.Tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut, tanda gambar dan nama Partai Politik, serta tanda coblos lebih dari 1 (satu) calon pada kolom yang memuat nomor urut dan nama calon dari Partai Politik yang sama, suaranya dinyatakan sah 1 (satu) suara untuk PartaiPolitik;5.Tanda coblos lebih dari 1 (satu) kali pada kolom yang memuat nomor urut, tanda gambar dan nama Partai Politik, tanpa mencoblos salah satu calon pada kolom yang memuat nomor urut dan nama calon dari Partai Politik yang sama, suaranya
dinyatakan sah 1 (satu) suara untuk Partai Politik; 6.Tanda coblos pada surat suara yang di blok warna abu-abu di bawah nomor urut dan nama calon terakhir, suaranya dinyatakan sah 1 (satu) suara untuk Partai Politik;7.Tanda coblos tepat pada garis kolom yang memuat nomor urut, tanda gambar dan nama Partai Politik tanpa mencoblos salah satu calon pada kolom yang memuat nomor urut dan nama calon dari Partai Politik yang sama, suaranya dinyatakan sah 1 (satu) suara untuk Partai Politik;8.Tanda coblos tepat pada garis kolom yang memuat 1 (satu) nomor urut dan nama calon, suaranya dinyatakan sah untuk nama calon yang bersangkutan;9.Tanda coblos tepat pada garis yang memisahkan antara nomor urut dan nama calon dengan nomor urut dan nama calon lain dari Partai Politik yang sama, sehingga tidak dapat dipastikan tanda coblos tersebut mengarah pada 1 (satu) nomor urut dan nama calon, suaranya dinyatakan sah 1 (satu) suarauntuk Partai Politik;10.Tanda coblos pada satu kolom yang memuat nomor urut tanpa nama calon disebabkan calon tersebut tidak lagi memenuhi syarat, dinyatakan sah 1 (satu) suara untuk Partai Politik;11.Tanda coblos pada satu kolom yang memuat nomor urut dan nama calon atau tanpa nama calon yang disebabkan calon tersebut meninggal dunia tidak lagi memenuhi syarat dan tanda coblos pada satu kolom nomor urut dan nama calon dari satu Partai Politik, dinyatakan sah 1 (satu) suara untuk calon yang masih memenuhi syarat;12.Tanda coblos lebih dari satu kali pada kolom yang memuat nomor urut dan nama calon, dinyatakan sah 1 (satu) suara untuk calon yang bersangkutan;13.Tanda coblos pada satu kolom yang memuat nomor-nomor dan nama calon dan tanda coblos pada kolom abu-abu, dinyatakan sah 1 (satu) suara untuk calon yang bersangkutan;14.Tanda coblos pada kolom yang memuat nomor, nama dan gambar Partai Politik yang tidak mempunyai daftarcalon, dinyatakan sah 1 (satu) suara untuk Partai Politik.
3. Rekapitulasi Penghitungan Suara
DPR PUSAT
1. NASDEM = 22. PKB = 443. PKS = 294. PDI = 185. GOLKAR = 286. GERINDRA = 31
7. DEMOKRAT = 118. PAN = 119. P3 = 1610. HANURA = 1211. –12. –13. –14. BULAN BINTANG= -15. PKP = 1
RUSAK = 50
DPR PROVINSI
1. NASDEM = 32. PKB = 403. PKS = 74. PDI = 235. GOLKAR = 136. GERINDRA = 517. DEMOKRAT = 158. PAN = 89. P3 = 1210. HANURA = 1211. –12. –13. –14. BULAN BINTANG= 115. PKP = 2
RUSAK = 66
DPR KABUPATEN
1. NASDEM = 62. PKB = 863. PKS = 54. PDI = 295. GOLKAR = 246. GERINDRA = 17. DEMOKRAT = 208. PAN = 18
9. P3 = 4310. HANURA = 511. –12. –13. –14. BULAN BINTANG= -15. PKP = -
RUSAK = 16
4. Pelanggaran Pemilu4.1. Jenis Pelanggaran Pra Hari Pemungutan
1. Masih banyak sekali gambar – gambar caleg yang masih tertempel di pohon – pohon pinggir jalan sampai H-1
2. Banyak atau hampir semua caleg menyogok warga dengan memberikan uang agar memilih dirinya.
4.2. Jenis Pelanggaran pada Hari Pemungutan1. Ada seorang saksi dari salah satu partai yang membantu warga untuk
mencobloskan pilihannya4.3. Jenis Pelanggaran Pasca Hari Pemungutan
-
F. ANALISIS HASIL PEMILU LEGISLATIF 2014Dari hasil riset yang telah dilakukan dapat dianalisis kemungkinan PDI
Perjuangan akan memperoleh kemenangan karena mendapat suara terbanyak dari masyarakat Indonesia. Meskipun dibeberapa daerah ada yang dimenangkan oleh partai lain, tetapi secara umum PDI tetap memiliki peluang yang sangat besar.
Untuk pemilih sendiri, perlu sosialisasi lebih lagi untuk mengetahui calon – calon legislatif. Karena dari penelitian kemarin banyak sekali warga yang tidak mengetahui calon – calon legislatifnya itu siapa saja, kalau seperti itu bagaimana cara mereka memilih. Seperti di TPS3 di desa Sumber, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang banyak sekali surat suara yang masih kosong masuk ke kotak suara. Karena tidak kenal siapa calonnya dan tidak tahu mau memilih siapa, akhirnya mereka lebih memilih untuk tidak mencoblos.
G. PENUTUP1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian di lapangan saat pemilihan umum legislatif 2014 diperoleh suara terbanyak yaitu :DPR Pusat = PKB, dengan perolehan suara 44DPR Provinsi = GERINDRA, dengan perolehan suara 51DPR Kabupaten = PKB, dengan perolehan suara 86Dari pemungutan suara yang telah dilaksanakan dan dijumlah perolehan suaranya yang memperoleh suara terbanyak secara umum adalah partai PKB.
Masih banyak sekali politik uang yang merajalela di masyarakat, terutama masyarakat – masyarakat kecil. Bahkan semua itu seolah – olah sudah menjadi kebiasaan atau tradisi, dengan alasan sebagai ganti rugi karena telah meninggalkan pekerjaannya untuk pemilu.
2. Rekomendasi2.1. Rekomendasi Untuk Penyelenggara Pemilu
Diharapkan untuk penyelenggara pemilu supaya mempersiapkan pemilu dengan matang dan sebaik-baiknya juga harus lebih teliti lagi, agar tidak terjadi kesalahan seperti tertukarnya surat suara
2.2. Rekomendasi Untuk Pengawas PemiluUntuk pengawas pemilu diharapkan bisa mengawasi dengan baik, lebih ketat dan lebih jeli dalam mengawasi, agar tidak ada lagi kecurangan – kecurangan yang terjadi.
2.3. Rekomendasi Untuk Peserta PemiluDiharapkan sekali untuk peserta pemilu agar bias menggunakan hak pilihnya dengan baik. Memilih sesuai hati nurani, tidak hanya ikut – ikutan saja. Apalagi rmemilih karena tergiur dengan uang – uang yang diberikan oleh para calon legislatif lewat tangan kanannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kpud-rembangkab.go.id/index.php/profil
http://cbfmrembang.blogspot.com/2014/04/logistik-pemilu-legislatif-sampai-ke-pps.html
http://kpud-rembangkab.go.id/index.php/component/content/?view=featured&start=70
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja&uact=8&ved=0CG8QFjAH&url=http
%3A%2F%2Fpanwaslurembang.blogspot.com%2F&ei=BvlTU7OSLMqYiAeU-4GwBA&usg=AFQjCNGhID6HSW6QHdCJA184Ih-8LyofNw&sig2=jIey4JAbEq
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&uact=8&ved=0CFcQFjAF&url=http%3A%2F%2Fcbfmrembang.blogspot.com%2F2014%2F04%2Flogistik-pemilu-legislatif-sampai-ke-pps.html&ei=ttxTU9XaJuSIiQeB14H4BA&usg=AFQjCNFYn4tZy1XcsllOpDdDhxvJWJz09Q&sig2=rHL34WjGg8BTpsM61ipgIg
http://manteb.com/daerah_jenis/16/Rembang
DAFTAR RESPONDEN
1. Apakah anda memilih caleg sesuai dengan keinginan anda sendiri atau ada sebab lain?
2. Tapi apakah anda tahu kalau memberi uang seperti itu melangggar peraturan?3. Lalu bagaimana pendapat anda tentang pemberian uang seperti yang terjadi selama
ini?
LAMPIRAN
Daftar Calon Legislatif
DAFTAR NAMA CALON TETAPANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014
NO NAMA PARTAINAMA LENGKAP
CALONJENIS
KELAMIN
TEMPAT TINGGAL CALON
1. Partai Nasdem
1. Donny Imam Priambodo, ST., MM
L Jakarta Selatan
2. H. Ahmad Failasuf F. Basyuni, SE
L Jakarta Timur
3. Hj. Kusmiyati Kusumawijaya
P Pati
4. Edy Mulyono, SSI L Grobogan5.H. Bambang
Sulistiyono, SE.,STL Pati
6. Hj. Sri Setiati P Blora
7. Bambang Suroso, SH., MH
L Jakarta Timur
8. Mesi Rosiana, S.Kom
P Jakarta Selatan
9. IR. Budi Santoso L Kota Depok
2. PKB
1. H. Marwan Jafar L Jakarta Selatan
2. Arvin Hakim Thoha L Kota Depok
3. Hj. Fadhilatul Ilmiah P Jakarta Selatan4. Kholilul Rohman
AhmadL Magelang
5. Suwardi, S.Ag L Tangerang
6. Ety Lusiyana, SH.I P Jakarta Barat
7. Ahmad Hadi Imron L Pati8. Santi Andriyani,
S.Pd.IP Jepara
9. Achmad Maulani L Kota Semarang
3. PKS
1. Najib Subroto LKota Jakarta
Selatan2. Dr. Marsudi Budi
UtomoL Kota Bekasi
3. Nurlina Djamil P Pati4. Ir. H. Muslikhan,
M.Ec, DevL Tangerang
5. H. M. Gamari L Tangerang
6. Tri Andari, S.Pd P Semarang
7. Asih Dwi Sayekti P Rembang
8. Hj. Hartuti, S.Ag P Pati9. Sutriyono, S.Pd.,
M.SiL Kota Bekasi
4. PDI Perjuangan
1. Evita Nursanty, M.Sc
P Jakarta Selatan
2. H. Imam Suroso, S.Sos., SH., MM
L Pati
3. Hanjaya Setiawan L Tangerang
4. Ir. Suharto L Semarang5. Lusiana
Marianingsih, SH., M.Hum
P Jakarta Timur
6. Riyanta, SH L Pati
7. Arudji Wahyono L Jakarta Timur
8. Fatma Irawati, S.Si PTangerang
Selatan9. Ir. Sarwono Oetomo L Bekasi1. Firman Subagyo,
SE., MHL Jakarta Selatan
5. Partai Golkar
2. H. Bambang Riyadi Soegomo
L Jakarta Selatan
3. Christina Aryani, SE., SH., MH
P Jakarta Pusat
4. Ir. J. Dwihartanto L Jakarta Utara5. Irvanto Hendra
Pambudi, S.KomL Jakarta Selatan
6. Ernawati Yohana Sundari
P Kota Semarang
7. Drs. Sutomo Heruprianto, SH., MM., MH
L Grobogan
8. IR. S. Suprapti P Jakarata Selatan9. R.A. Panca Dewi
Saraswati, SEP Kota Semarang
6. Partai Gerindra
1. dr. Sumarjati Arjoso, S.KM
PKota Jakarta
Pusat2. Bambang
Andikaning Prang, SH., MBA
LKota Jakarta
Timur
3. DR. Ir. Asto Sunu Subroto, MM
L Kab. Bekasi
4. Rachman Solichul Hadi, S.SOS., M.Si
L Kab. Bogor
5. JIP Hengky Yana Prasetyo
L Kota Semarang
6. Hj. Sri Wulan, SE P Kab. Pati7. Dra. Sus Maryati,
Apt., MMP
Kota Jakarta Selatan
8. Ir. Syamsuddin HA LKota Jakarta
Pusat9. Tarmuji AP L Kab. Pati
7. Partai Demokrat
1. Ir. Djoko Udjianto, MM
L Jakarta Timur
2. Ir. H. Muhammad Baghowi, MM
LKota Tangerang
Selatan3. Ita Susanti, SE P Jakarta Selatan4. Ir. H. Widjanarko,
MscL Jakarta Timur
5. Ir. Mashudi Hari Purwanto
L Jakarta Selatan
6. Endah Maryani Sari, SH
P Jakarta Pusat
7. Ulil Abshar Abdalla L Bekasi8. Dr. L. Stefanus Wiji
SuratnoL Jakarta Utara
9. Hj. Andi Purnama Sari, SH
P Jakarta Timur
8. PAN.
1. Sulistyowati, SH., MH
P Jakarta Selatan
2. Kuntum Khairu Basa
L Kota Tangerang
3. HM. Slamet Warsito, ST., MT
L Pati
4. H. Agung Rochmadi, ST., MM
L Rembang
5. Sarji, S.Pdi., M.Pd, SH
L Jakarta Timur
6. Hj. Heni Wahyudiani
P Jakarta Timur
7. Sumarsono, SE., M.Si
L Kota Depok
8. M. Fahmi Dzulfiadi L Semarang
9. Kusnia Arman P Jakarta Selatan
9. PPP
1. H. Moh Arwani Thomafi
L Jakarta Selatan
2. Mahbub Rosyidi, S.Ag., SH
L Jakarta Selatan
3. Fatimah, SH P Rembang
4. Ainaul Mardhiyah P Pati5. Sholihin, S.Ag.,
M.Pd.IL Blora
6. Drs. Moh. Ma’hum L Grobogan
7. Arifah Umroh, SH P Grobogan
8. Ali Rof’i, S.Pd.I L Pati9. Rizal Syarifuddin,
STL Jakarta Selatan
10. Partai Hanura
1. Dra. Anizar Rahayu, M.Si
P Semarang
2. Kristiawanto, S.HI., MH
L Jakarta Selatan
3. Drs. Herman Ramson Saragih, MM
L Kota Semarang
4. Pittawati Batubara, SH
P Jakarta Selatan
5. Drs. Potsdam Hutasoit
L Jakarta Selatan
6. M. Badrun Niam L Jakarta Selatan7. Theresia Winarti
SusantiP Jakarta Selatan
8. Sugiyanto L Jakarta Barat9. Moch Sa’dun, SE.,
MEL Bogor
11. PBB 1. BM Wibowo, SE., L Bogor
MM
2. KH. Masrur Anhar LKota Jakarta
Timur3. Salis Anisah S.SY P Rembang
4. Wandi, ST L Grobogan
5. Sri Yuliani, S.Ag PKota Jakarta
Timur6. Agus Septima
Ridwan, SHL
Kota Tangerang Selatan
7. Syaifullah L Kota Depok
8. Hartati Nusa PKota Jakarta
Selatan9. Ali Muntaha L Muaro Jambi
12. PKP Indonesia
1. Pius Gora Yuda Baskara, S.Kom
L Pati
2. Ninjar Masfufah, SH P Pati
3. Zuliati, S.Pd., M.Si P Pati
4. Kusmato, A.Md L Rembang
5. Sutrisno L Demak6. Alwi Alaydrus, SH.,
MHL Pati
7. Ratnaningsih P Bogor
8. Bona P. Saragih L Bekasi
DAFTAR NAMA CALON TETAPANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014
NO NAMA PARTAINAMA LENGKAP
CALONJENIS
KELAMIN
TEMPAT TINGGAL CALON
1. Partai Nasdem
1. H. Ali Mansyur L Kab. Pati2. Chairina Ulfah P Kota Semarang3. Abdul Azhim, S.IP L Kab. Rembang4. Winarti P Kab. Pati5. Hj. Erry Wahono,
SH., M.BAP Kota Semarang
6. Ir. Sapta Mahendra, MM
L Kota Semarang
7. Tri Nuraini, SE P Kab. Grobogan8. Suparwi, ST L Kab. Pati9. Abdul Halim L Kota Semarang
10. Nur Setyowati, SE P Kota Semarang11. H. Aris Suseno L Kab. Pati
2. PKB
1. H. Arief Rohman, M.Si
PKota Tangerang
Selatan2. Muh Zen ADV L Kab. Pati3. Ety Susanti P Kab. Blora4. Drs. H. Romli, SH.,
MHL Kota Semarang
5. A. Syafiq, S.IP L Kab. Pati6. Ulya Fawaida P Kab. Grobogan7. H. Moch Noor
Hasan, SH., MHL Kab. Rembang
8. Mohamad Ali Chabib
L Kab. Pati
9. Erni Sushayatiningsih, SH
P Kab. Rembang
10. Siti Farichatin P Kab. Grobogan11. Siti Asiyah,
S.Pd.IP Kab. Grobogan
3. PKS
1. Ikhsan Mustofa L Pati2. Agus Abdulatif, SE L Kab. Klaten3. Durotul Fatimah,
SE.IP Kab. Rembang
4. Drs. Ahmad Nurhadi L Kab. Blora5. Siti Chomsyah P Kab. Grobogan6. Yusuf Siregar, S.Pt L Kab. Pati7. Astutik Ilma Hanani P Kab. Pati8. Sugeng Santoso L Kab.Blora9. Endang Dwi
RatnawatiP Kab. Pati
10. Ita Juwita P Kab. Blora11. Sarimin, S.Pd.I L Kab. Pati
4. PDI Perjuangan
1. Ir. Alwin Basri, MM., M.I.Kom
L Kota Semarang
2. H. Sarwono, SE L Kota Semarang3. Ir. Sulistiyorini, MM P Kota Semarang4. Didiet Lastiyo
HaryokoL Kota Semarang
5. Ir. Afriyanto Sofyan, MTA
L Kota Semarang
6. Suko Dwiutami P Kota Semarang7. dr. Suwignyo
Siswosuharjo, Sp.Og., M.Kes
L Kota Semarang
8. Sri Wahyuni, SE., MM
P Jogjakarta
DAFTAR NAMA CALON TETAPANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA
PEMILIHAN UMUM 2014
NO NAMA PARTAINAMA LENGKAP
CALONJENIS
KELAMIN
TEMPAT TINGGAL CALON
1 Partai Nasdem
1. H. Sugiarto L Kec. Rembang2. Supriyadi Eko P L Kec. Rembang3. Windya Anita, S.T P Kec. Rembang4. Kusnadi L Kec. Rembang5. Sus Endang
PrihatiningsihP Kec. Rembang
6. Herry Waloejo, S.H
L Kec. Rembang
2. PKB
1. M. Bisri Cholil Laquf
L Kec. Rembang
2. Suwanto L Kec. Rembang3. Miz’atujjawhar
Elkatiem, S.Pd.IP Kec. Rembang
4. Nelly Prihasyuni, S.Sos
P Kec. Rembang
5. Umi Nur Kholida P Kec. Rembang6. Masna’ah P Kec. Rembang
3. PKS
1. Agus Sutrisno L Kec. Rembang2. Joko Suprihadi,
SHL Kec. Rembang
3. Sri Mulyanti P Kec. Rembang4. Susanti P Kec. Rembang5. Purnomo L Kec. Rembang6. Dwi Hartiningsih P Kec. Rembang
4. PDI Perjuangan
1. Donny Kurniawan, SE., MM
L Kec. Rembang
2. Endang Soesanti P Kec. Rembang3. Edianto, SH L Kec. Rembang4. Parmin L Kec. Rembang5. Tatit Harianti P Kec. Rembang6. Wulan Yanuari’za P Kec. Rembang
5. Partai Golkar1. Drs. H. Zaenuddin
JafarL Kec. Rembang
2. Tugito L Kec. Rembang3. Endang Suharti P Kec. Rembang4. Drs. FX. Tridjoko
MargonoL Kec. Rembang
5. Sri Maemurni, P Kec. Rembang
S.Sos6. Sri Redjeki, S.H P Kec. Rembang
6. Partai Gerindra
1. Heri Kurniawan, S.E
L Kec. Rembang
2. Budi Topo Santoso L Kec. Rembang3. Pudji Susanti, S.E P Kec. Rembang4. Marba’ah P Kec. Rembang5. Absanto L Kec. Rembang6. Munif, S.H L Kec. Rembang
7. Partai Demokrat
1. Ir. H. Sunarto L Kec. Rembang2. Sugiyanto L Kec. Rembang3. Eko Purwati P Kec. Rembang4. Khoirina Fatiyah P Kec. Rembang5. Kholid Subekti,
S.TL Kec. Rembang
6. Eka Siswa Kartika L Kec. Rembang
8. PAN
1. Jihad Asia Pustakawan, SE
L Kec. Rembang
2. Mukhlish Hammad L Kec. Rembang3. Sri Pitasari P Kec. Rembang4. Wawan Riyanto L Kec. Rembang5. Tri Mei Rina
AmbarwatiP Kec. Rembang
6. Mursito L Kec. Rembang
9. PPP
1. Mokhamad Zaenuri
L Kec. Rembang
2. Irwan Fakhrudin L Kec. Rembang3. Kadarwati P Kec. Rembang4. dariyono L Kec. Rembang5. Inayatus Sholikhah P Kec. Rembang6. Jauhari Kholili L Kec. Rembang
10. Partai Hanura
1. Totok Heru Wuryanto
L Kec. Rembang
2. Zaenur Rochim L Kec. Rembang3. Emy Puji
Anggorowati, S.EP Kec. Rembang
4. Sulistiyowati P Kec. Rembang5. Drs. H. Ibnu Hajar L Kec. Rembang6. Eli Mustofa L Kec. Rembang
11. PBB
1. Munthohid, SH L Kec. Rembang2. Siti Muayanah P Kec. Rembang3. Wiwik Wiliyanti P Kec. Rembang4. Agus Wanto L Kec. Rembang5. Dewi Anggraeni P Kec. Rembang6. Sudibyo L Kec. Rembang
12. PKP Indonesia
1. Perdana Army Wijaya
L Kec. Rembang
2. Agus Suryanto, SH L Kec. Rembang3. Erma Harum Sari P Kec. Rembang