Upload
wulan-yulian
View
155
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB I
MEDIA PEMBELAJARAN
A. Nama Media Pembelajaran
Media Pembelajaran edukatif bagi anak berkebutuhan khusus yang menjadi
subjek penulis ini diberi nama MELANKOLIS (Membaca lalu Berkomunikasi
dengan Menulis). Media MELANKOLIS ini digunakan untuk membantu anak
membaca kemudian berkomunikasi dengan menulis agar anak mampu belajar dengan
baik dan mampu berkomunikasi dengan lawan bicaranya melalui tulisan atau lisan.
B. Tujuan, Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran
Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee,
1997). Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk
menyampaikan pesan pembelajaran.
1. Tujuan Media Pembelajaran
Adapun tujuan dari pembuatan media pembelajaran MELANKOLIS ini adalah
untuk :
a. Membantu anak agar mampu mengembangkan kemampuan akademiknya
(membaca dan menulis).
b. Membantu anak dalam mengembangkan potensi dirinya dan mencapai tahapan
perkembangan sesuai dengan dirinya.
c. Memenuhi kebutuhan belajarnya.
d. Mempermudah proses pembelajaran di kelas.
e. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran.
f. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar.
g. Membantu konsentrasi anak dalam proses pembelajaran.
2. Manfaat Media Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran MELANKOLIS sebagai alat bantu dalam proses
pembelajaran adalah sebagai berikut :
2
a. Pengajaran lebih menarik perhatian anak sehingga dapat menumbuhkan motivasi
belajar anak.
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih di pahami
anak, serta memungkinkan anak menguasai tujuan pengajaran dengan baik.
c. Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-semata hanya komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, anak tidak bosan, dan pengajar tidak
kehabisan tenaga.
d. Anak lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan
penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lainya.
3. Fungsi Media Pembelajaran
Fungsi media pembelajaran MELANKOLIS ini adalah :
a. Fungsi atensi berarti media ini merupakan inti, menarik dan mengarahkan
perhatian anak akan berkosentrasi pada isi pelajaran.
b. Fungsi afektif maksudnya media ini dapat dilihat dari tingkat kesenangan anak
ketika belajar.
c. Fungsi kognitif yaitu mengungkapkan bahwa media ini mempelancar pencapaian
tujuan dalam memahami dan mendengar informasi.
d. Fungsi kompensatoris yaitu media ini memberikan konteks untuk belajar
membaca dan memahami teks serta membantu anak yang lemah dalam membaca
untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
C. Rasional
Kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi.
Jika anak pada usia sekolah permulaan tidak segera memiliki kemampuan membaca,
maka ia akan mengalami banyak kesulitan dalam mempelajari berbagai bidang studi
pada kelas-kelas berikutnya. Oleh karena itu, anak harus belajar membaca agar ia
dapat membaca untuk belajar (Lerner, 1988:349). Membaca merupakan keterampilan
dasar dan jembatan untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan.
3
Anak dengan hambatan kecerdasan mengalami keterlambatan yang berarti dalam
segala aspek pekembangan, namun mereka masih mampu belajar dan mendapatkan
pendidikan seperti orang pada umumnya. Mereka memiliki hak untuk mendapatkan
informasi, pengetahuan dan pendidikan. Maka salah satu jembatan untuk
mendapatkan informasi, pengetahuan dan pendidikan adalah dengan membaca.
Selain itu, anak yang penulis observasi mengalami hambatan dalam membaca,
menulis dan berbicara karena ada kelainan dengan organ bicaranya dan anak
kesulitan untuk berkomunikasi. Komunikasi tidak hanya melalui verbal (berbicara),
tetapi dapat melalui simbol-simbol seperti tulisan dll, dan untuk berkomunikasi
melalui tulisan maka syarat utamanya adalah membaca dan menulis. Oleh sebab itu,
penulis membuat media pembelajaran untuk membantu anak tunagrahita ringan
dengan kelainan organ bicara di kelas 3 SDLB membaca dan menulis, agar kualitas
hidup mereka lebih baik dengan mampu berkomunikasi dengan lawan bicaranya.
D. Proses Desain
Desain media yang penulis buat mengalami beberapa kali perubahan. Berikut
transformasi media MELAKOLIS ini :
Tabel 1.1 Transformasi Media Pembelajaran
Desain 1
Gambar 1. Desain 1 Media Pembelajaran
Ini adalah desain pertama media
pembelajaran MELANKOLIS. Media ini
membantu anak dalam belajar membaca dan
menulis, karena disertai dengan huruf-huruf
alphabet dan papan tulis. Namun penulis
mengubah desainnya menjadi Desain 2
karena beberapa pertimbangan. Pertama,
Media ini ukurannya 60x30 cm, dengan
ukuran yang demikian maka alat ini terlalu
besar untuk di bawa kemana-mana oleh
4
anak maupun pengajar sehingga media
kurang efektif. Kedua, media ini akan
menghabiskan banyak biaya dalam
pembuatannya, karena ukuran yang besar
dan menggunakan sedikit teknologi dengan
keluarnya suara ketika tombol huruf di
tekan. Jika biaya pembuatan alat
menggunakan biaya cukup besar, maka
kemungkinan kecil untuk mampu di
perbanyak dan dipasarkan.
Dari kedua alasan tersebut maka penulis
mengubah desain 1 ke desain 2.
Desain 2
Gambar 2. Desain 2 Media Pembelajaran
Ini adalah desain kedua dari media
pembelajaran MELANKOLIS. Media ini
hanya membantu anak membaca. Dengan
adanya gambar konkret, huruf dan boneka
perekam suara. Kelemahan dari alat ini
hanya mampu membantu anak membaca
dan tidak mampu membantu anak belajar
menulis. Oleh sebab itu penulis mengubah
kembali desain media menjadi Desain 3.
5
Desain 3 (Desain Final)
Gambar 3. Desain 3 (Desain Final)
Media Pembelajaran
Ini adalah desain 3 atau desain final media
pembelajaran MELAKOLIS setelah
mengalami beberapa kali perubahan. Desain
ini mampu membantu anak belajar membaca
dan menulis.
E. Desain Media
Media pembelajaran ini bernama MELANKOLIS (Membaca lalu Berkomunikasi
dengan Menulis). Media pembelajaran ini dapat membantu anak dalam proses belajar
membaca kemudian berkomunikasi dengan menulis.
Tabel 1.2 Desain Media Pembelajaran
Tampilan MELANKOLIS dalam kondisi
terbuka
Gambar disamping merupakan tampilan
MELANKOLIS dalam kondisi terbuka.
Media ini terdiri dari tiga halaman dengan
panjang 30 cm dan lebar 25 cm. Halaman
depan berwarna putih. Halam satu
berwarna biru dan putih, halaman dua
berwarna kuning dan halaman tiga
berwarna hijau.
Media ini meskipun terbuat dari kayu
namun dapat di tutup buka layaknya buku.
25 cm
30 cm
6
Tampilan Halaman Satu
Ini adalah tampilan halaman satu media
pembelajaran MELANKOLIS. Di
halaman ini anak akan belajar menulis.
Halaman ini terdiri dari papan tulis dan
alat tulis, nanti akan disediakan secara
terpisah papan huruf-huruf alphabet agar
anak dapat mengikuti pola huruf-huruf
yang dituliskan di papan tulis sehingga
dapat melatih keterampilan motorik halus
dan kemampuan menulisnya.
Tampilan Halaman dua
Ini adalah tampilan halaman dua media
pembelajaran MELANKOLIS. Halaman
dua ini membantu anak untuk
mengembangkan kemampuan membaca
permulaan. Di sebelah kiri terdapat kartu
gambar beserta keterangannya agar anak
mengetahui apa makna dari kata yang
sedang di bacanya.
Di sebelah kanan terdapat 3 baris velcro
untuk menempatkan huruf-huruf. Dimulai
dari kata, kemudian suku kata dan huruf
sesuai dengan gambar disebelahnya.
Gambar yang ditampilkan bervariasi
sesuai dengan apa yang anak ketahui.
Tampilan Halaman Tiga Ini adalah tampilan halaman ketiga dari
media pembelajaran MELANKOLIS.
Halaman ini menyediakan stok huruf yang
akan digunakan dalam proses belajar
7
membaca. Huruf-huruf tersebut di
tempelkan di velcro yang dapat dipasang
dan dilepaskan sesuai kebutuhan.
F. Bahan
Bahan – bahan yang digunakan untuk membuat media pembelajaran Melankolis
adalah :
Tabel 1.3 Bahan-bahan Pembuatan Media Pembelajaran
No. Bahan Gambar Keterangan
1. Kayu MDF
(Medium Density
Fibreboard)
MDF ( Medium
Density Fibreboard ) adalah papan kayu
dengan penyebaran serat berkerapatan sedang. MDF ini terbuat dari
serbuk kayu dicampur lem dan bahan kimia lain.
8
2. Cat Non Toxic
Cat non toxic adalah istilah yang biasa
digunakan untuk green paint atau cat yang ramah lingkungan di mana
kandungan cat itu rendah timbal dan merkuri.
3. Velcro
Velcro adalah sebuah
rangkaian bahan tekstil yang terdiri dari dua
bagian yang dapat menyatu jika dipertemukan.
4. Engsel
Engsel merupakan aksesoris pintu dan
jendela yang berfungsi sebagai penggantung
daun pintu dan jendela. Tapi dalam media ini digunakan untuk
menyatukan halaman-halaman dari kayu mdf.
5. Kertas
Duplex
Kertas duplex adalah
sejenis kertas yang memiliki tekstur kaku dan agak tebal.
6. Stiker huruf
Stiker huruf ini akan di tempelkan diatas kertas
duplex.
9
7. Kain Flanel
Kain 9lannel atau felt adalah jenis kain yang
dibuat dari serat wol, tanpa ditenun.
8. Lem
Lem adalah bahan lengket (biasanya cairan)
yang dapat merekatkan 2 benda atau lebih.
10. Kertas HVS
Warna – Warni
HVS singkatan dari
houtvrij schrijfpapier yang berarti kertas bebas serat kayu.
10
G. Cara Pemakaian
Tabel 1.4 Cara Pemakaian
Media pembelajaran yang bernama MELANKOLIS yaitu membaca lalu berkomunikasi
dengan menulis adalah media yang digunakan untuk membantu anak dalam belajar membaca dan menulis.
1. Tampilan
depan Buka pengait yang mempertahankan alat tetap tertutup,
kemudian buka halaman yang diinginkan. (halaman 1 : menulis, halaman 2 : membaca)
2. Tampilan
halaman pertama (menulis)
(digunakan bila anak
sudah mampu membaca)
Buka halaman pertama
Nyamankan posisi alat, baik itu di sandarkan ke benda lain atau di biarkan terbuka.
Jika anak sudah mampu menulis huruf alfabet, maka minta anak untuk menulis nama benda-benda yang ada dalam kotak
peralatan atau benda yang ada disekitar, dapat juga digunakan untuk menulis hal yang anak inginkan atau yang guru instruksikan.
3. Tampilan
halaman kedua
(membaca)
Buka halaman kedua
Nyamankan posisi alat, baik itu di sandarkan ke benda lain atau di biarkan terbuka.
Pasang gambar benda-benda yang ada dalam kotak peralatan pada kolom gambar sesuai dengan yang inginkan.
Tahap pertama anak boleh melihat dahulu kata yang tertera dalam kertas gambar.
Anak diminta mengambil huruf-huruf sesuai dengan huruf yang ada di gambar dan di tempelkan di kolom pertama (kolom kata).
Selanjutnya dalam bentuk suku kata di baris kedua (kolom suku kata) *catatan : suku kata dapat dipisahkan oleh strip yang
berwarna biru
Kemudian huruf-huruf di baris ketiga (kolom huruf) *catatan :
huruf dapat dipisahkan oleh strip yang berwarna biru
Anak diminta melafalkan kata-kata yang tertera pada kolom-
kolom tersebut yaitu dari atas ke bawah. Setelah selesai minta anak kembali melafalkan dari kolom bagian bawah kemudian ke atas.
Bila anak sudah mampu, gambar benda dapat ditambahkan dengan benda yang memiliki kata rumit dan panjang.
11
BAB II
HASIL UJI COBA MEDIA PEMBELAJARAN
A. Pelaksanaan Uji Media
1. Waktu dan Lokasi Uji Media
Penulis melakukan uji coba media pembelajaran MELANKOLIS pada tanggal 6
Desember 2014 di rumah siswa, tepatnya di Jalan Raya Pacet 110 Pakutandang
Ciparay, Kab. Bandung 40381.
2. Subjek Uji Media
Nama : Mila Karmila
TTL : 25 September 2003.
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jalan Raya Pacet 110 Pakutandang Ciparay, Kab. Bandung 40381
Anak ke : II (dua) dari dua bersaudara
Kelas : III SDLB
Kelainan : Tunagrahita Ringan dan kelainan organ bicara.
3. Permasalahan Anak Berdasarkan Hasil Asesmen
a. Wawancara dengan guru
Anak mengalami kelainan pada organ bicara dan mengalami hambatan kecerdasan,
anak kesulitan untuk membaca dan berkomunikasi. Jika membilang 1-10 anak
sudah bisa, menulis dengan meniru tulisan juga anak sudah bisa. Jadi yang paling
sulit itu belajar membaca. Kadang guru juga sulit untuk memahami keinginan anak
karena anak tidak mampu mengkomunikasikan apa keinginannya.
12
b. Asesmen Perkembangan
Tabel 2.1 Hasil Asesmen Perkembangan
Aspek Perkembangan Deskripsi Hasil Asesmen
Kognitif
Anak sudah mampu mengenal warna, ukuran dan bentuk.
Namun karena dampak dari ketunagrahitaannya anak
mengalami hambatan dalam perkembangan kognitif. Hal
ini berdampak pada kemampuan akademiknya, dimana
anak tidak mampu membaca dan menulis.
Bahasa dan Komunikasi
1. Bahasa Ekspresif
Anak mengalami hambatan dalam bahasa dan
komunikasi, terutama bahasa ekspresif, ini diakibatkan
oleh kelainan pada organ bicara anak sehingga anak
mengalami hambatan dalam komunikasi. Ketika
dilakukan wawancara dengan orang tua Mila, orang
tuanya menyampaikan kepada saya bahwa pada saat itu
Mila di bawa ke dokter untuk diperiksa organ-organ
bicaranya, hasil dari pemeriksaan itu adalah ukuran dan
bentuk organ yang tidak proposional yang mengakibatkan
anak sulit untuk menutup mulutnya, sehingga banyak air
liur yang keluar. Jadi karena kelainan itu anak tidak dapat
berkomunikasi dengan baik.
1) Bahasa Reseptif
Anak tidak mengalami hambatan dalam bahasa
reseptif. Anak mampu memahami perintah yang di
berikan .
Motorik
1) Motorik kasar : anak tidak mengalami hambatan
dalam perkembangan motorik kasar, seperti berjalan,
berlari dan melompat
13
2) Motorik halus : anak mengalami hambatan dalam
motorik halus, seperti mengancingkan baju dan
menullis.
Sosial dan Emosi
Anak tidak mengalami hambatan emosi dan sosial.
Anak dapat bersosialisasi dengan teman-teman sebaya nya
dan merasa percaya diri (tidak minder). Anak tidak
menunjukan sikap kurang baik, contohnya anak tidak
malas ketika harus berangkat mengaji dengan teman-
teman sebayanya. (Informasi dari hasil wawancara dengan
Ibu Hayati selaku orang tua siswa).
c. Asesmen Akademik
Tabel 2.2 Hasil Asesmen Akademik
Aspek Hasil Asesmen
Membaca Permulaan a. Mengenal huruf :
1) Mila dapat mengenal huruf vokal a, i, u, e, o
2) Mila dapat mengenal beberapa huruf konsonan
: b, c, d, f, g, m, s, t, k, v, l
3) Mila tidak dapat mengenal huruf : h, j, n, p, q,
r, y, w, z, x
a. Mengenal bunyi huruf :
Dari 26 huruf alphabet Mila hanya dapat
melafalkan dua bunyi, yaitu “a dan l”
b. Membaca persuku kata dan kata
Ketika anak di minta membaca suku kata “Ba”
anak tidak dapat melakukannya, tetapi anak tau bahwa
dalam suku kata “Ba” ada huruf B dan a yang sudah
dia kenal. Sama seperti halnya pada kata “Bola” anak
14
tahu kalau di dalam kata itu ada huruf B, o, l dan a
(menunjukan dengan bahasa isyarat). namun tidak
mampu membacanya secara keseluruhan.
Berhitung Mila mampu memahami konsep angka 1-10.
Menulis Mila sudah mampu menulis meski hanya dengan
meniru tulisan yang penulis berikan.
Dari hasil Asesmen di atas dapat disimpulkan bahwa anak mengalami hambatan
dalam komunikasi dan akademik (membaca permulaan). Anak mengalami hambatan
komunikasi disebabkan oleh kelainan organ bicara anak, dan mengalami hambatan
dalam akademik disebabkan oleh ketunagrahitaannya.
Didasarkan pada hasil asesmen, maka penulis membuat media pembelajaran
konvensional yang dapat membantu anak dalam belajar membaca dan menulis.
B. Hasil Uji Media
Pada bagian ini penulis akan memaparkan data yang diperoleh dari hasil uji coba
mengenai efektifitas penggunaan media MELANKOLIS untuk meningkatkan
kemampuan membaca dan menulis pada anak tunagrahita ringan yang mengalami
gangguan organ bicara kelas III SLB ABC Ibnu Sina Ciparay, Bandung. Uji coba
media ini telah dilaksanakan pada Desember 2014. Dalam tahap uji coba media
MELANKOLIS ini dilakukan sebanyak 1 kali pertemuan dalam 2 sesi.
Dalam proses pembuatan media yang penulis lakukan, media MELANKOLIS
mengalami dua kali revisi desain tanpa mengubah konsep awal.
Uji coba ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai media
pembelajaran MELANKOLIS terhadap peningkatan kemampuan mmembaca dan
menulis anak tunagrahita ringan kelas III SDLB. Selanjutnya data yang diperoleh
diuraikan dalam hasil uji coba dan pembahasan, adalah sebagai berikut :
15
1. Kondisi Awal
Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan penilaian (asesmen) pada
kondisi awal sebelum diberikannya intervensi melalui media MELANKOLIS. Data
ini merupakan kondisi awal siswa tunagrahita ringan dengan gangguan organ bicara
yang berhubungan dengan kemampuan membaca dan menulis. Berdasarkan data
yang diperoleh melalui asesmen maka diperoleh data yang terlihat pada tabel sebagai
berikut.
Tabel 2.3 Data Kondisi Awal Anak
No. Sekor Maksimal Sekor Perolehan Nilai
1. 15 5 33.3
Dari nilai maksimal 100, anak hanya mampu memperoleh nilai 33,3.
Grafik 2.1 Kondisi Awal Anak
2. Kondisi Anak Setelah Menggunakan Media Pembelajaran
Langkah selanjutnya adalah melakukan penilaian terhadap kemampuan anak
setelah menggunakan media pembelajaran. Langkah ini dilakukan selama dua tahap
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0Kondisi Awal Anak
16
dimana pada tahap pertama penulis menguji coba media yang belum di revisi dan
tahap kedua menguji alat setelah direvisi, berikut ini tabel kondisi anak setelah
menggunakan media pembelajaran.
a. Tahap I
Tabel 2.4 Data Kondisi Anak Setelah Menggunakan Media Pembelajaran
Tahap I
No. Sekor Maksimal Sekor Perolehan Nilai
1. 15 9 60
Dari nilai maksimal 100, anak memperoleh nilai 60. Jika dilihat dari kondisi awal
anak hingga kondisi setelah menggunakan media pembelajaran tahap I, kemampuan
anak mengalami peningkatan yang cukup pesat.
Grafik 2.2 Kondisi Awal Anak
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0Kondisi Anak Setelah Menggunakan Media Pembelajaran Tahap I
17
b. Tahap II
Tabel 2.5 Data Kondisi Anak Setelah Menggunakan Media Pembelajaran
Tahap II
No. Sekor Maksimal Sekor Perolehan Nilai
1. 15 12 80
Dari nilai maksimal 100, anak memperoleh nilai 80. Jika dilihat dari kondisi awal
anak hingga kondisi setelah menggunakan media pembelajaran tahap II dimana
media telah direvisi, dapat dilihat bahwa kemampuan anak mengalami peningkatan.
Grafik 2.3 Kondisi Awal Anak
3. Rekapitulasi Kemampuan Anak dari Kondisi Awal dan Setelah
Menggunakan Media Pembelajaran
Berikut ini tabel beserta grafik rekapitulasi data kemampuan anak sebelum
dan sesudah menggunakan media.
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0Kondisi Anak Setelah Menggunakan Media Pembelajaran Tahap II
18
Tabel 2.6 Rekapitulasi Kemampuan Anak dari Kondisi Awal dan Setelah
Menggunakan Media Pembelajaran
No. Tahap Sekor
Maksimal
Sekor Perolehan Nilai
1. Kondisi awal
15
5 33.3
2. Setelah menggunakan media
pembelajaran tahap I
9 60
3. Setelah
menggunakan media pembelajaran
tahap I
12 90
Grafik 2.4 Grafik Rekapitulasi Kemampuan Anak dari Kondisi Awal dan
Setelah Menggunakan Media Pembelajaran
Tabel dan grafik diatas merupakan rekapitulasi data kemampuan anak
sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran.
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
01 2 3
19
C. Produk Final
Tampilan Depan
Halaman satu
Isi dari kotak peralatan
20
Halaman dua
Penggunaan halaman dua (membaca)
21
D. Kesimpulan dan Rekomendasi
1. Kesimpulan
Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk
menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran tersebut dapat berupa menulis,
berhitung dan membaca. Anak yang penulis jadikan subjek setelah di asesmen
ternyata mengalami hambatan dalam membaca dan berkomunikasi diakibatkan
karena kelainan organ bicara dan ketunagrahitaannya.
Berdasarkan hasil asesmen tersebut, maka penulis membuat media pembelajaran
yang dapat membantu anak membaca kemudian berkomunikasi dengan menulis,
media tersebut bernama MELANKOLIS (Membaca Lalu Berkomunikasi dengan
Menulis). Media ini dapat membantu permasalahan yang dialami oleh anak yang
penulis jadikan sebagai subjek.
Media pembelajaran yang penulis buat efektif dalam membantu permasalahan
anak, hal ini dapat terlihat dari adanya peningkatan kemampuan membaca, dimana
pada kondisi awal anak hanya mendapat nilai 33.3 kemudian pada tahap I uji coba
media sebelum revisi anak mendapatkan nilai 60 dan pada tahap II uji coba media
setelah revisi anak mendapatkan nilai 80. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran yang penulis buat efektif untuk membantu pembelajaran
membaca pada anak yang penulis jadikan subjek.
2. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka ada beberapa rekomendasi yang
berhubungan dengan pengembangan media pembelajaran, diantaranya :
a. Bagi guru, dari hasil uji coba media terbukti efektif dalam meningkatkan
kemampuan membaca pada anak. Diharapkan media ini dapat digunakan dalam
proses pembelajaran baik bagi anak berkebutuhan khusus atau anak pada
umumnya yang sedang belajar membaca dan menulis. Dengan adanya media ini
22
diharapkan guru menjadi lebih kreatif dan mampu mengembangkan media ini
menjadi lebih efektif dalam membantu anak belajar membaca.
b. Bagi orang tua, media ini dapat digunakan dirumah dalam membantu anak
belajar. Namun dalam keterbatasannya alat ini masih belum dapat dijadikan
media bermain, orang tua diharapkan mampu membuat media ini dapat
membelajarkan anak dan bermain dengan anak. Agar anak tidak merasa harus
belajar disetiap waktu.
c. Bagi mahasiswa dan pengerajin media pembelajaran, media ini masih banyak
kekurangan, dari model media dan metode membaca yang digunakan.
Diharapkan mahasiswa dan pengerajin media pembelajaran dapat
mengembangkan media ini menjadi lebih menarik dan efektif.
23
DAFTAR PUSTAKA
Haryanto. 2012. Pengertian Media Pembelajran. [Online]. Tersedia :
http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/ . [Diakses
tanggal 25 November 2015].
Soendari, Tjutju dan Euis Nani M. 2011. Asesmen Dalam Pendidikan Anak
Berkebutuhan Khusus. Bandung : Amanah Offset.
24
LAMPIRAN
A. Instrumen Membaca Permulaan
Istrumen Membaca Permulaan
Teste : Mila
Perihal : Kondisi awal anak
No. Butir Instrumen Kondisi Anak
Keterangan Ya Tidak
1. Anak mengenal semua huruf alphabet Anak hanya mengenal
sebagian huruf alfabet
2. Anak mengenal huruf a-e
3. Anak mengenal huruf f-j Anak mengenal huruf f, g,
dan i. anak belum mengenal
huruf h dan j
4. Anak mengenal huruf k-o Anak mengenal huruf k, l, m,
o. Anak tidak mengenal
huruf n.
5. Anak mengenal huruf p-t Anak tidak mengenal huruf
p, q, r, namun anak
mengenal huruf s dan t.
6. Anak mengenal huruf u-z Anak mengenal huruf u dan
v namun tidak mengenal
huruf w, x, y dan z.
7. Anak mampu membedakan huruf b dan d
8. Anak mampu membedakan huruf u dan v
9. Anak mampu membedakan huruf m dan
w
10. Anak mampu membedakan huruf p dan q
25
11. Anak mampu melafalkan semua huruf
alphabet
Anak hanya mampu
melafalkan huruf a dan l
12. Anak mampu menyebutkan huruf vokal
dengan baik
Anak hanya mampu
melafalkan huruf a.
13. Anak mampu menyebutkan huruf
konsonan dengan baik
14. Anak mampu mengeja huruf dengan dua
suku kata
15. Anak mampu membaca kata sederhana
Jumlah 5 10
Bila anak mampu diberi sekor satu dan bila tidak mampu diberi sekor 0. Untuk
butir instrumen nomor 2-6 bila > 50% diberi sekor 1 dan bila < 50% diberi sekor 0.
Sekor maksimum ideal = 15
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = Skor Mentah (X)
Skor Maksimum Ideal (∑X) 𝑥 100 =
5
15 𝑥 100 = 33,3
26
Istrumen Membaca Permulaan
Teste : Mila
Perihal : Kondisi anak setelah menggunakan media pembelajaran tahap I
No. Butir Instrumen Kondisi Anak
Keterangan Ya Tidak
1. Anak mengenal semua huruf alphabet Anak hanya mengenal
sebagian huruf alfabet
2. Anak mengenal huruf a-e
3. Anak mengenal huruf f-j Anak mengenal huruf f, g, h
dan i. anak belum mengenal
huruf j
4. Anak mengenal huruf k-o
5. Anak mengenal huruf p-t
6. Anak mengenal huruf u-z Anak mengenal huruf u, v, w
dan y namun tidak mengenal
huruf x dan z.
7. Anak mampu membedakan huruf b dan d
8. Anak mampu membedakan huruf u dan v
9. Anak mampu membedakan huruf m dan
w
10. Anak mampu membedakan huruf p dan q
11. Anak mampu melafalkan semua huruf
alphabet
Anak hanya mampu
melafalkan huruf a dan l
12. Anak mampu menyebutkan huruf vokal
dengan baik
Anak mampumelafalkan
huruf a, u, dan o, namun
anak kesulitan melafalkan
huruf e dan i.
13. Anak mampu menyebutkan huruf
27
konsonan dengan baik
14. Anak mampu mengeja huruf dengan dua
suku kata
15. Anak mampu membaca kata sederhana
Jumlah 9 6
Bila anak mampu diberi sekor satu dan bila tidak mampu diberi sekor 0. Untuk
butir instrumen nomor 2-6 bila > 50% diberi sekor 1 dan bila < 50% diberi sekor 0.
Sekor maksimum ideal = 15
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = Skor Mentah (X)
Skor Maksimum Ideal (∑X) 𝑥 100 =
9
15 𝑥 100 = 60
28
Istrumen Membaca Permulaan
Teste : Mila
Perihal : Kondisi anak setelah menggunakan media pembelajaran tahap II
No. Butir Instrumen Kondisi Anak
Keterangan Ya Tidak
1. Anak mengenal semua huruf alphabet
2. Anak mengenal huruf a-e
3. Anak mengenal huruf f-j Anak mengenal huruf f, g, h
dan i. anak belum mengenal
huruf j
4. Anak mengenal huruf k-o
5. Anak mengenal huruf p-t
6. Anak mengenal huruf u-z
7. Anak mampu membedakan huruf b dan d
8. Anak mampu membedakan huruf u dan v
9. Anak mampu membedakan huruf m dan
w
10. Anak mampu membedakan huruf p dan q
11. Anak mampu melafalkan semua huruf
alphabet
Anak hanya mampu
melafalkan huruf a dan l
12. Anak mampu menyebutkan huruf vokal
dengan baik
Anak mampumelafalkan
huruf a, u, dan o, namun
anak kesulitan melafalkan
huruf e dan i.
13. Anak mampu menyebutkan huruf
konsonan dengan baik
14. Anak mampu mengeja huruf dengan dua
suku kata
29
15. Anak mampu membaca kata sederhana
Jumlah 12 3
Bila anak mampu diberi sekor satu dan bila tidak mampu diberi sekor 0. Untuk
butir instrumen nomor 2-6 bila > 50% diberi sekor 1 dan bila < 50% diberi sekor 0.
Sekor maksimum ideal = 15
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = Skor Mentah (X)
Skor Maksimum Ideal (∑X) 𝑥 100 =
12
15 𝑥 100 = 80
30
B. Instrumen Perkembangan Kognitif
A. Bagian Klasifikasi
1. Coretlah semua gambar yang berwarna kuning!
2. Coretlah semua gambar yang berwarna biru dan merah!
Sekor =
Sekor =
31
3. Coretlah bentuk gambar yang sama pada kotak besar dengan contoh pada kotak
kecil!
4. Berikan tanda pada gambar yang sama ukurannya pada bagian bawah dengan
gambar yang ada di atasnya !
B. Bagian Ordering dan Seriasi
5. Susunlah balok ini dari yang terpendek ke yang terpanjang!
Sekor =
Sekor =
32
6. Urutkan balon ini dari yang terkecil ke yang terbesar!
7. Hitunglah gambar dibawah mulai dari atas ke bawah sebanyak satu kali!
C. Bagian Korespondensi
8. Ambilah gambar rumah yang jumlahnya sama dengan jumlah kaki kucing!
Sekor =
Sekor =
Sekor =
33
9. Ambilah gambar mobil yang jumlahnya sama dengan jumlah tanganmu!
10. Ambilah gambar kucing yang jumlahnya sama dengan jumlah lubang hidungmu!
D. Konservasi
11. Berikan tanda dari kedua binatang gajah dan tikus, manakah yang tampak lebih
berat
Sekor =
Sekor =
Sekor =
34
12. Manakah yang lebih berat antara buku yang berada disebelah kanan dan yang
berada di sebelah kiri.
13. Apakah isi yang berada pada gelas sama dengan isi yang berada dalam ember
Sekor =
Sekor =
35
C. Instrumen Asesmen Perkembangan Persepsi
1. Diskriminasi Visual
36
D. Instrumen Asesmen Kemampuan Matematika
Ruang
Lingkup Indikator Butir instrumen
Kondisi Anak
Mampu Tidak
Matematika Anak mampu menyebutkan
bilangan 1-10
Anak diminta menyebutkan bilangan 1-10
Anak mampu memahami
konsep bilangan 1-10
Anak diminta mengambil satu pulpen sampai dengan 10 pulpen
Anak mampu
menyebutkan banyaknya benda sampai
dengan 10
=
=
=
Anak mampu
membaca dan menulis
lambing bilangan
1 … 2 …
3 … 4 …
5 … 6 …
7 … 8 …
9 … 10 …
Melakukan penjumlahan dari 1-10 + =
2 + 3 =
Melakukan pengurangan dari 1-10
- =
37
E. Foto – Foto Kegiatan
38