50
Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan percobaan berjudul “ Pengaruh Perbedaan Pemberian Larutan Kepada Kacang Hijau “. Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk mengetahui dampak apa saja yang ditimbulkan terhadap tanaman kacang hijau dengan pemberian aneka jenis larutan yang berbeda-beda disetiap harinya. Dalam penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu, terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada Bapak H. Chandra Widhikrama selaku pengajar mata pelajaran biologi kelas X MIPA 7 SMA NEGERI 1 CIBADAK yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan percobaan ini. Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan laporan percobaan ini. Dalam penyusunan laporan percobaan ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat. 1 | LAPORAN PENELITIAN

Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

Kata PengantarDengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

atas segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan percobaan berjudul “ Pengaruh Perbedaan Pemberian Larutan Kepada Kacang Hijau “.Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk mengetahui dampak apa saja yang ditimbulkan terhadap tanaman kacang hijau dengan pemberian aneka jenis larutan yang berbeda-beda disetiap harinya. Dalam penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu, terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada Bapak H. Chandra Widhikrama selaku pengajar mata pelajaran biologi kelas X MIPA 7 SMA NEGERI 1 CIBADAK yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan percobaan ini. Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan laporan percobaan ini. Dalam penyusunan laporan percobaan ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat.Serta akhir kata penulis ucapkan semoga Tuhan Yang Maha Esa  selalu membalas budi baik anda semua. Terimakasih.

Sukabumi, 25 Agustus 2015Penyusun

Alfian Badrul Isnan Aninda Nurul Lita Reja Rukmana

1 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 2: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

Daftar IsiKata Pengantar 1 Daftar Isi 2 BAB I Pendahuluan 3

a. Latar Belakang 3 b. Rumusan Masalah 4 c. Tujuan Penelitian 4 d. Manfaat Penelitian 5

BAB II Tinjauan Pustaka 6 Kajian Teori 6 - Kacang Hijau 6 _ - Kecambah 7 - Air 9 - Garam Dapur 14 - Teh 14 - Kopi 20 - Bawang Merah 21 - Ekstrak 22 - Deterjen 23

BAB III Metodeologi 25 a. Metode Percobaan 25 b. Rancangan Penelitian 25c. Populasi dan Sampel 25 d. Waktu dan Tempat Penelitian 25 e. Variabel Percobaan 26 f. Sasaran Percobaan 26 g. Instrumen Percobaan 26 h. Langkah Kerja 27 i. Jadwal Penelitian 27

BAB IV Hasil 30 a. Hasil Penelitian 30 b. Galeri Penelitian 40

BAB V Penutup 41 a. Kesimpulan 41 b. Saran 41

Daftar Pustaka 42

2 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 3: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangTumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup.

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula.

Kacang hijau merupakan salah satu tanaman Leguminosae yang cukup penting diindonesia. Sampai saat ini perhatian masyarakat kurangnya perhatian ini di antaranya disebabkan oleh hasil yang dicapai per hektarnya masih sanagat rendah. Tanaman kacang hijau diduga berasal dari kawasan India dan telah lama dikenal dan ditanam oleh petani di Indonesia. Kacang hijau memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan tanaman kacang-kacangan yang lain yaitu :

1. Lebih tahan terhadap kekeringan2. Hama dan penyakit relative sedikit3. Panen relative cepat, pada umur 55-60 hari4. Cara tanam dan pengelolaan dilapangannya serta perlakuan pasca panen

relative mudah5. Kegagalan panen total relatif kecil6. Harga jual tinggi dan stabil7. Dapat dikonsumsi langsung dengan pengolahan yang mudah

Peningkatan produksi kacang hijau dilakukan dengan cara memperbaiki kultur teknis petani, mendapatkan varietas-varietas yang produksinya tinggi dan masak serempak, serat peningkatan usaha pengelolaan lepas panennya.

Dalam pertumbuhan tanaman kacang hijau, memerlukan media dan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah air. Sehubungan dengan adanya kacang hijau yang dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh air, pada percobaan ini akan membahas mengenai perlakuan yang akan ditimbulkan dari pemberian larutan yang berbeda. Untuk mengetahui secara detail, maka perlu diketahui bahwa semua tumbuhan memerlukan air untuk dapat tumbuh. Air sendiri berfungsi antara lain untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik dan menjaga kelembapan. Tanpa air reaksi kimia dalam sel tidak dapat berlangsung sehingga mengakibatkan tumbuhan mati. Kadar larutan yang diberikan pada tumbuhan kacang hijau akan sangat berpengaruh dalam pertumbuhannya. Berdasarkan penuturan diatas, kami tertarik untuk melakukan pembuktian dengan mengadakan percobaan tentang pengaruh perbedaan larutan terhadap pertumbuhan kacang hijau. Disini kami memilih larutan murni (air mineral biasa), larutan garam, air kopi, air teh, ekstrak bawang merah, dan larutan deterjen.

B. Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah mengenai kajian ilmiah ini sebagai berikut1. Ada pengaruh yang di timbulkan jika tumbuhan kacang hijau di berikan lair

garam?2. Apa pengaruh yang di timbulkan jika tumbuhan kacang hijau berikan air teh?

3 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 4: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

3. Apa pengaruh yang di timbulkan jika tumbuhan kacang hijau di berikan air kopi?4. Apa pengaruh yang di timbulkan jika tumbuhan kacang hijau di berikan

Deterjen?5. Apa pengaruh yang di timbulkan jika tumbuhan kacang hijau di berikan ekstrak

bawang merah?6. Apa perbedaan antara tumbuhan kacang hijau yang di siram dengan larutan

garam, teh, kopi, ekstrak bawang putih, dan ekstrak bawang merah?7. Bagaimana hasil pertumbuhan kacang hijau setelah satu minggu?

C. Tujuan PenelitianTujuan yang ingin di capai dalam praktikum ini adalah:1. Untuk mengetahui pengaruh yang di timbulkan larutan garam kepada tumbuhan

kacang hijau2. Untuk mengetahui pengaruh yang di timbulkan air teh kepada tumbuhan kacang

hijau3. Untuk mengetahui pengaruh yang di timbulkan air kopi kepada tumbuhan kacang

hijau4. Untuk mengetahui pengaruh yang di timbulkan Deterjen kepada tumbuhan kacang

hijau5. Untuk mengetahui pengaruh yang di timbulkan ekstrak bawang merah kepada

tumbuhan kacang hijau6. Untuk mengetahui perbedaan dari pertumbuhan kacang hijau yang diberikan

larutan yang berbeda-beda7. Untuk mengetahui hasil pertumbuhan kacang hijau setelah satu minggu

D. Manfaat PenelitianDiharapkan dengan penelitian ini kita semua dapat lebih memahami tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan sesuai dengan praktikum yang di lakukan, beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

4 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 5: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kajian TeoriA. KACANG HIJAU

Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.

Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun.

Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh.

Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang hijau juga mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menjadikan bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau.

5 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 6: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung.Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang berguna untuk pertumbuhan dan vitalitas pria. Maka kacang hijau dan turunannya sangat cocok untuk dikonsumsi oleh mereka yang baru menikah.

Kacang hijau juga mengandung multi protein yang berfungsi mengganti sel mati dan membantu pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu anak-anak dan wanita yang baru saja bersalin dianjurkan untuk mengkonsumsinya.

B. KECAMBAHKecambah atau taoge adalah tumbuhan (sporofit) muda yang baru saja

berkembang dari tahap embrionik di dalam biji.Tahap perkembangannya disebut perkecambahan dan merupakan satu tahap kritis dalam kehidupan tumbuhan.

Kecambah biasanya dibagi menjadi tiga bagian utama: radikula (akar embrio), hipokotil, dan kotiledon (daun lembaga). Dua kelas dari tumbuhan berbunga dibedakan dari cacah daun lembaganya: monokotil dan dikotil. Tumbuhan berbiji terbuka lebih bervariasi dalam cacah lembaganya. Kecambah pinus misalnya dapat memiliki hingga delapan daun lembaga. Beberapa jenis tumbuhan berbunga tidak memiliki kotiledon, dan disebut akotiledon

Kecambah sering digunakan sebagai bahan pangan dan digolongkan sebagai sayur-sayuran. Khazanah boga Asia mengenal taoge sebagai bagian dari menu yang cukup umum. Kecambah dikatakan makanan sehat karena kaya akan vitamin E namun dikritik pula karena beberapa kecambah membentuk zat antigizi.

Kecambah jelai yang dikenal sebagai malt digunakan sebagai salah satu bahan baku bir. Malt juga digunakan sebagai bagian dari minuman sehat karena mengandung maltosa yang lebih rendah kalori daripada sukrosa.

Dalam pembuatan kecambah dibutuhkan biji-bijian atau kacang-kacangan yang sehat, tidak busuk, dan bersih dari pestisida serta lingkungan yang optimal berupa ruang gelap, lembap, dan kadar air yang cukup untuk perkecambahan biji tersebut. Pertama-tama disiapkan wadah berlubang dengan dasar yang datar. Kemudian di bagian dasarnya dilapisi dengan kapas atau kain basah, kemudian dilketakkan alas berupa kain yang merupakan tempat menyebar benih atau biji. Pada tahap awal produksi, dilakukan pencucian dan perendaman benih selama 6-8 jam dengan air kemudian benih yang telah disiapkan akan disebar di alas kain yang telah disiapkan sebelumnya. Setiap 2-3 kali dalam sehari dilakukan penyiraman dengan air bersih. Setelah 3-5 hari, kecambah sudah dapat dipanen. Proses pembuatan kecambah ini dapat dilakukan sepanjang tahun, tidak memerlukan sinar matahari, dan dapat dilakukan pada musim apapun.

Kecambah merupakan pangan yang rendah kadar lemak, kaya vitamin C, serta memiliki folat dan protein yang dapat memperkecil risiko timbulnya penyakit kardiovaskular dan merendahkkan LDL dalam darah. Dalam kecambah, terkandung fitoestrogen yang dapat berfungsi seperti estrogen bagi wanita. Estrogen tersebut dapat meningkatkan kepadatan dan susunan tulang, serta mencegah kerapuhan tulang (osteoporosis) khususnya bagi wanita yang berada pada masa menopause. Konsumsi kecambah juga dapat membantu wanita terhindar dari kanker payudara, gangguan menjelang mensturasi, keluhan semburat panas pada pra-menopause, dan gangguan

6 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 7: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

akibat menopause. Tidak hanya itu, kecambah juga memiliki kemampuan mengurangi risiko terkena artritis, memperlancar pencernaan, reproduksi, dan saluran kelenjar (glandular). Pada beberapa jenis kecambah, terkandung senyawa fitokimia dalam jumlah besar dan salah satunya adalah kanavanin. Senyawa ini banyak ditemukan pada kecambah alfalfa dan bermanfaat untuk mencegah kanker darah, kanker usus besar, dan kanker pankreas[6]. Selain kanavanin, senyawa anti-kanker lain yang terkandung di dalam kecambah adalah daidzein dan ''genistein''. Senyawa genistein secara efektif menghambat pasokan gizi (makanan)untuk sel-sel kanker sehingga membunuh sel kanker dalam tubuh. Selain itu, di dalam kecambah juga terkandung saponin yang dapat meningkatkan imunitas tubuh dengan menstimulasi interferon dan sel limfosit.

Makanan sapihan adalah makanan yang secara khusus diformulasikan untuk bayi berusia 3-9 bulan yang mengalami masa peralihan dari mengonsumsi susu menjadi mengonsumsi makanan padat. Pada masyarakat tradisional Indonsia, makanan sapihan yang diberikan berupa campuran nasi dan berbagai sayuran seperti bayam dan wortel ataupun ada pula yang hanya menggunakan pisang. Kelemahan dari makanan sapihan tradisional ini adalah kandungan pati yang banyak terdapat di dalamnya menyebabkan pangan tersebut menjadi bulky atau limbak karena sifat pati yang mudah menyerap air dan mengental saat dipanaskan sehingga menyebabkan bayi yang mengonsumsinya sudah merasa kenyang sebelum lambungnya terisi cukup makanan. Selain itu, pati yang merupakan makromolekul tidak dapat dipecah secara sempurna oleh enzim pencernaan bayi yang masih sangat terbatas. Salah satu cara untuk menghasilkan makanan sapihan yang mudah, sehat, dan relatif murah adalah menggunakan tepung kecambah (taoge). Di dalam kecambah, terdapat kandungan enzim amilase yang tinggi. Dengan melakukan pengeringan selama 7-8 jam, enzim amilase pada kecambah akan memecah pati yang dikandungnya menjadi molekul sederhana sehingga tepung kecambah yang dihasilkan tidak mengental bila dipanaskan dan tidak bulky[8]. Tepung kecambah didapatkan dari kecambah kering yang dikuliti, disangrai, digiling, dan disaring. Makanan sapihan untuk bayi sebaiknya dibuat dari campuran tepung kecambah dari dua jenis bahan, seperti taoge kacang hijau dan sorgum sehingga diperoleh campuran dengan kadar protein 10-15% dan energi yang terkandung di dalamnya 370 kkal/100 gram dengan nilai PER (protein efficiency ratio) sekitar 2,35. Umumnya bayi memerlukan 16-18 gram protein per hari dan itu bisa didapatkan dengan konsumsi makanan sapihan sebanyak 80-100 gram per hari. Bila dibandingkan dengan makanan sapihan tradisional, hanya diperlukan 1/3 volume makanan sapihan dari tepung kecambah untuk memenuhi kebutuhan bayi.

Taoge adalah sayuran yang merupakan tumbuhan muda yang baru saja berkecambah dan dilindungi dari cahaya. Kata taoge sendiri adalah serapan dari dialek Hokkian, istilah Mandarin-nya adalah douya (豆芽) yang secara harfiah berarti kecambah kacang-kacangan, umumnya berasal dari kacang hijau dan sering disajikan dalam menu makanan dari Asia Timur. Taoge segar sangat kaya akan vitamin E, dan merupakan menu yang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi. Dengan mengonsumsi taoge, tubuh akan terobati dan tercegah dari kekurangan vitamin E.

C. AIR

7 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 8: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.

Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida-hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik, yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flor, dan fosfor, sulfur dan klor. Semua elemen-elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk fase berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif ketimbang elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor).

Tarikan atom oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol. Gaya tarik-menarik listrik antar molekul-molekul air akibat adanya dipol ini membuat masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen.

Air disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-).

Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirinya arus listrik. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katode, dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidroksida (OH-). Sementara itu pada anode, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katode. Ion H+ dan OH- mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang setara dari elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut.

Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung pada elektrode dan dapat dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan hidrogen dan hidrogen peroksida (H2O2) yang dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan hidrogen.

Air adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis zat kimia. Zat-zat yang bercampur dan larut dengan baik dalam air (misalnya garam-garam) disebut sebagai zat-zat "hidrofilik" (pencinta air), dan zat-zat yang tidak mudah tercampur dengan air

8 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 9: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

(misalnya lemak dan minyak), disebut sebagai zat-zat "hidrofobik" (takut-air). Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut menandingi kekuatan gaya tarik-menarik listrik (gaya intermolekul dipol-dipol) antara molekul-molekul air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi gaya tarik-menarik antar molekul air, molekul-molekul zat tersebut tidak larut dan akan mengendap dalam air.

Air menempel pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar. Air memiliki sejumlah muatan parsial negatif (σ-) dekat atom oksigen akibat pasangan elektron yang (hampir) tidak digunakan bersama, dan sejumlah muatan parsial positif (σ+) dekat atom hidrogen. Dalam air hal ini terjadi karena atom oksigen bersifat lebih elektronegatif dibandingkan atom hidrogen—yang berarti, ia (atom oksigen) memiliki lebih "kekuatan tarik" pada elektron-elektron yang dimiliki bersama dalam molekul, menarik elektron-elektron lebih dekat ke arahnya (juga berarti menarik muatan negatif elektron-elektron tersebut) dan membuat daerah di sekitar atom oksigen bermuatan lebih negatif ketimbang daerah-daerah di sekitar kedua atom hidrogen.

Air memiliki pula sifat adhesi yang tinggi disebabkan oleh sifat alami ke-polar-annya.

Air memiliki tegangan permukaan yang besar yang disebabkan oleh kuatnya sifat kohesi antar molekul-molekul air. Hal ini dapat diamati saat sejumlah kecil air ditempatkan dalam sebuah permukaan yang tak dapat terbasahi atau terlarutkan (non-soluble); air tersebut akan berkumpul sebagai sebuah tetesan. Di atas sebuah permukaan gelas yang amat bersih atau bepermukaan amat halus air dapat membentuk suatu lapisan tipis (thin film) karena gaya tarik molekular antara gelas dan molekul air (gaya adhesi) lebih kuat ketimbang gaya kohesi antar molekul air.

Dalam sel-sel biologi dan organel-organel, air bersentuhan dengan membran dan permukaan protein yang bersifat hidrofilik; yaitu, permukaan-permukaan yang memiliki ketertarikan kuat terhadap air. Irvin Langmuir mengamati suatu gaya tolak yang kuat antar permukaan-permukaan hidrofilik. Untuk melakukan dehidrasi suatu permukaan hidrofilik — dalam arti melepaskan lapisan yang terikat dengan kuat dari hidrasi air — perlu dilakukan kerja sungguh-sungguh melawan gaya-gaya ini, yang disebut gaya-gaya hidrasi. Gaya-gaya tersebut amat besar nilainya akan tetapi meluruh dengan cepat dalam rentang nanometer atau lebih kecil. Pentingnya gaya-gaya ini dalam biologi telah dipelajari secara ekstensif oleh V. Adrian Parsegian dari National Institute of Health.[12] Gaya-gaya ini penting terutama saat sel-sel terdehidrasi saat bersentuhan langsung dengan ruang luar yang kering atau pendinginan di luar sel (extracellular freezing).

Air merupakan cairan singular, oleh karena kapasitasnya untuk membentuk jaringan molekul 3 dimensi dengan ikatan hidrogen yang mutual. Hal ini disebabkan karena setiap molekul air mempunyai 4 muatan fraksional dengan arah tetrahedron, 2 muatan positif dari kedua atom hidrogen dan dua muatan negatif dari atom oksigen.[18] Akibatnya, setiap molekul air dapat membentuk 4 ikatan hidrogen dengan molekul disekitarnya. Sebagai contoh, sebuah atom hidrogen yang terletak di antara dua atom oksigen, akan membentuk satu ikatan kovalen dengan satu atom oksigen dan satu ikatan hidrogen dengan atom oksigen lainnya, seperti yang terjadi pada es. Perubahan densitas molekul air akan berpengaruh pada kemampuannya untuk melarutkan partikel. Oleh karena sifat muatan fraksional molekul, pada umumnya, air merupakan zat pelarut yang baik untuk partikel bermuatan atau ion, namun tidak bagi senyawa hidrokarbon.

9 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 10: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

Konsep tentang sel sebagai larutan yang terbalut membran, pertama kali dipelajari oleh ilmuwan Rusia bernama Troschin pada tahun 1956. Pada monografnya, Problems of Cell Permeability, tesis Troschin mengatakan bahwa partisi larutan yang terjadi antara lingkungan intraselular dan ekstraselular tidak hanya ditentukan oleh permeabilitas membran, namun terjadi akumulasi larutan tertentu di dalam protoplasma, sehingga membentuk larutan gel yang berbeda dengan air murni.

Pada tahun 1962, Ling melalui monografnya, A physical theory of the living state, mengutarakan bahwa air yang terkandung di dalam sel mengalami polarisasi menjadi lapisan-lapisan yang menyelimuti permukaan protein dan merupakan pelarut yang buruk bagi ion. Ion K+ diserap oleh sel normal, sebab gugus karboksil dari protein cenderung untuk menarik K+ daripada ion Na+. Teori ini, dikenal sebagai hipotesis induksi-asosiasi juga mengutarakan tidak adanya pompa kation, ATPase, yang terikat pada membran sel, dan distribusi semua larutan ditentukan oleh kombinasi dari gaya tarik menarik antara masing-masing protein dengan modifikasi sifat larutan air dalam sel. Hasil dari pengukuran NMR memang menunjukkan penurunan mobilitas air di dalam sel namun dengan cepat terdifusi dengan molekul air normal. Hal ini kemudian dikenal sebagai model two-fraction, fast-exchange.

Keberadaan pompa kation yang digerakkan oleh ATP pada membran sel, terus menjadi bahan perdebatan, sejalan dengan perdebatan tentang karakteristik cairan di dalam sitoplasma dan air normal pada umumnya. Argumentasi terkuat yang menentang teori mengenai jenis air yang khusus di dalam sel, berasal dari kalangan ahli kimiawan fisis. Mereka berpendapat bahwa air di dalam sel tidak mungkin berbeda dengan air normal, sehingga perubahan struktur dan karakter air intraselular juga akan dialami dengan air ekstraselular. Pendapat ini didasarkan pada pemikiran bahwa, meskipun jika pompa kation benar ada terikat pada membran sel, pompa tersebut hanya menciptakan kesetimbangan osmotik selular yang memisahkan satu larutan dari larutan lain, namun tidak bagi air. Air dikatakan memiliki kesetimbangan sendiri yang tidak dapat dibatasi oleh membran sel.

Para ahli lain yang berpendapat bahwa air di dalam sel sangat berbeda dengan air pada umumnya. Air yang menjadi tidak bebas bergerak oleh karena pengaruh permukaan ionik, disebut sebagai air berikat (bahasa Inggris: bound water), sedangkan air di luar jangkauan pengaruh ion tersebut disebut air bebas (bahasa Inggris: bulk water).

Air berikat dapat segera melarutkan ion, oleh karena tiap jenis ion akan segera tertarik oleh masing-masing muatan fraksional molekul air, sehingga kation dan anion dapat berada berdekatan tanpa harus membentuk garam. Ion lebih mudah terhidrasi oleh air yang reaktif, padat dengan ikatan lemah, daripada air inert tidak padat dengan daya ikat kuat. Hal ini menciptakan zona air, sebagai contoh, kation kecil yang sangat terhidrasi akan cenderung terakumulasi pada fase air yang lebih padat, sedangkan kation yang lebih besar akan cenderung terakumulasi pada fase air yang lebih renggang, dan menciptakan partisi ion seperti serial Hofmeister sebagai berikut:

Mg2+ > Ca2+ > H+ >> Na+NH+ > Cs+ > Rb+ > K+ATP3- >> ATP2- = ADP2- = HPO42-I- > Br- > Cl- > H2PO4-

10 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 11: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

catatan•densitas air berikat semakin tinggi ke arah kanan.Interaksi antara molekul air berikat dan gugus ionik diasumsikan terjadi pada

rentang jarak yang pendek, sehingga atom hidrogen terorientasi ke arah anion dan menghambat interaksi antara populasi air berikat dengan air bebas. Orientasi molekul air berikat semakin terbatas permukaan molekul polielektrolit bermuatan negatif antara lain DNA, RNA, asam hialorunat, kondroitin sulfat, dan jenis biopolimer bermuatan lain. Energi elektrostatik antara molekul biopolimer bermuatan sama yang berdesakan akan menciptakan gaya hidrasi yang mendorong molekul air bebas keluar dari dalam sitoplasma.

Pada umumnya, konsenstrasi larutan polielektrolit yang cukup tinggi akan membentuk gel. Misalnya gel agarose atau gel dari asam hialuronat yang mengandung 99,9% air dari total berat gel. Tertahannya molekul air di dalam struktur kristal gel merupakan salah satu contoh kecenderungan alami setiap komponen dari suatu sistem untuk bercampur dengan merata. Molekul air dapat terlepas dari gel sebagai respon dari tekanan udara, peningkatan suhu atau melalui mekanisme penguapan, namun dengan turunnya rasio kandungan air, daya ikat ionik yang terjadi antara molekul zat terlarut yang menahan molekul air akan semakin kuat.

Meskipun demikian, pendekatan ionik seperti ini masih belum dapat menjelaskan beberapa fenomena anomali larutan seperti, perbedaan sifat air di dalam sitoplasma oosit hewan katak dengan air di dalam

inti sel dan air normal turunnya koefisien difusi air di dalam Artemia cyst dibandingkan dengan

koefisien air yang sama pada gel agarose dan air normal lebih rendahnya densitas air pada Artemia cyst dibandingkan air normal pada

suhu yang sama anomali trimetilamina oksida pada jaringan otot kedua kandungan air normal, dan air dengan koefisien partisi 1,5 yang dimiliki

mitokondria pada suhu 0-4 °CFenomena anomali larutan ini dianggap terjadi pada rentang jarak jauh yang

berada di luar domain pendekatan ionik.Energi pada molekul air menjadi tinggi ketika ikatan hidrogen yang dimiliki

menjadi tidak maksimal, seperti saat molekul air berada dekat dengan permukaan atau gugus hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon kemudian disebut bersifat hidrofobik sebab tidak membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. Daya ikat hidrogen pada kondisi ini akan menembus beberapa zona air dan partisi ion, sehingga dikatakan bahwa sebagai karakter air pada rentang jarak jauh. Pada rentang ini, molekul garam seperti Na2SO4, sodium asetat dan sodium fosfat akan memiliki kecenderungan untuk terurai menjadi kation Na+ dan anionnya.

D. GARAM DAPURGaram dapur adalah sejenis mineral yang dapat membuat rasa asin. Biasanya

garam dapur yang tersedia secara umum adalah Natrium klorida (NaCl) yang dihasilkan oleh air laut.

Garam sangat diperlukan tubuh, namun bila dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk tekanan darah tinggi (hipertensi).

11 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 12: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

Selain itu garam juga digunakan untuk mengawetkan makanan dan sebagai bumbu. Untuk mencegah penyakit gondok, garam dapur juga sering ditambahi yodium.

E. TEHTeh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat

dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih.

Istilah "teh" juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang diseduh, misalnya, teh rosehip, camomile, krisan dan Jiaogulan. Teh yang tidak mengandung daun teh disebut teh herbal.

Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Teh bila diminum terasa sedikit pahit yang merupakan kenikmatan tersendiri dari teh.

Teh bunga dengan campuran kuncup bunga melati yang disebut teh melati atau teh wangi melati merupakan jenis teh yang paling populer di Indonesia. Konsumsi teh di Indonesia sebesar 0,8 kilogram per kapita per tahun masih jauh di bawah negara-negara lain di dunia, walaupun Indonesia merupakan negara penghasil teh terbesar nomor lima di dunia.

Negeri Tiongkok menjadi tempat lahirnya teh, disanalah pohon teh Tiongkok (Camellia sinensis) ditemukan dan berasal. Tepatnya di provisnsi Yunnan, bagian barat daya Cina. Iklim wilayah itu tropis dan sub-tropis, dimana daerah tersebut memang secara keseluruhan adalah hutan zaman purba. Daerah demikian, yang hangat dan lembab menjadi tempat yang sangat cocok bagi tanaman teh, bahkan ada teh liar yang berumur 2,700 tahun dan selebihnya tanaman teh yang ditanam yang mencapai usia 800 tahun ditemukan ditempat ini.

Legenda menjadi bentuk dokumentasi yang paling tua, dimana diceritakan bahwa Shennong yang menjadi cikal bakal pertanian dan ramuan obat - obatan, juga yang menjadi penemu teh. Dikatakan dalam bukunya bahwa ia secara langsung mencoba banyak ramuan herbal dan menggunakan teh sebagai obat pemunah bila ia terkena racun dari ramuan yang dicoba. Hidupnya berakhir karena ia meminum ramuan yang beracun dan tidak sempat meminum teh pemunah racun menyebabkan organ dalam tubuhnya meradang.

Teh Cina pada awalnya memang digunakan untuk bahan obat – obatan (Abad ke-8 SM), itupun sudah berumur ribuan tahun riwayatnya. Orang – orang Cina pada waktu itu mengunyah teh (770 SM – 476 SM) mereka menikmati rasa yang menyenangkan dari sari daun teh. Teh juga sering kali dipadukan dengan ragam jenis makanan dan racikan sop.

Pada zaman pemerintahan dinasti Han (221 SM – 8 M), teh mulai diolah dengan pemrosesan yang terbilang sederhana, dibentuk membulat, dikeringkan dan disimpan, teh mulai dijadikan sebagai minuman, teh diseduh dan dikombinasikan dengan ramuan lain (misalnya : jahe) dan kebiasaan ini melekat kuat dengan kebudayaan masyarakat Cina. Lebih jauh lagi, teh kemudian digunakan sebagai tradisi dalam menjamu para tamu. Setelah zaman Dinasti Ming, banyak ragam jenis teh

12 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 13: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

kemudian ditemukan dan ditambahkan, teh yang populer nantinya ini banyak dikembangkan di daerah Canton (Guangdong) dan Fukien (Fujian).

Konsumsi budaya Cina akan kebiasaan minum teh pun menyebar, bahkan melekat erat pada setiap lapisan masyarakat.Pada tahun 800 M., Lu Yu menulis buku yang mendefiniskan tentang teh, dengan judul Ch'a Ching. Lu Yu adalah seorang anak yatim yang dibesarkan oleh cendekiawan Pendeta Budha di salah satu Biara terbaik di Cina. Sebagai seorang pemuda, diapun acap kali melawan disiplin pendidikan kependetaan yang kemudian membuatnya memiliki daya pengamatan yang baik, performasinya pun meningkat dari tahun ke tahun, meskipun demikian, ia merasa hidupnya hampa dan tidak bermakna.

Setelah setengah perjalan hidupnya, ia pensiun selama 5 tahun untuk mengasingkan diri. Dengan riwayat hidup dan perjalanan yang pernah disinggahinya, ia mengkondisikan beragam metode dalam bertanam dan mengelola teh zaman Cina Purba.

Ternyata Pengaruh Teh Cina menulari Jepang, konsumsi teh menyebar melalui kebudayaan Cina yang akhirnya menjangkau setiap aspek masyarakat. Bibit teh dibawa ke Jepang oleh seorang pendeta Budha bernama Yeisei yang melihat bahwa teh Cina mampu meningkatkan konsentrasi saat bermeditasi. Ia dikenal sebagai Bapak Teh di Jepang, karena asal muasal inilah, teh Jepang erat kaitannya dengan Zen Buddhism. Teh diminati pula dalam kekaisaran Jepang, yang kemudian menyebar dengan cepat di kalangan istana dam masyarakat Jepang.

Teh bahkan menjadi budaya dan bagian dari seni yang dituangkan dalam Japanese Tea Ceremony (Cha-no-yu atau air panas untuk teh). Upacara ini membutuhkan latihan yang panjang, bahkan hingga bertahun – tahun. Performasi dari Cha-no-yu adalah menjungjung tinggi kesempurnaan, kesopanan, pesona dan keanggunan.

Budaya mengkonsumsi teh yang sudah dilakukan di Cina dan Jepang ternyata menjadi buah bibir di Eropa. Kelompok kafilah bahkan mendengar bagaimana orang – orang mengkonsumsi teh, dan mendapatkan informasi yang samar, lucunya mereka mendengar bahwa teh di seduh, digarami, diberi mentega dan kemudian dimakan. Orang Eropa yang secara personal menemukan teh dan kemudian menulis tentangnya adalah Jesuit Father Jasper de Cruz pada tahun 1560.

Portugis menjalin hubungan dagang dengan Cina, mengembangkan jalur dagang dengan mengkapalkan teh ke Lisbon dan kemudian kapal – kapal Belanda berangkat ke Perancis, Negeri Belanda dan baltik, teh kemudian semakin populer ke belahan dunia barat.

Teh singgah di Eropa pada zaman Elizabeth I,dan kemudian tren dalam kerajaan Belanda. Teh menjadi minuman yang mahal pada waktu itu (lebih dari $100 per pound-nya), sehingga para pedagang teh mendapatkan kemakmuran darinya. Masyarakat Belanda sangat menggemari teh, dan konsumsi teh pun meningkat pesat, meskipun demikian banyak yang mempertanyakan manfaat teh,dan berbagai dampak negatif lainnya. Apapun itu, masyarakat pada umunya tidak lagi mempermasalahkan/terpengaruh dan kembali menikmati minuman teh ini. Teh menjadi bagian dari masyarakat di Eropa, dan ragam kombinasi konsumsi teh pun dicoba, seperti mencampurkan teh dengan susu. Pada masa itupun layanan teh disajikan pertama kali di restoran. Kedai minuman pun memberikan perkakas teh portabel lengkap disertai alat pemanasnya.

13 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 14: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

Teh pun sangat populer di Perancis, tetapi tidak berlangsung lama (kurang lebih lima belas tahun), dan kemudian digantikan popularitasnya dengan minuman yang memiliki daya tarik yang lebih kuat seperti anggur, kopi, dan cokelat.

Pada tahun 1650, orang – orang Belanda sangat aktif dalam perdagangan sampai pada dunia Barat. Peter Stuyvesant yang membawa teh Cina ke Amerika pertama kali untuk koloninya (tempat itu kenal sebagai: New York sampai sekarang).

Teh pertmana kali tiba di Inggris sekitar tahun 1650-an, setelahnya teh menjadi minuman yang sangat populer bahkan dapat dikatakan sebagai minuman nasional masyarakat Inggris.

Teh dikelompokan berdasarkan cara pengolahan. Daun teh Camellia sinensis segera layu dan mengalami oksidasi kalau tidak segera dikeringkan setelah dipetik. Proses pengeringan membuat daun menjadi berwarna gelap, karena terjadi pemecahan klorofil dan terlepasnya unsur tanin. Proses selanjutnya berupa pemanasan basah dengan uap panas agar kandungan air pada daun menguap dan proses oksidasi bisa dihentikan pada tahap yang sudah ditentukan.

Pengolahan daun teh sering disebut sebagai "fermentasi" walaupun sebenarnya penggunaan istilah ini tidak tepat. Pemrosesan teh tidak menggunakan ragi dan tidak ada etanol yang dihasilkan seperti layaknya proses fermentasi yang sebenarnya. Pengolahan teh yang tidak benar memang bisa menyebabkan teh ditumbuhi jamur yang mengakibatkan terjadinya proses fermentasi. Teh yang sudah mengalami fermentasi dengan jamur harus dibuang, karena mengandung unsur racun dan unsur bersifat karsinogenik.

Pengelompokan teh berdasarkan tingkat oksidasi:

Teh putihTeh yang dibuat dari pucuk daun yang tidak mengalami proses oksidasi dan

sewaktu belum dipetik dilindungi dari sinar matahari untuk menghalangi pembentukan klorofil. Teh putih diproduksi dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan teh jenis lain sehingga harga menjadi lebih mahal. Teh putih kurang terkenal di luar Tiongkok, walaupun secara perlahan-lahan teh putih dalam kemasan teh celup juga mulai populer.

Teh hijauDaun teh yang dijadikan teh hijau biasanya langsung diproses setelah dipetik.

Setelah daun mengalami oksidasi dalam jumlah minimal, proses oksidasi dihentikan dengan pemanasan (cara tradisional Jepang dengan menggunakan uap atau cara tradisional Tiongkok dengan menggongseng di atas wajan panas). Teh yang sudah dikeringkan bisa dijual dalam bentuk lembaran daun teh atau digulung rapat berbentuk seperti bola-bola kecil (teh yang disebut gun powder).

OolongProses oksidasi dihentikan di tengah-tengah antara teh hijau dan teh hitam

yang biasanya memakan waktu 2-3 hari.

Teh hitam atau teh merah14 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 15: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

Daun teh dibiarkan teroksidasi secara penuh sekitar 2 minggu hingga 1 bulan. Teh hitam merupakan jenis teh yang paling umum di Asia Selatan (India, Sri Langka, Bangladesh) dan sebagian besar negara-negara di Afrika seperti: Kenya, Burundi, Rwanda, Malawi dan Zimbabwe. Terjemahan harafiah dari aksara hanzi untuk teh bahasa Tionghoa (红茶) atau (紅茶) dalam bahasa Jepang adalah "teh merah" karena air teh sebenarnya berwarna merah. Orang Barat menyebutnya sebagai "teh hitam" karena daun teh berwarna hitam. Di Afrika Selatan, "teh merah" adalah sebutan untuk teh rooibos yang termasuk golongan teh herbal. Teh hitam masih dibagi menjadi 2 jenis: Ortodoks (teh diolah dengan metode pengolahan tradisional) atau CTC (metode produksi teh Crush, Tear, Curl yang berkembang sejak tahun 1932). Teh hitam yang belum diramu (unblended) dikelompokkan berdasarkan asal perkebunan, tahun produksi, dan periode pemetikan (awal musim semi, pemetikan kedua, atau musim gugur). Teh jenis Ortodoks dan CTS masih dibagi-bagi lagi menurut kualitas daun pasca produksi sesuai standar Orange Pekoe.

Pu-erh (Póu léi dalam bahasa Kantonis)Teh pu-erh terdiri dari dua jenis: "mentah" dan "matang." Teh pu-erh yang

masih "mentah" bisa langsung digunakan untuk dibuat teh atau disimpan beberapa waktu hingga "matang". Selama penyimpanan, teh pu-erh mengalami oksidasi mikrobiologi tahap kedua. Teh pu-erh "matang" dibuat dari daun teh yang mengalami oksidasi secara artifisial supaya menyerupai rasa teh pu-erh "mentah" yang telah lama disimpan dan mengalami proses penuaan alami. Teh pu-erh "matang" dibuat dengan mengontrol kelembaban dan temperatur daun teh mirip dengan proses pengomposan. Teh pu-erh biasanya dijual dalam bentuk padat setelah dipres menjadi seperti batu bata, piring kecil atau mangkuk. Teh pu-erh dipres agar proses oksidasi tahap kedua bisa berjalan, karena teh pu-erh yang tidak dipres tidak akan mengalami proses pematangan. Semakin lama disimpan, aroma teh pu-erh menjadi semakin enak. Teh pu-erh yang masih "mentah" kadang-kadang disimpan sampai 30 tahun bahkan 50 tahun supaya matang. Pakar bidang teh dan penggemar teh belum menemui kesepakatan soal lama penyimpanan yang dianggap optimal. Penyimpanan selama 10 hingga 15 tahun sering dianggap cukup, walaupun teh pu-erh bisa saja diminum setelah disimpan kurang dari setahun. Minuman teh pu-erh dibuat dengan merebus daun teh pu-erh di dalam air mendidih seringkali hingga lima menit. Orang Tibet mempunyai kebiasaan minum teh pu-erh yang dicampur dengan mentega dari lemak yak, gula dan garam.

Teh juga sering dikaitkan dengan kegunaannya untuk kesehatan. Teh hijau dan teh pu-erh sering digunakan untuk diet. Orang juga sering menghubung-hubungkan teh dengan keseimbangan yin yang. Teh hijau cenderung yin, teh hitam cenderung yang, sedangkan teh oolong dianggap seimbang. Teh pu-erh yang berwarna coklat dianggap mengandung energi yang dan sering dicampur bunga seruni yang memiliki energi yin agar seimbang.

Sebagian besar merek teh yang dijual di pasaran merupakan hasil ramuan ahli teh yang membuat blend yang unik untuk merek tersebut dari berbagai daun teh yang berbeda. Rasa enak dari teh berkualitas tinggi dan berharga mahal biasanya bisa menutupi rasa teh yang berkualitas rendah, sehingga kualitas teh bisa meningkat dan

15 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 16: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

dapat dijual dengan harga yang lebih pantas. Teh hasil ramuan juga menjaga agar rasa teh yang dimiliki merek tertentu tetap stabil sepanjang masa.

Teh melati dibuat dengan mencampur kuncup melati yang siap mekar. Sebelum dicampur dengan kuncup melati, daun teh mengalami proses pelembaban agar harum melati dapat menempel pada daun teh.

Teh mengandung sejenis antioksidan yang bernama katekin. Pada daun teh segar, kadar katekin bisa mencapai 30% dari berat kering. Teh hijau dan teh putih mengandung katekin yang tinggi, sedangkan teh hitam mengandung lebih sedikit katekin karena katekin hilang dalam proses oksidasi. Teh juga mengandung kafein (sekitar 3% dari berat kering atau sekitar 40 mg per cangkir), teofilin dan teobromin dalam jumlah sedikit.

Teh celupTeh dikemas dalam kantong kecil yang biasanya dibuat dari kertas dengan tali.

Teh celup sangat populer karena praktis untuk membuat teh, tetapi pencinta teh kelas berat biasanya tidak menyukai rasa teh celup.

Teh saringTeh dikemas dalam kantong kecil yang biasanya dibuat dari kertas tanpa tali.

Teh saring sangat populer karena praktis untuk membuat teh dalam kuantitas banyak dan menghasilkan lebih pekat dibandingkan teh celup.

Teh seduh (daun teh)Teh dikemas dalam kaleng atau dibungkus dengan pembungkus dari plastik

atau kertas. Takaran teh dapat diatur sesuai dengan selera dan sering dianggap tidak praktis. Saringan teh dipakai agar teh yang mengambang tidak ikut terminum. Selain itu, teh juga bisa dimasukkan dalam kantong teh sebelum diseduh. Mangkuk teh bertutup asal Tiongkok yang disebut gaiwan dapat digunakan untuk menyaring daun teh sewaktu menuang teh ke mangkuk teh yang lain.

Teh yang dipresTeh dipres agar padat untuk keperluan penyimpanan dan pematangan. Teh pu

erh dijual dalam bentuk padat dan diambil sedikit demi sedikit sewaktu mau diminum. Teh yang sudah dipres mempunyai masa simpan yang lebih lama dibandingkan daun teh biasa.

Teh stik Teh dikemas di dalam stik dari lembaran aluminium tipis yang mempunyai

lubang-lubang kecil yang berfungsi sebagai saringan teh.

Teh instan Teh berbentuk bubuk yang tinggal dilarutkan dalam air panas atau air dingin.

Pertama kali diciptakan pada tahun 1930-an tetapi tidak diproduksi hingga akhir tahun 1950-an. Teh instan ada yang mempunyai rasa vanila, madu, buah-buahan, atau dicampur susu bubuk.

F. KOPIKopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan

ekstraksi biji tanaman kopi yang dikeringkan kemudian dihaluskan menjadi bubuk.

16 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 17: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

Kata kopi sendiri awalnya berasal dari bahasa Arab: قهوة qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi.Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.

Secara umum, terdapat dua jenis biji kopi, yaitu arabika (kualitas terbaik) dan robusta

Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat.[butuh rujukan] Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya.[6] Di samping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler).

Kopi terkenal akan kandungan kafeinnya yang tinggi. Kafein sendiri merupakan senyawa hasil metabolisme sekunder golongan alkaloid dari tanaman kopi dan memiliki rasa yang pahit.[22] Berbagai efek kesehatan dari kopi pada umumnya terkait dengan aktivitas kafein di dalam tubuh.[butuh rujukan] Peranan utama kafein ini di dalam tubuh adalah meningkatan kerja psikomotor sehingga tubuh tetap terjaga dan memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energi. Efeknya ini biasanya baru akan terlihat beberapa jam kemudian setelah mengonsumsi kopi. Kafein tidak hanya dapat ditemukan pada tanaman kopi, tetapi juga terdapat pada daun teh dan biji cokelat.

G. BAWANG MERAHBawang merah (Allium cepa L. var Aggregatum) adalah sejenis tanaman yang

menjadi bumbu berbagai masakan Asia Tenggara dan dunia. Orang Jawa mengenalnya sebagai brambang. Bagian yang paling banyak dimanfaatkan adalah umbi, meskipun beberapa tradisi kuliner juga menggunakan daun serta tangkai bunganya sebagai bumbu penyedap masakan. Tanaman ini diduga berasal dari daerah Asia Tengah dan Asia Tenggara.

Bunga bawang merah merupakan bunga majemuk berbentuk tandan yang bertangkai dengan 50-200 kuntum bunga. Pada ujung dan pangkal tangkai mengecil dan dibagian tengah menggembung, bentuknya seperti pipa yang berlubang didalamnya. Tangkai tandan bunga ini sangat panjang, lebih tinggi dari daunnya sendiri dan mencapai 30-50 cm. Bunga bawang merah termasuk bunga sempurna yang tiap bunga terdapat benang sari dan kepala putik. Bakal buah sebenarnya terbentuk dari 3 daun buah yang disebut carpel, yang membentuk tiga buah ruang dan dalam tiap ruang tersebut terdapat 2 calon biji.Buah berbentuk bulat dengan ujung tumpul. Bentuk biji agak pipih. Biji bawang merah dapat digunakan sebagai bahan perbanyakan tanaman secara generatif.

Bawang merah mengandung vitamin C, kalium, serat, dan asam folat. Selain itu, bawang merah juga mengandung kalsium dan zat besi. Bawang merah juga mengandung zat pengatur tumbuh alami berupa hormon auksin dan giberelin.

17 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 18: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

Kegunaan lain bawang merah adalah sebagai obat tradisional, bawang merah dikenal sebagai obat karena mengandung efek antiseptik dan senyawa alliin. Senyawa alliin oleh enzim alliinase selanjutnya diubah menjadi asam piruvat, amonia, dan alliisin sebagai anti mikoba yang bersifat bakterisida.

Bawang goreng adalah bawang merah yang diiris tipis dan digoreng dengan minyak goreng yang banyak. Pada umumnya, masakan Indonesia berupa soto , sup juga bubur ayam menggunakan bawang goreng sebagai penyedap sewaktu dihidangkan. Selain diolah menjadi bawang goreng, bawang merah dapat juga dapat bermanfaat sebagai obat yaitu untuk mengobati maag, masuk angin, menurunkan kadar gula dalam darah, menurunkan kolesterol, sebagai obat kencing manis / diabetes melitus, memperlancar pernafasan dan memperlancar aliran darah karena bawang merah dapat menghambat penimbunan trombosit dan meningkatkan aktifitas fibrinotik.

H. EKSTRAKEkstrak adalah zat yang dihasilkan dari ekstraksi bahan mentah secara

kimiawi. Senyawa kimia yang diekstrak meliputi senyawa aromatik, minyak atsiri, ester, dan sebagainya yang kemudian menjadi bahan baku proses industri atau digunakan secara langsung oleh masyarakat. Contoh bahan baku yang umumnya diekstrak yaitu daun mint, batang kayu pinus (ekstraksi resin), kayu manis, jahe, lemon, jeruk, vanilla, dan cengkeh.

Metode ekstraksi yang umum dilakukan yaitu:o Distilasi, yaitu ekstraksi berdasarkan beda titik didih antara ekstrak dengan

senyawa lainnyao Pemisahan berdasarkan beda massa jenis bahan yang tidak dapat bercampuro Penyaringan, yaitu ekstraksi berdasarkan beda jenis dan/atau ukuran partikelo Absorpsi, yaitu penyerapan senyawa ekstrak dari bahan baku dengan bahan

yang memiliki keterikatan atau kelarutan tinggi dengan senyawa ekstrak, misal menggunakan alkohol

o Termal, yaitu pengambilan senyawa ekstrak dari bahan baku dengan menggunakan perubahan temperatur, seperti ekstraksi secara fluida super kritis

o Penumbukan, yaitu menghancurkan bahan hingga menjadi ukuran yang sangat kecil

I. DETERJENDetergen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu

pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, detergen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air.

Pada umumnya, detergen mengandung bahan-bahan berikut:- Surfaktan (surface active agent) merupakan zat aktif permukaan yang

mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan. Secara garis besar, terdapat empat kategori surfaktan yaitu:a. Anionik :

18 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 19: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

-Alkyl Benzene Sulfonate (ABS)-Linier Alkyl Benzene Sulfonate (LAS)-Alpha Olein Sulfonate (AOS)

b. Kationik : Garam Ammoniumc. Non ionik : Nonyl phenol polyethoxyled. Amphoterik : Acyl Ethylenediamines

- Builder (pembentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air.a. Fosfat : Sodium Tri Poly Phosphate (STPP)b. Asetat :

- Nitril Tri Acetate (NTA)- Ethylene Diamine Tetra Acetate (EDTA)

c. Silikat : Zeolitd. Sitrat : Asam SitratBAB III

- Filler (pengisi) adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas. Contoh Sodium sulfat.

- Aditif adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak berhubungan langsung dengan daya cuci deterjen. Additives ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk. Contoh : Enzim, Boraks, Sodium klorida, Carboxy Methyl Cellulose (CMC).

19 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 20: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

BAB IIIMETODEOLOGI

A. Metode PercobaanMetode percobaan yang digunakan dalam percobaan ini adalah metode studi pustaka, yaitu mempelajari teori-teori perkecambahan melalui buku-buku referensi. Selain itu juga menggunakan metode penelitian, yaitu metode yang dilakukan melalui percobaan dan pengamatan untuk membandingkan pertumbuhan tanaman kacang hijau dalam 6 gelas air mineral dengan perlakuan yang berbeda-beda.

B. Rancangan PenelitianDalam karya tulis ilmiah yang menyajikan data yang berkaitan dengan pengaruh perbedaan pemberian larutan terhadap pertumbuhan kacang hijau ini, kelompok kami melalukan percobaan, pengamatan dan pustaka.Demi terjalinnya kekompakan dan keefesienan dalam bekerja, penulis beserta kelompok membagi tugas yang berbeda pada setiap individu. Masing-masing akan berperan antara lain sebagai penyedia alat dan bahan, pengumpulan refrensi atau bahan kajian teori yang dijadikan sebagai bahan acuan, pengerjaan pembuatan variable manipulasi atau mesia tumbuh, pelaksana percobaan, sebagai pengukur pertumbuhan tinggi kacang hijau (kecambah) selama masa percobaan yaitu selama 7 hari, pendokumentasi pertumbuhan kacang hijau berupa foto sebagai bukti autentik atas percobaan tersebut, dilanjutkan dengan pencatatan data pertumbuhan kacang hijau selama masa percobaan. Setelah semua data dan foto terkumpul, dilakukan proses pembuatan makalah laporan hasil penelitian ini sekaligus mendiskusikan kesimpulan dari percobaan. Mengolah data menjadi data olahan yang layak untuk disajikan kepada pembaca dalam bentuk karya tulis ilmiah yang baik dan menurut standar.

C. Populasi Dan SempelPopulasi : biji kacang hijau (Phaseolus radiatus).Sempel : ± 18 biji kacang hijau.

D. Waktu dan Tempat PenelitianPenelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 15 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 25 Agustus 2015. Tempat penelitian sebagai berikut:1. Pemberian Larutan Garam dan Air Biasa untuk kacang hijau bertempat di Rumah

Reja Rukmana2. Pemberian Air Teh dan Air Kopi untuk kacang hijau bertempat di Rumah Aninda3. Pemberian Ekstrak Bawang Merah dan Deterjen untuk kacang hijau bertempat di

Rumah Alfian Badrul Isnan

E. Variabel Percobaana. Variabel bebas

20 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 21: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

Variabel bebas atau variabel manipulasi adalah variabel (bisa berupa suatu zat) yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab terjadinya perubahan atau timbulnya variabel terikat. Merupakan faktor (perlakuan) yang dibuat tidak sama (bervariasi).Variabel bebas dalam percobaan ini adalah Variasi pemberian larutan pada setiap gelas yang berisi kacang hijau yaitu, air bening pada gelas No. 1, larutan garam pada gelas No. 2, larutan teh pada gelas No. 3, larutan kopi pada gelas No. 4, ekstrak bawang merah pada gelas No. 5, larutan deterjen pada gelas No. 6.

b. Variabel terikatVariabel terikat atau variable respon merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Merupakan faktor yang muncul akibat variable bebas.Dalam percobaan ini yang merupakan variable terikat adalah Pertumbuhan kacang hijau.

c. Variabel KontrolVariabel control adalah faktor (perlakuan) yang berpengaruh yang dibuat sama

dan terkendali (bertolak belakang dengan variabel bebas). Yang merupakan variabel control adalah suhu, cahaya, kelembapan, kapas, biji kacang hijau dan tempat media tanam.

F. Sasaran PercobaanPada penelitian ini yang merupakan sasaran penelitiannya adalah :1. Gelas 1 : Air Bening2. Gelas 2 : Larutan Garam3. Gelas 3 : Larutan Teh4. Gelas 4 : Larutan Kopi5. Gelas 5 : Ekstrak Bawang Merah6. Gelas 6 : Larutan Deterjen

G. Instrumen Percobaana. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Gelas Plastik Trasparan2. Penggaris3. Alat Tulis4. Sendok

b. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah1. Biji Kacang Hijau (dari induk yang sama)2. Air bening3. Garam4. Kopi5. Teh6. Deterjen7. Bawang Merah8. Tisu/Kapas

H. Langkah Kerja21 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 22: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

1. Siapkan 6 Gelas plastik transparan dan masukan beberapa lembar tisu ke dasar gelas plastik transparan tersebut

2. Beri nomor pada setiap gelas plastik transparan tersebut dengan nomor 1, 2, 3, 4, 5, dan 6

3. Masukkan 3 Biji kacang hijau ke dalam setiap gelas plastik tersebut4. Berikan 3 sendok makan air biasa kedalam gelas bernomor 15. Berikan 3 sendok makan larutan garam kedalam gelas bernomor 26. Berikan 3 sendok makan air teh kedalam gelas bernomor 37. Berikan 3 sendok makan air kopi kedalam gelas bernomor 48. Berikan 3 sendok makan ekstrak bawang merah kedalam gelas bernomor 59. Berikan 3 sendok makan larutan deterjen kedalam gelas bernomor 610. Simpan di tempat yang kering dan cukup cahaya matahari agar proses penelitian

berjalan lancar11. Tunggu ke esokan harinya dan lihat hasil pertama penelitian tersebut

(Proses di bawah ini dilakukan setiap pagi hari)12. Setiap Sore hari dilakukan penghitungan kualitas dan kuantitas pada obyek

penelitian13. Hari berikutnya sampai hari ke-7 langkah 7-13 dilakukan pada waktu yang telah

di tentukan, agar proses penelitan berjalan lancar dan tertib.14. Pada hari ke-7 membuat grafik pertumbuhan yang tepat dari masing-masing

perlakuan.15. Membuat kesimpulan

I. Jadwal PenelitianNo. Tanggal Perlakuan Obyek Waktu

1.15 Agustus

2015Perancangan

penelitianMAKALAH

09.00 WIB

2.16 Agustus

2015

Mempersiapkan alat dan bahan serta tempat

untuk melakukan penelitian

MAKALAH13.00 WIB

3.17 Agustus

2015Memulai penelitian

BIJI KACANG HIJAU

17.30 WIB

4.18 Agustus

2015(Hari Pertama)

Pemberian cairan pertama pada setiap obyek

penelitian

BIJI KACANG HIJAU

06.00 WIB

5.

Penulisan data Kualitas dan

kuantitas setiap obyek penelitian

BIJI KACANG HIJAU

17.30 WIB

6.

19 Agustus 2015

(Hari Kedua)

Pemberian cairan pertama pada setiap obyek

penelitian

BIJI KACANG HIJAU

06.00 WIB

7. Penulisan data Kualitas dan

kuantitas setiap

BIJI KACANG HIJAU

17.30 WIB

22 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 23: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

obyek penelitian

8.20 Agustus

2015(Hari Ketiga)

Pemberian cairan pertama pada setiap obyek

penelitian

BIJI KACANG HIJAU

06.00 WIB

9.

Penulisan data Kualitas dan

kuantitas setiap obyek penelitian

BIJI KACANG HIJAU

17.30 WIB

10.21 Agustus

2015(Hari

Keempat)

Pemberian cairan pertama pada setiap obyek

penelitian

BIJI KACANG HIJAU

06.00 WIB

11.

Penulisan data Kualitas dan

kuantitas setiap obyek penelitian

BIJI KACANG HIJAU

17.30 WIB

12.22 Agustus

2015(Hari Kelima)

Pemberian cairan pertama pada setiap obyek

penelitian

BIJI KACANG HIJAU

06.00 WIB

13.

Penulisan data Kualitas dan

kuantitas setiap obyek penelitian

BIJI KACANG HIJAU

17.30 WIB

14.23 Agustus

2015(Hari Keenam)

Pemberian cairan pertama pada setiap obyek

penelitian

BIJI KACANG HIJAU

06.00 WIB

15.

Penulisan data Kualitas dan

kuantitas setiap obyek penelitian

BIJI KACANG HIJAU

17.30 WIB

16.

24 Agustus 2015

(Hari Ketujuh)

Pemberian cairan pertama pada setiap obyek

penelitian

BIJI KACANG HIJAU

06.00 WIB

17.

Penulisan data Kualitas dan

kuantitas setiap obyek penelitian

BIJI KACANG HIJAU

17.30 WIB

18.Pengumpulan

dataMAKALAH

19.00 WIB

19.25 Agustus

2015Penyusunan Data

dan MakalahMAKALAH

08.00 WIB

20.Penyerahan

Makalah dan Presentasi

GURU PEMBIMBING

23 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 24: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

BAB IVHASIL DAN PERUBAHAN

A. Hasil PenelitianDari penelitian yang telah kami lakukan pada tanaman kacang hijau maka diperoleh data-data sebagai berikut:1. Obyek 1

Gelas bernomor 1 adalah gelas yang diisi dengan biji kacang hijau dan disiram dengan Air bening setiap harinya, diperoleh data sebagai berikut

a. KuantitasData ini adalah hasil pengukuran dari akar hingga ujung batang kacang hijau

i. Data

No. TanggalKacang

Jumlah Rata-rata1 2 3

1 18 Agustus 2015 0.00 0.00 0.00 0.00 0.002 19 Agustus 2015 0.50 0.00 0.00 0.50 0.173 20 Agustus 2015 2.00 1.50 0.00 3.50 1.174 21 Agustus 2015 5.00 4.00 2.00 11.00 3.675 22 Agustus 2015 7.00 7.00 5.00 19.00 6.336 23 Agustus 2015 8.50 8.00 7.00 23.50 7.837 24 Agustus 2015 10.00 9.00 8.00 27.00 9.00

Jumlah 33.00 29.50 22.00 84.50 28.17Rata-rata 4.71 4.21 3.14 12.07 4.02

ii. Grafik

24 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 25: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

18 Agustus 2

015

19 Agustus 2

015

20 Agustus 2

015

21 Agustus 2

015

22 Agustus 2

015

23 Agustus 2

015

24 Agustus 2

015048

12

Grafik Pertumbuhan Kacang Hijau Pada Gelas 1

Kacang 1 Kacang 2 Kacang 3

b. KualitasData ini dibuat dari pengamatan oleh indra manusia sesuai dengan kenampakan fisik pada tumbuhan kacang hijau

No. TanggalKacang Hijau

1 2 3

1 18 Agustus 2015 sedikit terkelupas sedikit terkelupas

2 19 Agustus 2015 berwarna keunguan

3 20 Agustus 2015 daunnya melebar sedikit terkelupas

4 21 Agustus 2015

5 22 Agustus 2015 akarnya bertambah

6 23 Agustus 2015 daunnya melebar

7 24 Agustus 2015 tumbuh tumbuh tumbuh

Tidak Ada Perubahan

Mulai tumbuh bagian tubuh

daunnya masih kecil, berwarna

keunguan

Tidak Ada Perubahan

mulai tumbuh kecambah

batangnya bertambah panjang

akarnya tumbuh dan daunnya

tumbuhsudah mulai

tumbuh

batangnya bertambah tinggi

batangnya tumbuh tinggi

kulit bijinya terkelupas

akarnya tumbuh dan terkelupas

kulitnya

c. PembahasanDari data di atas, dapat dibahas bahwa kacang pada gelas pertama, kacang hijau yang diberikan air bening menunjukan bahwa rata-rata tumbuh kacang pada gelas ini adalah 4 cm, kacang pada gelas ini tumbuh secara normal.

2. Obyek 2Gelas bernomor 2 adalah gelas yang diisi dengan biji kacang hijau dan disiram dengan larutan garam setiap harinya, diperoleh data sebagai berikut

a. Kuantitas

25 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 26: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

Data ini adalah hasil pengukuran dari akar hingga ujung batang kacang hijau

i. Data7 24 Agustus 2015 0.70 0.30 0.10 1.10 0.37

Jumlah 0.70 0.30 0.10 1.10 0.37Rata-rata 0.10 0.04 0.01 0.16 0.05

ii. Grafik

18 Agustus 2

015

19 Agustus 2

015

20 Agustus 2

015

21 Agustus 2

015

22 Agustus 2

015

23 Agustus 2

015

24 Agustus 2

0150

0.20.40.60.8

Grafik Pertumbuhan Kacang Hijau Pada Gelas 2

Kacang 1 Kacang 2 Kacang 3

b. KualitasDari data di atas, dapat dibahas bahwa kacang pada gelas

26 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 27: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

No. TanggalKacang Hijau

1 2 3

1 18 Agustus 2015

2 19 Agustus 2015 - - -3 20 Agustus 2015 - - -4 21 Agustus 2015 - - -

5 22 Agustus 2015 - -

6 23 Agustus 2015 -

7 24 Agustus 2015

Tidak Ada Perubahan

Tidak Ada Perubahan

Tidak Ada Perubahan

berubah warna menjadi kecoklatan

warna coklatnya semakin pekat

berubah warna menjadi warna

kecoklatan

berkecambah pendek dan

berdaun mungilwarna cokelatnya

semakin pekatberubah warna

menjadi berwarna kecoklatan

c. PembahasanDari data di atas, dapat dibahas bahwa kacang pada gelas kedua, kacang dengan larutan garam menunjukan hasil bahwa sampai hari ke-5 kacang tidak memperlihatkan perubahan. Pada hari ke-5 warna kacang semakin gelap. Pada hari ke 7 ternyata kacang tumbuh dengan rata-rata 0.3

3. Obyek 3Gelas bernomor 3 adalah gelas yang diisi dengan biji kacang hijau dan disiram dengan air teh setiap harinya, diperoleh data sebagai berikut

a. KuantitasData ini adalah hasil pengukuran dari akar hingga ujung batang kacang hijau

i. Data

No. TanggalKacang

Jumlah Rata-rata1 2 3

1 18 Agustus 2015 0.00 0.00 0.00 0.00 0.002 19 Agustus 2015 2.00 1.00 0.00 3.00 1.003 20 Agustus 2015 4.00 2.50 0.00 6.50 2.174 21 Agustus 2015 5.00 3.00 0.00 8.00 2.675 22 Agustus 2015 7.00 3.00 0.00 10.00 3.336 23 Agustus 2015 0.00 0.00 0.00 0.00 0.007 24 Agustus 2015 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Jumlah 18.00 9.50 0.00 27.50 9.17Rata-rata 2.57 1.36 0.00 3.93 1.31

ii. Grafik

27 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 28: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

18 Agustus 2

015

19 Agustus 2

015

20 Agustus 2

015

21 Agustus 2

015

22 Agustus 2

015

23 Agustus 2

015

24 Agustus 2

01502468

1012

Grafik Pertumbuhan Kacang Hijau Pada Gelas 3

Kacang 1 Kacang 2 Kacang 3

b. KualitasDari data di atas, dapat dibahas bahwa kacang pada gelas

No. TanggalKacang Hijau

1 2 3

1 18 Agustus 2015 -

2 19 Agustus 2015 Keluar Kecambah -

3 20 Agustus 2015 -

4 21 Agustus 2015 -

5 22 Agustus 2015 Mulai Tumbuh Daun Tumbuh Daun -

6 23 Agustus 2015 -

7 24 Agustus 2015 Daunnya Melebar - -

Kulitnya Sudah Terkelupas

Sedikit Terkelupas Kulitnya

Mulai Keluar Kecambah

Kepala Tauge Berwarna Keunguan

kecambahnya tumbuh

Kepala Tauge Berwarna Keunguan

kecambahnya tumbuh

Kecambahnya Tumbuh

Kecambahnya Tumbuh

Akarnya Tumbuh, Daunnya Mekar

Mulai Tumbuh Kecambah

c. PembahasanDari data di atas, dapat dibahas bahwa kacang pada gelas ke-3, kacang dengan larutan teh menunjukan bahwa kacang 1 tumbuh secara signifikan, tetapi kacang 2 dan 3 tumbuh lambat, ini bisa disebabkan oleh nutrisi yang terdapat di dalam larutan teh habis terserap oleh kacang 1

4. Obyek 4Gelas bernomor 4 adalah gelas yang diisi dengan biji kacang hijau dan disiram dengan air kopi setiap harinya, diperoleh data sebagai berikut

a. KuantitasData ini adalah hasil pengukuran dari akar hingga ujung batang kacang hijau

28 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 29: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

i. DataNo. Tanggal

KacangJumlah Rata-rata

1 2 31 18 Agustus 2015 0.00 0.00 0.00 0.00 0.002 19 Agustus 2015 2.00 1.00 0.00 3.00 1.003 20 Agustus 2015 2.00 1.00 0.00 3.00 1.004 21 Agustus 2015 2.00 1.00 0.00 3.00 1.005 22 Agustus 2015 2.00 1.00 0.00 3.00 1.006 23 Agustus 2015 2.00 1.00 0.00 3.00 1.007 24 Agustus 2015 2.00 1.00 0.00 3.00 1.00

Jumlah 12.00 6.00 0.00 18.00 6.00Rata-rata 1.71 0.86 0.00 2.57 0.86

ii. Grafik

18 Agustus 2

015

19 Agustus 2

015

20 Agustus 2

015

21 Agustus 2

015

22 Agustus 2

015

23 Agustus 2

015

24 Agustus 2

0150

0.5

1

1.5

2

2.5

Grafik Pertumbuhan Kacang Hijau Pada Gelas 4

Kacang 1 Kacang 2 Kacang 3

b. KualitasDari data di atas, dapat dibahas bahwa kacang pada gelas

No. TanggalKacang Hijau

1 2 3

1 18 Agustus 2015 Belum Tumbuh

2 19 Agustus 2015 -

3 20 Agustus 2015 -

4 21 Agustus 2015 - - -5 22 Agustus 2015 - - -6 23 Agustus 2015 - - -

Sedikit Terkelupas Kulitnya

Sedikit Terkelupas Kulitnya

Mulai tumbuh bagian batang

Mulai Tumbuh Batangnya, Kulitnya baru terbuka sedikit

Mulai tumbuh bagian batang

Kulitnya baru terbuka

setengahnya

c. PembahasanDari data di atas, dapat dibahas bahwa kacang pada gelas ke-4 adalah gelas dengan air kopi mununjukan bahwa pada hari perama, kacang 1 tumbuh mencapai 2 cm, dan kacang 2 tumbuh 1 cm, sementara kacang 3 belum mununjukan pertumbuhan yang jelas. 3 hari pertama kacang dalam gelas ini terlihat bahwa kulitnya mulai terkelupas. Hari selanjutnya kacang pada gelas ini tidak menunjukan pertumbuhan yang signifikan.

29 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 30: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

5. Obyek 5Gelas bernomor 5 adalah gelas yang diisi dengan biji kacang hijau dan disiram dengan ekstrak bawang merah setiap harinya, diperoleh data sebagai berikut

a. KuantitasData ini adalah hasil pengukuran dari akar hingga ujung batang kacang hijau

i. Data

No. TanggalKacang

Jumlah Rata-rata1 2 3

1 18 Agustus 2015 0.50 0.30 0.10 0.90 0.302 19 Agustus 2015 0.70 0.50 0.40 1.60 0.533 20 Agustus 2015 1.50 1.30 1.00 3.80 1.274 21 Agustus 2015 2.60 2.20 1.70 6.50 2.175 22 Agustus 2015 4.10 3.30 2.10 9.50 3.176 23 Agustus 2015 7.20 5.40 3.50 16.10 5.377 24 Agustus 2015 11.40 8.60 6.50 26.50 8.83

Jumlah 28.00 21.60 15.30 64.90 21.63Rata-rata 4.00 3.09 2.19 9.27 3.09

ii. Grafik

18 Agustus 2

015

19 Agustus 2

015

20 Agustus 2

015

21 Agustus 2

015

22 Agustus 2

015

23 Agustus 2

015

24 Agustus 2

01502468

1012

Grafik Pertumbuhan Kacang Hijau Pada Gelas 5

Kacang 1 Kacang 2 Kacang 3

b. KualitasDari data di atas, dapat dibahas bahwa kacang pada gelas

30 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 31: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

No. TanggalKacang Hijau

1 2 3

1 18 Agustus 2015

2 19 Agustus 2015 - - -

3 20 Agustus 2015 Batang Memanjang

4 21 Agustus 2015 Tumbuh Tumbuh Tumbuh5 22 Agustus 2015 Tumbuh Tegap Tumbuh tumbuh6 23 Agustus 2015 - - -

7 24 Agustus 2015 Pucuk Baru tumbuh Pucuk Baru Tumbuh Pucuk Baru Tumbuh

Tumbuh Kecambah Kecil

Tumbuh Kecambah Kecil

Tumbuh Kecambah Kecil

Batang Memanjang Berwarna Keunguan

Batang Memanjang Keunguan

c. PembahasanDari data di atas, dapat dibahas bahwa kacang pada gelas yang disiram dengan air ekstrak bawang merah diperoleh hasil seperti pada data di atas bahwa pada hari pertama ketiga kacang tersebut tumbuh kecambah kecil dengan rata-rata berukuran 0,3 cm. Pada hari kedua diperolah ukuran kecambah dengan rata-rata 0,5 cm.pada hari ketiga diperoleh pada kacang 1 dan dua warna kecambah berubah menjadi warna keunguan dengan ukuran kecambah rata-rata 1,3 cm. Dari hari keempat sampai keenam semua kacang tumbuh secara normal, pada hari ketujuh, ketiga kacang tersebut mempunyai pucuk baru dan kecambah tumbuh tegap dengan rata-rata berukuran 9 cm. Dapat disimpulkan bahwa, menggunakan ektrak bawang sebagai media penutrisian kacang dapat menumbuhkan kacang hijau dengan baik.

6. Obyek 6Gelas bernomor 6 adalah gelas yang diisi dengan biji kacang hijau dan disiram dengan larutan deterjen setiap harinya, diperoleh data sebagai berikut

a. KuantitasData ini adalah hasil pengukuran dari akar hingga ujung batang kacang hijau

i. Data

31 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 32: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

No. TanggalKacang

Jumlah Rata-rata1 2 3

1 18 Agustus 2015 0.20 0.30 0.10 0.60 0.202 19 Agustus 2015 0.30 0.30 0.10 0.70 0.233 20 Agustus 2015 0.00 0.00 0.00 0.00 0.004 21 Agustus 2015 0.00 0.00 0.00 0.00 0.005 22 Agustus 2015 0.00 0.00 0.00 0.00 0.006 23 Agustus 2015 0.00 0.00 0.00 0.00 0.007 24 Agustus 2015 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Jumlah 0.50 0.60 0.20 1.30 0.43Rata-rata 0.07 0.09 0.03 0.19 0.06

ii. Grafik

18 Agustus 2

015

19 Agustus 2

015

20 Agustus 2

015

21 Agustus 2

015

22 Agustus 2

015

23 Agustus 2

015

24 Agustus 2

0150

0.050.1

0.150.2

0.250.3

0.35

Grafik Pertumbuhan Kacang Hijau Pada Gelas 6

Kacang 1 Kacang 2 Kacang 3

b. KualitasDari data di atas, dapat dibahas bahwa kacang pada gelas

No. TanggalKacang Hijau

1 2 3

1 18 Agustus 2015

2 19 Agustus 2015 Tumbuh - -3 20 Agustus 2015 - - -4 21 Agustus 2015 - - -5 22 Agustus 2015 - - -6 23 Agustus 2015 - - -

Menjadi Berwarna Coklat

Menjadi Berwarna Coklat

Menjadi Berwarna Coklat

c. PembahasanDari data di atas, dapat dibahas bahwa kacang pada gelas ke 6 yang di siram dengan larutan deterjed hasilnya adalah hari pertama menunjukan pertumbuhan pada ketiga kacang dengan ukuran 0,1 cm sampai 0,3 cm, pada hari itu pula warna kacang hijau menjadi gelap. Pada hari berikutnya ketiga kacang tidak tumbuh secara norma, hanya kacang nomor 1 saja yang tumbuh menjadi berukuran 0,3 cm, dan semua kacang berwarna hitam pekat dan dinyatakan mati. Dapat di tarik kesimpulan bahwa deterjen mengandung unsur kimiawi yang dapat membunuh atau

32 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 33: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

mengganggu kelangsungan hidup suatu tumbuhan terutama tumbuhan yang kami teliti yaitu kacang hijau.

Berdasarkan hasil data penelitian di atas dapat di ringkas menjadi data sebagai berikut untuk menyatakan rata-rata setiap obyek penelitan

DATA HASIL PENELITANNo. Tanggal Gelas 1 Gelas 2 Gelas 3 Gelas 4 Gelas 5 Gelas 6 Jumlah Rata-rata1.00 18 Agustus 2015 0.00 0.00 0.00 0.00 0.30 0.20 0.50 0.082.00 19 Agustus 2015 0.17 0.00 1.00 1.00 0.53 0.23 2.93 0.493.00 20 Agustus 2015 1.17 0.00 2.17 1.00 1.27 0.23 5.83 0.974.00 21 Agustus 2015 3.67 0.00 2.67 1.00 2.17 0.23 9.73 1.625.00 22 Agustus 2015 6.33 0.00 3.33 1.00 3.17 0.23 14.07 2.346.00 23 Agustus 2015 7.83 0.00 4.50 1.00 5.37 0.23 18.93 3.167.00 24 Agustus 2015 9.00 0.37 4.67 1.00 8.83 0.23 24.10 4.02

Jumlah 28.17 0.37 18.33 6.00 21.63 1.60 76.10 12.68Rata-rata 4.02 0.05 2.62 0.86 3.09 0.23 10.87 1.81

GRAFIK HASIL PENELITIAN

18 Agustus

2015

19 Agustus

2015

20 Agustus

2015

21 Agustus

2015

22 Agustus

2015

23 Agustus

2015

24 Agustus

2015

0.001.002.003.004.005.006.007.008.009.00

10.00

GRAFIK HASIL PENELITIAN

Gelas 1 Gelas 2 Gelas 3 Gelas 4 Gelas 5 Gelas 6

Panj

ang

(cm

)

B. Galeri PenelitianAdapun gambar dan bukti penelitian yang telah kami lakukan sebagai berikut:

33 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 34: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

BAB VPENUTUP

A. KesimpulanJika kita lihat dari grafik hasil penelitian, bahwa kacang pada gelas 1 terlihat tumbuh tiggi secara cepat pada hari ke 3 sampai ke 5 dan dengan tinggi rata-rata 9 cm dalam jangka waktu 7 hari. Lalu selanjutnya gelas 2 menunjukan hasil dengan rata-rata 0.3 cm, gelas 3 rata-rata 4.6 cm, gelas 4 rata-rata 1 cm, gelas 5 rata-rata 8.83 cm, dan gelas 6 rata-rata 0.2 cm. Dapat disimpulkan bahwa gelas 5 adalah gelas yang berisikan kacang hijau yang setiap harinya diberi ekstrak bawang merah terlihat dalam grafik menunjukan bahwa pertumbuhan setiap harinya stabil, rata-rata tumbuh setiap harinya selalu meningkat walaupun sedikit lebih pendek dari gelas satu, mungkin jika diteruskan kacang dalam gelas akan melampaui ketinggian kacang pada gelas 1. Kita lihat bahwa kacang pertama tumbuh paling tinggi di antara yang lain pada hari ke-7 karena air bening biasa yang diberikan padanya cocok dengan dirinya. Kestabilan kacang 5 disebabkan oleh bawang merah karena bawang merah berasal dari tumbuhan juga (bahan organik) maka energi dalam bawang merah dapat diserap oleh kacang hijau dan membuat kacang hijau tumbuh dengan stabil dan optimal. Bertolak belakang dengan kacang hijau yang diberi air kopi dan deterjen, keduanya hampil tidak menunnjukan pertumbuhan yang signifikan, bahkan mungkin dapat membuat kacang hijau mati.

B. Saran

34 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 35: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

1. Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu sehingga percobaan akan aman dan berhasil.

2. Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.3. Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau

yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.

4. Pupuk Organik membuat pertumbuhan tumbuahn menjadi stabil.

--**--

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia Bahasa Indonesia, 2015. Air, Perkecambahan, Garam, Bawang Merah, Deterjen, Fotosintesis, Garam Dapur, Kacang Hijau, Kopi, Kecambah, Teh, Tumbuhan dalam http://www.id.wikipedia.org/ (diakses tanggal 16 Agustus 2015 pukul 13.15)

Starleta, Alya, 2014. Pertumbuhan Kecambah dalam http://namaraaulia.blogspot.com/ (diakses tanggal 16 Agustus pukul 15.00)

Heristyara, 2012. Deterjen dan Tumbuhan dalam https://rayiheristyaraelf.wordpress.com/ (diakses tanggal 16 Agustus pukul 15.15)

Herdyiks, 2014. Kacang Hijau dalam http://www.hedryiks.blogspot.com/ (diakses tanggal 16 Agustus pukul 15.30)

Google Indonesia, 2015. Air, Perkecambahan, Garam, Bawang Merah, Deterjen, Fotosintesis, Garam Dapur, Kacang Hijau, Kopi, Kecambah, Teh, Tumbuhan dalam http://www.google.co.id/ (diakses tanggal 18 Agustus 2015 pukul 12.00)

Rachmawati. Faidah, Nurul Urifah, Ari Wijayati. 2009. Biologi SMA/MA XII Program IPA. Karmana, Oman, 2014. Edisi kesatu Biologi untuk kelas X SMA Kelompok peminatan

Matematika dan Ilmu-ilmu Alam. Penerbit Grafindo Media Pratama

35 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

Page 36: Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau

36 | L A P O R A N P E N E L I T I A N

QTY

QLT

QTY

QLT

QTY

QLT

QTY

QLT

QTY

QLT

QTY

QLT

QTY

QLT

QTY

QLT

QTY

QLT

18 A

gust

us 2

015

0se

diki

t te

rkel

upas

0se

diki

t te

rkel

upas

0Ti

dak

Ada

Peru

baha

n0

Kulit

nya

Suda

h Te

rkel

upas

0Se

diki

t Te

rkel

upas

Ku

litny

a0

-0.

5Tu

mbu

h Ke

cam

bah

Keci

l0.

3Tu

mbu

h Ke

cam

bah

Keci

l0.

1Tu

mbu

h Ke

cam

bah

Keci

l

19 A

gust

us 2

015

0.5

Mul

ai tu

mbu

h ba

gian

tubu

h da

unny

a m

asih

kec

il,

berw

arna

ke

ungu

an

0be

rwar

na

keun

guan

0Ti

dak

Ada

Peru

baha

n2

Mul

ai K

elua

r Ke

cam

bah

1Ke

luar

Ke

cam

bah

0-

0.7

-0.

5-

0.4

-

20 A

gust

us 2

015

2da

unny

a m

eleb

ar1.

5m

ulai

tum

buh

keca

mba

h0

sedi

kit

terk

elup

as4

Kepa

la T

auge

Be

rwar

na

Keun

guan

ke

cam

bahn

ya

tum

buh

2.5

Kepa

la T

auge

Be

rwar

na

Keun

guan

ke

cam

bahn

ya

tum

buh

0-

1.5

Bata

ng

Mem

anja

ng

Berw

arna

Ke

ungu

an

1.3

Bata

ng

Mem

anja

ng

Keun

guan

1Ba

tang

M

eman

jang

21 A

gust

us 2

015

5ba

tang

nya

bert

amba

h pa

njan

g4

akar

nya

tum

buh

dan

daun

nya

tum

buh

2su

dah

mul

ai

tum

buh

5Ke

cam

bahn

ya

Tum

buh

3Ke

cam

bahn

ya

Tum

buh

0-

2.6

Tum

buh

2.2

Tum

buh

1.7

Tum

buh

22 A

gust

us 2

015

7ak

arny

a be

rtam

bah

7ba

tang

nya

bert

amba

h tin

ggi

5ba

tang

nya

tum

buh

tingg

i7

Mul

ai

Tum

buh

Daun

3Tu

mbu

h Da

un0

-4.

1Tu

mbu

h Te

gap

3.3

Tum

buh

2.1

tum

buh

23 A

gust

us 2

015

8.5

kulit

biji

nya

terk

elup

as8

akar

nya

tum

buh

dan

terk

elup

as

kulit

nya

7da

unny

a m

eleb

ar9.

5

Akar

nya

Tum

buh,

Da

unny

a M

ekar

3-

1M

ulai

Tu

mbu

h Ke

cam

bah

7.2

-5.

4-

3.5

-

24 A

gust

us 2

015

10tu

mbu

h9

tum

buh

8tu

mbu

h10

Daun

nya

Mel

ebar

3-

1-

11.4

Pucu

k Ba

ru

tum

buh

8.6

Pucu

k Ba

ru

Tum

buh

6.5

Pucu

k Ba

ru

Tum

buh

QTY

QLT

QTY

QLT

QTY

QLT

QTY

QLT

QTY

QLT

QTY

QLT

QTY

QLT

QTY

QLT

QTY

QLT

18 A

gust

us 2

015

0Ti

dak

Ada

Peru

baha

n0

Tida

k Ad

a Pe

ruba

han

0Ti

dak

Ada

Peru

baha

n0

Sedi

kit

Terk

elup

as

Kulit

nya

0Se

diki

t Te

rkel

upas

Ku

litny

a0

Belu

m

Tum

buh

0.2

Men

jadi

Be

rwar

na

Cokl

at0.

3M

enja

di

Berw

arna

Co

klat

0.1

Men

jadi

Be

rwar

na

Cokl

at

Tang

gal

Tang

gal

11

23

12

31

Kaca

ng H

ijau

deng

an A

ir Bi

asa

Kaca

ng H

ijau

deng

an La

ruta

n Ga

ram

Kaca

ng H

ijau

deng

an A

ir Ko

pi

Kaca

ng H

ijau

deng

an A

ir Te

hKa

cang

Hija

u de

ngan

Eks

trak

Baw

ang

Mer

ah

Kaca

ng H

ijau

deng

an La

ruta

n De

terje

n

23

12

3

12

32

3