21
BAB 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Mungkin bagi orang awam pertumbuhan dan perkembangan adalah suatu hal yang sama. Tapi, jika di telusuri dari sudut pandang ilmu Biologi, jelas kedua hal tersebut sangatlah berbeda. Bahkan sangat bertolak belakang antara satu sama lain. Maka dari itu, sangatlah penting memahami tentang keduanya secara lebih detail lagi. Karena pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang berjalan sejajar dan berdampingan serta pasti akan dialami oleh setiap makhluk hidup. Dan salah satu cara untuk mempelajari kedua hal tersebut yaitu, dengan melakukan praktikum. Dalam hal ini praktikum yang dilakukan yaitu mengamati tanaman kacang hijau. Selain mengamati proses pertumbuhannya, kita juga dapat mengamati perbedaan-perbedaan yang timbul jika sampel tanaman tersebut diberi perlakuan yang berbeda. Serta melihat secara langsung faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. B. Rumusan Masalah 1

Laporan praktikum biologi Pertumbuhan dan Perkembangan

Embed Size (px)

Citation preview

BAB 1

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Mungkin bagi orang awam pertumbuhan dan perkembangan adalah

suatu hal yang sama. Tapi, jika di telusuri dari sudut pandang ilmu Biologi,

jelas kedua hal tersebut sangatlah berbeda. Bahkan sangat bertolak belakang

antara satu sama lain. Maka dari itu, sangatlah penting memahami tentang

keduanya secara lebih detail lagi. Karena pertumbuhan dan perkembangan

merupakan proses yang berjalan sejajar dan berdampingan serta pasti akan

dialami oleh setiap makhluk hidup. Dan salah satu cara untuk mempelajari

kedua hal tersebut yaitu, dengan melakukan praktikum. Dalam hal ini

praktikum yang dilakukan yaitu mengamati tanaman kacang hijau. Selain

mengamati proses pertumbuhannya, kita juga dapat mengamati perbedaan-

perbedaan yang timbul jika sampel tanaman tersebut diberi perlakuan yang

berbeda. Serta melihat secara langsung faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut.

B. Rumusan Masalah

Merujuk pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat

diambil adalah sebagai berikut:

Apakah perbedaan dari pertumbuhan dan perkembangan?

Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pertumbuhan

tanaman?

1

C. Maksud dan Tujuan

Untuk mengetahui perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan,

Untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi

pertumbuhan, dan

Untuk mengetahui manfaat dari masing-masing perlakuan yang

diberikan pada tiap sampel tanaman.

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu : 6-14 Agustus 2014

Tempat : Di rumah

2

Bab IITinjauan Pustaka

A. Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman

1. Pertumbuhan

Pertumbuhan sering disebut dengan bertambanya ukuran suatu makhluk

hidup. Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran yang tidak dapat

kembali ke asal (irreversible), yang meliputi pertambahan volume dan

pertambahan massa selain disebabkan oleh pertambahan ukuran sel, juga

dengan pertambahan jumlah sel (united science, Juni 2012).

Pertumbuhan adalah proses pertambahan atau pembesaran sesuatu

kuantiti dengan masa. Diferensiasi adalah Suatu situasi dimana sel-sel

meristematik berkembang menjadi dua atau lebih macam sel/jaringan/organ

tanaman yang secara kualitatif berbeda satu dengan yang lainnya. Merupakan

proses hidup yang menyangkut transformasi sel tertentu ke sel-sel yang lain

menurut spesialisasinya (baik spesialisasi dalam hal proses biokimia, fisiologi,

maupun struktural). Misalnya, pembentukan jaringan xylem dan phloem

Morfogenesis merupakan Proses hidup yang menyangkut interaksi

pertumbuhan dan diferensiasi oleh beberapa sel yang memacu terbentuknya

organ. Misalnya, pembentukan daun, buah,batang bunga akar,batang, bunga.

Sel meristematik adalah sel muda yang masih aktif membelah. (Wikipedia, 9

Maret 2013). Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu :

1. Pertumbuhan Primer

Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer.

Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan

batang. Embrio memiliki 3 bagian penting :

a. Tunas embrionik (calon batang dan daun)

3

b. Akar embrionik (calon akar)

c. Kotiledon (cadangan makanan)

2. Pertumbuhan Sekunder

Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan

kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil,

gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumbuhan.

Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut

kambium vasic atau kambium intravaskuler. Fungsinya adalah membentuk

xilem dan floem primer. Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di

antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis.

Kambium intervasis dan intravasis membentuk lingkaran tahun berbentuk

konsentris. Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit berfungsi

sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara pembentukan

xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit. Ke dalam

membentuk feloderm (sel-sel hidup). Keluar membentuk felem (sel-sel mati)

(RidwanTask, April 2013).

2. Perkembangan

Perkembangan merupakan suatu proses yang pasti dialami setiap

individu, perkembangan ini adalah proses yang bersifat kualitatif yang

berhubungan dengan kematangan seseorang individu yang ditinjau dari

perubahana yang bersifat progretif dan sistematik di dalam diri manusia

(Definisimu, Agustus 2012).

Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis,

progresif, dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir

hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai perubahan-perubahan yang dialami

individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya (Ahmad Sudrajat,

2008).

4

Perkembangan adalah proses yang berlangsung sejak konsepsi, lahir,

dan sesudahnya, di mana badan, otak, kemampuan, dan tingkah laku pada masa

usia dini, anak-anak, dan dewasa menjadi lebih kompleks dan berlanjut dengan

kematangan sepanjang hidup (Dr. Siti Aminah Soepalarto, 2008).

Ciri-ciri perkembangan secara umum yaitu :

Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan berat badan dan organ-

organ tubuh) dalam aspek psikis (matangnya kemampuan berpikir,

mengingat, dan berkreasi),

Terjadinya perubahan dalam proporsi; aspek fisik (Proporsi tubuh anak

berubah sesuai dengan fase perkembangannya), dan aspek psikis

(perubahan imajinasi dan fantasi ke realitas),

Lenyapnya tanda-tanda yang lam; tanda-tanda fisik (lenyapnya kelenjar

thymus/kelenjar anak-anak seiring bertambahnya usia), aspek psikis

(lenyapnya gerak-gerik kanak-kanak dan perilaku impulsif),

Diperolehnya tanda-tanda yang baru; tanda-tanda fisik (pergantian gigi dan

karakter seks pada usia remaja), tanda-tanda psikis (berkembangnya rasa

ingin tahu tentang pengetahuan, moral, interaksi dengan lawan jenis).

3. Perbedaan Antara Pertumbuhan dan Perkembangan

Dari apa yang diterangkan materi di atas, kita dapat mengambil

kesimpulan dari perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan yaitu:

Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran volume, massa suatu makhluk hidup

yang bersifat irreversible dan dapat dihitung dengan angka (kuantitatif) hal ini

disebabkan oleh pertambahan jumlah dan ukuran sel. Sedangakan

Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan yang tidak dapat dihitung

dengan angka (kualitatif) yang ditandai dengan kemampuan individu tersebut

untuk dapat bereproduksi atau menghasilkan sel kelamin.

5

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dimulai sejak

perkecambahan biji. Kecambah kemudian berkembang menjadi tumbuhan kecil

yang sempurna. Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di daerah meristematis

(titik tumbuh), yaitu bagian yang mengandung jaringan meristem. Jaringan ini

terletak di ujung batang, ujung akar, dan kambium.

(Siti Munawaroh, Juni 2010)

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan

Perkembangan

1. Faktor Dalam Tubuh Makhluk Hidup (Internal)

a. Gen

Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk

kepada anakannya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya

bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah,

dan sebagainya.

b. Hormon

Hormon merupakan zat yang dihasilkan makhluk hidup yang berfungsi

untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya

sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai

proses dalam tubuh. Hormon pada tumbuhan

Hormon pada tumbuhan sering disebut fitohormon. Beberapa di

antaranya adalah auksin, sitokinin, giberelin, etilen, dan asam absisat.

a) Auksin, berfungsi untuk memacu perpanjangan sel, merangsang

pembentukan bunga, buah, dan mengaktifkan kambium untuk

membentuk sel-sel baru.

6

b) Sitokinin, memacu pembelahan sel serta mempercepat pembentukan

akar dan tunas.

c) Giberelin, merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta

merangsang perkecambahan biji. Pada tumbuhan tertentu, giberelin

dapat menyebabkan munculnya bunga lebih cepat dan tinggi tanaman

melebihi tanaman normal.

d) Etilen, berperan untuk menghambat pemanjangan batang, mempercepat

penuaan buah, dan menyebabkan penuaan daun.

e) Asam absisat berperan dalam proses perontokan daun.

2. Faktor Luar (Eksternal)

Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan

makhluk hidup berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan

yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah

sebagai berikut :

a. Makanan atau Nutrisi

Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi yang digunakan

untuk aktivitas, perumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Kualitas dan

kuantitas makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

makhluk hidup. Zat gizi yang diperlukan manusia dan hewan adalah

karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Sedangkan bagi tumbuhan,

nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air maupun

yang diperoleh dari udara. 

b. Suhu

Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk

menunjang pertumbuhan dan perkembangannya.

Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia yang normal

adalah sekitar 37°C. Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan

baik di pegunungan yang sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas

7

pertumbuhannya menjadi lambat dan tidak menghasilkan bunga yang seindah

sebelumnya.

c. Cahaya

Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk

hidup. Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis.

d. Air 

Air  merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan.

Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak

dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi

kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia dalam sel-sel tubuh tidak akan

terjadi sehingga makhluk hidup tersebut akan mati.

8

BAB III

Metodologi Penelitian

A. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan praktikum ini yaitu:

4 buah mangkuk kecil Kapas Kacang hijau Kardus Alat tulis menulis Air secukupnya

B. Cara Kerja

Cara kerja untuk melakukan praktikum yaitu:

1) Siapkan empat mankuk dan isi dengan kapas yang telah dicelupkan air sebelumnya.

2) Masing-masing mangkuk, isi dengan sepuluh biji kacang hijau. Kacang hijau dibiarkan sedikit tertanam kepermukaan kapas dengan cara sedikit menekan-nekan biji kacang hijau tadi pada kapas basah.

3) Masing-masng mangkuk diberi tanda (label) dengan nomor 1, 2, 3, dan 4.

4) Mangkuk dengan label 1 dan 2 letakkan di tempat yang terkena cahaya matahari dan udara yang sejuk.

5) Sedangkan mangkuk 3 dan 4 letakkan di tempat kardus yang tidak terkena cahaya matahari sedikit pun (gelap).

6) Amati setiap perkembangan atau pertumbuhan disetiap mangkuk dari hari- ke- hari.

7) Dan jangan lupa beri air secara rutin dengan hati-hati menggunakan sendok agar biji kacang hijau tidak kebanjiran.

9

BAB IV

Pembahasan

A. Tabel Pengamatan

Hari

ke-

Tempat terang Tempat gelap

Mangkuk 1 Mangkuk 2 Mangkuk 3 Mangkuk 4Tinggi (cm)

Jumlah daun

Tinggi (cm)

Jumlah daun

Tinggi (cm)

Jumlah daun

Tinggi (cm)

Jumlah daun

1. 0,4 - 0,7 - 1 - 1,2 -2. 1 - 1,2 - 2 - 2,2 -3. 3 1 2 1 4 2 5,5 24. 7,5 2 6,5 2 11 2 12 25. 9,5 2 7 2 14,5 2 15 2

6. 13,5 2 8,5 2 17 2 19,5 27. 15 2 12,9 2 19,5 2 22,5 2

B. Pembahasan

1. Rata-rata tinggi tanaman dan jumlah daun pada mangkuk 1 dan 2 yaitu:

Cawan 1 : rata-rata tinggi 14,38 dan rata-rata jumlah daun 2

Cawan 2 : rata-rata tinggi 11,5 dan rata-rata jumlah daun 2

2. Rata-rata tinggi tanaman dan jumlah daun pada mangkuk 3 dan 4 yaitu:

Cawan 3 : rata-rata tinggi 17,6 dan rata-rata jumlah daun 2

Cawan 4 : rata-rata tinggi 21,9 dan rata-rata jumlah daun 2

3. Pada awal pengamatan, biji berkecambah pada hari ke-dua. Biji yang

telah menyerap air dari kapas akan mengembang dan memecahkan kulit

pembungkusnya sehingga plantula akan nampak. Plantula akan

menyerap makanan yang ada pada kotiledon dan lambat laun akan

menjadi radikula dan tumbuh menjadi daun lembaga dan seterusnya.

4. Pada pertengahan pengamatan, khususnya pada hari ketiga, daun

lembaga mulai nampak serta batang tanaman mulai tumbuh pada setiap

10

mangkuk. Pada mangkuk 1 dan 2 daun lembaga tampak hijau cerah

serta batang yang berwarna hijau kecoklatan. Sedangkan pada mangkuk

3 dan 4 daun lembaga tampak berwarna kekuningan (pucat) serta batang

tinggi dengan warna putih kekuningan.

5. Perbedaan perlakuan terhadap sampel-sampel tanaman mempunyai

fungsi masing-masing.

Sampel tanaman pada mangkuk 1 dan 2 yang diletakkan di

tempat yang terang menghasilkan tanaman yang tampak lebih

segar, hijau, dan kokoh. Hal ini diperngaruhi oleh cahaya

matahari yang merupakan komponen utama dalam proses

fotosintesis, sehingga asupan makanan pun dapat terpenuhi.

Sedangkan tanaman pada mangkuk 3 dan 4 yang diletakkan di

tempat yang gelap menghasilkan tanaman yang tampak lebih

pucat, lebih tinggi, dan juga lemah (diameter batang yang kecil).

Hal inilah yang disebut etiolasi. Yang disebabkan karena

tanaman tidak dapat melakukan fotosintesis sehingga asupan

makanan akan menjadi tidak lancer. Tapi di tempat gelap laju

pertumbuhan tanaman akan lebih cepat karena hormone auksin

(hormon yang berperan dalam pertumbuhan) akan bekerja secara

maksimal sehingga sel-sel tanaman akan memanjang lebih cepat.

11

BAB VSimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Tanaman yang tumbuh di tempat terang akan tumbuh lebih segar, hijau

dan kokoh. Hal ini dipengaruhi oleh faktor cahaya matahari yang memperlancar

proses foto sintesis dalam tumbuhan memperoleh makanannya. Sedangkan

tanaman yang tumbuh di tempat gelap akan mengalami etiolasi dimana

tumbuhan akan tumbuh lebih tinggi, pucat, dan lemah. Hal ini dikarenakan

adanya hormone auksin yang bekerja lebih maksimum karena tidak terhambat

oleh cahaya matahari. Jika terkena cahaya matahari maka hormone auksin akan

hancur atau rusak, itulah sebabnya tanaman yang di tempat terang laju

pertumbuhannya sedikit terhambat.

B. Saran

Setelah melakukan pangamatan ini secara langsung, saran yang dapat

saya ajukan yaitu; jika ingin mendapatkan hasil tanaman yang lebih bagus ada

baiknya mungkin jika perlakuan yang berbeda pada praktikum dapat kita

padukan. Seperti menaruh tanaman di teras rumah ataupun di pekarangan

rumah, sehingga pada siang hari tanaman akan terkena cahaya matahari dan di

malam hari hormone auksin pada tanaman akan bekerja secara maksimal.

Sehingga tanaman yang dihasilkan dapat tinggi, segar, dan kokoh.

12

Daftar Pustaka

Bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor/Pendamping/Praweda/Biologi/

0054%20Bio%202-3a.html

biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan/

definisimu.blogspot.com/2012/08/definidi-perkembangan.html?m=1

https://geo.query.yahoo.com/v1/public/yql?

yhlVer=2&yhlClient=rapid&yhlS=2114733808&yhlCT=2&yhlBTMS=140897

0370106&yhlClientVer=3.18.3&yhlRnd=PWOP46oBbddKUB3h&yhlCompres

sed=o

id.m.wikipedia.org/wiki/biologi_perkembangan

ms.m.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan

unitedsciensce.wordpress.com/ipa-2/bab-1-1pertumbuhan-dan-perkembangan/

13

Lampiran Foto

Foto pengamatan pada hari pertama

Foto pengamatan pada hari ketiga

14

Foto pengamatan pada hari keenam

15