Upload
nita-mardiana
View
60
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
NITA DEWI MARDIANA
XII IPA 7 / 23
SMAN 2 SIDOARJO
TAHUN AJARAN 2013-2014
A. TUJUAN
Menentukan penurunan titik beku larutan suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut.
B. LANDASAN TEORI
Titik beku adalah suhu pada pelarut tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair ke
padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada suhu itu tekanan uap air
sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut
penurunan titik beku (Δ Tf = freezing point depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa
penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi
partikel dalam larutan. Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.
Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan dimana
titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku pelarut murni seperti yang kita
tahu adalah 00C. dengan adanya zat terlarut misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air
maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0oC melainkan akan menjadi lebih rendah di
bawah 0oC itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat
terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, maka akibatnya titik bekunya
berubah (nilai titik beku akan berkurang).
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat
terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat
terlarut).
Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat larutan itu
sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam
larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit
terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion.
Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan
sifat koligatif larutan elektrolit.
Besarnya penurunan titik beku larutan 1 molal disebut penurunan titik beku molal, Kf.
Untuk larutan encer berlaku:
∆Tf = m . Kf ( nonelektrolit ) ∆Tf = m . Kf . i (elektrolit )
ΔTf = ( gram (terlarut)
Mr (terlarut ) x
1000
P (gram pelarut) ) x Kf x {1 + (n-1) α}
Dengan : ΔTf = Penurunan titik beku larutan (°C)
Kf = penurunan titik beku molal (°C/m)
M = Molalitas larutan (M)
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka permasalahan dalam penelitian kimia
mengenai penurunan titik beku larutan ini adalah
Bagaimana cara menentukan penurunan titik beku larutan ?
D. HIPOTESIS
Hipotesis dari penelitian ini adalah larutan urea CO(NH2)2 2M akan memiliki titik beku yang
lebih rendah jika dibandingkan dengan larutan urea CO(NH2)2 1M karena adanya perbedaan
jumlah partikel.
Hal yang sama berlaku pada larutan NaCl, larutan NaCl 2M akan memiliki titik beku
yang lebih rendah dibandingkan dengan larutan NaCl 1M. Adapun aquades memiliki titik beku
yang normal.
E. LANGKAH KERJA
Alat dan Bahan :
a. Air bebas mineral / aqua
b. Larutan urea 1M dan 2M
c. Larutan NaCl 1M dan 2M
d. Es batu
e. Garam kasar
f. Tabung reaksi besar
g. 4 Gelas kimia 80 ml
h. Thermometer
1. Menentukan titik beku pelarut murni.
a. Masukkan aqua 5 ml ke dalam tabung reaksi.
b. Isi gelas kimia plastic dengan es batu dan garam.
c. Dinginkan tabung reaksi dalam gelas kimia.
d. Catat suhu setiap ½ menit sampai air membeku dan suhu tetap.
2. Menentukan titik beku larutan
a. Masukkan 5 ml larutan urea 1M, 2M, larutan NaCl 1M, 2M ke dalam tabung reaksi.
b. Isi gelas kimia plastic dengan es baru dan garam.
c. Dinginkan tabung reaksi dalam gelas kimia.
d. Catat suhu setiap ½ menit sampai air membeku dan suhu tetap.
Variabel Bebas
Variabel bebas pada penelitian mengenai penurunan titik beku larutan ini adalah larutan
dan molaritasnya.
Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian mengenai penurunan titik beku larutan ini adalah
penurunan titik beku.
Variabel Kontrol
Variabel kontrol pada penelitian mengenai penurunan titik beku larutan ini adalah
volume larutan (5ml).
F. DATA PENGAMATAN
Tabel Pengamatan
No Larutan Jumlah Pertikel Titik beku (Tf) percobaan Titik beku (Tf) seharusnya
1. Urea 1M 1 -1˚C -2˚C
2. Urea 2M 2 -4˚C -4˚C
3. NaCl 1M 2 -4˚C -4˚C
4. NaCl 2M 4 -5˚C -8˚C
Pertanyaan :
1. Tentukan penurunan titik beku larutannya!
2. Jika diketahui Kf air = 1,86˚C/m, tentukan jumlah urea dan NaCl yang harus ditambahkan
(Mr urea = 60, Mr NaCl = 58,5)
Jawaban :
1. Penurunan titik beku larutan adalah
a. Urea 1M
∆Tf =Tf pelarut -Tflarutan
= 0 - (-2)
= 2 °C
b. Urea 2M
∆Tf =Tf pelarut -Tflarutan
= 0°C - (-4°C)
= 4 °C
c. NaCl 1M
∆Tf =Tf pelarut -Tflarutan
= 0°C - (-4°C)
= 4 °C
d. NaCl 2M
∆Tf =Tf pelarut -Tflarutan
= 0°C - (-8°C)
= 8 °C
2. Massa urea dan NaCl yang harus ditambahkan adalah
Urea
a. Urea 1M
∆Tf = m . Kf
= gr
b. Urea 2M
c. NaCl 1M
d. NaCl 2M
G. HASIL ANALISIS DATA
Dari hasil pengamatan yang diperoleh mengenai penurunan titik beku, diperoleh titik
beku larutan urea 1M adalah -1˚C sedangkan pada larutan urea 2M diperoleh titik beku -4˚C.
Pada larutan NaCl 1M memiliki titik beku -4˚C dan pada larutan NaCl 2M diperoleh titik beku
sebesar -8˚C. Adapun aquades memiliki titik beku normal, yaitu 0˚C. Hal ini membuktikan
bahwa semakin banyak jumlah partikel zat terlarut yang dilarutkan dalam pelarut, maka
penurunan titik bekunya semakin tinggi pula.
Hal tersebut juga sesuai dengan teri-teori yang sudah dijelaskan, yaitu titik beku adalah
suhu pada saat larutan mulai membeku pada tekanan luar 1 atm. Titik beku normal air adalah
0°C. Jika air murni didinginkan pada suhu 0°C, maka air tersebut akan membeku dan tekanan
uap permukaannya sebesar 1 atm. Tetapi, bila ke dalamnya dilarutkan zat terlarut yang sukar
menguap, maka pada suhu 0°C ternyata belum membeku dan tekanan uap permukaannya lebih
kecil dari 1atm. Supaya larutan membeku tekanan uap permukaannya harus mencapai 1 atm. Hal
ini dapat dicapai bila suhu larutan diturunkan Nilai titik beku larutan masing-masing berbeda.
Misalnya saja air, air meiliki titik beku sebesar 0˚C. Titik beku air tadi tentu berbeda dengan
larutan lainnya.
Hal ini juga sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa larutan dengan konsentrasi
yang lebih tinggi akan memiliki penurunan titik beku yang lebih tinggi pula karena adanya
perbedaan jumlah partikel dalam larutan.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian/percobaan yang telah dilakukan, maka kita dapat mengambil
beberapa kesimpulan yaitu penurunan titik beku larutan tergantung pada jumlah
partikel zat terlarut dan zat pelarut. Semakin banyak partikel zat terlarut yang
dilarutkan dalam zat pelarut, maka penurunan titik bekunya semakin tinggi pula. Hal ini
dikarenakan konsentrasi molalnya juga bertambah sedangkan perubahan titik bekunya sebanding
dengan konsentrasinya dan partikel zat.