Upload
nurahlina08
View
10.119
Download
13
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan siklus hidup lalat buah " Drosophila melanogaster"
Citation preview
1
“TUGAS LAPORAN PRATIKUM”
MATA KULIAH GENETIKA
PENGAMATAN SIKLUS HIDUP
Lalat Buah (Drosophila melanogaster)
Nama : NUR AHLINA
NPM : 201141500 133
Kelas : R 4 B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TEKNIK MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2013
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu pokok pembahasan di dalam ilmu biologi adalah genetika dan
evolusi yang dimana selain mempelajari teori tentang genetika dan evolusi kita juga
mempelajari praktikumnya. Yang dimana dalam satu unit praktikum genetika dan
evolusi adalah mengamati siklus hidup lalat buah (Drosophila melanogaster).
Drosophila melanogaster merupakan objek yang sering digunakan dalam
penelitian Genetika karena mudah dikembangbiakkan dan juga mudah didapatkan di
alam bebas.
Drosophila melanogaster biasanya ditemukan pada buah-buahan yang sudah
ranum. Hal ini dikarenakan makanan lalat buah adalah jamur yang tumbuh pada buah.
Biasanya dalam melakukan pengamatan tentang Drosophila melanogaster
dibuat sebuah medium untuk pemeliharaan Drosophila tersebut. Sehingga
memudahkan melakukan pengamatan tentang lalat buah khususnya mengenai siklus
lalat buah. Karena tanpa suatu medium, setiap fase pada siklus hidup Drosophila
melanogaster sulit diamati.
Siklus hidup Drosophila melanogaster relatif singkat. Hanya sekitar 2 minggu.
Siklus hidupnya dimulai dari telur, satu hari kemudian menjadi larva dan pada tahap
larva mengalami empat kali pergantian kulit (instar), tiga hari kemudian larva akan
menjadi pupa. Setelah delapan hingga sebelas hari, pupa akan berubah menjadi
imago. Imago inilah yang disebut lalat buah dewasa. Beberapa waktu kemudian
imago akan bertelur kembali. Siklus hidup Drosophila melanogaster disebut
metamorposis sempurna.
Berdasarkan uraian di atas maka diadakan sebuah percobaan untuk mengamati
siklus hidup Drosophila melanogaster. Mengamati setiap fase hidup Drosophila
melanogaster lebih mendetail. Serta perbedaan antara Drosophila melanogaster
jantan dan betina.
B.Tujuan
Mengetahui tahapan-tahapan dalam siklus hidup Drosophila sp.
Mengetahui lama dari tiap tahapan dalam siklus hidup Drosophila sp.
3
Membedakan lalat jantan dan lalat betina berdasarkan struktur tubuh dan ciri-ciri
morfologi Drosophila sp.
C.Manfaat
Mahasiswa dapat membedakan antara Drosophila melanogaster jantan dengan betina.
Mahasiswa mengetahui tahap-tahap siklus Drosophila melanogaster.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Taksonomi Drosophila melanogaster
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Drosophilidae
Genus : Drosophila
Species : Drosophila melanogaster
Drosophila melanogaster adalah jenis serangga bersayap yang masuk ke dalam ordo
Diptera, (bangsa lalat).
Spesies ini umumnya dikenal sebagai lalat buah dalam pustaka-pustaka biologi
eksperimental (walaupun banyak jenis lalat-lalat buah lainnya) dan merupakan organisme
model yang paling banyak digunakan dalam penelitian genetika, fisiologi, dan evolusi sejarah
kehidupan. D. melanogaster populer karena sangat mudah berbiak (hanya memerlukan waktu
dua minggu untuk menyelesaikan seluruh daur kehidupannya), mudah pemeliharaannya, serta
memiliki banyak variasi fenotipe yang relatif mudah diamati.
Lalat buah mempunyai empat stadium metamorfosis, yaitu telur, larva, pupa, dan
imago (Anonim , 2008).
5
Telur lalat buah berbentuk bulat panjang, berwarna putih, dan diletakkan
berkelompok 2-15 butir pada buah-buah yang agak tersembunyi atau tidak terkena sinar
matahari langsung, serta pada buah yang agak lunak dan permukaannya agak kasar. Seekor
lalat buah betina dapat meletakkan telur 1--40 butir/hari, dengan jumlah 1.200 -1.500 butir
(Anonim a, 2008). Telur lalat buah berukuran sekitar 0,5 mm. pada ujuang anteriornya,
terdapat sebuah lubang yang disebut ―micropyle‖ dan dibatasi oleh dua sampai empat buah
tonjolan yang memanjang berbetuk sendok. Telur tersebut dibuahi di dalam tubuh dan
sperma masuk melalui ―micropyle‖. Telur yang baru dikeluarkan, pada umunya sudah
memasuki tahap blastula atau tahap lebih lanjut apabila proses peneluran terganggu. Telur
tersebut mengalami perkembangan selama kurang lebih 24 jam dan menetas menjadi larva
(Hartati, 2008).
Drosophila melalui tiga tahapan larva, dimana larva makan, tumbuh, dan larva
berganti kulit (terkelupas lapisan luarnya yang keras) (Campbell, 2003). Larva berwarna
putih keruh, berbentuk bulat panjang dengan salah satu ujungnya runcing. Larva hidup dan
berkembang dalam daging buah selama 6 - 9 hari, menyebabkan buah menjadi busuk.
Apabila larva sudah dewasa, kemudian akan keluar dari buah dan memasuki stadium pupa
tepat di bawah permukaan tanah. Pupa berwarna kecoklatan, berbentuk oval dengan panjang
5 mm (Anonim , 2008).
Pupa (kepompong) berbentuk oval, warna kecoklatan, dan panjangnya 5 mm. Masa
pupa adalah 4—10 hari dan setelah itu keluarlah serangga dewasa (imago) lalat buah. Imago
lalat buah rata-rata berukuran 0,7mm x 0,3mm dan terdiri atas kepala, toraks dada, dan
abdomen. Toraks terdiri atas 3 ruas; berwarna oranye, merah kecoklatan, coklat, atau hitam
dan memiliki sepasang sayap. Pada B. dorsalis complex, biasanya terdapat dua garis
membujur dan sepasang sayap transparan (Anonim , 2008).
Berikut adalah ciri-ciri umum Drosophila melanogaster dewasa (Miller, 2000):
1. Tubuhnya terbagi menjadi tiga segmen yaitu, kepala, thorax, dan abdomen.
2. Seperti lalat lainnya, Drosophila melanogaster memiliki satu pasang sayap
transparan yang berpangkal dari thorax bagian tengah.
3. Drosophila melanogaster memiliki tiga pasang kaki yang bersegmen.
4. Drosophila melanogaster berwarna coklat dengan panjang 3 mm dan lebar 2 mm.
5. Drosophila melanogaster memiliki sepasang mata majemuk berwarna merah
dengan tiga buah mata tunggal berada di antara sepasang mata majemuk.
6. Pada bagian kepala terdapat sepasang antena yang masing-masing terbagi menjadi
enam segmen, segmen ke-6 berbentuk seperti semacam sungut disebut arista.
6
7. Terdapat garis-garis hitam pada dorsal abdomen.
Perbedaan Drosophila melanogaster Jantan dan betina
JANTAN ♂ BETINA ♀
Ukuran tubuh lebih kecil Ukuran tubuh lebih besar
Sayap lebih pendek Sayap lebih panjang
Ujung abdomen lebih tumpul dan
berwarna lebih hitam
Ujung abdomen runcing dan berwarna
lebih coklat
Mempunyai sisir kelamin (comb sex) pa
da kaki belakang
Tidak mempunyai sisir kelamin
Drosophila melanogaster dewasa memiliki kapasitas reproduksi yang besar. Seekor
Drosophila melanogaster betina dapat menghasilkan ±3000 keturunan dan sekor Drosophila
melanogaster jantan dapat menjadi parental dari ±10000 keturunan. Drosophila melanogaster
betina mempunyai organ penyimpan sperma yang memungkinkan Drosophila melanogaster
betina menghasilkan beberapa ratus telur setelah sekali perkawinan (Hartwell et al, 2004).
Siklus Hidup Drosophila melanogaster
Seperti kupu-kupu dan banyak insekta lainnya, Drosophila melanogaster mengalami
metamorfosis sempurna, yang berarti siklus hidupnya terdiri dari fase telur, larva, pupa, dan
7
imago atau Drosophila melanogaster dewasa. Tahapan larva masih dibagi lagi menjadi larvar
instar 1, larva instar 2, dan larva instar 3 (Geiger, 2002).
Setelah menetas larva akan mengalami 3 tahapan yaitu, larva instar 1, larva instar 2, dan larva
instar 3. Larva instar 1 muncul setelah telur menetas, selanjutnya larva instar 1 akan berubah
menjadi larva instar 2 sehari kemudian, dan setelah 2 hari larva instar 2 berkembang menjadi
larva instar 3. Larva akan terus makan hingga ukurannya membesar . Kecepatan makan dan
geraknya akan bertambah seiring dengan perkembangan larva. Selama makan, larva akan
membuat saluran-saluran pada medium. Aktivitas membuat saluran pada medium dapat
dijadikan indikator apakah larva tumbuh dan berkembang dengan baik (Demerec et al, 1996).
Larva makan dengan mulut yang terdapat pada bagian ventral segmen kepala dan bernapas
menggunakan spirakel anterior. Pada tahap akhir larva, larva instar 3 akan mencapai panjang
4,5 mm. Tubuh larva terdiri dari 12 segmen: 1 segmen kepala, 3 segmen thorax, dan 8
segmen abdomen. Karena tubuhnya yang transparan beberapa organ dalam larva dapat
dilihat. Lemak tubuh larva, usus yang terpilin, gonad (organ seks) dan tabung Malpighian
kuning merupakan organ-organ yang dapat dilihat. Gonad pada Drosophila melanogaster
jantan lebih besar dari pada gonad pada Drosophila melanogaster betina, sehingga kelamin
larva Drosophila melanogaster dapat dikenali (Shorrocks, 1972).
8
Sebelum pupasi, larva instar 3 akan meninggalkan medium dan merayap pada bagian yang
kering, biasanya pada dinding botol atau pada kertas tissue yang disediakan. Larva kemudian
akan membentuk tanduk pupal (pupal horns), pergerakannya berkurang, dan mulai berdiam
menyerupai penampilan pupa. Kulit terakhir larva, yang juga akan menjadi kulit pupa, akan
mengeras dan menggelap. Setelah ±3,5 jam pupa akan sepenuhnya terpigmentasi (Shorrocks,
1972). Drosophila melanogaster dewasa atau imago muncul dari puparium melalui
operculum. Operculum terletak pada bagian dorsal permukaan cangkang pupa. Ketika imago
mendorong operculum, lapisan operculum pecah. Tubuh imago muda berukuran lebih kecil
berwarna lebih terang dan memiliki sayap yang belum terentang. Dalam beberapa jam, tubuh
imago akan menggelap dan membulat dan sayapnya akan merentang (Shorrocks, 1972).
Waktu yang dibutuhkan Drosophila melanogaster untuk melengkapi siklus hidupnya sangat
dipengaruhi oleh suhu. Berikut adalah waktu yang dibutuhkan Drosophila melanogaster
untuk melengkapi siklus hidupnya pada suhu 20o C dan 250 C (Demerecet al, 1996):
Pemeliharaaan dan Perbanyakan Lalat Buah
Menurut Zainudin (2012), faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada siklus hidup
Drosophila melanogaster diantaranya sebagai berikut:
1. Suhu Lingkungan
Drosophila melanogaster mengalami siklus selama 8-11 hari dalam kondisi ideal. Kondisi
ideal yang dimaksud adalah suhu sekitar 25-28°C. Pada suhu ini lalat akan mengalami satu
putaran siklus secara optimal. Sedangkan pada suhu rendah atau sekitar 18oC, waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan siklus hidupnya relatif lebih lama dan lambat yaitu sekitar
18-20 hari. Pada suhu 30°C, lalat dewasa yang tumbuh akan steril.
2. Ketersediaan Media Makanan
Jumlah telur Drosophila melanogaster yang dikeluarkan akan menurun apabila kekurangan
makanan. Lalat buah dewasa yang kekurangan makanan akan menghasilkan larva berukuran
kecil. Larva ini mampu membentuk pupa berukuran kecil, namun sering kali gagal
berkembang menjadi individu dewasa. Beberapa dapat menjadi dewasa yang hanya dapat
menghasilkan sedikit telur. Viabilitas dari telur-telur ini juga dipengaruhi oleh jenis dan
jumlah makanan yang dimakan oleh larva betina (Shorrocks, 1972).
3. Tingkat Kepadatan Botol Pemeliharaan
Botol medium sebaiknya diisi dengan medium buah yang cukup dan tidak terlalu padat.
Selain itu, lalat buah yang dikembangbiakan di dalam botol pun sebaiknya tidak terlalu
9
banyak, cukup beberapa pasang saja. Pada Drosophila melanogaster dengan kondisi ideal
dimana tersedia cukup ruang (tidak terlalu padat) individu dewasa dapat hidup sampai kurang
lebih 40 hari. Namun apabila kondisi botol medium terlalu padat akan menyebabkan
menurunnya produksi telur dan meningkatnya jumlah kematian pada individu dewasa.
4. Intensitas Cahaya
Drosophila melanogaster lebih menyukai cahaya remang-remang dan akan mengalami
pertumbuhan yang lambat selama berada di tempat yang gelap.
Persilangan lalat Buah
Pergaan hasil percobaan Mendel secara sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan lalat
buah. Syarat untuk membuat persilangan antara dua lalat yang memiliki satu atau lebih
perbedaan fenotip adalah lalat betina harus belum pernah dikawin oleh pejantan yang tidak
dikehendaki. Hal ini disebabkan lalat betina dapat menyimpan sperma dalllalm spermatheca
dalam waktu yang cukup lama. Berdasarkan kenyataan tersebut terlebih dahulu harus
dilakukan isolasi virgin dengan cara sebagai berikut:
1. Biakan lalat buah yang sudah dibius harus dibersihkan dari lalat dewasa imigo sehingga
tersisa pupa-pupa saja.
2. Setelah 8 jam, semua lalat yang baru menetas dari pupa dikeluarkan untuk dipilih yang
berjenis kelamin betina. Biasanya sekitar 8-10 jam dari pupa lalat belum kawin, sehingga
lalat betina yang diperoleh sebelum jangka waktu tersebut dijamin masih virgin.
3. Cara lain untuk mendapatkan lalat betina virgin adalah dengan melakukan isolasi pupa.
Pupa jantan dapat dikenali dengan adanya sisir kelamin (sex comb) pada tarsal kedua kaki
depannya. Tanda ini terlihat jelas pada kepompong umur 3 hari, karena pigmentasi rambut
sikat (bristle) baru terjadi satu hari sebelum keluar dari kepompong.
Cara isolasi ini memerlukan ketelitian yang sangat baik. Umur lalat jantan tidak masalah,
karena jantan dari segala umur dapat digunakan untuk persilangan.
10
BAB III
METODE PRATIKUM
A. Alat dan bahan
Alat :
1. media botol selai
2. Karet
3. Plastik
4. Lup
5. Jarum
6. Kamera
7. Kertas saring
8. Gelas kimia
9. Kaca objek
10. Mikroskop
11. Pipet tetes
Bahan :
1. Pisang
2. Alkohol
3. Aquades
4. Biakan Lalat buah ( Drosophila melanogaster)
5. Medium pemeliharaan Drosophila melanogaster
B. Prosedur kerja
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaaan
2. Letakkan kertas saring kedalam botol selai , lalu masukkan pisang kedalam botol,
Masukkan Drosophila melanogaster kedalam botol selai , pada percobaan ini kami
memasukkan 21 ekor lalat buah.
3. Kemudian tutup permukaan botol selai tadi dengan plastik ikatlah dengan gelang
karet kemudian lubangi kecil-kecil permukaan botol selai tadi dengan jarum.
4. Amati dan catat perubahan yang terjadi selama 12 hari .
11
5. Setelah mengamati perkembangan siklus hidup lalat buah, lalu bawa ke laboratorium
untuk diamati dengan menngunakan mikroskop .
6. Siapkan gelas kimia yang berisi kapas yang sudah diberi oleh alkohol.
7. Buka plastik penutup botol selai yang berisi lalat buah .
8. Lalu cepat masukkan tutup botol selai kedalam gelas kimia.
9. Ini bertujuan untuk membius lalat agar mudah ditangkap dan diamati.
10. Diamkan selama 30-45 detik. Apabila kurang maka lalat akan segera bangun kembali
dan jika lebih dari 2 menit maka sebagian besar akan mati.
11. Lalu letakkan lalat dewasa, pupa dan larva, kedalam gelas kaca.
12. Lalu amati perbedaan lalat buah jantan dan betina dibawah mikroskop.
13. Amati juga bentuk larva dan pupa dibawah mikroskop.
C. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Kamis, 30 Mei 2013
Pukul : 08.00 WIB – Selesai
Tempat : Laboratorium Biologi
Fakultas Tekhnik Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Indraprasta PGRI
Jakarta
D. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan dari praktikum ini adalah
Tabel pengamatan perkembanagan siklus hidup Drosophila melanogaster
No. Hari & Tanggal Jam lalat
dewasa
larva
pupa
Keterangan
1. Minggu,19 Mei
2013
13.00
WIB
21 0 0 21 ekor lalat buah
Dimasukkan kedalam
media percobaan
2. Senin, 20 Mei
2013
17.00
WIB
19 0 0 2 ekor lalat mati, jumlah
lalat dewasa tersisa 19
ekor,
Larva dan pupa belum ada.
12
3. Selasa, 21 Mei
2013
18.45
WIB
18 1 0 Jumlah lalat dewasa ada
18 ekor, muncul 1 buah
larva . pupa belum
muncul.
4. Rabu, 22 Mei
2013
09.10
WIB
16 8 3 Jumlah lalat dewasa 16
ekor, larva berjumlah 8
buah dan mucul 3 larva.
5. Kamis, 23 Mei
2013
16.00
WIB
13 13 5 Jumlah lalat dewasa 13
ekor karena 2 ekor mati,
larva bertambah 5 ekor
dan pupa bertambah 2.
6. Jumat, 24 Mei
2013
19.00
WIB
17 19 8 Lalat dewasa bertambah 4
ekor, larva bertambah 6
buah,
Dan pupa bertambah 3
buah.
7. Sabtu, 25 Mei
2014
19.40
WIB
22 23 16 Lalat dewasa bertambah 5
ekor, larva bertambah 4
buah dan pupa bertambah
8 buah.
8. Minggu, 26 Mei
2013
09.15
WIB
28 29 25 Lalat dewasa bejumlah 28
ekor, larva berjumlah 29 ,
pupa berjumlah 29
didalam botol.
9. Senin, 27 Mei
2013
14.10
WIB
33 36 29 Lalat dewasa bertambah 5
ekor, Larva berjumlah 36.
Pupa bertambah 4
menjadi 29.
10. Selasa, 28 Mei
2013
15.10
WIB
39 44 32 Lalat dewasa berjumlah 39
ekor, larva 44 buah . dan
pupa 32.
11. Rabu, 29 Mei 10.10 44 27 20 Lalat dewasa berjumlah 44
13
2013 WIB ekor. Larva 27 dan pupa
20 buah.
12. Kamis , 30 Mei
2013
08.30
WIB
68 0 18 Pengamatan terakhir ini
dilakukan di
Laboratorium.
Total lalat dewasa 68 ekor.
Tidak ada larva dalam
botol dikarenakan larva
sudah berkembang
menjadi pupa. Dan jumlah
pupa 18 buah.
E. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan 12 hari. Lalat buah (Drosophila melanogaster)
yang dimasukkan dalam medium. Sekitar 2 hari setelah penanaman, Drosophila
melanogaster bertelur dan menempelkan telurnya pada dinding botol medium dan pada
serbe namun itu tidak teramati. Telur tersebut berwarna putih dan bentuknya bulat
panjang. Satu hari berikutnya telur itu menetas menjadi larva yang bentuknya lonjong
bersegmen dan berwarna putih kekuningan dimana salah satu ujungnya runcing. Dua hari
berikutnya larvanya menhilang atau mati. Akibat kematian larva ini mungkin suhu dari
tempat medium ataukah karena medium sudah mulai bau busuk karena sudah lama. Lama
dari medium ini dikarenakan telah dilakukun penanaman sebanyak dua kali. Namun
sebenarnya masih ada siklus selanjutnya yang tidak teramati.
Dibawah ini menurut Chintianeu Restu Alumni Al-Huda ( UIN SGD Bandung, Jurusan
Biologi, 2011) siklus hidup lalat buahsebagai berikut:
Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur – larva
instar I – larva instar II – larva instar III – pupa – imago. Perkembangan dimulai segera
setelah terjadi fertilisasi, yang terdiri dari dua periode. Pertama, periode embrionik di
dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini
terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-
berhenti untuk makan.
Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur dan disebut perkembangan
postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan imago (fase seksual
14
dengan perkembangan pada sayap). Formasi lainnya pada perkembangan secara seksual
terjadi pada saat dewasa.
Telur Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya diletakkan di
permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua setelah menjadi lalat
dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur perhari
dan mungkin maksimum 400-500 buah dalam 10 hari. Telur Drosophila dilapisi oleh dua
lapisan, yaitu satu selaput vitellin tipis yang mengelilingi sitoplasma dan suatu selaput
tipis tapi kuat (Khorion) di bagian luar dan di anteriornya terdapat dua tangkai.tipis.
Korion mempunyai kulit bagian luar yang keras dari telur tersebut.
Larva Drosophila berwarna putih, bersegmen, berbentuk seperti cacing, dan menggali
dengan mulut berwarna hitam di dekat kepala. Untuk pernafasan pada trakea, terdapat
sepasang spirakel yang keduanya berada pada ujung anterior dan posterior.
Saat kutikula tidak lunak lagi, larva muda secara periodik berganti kulit untuk mencapai
ukuran dewasa. Kutikula lama dibuang dan integumen baru diperluas dengan kecepatan
makan yang tinggi. Selama periode pergantian kulit, larva disebut instar. Instar pertama
adalah larva sesudah menetas sampai pergantian kulit pertama. Dan indikasi instar adalah
ukuran larva dan jumlah gigi pada mulut hitamnya. Sesudah pergantian kulit yang kedua,
larva (instar ketiga) makan hingga siap untuk membentuk pupa. Pada tahap terakhir, larva
instar ketiga merayap ke atas permukaan medium makanan ke tempat yang kering dan
berhenti bergerak. Dan jika dapat diringkas, pada Drosophila, destruksi sel-sel larva
terjadi pada prose pergantian kulit (molting) yang berlangsung empat kali dengan tiga
stadia instar : dari larva instar 1 ke instar II, dari larva instar II ke instar III, dari instar III
ke pupa, dan dari pupa ke imago.
Selama makan, larva membuat saluran-saluran di dalam medium, dan jika terdapat
banyak saluran maka pertumbuhan biakan dapat dikatakan berlangsung baik. Larva yang
dewasa biasanya merayap naik pada dinding botol atau pada kertas tissue dalam botol.
Dan disini larva akan melekatkan diri pada tempat kering dengan cairan seperti lem yang
dihasilkan oleh kelenjar ludah dan kemudian membentuk pupa.
Saat larva Drosophila membentuk cangkang pupa, tubuhnya memendek, kutikula menjadi
keras dan berpigmen, tanpa kepala dan sayap disebut larva instar 4. Formasi pupa
ditandai dengan pembentukan kepala, bantalan sayap, dan kaki. Puparium (bentuk terluar
pupa) menggunakan kutikula pada instar ketiga. Pada stadium pupa ini, larva dalam
keadaan tidak aktif, dan dalam keadaan ini, larva berganti menjadi lalat dewasa.
15
Struktur dewasa tampak jelas selama periode pupa pada bagian kecil jaringan dorman
yang sama seperti pada tahap embrio. Pembatasan jaringan preadult (sebelum dewasa)
disebut anlagen. Fungsi utama dari pupa adalah untuk perkembangan luar dari anlagen ke
bentuk dewasa.
Dewasa pada Drosophila melanogaster dalam satu siklus hidupnya berusia sekitar 9 hari.
Setelah keluar dari pupa, lalat buah warnanya masih pucat dan sayapnya belum
terbentang. Sementara itu, lalat betina akan kawin setelah berumur 8 jam dan akan
menyimpan sperma dalam jumlah yang sangat banyak dari lalat buah jantan.
Pada ujung anterior terdapat mikrophyle, tempat spermatozoa masuk ke dalam telur.
Walaupun banyak sperma yang masuk ke dalam mikrophyle tapi hanya satu yang dapat
berfertilisasi dengan pronuleus betina dan yang lainnya segera berabsorpsi dalam
perkembangan jaringan embrio.
16
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa :
Media dibuat sebagai sumber nutrisi dan pendukung hidup Drosophila sp
Tingkah laku lalat didalam gelas lebih sering berada diatas karena mendekati
sumber udara
Keadaan media mempengaruhi keadaan lalat didalam gelas.
Pada tata cara penanganan lalat Drosophila sp harus mengikuti proses dari
pembuatan media yang baik dan langkah penangkapan yang benar.
Drosophila sp banyak terdapat buah-buahan yang sudah matang/masak bahkan
dibuah-buahan yang sudah busuk
Lalat buah dapat menyelesaikan siklus hidupnya ± 12 hari.
Drosophila melanogaster memiliki 4 fase dalam siklus hidupnya yaitu telur, larva,
pupa dan imago.
Perbedaan Drosophila melanogaster jantan dan betina ialah:
1. Ukuran tubuh Drosophila melanogaster betina lebih besar dari Drosophila
melanogaster jantan.
2. Segmen pada abdomen Drosophila melanogaster betina berjumlah 5
sedangkan pada jantan berjumlah 7.
3. Ada bintik hitam pada Drosophila melanogaster jantan sedangkan pada
betina tidak ada.
4. Ujung abdomen Drosophila melanogaster betina lebih tumpul sedangkan
pada jantan lebih runcing.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Drosophila_melanogaster
http://natureisalam.blogspot.com/2013/02/siklus-hidup-drosophila-sp.html
http://hasanpalopo.blogspot.com/2012/11/pengamatan-siklus-hidup-lalat-buah.html
http://irhamlone24.blogspot.com/2012/11/identifikasi-lalat-buah-drosophila_13.html
18
LAMPIRAN
Persiapan alat dan media pembiakan lalat buah
Amati setiap perkembangannya
19
Catatan hasil perkembangan lalat buah
20
Proses Pembiusan lalat buah dengan menggunakan gelas kimia berisi kapas yang sudah diberi
alkohol.