60
PROGRAM SARJANA MENDIDIK DI DAERAH TERDEPAN, TERLUAR, DAN TERTINGGAL (SM-3T) Laporan Akhir Tahun Oleh : VARIZAL AMIR, S.Pd KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) 2012

Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

Citation preview

Page 1: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

PROGRAM SARJANA MENDIDIK

DI DAERAH TERDEPAN, TERLUAR, DAN TERTINGGAL (SM-3T)

Laporan Akhir Tahun

Oleh :

VARIZAL AMIR, S.Pd

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)

2012

Page 2: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN LAPORAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Peserta : Varizal Amir, S.Pd

Bidang Ilmu : Bimbingan dan Konseling

LPTK Penyelenggara : UM (Universitas Negeri Malang)

Daerah Sasaran : Satarmese Barat, Manggarai

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa laporan tengah tahun ”Program Sarjana Mendidik

di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T)”, yang saya tulis ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau

pikiran orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan laporan ini hasil jiplakan, maka

saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Narang, 07 Oktober 2012

Yang membuat pernyataan,

Varizal Amir, S.Pd

Page 3: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

i

Halaman Pengesahan

Laporan kegiatan “Maju Bersama Mencerdasakan Indonesia” melalui program

Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T) disahkan

pada:

Hari : .............................................

Tanggal : ..............................................

Tempat : 1. SMP Negeri 7 Satarmese

2. Kecamatan Satarmese Barat

Peserta SM-3T

Varizal Amir, S. Pd

Mengetahui,

……………, …………………… ………….., ……………….

Camat Satarmese Barat Kepala SMPN 7 Satarmese,

Drs. Karolus Jun Aleksius S. Ombol, S.Pd

NIP.19650216 199303 1 008 NIP. 19650413 200501 1 008

Page 4: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

hanya dengan rahmat dan hidayah-Nya semata penulis dapat menyelesaikan

laporan kegiatan yang berjudul “Program Sarjana Mendidik di Daerah

Terdepan, Terluar, Dan Tertinggal (SM-3T)”.

Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas dari

Program “Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, Dan

Tertinggal (SM-3T)”. Namun, tanpa adanya bantuan serta motivasi dari berbagai

pihak, laporan ini tidak akan bisa terselesaikan. Sehingga, pada kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Edy Sutadji, M.Pd, selaku ketua pelaksana SM-3T LPTK Universitas

Negeri Malang yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam

pelaksanaan program ini

2. Panitia-panitia penyelenggara SM-3T LPTK Universitas Negeri Malang

yang tidak saya sebutkan satu persatu, terimakaih atas pantauan dan

monitoring selama saya ada di Manggarai

3. Bpk/ Ibu dosen BK Universitas Negeri Malang dan teman-teman

pendidikan BK offering C yang telah memberikan dukungan dan motivasi,

semoga kalian mengikuti jejak saya

4. Bapak dan Ibuku , serta kakakku, dan adikku yang dengan tulus ikhlas

memberikan do’a dan motivasi terus menerus dalam pelaksanaan program

SM-3T ini

5. Dini Prihartini, terimakasih atas motivasi dan bantuannya sehingga saya

merasa betah mengikuti program ini

6. Bayu, Hendra, Riska, Irsyad, Elvis, Virgin, Nurkamin, Niken, Iyan,

Cahyo, Imam, dan yang tak bisa aku sebutkan satu persatu, kalian adalah

teman terbaikku.

Page 5: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

iii

Penulis menyadari bahwa laporan yang tersusun ini masih jauh dari

sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu,

kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Akhirnya, penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat

bagi seluruh pembaca pada umumnya, dan semoga segala bantuan dan bimbingan

yang telah diberikan mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Penulis

Page 6: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

iv

Motto

”HIDUP ADALAH PERJUANGAN”

Page 7: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

v

Daftar Isi

Halaman Pengesahan .................................................................................... i

Kata Pengantar .............................................................................................. ii

Motto ............................................................................................................. iv

Daftar Isi......................................................................................................... v

Daftar Tabel .................................................................................................. vii

Daftar Gambar ................................................................................................ viii

Daftar Lampiran........................................................................................... ix

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Pengertian ........................................................................................... 2

C. Tujuan… ............................................................................................. 2

D. Ruang Lingkup SM-3T ...................................................................... 2

E. Landasan Yuridis ............................................................................... 3

F. Waktu Pelaksanaan ............................................................................. 4

Bab II Kondisi Objejktif Daerah Sasaran

A. Kondisi Geografis .............................................................................. 8

B. Kondisi Demografis ........................................................................... 18

C. Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya ................................................ 19

D. Kondisi Pendidikan ............................................................................ 21

Bab III Program Kerja

A. Bidang Kependidikan .......................................................................... 30

B. Bidang Kemasyarakatan ...................................................................... 34

Bab IV Pelaksanaan

A. Bidang Kependidikan .......................................................................... 37

B. Bidang Kemasyarakatan ...................................................................... 40

C. Faktor Pendukung ................................................................................ 43

Page 8: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

vi

D. Kendala Yang Dihadapi ...................................................................... 43

E. Solusi Yang Ditempuh ......................................................................... 44

F. Nilai-Nilai Positif yang dapat dipetik (Lesson Learn) ......................... 45

Bab V Penutup

A. Kesimpulan ......................................................................................... 47

B. Saran/Rekomendasi ............................................................................. 47

Page 9: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1.1 Jadwal Pelaksanaan Program SM-3T

tahun 2011-2012……………………………….…. 4

Tabel 2.1 Luas Daerah Nusa Tenggara Timur Menurut

Kabupaten Tahun 2006…………………………… 10

Tabel 2.2 Luas Wilayah NTT berdasarkan kemiringan

Lahan…………………………………………….... 10

Tabel 2.3 Keadaan Iklim di NTT (Nusa Tenggara Timur)…... 12

Tabel 2.4 Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan

Penduduk di Provinsi NTT Tahun 2006…………. 18

Tabel 2.5 Jumlah Guru Bidang Studi dan Jumlah Jam Ajar

Semester II Tahun Ajaran 201-2012 ....................... 22

Tabel 2.6 Jumlah Guru Bidang Studi dan Jumlah Jam Ajar

Semester I Tahun Ajaran 2012-2013...................... 24

Tabel 2.7 Jumlah Siswa Perkelas SMP Negeri 7 Satarmese

Tahun Ajaran 2011-2012........................................ 26

Tabel 2.8 Jumlah Siswa Perkelas SMP Negeri 7 Satarmese

Tahun Ajaran 2012-2013........................................ 27

Tabel 2.9 Data penerimaan siswa baru (PSB)......................... 28

Tabel 2.10 Statistik kelulusan SMP Negeri 7 Satarmese........... 28

Tabel 3.1 Program Kegiatan Bidang Kependidikan

Semester II Tahun Ajaran 2011-2012 .........……… 31

Tabel 3.2 Program Kegiatan Bidang Kependidikan

Semester I Tahun Ajaran 2012-2013....................... 33

Tabel 3.3 Program Kemasyarakatan Semester II

Tahun Ajaran 2011-2013…………………………. 35

Tabel 3.4 Program Kemasyarakatan Semester I

Tahun Ajaran 2012-2013......................................... 35

Page 10: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

viii

DAFTAR GAMBAR

Gamabar Halaman

Gambar 2.1 Peta NTT (Nusa Tenggara Timur)………………… 8

Gambar 2.2 Peta Kabupaten Manggarai………………………… 13

Gambar 2.3 Perjalanan Siswa Menju Sekolah………………….. 17

Gambar 2.4 Perjalanan Siswa Menju Sekolah………………….. 17

Gambar 2.5 Keadaan SMPN 7 Satarmese……………………… 17

Gambar 2.5 Rumah Adat Desa Hilihintir……………………….. 21

Page 11: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I (Semester II Tahun Ajaran 2011/ 2012

Rincian minnggu efektif dan jam tatap muka

Kalender pendidikan tahun ajaran 2011/ 2012

Program kerja bimbingan dan konseling semester II tahun ajaran 2011/

2012

RPBK Kls VII, VIII, dan IX

Daftar Konseli

Lampiran II (Semester I Tahun Ajaran 2012/ 2013

Rencana pekan efektif dan jam tatap muka

Program pendidikan tahun ajaran 2012/ 2013

Silabus dan RPBK Kls VII, VIII, dan Kls IX

Laporan tes kebiasaan belajar

Daftar konseli

Lampiran III Proposal Kegiatan

Lampiran IV Surat Menyurat

Page 12: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan wilayah yang luas dan secara

geografis maupun sosiokultural sangat heterogen, pada beberapa wilayah

peyelenggaraan pendidikan masih terdapat berbagai permasalahan, terutama pada

daerah yang tergolong terdepan, terluar, dan tertinggal (daerah 3T).

Beberapa permasalahan penyelenggaraan pendidikan, utamanya di daerah

3T antara lain adalah permasalahan pendidik, seperti kekurangan jumlah

(Shortage), distribusi tidak seimbang (unbalanced distribution), kualifikasi di

bawah standar (under qualification), kurang kompeten (low competencies), serta

ketidaksesuaian antara kualifikasi pendidikan dengan bidang yang diampu

(mismatched). Permasalahan lain dalam penyelenggaraan pendidikan adalah

angka putus sekolah juga masih relatif tinggi, sementara angka partisipasi sekolah

masih rendah. Sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia

peningkatan mutu pendidikan di daerah 3T perlu dikelola secara khusus dan

sungguh-sungguh, utamanya dalam mengatasi permasalahan-permasalahan

tersebut, agar daerah 3T dapat segera maju bersama sejajar dengan daerah lain.

Hal ini menjadi perhatian khusus Kementerian Pendidikan Nasional, mengingat

daerah 3T memiliki peran strategis dalam memperkokoh ketahanan nasional dan

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional dalam rangka percepatan

pembangunan pendidikan di daerah 3T, adalah Program Maju Bersama

Mencerdaskan Indonesia. Program ini meliputi (1) Program Pendidikan Profesi

Guru Terintegrasi dengan Kewenangan Tambahan (PPGT), (2) Program Sarjana

Mendidik di Daerah 3T (SM-3T), (3) Program Kuliah Kerja Nyata di Daerah 3T-

dan PPGT (KKN-3T PPGT), (4) Program Program Pendidikan Profesi Guru

Terintegrasi Kolaboratif (PPGT Kolaboratif), (5) Program S-1 Kependidikan

dengan Kewenangan Tambahan (S-1 KKT). Program-program tersebut

merupakan jawaban untuk mengatasi berbagai permasalahan pendidikan di daerah

Page 13: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

2

3T. Program SM-3T sebagai salah satu Program Maju Bersama Mencerdaskan

Indonesia ditujukan kepada para Sarjana Pendidikan yang belum bertugas sebagai

guru, untuk ditugaskan selama satu tahun pada daerah 3T. Program SM-3T

dimaksudkan untuk membantu mengatasi kekurangan guru, sekaligus

mempersiapkan calon guru profesional yang tangguh, mandiri, dan memiliki sikap

peduli terhadap sesama, serta memiliki jiwa untuk mencerdaskan anak bangsa,

agar dapat maju bersama mencapai cita-cita luhur seperti yang diamanahkan oleh

para pendiri bangsa Indonesia.

B. Pengertian

Program SM-3T adalah Program Pengabdian Sarjana Pendidikan untuk

berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T selama

satu tahun sebagai penyiapan pendidik profesional yang akan dilanjutkan dengan

Program Pendidikan Profesi Guru.

C. Tujuan

1. Membantu daerah 3T dalam mengatasi permasalahan pendidikan terutama

kekurangan tenaga pendidik.

2. Memberikan pengalaman pengabdian kepada sarjana pendidikan sehingga

terbentuk sikap profesional, cinta tanah air, bela negara, peduli, empati,

terampil memecahkan masalah kependidikan, dan bertanggung jawab

terhadap kemajuan bangsa, serta memiliki jiwa ketahanmalangan dalam

mengembangkan pendidikan pada daerah-daerah tergolong 3T.

3. Menyiapkan calon pendidik yang memiliki jiwa keterpanggilan untuk

mengabdikan dirinya sebagai pendidik profesional pada daerah 3T.

4. Mempersiapkan calon pendidik profesional sebelum mengikuti Program

Pendidikan Profesi Guru (PPG).

D. Ruang Lingkup SM- 3T

1. Melaksanakan tugas pembelajaran pada satuan pendidikan sesuai dengan

bidang keahlian dan tuntutan kondisi setempat.

2. Mendorong kegiatan inovasi pembelajaran di sekolah.

Page 14: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

3

3. Melakukan kegiatan ekstra kurikuler.

4. Membantu tugas-tugas yang terkait dengan manajemen pendidikan di

sekolah.

5. Melakukan pemberdayaan masyarakat untuk mendukung program

pembangunan pendidikan di daerah 3T.

6. Melaksanakan tugas sosial kemasyarakatan.

E. Landasan Yuridis

1. UU Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

4. PP Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.

5. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik

dan Kompetensi Guru.

6. Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik

dan Kompetensi Konselor.

7. Permendiknas Nomor 8 Tahun 2009 tentang Program Pendidikan Profesi

Guru Prajabatan.

8. Permendiknas Nomor 9 Tahun 2010 tentang Program Pendidikan Profesi

Guru bagi Guru Dalam Jabatan.

9. Kepmendiknas Nomor 126/P/2010 tentang Penetapan LPTK Penyelenggara

PPG bagi Guru Dalam Jabatan.

10. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 64/DIKTI/Kep/2011

tentang Penetapan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)

Penyelenggara Rintisan Program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi

(Berkewenangan Ganda).

11. Keputusan Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Nomor 2788/E4.6/2011 tentang Penetapan Lembaga

Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Penyelenggara Sarjana Mendidik

di Daerah 3T (SM-3T).

Page 15: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

4

F. Waktu Pelaksanaan

Program SM-3T merupakan program pengabdian sarjana pendidikan untuk

melaksanakan tugas mendidik selama satu tahun di daerah 3T, dilanjutkan dengan

Program PPG selama satu sampai dua semester di LPTK penyelenggara.

Implementasi Program SM-3T pada tahun 2011, direncanakan dimulai Nopember

2011 sampai dengan Nopember 2012, sedangkan untuk pelaksanaan Program

PPG direncanakan dimulai Januari 2013. Sebelum peserta diberangkatkan ke

daerah sasaran wajib mengikuti serangkaian kegiatan prakondisi yang

dilaksanakan oleh LPTK penyelenggara dengan Pola 120 JP (lebih kurang 12

hari) untuk membekali kesiapan akademik, mental, fisik, dan survival

(ketahanmalangan) mereka.

Tabel 1.1 Jadwal Pelaksanaan Program SM-3T tahun 2011-2012

Pendaftaran 24 Oktober s.d 5 November 2011

Seleksi 7-8 November 2011

Pengumuan dan pemanggilan 22 November 2011

Prakondisi pelaksanaan 25 November-6 Desember 2011

Pemberangkatan ke daerah tujuan 8-13 Desember 2011

Pelaksanaan di daerah sasaran Desember 2011-November 2012

Monitoring dan evaluasi 3 kali kegiatan

Penarikan peserta 30 November 2012

Pelaksanaan Program PPG Januari 2013-November 2013

G. Calon Peserta, LPTK Penyelenggara, dan Daerah Sasaran

1. Calon Peserta

Calon peserta Program SM-3T tahun 2011 ditetapkan dengan persyaratan

sebagai berikut.

1. Lulusan S-1 Kependidikan 4 tahun terakhir (2008, 2009, 2010, 2011) dari

program studi yang terakreditasi, dan memiliki bidang keahlian sesuai dengan

mata pelajaran yang dibutuhkan.

2. IPK minimal 2,75.

3. Berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter.

4. Bebas narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza) yang dibuktikan dengan

surat dari pejabat yang berwenang.

Page 16: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

5

5. Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan surat keterangan dari kepolisian.

6. Belum menikah dan bersedia tidak akan menikah selama mengikuti Program

SM-3T.

7. Memiliki motivasi dan semangat pengabdian yang tinggi.

8. Mampu menyesuaikan diri dengan kondisi masyarakat di daerah sasaran.

9. Diutamakan yang memiliki pengalaman organisasi kemahasiswaan/UKM.

2. LPTK Penyelenggara

Pendaftaran calon peserta dapat dilakukan secara online melalui tautan berikut

1. Universitas Negeri Medan (Unimed)

2. Universitas Negeri Padang (UNP)

3. Universitas Negeri Jakarta (UNJ)

4. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung

5. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)

6. Universitas Negeri Malang (Unnes)

7. Universitas Negera Surabaya (Unesa)

8. Universitas Negeri Malang (UM)

9. Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja

10. Universitas Negeri Makassar (UNM)

11. Universitas Negeri Manado (Unima)

12. Universitas Negeri Gorontalo (UNG)

3. Daerah Sasaran

Daerah Sasaran program ini adalah kabupaten yang termasuk kategori

daerah 3T di empat provinsi, yaitu Provinsi Aceh, NTT, Sulawesi Utara, dan

Provinsi Papua. Kabupaten yang ditetapkan sebagai sasaran Program SM-3T

adalah kabupaten yang telah memberikan respon terhadap Program Maju Bersama

Mencerdaskan Indonesia.

I. Provinsi Aceh

1. Kabupaten Simeulue

2. Kabupaten Aceh Singkil

3. Kabupaten Aceh Selatan

Page 17: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

6

4. Kabupaten Aceh Timur

5. Kabupaten Aceh Besar

6. Kabupaten Aceh Barat

7. Kabupaten Gayo Lues

8. Kabupaten Pidie Jaya

II. Nusa Tenggara Timur

1. Kabupaten Sumba Timur

2. Kabupaten Kupang

3. Kabupaten Alor

4. Kabupaten Lembata

5. Kabupaten Flores Timut

6. Kabupaten Ende

7. Kabupaten Ngada

8. Kabupaten Manggarai

9. Kabupaten Rote Ndao

10. Kabupaten Manggarai Timur

III. Sulawesi Utara: Kabupaten Talaud

IV. Papua:

1. Kabupaten Asmat

2. Kabupaten Biak Numfor

3. Kabupaten Boven Digoel

4. Kabupaten Deiyai

5. Kabupaten Dogiyai

6. Kabupaten Intan Jaya

7. Kabupaten Jayapura

8. Kabupaten Jayawijaya

9. Kabupaten Keerom

10. Kabupaten Kepulauan Yapen

11. Kabupaten Lanny Jaya

12. Kabupaten Mamberamo Raya

13. Kabupaten Mamberamo Tengah

14. Kabupaten Mappi

Page 18: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

7

15. Kabupaten Merauke

16. Kabupaten Mimika

17. Kabupaten Nabire

18. Kabupaten Nduga

19. Kabupaten Paniai

20. Kabupaten Pegunungan Bintang

21. Kabupaten Puncak

22. Kabupaten Puncak Jaya

23. Kabupaten Sarmi

24. Kabupaten Supiori

25. Kabupaten Tolikara

26. Kabupaten Waropen

27. Kabupaten Yahukimo

28. Kabupaten Yalimo

29. Kota Jayapura

V. Papua Barat:

1. Kabupaten Fakfak

2. Kabupaten Kaimana

3. Kabupaten Manokwari

4. Kabupaten Maybrat

5. Kabupaten Raja Ampat

6. Kabupaten Sorong

7. Kabupaten Sorong Selatan

8. Kabupaten Tambrauw

9. Kabupaten Teluk Bintuni

10. Kabupaten Teluk Wondama

11. Kota Sorong

Di luar daerah tersebut di atas dimungkinkan untuk menjadi daerah

sasaran Program ini sepanjang memenuhi persyaratan sebagai daerah 3T.

Page 19: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

8

BAB II

KONDISI OBJEKTIF DAERAH SASARAN

Selama bertugas peserta SM-3T tidak terlepas dari pengaruh lingkungan

sekitar. Lingkungan sangat berpengaruh besar terhadap kelancaran menjalankan

tugas di daerah sasaran. Berikut ini dijelaskan kondisi objektif daerah sasaran

yang terbagi menjadi 2 (dua) hal yaitu 1) Kondisi Umum dan 2) Kondisi Sekolah.

Daerah sasaran yang dimaksud yaitu SMPN 7 Satarmese yang terletak di Desa

Hilir Hintir Kecamatan Satarmese Barat Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa

Tenggara Timur. Berikut ini dijelaskan kondisi objektif daerah sasaran:

A. Kondisi Geografis

1. Kondisi Geografis Provinsi NTT (Nusa Tenggara Timur)

Kondisi geografis Provinsi NTT (Nusa Tenggara Timur) terletak pada

posisi 80-

120 Lintang Selatan dan 118

0-125

0 Bujur Timur. Luas wilayah

daratan 47.349,9 km2 dan luas wilayah perairan ± 200.000 km

2 diluar

perairan Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI).

Gambar 2.1 Peta NTT (Nusa Tenggara Timur)

Secara geografis, batas-batas wilayah Nusa Tenggara Timur, di

sebelah utara berbatasan dengan Laut Flores, sebelah selatan dengan Samudra

Indonesia, sebelah timur dengan bekas Provinsi Timor Timur dan di sebelah

barat dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Provinsi Nusa Tenggara Timur

Page 20: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

9

berbatasan langsung dengan 2 (dua) Negara yaitu Timor Leste dan Australia,

oleh karena itu ada 4 (empat) pulau terluar yaitu Pulau Batek, Pulau Dana

Sabu, Pulau Ndana Rote dan Pulau Manggudu. Provinsi Nusa Tenggara

Timur merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari 674 pulau, 473 pulau

diantaranya sudah mempunyai nama dan sisanya sampai saat ini belum

mempunyai nama. Di Provinsi Nusa Tenggara Timur terdapat tiga pulau

besar yaitu Flores, Sumba dan Timor, selebihnya adalah pulau-pulau kecil

yang letaknya tersebar, komoditas yang dimiliki sangat terbatas dan sangat

dipengaruhi oleh iklim.

Sistem perhubungan yang belum memadai mengakibatkan masih

adanya keterisolasian, baik fisik, ekonomi maupun sosial. Permasalahan-

permasalahan yang masih sering terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur

antara lain masalah kemiskinan, bencana alam, kelaparan dan serangan hama.

Wilayah NTT beriklim kering. Musim kemarau lebih panjang, yaitu ± 8 bulan

(April sampai dengan Nopember), sedangkan musim hujan hanya 4 bulan

(Desember sampai dengan Maret). Curah hujan tertinggi di wilayah Flores

bagian barat, Sumba bagian barat dan Timor bagian tengah (2000-3000 mm/

thn). Suhu udara rata-rata 27,60ºC. Selain kering topografi Nusa Tenggara

Timur juga terdiri dari bukit dan gunung. Namun yang membanggakan

Provinsi ini memiliki hamparan perairan yang sangat luas dan juga kekayaan

biota laut yang sangat menjanjikan.

Kondisi geografi sebagaimana yang digambarkan di atas, ternyata

menimbulkan high cost economy dan social cost dalam kegiatan

pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan di daerah.

Karenanya setiap kebijakan publik yang diambil dibutuhkan kearifan lokal,

kesepakatan etis yang disesuaikan dengan kebiasaan-kebiasaan masyarakat,

tingkah laku masyarakat dan keinginan masyarakat. Berikut ini disajikan

secara rinci luas wilayah menurut Kabupaten/Kota pada tabel 1 yaitu sebagai

berikut:

Page 21: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

10

Tabel 2.1 Luas Daerah Nusa Tenggara Timur Menurut Kabupaten

Tahun 2006

No Kabupaten Luas Daerah

1 Kupang 5.898,26

2 Timor Tengah Selatan 3.947,00

3 Timor Tengah Utara 2.669,66

4 Belu 2.445,57

5 Alor 2.864,60

6 Flores Timur 1.812,85

7 Sikka 1.731,92

8 Ende 2.046,62

9 Ngada 3.037,88

10 Manggarai 4.188,90

11 Sumba Timur 7.000,50

12 Sumba Barat 4.051,92

13 Kota Kupang 160,34

14 Lembata 1.266,38

15 Rote Ndao 1.280,00

16 Manggarai Barat 1.280,00

17 Sumba Tengah 1.868,74

18 Sumba Barat Daya 1.445,32

19 Negekeo 1.386,63

20 Manggarai Timur 2.642,93

NTT 51.759,64

(Sumber:http://nttprov.go.id/provntt/index.php?option=com_content&task=view&

id=9&Itemid=5)

Topografi daerah Nusa Tenggara Timur dapat digambarkan dengan

melihat data sebagai berikut:

Tabel 2.2 Luas Wilayah NTT berdasarkan kemiringan Lahan

Kemiringan Lahan Luas (Ha)

Datar (0-2%) 458.821

Bergelombang (2-15%) 748.602

Curam (15-40%) 1.724.010

Sangat Curam(>40%) 1.803.558

Sumber : Database Profil Daerah NTT

Lebih dari 2/3 wilayah Nusa Tenggara Timur tergolong daerah curam

dan sangat curam. Hal ini juga nampak dalam konsentrasi penduduk dan

sentra ekonomi masyrakat, sehingga walaupun secara rata-rata luas wilayah

terhadap jumlah penduduk sebenarnya cukup besar, namun dengan kondisi

Page 22: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

11

topografi wilayah yang ada, penduduk cenderung terkonsentrasi pada daerah-

daerah tertentu dalam wilayah NTT.

Ciri topografi wilayah NTT ini juga menyebabkan daerah ini rawan

bencana longsoran dan banjir terutama di Flores, dan Timor. Ketika musim

hujan tiba, walaupun musim hujan di NTT hanya berkisar rata-rata 4 bulan,

namun yang terjadi tiap tahun adalah bencana longsoran dan berdampak pada

putusnya jalur transportasi darat akibat longsoran. Bencana Banjir dan

Longsoran ini yang hampir tiap tahun menjadi permasalahan yang dihadapi

pemerintah Provinsi NTT, terutama ketika musim hujan tiba.

Provinsi Nusa Tenggara Timur juga merupakan daerah dengan jumlah

Gunung Api yang cukup banyak yakni 11 Gunung Berapi. Diantara 11

gunung berapi ini beberapanya masih tergolong gunung api aktif, seperti

gunung api Lewo Tobi (Laki-laki dan perempuan), Gunung Iya, juga Gunung

Egon yang beberapa waktu lalu menunjukkan aktivitasnya.

Tipologi

Provinsi Nusa Tenggara Timur tergolong beriklim kering, yang

antara lain ditandai dengan jumlah curah hujan yang sedikit, dan tidak terbagi

merata. Selain itu pada daerah dengan iklim kering ditandai dengan luasnya

padang rumput.

Pada Bulan Juni – September arus angin yang berasal dari Australia

dan tidak banyak mengandung uap air sehingga mengakibatkan musim

kemarau. Sebaliknya pada Bulan Desember–Maret arus angin banyak

mengandung uap iar yang berasal dari Asia dan Samudera Pasifik sehingga

terjadi musim hujan.

Minimnya curah hujan di NTT dipengaruhi oleh posisi NTT yang dekat

dengan Australia, dimana arus angin yang banyak mengandung uap air dari

Asia dan Samudera Pasifik ketika sampai di wilayah NTT kandungan uap

airnya sudah berkurang, akibatnya hari hujan di NTT berkurang. Keadaan ini

menjadikan NTT sebagai wilayah kering dimana hanya 4 bulan (Januari s/d

Maret dan Desember) yang keadaannya relatif basah dan 8 bulan lainnya

relatif kering.

Page 23: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

12

Tabel 2.3 Keadaan Iklim di NTT (Nusa Tenggara Timur)

Keadaan Iklim Rata-Rata

Suhu (ºC) 26,7

Kelembaban Udara (%) 77,3

Curah hujan (mm/th) 265,9

Kecepatan Angin (Knot) 3,6

Sumber : Data Base Profil NTT

Di Provinsi Nusa Tenggara Timur hanya sedikit lahan dimanfaatkan

untuk hutan maupun persawahan. Lahan yang rusak (tanah tandus dan yang

ditelantarkan) serta padang rumput mencapai 2.391.688 Ha, melebihi lahan

persawahan atau hutan. Hal ini disebabkan oleh keadaan iklim dan

kemiringan lahan yang ada di NTT seperti yang telah digambarkan di atas.

Sebenarnya keadaan tanah pada daerah yang banyak ditumbuhi rumput

seperti di NTT mempunyai humus tanah yang cukup tinggi, namun karena

iklimnya yang kering dan curah hujan yang kecil menyebabkan proses

pelapukan batuan berjalan lambat, dan akibatnya lapisan regolitnya tipis.

Keadaan ini ditambah lagi dengan keadaan kemiringan lahannya yang curam

menyebabkan mudahnya terjadi longsoran atau erosi, yang mengikis lapisan

tanah subur karena kaya akan humus tanah. Untuk itu di wilayah NTT hanya

sebagian kecil lahan yang dapat dimanfaatkan untuk persawahan.

Keadaan topografi daerah NTT (Nusa Tenggara Timur) dapat dibagi

atas 5 bagian besar, yaitu :

1. Agak berombak dengan kemiringan 3-16%

2. Agak bergelombang dengan kemiringan 17-26%

3. Bergelombang dengan kemiringan 27-50%

4. Berbukuti-bukit bergunung dengan kemiringan lebih besar dari 50%

5. Dataran banjir dengan kemiringan 0-30%.

Keadaan topografi demikian mempunyai pengaruh pula terhadap

pola kehidupan penduduk, antara lain pola pemukiman digunung-gunung,

sehingga terdapat variasi adat dan tipologi kehidupan yang sangat besar

antara daerah satu dengan daerah yang lain.

Page 24: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

13

2. Kondisi Geografis Kabupaten Manggarai

Kabupaten Manggarai merupakan salah satu dari 16 Kabupaten/Kota

yang terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Secara geografis wilayah

Kabupaten Manggarai terletak diantara 80

LU-80.30 LS dan 119, 30

0 -12, 30

0

BT. Terletak di bagian barat pulau Flores, dengan batas-batas wilayah sebagai

berikut:

1. Sebelah Barat dengan Kabupaten Manggarai Barat,

2. Sebelah Utara dengan Laut Flores,

3. Sebelah Timur dengan Kabupaten Ngada, dan

4. Sebelah Selatan dengan Laut Sawu.

Luas wilayah Kabupaten Manggarai ialah 4.188,9 Km2. Secara

administratif, Kabupaten Manggarai terbagi menjadi 12 Kecamatan, 227

Desa dan 27 Kelurahan. Pusat pemerintahan kabupaten di Kota Ruteng-

Kecamatan Langke Rembong. Tahun 2004 jumlah penduduk mencapai

sebanyak 484.015 jiwa dan 103.861 KK, dan Tingkat Kepadatan penduduk

sebesar 115,55 jiwa/Km2.

Gambar 2.2 Peta Kabupaten Manggarai (Sumber:http://www.manggarai.go.id/index.php?option=content&task=view&id=2

1&Itemid=39)

Page 25: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

14

3. Kondisi Geografis Desa Hilirhintir

Kondisi desa tempat bertugas yaitu di Desa Hilirhintir Kecamatan

Satarmese Barat. Desa Hilirhintir merupakan gabungan atau peleburan dari

tiga desa gaya lama, dimana ketiga desa itu adalah desa Mukute’e, desa

Narang dan desa Nio. Setiap desa atau kampung kecil yaitu memiliki

pemimpin masing-masing.

a. Desa Mukute’e mencakup: kampung Lelit, Pulang, dan kampung

Mukute’e yang dipimpin oleh Alex Gabuk. Beliau memimpin desa kecil

ini hingga tahun 1956, kemudian dilanjutkan oleh Laurensius Tamat, serta

yang menjabat sebagai sekretaris umum yakni Dominikus Hel. Yang

menjabat sebagai wakil dari desa/kampung Lelit adalah Atung, sedangkan

desa Mukute’e mencakup Pulang diwakili oleh Geno

b. Desa Narang: meliputi kampung Narang dan Reda dengan kepala desanya

Katut, wakil kepala desa yaitu Mbi dan sekretaris desanya Mateus Dola

c. Desa Nio: mencakup Kampung Nio dengan kepala desanya adalah Dorteus

Hoal, wakilnya Toa dan sekretaris tidak ada.

Melalui Musyawarah Besar (MUBES) Desa pada tahun 1969, yang

mengacu pada permintaan pemerintah daerah tingkat II Kabupaten Manggarai

agar membentuk pemerintah gaya baru, maka MUBES yang dipimpin oleh

Lorens Tamat menghasilkan kesepakatan bahwa ketiga desa/kampung kecil

itu melebur menjadi satu desa saja, yakni desa Hilirhintir yang sekarang ini.

Melalui demokrasi langsung, maka terpilihlah kepala desa yang pertama

memimpin desa Hilirhintir yaitu bapak Mikael Kampung dengan Wakil

terpilih Lorens Tamat dan Sekretaris Frans Kema’u. Seiring waktu berjalan,

pada penghujung tahun 1969 terjadi skorsing atas Mikael Kampung oleh

Kepala Daerah dan ditunjuk Lorens Tamat untuk menjadi Kepala Desa

sampai tahun 1973. Melalui pemilihan langsungpada tahun 1973, maka

terpilihlah Lorens Tamat sebagai kepala desa Hilirhintir Kedua dan wakil

kepala desanya Rafael Darus serta sekretaris desanya Maksi Rasung. Lorens

Tamat memimpin desa Hilirhintir hingga tahun 1978. Kemudian pada akhir

tahun 1978 diadakan pemilihan langsung dan terpilihlah kepala desa yang

ketiga yaitu Philipus Ndarut dan wakil kepala desanya Daniel Maju serta

Page 26: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

15

sekretatris desanya Tomas Kuru. Mereka memimpin desa Hilirhintir hingga

tahun 1987.

Pada pemilihan langsung akhir tahun 1987 terpilih kepala desa

keempat Daniel Maju dan yang menjabat sebagai sekretaris desa yaitu

Thomas Kuru. Mereka menjabat hingga tahun 1997. Kemudian pemilihan

langsung tahun 1997, terpilih kepala desa kelima Wilhemus Durman dan

sekretaris desanya Marselus Hadin hingga tahun 2007 dan pada periode 2008-

2013 yang menjabat sebagai kepala desa hilirhintir yaitu Anastasius Dato,

A.Md dengan Sekretaris desanya Marselus Hadin.

Batas Wilayah Desa Hilirhintir meliputi: sebelah timur berbatasan

dengan Desa Golo Ropong dan Desa TaI yang dipisahkan oleh kali Wae Mau

dan Kali Wae Mese, sebelah barat berbatasan langsung dengan Desa Terong

yang dipisahkan oleh Kali Wae Maras, sebelah utara berbatasan langsung

dengan Manggarai Barat yang dipisahkan oleh Hutan Negara, dan sebelah

selatan berbatasan dengan Laut Sawu. Untuk luas wilayah administrasi desa

Hilirhintir terdiri dari Dusun Nio, Dusun Mukute’e, Dusun Rotok, Dusun

Narang, Dusun Narang, Dusun Lelit, Dusun Reda, dan Dusun Golo Jambu

dengan jumlah RT ada 29 RT dan 10 RW.

Keadaan topografi desa Hilirhintir secara umum adalah merupakan

daerah rata dan sedikit berbukit. Dalam hal ini banyak tetangga kampung

yang sampai sekarang terisolasi/belum bisa dimasuki kendaraan baik roda dua

maupun roda empat misalnya kampung lelit dan kampung pulang serta

kampung ganggu yang sementara kampung tersebut di atas merupakan

wilayah kantong ekonomi dengan komoditi di dalamnya adalah kopi,vanili,

cengkeh maupun sumber sayuran bergizi dan lebih penting dari semua itu

adalah sumber mata air minum bersih maupun sumber air irigasi, tetapi

sayangnya belum dimaksimalkan penggunaannya karena masih terisolir. Desa

Hilirhintir memiliki hampir 20 anak kampung dengan variasi jumlah

penduduk maupun komoditi andalan yang bervariasi manakala masih belum

maksimal karena belum dibuka jalan antara dusun atau kampung yaitu

diantaranya adalah sebagai berikut:

Page 27: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

16

a) Jalan antara kampung pongpahar menuju kampung nela serta jalan tani ke

lempa lajang maupun ke kembok

b) Jalan antara kampung redang menuju keli lintas luar belum dibuka.

c) Jalan gang nio menuju tuang dan keli

d) Jalan lintas luar kampung rotok dari perkuburan menuju bendung wae mau

II

e) Jalan reda menuju ganggu belum dibuka, dari ganggu menuju kampung

pulang terus menuju bendung ke wae mau I

f) Jalan dari wata menuju lelit lintas luar, dari liu lintas wae reko menuju

cangkar

g) Jalan pintas dari SMP N 7 Satarmese menuju soso terus ke SMA N 1

Satarmese belum dibuka

h) Dari mboung ke daleng belum dibuka

i) Jalan lintas luar jalan tani dari ikong golodopo menuju Liang Woang.

Desa Hilirhintir sebagai ibukota Satarmese Barat tentu merupakan

wilayah yang sangat strategis sebagai barometer pembangunan baik sumber

daya manusia maupun sumber daya alam dituntut maksimal, dimana untuk

mencapai semua itu desa Hilithintir harus dimekarkan menjadi 4 wilayah

namun keterbatasan dana daerah membuat desa Hilirhintir terpaksa

mengajukan mekar satu, itu berarti tidak menolong banyak dari aspek

efisiensi pembangunan di segala bidang. Dengan demikian, desa Hilirhintir ke

depan tetap mengajukan mekar sebagai program yang sangat mendesak.

d. Kondisi Geografis SMP Negeri 7 Satarmese

Sedangkan keadaan topografi di sekolah tempat bertugas yaitu SMP

Negeri 7 Satarmese merupakan daerah yang rata dan sedikit berbukit juga

karena terletak di atas hutan.

Rute perjalanan menuju SMP Negeri 7 Satarmese yang terletak di

desa Hilirhintir Kecamatan Satarmese Barat dari Kabupaten Manggarai

(Ruteng) yaitu dari Ruteng menggunakan kendaraan Bis Kayu (OTO) jurusan

Narang kemudian turun di Kelli (di kontrakan). Untuk menuju sekolah dari

Page 28: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

17

Kelli kemudian harus berjalan melewati sungai, bukit dan hutan dimana dapat

ditempuh kira-kira 45menit.

Gambar 2.3 Perjalanan Siswa Menju Sekolah

Gambar 2.4 Perjalanan Siswa Menju Sekolah

Gambar 2.5 Keadaan SMPN 7 Satarmese

Page 29: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

18

B. Kondisi Demografis

Demografis dapat diartikan dan proses penduduk di suatu wilayah.

Struktur penduduk meliputi jumlah persebaran dan komposisi penduduk.

Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah karena disebabkan oleh proses

demografi yakni kelahiran, kematian dan juga adanya migrasi penduduk.

1. Kondisi Demografis NTT (termasuk Manggarai)

Jumlah penduduk Nusa Tenggara Timur pada tahun 2007

4.448.873 jiwa, terdiri dari laki-laki 2.234.452 jiwa dan perempuan

2.214.421 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk 1,79 % pertahun dan tingkat

kepadatan 91,98 jiwa per km2. Kabupaten yang paling banyak

penduduknya adalah Kabupaten Manggarai dengan jumlah penduduk

504.163 jiwa, disusul Kabupaten Sumba Barat dengan jumlah penduduk

419.308 jiwa, sedangkan Kabupaten yang paling sedikit penduduknya

adalah Kabupaten Lembata dengan jumlah penduduk 104.440 jiwa.

Perkembangan Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan

Penduduk di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2006 dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Tabel 2.4 Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk

di Provinsi NTT Tahun 2006

No Kab / Kota Jumlah

Penduduk

Luas Wilayah

(Km2)

Kepadatan

Penduduk

1. Sumba Barat 409.851 4.051,92 101,15

2. Sumba Timur 217.454 7.000,50 31,06

3. Kupang 362.790 5.898,26 61,51

4. Timor Tengah Selatan 412.353 3.947,00 104,47

5. Timor Tengah Utara 209.037 2.669,66 78,30

6. Belu 394.810 2.445,57 161,44

7. Alor 177.009 2.864,60 61,79

8. Flores Timur 225.268 1.812,85 124,26

9. Sikka 275.936 1.731,92 159,32

10. Ende 237.555 2.046,62 116,07

Page 30: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

19

11. Ngada 250.305 3.037,88 82,39

12. Manggarai 495.136 4.188,90 118,20

13. Lembata 102.344 1.266,38 80,82

14. Rote Ndao 110.617 1.280,00 86,42

15. Manggarai Barat 195.532 2.947,50 66,34

16. Kota Kupang 279.124 160,34 1.740,83

J u m l a h 4.355.121 47.349,90 91,98

Sumber : BPS Provinsi NTT Tahun 2007

2. Kondisi Demografis Desa Hilirhintir

a. Jumlah Penduduk

Jumlah Penduduk desa Hilirhintir keadaan sampai dengan tahun 2010

sebanyak 1012 KK atau dengan jumlah jiwa sebanyak 5351 jiwa.

b. Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk desa hilirhintir keadaan sampai dengan 2010 adalah

laki-laki sebanyak 2714 jiwa dan perempuan sebanyak 2637 jiwa.

c. Sebaran Penduduk

Sebaran penduduk perdusun sampai tahun 2010 adalah Dusun Nio

sebanyak 728 jiwa, Dusun Mukute’e sebanyak 1592 jiwa, Dusun Rotok

sebanyak 764 jiwa, Dusun Narang sebanyak 961 jiwa, Dusun Lelit

sebanyak 584 jiwa, Dusun Reda sebanyak 257 jiwa dan Dusun Golo

Jambu sebanyak 465 jiwa.

C. Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya Desa Hilirhintir

1. Keadaan sosial

Tingkat kesejahteraan masyarakat Desa Hilirhintir secara

sepintas tergambar dari keadaan keseharian mereka dalam memenuhi

kebutuhan hidup layak yang tergambar sesuai dengan 14 variabel

kemiskinan yakni dari aspek perumahan, pekerjaan maka kami

golongkan dalam tiga kategori yaitu:

a) Kategori ekonomi keluarga mampu, artinya bisa memenuhi

kebutuhan hidup layak yang baik di tingkat desa, mempunyai mata

Page 31: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

20

pencaharian tetap, rumah permanen, sebagai petani yang

mempunyai lahan luas dan hasil yang produktif

b) Kategori ekonomi keluarga sedang, artinya bisa memenuhi

kebutuhan hidup layak yang cukup di tingkat desa, mempunyai

rumah semi permanen, sebagai petani yang punya lahan pertanian

cukup dengan hasil bisa mencukupi kebutuhan keluarga

c) Kategori ekonomi keluarga miskin, kelompok ini tidak bisa

memenuhi kebutuhan hidup layak, mempunyai rumah darurat

(Atap seng, lantai tanah)

d) Tidak mempunyai lahan pertanian yang cukup untuk memenuhi

kebutuhan hidup layak.

2. Keadaan ekonomi

Mata pencaharian masyarakat desa hilirhintir adalah mayoritas

bertani sawah. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan keseharian para kepala

keluarga (KK) dalam mencari nafkah, dimana kelompok terbesar adalah

petani sawah = 656 KK, nelayan = 63 KK, PNS = 226 KK, Pengusaha

= 67 KK, sementara beternak dan tanaman perdagangan hanya berupa

usaha sampingan.

Potensi Unggulan Desa

a) Pertanian Pangan

Jenis tanaman pangan yang dapat dikembangkan di desa Hilihintir

adalah tanaman padi untuk perswahan dan kacang-kacangan, jagung

serta umbi-umbian.

b) Perkebunan

Luas areal beberapa komoditi sekitar 211 ha dengan hasil komoditi

yang terbesar adalah kemiri, coklat dam mente.

c) Peternakan

Jumlah kepemilikan hewan ternak oleh penduduk desa Hilihintir

adalah 480 KK dengan jenis hewan ternak sebagai berikut: babi

3.017 ekor, sapi 467 ekor, kambing 311 ekor dan kerbau 269 ekor.

Page 32: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

21

3. Keadaan budaya

Kehidupan adat istiadat masyarakat desa Hilirhintir terpelihara

dengan sangat bagus yang terlihat dari rutinitas ritual adat tahunan

yang merupakan potensi yang belum maksimal karena rumah adat dan

pembinaan belum memadai.

Gambar 2.6 Rumah Adat Desa Hilihintir

D. Kondisi Pendidikan

1. Pendidikan Desa Hilirhintir

Desa Hilirhintir mempunyai banyak sarana pendidikan sebagai

potensi yang sangat strategis yaitu: memiliki 5 Sekolah Dasar, PAUD, satu

sekolah menengah pertama dan satu sekolah menengah atas, namun

kapasitas gedung tidak memadai diantaranya tidak memiliki ruang guru,

ruang rapat, perpustakaan aupun kekurangan tenaga pengajar.

Rendahnya tingkat pendidikan terlihat dari latar belakang

pendidikan masyarakatnya dijelaskan sebagai berikut:

a. Tidak tamat SD sebanyak 1735 orang (termasuk yang belum/ tidak

sekolah)

b. Pendidikan PAUD sebanyak 33 orang

c. Tamat SD sebanyak 1658 orang

d. Tamat SMP sebanyak 962 orang

e. Tamat SMA sebanyak 749 orang

f. Tamat Perguruan Tinggi sebanyak 214 orang.

Page 33: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

22

2. Kondisi Pendidikan SMP Negeri 7 Satarmese

a. Profil Sekolah

Nama Sekolah : SMP Negeri 7 Satarmese

No Statistik : 201241117088

Tahun Berdiri : 2008

Propinsi : Nusa Tenggara Timur

Pemeritah Kota/ Kabupaten : Manggarai

Kecamatan : Satarmese Barat

Desa/ Kelurahan : Hilihintir

Jalan dan Nomor :

Status Sekolah : Negeri

Bangunan Sekolah : Milik sendiri

Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi dan siang

b. Jumlah tenaga guru:

SMP Negeri 7 Starmese bediri tahun 2008, dengan rincian tenaga

guru sebagai berikut:

Lampiran : SK Pembagian Tugas Mengajar dan Tugas Tambahan

Nomor : 148/I.24.29/SMPN.7/VIII/2011

Tanggal : 20 Juli 2011

Berikut ini adalah tabel jumlah guru bidang studi dan jumlah jam

ajar di SMP Negeri 7 Satarmese.

Tabel 2.5 Jumlah Guru Bidang Studi dan Jumlah Jam Ajar di SMP Negeri

7 Satarmese Semester II Tahun Ajaran 2011-1012

No Nama Guru Tugas

Tambahan Mengajar Kelas Jam

Total

Jam

01

Aleksius, S. Ombol, S.Pd

NIP 19670415200312 1

007

Kepala

Sekolah

PPKN

Sejarah

IX A,B,C

IX A,B,C

6

6 12

02 Marselina M. Tulus, S. Sos

NIP 198005 26003 2 007

Bendahara

Komite

PPKN

PPKN

SBD

VIII A,B,C,D

VII A,B,C,D

IX A,B,C

8

8

6 22

Page 34: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

23

03 Merlinda Bian, S.Pd

NIP 198601092010012037

Wali Kelas

IX A

Agama

SBD

TIK

IX A,B,C

VIII A,B,C,D

VIII A,B,C,D

6

8

8 22

04 Herman Habu, S.Fil

Koordinator

Guru BK

Wali Kelas

VIIA

Agama

Agama

VII A,B,C,D,E

VIII A,B,C,D

10

8 18

05 Adrianus N.Lirik, S.Fil

NIP 1982052920093 1 005

Wakil

Kepala

Sekolah

B. Indonesia IX A,B,C 15 15

06 Yohanes Satem, S.PD Wali Kelas

VIII C

B. Indonesia

Sosiologi

VIII A,B,C,D

IX A,B,C

20

6 26

07 Skolastika A. Daulus, S.Pd

NIP 1986

Kepala

Perpustakaa

n

B.Indonesia VII A,B,C,D,E 25 25

08 Sebastianus Lampur, S.Pd

NIP 1986

Wali Kelas

IX B B.Inggris

IX A,B,C

VIII D,

15

5 20

09 Perimus Jehaur, S.s KAUR

Kurikulum B. Inggris VII A, B, C, D

20 20

10 Gregorius Ngganggung,

S.Pd

Wali Kelas

VIII A

B. Inggris

B. Inggris

VIII A, B, C ,

VII E

15

5 20

11

Maria D. Maila, S.Pd

NIP 19791209 201001 2

023

KAUR

Sarana

Prasarana

Fisika

Fisika

Kimia

VII A, B ,C, D

VIII A, B, C, D

VII A, B

8

8

4 20

12

Skolastika Irma, S.Pd

NIP 19800528 200903 2

007

Bendahara

BOS Fisika VII A, B, C, D, E 10 10

13 Veronicus C.A Littik, S.Pd

NIP 1986

Wali Kelas

VIII D

Biologi

Biologi

TIK

IX A, B, C

VIII A, B, C, D

IX A, B, C

6

8

6 20

14 Niken Eka Priyani, S.Pd Kimia

TIK

VII A, B, C, D, E

VII A, B, C, D, E

10

10 20

15 Dorothea Lija, S.Pd Wali Kelas

VII C

Ekonomi

SBD

VII A, B, C, D, E

VII A, B, C, D, E

10

10 20

16 Fransiskus Jumiadin, S.E KAUR

Kesiswaan

Ekonomi

Ekonomi

Geografi

VII A, B, C

VIII A, B, C, D

IX A, B, C

6

8

6 20

17 Bonifasius Herman, S.Fil Wali Kelas

VII E

Sosiologi

Sosiologi

VIII A, B, C, D

VII A, B, C, D, E

8

10 18

18

Felisita Tutu, S.Pd

NIP 19830104 201001 2

026

Wali Kelas

IX C

Matematika

Kimia

IX A, B, C

VIII C, D

15

4 19

19 Yuliana S. Taliana, S.Pd Matematika VII A, B, C 15 15

20 Aloysius Banggur, S.Pd Wali Kelas

VII D Matematika VII D, E

10 10

Page 35: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

24

21 Silvester Sutardi, S.Tp KAUR

Humas

M. Pertanian

M. Pertanian

M. Pertanian

VII A, B, C, D, E

VIII A, B, C, D

IX A, B, C

10

8

6 24

22 Arkadius Bampur, S.E Wali Kelas

VII B

PENJASKES

PENJASKES

PENJASKES

VII A, B, C, D, E

VIII A, B, C, D

IX A, B,C

10

8

6 24

23 Dini Prihartini, S.Pd Sejarah

Sejarah

VII A, B, C, D, E

VIII A, B, C, D

10

8 18

24 M. Irsyadul I.N, S.Pd Geografi

Geografi

VII A, B, C, D, E

VIII A, B, C, D

10

8 18

25 Varizal Amir, S.Pd

BK

BK

BK

VII A, B, C, D, E

VIII A, B, C, D

IX A, B, C

5

4

3 12

26 Yosef K. Rahman, S.Pd Wali Kelas

VIIIB Matematika VIII A, B, C, D

20 20

27 Marieta Oliva Lestari, S.Pd Biologi VII A, B, C, D, E 10 10

Berdasarkan tabel di atas bisa dilihat bahwa jumlah guru PNS

sebanyak 9 orang, guru komite sebanyak 14 orang, dan guru SM-3T

sebanyak 4 orang. Dengan jumlah guru sebanyak 27, masih sangat

kurang bila dilihat dari jumlah siswa dan ada beberapa matapelajaran

yang belum diajarkan di SMP Negeri 7, sehingga guru bidang studi

merangkap untuk mengajar bidang studi lain.

Tabel 2.6 Jumlah Guru Bidang Studi dan Jumlah Jam Ajar di SMP Negeri 7

Satarmese Semester I Tahun Ajaran 2012-2013

No Nama Guru Tugas

Tambahan Mengajar Kelas Jam

Total

Jam

01

Aleksius, S. Ombol, S.Pd

NIP 19670415200312 1

007

Kepala

Sekolah

PPKN

Sejarah

IX A,B,C

IX A,B,C

6

6 12

02 Marselina M. Tulus, S. Sos

NIP 198005 26003 2 007

Bendahara

Komite

PPKN

PPKN

SBD

VIII A,B,C,D

VII A,B,C,D

IX A,B,C

8

8

6 22

03 Merlinda Bian, S.Pd

NIP 198601092010012037

Wali Kelas

IX A

Agama

SBD

TIK

IX A,B,C

VIII A,B,C,D

VIII A,B,C,D

6

8

8 22

04 Herman Habu, S.Fil

Koordinator

Guru BK

Wali Kelas

VIIA

Agama

Agama

VII A,B,C,D,E

VIII A,B,C,D

10

8 18

Page 36: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

25

05 Adrianus N.Lirik, S.Fil

NIP 1982052920093 1 005

Wakil

Kepala

Sekolah

B. Indonesia IX A,B,C 15 15

06 Yohanes Satem, S.PD Wali Kelas

VIII C

B. Indonesia

Sosiologi

VIII A,B,C,D

IX A,B,C

20

6 26

07 Skolastika A. Daulus, S.Pd

NIP 1986

Kepala

Perpustakaa

n

B.Indonesia VII A,B,C,D,E 25 25

08 Sebastianus Lampur, S.Pd

NIP 1986

Wali Kelas

IX B B.Inggris

IX A,B,C

VIII D,

15

5 20

09 Perimus Jehaur, S.s KAUR

Kurikulum B. Inggris VII A, B, C, D

20 20

10 Gregorius Ngganggung,

S.Pd

Wali Kelas

VIII A

B. Inggris

B. Inggris

VIII A, B, C ,

VII E

15

5 20

11

Maria D. Maila, S.Pd

NIP 19791209 201001 2

023

KAUR

Sarana

Prasarana

Fisika

Fisika

Kimia

VII A, B ,C, D

VIII A, B, C, D

VII A, B

8

8

4 20

12

Skolastika Irma, S.Pd

NIP 19800528 200903 2

007

Bendahara

BOS Fisika VII A, B, C, D, E 10 10

13 Veronicus C.A Littik, S.Pd

NIP 1986

Wali Kelas

VIII D

Biologi

Biologi

TIK

IX A, B, C

VIII A, B, C, D

IX A, B, C

6

8

6 20

14 Niken Eka Priyani, S.Pd Kimia

TIK

VII A, B, C, D, E

VII A, B, C, D, E

10

10 20

15 Dorothea Lija, S.Pd Wali Kelas

VII C

Ekonomi

SBD

VII A, B, C, D, E

VII A, B, C, D, E

10

10 20

16 Fransiskus Jumiadin, S.E KAUR

Kesiswaan

Ekonomi

Ekonomi

Geografi

VII A, B, C

VIII A, B, C, D

IX A, B, C

6

8

6 20

17 Bonifasius Herman, S.Fil Wali Kelas

VII E

Sosiologi

Sosiologi

VIII A, B, C, D

VII A, B, C, D, E

8

10 18

18

Felisita Tutu, S.Pd

NIP 19830104 201001 2

026

Wali Kelas

IX C

Matematika

Kimia

IX A, B, C

VIII C, D

15

4 19

19 Yuliana S. Taliana, S.Pd Matematika VII A, B, C 15 15

20 Aloysius Banggur, S.Pd Wali Kelas

VII D Matematika VII D, E

10 10

21 Silvester Sutardi, S.Tp KAUR

Humas

M. Pertanian

M. Pertanian

M. Pertanian

VII A, B, C, D, E

VIII A, B, C, D

IX A, B, C

10

8

6 24

22 Arkadius Bampur, S.E Wali Kelas

VII B

PENJASKES

PENJASKES

PENJASKES

VII A, B, C, D, E

VIII A, B, C, D

IX A, B,C

10

8

6 24

Page 37: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

26

23 Dini Prihartini, S.Pd Sejarah

Sejarah

VII A, B, C, D, E

VIII A, B, C, D

10

8 18

24 M. Irsyadul I.N, S.Pd Geografi

Geografi

VII A, B, C, D, E

VIII A, B, C, D

10

8 18

25 Varizal Amir, S.Pd

BK

BK

BK

VII A, B, C, D, E

VIII A, B, C, D

IX A, B, C

5

4

3 12

26 Yosef K. Rahman, S.Pd Wali Kelas

VIIIB Matematika VIII A, B, C, D

20 20

27 Marieta Oliva Lestari, S.Pd Biologi VII A, B, C, D, E 10 10

28 Maria Florin, S.Pd Wali Kelas

VII E H. Indonesia

29 Helena Kurniawati, S.Pd Agama

30 Yohana Namur Agama

31 Siska Jehira PKN

Berdasarkan tabel di atas bila dibandingkan dengan semester II tahun

ajaran 2012, dan semester I tahun ajaran 2012-1013 ini ada penambahan

4 guru bidang study, yaitu: (1) Maria Florin, S.Pd, (2) Helena Kurniawati

S.Pd, (3) Yohana Namur, dan (4) Sisaka Jehira. Kedua guru baru yang

belum ada gelarnya adalah guru PPL dari kampus STIPAS Ruteng,

Kabupaten Manggarai.

a. Jumlah Siswa/i SMP Negeri 7 Satamese

1. Jumlah Siswa Perkelas SMP Negeri 7 Satarmese Tahun Ajaran

2011/ 2012

Pada tahun ajaran 2011/ 2012 jumlah siswa di SMP Negeri 7

Starmese berjumlah 440 siswa, dengan rincian sebagai berikut (untuk

lebih detailnya bisa dilihat pada lampiran daftar konseli SMP Negeri 7

Satarmese kls VII, VIII, IX :

Tabel 2.7 Jumlah Siswa Perkelas SMP Negeri 7 Satarmese Tahun

Ajaran 2011/ 2012

NO

KELAS

JUMLAH SISWA

1 VII A 33

2 VII B 33

3 VII C 34

Page 38: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

27

4 VII D 32

5 VII E 32

6 VIII A 35

7 VIII B 34

8 VIII C 34

9 VIII D 35

10 IX A 47

11 IX B 45

12 IX C 46

jumlah 440

Tabel 2.8 Jumlah Siswa Perkelas SMP Negeri 7 Satarmese Tahun

Ajaran 2012/ 2013

NO

KELAS

JUMLAH SISWA

1 VII A 29

2 VII B 29

3 VII C 28

4 VII D 28

5 VII E 26

6 VIII A 35

7 VIII B 38

8 VIII C 38

9 VIII D 38

10 IX A 42

11 IX B 39

12 IX C 43

jumlah 413

b. Data penerimaan siswa baru (PSB) mulai tahun 2008-211

Meskipun lokasi sekolah berada di atas bukit dan jauh dari

kampung halaman warga, murit di sekolah ini tergolong banyak.

Banyaknya SD pendukung disekitar SMP, para oarang tua banyak yang

menyekolahkan anaknya disini. Dari tahun 2008-210 jumlah pendaftar

di SMPNegeri 7 Starmese selalu mengalamai peningkatan, tetapi untuk

Page 39: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

28

tahun 2011 mengalami sedikit penurunan. Untuk lebih jelsanya bisa

dilihat tabek di bawah ini

Tabel 2.9 Data Penerimaan Siswa Baru (PSB)

Tahun Jumlah

pendaftar

Diterima Jumlah siswa

diterima L P

2008/ 2009 123 63 60 123

2009/ 2010 137 66 71 137

2010/ 2011 186 79 57 186

2011/ 2012 165 81 84 165

2012/ 2013 140 47 93 140

c. Statistik kelulusan SMP Negeri 7 Satarmese

Meskipun sekolah ini baru berdiri tahun 2008, tetapi lulusan

pertama mendapatkan rangking tertinggi se-kabupaten Manggarai untuk

IPA dengan nilai 9,00. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel di

bawah ini

Tabel 2.10 Statistik kelulusan SMP Negeri 7 Satarmese

Tahun Lulus

Jumlah

total Tidak lulus Jumlah

Presentase

Kelulusan

Rangking

Ujian Nasional

Jumlah nilai

tertinggi

L P L P

2008/ 2009

2009/ 2010

2010/ 2011 63 59 122 - - - 100% IPA 9,00

2011/ 2012 - - - 100% Bahasa Indonesia 9,20

d. Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana yang ada di SMP Negeri 7 Satarmese, adalah

sebagai berikut:

1. 1 Ruang perpustakaan

2. 2 Komputer dekstop

3. 4 Kamar mandi

4. 1 Ruang ganti baju

5. Lapangan voli sekaligus sebagai lapangan basket

6. 1 Meja tenis

7. Kantin.

Dilihat dari uraian di atas masih terasa sangat kurang untuk

menunjang kegiatan belajar mengajar, seperti belum adanya tempat

ibadah, laboratorium komputer, laboratorium biologi, kimia, dan fisika.

Page 40: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

29

e. Kegiatan ekstrakulikuler

Kegiatan ekstrakulikuler yang ada di SMP Negeri 7 adalah

kegiatan pramuka dan pelatihan koor (menyanyi). Kegiatan pramuka

dibina oleh guru-guru yang ada di SMP Negeri 7, prestasi yang didapat

dari kegiatan ini boleh dibilang cukup membanggakan, dari bererapa

keikutsertaan program pramuka, seperti persami, jambore dalam kurun

waktu 4 tahun ini selalu mendapatakan juara tingkat kabupaten.

Sedangkan kegiatan koor dilatih dan diaplikasikan dalam acara

keagamaan, yaitu di gereja.

Page 41: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

30

BAB III

PROGRAM KERJA

Pada bab III dijelaskan program-program yang telah dilaksanakan,

program ini akan dijelaskan secara rinci perbidang kegiatan. Pada bab ini juga

dijelaskan hambatan-hambatan yang ditemui di dalam kegiatan tersebut,

bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut, dan hasil yang dapat dicapai dari

program tersebut. Pemaparan hasil program dikelompokkan per bidang masing-

masing, mulai dari bidang pendidikan dan bidang kemasyarakatan, pemaparan

tersebut sebagai berikut:

A. Program Bidang Pendidikan

Program kerja SM-3T di bidang kependidikan meliputi program intra

dan ekstra kurikuler. Program intra kurikuler meliputi kegiatan administratif

sekolah dan pembelajaran. Program ekstra kurikuler meliputi program

aktivitas non akademik sebagai sarana penunjang kompetensi siswa dalam

pendidikan.

Perencanaan program merupakan kegiatan yang dilaksanakan peserta

SM-3T mulai dari persiapan dan rancangan dengan bimbingan kepala sekolah

mata pelajaran terkait di sekolah. Perencanaan terdiri dari administrasi

sekolah, upacara bendera rutin setiap hari senin dan hari besar, kegiatan

intrakurikuler dan ekstrakurikuler sebagai penambah wawasan bagi guru.

Kegiatan peserta SM-3T sebelum memulai program pembelajaran yang

direncanakan yaitu dengan terlebih dahulu mengadakan pengamatan langsung

(observasi) di kelas dan dilanjutkan dengan membuat persiapan pelaksanaan

belajar mengajar. Persiapan tersebut meliputi materi ajar, satuan pelajaran,

rencana pengajaran, media dan hal-hal lain yang dibutuhkan dalam mengajar.

Program SM-3T dimulai bulan Desember 2011 dan mulai aktif bulan Januari

2012 (semester II) sampai bulan Oktober 2012 (semester I), maka dari itu

program kerja bidang pendidikan, dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu:

1 (program kerja smester II tahun ajaran 2011/ 2012, dan (2) program kerja

Page 42: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

31

semester I tahun ajaran 2012/ 2013. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada

lampiran dan table dibawah ini:

Tabel 3.1 Porogram Kegiaatan Bidang Kependidikan Semester II Tahun

Ajaran 2011/ 2012

No Kegiatan Hasil

1 Ananlisis kebutuhan Dihasilkannya beberapa kebutuhan utama

dalam pemberian layanan BK

2 Menyusun program kegiatan

Layanan BK Perkembangan

Program kerja BK Perkembangan Semester II

Tahun Ajaran 2011/ 2012

3

Menyusun RPBK (Rencana

pelayanan Bimbingan dan

Konseling)

RPBK KLS VII, VIII, IX

4 Menyususn daftar nama konseli/

siswa kls VII, VIII, IX Daftar nama konseli KLS VII, VIII, IX SMP

6 Menyusun kalender akademik

semester genap

Kalender Akademik Semester Genap SMPN

7 Satarmese Tahun Ajaran 2011/ 2012

7 Menyusun kalender pendidikan

selama 1 tahun 2011/ 2012 Kalender pendidikan 2012

8 Menyusun rincian minggu efektif Rincian Minggu Efektif (RPE) BK kls VII,

VIII, IX Semester Genap 2011/ 2012

9 Menyususn modul pemahaman

materi BK (untuk konselor)

Modul pemahaman materi BK (bimbingan

dan konseling

10 Menyusun lembar keaktifan

konseli Lembar keaktifan konseli KLS VII, VIII, IX

11 Menyusun lembar tugas nilai

konseli

Lembar tugas nilai konseli KLS VII, VIII, IX

SMP

12 Melaksanakan layanan BK

(Bimbingan dan Konseling)

Melaksanakan tugas layanan selama 40 menit

tiap pertemuan dengan jumlah konseli kls VII,

VIII, IX sebanyak 440 konseli

13 Melaksanakan layanan bimbingan

bagi siswa yang membutuhkan

Telah dilaksanakan bagi siswa yang

memerlukan bimbingan (misalnya bagi siswa

Page 43: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

32

yang masih kesulitan berbahasa Indonesia

yang baik dan benar, kesulitan menulis,

berhitung maupun dalam hal pelajaran)

14 Membantu administrasi

pendidikan di sekolah

Telah dilaksanakan misalnya membantu

pelaksanaan try out kelas IX mulai dari

penataan soal try out, pengawasan ujian

maupun analisis hasil try out, penataan buku-

buku di perpustakaan berdasarkan mapel

masing-masing, mengadakan papanisasi

(misal papan pengumuman, papan nama kelas

masing-masing dll)

15 Melaksanakan kegiatan ekstra

kurikuler

Kegiatan ekstra kurikuler yang ada di SMP N

7 Satarmese antara lain: pramuka, koor

16

Membantu kepanitiaan

pelaksanaan try out kelas IX SMP

Negeri 7 Satarmese

Telah dilaksanakan dalam hal penataan soal,

pengawasan try out serta analisis butir soal try

out

17

Membuat rencana kegiatan

alokasi dana BOS untuk kegiatan

BK, Layanan Instrumen

(Inventory study habit)

Anggaran kegiatan Bimbingan dan Konseling

Tahun ajaran 2011/ 2012

18 Team analisis hasil UTS dan try

out Diketahuinya hasil nilai ujian siswa

19

Mendampingi siswa dalam

keikutsertaan olimpiade IPA dan

IPS

Siswa semangat mengikuti olimpiade

20

Membina dan mendampingi siswa

dalam keikutsertaan persami di

Wae Rebo

Mendapatakan pengalaman kepramukaan

Page 44: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

33

Tabel 3.2 Porogram Kegiaatan Bidang Kependidikan Semester I Tahun

Ajaran 2012/ 2013

No Kegiatan Hasil

1

Membantu kepanitiaan

penerimaan siswa baru (PSB)

tahun ajaran 2012/ 2013

Terlaksananya penerimaan siswa baru dengan

lancar

2 Memberikan materi MOS, cara-

cara belajar efefktih

Siswa mengetahui bagaimana cara membagi

waktu untuk belajar, metode belajar yang

menyenangkan, dan belajar menurut

kemampuannya

3 Ananlisis kebutuhan Dihasilkannya beberapa kebutuhan utama

dalam pemberian layanan BK

4 Menyusun program kegiatan

Layanan BK Perkembangan

Program kerja BK Perkembangan Semester I

Tahun Ajaran 2013/ 2013

5

Menyusun RPBK (Rencana

pelayanan Bimbingan dan

Konseling)

RPBK KLS VII, VIII, IX

6 Menyususn daftar nama konseli/

siswa kls VII, VIII, IX Daftar nama konseli KLS VII, VIII, IX SMP

7 Menyusun kalender akademik

semester genap

Kalender Akademik Semester Ganjil SMPN

7 Satarmese Tahun Ajaran 2012/ 2013

8 Menyusun kalender pendidikan

selama 1 tahun 2012/ 2013 Kalender pendidikan 2013

9 Menyusun rincian minggu efektif Rincian Minggu Efektif (RPE) BK kls VII,

VIII, IX Semester Genap 2012/ 2013

10 Menyusun lembar tugas nilai

konseli

Lembar tugas nilai konseli KLS VII, VIII, IX

SMP

11 Melaksanakan layanan BK

(Bimbingan dan Konseling)

Melaksanakan tugas layanan selama 40 menit

tiap pertemuan dengan jumlah konseli kls VII,

VIII, IX sebanyak 413 siswa/ konseli

12 Melaksanakan layanan bimbingan

bagi siswa yang membutuhkan

Telah dilaksanakan bagi siswa yang

memerlukan bimbingan (misalnya bagi siswa

Page 45: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

34

13yang masih kesulitan berbahasa Indonesia

yang baik dan benar, kesulitan menulis,

berhitung maupun dalam hal pelajaran)

13 Membantu administrasi untuk

akreditasi sekolah

Persiapan pelaksanaan akreditasi di SMPN 7

Satarmese, membuat tatatertib sekolah baru,

menyusun 6K, 5T, dsb

14 Melaksanakan kegiatan ekstra

kurikuler

Kegiatan ekstra kurikuler yang ada di SMPN

7 Satarmese antara lain: pramuka, koor

15 Melancarkan tes inventory study

habit atau kebiasaan belajar

Diketahuinya kebiasaan belajar siswa, apakah

kebiasaan belajarnya sudah sesuai dengan

hasil yang diharapkan atau tidak

16

Memberikan pelatihan siswa

untuk mengikuti lomba kreasi

majalah dinding

Siswa bisa menentukan judul dan tema lomba

kreasi majalah dinding, dan tahu bagaimana

cara menyusun artikel

17

Mengadakan lomba Tenis Meja

dengan perserta Siswa melawan

Guru-guru sekolah

Terciptanya sportifitas antara siswa dan guru

18

Membantu administrasi sekolah

memasukkan data formulir

sekolah, peserta didik, dan PTK

ke dalam software pendataan

secara terpusat

Semua data ter-input ke dalam applikasi

pendataan

19 Membantu pengetikan soal soal

MID Semester, dan pengepakan

Semua soal siap digunakan untuk ujian MID

Semester

20 Menjadi pengawas ujian MID

SEMESTER Ujian MID Semester terlaksana dengan lancar

B. Program Bidang Kemasyarakatan

Berikut ini dijabarkan program kemasyarakatan dalam bentuk tabel, sama

seperti program kerja bidang kependidikan dibagi dua kelompok, program kerja

Page 46: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

35

bidang kemasyarakatan ini juga dikelompokan menjadi dua. Untuk lebih jelasnya

bisa dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.3 Program Kemasyarakatan Semester II Tahun Ajaran 2011/ 2012

No Materi Kegiatan Hasil

1 Pemberdayaan masyarakat dan

keluarga yang diintegrasikan

dengan program POSDAYA

Pelaksanaannya dalam bentuk

melatih ibu-ibu PKK dalam

pembuatan makanan dengan

memanfaatkan bahan-bahan yang

ada di sekitar (misalnya pembuatan

rolade, tape singkong, utri,

pembuatan serbuk jahe wangi,

permen jahe, lepet jagung dll),

pelatihan pemberian informasi

obat-obatan herbal yang berguna

yaitu dari tumbuh-tumbuhan yang

ada di sekitar/ lingkungan dll

3 Pembinaan kepemudaan (olahraga,

kesenian)

Pelaksanaannya dalam bentuk

kegiatan olahraga dengan pemuda

setempat misalnya sepakbola, bola

voli, bulutangkis dll serta bisa

dengan mengadakan lomba

keolahragaan antar dukuh

4 Peningkatan kesadaran kebersihan

dan pengelolaan lingkungan

Pelaksanaannya dengan melakukan

bersih lingkungan di Dukuh Narang

dan sekitarnya

6 Pengadaan tamanisasi (konservasi)

di lingkungan sekolah

Pelaksanaannya di SMP N 7

Satarmese dengan mengadakan

tamanisasi

Tabel 3.4 Program Kemasyarakatan Semester I Tahun Ajaran 2012/ 2013

No Materi Kegiatan Hasil

1 Lomba kreasi majalah dinding

dengan tema kebudayaan

Pelaksanaanya tgl 17 Agustus 2012

di SD Bangka Kelli, Dukuh

Narang, desa Hilir Hintir, dan

diadakan pameran Majalah dinding

untuk kalangan umum. Lomba ini

diikuti para peserta dari tingkat

pendidikan Sekolah Dasar (SD),

dan Sekolah Lanjutan Menengah

Pertama (SLTP)

2 Pelatihan mengolah bahan tanam

pangan menjadi makanan alternatif

Bekerjasama dengan para ibu-ibu

PKK, untuk mengolah jahe menjadi

minuman serbuk jahe, daun

Page 47: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

36

sembuk’an menjadi botok

sembuk;an, dan ketela pohon diolah

menjadi kue donut

Page 48: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

37

BAB IV

PELAKSANAAN PROGRAM

Pada bab III dijelaskan program-program yang telah dilaksanakan,

program ini akan dijelaskan secara rinci perbidang kegiatan. Pada bab ini juga

dijelaskan hambatan-hambatan yang ditemui di dalam kegiatan tersebut,

bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut, dan hasil yang dapat dicapai

dari program tersebut. Pemaparan hasil program dikelompokkan per bidang

masing-masing, mulai dari bidang pendidikan dan bidang kemasyarakatan,

pemaparan tersebut sebagai berikut :

A. Bidang Kependidikan

Kegiatan Sarjana Mendidik di daerah terdepan, terluar dan tertinggal

(SM-3T) untuk bidang kependidikan mulai dilaksanakan pada bulan

Desember 2011. Program kegiatan kependidikan ini dikelompokkan

menjadi 2 macam, yaitu program kependidikan Bimbingan Konseling, dan

program kependidikan sekolah secara umum. Berikut ini dijelaskan secara

rinci program kegiatan di SMP Negeri 7 Satarmese:

f. Program Kependidikan Bimbingan Konseling

1. Analis kebutuhan/ need asessment

Sebelum membuat program Bimbingan Konseling

Perkembangan, maka terlebih dahulu perlu dianalisis kebutuhan-

kebutuhan apa yang kurang dan bahkan belum ada di SMP Negeri 7

Satarmese, setelah hasil analisis kebutuhan diketahui barulah

menyusun program Bimbingan Konseling Perkembangan.

Pelaksanaan analisis kebutuhan ini tidak menggunakan anket,

karena siswa sendiri masih belum paham apa itu BK, fungsi BK, dan

kedudukan BK di sekolah, jadi ini merupakan tahun pertama BK

masuk di SMP Negeri 7 Satarmese.

Page 49: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

38

Analis kebutuhan dilaksanakan dengan wawancara kepala

sekolah, dan beberapa guru mata pelajaran, selain itu dengan

observasi/ pengamatan langsung.

Dari hasil wawancara dan observasi di sekolah, dapat diketahui

sebagai berikut:

1. Belum adanya Bimbingan dan Konseling di sekolah

2. Pihak sekolah merasa terbantu dengan adanya BK, karena banyak

siswa yang bermasalah dan membutuhkan bimbingan

3. Pihak sekolah berharap dengan adanya BK, semua potensi-potensi

pada diri siwa dapat berkembang secara optimal.

2. Menyusun pogram kegiatan BK Perkembangan

Program BK Perkembangan di SMP Negeri 7 disusun tiap

semester, program ini merupakan bagian dari program yang memuat

alokasi waktu untuk setiap satuan pokok bahasan pada setiap semester.

Fungsi dari program semester adalah sebagai acuan dalam pemberian

layanan BK, untuk menetapkan secara hierarki setiap pokok bahasan

pemberian layanan pada tiap semester beserta alokasi waktunya

berdasarkan kalender pendidikan.

3. Menyusun RPBK/ Rencana Pelayanan Bimbimbingan Konseling

Rencana pelayanan Bimbimbingan Konseling adalah bahan acuan

yang dipergunkan oleh konselor untuk memberikan layanan bimbin

pada setiap kali pertemuan.

4. Pengembangan media dan atau modul

Pengembangan media atau modul, dilakukan dengan tujuan untuk

mengembangkan kemampuan konselor/ atau guru BK dalam

mengembangkan media pembelajaran ataupun materi. Modul yang

diuat adalah pemahaman materi Bimbingan Konseling, untuk lebih

jelasnya bisa dilihat pada lampiran.

5. Penyelenggaraan kegiatan pendukung

Penyelenggaraan kegiatan pendukung ini terdiri dari beberapa

instrumen no-tes, seperti study habit, DCM, permainan Who Am I dan

Page 50: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

39

instrumen Who’s Who. Tujuan daari pelaksanaan ini dalah untuk

mengumpulkan semua informasi tentang data siswa.

6. Pemberian layanan bimbingan siswa

Pemberian layanan bimbingan seperti cara-cara bergaul dengan

lawan jenis, cara-cara belajar efektif, informasi sekolah lanjutan, dan

lain sebagaianya, sangat penting untuk membantu perkembangan siswa

yang meliputi perkembangan avektif, kognitif, dan psikomotorik.

7. Pelaksanaan konseling

Pelaksanaan konseling ini wajib dilakukan di sekolah,

pelaksanaan konseling bukan hanya ditujukan untuk siswa-siswa yang

bermasalah saja tetapi untuk semua siswa yang ingin membutuhkan

bimbingan bantuan.

8. Evaluasi program

Evaluasi program dilaksanakan setelah semua program

terlaksana, yaitu dalam satu tahun. Dari hasil evaluasi tersebut dapat

diketahui hal-hal apa saja yang tidak terlaksana, serta hambatan-

hambatan dalam pelaksanaan program. Tujuan dari evalusai program

adalah untuk mervisi atau memperbaiki program sebelumnya.

g. Program Kependidikan Sekolah Secara Umum

1. Membantu administrasi pendidikan di sekolah

Selama melaksanakan tugas di sekolah sasaran, peserta diberi

beberapa tugas untuk melengkapi administrasi di sekolah. Misalnya

mengelola data yang berhubungan dengan upaya menjadikan data

dalam bentuk yang lebih berguna dan menggandakan data yang

berhubungan dengan memperbanyak data yang diperlukan dengan

berbagai cara dan alat. Tugas yang diberikan misalnya membantu

mengetik jadwal pelajaran, menjadi tim analisis yang bertugas untuk

menganilis hasil try out maupun hasil ujian sekolah.

2. Melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler

Sedangkan untuk menampung bakat dan minat di bidang

olahraga, teknologi dan lain sebagainya diadakan kegiatan

Page 51: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

40

ekstrakulikuler yaitu kegaitan diluar pelajaran yang utamanya

dilaksanakan pada waktu selesai pelajaran sekolah. Di SMP Negeri 7

Satarmese terdapat beberapa jenis ekstrakurikuler yang dilakukan oleh

siswa. Sebagai guru, peserta SM-3T berperan untuk mendampingi dan

mengarah siswa saat kegiatan ekstrakurikuler tersebut sedang

berlangsung. Misalnya pada saat kegiatan Pramuka atau latihan koor.

2. Melakukan bimbingan siswa di luar jam belajar.

Pemberian bimnbingan siswa dilakukan dalam rangka

mempersiapkan siswa menjelang diadakannya Olimpiade Sains

Nasional. Dimana mata pelajaran yang diujikan adalah Biologi,

Fisika, Matematika dan IPS. Pemberian bimbingan ini berupa cara

mengarahkan bagaimana nanti saat mengikuti olimpiade serta

memberikan semangat dan motivasi kepada siswa agar mental mereka

siap.

2. Pengadaan Majalah Dinding

Majalah dinding atau yang biasa diakronimkan menjadi mading

adalah salah satu jenis media komunikasi massa tulis yang paling

sederhana. Disebut majalah dinding karena prinsip dasar majalah

terasa dominan di dalamnya, sementara itu penyajiannya biasanya

dipampang pada dinding atau yang sejenisnya.

B. Bidang Kemasyarakatan

Pelaksanaan program kerja Sarjana Mendidik di daerah terdepan,

terluar dan tertinggal terdiri dari empat rangkaian program. Masyarakat

dapat menerima dengan mengambil manfaat program yang disusun apabila

sebelum menyusun program dan kemudian melaksanakannya dibutuhkan

observasi, survei informasi, identifikasi masalah dan mengadakan

pendekatan sosial kepada masyarakat. Kriteria keberhasilan dari program

yang dilaksanakan pada saat penerjunanan SM-3T adalah keselarasan

kebutuhan masyarakat dengan program yang ada. Sehingga dalam

penyusunan program kerja bidang kemsyarakatan, peserta harus

Page 52: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

41

menyesuaikan dengan situasi, kondisi dan kebutuhan masyarakat sebagai

sasaran program kerja.

Untuk menjalankan program kerja yang sesuai dengan kebutuhan

masyarakat desa Hilir Hintir dibutuhkan partisipasi dari semua masyarakat

desa Hilir Hintir. Maka dari itu dibutuhkan pendekatan agar masyarakat

memahami dan mengerti akan program kerja bidang kemasyarakatan oleh

peserta SM-3T yang akan dijalankan agar program dapat berjalan secara

optimal. Program kerja ini harus dipahami dan diketahui oleh warga,

karena warga merupakan komponen penting di dalam suatu program kerja

SM-3T agar suatu program kerja dapat terlaksana dengan baik dan

mendapatkan apresiasi dan sambutan yang baik dari masyarakat. Apabila

masyarakat sudah berapresiasi maka program kerja apa saja yang akan

dilakukan dan direncanakan oleh peserta SM-3T akan mendapat dukungan

penuh dari masyarakat.

Langkah awal yang kami lakukan untuk menunjang kegiatan dalam

menyusun program kerja, kami melakukan kegiatan observasi di desa Hilir

Hintir. Pertama kali kami melakukan silaturahmi ke Kepala Desa dan

sekretaris desa di desa Hilir Hintir. Kami melakukan wawancara mengenai

keadaan desa, setelah itu melakukan observasi secara langsung tentang

keadaan sekitar. Untuk menunjang dalam penyusunan dan kelancaran

program kerja yang akan kami lakukan, maka kami lakukan pendekatan

sosial kepada orang-orang yang berpengaruh di masyarakat dengan

harapan program kerja yang akan kami susun dapat diterima oleh

masyarakat dan tentunya masyarakat dapat berpartisipasi di dalam

program kerja tersebut. Selain melakukan silaturahmi di rumah kepala

dusun dan tokoh agama, kami juga melakukan silaturahmi di rumah

perangkat desa yang ada di desa Hilir Hintir dengan tujuan untuk

memperkenalkan diri dan meminta bantuan tentang hal keadaan penduduk

di desa Hilir Hintir.

Selain itu, pendekatan sosial lain adalah dengan berkunjung ke

rumah-rumah penduduk setempat dan mengikuti kegiatan-kegiatan sosial

yang diadakan oleh masyarakat dengan harapan kami dapat mengetahui

Page 53: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

42

apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh masyarakat setempat, sehingga

kami dapat menyusun program kerja yang lebih spesifik. Pendekatan

sosial lainnya yang dilakukan selain beberapa hal tersebut, kami juga

melakukan pendekatan dengan berkunjung ke Posyandu, ibu-ibu PKK,

kunjungan SD, perkumpulan warga dan berbaur dengan beliau-beliau

dengan harapan kami dapat memahami dan mengetahui apa yang

diinginkan dan diharapkan. Selanjutnya kami tindak lanjuti di dalam

susunan rancangan program kerja.

Adapun materi kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Pemberdayaan masyarakat dan keluarga yang diintregasikan dengan

Program POSDAYA

Mengikuti kegiatan PKK dengan mengisi materi tentang pemanfataan

bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar agar menjadi barang yang

lebih bernilai, diantaranya:

a. Pembuatan serbuk jahe

b. Pembuatan sale pisang

c. Pembuatan donut dari bahan dasar singkong

d. Pembuatan botok dari daun sembuk’an.

2. Pembinaan kepemudaan (olah raga, kesenian)

a. Kegiatan Olah Raga

Pelaksanaan lomba olahraga dilakukan pada tanggal 1 April 2012

sampai 8 April 2012 di lapangan dusun Bangka Keli, desa Hilir

Hintir. Lomba tersebut dilaksanakan bertepatan dengan libur Paskah.

Pertandingan yang diselenggarakan adalah permainan bola voley dan

juga sepak bola.

b. Kegiatan Kesenian

Melakukan pendampingan pada saat masyarakat desa latihan koor.

3. Pelaksanaan Lomba Majalah Dinding

Pelaksanaan lomba majalah dinding dilaksanakan pada tanggal 17

Agustus 2012, bertepatan dengan HUT RI ke-67. Lomba majalah

dinding diikuti oleh para siswa tingkat SD dan SLTP di Kecamatan

Satarmese Barat. Pelaksanaan program ini dilakukan bersama-sama

Page 54: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

43

anggota SM-3T dari LPTK Universitas Negeri Malang, dan SM-3T

dari LPTK Universitas Negeri Semarang.

C. Faktor Pendukung

Dukungan terhadap pelaksanaan program Sarjana Mendidik di

daerah 3T diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kepala sekolah dan kepala desa selalu siap membantu ketika peserta

memerlukan arahan mengenai kondisi yang ada di lingkungan desa dan

sekolah

2. Lokasi sekolah di tengah hutan sangat mendukung suasana belajar yang

tenang

3. Selama kegiatan SM-3T di Desa Hilir Hintir, banyak sekali dukungan

yang diberikan, baik oleh pemerintah desa maupun oleh warga. Dalam

rangka menyukseskan program di bidang kemsyarakatan di Desa Hilir

Hintir, pemerintah dan seluruh warga Desa Hilir Hintir memberikan

dukungan sepenuhnya, mulai dari proses persiapan sampai pelaksanaan

program kemsyarakatan

4. Masyarakat setempat sangat terbuka terhadap keberadaan peserta SM3T

di lingkungan mereka.

D. Kendala yang Dihadapi

Pada pelaksanaan kegiatan SM-3T di daerah sasaran yakni di SMP

Negeri 7 Satarmese yang berlokasi di desa Hilir Hintir kecamatan

Satarmese Barat, peserta menemui beberapa kesulitan. Baik kendala yang

ada di lingkungan sekolah atau kendala yang ditemui di desa lingkungan

tempat tinggal. Beberapa kendala tersebut adalah sebagai berikut:

1. Belum adanya listrik PLN di sekolah ataupun di lingkungan desa

tempat tinggal

2. Sulitnya memperoleh air bersih

3. Jalan yang harus dilalui untuk menuju sekolah masih sangat buruk

dengan jarak tempuh 20 menit berjalan kaki dengan kondisi jalan

setapak yang sangat memprihatinkan

Page 55: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

44

4. Jarak rumah ke sekolah cukup jauh, sehingga menyebabkan siswa dan

guru sudah merasa lelah sebelum melaksanakan kegiatan belajar

mengajar

5. Sarana dan prasarana di SMP Negeri 7 Satarmese masih jauh dari kata

memadai. Fasilitas pembelajaran seperti papan tulis yang sudah mulai

rusak, kursi dan meja banyak yang patah. Ditambah lagi dengan

kurangnya ruang kelas. Di SMP Negeri 7 Satarmese Barat terdapat 12

rombongan belajar, akan tetapi ruang kelas yang ada hanya 7 ruangan.

Itupun sudah ditambah dengan menggunakan ruang ibadah dan kantor

guru. Sehingga yang terjadi, pelaksanaan pembelajaran dilakukan pagi

dan sore. Kegiatan pagi untuk siswa kelas VIII dan IX. Sedangkan kelas

sore untuk rombongan belajar kelas VII

6. Minimnya sumber belajar yang dimiliki siswa, sehingga pemahaman

siswa tidak mudah untuk diperoleh. Pengetahuan siswa tentang materi

pelajaran yang kurang karena sebagian besar siswa hanya menggunakan

buku paket perpustakaan sebagai sumber belajar

7. Pelaksanaan program desa di bidang kemasyarakatan dilakukan

bersamaan pada saat peserta melakukan kegiatan di sekolah. Dalam hal

ini yang menjadi kendala utama adalah masalah waktu, karena dalam

pelaksaan program bidang pendidikan di SMP Negeri 7 Satarmese

dilakukan pagi dan sore

8. Koordinasi dengan perangkat desa untuk membahas program kerja

cukup jarang dilakukan karena kantor desa hanya buka satu minggu

sekali.

E. Upaya yang Ditempuh

Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-

hambatan tersebut diatas antara lain :

1. Menggunakan variasi model pembelajaran. Tidak hanya ceramah saja

tapi juga diskusi, permainan, dan lain-lain

2. Guru membuat semacam pegangan materi pada siswa (hand out) dan

juga media pembelajaran yang sederhana namun menarik

Page 56: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

45

3. Pembagian waktu untuk pelaksanaan program kerja

4. Mengatur jadwal kerja dibidang kemasyarakatan yang dikoordinasikan

dengan rekan SM-3T lainnya

5. Melakukan pendekatan dengan warga melalui kunjungan ke rumah–

rumah untuk bersilaturahmi

6. Ikut aktif dalam kegiatan masyarakat sehingga dapat lebih

mengakrabkan diri pada masyarakat desa Hilir Hintir.

F. Nilai-nilai positif yang dapat dipetik (Lesson Learn)

Selama melaksanakan tugas sebagai peserta SM-3T di SMP Negeri 7

Satar mese dan di desa Hilir Hintir, baik saat menjalankan kegiatan di

bidang kependidikan ataupun kegiatan di bidang kemasyarakatan peserta

memperoleh begitu banyak nilai-nilai positif, hal-hal tersebut diantaranya

sebagai berikut:

1. Memperoleh pengalaman yang luar biasa dengan bisa melihat dan

merasakan hal-hal baru yang belum pernah ditemui sebelumnya

2. Peserta lebih dapat menghargai perbedaan. Selama penugasan di daerah

sasaran peserta tinggal disekitar orang-orang yang berbeda agama,

budaya dan juga adat istiadat. Disini bukan hanya ilmu dan pengalaman

yang bertambah, namun juga kebanggan terhadap bangsa Indonesia

yang memang memiliki Bhineka Tunggal Eka

3. Berkat SM-3T peserta menjadi sadar akan arti pentingnya bahasa

nasional kita, bahasa pemersatu yaitu Bahasa Indonesia

4. Indonesia bukan hanya Jakarta atau Surabaya saja, Manggarai

khususnya Satarmese Barat juga bagian dari Indonesia. Peserta

bersyukur bisa merasakan kehidupan dengan sudut pandang yang lain.

Di desa Hilir Hintir tempat peserta mengabdikan diri selama satu tahun

belum terdapat aliran listrik dari PLN, sulitnya mendapat air bersih dan

perjalanan panjang ke sekolah yang cukup melelahkan. Namun,

saudara-saudara kita disini mampu bertahan. Anak-anak sekolah kuat

melawan sulitnya jalan menuju ke sekolah. Mereka rela berpeluh untuk

menuntut ilmu. Semoga kelak setelah peserta pulang dari tempat

Page 57: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

46

mengabdi peserta akan lebih menghargai segala sesuatu dan tidak

mudah menyerah

5. Menjadi seorang pendidik di daerah terpencil merupakan sebuah jalan

yang mengesankan. Kita bisa menularkan ilmu, pengetahuan dan

wawasan yang kita miliki kepada putra-putri bangsa yang ada di

wilayah terluar nusantara

6. Dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam penyelenggaraan

proses pembelajaran yang dapat membantu kemajuan dan

kesempurnaan Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah sasaran.

Page 58: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

47

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang didapatkan antara lain:

1. Pelaksanaan SM-3T merupakan proses pencarian pengalaman yang

mutlak diperlukan bagi setiap pendidik

2. Pelaksanaan SM-3T di SMP Negeri 7 Satarmese, Desa Hilir Hintir

mendapat dukungan masyarakat secara penuh

3. Supaya mampu mengelola kelas dengan baik, seorang guru harus bisa

(a) menguasai bahan atau materi, (b) mampu menyesuaikan tujuan

khusus pembelajaran dengan materi yang disampaikan, (c) mampu

menciptakan kondisi kelas yang kondusif, (d) terampil memanfaatkan

media dan memilih sumber belajar

4. Dalam setiap pelaksanaan proses belajar mengajar guru harus

senantiasa memberikan motivasi kepada siswanya

5. Dalam setiap permasalahan baik itu yang berhubungan dengan materi

maupun dengan anak didik, peserta SM-3T harus berkonsultasi dengan

kepala sekolah dan kepala desa

6. Hubungan yang harmonis antar warga sekolah dan warga masyarakat di

sekitar sekolah merupakan dukungan moral yang positif bagi

perkembangan sekolah

7. Kegiatan berorientasi pada optimalisasi potensi lokal dan bertujuan

jangka panjang

8. Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh peserta SM-3T perlu ditinjak

lanjuti oleh warga masyarakat terutama yang berorientasi jangka

panjang.

B. Saran

Untuk meningkatkan perkembangan program SM-3T ke depan, terdapat

beberapa hal yang perlu direkomendasikan, diantaranya :

Page 59: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

48

a. Bagi Pihak Sekolah

1. Selalu meningkatkan kedisiplinan, sehingga siswa dapat

meningkatkan prestasi belajar

2. Meningkatkan kualitas kegiatan ekstra kulikuler dan kurikulum

dengan cara sering mengikuti dan mengadakan lomba di dalam

maupun diluar sekolah

3. Melengkapi sarana dan prasarana seperti melengkapi dan menambah

koleksi buku-buku, perlengkapan olah raga serta perlengkapan yang

dibutuhkan di dalam proses pembelajaran untuk memotivasi para

siswa sehingga lebih rajin belajar.

b. Bagi Pihak Desa

1. Masyarakat Desa Hilir Hintir lebih meningkatkan partisipasinya

dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah desa,

termasuk program yang berhubungan dengan pendidikan dan

keterampilan

2. Lebih ditingkatkannya kerja sama antara masyarakat, dusun dan

pemerintah desa dalam hal pembangunan dan kemajuan Desa Hilir

Hintir.

c. Bagi LPTK Universitas Megeri Malang

1. Untuk proses rekruitmen SM-3T berikutnya, sebaiknya pihak

penyelenggara lebih memperhatikan identitas karena banyak

dijumpai para anggota SM-3T yang sudah punya anak, meskipun

mereka belum nikah secara gereja (bagi umat kristen)

2. Untuk panitia penyelenggara sebaiknya harus lebih terbuka dalam

segala hal, karena saya rasa masih banyak hal-hal yang masih

ditutup-tutupi oleh LPTK Universitas Negeri Malang

3. Mengenai penempatan SM-3T, untuk anggota pendaftar yang

kembali ke-daerah sasaran (pulang kampung), sebaikknya aturan ini

diganti dan harus ditempatkan di luar daerah asalnya. Tujuannya

agar sama-sama bisa mengenal dan mempelajari budaya lain.

Banyak juga dijumpai anggota yang asalnya dari Cancar, kembali ke

Cancar lagi, sepertinya ada konspirasi dengan pemerintah diknas.

Page 60: Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

49

DAFTAR PUSTAKA

Universitas Negeri Malang. 2011. Panduan Program Sarjana Mendidik di

Daerah 3T (SM-3T). Malang. Universitas Negeri Malang

NTT. 2006 . Luas Daerah Nusa Tenggara Timur Menurut Kabupaten. (online),

(http://nttprov.go.id/provntt/index.php?option=com_content&task=vi

ew&id=9&Itemid=5), diakses tanggal 10 Maret 2012

Manggarai. 2010. Peta Kabupaten Manggarai. (online),

(http://www.manggarai.go.id/index.php?option=content&task=view&

id=21&Itemid=39), diakses tanggal 10 Maret 2012