33
LAPORAN PENGUNAAAN MEDIA VAMPIRE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA OPRASI HITUNG BILANGAN BULAT DI KELAS IV SDN CIPARAY KECAMATAN CINANGKA

Lomba media pembelajaran

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lomba media pembelajaran

LAPORAN

PENGUNAAAN MEDIA VAMPIRE

DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA OPRASI HITUNG BILANGAN BULAT

DI KELAS IV SDN CIPARAY KECAMATAN CINANGKA

LOMBA PEMBUATAN MEDIA DAN SARANA PEMBELAJARAN

DALAM RANGKA HUT PGRI KE 70

TAHUN 2015

Page 2: Lomba media pembelajaran

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanada tangan di bawah ini :

Nama : Eman

Tempat/tanggal lahir : Serang, 10 Mei 1976

Alamat : Kp.Kamasan.Desa Kamasan

RT/RW.07/02 . Kec.Cinangka

Dengan ini menatakan bahwa “PENGGUNAAN MEDIA VAMPIRE PADA

PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT KELAS

IV SDN CIPARAY KECAMATAN CINANGKA “ ini beserta seluruh isinya benar-benar

karya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan maupun pengutipan yang tidak sesuai dengan

dengan etika keilmuan.Atas pernyataan ini saya sanggup menanggung resiko/sanksi sesuai

perundang-undangan yang berlaku, apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran

terhadap penulisan laporan yang saya buat ini.

Cinangka, 09 Nopember 2015Penulis

EmanNIP.197605102008011009

Page 3: Lomba media pembelajaran

Lembar Pengesahan

PENGUNAAAN MEDIA VAMPIRE

DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA OPRASI HITUNG BILANGAN BULAT

DI KELAS IV SDN CIPARAY KECAMATAN CINANGKA

Mengetahui

Kepala Sekolah

Pupun Kurniasih, S.Pd.MM.Pd

NIP.196803081990032003

Cinangka, 09 Nopember 2015

Penulis

Eman, S.Pd

Nip.197605102008011009

Page 4: Lomba media pembelajaran

Kata Pengantar

Permasalahan belajar yang dihadapi saat ini semakin bertambah komlpleks, karena

efek dari globalisasi dan modernisasi kadang membawa dua dampak antara lain : dampak

positif dan dan dampak negatif, dan disadari ataupun tidak sepertinya dampak negatif jauh

lebih besar dari pada dampak positif yang terlihat jelas pada prilaku, dan kebiasaan yang

sudah tidak lagi melihat budaya bangsa, attitude, bahkan nilai-nilai spiritual yang semakin

hari semakin pudar.Disamping itu minat anak untuk belajar juga semakin lemah ditandai

dengan banyaknya siswa yang senang kalau libur, cepat pulang dan situasi lain ketika mereka

tidak melaksanakan proses pembelajaran.Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman pendidik

terhadap karakteristik peserta didik din diawali dengan penggunaan media pembelajaran yang

kurang menyenangkan. Untuk itu ini merupakan bentuk laporan penggunaan media

pembelajaran yang mampu merespon peserta didik untuk aktif belajar.Adapun media yang

digunakan adalah medi vampire yang dikemas dalam metode model mengajar sosia

drama/bermain peran.

Media ini ternya mampu melakukan perubahan peserta didik baik dilihat nilai

dedkripsi hasil belajar maupun keaktipan peserta didik dalam mengikuti proses

pembelajaran.berikut urutan/tahapan laoran kegiatan pembelajaran dimulai dari perancangan

alat, pembbutan alat dan prosedur penggunaan alat pembelajaran.termasuk tingkat

keberhasilan media yang digunaan pada saat melakukan proses pembelajaran.

Penyusun

Page 5: Lomba media pembelajaran

Halaman Pernyataan dan Pengesahan

Kata Pengantar

Abstrak

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Ruang Lingkup

C. Tujuan

D. Kajian Teori

BAB IILANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN

A. Rancangan Alat

B. Proses Pembuatan Alat

C. Pedoman Penggunaan alat

D. Proses penggunaan alat dalam pembelajaran

E. Hasil yang Yang Diperoleh

F. Evaluasi Kebermanfaatan Alat

BAB III LAPORAN HASIL

A. Deskripsi Hasil Pembelajaran

B. Analisis Hasil Pembelajaran

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran

Daftara Pustaka

Lampiran

1. Data Informasi yang relevan

2. Biodata

Page 6: Lomba media pembelajaran

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berkembangnya media pembelajaran, tidak lepas dari keterlibatan teknolog

pembelajaran yang mengkemas penyelasaian masalah pembelajaran menjadi lima

kawasan.Mulai dari kawasan desain, pengembangan, pemanfaatan, pengolahan dan

penilaian.Dan penggunaan media pembelajaran merupakan bagian dari pengembangan

kawasan pemanfaatan, pemanfaatan yang dimaksud adalah pemanfaatan media

pembelajaran.Tujuan dari semua kawasan terutama pemanfaatan media pembelaran tiada

lain yaitu untuk memperoleh hasil belajar siswa yang memuaskan sesuai dengan SK, KD

dan Indikator serta tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.Hal tersebut terlihat pada

nilai evaluasi, baik formatif maupun sumatif dan prilaku peserta didik yang berkarakter.

Walaupun banyak cara dan upaya pelaku pendidikan baik para praktisi maupun

akademisi, melalui hasil inovasi yang telah dilakukan Kami sebagai pendidik di SDN

Ciparay masih belum mampu mencapai hasil belajar yang optimal, terlebih pada

pelajaran matematika, sepertinya metode model dan pendekatan yang telah dicoba masih

belum mencapai nilai sesuai dengan apa yang diharapkan, kalaupun ada peningkatan

kurang begitu signifikan. Banyak kemungkinan yang menyebabkan ketidakberhasilan

guru memfasilitasi proses pembelajaran, mungkin saja kesalahan metode atau model

yang dipilih oleh pendidik, keterbatasan wawasan guru dalam mengembangan inovasi

pembelajaran, bahkan tidak menuntut kemungkinan lemahnya media pembelajaran yang

digunakan guru pada saat melakukan proses pembelajaran.Atau ada salah satu fungsi

guru yang tidak terlaksana dari 5 fungsi dalam proses pembelajaran anatara lain : (1)

manajer, (2) fasilitator, (3), moderator, (4) motivator, dan (5) evaluator. Dari hasil analisa

Page 7: Lomba media pembelajaran

supervisor, pada format penilaian sepertinya permasalahan yang paling mendalam dapat

disimpulkan kurang menariknya media pembelajaran yang digunakan guru pada saat

melakukan proses belajar mengajar.

Apabila sudah kita ketahui permasalahannya kita harus melakukan perubahan dan

memilih media pembelajaran yang menarik kerena, kalau hal ini tidak dijadikan sandaran

untuk mengambil inovasi baru, pelan tapi pasti kualitas pembelajaran lambat laun akan

mengalami kemunduran, terlebih menjadi budaya disetiap individu guru, tinggal

menunggu saja reaksi cepat yang terlihat pada prilaku peserta didik sebagai objek dalam

proses pembelajaran atau sebuah efek dari pembelajaran yang kurang berkesan dan

menjenuhkan, kersahan terjadi disana sini, murid melawan kepada guru dan bahkan

durhaka terhadap orang tua, padahal hal tersebut berawal dari lemahnya kualitas desain

pembelajran yang dominan dari kurang pasnya media pembelajaran yang digunakan.

Namun kalau semua guru menyadari akan fungsinya, senang melakukan penelitian

dan terus mencari solusi dari berbagai masalah pembelajararan yang dihadapi, sedikit

demi sedikit akan teratasi sesuai dengan keseriusan pendididk dalam menyelesaikan

masalah yang dihadapi.Hal tersebut sesuai dengan definisi guru, mengajar dan belajar.

Adapun definisi guru sebagaimana dimaksud bahwa guru adalah pendidik professional

yang tugas utamanya mendidik, membimbing melatih, mengevalusi peserta didik pada

pendidikan anak usia dini dasar dan menengah.Sedangkan mengajar adalah segala upaya

yang disengaja dalam rangka memberi kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses

belajar sesuai dengan tujuan yang dirumuskan, dan terintegrasi dengan definisi belajar

sebagai upaya melakukan proses prubahan prilaku, akibat interaksi individu dengan

lingkungan. Dan akhirnya mampu mencetak peserta didik yang, cerdas, terampil, kreatif,

bertangungjawab, mandiri, berbudi pekerti luhur dan berakhlak mulia.

Page 8: Lomba media pembelajaran

Untuk mencapai hal tersebut di atas, kami mencoba untuk menganalisa dari sisi

media pembelajaran yang merupakan suatu fasilitas yang dapat di gunakan untuk

menyampaikan pesan, bisa merangsang perasaan, pikiran serta keinginan para siswa

sehingga bisa mendorong terciptanya sebuah proses belajar yang efektif untuk semua

peserta didik.  Pada awalnya media pembelajaran ini dianggap hanya sebagai alat bantu

untuk mengajar, namun pada akhirnya masalah media merupakan suatu modal yang

dapat menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran, adapun

penggunaan media yang digunakan adalah yaitu media visual vampire, yang terorganisir

dalam metode sosio drama/ bermain peran, namun fisik tampilannya tidak dibut seram,

namun dibuat lucu.Orientasinya lebih kepada jalan atau cara lompatannya saja.Sehingga

lebih terkesan lucu dan selalu di ingat oleh peserta didik. Cara membuatnya hanya

membutuhkan, Gunting, kardus lem tali dan make up, agar kelihatan lebih sesuai dengan

kepribadinan peserta didik.

Harapan Kami media pembelajaran ini dapat membantu dan mampu memberikan

rangsangan/stimulus kepada peserta didik dimanapun berada, melalui proses dan jenis-

jenis keterampilan yang digunakan seperti : Keterampilan bertanya, memberi penguatan,

variasi dalam mengajar, memimpin diskusi dan terampil dalam mengelola kelas.

Kemudian selalu mengevaluasi seluruh pekerjaannya melalui mekanisme dan prosedur

baku yang telah ditentukan.

Page 9: Lomba media pembelajaran

B. Ruang Lingkup

Sejauh ini masih kabur antara definisi sumber, alat dan media pembelajaran, untuk

itu kita harus mengetahui posisi alat sebagai media dan posisi alat yang bukan media,

cara melihatnya adalah apabila alat tersebut dapat menjadi penyampai informasi atau

tidak, kalau alat tersebut dapat menjadi penyampai pesan berarti alat tersebut itu

dianggap sebagai media, dan apabila tidak ada pengaruh apapun terhadap prosesi

pembelajaran itu tidak dapat dikatakan media.

Kemudian untuk memahami media pembelajaran disini kita harus mengetahui

karakeristik atau Ciri-ciri media pembelajaran.Ada tiga ciri pembelajaran yang harus kita

ketahui.

1. Ciri fiksatif

Untuk cirri satu ini bagaimana media merekam, lalu menyimpan dan melestarikan

maupun merekontruksi sebuah objek atau peristiwa.

2. Ciri manipulatif

Merupakan transformasi, atas suatu peristiwa atau sekiranya objek yang sekiranya

masih dimungkinkan, karena media tersebut masih mempunyani Ciri manipulatif

3. Ciri Distributif

Sebuah media memungkinkansuatu peristiwa atau objek akan ditransspormasikan

melalui ruang serta bersamaan dengan itu akan disajikan kepada semua peserta

didik sehingga mereka mendapakatkan stimulus pengalaman yang sama dari hal

tersebut diatas.

Kesimpulannya adalah bahawa dalam ruang lingkup dalam media ini yang

dibahas dalam lapran ini adalah lebih menekankan kepada figur vamvire dengan

segala keunikannya, sementara media lainnya seperti kartu nomor dan benang

sebagai media untuk menyampaikan pesan dalam pembelajaran

Page 10: Lomba media pembelajaran

C. Tujuan

1. Menarik perhatian dan respon peserta didik untuk terus melakukan pembelajran aktif

tertutama pada materi operasi penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SDN Ciparay

Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang

2. Mempercepat pemahaman terhadap materi pembelajaran yang disampaikan pada saat

melakukan proses pembelajaran.

3. Menumbuhkan kreatifitas guru dalam mengembangkan pembelajaran.

4. Mengimplemntasikan pembelajaran PAKEM, sebagi ciri sekolah MBS.

Page 11: Lomba media pembelajaran

D. Kajian Teori

Kata media merupakan bentuk jamak dari ‘Medium’, yang secara harfiah berarti

perantara atau pengantar. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media

pembelajaran. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah

teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. 

Secara khusus, kata tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan

untuk membawa informasi dari satu sumber kepada penerima. Dikaitkan dengan

pembelajaran, media dimaknai sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses

pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi ajar dari pengajar kepada peserta

didik sehingga peserta didik menjadi lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa

sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman,2002:6).

Latuheru(1988:14), menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat,

atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses

interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna

dan berdaya guna.Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat

yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran

yang digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan

lebih merangsang kegiatan belajar siswa.

Page 12: Lomba media pembelajaran

Satu hal yang perlu diingat bahwa peranan media tidak akan terlihat apabila

penggunaannya tidak sejalan dengan isi dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

Secanggih apa pun media tersebut, tidak dapat dikatakan menunjang pembelajaran

apabila keberadaannya menyimpang dari isi dan tujuan pembelajarannya.

Teori media pembelajaran tersebut di atas didasarkan atas beberapa landasan

diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Landasan Filosofis

Daryanto (2010 : 12) memaparkan landasan filosofis menggunakan media

pembelajaran yaitu bahwa dengan digunakannya berbagai macam jenis media hasil

teknologi baru didalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang kurang

manusiawi.

Dengan kata lain, penerapan teknologi dalam pembelajaran akan terjadi

dehumanisasi.Bukankah dengan adanya berbagai media pembelajaran siswa

mempunyai banyak pilihan media untuk digunakan dalam peroses yang sesuai

dengan karakteristik pribadinya.Dengan demikian siswa dapat dihargai harkat

kemanusiannnya.

2. Landasan Psikologis

Artinya seseorang yang belajar melibatkan segala asfek kepribadiannya, baik fisik

maupun mental.Kerterlibatan asfek ini akan tanpak pada prilaku orang tersebut pada

saat melaksanakan pembelajaran, dan setiap individu memiliki keunikan masing-

masing. Keunikan ini terjadi karena adanya perbedaan karakteristik setiap individu

yang menentukan gaya, sesuai dengan bakat minat yang dimilinya.

Page 13: Lomba media pembelajaran

BAB II

LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN

A. Rancangan Alat

1. Menyiapakan kardus bekas, sesuaikan dengan kebutuhan

2. Karton 1 lembar

3. 1 buah gunting

4. 1 buah kater

5. 1 buah lem kertas

6. Benang

7. Spidol hitam dan merah

8. Hekter

9. Cat

B. Proses Pembuatan Alat

1. Kita potong kardus berukuran panjang 25cm atau disesuaikan dengan kepala

peserta didik, Kemudian lebar 5cm.

2. Kita hekter ujung kardus, dan setelah teresambung atasnya kita tutup dengan

kardus sesuai dengan ukuran kardus dan diberi lebig sekitar 3cm

3. Untuk lebih menarik kita cat topi vampire yang telah jadi dengan warna yang

kita inginkan.

4. Potong karton berukuran 5x5 cm sebagai media untuk menulis angka dari 0 –

10 untuk wilayah positif dan 0 – 10 untuk wilayah negative.

5. Tulis kartu nama dengan mengugunakan spidol untuk sebelah kiri warna

merah, dan sebelah kanan warna hitam.

6. Dan setiap kartu nama 0 dipakai benang karena akan dijadiakan kalung oleh

siswa yang berperan sebagai pembatas anatara bilangan positif dan bilangan

negatif

Page 14: Lomba media pembelajaran

C. Pedoman Penggunaan alat

Penggunaan alat tingal dipakaikan saja topi vamvire yang sudah dibuat, begitu

juga kartu nama tinggl dikalungkan pada anak yang berperan menjadi kartu

bilangan.

D. Proses penggunaan alat dalam pembelajaran

1. Guru membuka pelajaran sesuai dengan urutan yang ada didalam Rencana

Pelaksanaan pembelajaran.

2. Setelah pengkondisian kelas langsung guru masuk kepada kegiatan awala.

Diawali dengan :

a. Anak-anak sehat semua hari ini ?, sudah sarapan ?.Terima kasih kalau

sehat dan sudah pada sarapan.

b. Guru melakukan apersepsi dengan cara yang dikuasai guru, boleh dengan

mengulas pelajaran, bernyanyi atau melakukan ekting lain sesuai skinario

pembelajaran.

c. Guru menyampaikan materi yang akan disampakan.

d. Guru menjelaskan sekinario pembelajaran dengan bermain peran menjadi

vampire.

Bahasa pengantar “anak-anak pernah lihat vampire, nah hari ini kita akan

belajar bersama dan dianatara kalian akan ada yang Bapak/Ibu tunjuk

untuk menjadi vampire.Kemudian 1.Orang memakai kalung angaka nol, 5

orang memakai kalung kartu nama berwarna hitam berada di sebelah

kanan dan 5 orang memakai kalaung warn merah berada di sebelah kiri.

Jelas anak-anak ?

e. Setelah selesai anak yang diberi mandate bermain peran disuruh kedepan,

langsung saja dipakaikan atribut media pembelajaran yang sudah dibuat.

f. Ada satu anak yang memegang spidol untuk menulis angka sesuai dengan

lompatan vampire, kalau kekiri simpan di sebelah kiri garis bilangan, dan

kalau melompat ke kanan disimpan di garis bilangan disebelah kanan., dan

besaran angka disesuaikan dengan lompatan.Kalau melompat 3kali berarti

anggka tiga dan kalau melompat 4 kali berarti angka 4.Dan lompatan

disesuaikan dengn angka yang tersedia digaris bilangan.

g. Dan hasil lompatannya langsung ditulis dan dioperasikan sehingga sampai

diketahui hasilnya. Sesuai dengan ketentuan operasi hitung penjumlahan

bilangan bulat.

Page 15: Lomba media pembelajaran

E. Hasil yang Yang Diperoleh

No Nama Nilai Ket

1 Wahyudin 70

2 Amirudin 703 Rizki Saputra 704 Erni Suherni 805 Mustahiroh 806 Alan Apriliandi 607 Fahri 808 Fais Nurohim 809 Agus Triawan 8010 Acepriadi 8011 Sopiatunisa Adillah 8012 Naba Sihrul Jalil 8013 Zibran Arizki 8014 Aldi Ahmad Januar 8015 Sahsi Isfani Humaeroh 8016 Faisal 8017 Juni 8018 Primadi Suryantono 8019 Sipa Nurparidah 8020 Rina Erianti 8021 Ripal 8022 Aan Suhendar 8023 Yanti 8024 Deden Hadi Septian 8025 Nabil Hakim Muhamad. 9026 Dimas Eka Saputra 8027 Adis Surya Saputra 8028 Naisiya Rahmadini 8029 Muhamad Yogi Al-Bantani 8030 Ariq Rofi Azizi 8031 Ripqi Hidayatullah 90

Page 16: Lomba media pembelajaran

32 Deri Maulana 9033 Nila Ita Handayani 8034 Atiya Alfa Ni,ma 9035 Gusti Ayu Aulya 8036 Diky Ferdiansyah 9037 Risna 80

Jumlah 2887Rata-rata 78,02703

F. Evaluasi Kebermanfaatan Alat

Setelah dievalusi oleh penulis alat ini memiliki nilai manfaat anatar lain :

1.  Menjelaskan materi pembelajaran atau obyek yang abstrak (tidak nyata)

menjadi konkret nyata.

2. Memberikan pengalaman nyata dan langsung karena siswa dapat

berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan tempat belajarnya.

3. Mempelajari materi pembelajaran secara berulang-ulang.

4. Memungkinkan adanya persamaan pendapat dan persepsi yang benar terhadap

suatu materi pembelajaran atau obyek.

5. Menarik perhatian siswa, sehingga membangkitkan minat, motivasi, aktivitas,

dan kreativitas belajar siswa.

6.  Membantu siswa belajar secara individual, kelmpok, atau klasikal.

BAB III

Page 17: Lomba media pembelajaran

LAPORAN HASIL

A. Deskripsi hasil belajar

Indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan bahwa suatu

proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil, adalah:

1. Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi

tinggi, baik secara individu maupun kelompok.

Dari hampir 37 siswa yang mengikuti tes hampair mendapat nilai yang

cukup membanggakan, dibanding sebelum menggunakan media vampire

Dengan demikian metode vampire ini tepat, khususnya untuk operasi hitung

bilangan bulat.Tidak menuntut kemungkinan bisa cocok untuk pelajaran

yang lain tetapi harus diadaptasikan sesuia dengan indicator tujuan

pembelajaran.

2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran telah dicapai siswa baik

individu maupun klasikal.

Peserta didik baik secara individu maupun kelompok, kelihatan ceria,

bahkam mereka ingin mengulang kembali media vampire yang pernah

diajarkan.

Page 18: Lomba media pembelajaran

B. Analisis Hasil PembelajaranANALISIS HASIL PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : MatematikaKelas : IV A/ I Jumlah Siswa /KKM : 70/70Kompetensi Dasar : Operasi Hitung Bilangan

NO NAMA SISWA

Nomor Soal Jml Skor %

ketercapaian

Tuntas10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Ya

Tidak

1 WAHYUDIN 70 70% √ 2 AMIRUDIN 70 70% √ 3 RIZKI SAPUTRA 70 70% √ 4 ERNI SUHERNI 80 80% √ 5 MUSTAHIROH 80 80% √ 6 ALAN APRILIANDI 60 60% √7 FAHRI 80 80% √ 8 FAIS NUROHIM 80 80% √ 9 AGUS TRIAWAN 80 80% √

10 ACEP RIADI 80 80% √ 11 SOPIATUN NISA ADILLAH 80 80% √ 12 NABA SIRUL JALIL 80 80% √ 13 ZIBRAN ARIZKI 80 80% √ 14 ALDI AHMAD JANUAR. A 80 80% √ 15 SAHSI ISFANI HUMAEROH 80 80% √ 16 FAISAL 80 80% √ 17 JUNI 80 80% √ 18 PRIMADI SURYANTONO 80 80% √ 19 SIPA NURPARIDAH 80 80% √ 20 RINA ERIANTI 80 80% √ 21 RIPAL 80 80% √

Page 19: Lomba media pembelajaran

22 AAN SUHENDAR 80 80% √ 23 YANTI 80 80% √ 24 DEDEN HADI SEPTIAN 80 80% √ 25 NABIL HAKIM MUHAMAD. B 90 90% √ 26 DIMAS EKA SAPUTRA 80 80% √ 27 ADIS SURYA SAPUTRA 80 80% √ 28 NAISIYA RAHMADANI 80 80% √ 29 MUHAMAD YOGI ALBANTANI 80 80% √ 30 ARIQ ROFI AZJZJ 80 80% √ 31 RIFQI HIDAYATULLAH 90 90% √ 32 DERI MAULANA 90 90% √ 33 NILA ITA HANDAYANI 80 80% √ 34 ATIYA ALFA NI'MA 90 90% √ 35 GUSTI AULIYA 80 80% √ 36 DIKY FERDIANSYAH 90 90% √ 37 RISNA 80 80% √ 38 39 40

JUMLAH 2960 RATA-RATA 80

Paraf penagih/guru kelas Paraf petugas/kolektor

Ciparay, Mengetahui, Guru Kelas IV AKepala Sekolah SDN Ciparay

Page 20: Lomba media pembelajaran

Pupun Kurniasih, S.Pd.M.M.Pd Eman, S.PdNIP. 19680308 199003 2 003 NIP. 197605102008011009

Page 21: Lomba media pembelajaran

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Media pembelajaran merupakan komlplemen menunjang keberhasilan

pembelajaran.

2. Media pembelajaran yang tidak tepat, dapat terlihat dari respond dan tingkah

laku peserta didik pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran

3. Media pembelajaran yang berhasil diterapkan oleh guru yang lain, munkin

saja tidak cocok dengan kita.

B. Saran

1. Hendaknya media pembelajaran disesuaikan dengan materi dan atau bahasan

pembelajaran.

2. Sebelum membuat pembelajaran guru harus menguasiai karakteristik peserta

didik, untuk kemudian dijadikan sandaran media apa yang tepat untuk

memfasilitasi peserta didik kita

3. Media pembelajran

Page 22: Lomba media pembelajaran

Daftara Pustaka

Sagala Syaiful (2013).Konsep dan makna pembelajaran.Alfabeta. Bandung

Rukmana Ade dkk. (2006).Pengelolaan Kelas.UPI PRESS.Bandung

www.akademia.edu

BODATA PESERTA

NAMA : EMAN, S.Pd

TEMPAT/TGL LAHIR : SERANG, 10 MEI 1976

ALAMAT : KP.KAMASAN RT/RW.07/02.DESA KAMASAN

KECAMATAN CINANGKA.KAB.SERANG

UNIT KERJA : SDN CIPARAY UPTD PENDIDIKAN KEC.CINANGKA

MOTO : KERJA KERAS, KERJA CERDAS DAN KERJA IKHLAS