6
STRATEGI EMBELAJARAN Klasifikasi Strategi Pembelajaran 2015 Lutfi Koto

LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN

STRATEGI EMBELAJARAN Klasifikasi Strategi Pembelajaran

2015

Lutfi Koto

Page 2: LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN

1

KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN

Oleh : Lutfi Koto

Dasar Penentuan Klasifikasi Strategi Pembelajaran A.

Menurut Hasibuan & Moedjiono (2006 : 4) ada beberapa dasar yang

dapat digunakan untuk mengklasifikasikan strategi belajar-mengajar yaitu :

1. Pengaturan Guru dan Siswa

Dari segi pengaturan guru dapat dibedakan pengajaran oleh

seorang guru atau oleh suatu tim, selanjutnya dapat pula dibedakan apakah

hubungan guru-murid terjadi secara tatap muka ataukah dengan perantara

media, baik media cetak atau visual. Sedangkan dari segi dapat dibedakan

pengajaran klasikal (kelompok besar), kelompok kecil (5-7 siswa), atau

pengajaran perorangan.

2. Stuktur peristiwa belajar-mengajar

Stuktur peristiwa belajar-mengajar dapat bersifat tertutup, dalam

arti segala sesuatu telah ditentukan secara relatif ketat; dapat juga bersifat

terbuka, dalam arti tujuan khusus, materi, serta prosedur yang akan

ditempuh untuk mencapainya ditentukan sementara kegiatan belajar-

mengajar berlangsung.

3. Peranan guru-murid didalam mengolah pesan

Pengajaran yang menyampaikan pesan dalam keadaan “telah siap”

(telah diolah secara tuntas oleh guru sebelum disampaikan) dinamakan

bersifat ekspositorik, sedangkan yang mengaharuskan pengolahan oleh

siswa dinamakan heuristik. Ada dua sub strategi didalam strategi heuristik

yang akhir-akhir ini sering dikemukakan orang, yaitu penemuan

(discovery) dan inkuiri (inquiry)

Page 3: LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN

2

4. Proses pengolahan pesan

Peristiwa belajar mengajar yang bertolak dari yang umum untuk

dilihat keberlakuannya atau akibatnya pada yang khusus dinamakan

strategi belajar-mengajar yang bersifat deduktif, sedangkan strategi

belajar-mengajar yang ditandai oleh proses berfikir yng bergerak dari

khusus ke umum dinamakan strategi belajar-mengajar yang bersifat

induktif.

5. Tujuan belajar

Robert M. Gagne mengelompokkan kondisi-kondisi belajar (sistem

lingkungan belajar) sesuai dengan tujuan-tujuan belajar yang ingin dicapai.

Gagne mengemukakan delapan macam, yang kemudian disederhanakan

menjadi lima macam kemampuan manusia yang merupakan hasil belajar

sehingga, pada gilirannya, membutuhkan sekian macam kondisi belajar

(atau sistem lingkungan belajar) untuk pencpaiannya. Kelima macam

kemampuan hasil belajar tersebut adalah :

a. Keterampilan intelektual (yang merupakan hasil belajar terpenting dari

sistem lingkungan skolastik)

b. Strategi kognitif, mengatur “cara belajar” dan berfikir seseorang

didalam arti seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan

masalah.

c. Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta.

Kemampuan ini umumnya dikenal dan tidak jarang.

d. Kemampuan motorik yang dperoleh disekolah, antara lain

keterampilan menulis, mengetik, menggunakan jangka, dan

sebagainya.

e. Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah serta intensitas emosional

yang dimiliki seseorang, sebagaimana dapat disimpulkan dari

kecenderungannya bertingkah laku terhadap orang, barang, atau

kejadian.

Page 4: LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN

3

Kelima macam hasil belajar tersebut diatas menyarankan, bahkan

mempersyaratkan kondisi-kondisi belajar tertentu sehingg daripadanya

dapat dijabarkan strategi-strategi belajar mengajar yang sesuai.

Klasifikasi Strategi Pembelajaran B.

Seperti yang dilansir dilaman (mediakita.com) Strategi pembelajaran

dapat diklasifikasikan menjadi 4, yaitu : strategi pembelajaran langsung (direct

instruction), tak langsung (indirect instruction), interaktif, mandiri, melalui

pengalaman (experimental).

1. Strategi Pembelajaran Langsung

Strategi pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang

banyak diarahkan oleh guru. Strategi ini efektif untuk menentukan

informasi atau membangun keterampilan tahap demi tahap. Pembelajaran

langsung biasanya bersifat deduktif.

Kelebihan strategi ini adalah mudah untuk direncanakan dan

digunakan, sedangkan kelemahan utamanya dalam mengembangkan

kemampuan-kemampuan, proses-proses, dan sikap yang diperlukan untuk

pemikiran kritis dan hubungan interpersonal serta belajar kelompok. Agar

peserta didik dapat mengembangkan sikap dan pemikiran kritis, strategi

pembelajaran langsung perlu dikombinasikan dengan strategi

pembelajaran yang lain.

2. Strategi Pembelajaran tak Langsung

Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, induktif,

pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan penemuan. Berlawanan

dengan strategi pembelajaran langsung, pembelajaran tak langsung

umumnya berpusat pada peserta didik, meskipun dua strategi tersebut

dapat saling melengkapi. Peranan guru bergeser dari seorang penceramah

menjadi fasilitator. Guru mengelola lingkungan belajar dan memberikan

kesempatan peserta didik untuk terlibat.

Page 5: LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN

4

Kelebihan dari strategi ini antara lain: (1) mendorong ketertarikan

dan keingintahuan peserta didik, (2) menciptakan alternatif dan

menyelesaikan masalah, (3) mendorong kreativitas dan pengembangan

keterampilan interpersonal dan kemampuan yang lain, (4) pemahaman

yang lebih baik, (5) mengekspresikan pemahaman. Sedangkan kekurangan

dari pembelajaran ini adalah memerlukan waktu panjang, outcome sulit

diprediksi. Strategi pembelajaran ini juga tidak cocok apabila peserta

didik perlu mengingat materi dengan cepat.

3. Strategi Pembelajaran Interaktif

Pembelajaran interaktif menekankan pada diskusi dan sharing di

antara peserta didik. Diskusi dan sharing memberi kesempatan peserta

didik untuk bereaksi terhadap gagasan, pengalaman, pendekatan dan

pengetahuan guru atau temannya dan untuk membangun cara alternatif

untuk berfikir dan merasakan.

Kelebihan strategi ini antara lain: (1) peserta didik dapat belajar

dari temannya dan guru untuk membangun keterampilan sosial dan

kemampuan-kemampuan, (2) mengorganisasikan pemikiran dan

membangun argumen yang rasional. Strategi pembelajaran interaktif

memungkinkan untuk menjangkau kelompok dan metode-metode

interaktif. Kekurangan dari strategi ini sangat bergantung pada kecakapan

guru dalam menyusun dan mengembangkan dinamika kelompok.

4. Strategi pembelajaran empirik (experiential)

Pembelajaran empirik berorientasi pada kegiatan induktif, berpusat

pada peserta didik, dan berbasis aktivitas. Refleksi pribadi tentang

pengalaman dan formulasi perencanaan menuju penerapan pada konteks

yang lain merupakan faktor kritis dalam pembelajaran empirik yang

efektif. Kelebihan dari startegi ini antara lain: (1) meningkatkan partisipasi

peserta didik, (2) meningkatkan sifat kritis peserta didik, (3) meningkatkan

analisis peserta didik, dapat menerapkan pembelajaran pada situasi yang

lain. Sedangkan kekurangan dari strategi ini adalah penekanan hanya pada

Page 6: LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN

5

proses bukan pada hasil, keamanan siswa, biaya yang mahal, dan

memerlukan waktu yang Panjang.