Upload
dede-s-nugraha
View
7.177
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini,
menjadikan informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam usaha
menciptakan kemajuan di semua bidang kehidupan manusia. Dengan adanya
teknologi informasi telah banyak dirasakan kemudahan dalam mendapatkan
informasi yang cepat, tepat dan akurat. Perkembangan teknologi informasi
pada saat ini sangat pesat, sehingga manusia dalam mengerjakan setiap
pekerjaan selalu membutuhkan komputer. Komputer memiliki peranan yang
sangat vital dalam pemecahan masalah khusus dalam pengolahan data, karena
komputer memiliki kecepatan tingkat akurasi yang tinggi dalam pemrosesan
data, sehingga dapat mempermudah pekerjaan manusia.
Adanya sistem komputer sangat membantu dalam pemecahan masalah
terutama dalam hal pengolahan data. Penggunaan komputer juga dapat
dijadikan alat untuk mencapai tujuan dan mencari kemudahan dalam
melakukan suatu proses pekerjaan, terutama yang melibatkan banyak data.
Hampir disemua instansi - instansi baik yang bersifat negeri maupun swasta
menggunakan sistem komputer, bahkan usaha-usaha kecil, menengah pun
sudah memanfaatkan keberadaan sistem komputer. Sekretariat Dewan
Kawasan free trade zone (FTZ) yang bergerak di bidang perdagangan bebas
merupakan perusahaan milik pemerintahan yang memiliki karyawan cukup
banyak sehingga data - data karyawan tersebut harus terorganisir dengan baik,
terutama dalam bidang absensi karyawan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang bahwa dapat diketahui permasalahan yang dihadapi
sebagai berikut :
1
1. Sistem yang digunakan pada Sekretariat Dewan Kawasan dan
perdagangan bebas, Free Trade Zone (FTZ) Bintan. terutama pada bagian
absensi karyawan masih bersifat manual, dalam pencatatannya, sehingga
Sistem Informasi yang berjalan tidak efektif dan efisien.
2. Penyimpanan laporan data-data absensi karyawan tidak terorganisir
dengan baik.
3. Perhitungan jam kerja karyawan kurang akurat, karena banyak data yang
hilang dan tidak sesuai.
1.3 Tujuan Penulisan
1. Meminimalkan kesalahan dalam pencatatan data absensi.
2. Meningkatkan disiplin kerja karyawan dalam hal absensi.
3. Membantu dalam perhitungan jumlah jam kerja karyawan.
4. Agar system informasi absensi ini menetapkan sebuah pengamanan untuk
mengawasi dan menjaga, supaya tidak terjadi manipulasi karyawan dalam
pencatatan absensi.
5. Agar pihak kantor mengaplikasikan system informasi ini dalam
memudahkan karyawan dalam mencatatkan absensi dan menghemat waktu
admin dalam mengolah data absensi, Pengaturan pengerjaan harus selalu
dikontrol kebenarannya agar dapat menampilkan data yang akurat dan
Pimpinan perusahaan menerima laporan absensi karyawan setiap bulan
sebagai data untuk diolah dalam penilaian kinerja karyawan dalam Kantor.
1.4 Batasan Masalah
1. Sistem Informasi absensi ini hanya untuk karyawan Sekretariat Dewan
Kawasan dan perdagangan bebas, Free Trade Zone ( FTZ) Bintan.
2
2. Merubah sistem absensi karyawan dari manual menjadi sistem
terkomputerisasi.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem
Sistem dapat didefinisikan dengan dua pendekatan yaitu, sistem yang
menekankan pada prosedur dan sistem yang menekankan pada elemen Sistem
yang menekankan pada prosedur ialah Sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur - prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama - sama
untuk melakukan suatu kegiatan untuk penyelesaian suatu sasaran tertentu”.
Sistem yang menekankan pada elemen ialah “Sistem adalah suatu seri dari
komponen - komponen yang saling berhubungan, bekerja sama di dalam suatu
kerangka kerja tahapan yang terpadu untuk menyelesaikan, mencapai sasaran
yang telah ditetapkan sebelumnya”.
2.2 Elemen sistem
1. Tujuan
Tujuan dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem.
2. Batasan
Dalam mencapi suatu tujuan dari sistem dibutuhkan batasanbatasan suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau lingkungan luarnya. Batasan suatu
sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Kontrol
Kontrol merupakan pengawasan dari pelaksanaan pencapaian tujuan
sistem yang dapat berupa asal masukan, frekuensi, masukan data dan jenis
masukan.
4. Input
4
Input merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data
dapat berupa asal masukan, frekuensi masukan data dan jenis masukan
data.
5. Proses
Proses merupakan bagian yang mengolah data menjadi informasi sesuai
dengan keinginan pemakai.
6. Output
Output merupakan keluaran atau tujuan dari sistem yang didapat dari input
dan proses yang dilakukan.
7. Umpan Balik
Dalam suatu sistem yang baik dibutuhkan adanya umpan balik yang
tujuannya sebagai perbaikan dan pemeliharaan.
2.3 Karakteristik Sistem
Sistem mempunyai beberapa macam karakteristik, yaitu :
1. Mempunyai komponen ( components ) Komponen sistem adalah segala
sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem. Komponen sistem dapat
berupa benda nyata ataupun abstrak.
2. Mempunyai batas ( boundary )
Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem
yang lain. Tanpa adanya batas sistem, maka sangat sulit untuk
menjelaskan suatu sistem.
3. Mempunyai lingkungan ( environments )
Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem.
Lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya,
5
lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk
menjaga keberlangsungan sistem.
4. Mempunyai penghubung /antar muka ( interface )
Antar komponen penghubung /antar muka merupakan komponen sistem,
yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar
komponen dalam sistem. Penghubung/antar muka merupakan sarana yang
memungkinkan setiap komponen saling berinteraksi dalam rangka
menjalankan fungsi masing-masing komponen.
5. Mempunyai masukan ( input )
Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu
dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut
untuk menghasilkan keluaran yang berguna.
6. Mempunyai pengolahan ( processing )
Pengolah merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama
mengolah masukan agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi para
pemakainya.
7. Mempunyai keluaran ( output )
Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam
bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.
8. Mempunyai sasaran
Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama
dengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.
9. Mempunyai kendali ( control )
Setiap komponen dalam sistem perlu selalu dijaga agar tetap bekerja
sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.
6
10. Mempunyai umpan balik ( feedback )
Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali ( control ) sistem untuk
mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan
mengembalikannya ke dalam kondisi normal.
2.4 Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti
bagi penerima dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau
mendatang“. Informasi dan data merupakan komponen yang saling
berhubungan satu sama lain. Informasi merupakan hasil dari pengolahan data
yang memberi arti dan bermanfaat sedangkan data adalah fakta atau apapun
yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi yang
berkualitas.
2.5 Ciri - Ciri Informasi
1. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan - kesalahan yang biasanya terjadi dan
selain itu harus jelas maksud dan tujuannya, sehingga output (keluaran) bisa
dipertanggung jawabkan.
2. Tepat Waktu
Informasi yang datang pada konsumen selaku pemakai tidak boleh terlambat
karena informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai lagi dalam
pengambilan suatu keputusan.
3. Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat dan informasi yang diterima si
konsumen selaku pemakai dengan yang lainnya bisa berbeda-beda.
4. Lengkap
7
Informasi yang disajikan harus lengkap, efektif, efisisien, dan yang pasti
harus tepat dan benar.
2.6 Pengertian Sistem informasi
Sistem informasi adalah suatu jaringan keja yang merupakan kumpulan
dari elemen - elemen yang saling berhubungan dan berinteralsi untuk
mencapai tujuan tertentu yaitu berupa informasi yang diperlukan dalam
mengambil keputusan baik untuk waktu sekarang maupun diwaktu yang akan
datang.suatu sistem informasi berisi himpunan terintergrasi dari komponen
manual dan komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk menghasilkan
informasi untuk pemakai. Dalam sistem informasi mempunyai komponen-
komponen yang saling berhubungan, antara lain:
1. Perangkat Keras (Hardware) Merupakan kompoenen fisik berupa
peralatan input, peralatan proses, dan peralatan output.
2. Perangkat Lunak (Software)
Merupakan instruksi yang membuat komputer melakukan pekerjaan
tertentu.
3. SDM (Brainware)
Sebagai user atau pengoperasi sistem.
2.7 Profil Kantor
Posisi Geografis dan Administratif
Dalam skala regional Internasional, KPBPB Batam, Bintan, Karimun
terletak pada jalur perlintasan pelayaran Internasional yang melayari selat
Malaka. Kawasan ini berhadapan langsung dengan Negara tetangga
Singapura dan Malaysia (Johor Selatan). Sedangkan dalam skala regional
antar provinsi, berdekatan dengan Kota Pekanbaru dan dilewati jalur
PELNI. KPBPB Batam, Bintan, Karimun secara geografis administratif
berada di Provinsi Kepulauan Riau, dengan otonomi pemerintahan yang
8
terlingkupi adalah Kota Batam, Kabupaten Bintan, Kota Tanjung Pinang
dan Kabupaten Karimun, namun tidak seluruh wilayah administrative
tersebut ditetapkan sebagai KPBPB.
2.8 Luas Wilayah Administratif dan KPBPB BBK
Berdasarkan wilayah administratifnya Kabupaten Bintan memiliki luas
wilayah terbesar (baik wilayah darat maupun lautnya), dibandingkan 3
wilayah lain yaitu Kabupaten Karimun, Kota Tanjung Pinang dan Kota
Batam. Sedangkan Kota Batam dan Kabupaten Karimun memiliki wilayah
darat yang hampir sama luasnya, namun Kabupaten Karimun memiliki
wilayah laut yang hampir dua kali lebih luas. Dengan kondisi wilayah yang
didominasi oleh perairan di 4 wilayah kepulauan ini, maka peluang dan
tantangan yang dihadapi dalam pengembangan wilayahnya sangatlah spesifik
bila dibandingkan dengan daerah yang dominasinya wilayah darat.
Dalam penetapan Kawasan BBK sebagai KPBPB, berikut ini. Pola spesial
KPBPB BBK merupakan kombinasi antara pola enclave, untuk Bintan dan
Karimun, dan pola pulau untuk Batam. Dengan pola kombinasi tersebut tentu
memerlukan system penanganan khusus dalam operasionalisasi kepabeanan
dan keamanan jalur lalu lintas barang, dibandingkan bila polanya berupa satu
pulau saja.
2.9 Landasan Kebijakan dan Fungsi Kawasan
Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam,
Bintan, Karimun (BBK) merupakan salah satu Kawasan Strategis Nasional
(KSN) dan kandidat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dalam bentuk KPBPB.
Terkait dengan pengembangan kawasan ini, telah terdapat suatu proses
penandatanganan kesepakatan kerjasama ekonomi antara Pemerintah
Indonesia dengan Pemerintah Singapura. Kesepakatan kerjasama tersebut
kemudian ditindaklanjuti dengan adanya penetapan lokasi pengembangan
9
KPBPB melalui Peraturan Pemerintah No.46/2007 untuk KPBPB Batam, PP
No.47/2007 untuk KPBPB Bintan dan PP No.48/2007 untuk KPBPB
Karimun. Dalam rangka upaya operasionalisasi KPBPB Batam, Bintan,
Karimun telah ditetapkan pula Peraturan Presiden No. 9, 10, dan 11 Tahun
2008 tentang Dewan Kawasan KPBPB Batam, Bintan, Karimun sebagai
bentuk kelembagaannya.
Selain kebijakan - kebijakan tersebut diatas yang telah menjadi komitmen
Pemerintah Indonesia, maka bila ditinjau dari aspek sistem perkotaan nasional
dan posisi geografisnya, kawasan BBK ini juga memiliki potensi besar, antara
lain:
a. Fungsi Kawasan BBK secara nasional adalah sebagai Pusat Kegiatan
Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN), dan Pusat
Kegiatan Wilayah (PKW) yang strategis;
b. Secara geografis, kawasan BBK terletak pada jalur perdagangan
internasional yang menjadikannya sebagai pintu gerbang masuknya arus
investasi asing ke Indonesia, terutama karena kedekatannya dengan
Singapura dan Malaysia. Apabila didukung dengan keberadaan
infrastruktur yang sesuai dan kompetitif, maka kawasan ini dapat menjadi
kawasan yang kompetitif dan berdaya saing tinggi;
c. Kawasan BBK terletak di tengah pasar internasional (Singapura, China,
India, Australia, dan pasar dunia yang lebih luas lainnya).
Kpbpb Bintan
Landasan hukum penetapan Pulau Bintan sebagai kawasan FTZ telah
ditetapkan dalam PP No.47 tahun 2007 tentang Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan Bebas Bintan. Dalam PP tersebut lokasi FTZ Bintan
terdiri dari kawasan Bintan Utara dengan liputan wilayah hampir setengah
pulau Bintan. Disamping itu, terdapat 5 lokasi lain yang berupa enclave
10
yaitu kawasan Anak Lobam, kawasan maritim Bintan Timur, kawasan
Galang Batang, kawasan Senggarang dan kawasan Dompak.
Pulau Bintan merupakan wilayah yang cukup siap untuk menarik investasi.
Keberadaan bonded zones di Bintan menyebabkan kawasan ini tidak asing
lagi bagi investor yang ingin menanamkan investasinya di sektor industri
manufaktur. Selain itu, Bintan selama ini juga telah menjadi lokasi
kunjungan wisatwan mancanegara, walaupun yang terbesar masih berasal
dari Singapura. Ditinjau dari sisi infrastruktur, sekalipun belum sebaik
Batam, namun Bintan telah memiliki fasilitas pelabuhan laut dan pelabuhan
udara. Dengan adanya pemekaran wilayah, maka Kota Tanjung Pinang
menjadi suatu wilayah administratif yang berdiri sendiri. Namun demikian,
dalam konteks KEK BBK, penyebutan Bintan akan secara implisit diartikan
sebagai keseluruhan pulau Bintan.
Visi dan Misi
Motto “Modern, Smart, Intelligent and Globally Competitive”.
Visi “Pusat investasi global dan pusat pertumbuhan ekonomi regional yang
modern, cerdas dan berdaya saing internasional”.
11
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Sistem Absensi Berbasis ( WEBCAM )
Sistem absensi berbasis webcam adalah sistem yang melakukan absensi
karyawan berdasarkan input citra hasil capture webcam. Sistem akan
melakukan posting absen karyawan perhari dan membandingkan hasil capture
wajah karyawan dengan database wajah yang telah di-input terlebih dahulu
oleh seorang administrator (Admin). Proses-proses yang dilakukan dalam
sistem absensi karyawan ini adalah:
a. Proses pemasukan biodata karyawan dengan file wajah hasil capture
webcam.
b. Proses absensi harian karyawan dengan capture webcam dan hasil capture
dibandingkan dengan file wajah karyawan.
3.2 Rancangan Antarmuka Pemakai (User Interface)
Dalam membangun sistem absensi karyawan berbasis webcam perlu
adanya perancangan antar muka yang berfungsi sebagai perantara sistem
dengan pengguna (User). Dalam perancangan interface diharapkan dapat
tercipta kemudahan bagi pengguna (user friendly) dalam mengoperasikan
sistem ini. Rancangan antarmuka sebagai berikut:
a. Merancang tampilan login yang berfungsi sebagai otorisasi Admin.
b. Merancang tampilan Menu Utama yang berfungsi sebagai tempat untuk
menampilkan judul tugas akhir, nama penulis, gambar latar, help dan
about.
c. Merancang tampilan edit data Admin.
12
d. Merancang tampilan edit data karyawan.
e. Merancang tampilan absensi karyawan.
f. Merancang tampilan About, yang terdiri dari:
1. Label untuk menampilkan atau menunjuk judul aplikasi dan profil penulis.
2. Picture box yang berfungsi untuk menampilkan foto penulis.
3. Command yang berfungsi sebagai tombol untuk keluar.
3.3 Analsis Sistem Absensi Karyawan Yang Sedang Berjalan
Analisis Sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami
sistem yang ada yaitu sistem informasi absensi. Sistem ini meliputi analisa
prosedur sistem informasi absensi, flow map sistem informasi absensi, dan
analisa dokumen data absensi. Cara pengisian absen dan prosedur pengolahan
Data sesuai hal yang ditentukan :
1. Nama Karyawan
2. Nomor Induk Karyawan
3. Bagian Karyawan
4. Jam Masuk Karyawan
5. Jam Pulang Karyawan
6. Tanggal Kerja Karyawan
7. Keterangan
3.4 Prosedur Melakukannya adalah :
1. Setiap karyawan melakukan apel pagi setiap hari kerja dan mengisi form
absensi yang telah disediakan kepada setiap bagian oleh unit pengamanan
13
dan unit pengamanan merekap semua data kehadiran karyawan dan
mengisi semua kartu absensi karyawan yang ada di bagian unit
pengamanan, bagi karyawan yang tidak melakukan apel pagi harus
melapor dan mengisi bukti terlambat, semua data-data absensi karyawan
akan dilaporkan ke bagian personalia setiap hari.
2. Bagian personalia merekap semua data absensi karyawan yang diterima
dari unit pengamanan sebagai bukti kehadiran karyawan setiap hari dan
menyusun laporan absensi karyawan untuk memberikan laporan absensi
karyawan kebagian keuangan, pimpinan dan di simpan di arsip
3. Pimpinan perusahaan menerima laporan absensi karyawan setiap bulan
sebagai data untuk diolah dalam penilaian kinerja karyawan dalam
perusahaan.
Sekretariat Dewan Kawasan dan perdagangan bebas, Free Tread Zone
(FTZ) Bintan mempunyai jadwal kerja sebagai berikut :
Hari : Senin s/d Jumat
Waktu : 07.30 – 14.30
Istirahat : 12.00 – 13.00
Keterangan simbol absensi karyawan sebagai berikut :
I = Izin
S = Sakit
TB = Tanpa Berita
DL = Dinas Luar
C = Cuti
14
3.5 Evaluasi Sistem yang Berjalan
Dari sistem yang sedang berjalan adalah berupa sistem yang manual dan
kurang baik dalam proses mengontrol kehadiran karyawan sehingga di dapati
karyawan yang kurang disiplin dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab bekerja dalam kantor, maka dapat dihubungkan menjadi sistem tertentu
yang bisa dipahami dengan modul dan data kehadiran karyawan yang dapat
dikelola dengan baik.
Perancangan Prosedur yang di Usulkan
Prosedur absensi yang diusulkan adalah :
1. Setiap karyawan melakukan absensi setiap pagi hari kerja dan absensi
pada alat absensi mengahadap webcam yang telah di sediakan sistem
tersebut akan langsung merekap absensi karyawan siapa - siapa saja yang
terlambat dan tidak masuk secara otomatis.
2. Pimpinan perusahaan menerima laporan absensi karyawan setiap bulan
sebagai data untuk diolah dalam penilaian kinerja karyawan dalam
perusahaan. Dalam prosedur sistem informasi absensi karyawan yang
diusulkan terdapat dua entitas, yaitu : Karyawan dan pimpinan.
Konfigurasi Perangkat Keras
Konfigurasi Perangkat keras Sistem Absensi Karyawan dengan
Algoritma Eigenface Berbasis Webcam adalah sebuah personal komputer
(micro computer) jenis notebook dengan prosesor Intel Dual Core dengan
memori 1024 MB dan sebuah webcam merk Itech dengan resolusi image 2
mega piksel dengan kabel data jenis USB (universal system bus) yang
terhubung dengan PC.
15
3.6 Karakteristik Webcam
Karakteristik webcam yang digunakan sangat berpengaruh terhadap hasil
yang diperoleh dalam proses perhitungan eigenvalue dari citra yang hendak
dikenali. Salah satu syarat yang harus diperhatikan adalah resolusi image
hasil capture wajah. Webcam yang digunakan adalah merk Itech dengan
resolusi 2 mega pixel. Karakteristik webcam yang digunakan adalah sebagai
berikut:
a. Ukuran window capture : 640 x 480 piksel.
b. Video mode : 24 Bit true color.
c. Interface : Port USB.
d. Transmission rate : 320 x 240 30 F/s dan 640 x 480 30 F/s
e. Rasio Noise signal : > 48 dB (30 F/s 220 LUX)
f. Dynamic range : > 72 dB
g. Image vocus : 5 cm to ∞
3.7 Implementasi Sistem
Setelah perangkat lunak Penerapan Algoritma Eigenface Pada Sistem
Absensi Karyawan Berbasis Webcam selesai dibangun, tahap selanjutnya
adalah tahap uji coba tampilan. Tahap uji coba tampilan adalah tahap
pengujian pemasukan data karyawan, data User serta menjalankan
program absensi untuk mendapatkan hasil capture wajah karyawan.
A. Tampilan Login
Tampilan Login merupakan tampilan yang pertama kali muncul dan
berfungsi untuk proses otorisasi administrator. Pada tampilan login
16
terdapat tanggal dan jam melakukan proses login yang muncul secara
otomatis mengikuti tanggan dan jam sistem. Setelah pemasukan nama
administrator dan password, sistem akan melakukan pembacaan database
wajah dan database User. Tampilan Login dapat dilihat seperti ditunjukkan
pada Gambar 0.1.
Gambar 0.1 Tampilan Login
Pada proses login ini terdapat dua proses yang berjalan antara lain:
a. Proses otorisasi pengguna, yang berfungsi untuk menentukan hak
akses pengguna.
b. Proses membaca database citra wajah untuk mendapatkan nilai mean
wajah yang akan digunakan pada proses identifikasi wajah pada proses
absensi.
B. Tampilan Menu Utama
Tampilan Menu Utama merupakan tampilan yang muncul setelah
proses otorisasi. Tampilan ini berisi gambar konfigurasi perangkat keras
Sistem Absensi Karyawan Berbasis Webcam serta tampilan menu yang
berisi tombol absensi untuk mengaktifkan webcam, tombol Data Admin,
Data Karyawan, Bantuan, Penulis serta tombol Tutup untuk keluar dan
kembali ke sistem Windows. Tampilan Menu Utama dapat dilihat pada
Gambar 0.2.
17
Gambar 0.2 Tampilan Menu Utama
C. Tampilan Data Admin
Tampilan Data Admin merupakan tampilan berguna untuk
memasukkan data password user yang mengoperasikan sistem. Tampilan
data Admin ini dapat dilihat seperti pada Gambar 0.3.
Gambar 0.3 Tampilan data admin
18
D. Tampilan Data Karyawan
Tampilan Data Karyawan merupakan tampilan berguna untuk
memasukkan data Karyawan yang akan diabsensi. Pada tampilan ini
terdapat tampilan karyawan yang telah ada pada database, tampilan hasil
capture webcam, tombol Update/Save, Tambah, Hapus, Cari untuk
melakukan pencarian data, tombol Open File untuk melakukan pembukaan
file wajah karyawan, tombol Capture untuk mengambil citra wajah melalui
webcam, Setting kamera serta tombol Tutp untuk menutup tampilan dan
kembli ke halaman menu utama dari sistem. Tampilan data Karyawan ini
dapat dilihat pada Gambar 0.4.
Gambar 0.4 Tampilan Data Karyawan
Pada tampilan data karyawan terdapat pemasukan biodata karyawan dan
data wajah karyawan sebagai pembanding yang akan digunakan pada proses
absensi. Pada tampilan ini pemasukan foto karyawan dapat dilakukan dengan
19
dua cara yaitu dengan cara capture webcam dan cara mencari file citra wajah
yang sudah di-capture sebelumnya.
E. Tampilan Absensi
Tampilan Absensi merupakan tampilan berguna untuk memasukkan data
absensi karyawan setiap hari berupa hasil capture webcam serta mencocokkan
hasil capture dengan data wajah pada database karyawan. Tampilan Absensi
ini dapat dilihat pada Gambar 0.5.
Gambar 0.5 Tampilan Absensi
Untuk melakukan absensi, terlebih dahulu webcam harus diaktifkan dan
melakukan capture wajah karyawan yang akan melakukan proses absensi.
Hasil capture akan digunakan untuk dilakukan proses pengenalan wajah yang
ada pada database wajah. Jika hasil capture cocok dengan data wajah pada
database, maka proses absensi berhasil dan dinyatakan valid dan jika
sebaliknya, maka akan dinyatakan gagal.
F. Tampilan Laporan Absensi
Tampilan Laporan Absensi berguna untuk menampilkan data absensi
karyawan berupa hasil pada layar maupun dicetak ke kertas. Data absensi
yang ditampilkan hanya data karyawan yang melakukan proses absensi pada
20
hari tertentu sesuai dengan kriterian tanggal pencetakan. Tampilan Laporan
Absensi ini dapat dilihat pada Gambar 0.6.
Gambar 0.6 Tampilan Laporan Absensi
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Penulis mengambil kesimpulan sistem informasi absensi karyawan pada
Sekretariat Dewan Kawasan dan perdagangan bebas, Free Trade Zone ( FTZ)
Bintan, Kota tanjungpinang.
Sebagai berikut:
1. Sistem Informasi Absensi ini dirancang dengan tujuan untuk mengganti
pencatatan data absensi secara manual menjadi terkomputerisasi yaitu
untuk meminimalisasi tingkat kesalahan dalam pencatatan dan mengelola
data absensi karyawan.
2. Sistem Informasi Absensi ini dapat mempermudah dan mempercepat
waktu memproses data absensi karyawan.
3. Dengan adanya sistem yang terkomputerisasi untuk mendorong karyawan
lebih disiplin dalam peningkatan kinerja karyawan dalam kemajuan
perusahaan.
4. Dengan Proses pengenalan wajah yang menggunakan pendekatan metode
Eigenface (WEBCAM) dapat dilakukan dengan cara input data karyawan
baik biodata maupun data wajah dalam format bmp. Jika hasil capture
cocok dengan data wajah pada database karyawan, maka proses absensi
berhasil dan dinyatakan valid. Tetapi, jika hasil capture tidak cocok, maka
akan dinyatakan gagal.
5.2 Saran
Penulis memberikan saran kepada Sekretariat Dewan Kawasan dan
perdagangan bebas, Free Trade Zone ( FTZ) Bintan. yang bertujuan untuk
memaksimalkan kinerja karyawan dan disiplin kerja sebagai berikut :
22
1. Agar pihak kantor mengaplikasikan sistem informasi ini dalam
memudahkan karyawan dalam mencatatkan absensi dan menghemat waktu
admin dalam mengolah data absensi.
2. Agar sistem informasi absensi ini menetapkan unit pengamanan untuk
mengawasi dan menjaga, supaya tidak terjadi manipulasi karyawan dalam
pencatatan absensi.
23
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto. Analisis & Desain Sistem Informasi. Pendekatan terstruktur teori
dan praktek aplikasi bisnis, penerbit Andi, Yogyakarta, 2001.
Maryati, MC. 2008. Manajemen Perkantoran Efektif. Yogyakarta
Davis Gordon. Kerangka dasar Sistem Informasi Manajemen. Pt. Pustaka
Binarman Presindo, Jakarta Pusat, 1999.
The Liang Gie 2007, Asministrasi Perkantoran Modern, edisi keempat.yogyakarta
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/405/jbptunikompp-gdl-chandraera-20214-1-
sistemi-n.pdf
24