36
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TADULAKO KELOM POK 4 1. M uliani B M uham m ad (C 301 07 059) 2. Idham (C 301 08 065) 3. Indra Ram adhan (C 301 08 073) 4. NurItha (C 301 08 075) 5. Nurezqi (C 301 09 004) 6. Nuraida (C 301 09 011) 7. Jiantari (C 301 09 013) 8. Hilya Ariyani (C 301 09 031) 9. Ni Nyom an Suryantini (C 301 09 032) KONSINYASI PENJUALAN BUKU OLEH PENERBIT PRO-U MEDIA DAN TB RAMEDIA

Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1

JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS TADULAKO

KELOMPOK 4

1. Muliani B Muhammad (C 301 07 059) 2. Idham (C 301 08 065) 3. Indra Ramadhan (C 301 08 073) 4. Nur Itha (C 301 08 075) 5. Nurezqi (C 301 09 004) 6. Nuraida (C 301 09 011) 7. Jiantari (C 301 09 013) 8. Hilya Ariyani (C 301 09 031) 9. Ni Nyoman Suryantini (C 301 09 032)

KONSINYASI PENJUALAN BUKU OLEH PENERBIT PRO-U MEDIA DAN TB RAMEDIA

Page 2: Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4

konsinyasi

KATA PENGANTAR

“ Bismillahirrahmanirrahim”

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Shalawat serta salam

semoga selalu tercurah kepada junjungan Alam Nabi Muhammad SAW, para

sahabat serta pengikutnya hingga akhir zaman.

Alhamdulillahirobbil’alamiin, tiada kata yang dapat penulis sampaikan

selain ucapan syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan ridho-Nya lah penulis

dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Akuntansi Keuangan Lanjutan 1,

mengenai: Konsinyasi pada Toko Buku Ramedia.

Dalam penulisan Makalah ini penulis tidak lepas dari berbagai hambatan

dan rintangan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak maka segala macam

hambatan dapat teratasi. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan

terimakasih kepada semua pihak yang membantu, semoga Allah SWT

memberikan balasan atas kebaikan dengan limpahan rahmat-Nya.

Akhirnya semoga Makalah ini bermanfaat dan menambah pengetahuan

khususnya bagi penulis dan pembacanya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Palu, November 2011

AKLAN 1_KELOMPOK 4 2

Page 3: Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4

konsinyasi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang....................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah.................................................................. 4

1.3 Maksud dan Tujuan............................................................... 4

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konsinyasi............................................................. 5

2.2 Konsinyasi pada toko buku Ramedia....................................... 9

BAB III KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

AKLAN 1_KELOMPOK 4 3

Page 4: Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4

konsinyasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya jumlah pelanggan atau calon pelanggan pada setiap daerah

atau wilayah adalah terbatas. Oleh karena itu usaha untuk meningkatkan volume

penjualan tidak akan mencapai hasil yang maksimal apabila tidak disertai dengan

usaha untuk memperluas daerah pemasaran. Usaha untuk memeperluas daerah

pemasaran dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, seperti konsinyasi,

pembukaan agen penjualan, serta pembukaan kantor cabang. Salah satu

perusahaan yang melakukan penjualan secara konsinyasi adalah Penerbit Pro-U

Media. Perusahaan ini melakukan penjualan buku secara konsinyasi dengan pihak

toko buku. Dengan demikian, makalah ini akan membahas mengenai penjualan

secara konsinyasi antara penerbit Pro-U Media dan TB Ramedia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Konsinyasi?

2. Siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam Konsinyasi?

3. Bagaimana akuntansi yang berlaku untuk penjualan konsinyasi pada

kasus toko buku Ramedia?

1.3 Maksud dan Tujuan

1. Makalah ini merupakan pemenuhan salah satu tugas dari matakuliah

Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 tentang Konsinyasi.

2. Makalah ini diharapkan dapat menambah pemahaman dan pengetahuan

tentang konsinyasi, yaitu studi kasus pada toko buku Ramedia.

AKLAN 1_KELOMPOK 4 4

Page 5: Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4

konsinyasi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsinyasi

Pengertian

Konsinyasi adalah penyerahan barang oleh pemilik kepada pihak lain yang

bertindak sebagai agen penjual, tetapi hak atas barang tersebut tetap berada di

tangan pemilik sampai barang tersebut dijual oleh agen penjual.

Penjualan konsinyasi disebut juga dengan penjualan titipan, pihak yang

menyarankan barang (pemilik) disebut consignor (konsinyor) atau pengamat,

sedang pihak yang menerima titipan barang tersebut disebut konsinyi, komisioner.

Adapun pengertian penjualan menurut Hadori Yunus Harnanto adalah:

“Konsinyasi merupakan suatu perjanjian dimana pihak yang memiliki

barang menyerahkan sejumlah barang kepada pihak tertentu untuk

dijualkan dengan memberikan komisi”

Pada dasarnya semua penjualan konsinyasi tersebut adalah:

- Unsur perjanjian

- Unsur pemilik barang

- Unsur pihak yang dititipi barang

- Unsur barang yang dititipkan

- Unsur penjualan

- Unsur komisi

Mengabaikan salah satu unsur tersebut akan membuat transaksi tidak dapat

disebut penjualan konsinyasi, oleh karena itu seluruh unsur tersebut harus ada

pada saat penjualan konsinyasi.

AKLAN 1_KELOMPOK 4 5

Page 6: Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4

konsinyasi

Konsinyor (Consignor)

Pihak yang memiliki barang.

Konsinyi (Consignee)

Pihak yang mengusahakan penjualan barang.

Alasan Konsinyor

1. Memungkinkan produsen memperoleh daerah pemasaran yang lebih luas,

terutama : barang baru, barang mahal, harga berfluktuasi

2. Memperoleh spesialis penjualan

3. Harga jual eceran dapat dikendalikan

Alasan Konsinyi

1. Terlepas dari resiko kegagalan penjualan barang

2. Resiko kerusakan fisik dan fluktuasi harga dapat dihindari

3. Kebutuhan modal kerja berkurang

Kontrak Kerja (Hak & Kewajiban Konsinyi)

Hak Konsinyi :

1. Berhak memperoleh penggantian biaya dan imbalan penjualan

2. Berhak menawarkan garansi atas barang tersebut

Kewajiban Konsinyi :

1. Harus melindungi barang konsinyasi

2. Harus menjual barang konsinyasi

3. Harus memisahkan secara fisik barang konsinyasi dengan barang dagangan

lainnya

4. Mengirimkan laporan berkala mengenai kemajuan penjualan barang

konsinyasi

Akuntansi Konsinyasi

1. Transaksi konsinyasi harus diikthisarkan terpisah dan laba atas masing-masing

konsinyasi harus dihitung terpisah dari laba penjualan reguler

2. Transaksi konsinyasi harus disatukan dengan transaksi lain

AKLAN 1_KELOMPOK 4 6

Page 7: Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4

konsinyasi

Kegiatan konsinyasi melibatkan 2 belah pihak, yaitu pengamanat dan komisioner.

Oleh karena itu akuntansinya juga diselenggarakan oleh kedua belah pihak.

Akuntansi yang diselenggarakan oleh masing-masing pihak adalah sebagai

berikut:

Akuntansi oleh Pengamanat

Akuntansi oleh pengamanat dapat diselenggarakan dengan 2 metode, yaitu

metode terpisah dan metode tidak terpisah. Kedua metode tersebut akan

menghasilkan laba atau rugi yang sama. Pencatatan menurut masing-masing

metode adalah sebagai berikut:

I. Metode Terpisah

Didalam metode ini semua laba ataupun rugi yang diperoleh dari kegiatan

konsinyasi akan disajikan secara terpisah dari rugi-laba yang biasa. Untuk

memisahkan tersebut maka pendapatan dan biaya yang berhubungan

dengan kegiatan konsinyasi juga harus dipisahkan. Alat yang digunakan

untuk mengumpulkan pendapatan dan biaya tersebut adalah rekening

“Barang Konsinyasi”. Rekening ini akan didebit dengan biaya yang

berhubungan dengan barang konsinyasi dan dikredit dengan pendapatan

yang berhubungan dengan barang konsinyasi. Jadi pendebitan dan

pengkreditan terhadap rekening “Barang Konsinyasi” adalah:

Pendebitan

Pendebitan terhadap rekening ini terdiri atas:

- Harga pokok barang konsinyasi yang dikirim

- Biaya pengiriman barang-barang konsinyasi

- Biaya yang berhubungan dengan barang konsinyasi yang dibayar oleh

komisioner akan tetapi ditanggung oleh pengamanat. Termasuk

didalam kelompok ini misalnya komisi, biaya perakitan dan

sebagainya.

AKLAN 1_KELOMPOK 4 7

Page 8: Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4

konsinyasi

Pengkreditan

Pengkreditan terhadap rekening barang konsinyasi adalah hasil penjualan

barang konsinyasi.

Apabila seluruh barang konsinyasi sudah terjual maka saldo rekening

barang konsinyasi akan menunjukkan laba (apabila bersaldo kredit) atau

rugi (apabila bersaldo debit). Apabila pada akhir periode masih terdapat

barang konsinyasi yang belum terjual, sebaiknya disajikan di dalam neraca

sebagai elemen persediaan dan disajikan secara terpisah dari persediaan

yang ada di gudang (didisclosure).

Pada umumnya pencatatan yang dibuat oleh pengamanat hanya mencakup

4 transaksi, yaitu:

a. Pengiriman barang konsinyasi

b. Pembayaran biaya angkut (biaya pengiriman) barang konsinyasi

c. Menerima laporan pertanggungjawaban dari komisioner

d. Menerima pembayaran dari komisioner

II. Metode Tidak Terpisah

Didalam metode ini laba atau rugi dari kegiatan konsinyasi tidak

dipisahkan dengan laba (rugi) dari kegiatan yang reguler. Oleh karena itu

biaya dan pendapatan yang berhubungan dengan kegiatan konsinyasi

dicampur dengan pendapatan dan biaya yang reguler.

Pada umumnya pencatatan yang dibuat oleh pengamanat di dalam metode

ini hanya mencakup 3 transaksi, yaitu:

a. Pembayaran biaya angkut (biaya pengiriman) barang konsinyasi

b. Menerima laporan pertanggungjawaban dari komisioner

c. Menerima pembayaran dari komisioner

Akuntansi oleh Komisioner

Akuntansi oleh komisioner dapat diselenggarakan dengan 2 metode, yaitu metode

terpisah dan metode tidak terpisah. Kedua metode tersebut akan menghasilkan

AKLAN 1_KELOMPOK 4 8

Page 9: Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4

konsinyasi

laba atau rugi yang sama. Pencatatan menurut masing-masing metode adalah

sebagai berikut:

I. Metode Terpisah

Didalam metode ini semua laba ataupun rugi yang diperoleh dari kegiatan

konsinyasi akan disajikan secara terpisah dari rugi-laba yang biasa. Untuk

memisahkan tersebut maka pendapatan dan biaya yang berhubungan

dengan kegiatan komisioner juga harus dipisahkan. Alat yang digunakan

untuk mengumpulkan pendapatan dan biaya tersebut adalah rekening

“Barang Komisi”. Rekening ini akan didebit dengan biaya yang

berhubungan dengan barang komisi dan dikredit dengan pendapatan yang

berhubungan dengan barang komisi. Jadi pendebitan dan pengkreditan

terhadap rekening “Barang Komisi” adalah:

Pendebitan

Pendebitan terhadap rekening ini terdiri atas:

- Biaya perikatan

- Jumlah yang harus dibayarkan kepada pengamanat

Pengkreditan

Pengkreditan terhadap rekening barang komisi adalah hasil penjualan

barang komisi. Pada umumnya pencatatan yang dibuat oleh pengamanat

hanya mencakup 4 transaksi, yaitu:

a. Membayar biaya angkut

b. Menjual barang komisi

c. Mengirim laporan pertanggungjawaban kepada pengamanat

d. Mengirim pembayaran kepada pengamanat komisioner.

II. Metode tidak terpisah

Didalam metode ini semua laba atau rugi yang diperoleh dari kegiatan

tidak dipisahkan dengan laba atau rugi dari kegiatan yang reguler. Oleh

AKLAN 1_KELOMPOK 4 9

Page 10: Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4

konsinyasi

karena itu, pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kegiatan

komisioner dicatat seperti halnya pendapatan dan biaya yang berhubungan

kegiatan reguler.

Metode Pencatatan Penjualan Konsinyasi

Dalam prinsipnya pendapatan pada konsinyasi diakui saat penjualan

terhadap barang-barang konsinyasi dilakukan oleh konsinyi kepada pihak ketiga.

Jika konsinyor membutuhkan laporan penjualan atau rugi atas penjualan barang-

barang konsinyasi, maka pencatatannya harus diselenggarakan terpisah dari

transaksi penjualan reguler.

Sedangkan untuk metode administrasi barang dagangan, terdapat dua

alternatif, yaitu metode perpectual dan physic. Apabila transaksi konsinyasi

dicatat secara terpisah dari transaksi lain, maka metode apapun yang dipakai,

pihak konsinyor harus menyelenggarakan rekening “barang-barang konsinyasi”.

Apabila transaksi tidak dicatat secara terpisah dari transaksi lain, maka

pengiriman barang-barang konsinyasi dicatat dalam “memorandum”. Untuk setiap

perjanjian dalam transaksi konsinyasi rekening barang-barang yang dititipkan

pada konsinyi pada dasarnya adalah rekening barang-barang konsinyasi yang

merupakan persediaan bagi konsinyor. Rekening tersebut dibuat sebagai rekening

kontrol untuk tiap-tiap konsinyi atau satu rekening kontra dibuat untuk transaksi

konsinyasi dengan semua konsinyi. Apabila konsinyor memerlukan rekening

pembantu maka diselenggarakan rekening pembantu untuk tiap-tiap konsinyi.

Apabila pihak konsinyor menghendaki laba atas penjualan konsinyasi harus

ditetapkan tersendiri, maka rekening barang-barang konsinyasi untuk masing-

masing konsinyi dibebani harga pokok barang yang dikirimkan kepada konsinyi

dan semua biaya yang berkaitan dengan konsinyasi.

Jika penjualan telah dilakukan oleh konsinyi maka rekening ini dikredit.

Laba atau rugi atas penjualan konsinyasi akhirnya dipindah bukukan dari

perkiraan laba atau rugi konsinyasi ke perkiraan laba rugi biaya yang

AKLAN 1_KELOMPOK 4 10

Page 11: Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4

konsinyasi

mengikhtisarkan hasil netto dari semua aktivitas. Sedangkan apabila pihak

konsinyor menghendaki transaksi konsinyasi harus disatukan dengan transaksi

biasa lainnya dan laba rugi usaha juga harga dihitung. Maka pendapatan dan biaya

penjualan konsinyasi dibukukan dalam perkiraan yang mengikhtisarkan kegiatan

usaha bersama.

Untuk mencatat semua transaksi yang dicatat dalam ayat jurnal, maka

perlakuan akuntansi untuk penjualan konsinyasi dapat digolongkan dalam:

1) Pencatatan oleh konsinyasi yang terselesaikan dengan tuntas.

Apabila dalam suatu perjanjian konsinyasi tersebut telah selesai pada saat

pihak konsinyor akan menyusun laporan keuangan diakhir periode akuntansi

maka prosedur pencatatan dan pos-pos jurnal yang harus dibuat oleh

konsinyor atas pengiriman barang-barang, penjualan barang-barang,

pembayaran barang-barang, dan penyelesaian keuangan, oleh pihak konsinyi

kepada konsinyor adalah sebagai berikut:

a. Pencatatan pada buku konsinyor jika transaksi konsinyor diselenggarakan

terpisah dari transaksi penjualan biasa.

Tabel 1

Perbedaan Pencatatan pada Buku Konsinyor

Transaksi Penjualan Konsinyasi Dicatat Secara Terpisah

Antara Metode Perpectual dan Metode Phisik

Metode Perpectual

1) Pengiriman barang-barang konsinyasi

Barang-barang konsinyasi xx

Persediaan produk jadi xx

AKLAN 1_KELOMPOK 4 11

Page 12: Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4

konsinyasi

2) Dibayar ongkos angkut pengiriman

Barang-barang konsinyasi xx

Kas xx

3) Diterima perhitungan penjualan

a. Mencatat hasil penjualan

Piutang dagang xx

Penjualan konsinyasi xx

b. Mencatat harga pokok penjualan hpp konsinyasi xx

Biaya penjualan konsinyasi xx

Barang-barang konsinyasi xx

4) Penerimaan/pengiriman uang kas dari konsinyi

Kas xx

Piutang dagang xx

5) Menutup/memindahkan kas saldo

Rekening pengiriman barang-barang konsinyasi ke rugi laba

Metode phisik1) Pengiriman barang-barang konsinyasi

Barang-barang konsinyasi xxPengiriman barang-barang konsinyasi xx

2) Dibayar ongkos angkutBarang-barang konsinyasi xx

Kas xx3) Diterima perhitungan penjualan

a. Mencatat hasil penjualanPiutang dagang xx

Penjualan konsinyasi xxb. Mencatat harga pokok penjualan

Hpp konsinyasi xxBiaya penjualan konsinyasi xxBarang-barang konsinyasi xx

4) Penerimaan/pengiriman uang kas dari konsinyiKas xx

AKLAN 1_KELOMPOK 4 12

Page 13: Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4

konsinyasi

Piutang dagang xx

5) Penutup/memindahkan kas saldoPengiriman barang-barang konsinyasi xx

Rugi-laba xx

Didalam laporan perhitungan rugi laba, saldo rekening pengiriman barang-

barang konsinyasi dikurangkan dari jumlah barang yang tersedia untuk dijual di

dalam menentukan besarnya harga pokok penjualan reguler. Jurnal demikian tetap

dibuat meskipun tidak ada barang yang terjual sampai dengan akhir tahun buku

yang bersangkutan.

b. Pencatatan pada buku konsinyi jika transaksi konsinyi diselenggarakan

terpisah dari transaksi perjalanan biasa.

- Penyerahan Barang Kepada Pihak Konsinyi. Disini Pihak Konsinyi

Mencatat Penerimaan Barang Atas Konsinyi Dengan Suatu

Memorandum Dalam Buku Harian Atau Dalam Buku Tersendiri Yang

Diselenggarakan Untuk Tujuan Ini.

- Beban Pihak Konsinyi Yang Harus Ditetapkan Pada Konsinyasi Akan

Dijurnal Sebagai Berikut:

Konsinyasi Masuk Xx

Kas Xx

- Penjualan oleh pihak konsinyi, akan dijurnal sebagai berikut:

Kas xx

Konsinyasi masuk xx

- Komisi atau laba yang masih harus diterima bagi konsinyi akan dijurnal

sebagai berikut:

Konsinyasi masuk xx

Komisi atas penjualan konsinyasi xx

- Pengiriman uang kas dan perkiraan penjualan konsinyasi oleh pihak

konsinyi, akan dijurnalkan sebagai berikut:

Konsinyasi masuk xx

AKLAN 1_KELOMPOK 4 13

Page 14: Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4

konsinyasi

Kas xx

c. Pencatatan pada buku konsinyor. Jika transaksi konsinyasi tidak

diselenggarakan terpisah dari transaksi penjualan biasa.

Tabel 2

Perbedaan pencatatan pada Buku Konsinyor

Transaksi Penjualan Konsinyi tidak Diselenggarakan Terpisah

Antara Metode Perpectual dan Metode Phisik

Metode perpectual1) Pengiriman barang-barang konsinyasi

Barang-barang konsinyasi xxPersediaan produk jadi xx

2) Dibayar ongkos angkut Pengiriman ongkos angkut xx

Kas xx3) Diterima perhitungan penjualan

a. Mencatat hasil penjualanPiutang dagang xx

Hasil penjualan xxb. Mencatat harga pokok penjualan

Harga pokok penjualan xxBarang-barang konsinyasi xx

c. Menghapus saldo rekening pengiriman barang-barang pada akhir periode tahun buku untuk barang-barang yang telah terjual

4) Penerimaan/pengiriman uang kasKas xx

Piutang dagang xx

Metode phisik

1) Pengiriman barang-barang konsinyasiBarang-barang konsinyasi xx

Pengiriman barang-barang konsinyasi xx2) Dibayar ongkos angkut pengiriman

Ongkos angkut xxKas xx

AKLAN 1_KELOMPOK 4 14

Page 15: Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4

konsinyasi

3) Diterima perhitungan penjualana. Mencatat hasil penjualan

Piutang dagang xxHasil penjualan xx

b. Mencatat harga pokok penjualan Harga pokok penjualan xx

Barang-barang konsinyasi xxc. Menghapus saldo rekening pengiriman barang-barang pada akhir periode

tahun buku untuk barang-barang yang telah terjual 4) Penerimaan/pengiriman uang kas

Kas xxPiutang dagang xx

Jurnal untuk menghapuskan saldo rekening pengiriman barang-barang

konsinyasi dan rekening. Barang-barang konsinyasi tidak perlu dibuat pada

metode phisik apabila pada saat pengiriman barang tidak dicatat dalam buku

jurnal, akan tetapi dalam bentuk memorandum saja.

d. Pencatatan pada buku konsinyi jika transaksi konsinyasi tidak

diselenggarakan terpisah dari transaksi penjualan biasa.

- Penyerahan barang kepada pihak konsinyi. Disini pihak konsinyi mencatat

barang konsinyasi dengan ayat jurnal memorandum.

- Beban pihak konsinyi ditetapkan pada pihak konsinyasi.

Pihak konsinyi mendebet perkiraan pihak konsinyor untuk beban yang

harus dibebankan pada pihak konsinyor dan mengkredit perkiraan aktiva

atau perkiraan kewajiban yang bersangkutan.

- Penjualan oleh pihak konsinyi.

Konsinyi mencatat penjualan konsinyasi seperti pada penjualan biasa.

Masing-masing ayat jurnal penjualan disertai dengan sebuah ayat jurnal

untuk mencatat beban yang dikeluarkan oleh pihak konsinyor, untuk

barang-barang yang dijual, perkiraan pembelian atau perkiraan harga

pokok penjualan didebet dan perkiraan pihak konsinyor dikredit.

AKLAN 1_KELOMPOK 4 15

Page 16: Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4

konsinyasi

- Komisi atau laba yang masih harus diterima bagi pihak konsinyi.

Pihak konsinyi tidak membuat ayat jurnal untuk komisi atau laba atas

penjualan konsinyasi. Pendapatan atas penjualan konsinyi akan tergambar

dalam laba kotor pihak konsinyi sebagai akibat dari ayat-ayat jurnal yang

dibuat diatas tadi.

- Pengiriman uang kas dan perkiraan penjualan konsinyasi oleh pihak

konsinyi.

Pihak konsinyi mencatat pembayaran kepada pihak konsinyor dengan

mendebet perkiraan pihak konsinyor dan mengkredit perkiraan kas.

2) Pencatatan untuk konsinyasi tidak terselesaikan dengan tuntas.

Apabila pihak konsinyor perlu menyusun laporan keuangan pada akhir

periode akuntansi sedangkan jangka waktu perjanjian konsinyasi masih

berlangsung atau belum semuanya barang-barang konsinyasi berhasil dijual

oleh konsinyasi, maka diperlukan penyesuaian terhadap barang-barang yang

terkait pada sebagian produk belum selesai dengan tuntas sampai akhir

periode akuntansi.

Adapun pembahasannya adalah sebagai berikut:

a. Pencatatan pada buku konsinyor jika transaksi konsinyasi diselenggarakan

terpisah dari transaksi penjualan biasa.

Pada akhir periode fiskal konsinyor membukukan laporan penjualan

konsinyasi, agar ia dapat membukukan laba atau rugi atas penjualan

barang-barang konsinyasi sampai tanggal tersebut. Metode pencatatan

terhadap transaksi konsinyasi dicatat dengan cara seperti dalam perjanjian

konsinyasi yang terselesaikan dengan tuntas, hanya besarnya penjualan

konsinyasi dicatat sebesar jumlah barang-barang konsinyasi yang terjual.

AKLAN 1_KELOMPOK 4 16

Page 17: Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4

konsinyasi

Pencatatan barang-barang yang telah dikeluarkan oleh konsinyor maupun

konsinyi yang berkaitan dengan penjualan barang-barang konsinyasi harus

dialokasikan masing-masing pada barang-barang yang telah terjual

maupun barang-barang yang belum terjual.

Penyerahan barang-barang kepada konsinyi yang semula dibukukan

dengan mendebet perkiraan barang-barang konsinyasi, pada saat penjualan

dilakukan saldo barang konsinyasi dikredit sebesar harga pokok barang-

barang konsinyasi yang dijual oleh konsinyi. Hal ini menyebabkan

perkiraan barang-barang konsinyasi masih mengandung saldo debet. Saldo

debet ini menyatakan harga pokok biaya-biaya lain yang dibebankan pada

barang-barang konsinyasi yang belum terjual. Saldo dalam perkiraan

barang-barang konsinyasi dicantumkan dalam neraca sebagai bagian dari

persediaan akhir perusahaan.

b. Pencatatan pada buku konsinyor jika transaksi tidak diselenggarakan

terpisah dari transaksi penjualan biasa.

Apabila transaksi konsinyasi pencatatannya tidak ditetapkan tersendiri

atau disatukan dengan transaksi penjualan biasa, maka pihak konsinyor

membukukan terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan

hasil penjualan konsinyasi ke dalam buku-buku pihak konsinyor dengan

mendebet perkiraan biaya-biaya yang bersangkutan. Namun apabila

barang-barang konsinyasi yang dititipkan pada konsinyi belum terjual,

maka biaya-biaya tersebut harus ditangguhkan pembebanannya. Jika

konsinyor menggunakan metode perpectual, maka penyerahan barang-

barang kepada konsinyi dicatat dalam memorandum. Apabila diterima

laporan perhitungan penjualan dari konsinyi, diperlakukan sama seperti

bila terjadi penjualan regular pos jurnal pada saat tutup buku disertai

dengan pos jurnal yang menangguhkan biaya-biaya yang berkaitan dengan

produk yang belum terjual, yaitu dengan mendebet perkiraan biaya yang

ditangguhkan pembebanannya sebesar alokasi biaya untuk barang yang

AKLAN 1_KELOMPOK 4 17

Page 18: Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4

konsinyasi

belum terjual dan mengkredit perkiraan biaya-biaya yang masih melekat

pada produk yang belum terjual.

Sedangkan jika memakai metode phisik, maka penyerahan barang-

barang kepada konsinyi yang semula dicatat dalam memorandum, pada

saat diterima laporan perhitungan penjualan dari konsinyasi, diperlakukan

sama seperti bila terjadi penjualan reguler. Sedangkan biaya-biaya yang

dikeluarkan konsinyi yang masih melekat pada produk yang belum terjual,

maka bagian biaya tersebut dijurnal dengan mendebet barang-barang

konsinyasi, sejumlah biaya yang masih melekat produk yang belum

terjual. Pada akhir periode, harga pokok barang konsinyasi yang belum

terjual dan biaya angkut yang dikeluarkan konsinyor, yang masih melekat

pada produk yang belum terjual akan dikredit dan barang-barang

konsinyasi didebet, sehingga saldo barang-barang konsinyasi

menunjukkan harga pokok barang-barang konsinyasi serta biaya-biaya

yang masih melekat pada barang-barang konsinyasi yang belum terjual.

c. Pencatatan pada buku konsinyi jika transaksi dicatat secara terpisah dan

tidak dicatat secara terpisah dari transaksi penjualan biasa.

Tabel 3

Perbedaan Pencatatan Pada Buku Konsinyi

Jika Transaksi Dicatat Secara Terpisah dan

Tidak Dicatat Secara Konsinyi

Transaksi-TransaksiApabila transaksi konsinyasi

dicatat secara terpisah

Apabila transaksi konsinyasi tidak

dicatat secara terpisah

Penerimaan barang-barang konsinyasi

memo memo

1. Penjualan tunai Kas ……………….. xxBarang komisi …….xx

a)

AKLAN 1_KELOMPOK 4 18

Page 19: Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4

konsinyasi

Kas………xxPenjualan……xx

b)Pembelian….xx

Hutang………xx2. Dibayar ongkos angkut Barang-barang komisi …xx

Kas.........…………….xxHutang……..xx

Kas…………..xx3. a. Perhitungan komisi atas

hasil penjualan barang-barang komisi

b. Pengirimanperhitungan dan sekaligus

pengiriman cek hasil penjualan

a.Barang-barang komisi….xx

Pendapatan komisi…….xxb.Barang-barang komisi….xx

Kas………………...…..xx

Hutang……xxKas…………xx

Proses pencatatan selanjutnya, yaitu penutupan rekening-rekening nominal ke

rekening rugi laba serta pemindahan saldo laba atau rugi ke laba yang ditahan

dilakukan seperti biasa.

Perlakuan Akuntansi Terhadap Barang – Barang Konsinyasi yang

Dikembalikan dan Uang Muka Konsinyi

1. Barang-barang konsinyasi yang dikembalikan

Apabila barang-barang konsinyasi dikembalikan kepada pengamanat

(consignor), maka rekening barang-barang konsinyasi harus dikredit

dengan harga pokok barang-barang yang bersangkutan. Biaya-biaya yang

berhubungan dengan aktivitas untuk menjual barang-barang tersebut

(ongkos angkut, biaya pengepakan, biaya perakitan dan biaya pengiriman

kembali), harus dibebankan kepada pendapatan untuk periode yang

bersangkutan. Biaya-biaya yang terjadi itu tidak dikapitalisasi sebagai

bagian harus pokok barang-barang yang dikembalikan atau tidak perlu

ditangguhkan pembebanannya, karena tidak memberikan manfaatnya

dimasa yang akan datang. Dalam hal barang-barang dikembalikan karena

AKLAN 1_KELOMPOK 4 19

Page 20: Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4

konsinyasi

rusak, sehingga manfaatnya tidak lagi sebanding dengan harga pokoknya,

maka penurunan nilai itu harus diakui sebagai kerugian. Jika biaya-biaya

perbaikan diperlukan untuk dapat menjual barang-barang tersebut, maka

biaya perbaikan (reparasi) demikian harus diakui sebagai biaya periode

yang bersangkutan.

2. Uang muka konsinyasi

Apabila dalam transaksi konsinyasi, konsinyor mengharuskan pembayaran

uang muka terhadap barang-barang konsinyasi yang dikirimkan kepada

konsinyi, maka penerimaan uang muka tersebut dapat dijurnal sebagai

berikut:

Kas …………………. xx

Uang muka konsinyi…………………… xx

Uang muka dari konsinyi ini, harus disajikan sebagai utang dalam neraca

sampai terjadi pelunasan barang konsinyasi, maka pada saat pelunasan

dijurnal sebagai berikut:

Kas ………………………….. xx

Uang muka konsinyi ….....……… xx

Piutang konsinyi …………….……xx

Pengaruh Penyajian Transaksi Penjualan Konsinyasi dalam Laporan

Keuangan Bagi Konsinyor

Prosedur-prosedur yang harus digunakan konsinyor jika menghendaki

penyajian informasi yang lebih lengkap baik mengenai penjualan konsinyasi

maupun penjualan biasa, adalah dengan melakukan pencatatan transaksi penjualan

konsinyasi secara terpisah dari transaksi penjualan biasa. Sedangkan untuk

penyajian di dalam laporan perhitungan laba rugi dapat dilakukan dengan cara:

AKLAN 1_KELOMPOK 4 20

Page 21: Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4

konsinyasi

a) Menggunakan data-data penjualan, harga pokok penjualan dan biaya

penjualan dari transaksi konsinyasi secara terpisah dari transaksi penjualan

biasa.

b) Data-data penjualan, harga pokok penjualan dan biaya penjualan yang

bersangkutan dilaporkan secara terpisah dan sejajar dengan data penjualan

biasa. Pelaporan demikian dipakai apabila transaksi penjualan barang

konsinyasi merupakan bagian yang penting dalam kegiatan distribusinya.

c) Menyajikan data transaksi penjualan konsinyasi di dalam laporan

perhitungan laba rugi, dengan melaporkan laba atau rugi penjualan

konsinyasi tanpa menyajikan data penjualan dan biaya yang bersangkutan,

yaitu dengan jalan menambahkan atau mengurangkan laba rugi konsinyasi

dari laba kotor penjualan biasa.

2.2 Konsinyasi Pada Penjualan Buku Di Toko Buku Ramedia

Kasus:

Penerbit Pro-U Media yang berada di Jogjakarta merupakan salah satu penerbit

yang produktif dalam menghasilkan buku-buku yang berkualitas. Sesuai misinya,

yaitu ‘tidak sekedar menerbitkan buku, tapi menerbitkan gagasan dan cita-cita’

penerbit ini selalu menghasilkan buku yang banyak peminatnya. Penerbit pro-U

Media hendak memperluas pemasaran buku-buku hasil terbitannya. Untuk itu,

penerbit bekerjasama dengan pihak toko buku yang ada di seluruh wilayah

Indonesia untuk dapat memasarkan buku-buku terbitannya, termasuk di kota Palu.

Salah satu toko yang bekerjasama dengan penerbit Pro-U Media adalah toko buku

Ramedia yang berlokasi di Jl. Hasanudin Palu.

Untuk bulan Oktober 2011, penerbit mengirimkan buku kepada TB Ramedia atas

dasar konsinyasi sebanyak 500 eksampelar. Isi perjanjian konsinyasi adalah:

1. Pro-U Media akan mengirimkan buku kepada TB Ramedia

2. TB Ramedia diberikan komisi sebesar 20% dari penjualan.

AKLAN 1_KELOMPOK 4 21

Page 22: Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4

konsinyasi

3. Semua biaya angkut yang berhubungan dengan barang konsinyasi

ditanggung konsinyor/mendapat penggantian.

Harga pokok buku adalah Rp. 35.000/eks. Dan harga jualnya adalah Rp.

59.900/eks. Pihak penerbit menanggung biaya pengepakan sebesar Rp. 125.000

dan biaya pengiriman buku sebesar Rp. 2.500.000. Pihak TB Ramedia

menanggung biaya pengangkutan sebesar Rp. 150.000.

Selama bulan Oktober sampai pertengahan bulan Desember, semua buku laris

terjual.

Sehingga hasil penjualan yang menjadi hak penerbit adalah :

Penjualan 500 x Rp 59.900 = Rp 29.950.000

Komisi 20% = Rp 5.990.000

Biaya angkut = Rp 150.000

= Rp 6.140.000

Yang menjadi hak penerbit = Rp 23.810.000

Jurnal yang dibuat oleh penerbit Pro-U Media adalah:

Untuk pencatatan transaksi ini, menggunakan metode tidak terpisah baik untuk

konsinyor ataupun konsinyi.

1) Akuntansi untuk konsinyor

Pencatatan terhadap transaksi kasus diatas adalah:

a. Pembayaran biaya angkut (biaya pengiriman) barang konsinyasi.

Transaksi ini akan dicatat:

Biaya Transport Rp. 150.000,00,-

Kas Rp. 150.000,00,-

b. Menerima laporan pertanggungjawaban dari komisioner.

Pada saat menerima laporan pertanggungjawaban tersebut konsinyor akan

mengetahui 3 hal, yaitu:

- Penjualan barang konsinyasi

- Biaya yang berhubungan dengan konsinyasi

AKLAN 1_KELOMPOK 4 22

Page 23: Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4

konsinyasi

- Pembayaran yang akan diterima dari konsinyi

Transaksi ini akan dicatat:

Piutang – Konsinyi Rp. 23.810.000,00,-

Biaya Rp. 6.140.000,00,-

Penjualan Rp. 29.950.000,00,-

c. Menerima pembayaran dari konsinyi

Transaksi ini akan dicatat:

Kas Rp. 23.810.000,00,-

Piutang – Konsinyi Rp. 23.810.000,00,

2) Akuntansi untuk konsinyi

Pencatatan terhadap transaksi kasus diatas adalah:

a. Membayar biaya angkut/perakitan.

Transaksi ini akan dicatat:

Utang – Konsinyor Rp. 150.000,00,-

Kas Rp. 150.000,00,-

b. Menjual barang komisi

Transaksi ini akan dicatat:

Kas Rp. 29.950.000,00,-

Penjualan Rp. 29.950.000,-

c. Mengirim pembayaran kepada konsinyor

Transaksi ini akan dicatat:

Utang – Konsinyor Rp. 23.810.000,00,-

Kas Rp. 23.810.000,00,-

AKLAN 1_KELOMPOK 4 23

Page 24: Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4

konsinyasi

BAB IIIKESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan diatas, kesimpulan makalah ini adalah :

Konsinyasi merupakan penyerahan barang oleh pemilik kepada pihak lain

yang bertindak sebagai agen penjual, tetapi hak atas barang tersebut tetap berada

di tangan pemilik sampai barang tersebut dijual oleh agen penjual. Penjualan

konsinyasi disebut juga dengan penjualan titipan, pihak yang menyarankan barang

(pemilik) disebut consignor (konsinyor) atau pengamat, sedang pihak yang

menerima titipan barang tersebut disebut konsinyi, komisioner.

Konsinyor (Consignor) adalah pihak yang memiliki barang. Sedangkan

Konsinyi (Consignee) adalah pihak yang mengusahakan penjualan barang.

Konsinyasi pada penjualan buku oleh penerbit Pro U-Media dan TB

Ramedia berdarakan pada perjanjian yang telah ditetapkan sebelumnya. Baik

tanggungan biaya, keuntungan, serta metode pencatatannya.

AKLAN 1_KELOMPOK 4 24

Page 25: Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4

konsinyasi

DAFTAR PUSTAKA

Suparwoto, L. Akuntansi Keuangan Lanjutan Bagian 1, Yogyakarta.

1991

Sumber Hadori Yunus Hartanto, Akuntansi Keuangan Lanjutan, Edisi

I, Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta, 1981, halaman 152.

Hadori Yunus Hartanto, Akuntansi Keuangan Lanjutan, Edisi I, Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta, 1981.

Hadori Yunus dan Harnanto, Akuntansi Keuangan Lanjutan, Edisi I. Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta, 1981, hal 159

AKLAN 1_KELOMPOK 4 25