32
MAKALAH KOPERASI Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Ekonomi Disusun Oleh: Nama : No : i

Makalah koperasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah koperasi

MAKALAH KOPERASI

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Ekonomi

Disusun Oleh:

Nama :

No :

Kelas :

SMA NEGERI 1 KARANGGEDE

TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

i

Page 2: Makalah koperasi

KATA PENGANTAR

              Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana berkat rahmat

dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini diajukan guna

memenuhi tugas mata pelajaran ekonomi. Tidak lupa, kami ucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan makalah ini.

              Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena

itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca makalah ini.

Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan menjadikan sumber pengetahuan

bagi para pembaca.

                                                                                               

ii

Karanggede, 30 Oktober 2015

Penyusun

Page 3: Makalah koperasi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN KATA PENGANTAR .........................................................................ii

HALAMAN DAFTAR ISI ....................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ...................................................................... 1

B. POKOK PEMBAHASAN ................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3

A. SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA ...... 3

B. PENGERTIAN, ASAS, DAN PRINSIP KOPERASI ..................... 5

C. MANFAAT DAN PENGGOLONGAN KOPERASI ..................... 8

D. PERMODALAN KOPERASI .......................................................... 12

E. UKURAN KEBERHASILAN KOPERASI ..................................... 14

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 17

A. KESIMPULAN .................................................................................17

B. SARAN .............................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 18

iii

Page 4: Makalah koperasi

iv

Page 5: Makalah koperasi

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seperti kita ketahui bersama bahwa koperasi mulai tumbuh dan

berkembang di Inggris pada pertengahan abad XIX yaitu sekitar tahun 1844 yang

dipelopori oleh Charles Howard di Kampung Rochdale. Namun sebelum koperasi

mulai tumbuh dan berkembang sebenarnya inspirasi gerakan koperasi sudah

mulai ada sejak abad XVIII setelah terjadinya revolusi industri dan penerapan

sistem ekonomi kapitalis.

Setelah berkembang di Inggris koperasi menyebar ke berbagai Negara

baik di Eropa daratan, Amerika, dan Asia termasuk ke Indonesia. Pada dasarnya

koperasi digunakan sebagai salah satu alternatif untuk memecahkan persoalan

ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Koperasi sebenarnya sudak masuk ke Indonesia sejak akhir abad XIX

yaitu sekitar tahun 1896 yang dipelopori oleh R.A.Wiriadmaja. Namun secara

resmi gerakan koperasi Indonesia baru lahir pada tanggal 12 Juli 1947 pada

kongres I di Tasikmalaya yang diperingati sebagai Hari Koperasi Indonesia.

Pada umumnya orang menganggap koperasi adalah sebagai organisasi

sosial, yaitu melakukan kegiatan ekonomi dengan tidak mencari keuntungan. Ada

juga yang mengatakan bahwa koperasi itu hanya untuk memenuhi kebutuhan

anggotanya saja. Dan yang lebih ekstrim mengatakan bahwa koperasi itu hanya

kemakmuran pengurusnya saja. Kami kira ini anggapan atau pemikiran yang

keliru. Karena sebenarnya koperasi adalah bentuk kegiatan usaha yang paling

ideal di mana anggotanya, juga bertindak sebagai produsen, sebagai konsumen,

dan sekaligus sebagai pemilik. Dalam kontenks Indonesia, koperasi merupakan

bentuk usaha yang syah, yang keberadaannya diakui dalam UUD-1945.

Awalnya keberadaan koperasi itu hanya untuk memenuhi kebutuhan

pokok para anggotanya, sehingga hanya ada koperasi konsumsi atau single

purpose. Namun dalam perkembangannya fungsi koperasi menjadi bermacam-

macam antara lain sebagai tolak ukur kegiatan usaha, sebagai bentuk usaha baru,

dan sebagai alternatif kegiatan usaha.

1

Page 6: Makalah koperasi

B. POKOK PEMBAHASAN

Dalam penyusunan makalah ini, kami merumuskan beberapa masalah

yang berhubungan dengan pembahasan antara lain:

1. Sejarah Perkembangan Koperasi

2. Pengertian, Asas, dan Prinsip Ekonomi

3. Manfaat dan Penggolongan Koperasi

4. Pemodalan Koperasi

5. Ukuran Keberhasilan Koperasi

2

Page 7: Makalah koperasi

BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA

Sejarah perkembangan koperasi di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari

kehadiran pedagang-pedagang bangsa Eropa yang datang ke Indonesia. Namun

dengan keserakahan pedagang-pedagang Eropa untuk meraih keuntungan yang

sebesar-besarnya, maka hubungan dagang menjadi ingin menguasai mata rantai

perdagangan.

Akibatnya terjadi penindasan (menjajah) oleh pedagang-pedagang bangsa 

Eropa terhadap bangsa Indonesia. Dari penderitaan inilah yang mengunggah

pemuka-pemuka bangsa Indonesia berjuang untuk memperbaiki kehidupan

masyarakat, salah satunya dengan mendirikan koperasi.

1. Zaman Belanda

R. aria wiraatmaja seorang patih di Purwekerto, mempelopori

berdirinya sebuah bank yang bertujuan menolong para pegawai agar tidak

terjerat oleh lintah darat. Usaha ini mendapat dukungan residen Purwekerto

E.Sieburg.badan usaha yang dipilih untuk bank yang diberi nama Bank

penolong dan tabunggan (Help en Spaar Bank), ialah koperasi.

Pada tahun 1898, atas bantuan E.Sieburg dan De Woolfvan

Westerrode, jangkauan perlayanan bank diperluas ke sektor pertanian

(HulpSpaar en Lanbouwweredit Bank), yaitu meniru pola koperasi pertanian

yang dikembangkan di Jerman (Raiffeisen). Upaya yang ditempuh pemerintah

kolonial belanda ialah merintangi perkembangan yang dirintis oleh R. Aria

Wiraatmaja.

Pada tahun 1908 Raden Soetomo melalui Budi Utomo berusaha

mengembangkan koperasi rumah tangga tetapi kurang berhasil karena

dukungan dari masyarakat sangat rendah. Hal ini disebabkan kesadaran

masyarakat akan manfaat koperasi sangat rendah. Tahun 1913, serikat Dagang

Islam yang kemudian menjadi Sarekat Islam, memelopori berdirinya beberapa

jenis Industri Koperasi Kecil dan kerajinan. Hambatan formal dari

pemerintahan belanda adalah diterapkannya peraturan koperasi No.44431

tahun 1915, dimana persyaratan Administrasi, yang menyangkut masalah

perizinan, pembiayaan dan masalah-masalah teknis pendirian yang kegiatan

3

Page 8: Makalah koperasi

usaha koperasi dibuat sangat berat. Pada tahun1939, koperasi di Indosesia

tumbuh pesat, mencapai 1712 buah, dan terdaftar sebanyak 172 buah dengan

anggota sekitar 144.134 orang.

2. Zaman Jepang

Pada masa ini usaha-usaha perkembangan koperasi di Indonesia

disesuaikan dengan asas-asas kemiliteran. Pada zaman Jepang ini

dikembangkan model koperasi yang terkenal dengan sebuatan kumiai. Dengan

propaganda untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, sehingga mendapat

simpatiyang luas dari masyarakat. Siasat pemerintah jepang melalui

pembentukan Kumiai sebenarnya untuk memenuhi kepentingan perang.

Fungsi koperasi dalam periode ini benar-benar hanya sebagai alat

untuk mendistribusikan bahan - bahan kebutuhan pokok untuk kepentingan

perang Jepang, dan bukan  untuk kepentingan rakyat.

3. Periode 1945-1967

Dikeluarkannya dekrit presiden pada tanggal 15 juli 1959. Keberadaan

koperasi disesuaikan dengan perkembangan kebijaksanaan politik pada saat

itu. UU Koperasi No.79/1958 misalnya, disyahkan berdasarkan ketentuan

UUDS 1950. Pemerintah kemudian memberlakukan PP Noo. 60/1959,

sebagai pengganti UU No. 79/1958.

Pada tahun 1965 pemerintah mencabut PP No. 60/1959, dan

memberlakukan UU koperasi No. 14/1965. Pengganti UU ini menyebabkan

memburuknya perkembangan koperasi.

4. Periode 1967-1992

Pemerintah orde baru memberlakukan UU No. 12/1967 sebagai

pengganti UU No. 14/1965, disusul dengan melalukan rehabilitas koperasi

yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan UU No. 12/1967 terpaksa

membubarakan diri.

Diberlakukan UU No. 12/1967 koperasi mulai berkembang kembali.

Salah satu yang menonjol ialah pembinaan dan pengembangan KUD (Inpres

No.4/1984).Anggota koperasi pada Pelita 1 berjumlah 2,5 juta dan pada Pelita

V meningkat menjadi 19 juta, volume usaha meningkat dari Rpp 88,5 miliar

menjadi Rp 44,9 triliyun.

4

Page 9: Makalah koperasi

Dalam menghadapi hal-hal tersebut pemerintah mengambil langkah-

langkah strategis yang dengan memacu perkembangan koperasi secara

kualitatif dengan mengganti UU No.12/1967 dengan UU Nomor 25/1992

tentang Perkoperasian.

5. Periode 1992-2005

Dengan diberlakukannya UU nomor 25/1992 tentang perkoperasian

maka terjadi perubahan yang cukup signifikan dalam pergerakan koperasi di

Indonesia. Dengan diberlakukannya UU No.12/1992 maka gerak langkah

koperasi menjadi lebih leluasa karena perkumpulan koperasi dianggap sama

dengan bentuk badan usaha lain. Sehingga dalam hal-hal tertentu kegiatan

usaha koperasi mampu bersaing dengan kegiatan usaha badan badan usaha

lainnya.

B. PENGERTIAN, ASAS, DAN PRINSIP EKONOMI

1. Pengertian Koperasi

Pengertian koperasi berasal dari bahasa inggris co-operation yang

berarti usaha bersama. Dengan kata lain berarti segala pekerjaan yang

dilakukan secara bersama-sama sebenarnya dapat disebut sebagai koperasi.

Namun demikian yang dimaksud dengan Koperasi di sini adalah suatu bentuk

peraturan dan tujuan tertentu pula, perusahaan yang didirikan oleh orang-

orang tertentu, untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, berdasarkan para

ahli Definisi Koperasi:

a. Muhammad Hatta (1994): Koperasi didirikan sebagai persekutuan kaum

lemah untuk membela keperluan hidupnya. Mencapai keperluan hidupnya

dengan ongkos yang semurah-murahnya, itulah yang dituju. Pada koperasi

didahulukan keperluan bersama bukan keuntungan.

b. ILO (dikutip oleh Edilius & Sudarsono, 1993): Koperasi ialah suatu

kumpulan orang, biasanya yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas,

yang melalui suatu bentuk organisasi perusahaan yang di awasi secara

demokratis.

c. Dr. G. Mladenata, didalam bukunya “Histoire Desdactrines Cooperative”

mengemukakan bahwa koperasi terdiri atas produsen-produsen yang

bergabung secara sukarelauntuk mencapai tujuan bersama, dengan saling

5

Page 10: Makalah koperasi

bertukar jasa secara kolektif dan menanggung resiko bersama, dengan

mengerjakan sumber-sumber yang disumbangkan oleh anggota.

d. H.E. Erdman, dalam bukunya “Passing Monopoly as an aim of

Cooperatif” ialah pemilik dan yang menggunakan jasanya dan

mengembalikan semua penerimaan di atas biayanya kepada anggota

sesuai dengan transaksi yang mereka jalankan dengan koperasi.

Pengertian Koperasi di Indonesia. Dasar hukum keberadaan

koperasi di Indonesia adalah pasal 33 UUD 1945 dan UU No. 25 tahun 1992

tentang Perkoperasian. Dalam penjelasan pasal 33 ayat (1) UUD 1945 antara

lain dikemukakan bahwa “perekonomian disusun sebagai usaha bersama

berdasar atas asas kekeluargaan” dan ayat (4) dikemukakan bahwa

“perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi

dengan prinsip kebersamaaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan,

berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga

keseimbangan”, sedangkan menurut pasal 1 UU No.25/1992, yang dimaksud

dengan koperasi di Indonesia adalah: “Badan usaha yang beranggotakan

orang-seseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan

kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi

rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”.

Dalam tujuan tersebut dapat dimengerti bahwa koperasi adalah sebagai

satu-satunya bentuk perusahaan yang secara konstitusional dinyatakan sesuai

dengan susunan perekonomian yang hendak dibangun di Indonesia.

Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 33 ayat (4) UUD 1945.

2. LANDASAN, ASAS, DAN TUJUAN KOPERASI

Landasan dan asas koperasi umumnya terdiri dari tiga hal sebagai berikut:

a. Pandangan hidup dan cita-cita moral yang ingin dicapai suatu bangsa.

Unsur ini lazimnya disebut sebagai landasan cita-cita atau landasan idiil

yang menentukan arah perjalanan usaha koperasi.

b. Semua ketentuan atau tata tertib dasar yang mengatur agar falsafah

bangsa, sebagai cita-cita moral bangsa benar-benar dihayati dan

diamalkan. Unsur landasan koperasi yang kedua ini disebut sebagai

landasan struktural.

6

Page 11: Makalah koperasi

c. Adanya rasa karsa untuk hidup dangan mengutamakan tindakan saling

tolong menolong diantara sesama manusia berdasarkan ketinggian budi

dan harga diri, serta dengan kesadaran sebagai makhluk pribadi yang

harus bergaul dan bekerjasama dengan orang lain. Sikap dasar yang

demikian ini dikenal sebagai asas koperasi.

Tujuan koperasi dapat ditemukan dalam pasal 3 UU No. 25/1992,

yang berbunyi: “koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan

perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,

adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945”.

Berdasarkan pasal tersebut, tujuan koperasi pada garis besarnya

meliputi 3 hal yaitu:

a. Memajukan kesejahteraan anggotanya;

b. Memajukan kesejahteraan masyarakat;

c. Ikut serta membangun tatanan perekonomian nasional.

3. Prinsip-prinsip Koperasi

Perbedaan koperasi dengan bentuk-bentuk perusahaan lainnya, tidak

hanya terletak pada landasan dan asasnya, tetapi juga pada prinsip-prinsip

pengelolaan  organisasi dan usaha yang dilakukan. Prinsip pengelolaan

organisasi dan usaha koperasi merupakan penjabaran dari asas kekeluargaan

yang dianut oleh koperasi.

Prinsip koperasi atau juga disebut sebagai sendi-sendi dasar koperasi

ialah pedoman pokok yang menjiwai setiap gerak langkah pengelolaan dan

usaha koperasi.

Penyusunan prinsip koperasi di Indonesia tidak terlepas dari sejarah

perkembangan koperasi secara internasional. Dalam mempelajari prinsip

koperasi internasional, disadari bahwa penyusunan prinsip koperasi Indonesia

harus sesuai dengan kondisi dan tingkat perkembangan koperasi di Indonesia.

Sebagai dinyatakan dalam pasal 15 ayat 1 UU No. 25/1992, Koperasi

Indonesia melaksanakan prinsip-prinsip koperasi sebagai berikut.

a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;

b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis;

7

Page 12: Makalah koperasi

c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan sacara adil sebanding dengan

besarnya jasa usaha masing-masing anggota;

d. Pembagian balas jasa yang terbatas pada modal;

e. Kamandirian.

C. MANFAAT DAN PENGGOLONGAN KOPERASI                

1. Manfaat  Koperasi

Manfaat Koperasi dijelaskan dalam tata perekonomian Indonesia,

Pasal 4 tentang Perkoperasian, yakni:

a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya

b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan

manusia dan masyarakat

c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan

ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya

d. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang

merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan

demokrasi ekonomi

Pendiri koperasi pada mulanya di maksudkan untuk menolong para

petani dari permainan harga yang dilakukan oleh tengkulak. Hal ini terjadi

pada awal Revolusi Industri Eropa, dimana harga barang-barang hasil

pertanian di permainkan oleh para tengkulak, di samping itu juga kaum buruh

yang diabaikan oleh kaum kapitalis.

Ketergantungan ini terutama disebabkan oleh keadaaan ekonomi

petani dan kaum buruh yang masih bersifat sub sistem (tidak menentu). Untuk

mengatasikeadaan ini petani meminjam kepada tengkulak dengan menjamin

hasil pertaniannya, sedangkan kaum buruh mendapat tekanan kuat dari kaum

kapitalis, dalam melaksanakan pekerjaannya. Untuk itu saya akan

menjelaskan bagaimana manfaat koperasi dari berbagai pandangan beberapa

aliran pemikiran dalam masyarakat.

Ada beberapa pandang mengenai manfaat koperasi yang dikemukakan

oleh Casselman pada tahun 1989 ada 3 aliran mengenai manfaat koperasi :

8

Page 13: Makalah koperasi

a. Aliran Yardstick

Menurut pandangan aliran ini hanya berfungsi sebagai tolak ukur

dalam arti sebagai penetralisir keburukan yang timbul oleh sistem

perekonomian kapitalis.

Sasaran gerakan koperasi hanya terbatasi pada segi menghilangkan

praktek-praktek persaingan yang tidak sehat pada sistem perekonomian

kapitalis.

b. Aliran Sosialis

Menurut pandangan, aliran ini fungsi dan peranan koperasi

berbeda dengan pandangan aliran Yardstick .Aliran ini memandang sistem

perekonomian kapitalis sebagai asal mula penindasan terhadap rakyat

banyak.

Maka kehadiran koperasi di dalam masyarakat kapitalis harus

difungsikan sebagai kekuatan untuk mengganti sistem perekonomian

kapitalis tersebut.

c. Aliran Persemakmuran

Aliran ini dapat dikategorikan aliran tengah. Di satu pihak

sebagaimana aliran yardstick, aliran ini memandang sistem perekonomian

kapitalis sebagai suatu sistem perekonomian yang harus di hancurkan,

tetapi sebagaimana aliran sosialis, sepakat harus sistem perekonomian

kapitalis pernah dikoreksi, namun tidak di seradikal aliran sosial.

Menurut aliran ini fungsi dan peran koperasi didalam masyarakat

kapitalis tidak sekedar sebagai tolak ukur alat penawar, tetapi sebagai

alternatif dari bentuk kerusakan kapitalis. Sebagai bentuk perusahaan

alternatif, maka peranan koperasi harus terus ditingkatkan dan

dikembangkan sebagai suatu gerakan masyarakat dalam rangka

mewujudkan masyarakat koperasi.

Apabila di lihat dari bidang ekonomi manfaat koperasi adalah

sebagai berikut ini:

1) Menumbuhkan  motif  berusaha yang lebih berkeprimanusiaan

2) Mengembangkan metode pembagian sisa hasil usaha yang lebih adil

3) Memerangi monopoli dan bentuk-bentuk permodalan lainnya

4) Menawarkan barang-barang dan jasa dengan harga yang lebih murah

5) Meningkatkan penghasilan anggota

9

Page 14: Makalah koperasi

6) Menyederhanakan  dan mengefisienkan tata niaga

7) Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam pengelolaan

perusahaan

8) Menjaga keseimbangan antara permintaan dan penawaran, antara

kebutuhan dan pemenuhan kebutuhan

9) Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatannya secara aktif

Akan tetapi di dilihat dari bidang sosial maka manfaat berkoperasi

adalah sebagai berikut:

a. Mendidik para anggotanya untuk memiliki semangat bekerjasama, baik

dalam menyelesaikan mereka,  maupun dalam membangun tatanan sosial

masyarakat yang lebih baik

b. Mendidik para  anggotanya untuk memiliki semangat berkorban,  sesuai

dengan kemampuannya  masing-masing, demi terwujudnya tatanan sosial

dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan beradab

c. Mendorong terwujudnya suatu tatanan sosial yang bersifat demokratis, 

menjamin dan melindungi hak dan kewajiban setiap orang

d. Mendorong  terwujudnya suatu kehidupan masyarakat yang tentram dan

damai

2. PENGGOLONGAN  KOPERASI

Penggolongan koperasi ialah pengelompokan koperasi kedalam

kelompok-kelompok tertentu berdasarkan kriteria dan karakteristik yang

tertentu pula.

Dalam perkembangannya, jenis koperasi yang berkembang cenderung

bervariasi. Keragaman ini tentu sangat dipengaruhi oleh latar belakang

pembentukan dan tujuan yang ingin dicapai oleh masing-masing koperasi.

Koperasi kemudian dapat digolongkan kedalam beberapa kelompok besar

berdasarkan pendekatan . Dan dalam masing-masing kelompok besar dapat

digolong-golongkan kedalam kelompok-kelompok  yang kecil lebih khusus.

Koperasi berdasarkan bidang usaha, dapat digolongkan sebagai

berikut:

a. Koperasi konsumsi adalah koperasi yang berusaha dalam bidang

penyedian barang-barang konsumsi yang dibutuhkan oleh para

anggotanya.

10

Page 15: Makalah koperasi

b. Koperasi produksi adalah yang kegiatan utamanya memproses bahan baku

menjadi bahan jadi/setengah jadi.

c. Koperasi pemasaran adalah koperasi yang dibentuk terutama untuk

membantu para anggotanya dalam memasarkan barang-barang yang

dihasilkannya.

d. Koperasi kredit/simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam

penumpukan simpanan dari para anggotanya untuk dipinjamkan kembali

kepada anggotanya yang membutuhkan bantuan modal untuk usahanya.

Koperasi berdasarkan jenis komoditi, dapat digolongkan sebagai

berikut:

a. Koperasi ekstraktif adalah koperasi yang melakukan usaha dengan

menggali atau memanfaatkan sumber-sumber alam secara langsung tanpa

atau dengan sedikit mengubah bentuk dan sifat seumber alam itu.

b. Koperasi pertanian dan peternakan koperasi-koperasi pertanian adalah

koperasi yang melakukan usaha berhubungan dengan komoditi pertanian

tertentu. Kegiatan koperasi pertanian biasanya meliputi:

1) Pengusaha bibit, semprotan dan peralatan pertanian lainnya.

2) Mengolah hasil pertanian.

3) Memasarkan hasil-hasil olahan komoditi pertanian.

4) Menyediakan modal bagi para petani.

5) Mengembangkan keterampilan koperasi.

6) Koperasi peternakan adalah koperasi yang usahanya berhubungan

dengan peternakan tertentu.

7) Koperasi industri dan kerajinan adalah koperasi yang melakukan usaha

di bidang industry dan kerajinan tertentu.

8) Koperasi jasa-jasa hampir sama dengan koperasi industri lainnya, yang

membedakan ialah bahwa koperasi jasa mengkhususkan usahanya

dalam memproduksi dan memasukkan kegiatan-kegiatan tertentu.

Koperasi berdasarkan profesi anggotanya, dapat digolongkan sebagai

berikut:

a. Koperasi karyawan

b. Koperasi Pegawai Negeri Sipil

c. Koperasi Angkatan Darat, Laut, Udara, dan Polri

11

Page 16: Makalah koperasi

d. Koperasi mahasiswa

e. Koperasi pedagang pasar

f. Koperasi veteran RI

g. Koperasi nelayan

h. Koperasi kerajinan dan sebagainya

Koperasi berdasarkan daerah kerjanya, dapat digolongkan sebagai

berikut:

a. Koperasi primer adalah koperasi yang beranggotakan orang yang biasanya

didirikan dalam lingkup wilayah terkecil tertentu.

b. Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan koperasi-koperasi

primer biasanya didirikan sebagai pemusatan dari berbagai koperasi

primer dalam lingkup wilayah tertentu.

c. Koperasi gabungan koperasi gabungan hampir sama dengan koperasi

pusat, koperasi gabungan tidak beranggotakan orang-orang, melainkan

beranggotakan koperasi-koperasi pusat yang berasal dari wilayah tertentu.

d. Koperasi induk ialah koperasi yang beranggotakan berbagai koperasi

pusat atau koperasi-koperasi gabungan yang berkedudukan di ibukota

negara.

 

D. PEMODALAN KOPERASI

1. PENGERTIAN MODAL

Modal merupakan sejumlah dana yang akan digunakan untuk

melaksanakan usaha- usaha koperasi. Oleh karena itu kehadiran modal dalam

koperasi ibarat pembuluh darah yang mensuplai darah (modal) bagi kegiatan-

kegiatan lainnya dalam koperasi. Ada tiga alasan dasar mengapa koperasi

membutuhkan modal, yaitu:

a. Untuk membiayai proses pendirian koperasi, lazimnya disebut sebagai

biaya pra organisasi

b. Untuk membeli barang-barang modal yang dalam perhitungan perusahaan

digolongkan menjadi harta tetap/ fixed assets

c. Untuk modal kerja/ working capital, biasanya digunakan untuk membiayai

biaya-biaya rutin dalam menjalankan usahanya.

12

Page 17: Makalah koperasi

Ada beberapa prinsip yang harus dipatuhi oleh koperasi dalam

kaitannya dengan permodalan ini,yaitu sebagai berikut:

a. Pengendalian dan pengelolaan koperasi harus tetap berada di tangan

anggota dan tidak perlu dikaitkan dengan jumlah modal yang dapat

ditanamkan oleh seseorang anggota dalam koperasi dan berlaku ketentuan

satu anggota satu suara.

b. Modal harus dimanfaatkan untuk usaha usaha yang bermanfaat dan

meningkatkan kesejahteraan bagi anggota.

c. Kepada modal hanya diberikan balas jasa yang terbatas.

d. Koperasi pada dasarnya memerlukan modal yang cukup untuk membiayai

usahanya secara efesien

e. Usaha-usaha dari koperasi harus dapat membantu pembentukan modal

baru. Hal ini bisa dilakukan dengan menahan sebagian dari

keuntungan/sisa hasil usaha (SHU) dan tidak membagikan semua kepada

anggota.

Sumber sumber permodalan bagi koperasi. Menurut UU NO. 25

tentang perkoperasian pasal 41 bahwa modal koperasi terdiri dari modal

sendiri dan modal pinjaman.

a. Modal Sendiri, yang dimaksud modal sendiri dalam penjelasan pasal 1

ayat (2) UU 25/1992 adalah modal yang menanggung resiko atau di sebut

modal ekuiti.

1) Simpanan  Pokok sejumlah uang yang sama banyaknya yang

dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi

anggota.

2) Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus

sama yang wajib di bayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu

dan kesempatan tertentu.

3) Dana Cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan

sisa hasil usaha,yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan

untuk menutup kerugian koperasi bila di perlukan.

4) Hibah suatu pemberian atau hadiah dari seseorang semasa hidupnya.

b. Modal Pinjaman adalah modal yang koperasi pinjam dari pihak lain.

Modal pinjaman dapat berasal dari:

1) Anggota,yaitu suatu pinjaman yang diperoleh dari anggota, termasuk

calon anggota yang memenuhi syarat.

13

Page 18: Makalah koperasi

2) Koperasi lain/atau anggotanya, pinjaman dari koperasi dari atau

anggotanya didasari dengan perjanjian kerjasama antar koperasi

3) Bank dan lembaga keuangan lainnya, pinjaman dari bank atau

lembaga keuangan lainnya dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

4) Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, dalam rangka mencari

tambahan modal, koperasi dapat mengeluarkan obligasi(surat

pernyataan hutang) yang dapat dijual ke masyarakat.

5) Sumber lain yang sah, adalah pinjaman dari bukan anggota yang

dilakukan tidak melalui penawaran secara hukum.

E. UKURAN KEBERHASILAN KOPERASI

Menurut tokoh koperasi Ibnoe Soedjono, untuk memahami apa yang

disebut kemampuan koperasi, kita perlu menggunakan tolak ukur keberhasilan

koperasi secara mikro. Keberhasilan koperasi dapat didekati dari dua sudut, yaitu

sudut perusahaan dan sudut efek koperasi. Pendekatan dari sudut perusahaan:

1. Peningkatan Anggota Perorangan

Pada dasarnya lebih penting jumlah anggota perorangan daripada

jumlah koperasi, karena sebagai kumpulan orang kekuatan ekonomi

bersumber dari anggota perorangan. Ada dua faktor keanggotaan yang perlu

diperhatikan, yaitu kemampuan ekonomi dan tingkat kecerdasan anggota.

2. Peningkatan Modal

Peningkatan modal terutama yang berasal dari koperasi sendiri.

Jumlah modal dari dalam dapat digunakan sebagai salah satu indikator utama

dari kemandirian koperasi. Semakin besar modal dari dalam berarti

kemandirian koperasi tersebut semakin tinggi. Indikator kemandirian yang

lain adalah keberanian manajemen untuk mengambil keputusan sendiri.

3. Peningkatan Volume Usaha.

Volume usaha berkaitan dengan skala ekonomi, semakin besar volume

usaha suatu koperasi berarti semakin besar potensinya sebagai perusahaan,

sehingga dapat memberikan pelayanan dan jasa yang lebih baik kepada para

anggota.

4. Peningkatan Pelayanan Kepada Anggota dan Masyarakat.

Berbeda dengan unsur yang lain, pelayanan ini sukar dihitung secara

kuantitatif. Anggota dapat merasakan efeknya dengan membandingkan

14

Page 19: Makalah koperasi

sebelum dan sesudah ada koperasi. Bentuk pelayanan dapat bermacam-

macam, misalnya: pendidikan, kesehatan, beasiswa, sumbangan, pelayanan

usaha yang cepat dan efisien, dan sebagainya.

1. TOLAK UKUR KEBERHASILAN KOPERASI SEBAGAI BADAN

USAHA

a. Jenis anggota, jumlah anggota, dan jumlah anggota yang aktif serta benar-

benar ikut memiliki koperasi (jumlah anggota yang berkualitas)

b. Jumlah simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela, serta

kesadaran anggota untuk membayarnya. Simpanan-simpanan tersebut

merupakan komponen modal sendiri bagi koperasi.

c. Besarnya SHU dan distribusi SHU kepada anggota. Semakin adil

pendistribusian SHU kepada anggota berarti koperasi tersebut semakin

berhasil.

d. Besarnya modal, asal modal, dan jenis pemilik modal. Koperasi yang

memiliki modal besar tetapi jumlah anggotanya sedikit bisa dibilang

bukan koperasi.

2. TOLAK UKUR KEBERHASILAN KOPERASI SEBAGAI GERAKAN

EKONOMI

a. Jasa pelayanan yang diberikan koperasi, sehingga usaha koperasi lebih

maju.

b. Peningkatan kondisi sosial ekonomi anggota koperasi.

3. TOLAK UKUR KEBERHASILAN KOPERASI SEBAGAI SISTEM

EKONOMI

a. Kerja sama yang baik dengan organisasi-organisasi lain, tanpa persaingan

dalam melaksanakan usahanya.

b. Koperasi semakin dapat dipercaya, tanpa harus dikendalikan secara ketat

oleh pemerintah.

c. Peningkatan peran serta koperasi sejajar dengan BUMN dan perusahaan-

perusahaan swasta dalam kebijakan-kebijakan, termasuk kepemilikan

saham BUMN dan perusahaan swasta oleh koperasi.

15

Page 20: Makalah koperasi

Selanjutnya M.G. Suwarni menyatakan bahwa koperasi bisa berkembang

apabila koperasi tersebut baik dan sehat. Koperasi dikatakan baik apabila di

dalam koperasi tersebut tidak terjadi penyimpangan yang fatal, tidak ada

monopoli kekuasaan lain selain rapat anggota, dan semua unsur organisasi

koperasi memberi dukungan terhadap pelaksanaan program kerja/keputusan yang

telah disepakati. Sedangkan tingkat kesehatan koperasi diukur dari kesehatan

organisasinya, kesehatan mentalnya, dan kesehatan usahanya.

Organisasi koperasi dikatakan sehat apabila kesadaran anggota koperasi

tinggi, AD/ART dilaksanakan, rapat anggota/pengurus/badan pengawas dapat

berfungsi secara optimal. Kesehatan mental koperasi dapat dilihat dari besarnya

tanggung jawab rapat anggota/pengurus/badan pengawas, pengelolaan koperasi

berdasarkan kemanusiaan/kekeluargaan, keterbukaan, kejujuran, dan keadilan,

program-program pendidikan koperasi dilaksanakan secara rutin, konflik-konflik

disfungsional dapat diatasi, serta koperasi dapat hidup mandiri. Usaha koperasi

sehat apabila pengelolaanya didasarkan atas azas dan sendi dasar koperasi,

berjalan secara rutin, RAT dilaksanakan secara rutin, setiap RAT dibagikan SHU

secara adil, memberikan pelayan yang baik, dan usaha yang semakin meningkat.

16

Page 21: Makalah koperasi

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Koperasi yaitu suatu perkumpulan yang memiliki kemampuan dalam

bidang ekonomi yang berjuang untuk memperjuangkan kesejahteraan anggotanya

pada khususnya dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Masing-masing

anggota koperasi berkewajiban untuk mengembangkan serta mengawasi jalannya

koperasi.

Koperasi sebagai bentuk usaha merupakan organisasi ekonomi rakyat

yang bersifat sosial. Koperasi berfungsi sebagai alat ekonomi yang dapat

mensejahterakan rakyat. Koperasi pun memiliki peranan yang besar dalam

pembangunan nasional. Sebagai usaha bersama yang berasaskan kekeluargaan,

koperasi haruslah dikelola dengan prinsip-prinsip manajemen secara tepat.

B. SARAN

Pada pembahasan ini menjelaskan pengertian koperasi dari berbagai

pandangan para ahli dan dari undang-undang koperasi itu sendiri, termasuk juga

prinsip-prinsip dan asas koperasi. Dengan demikian diharapkan mahasiswa

khususnya dan masyarakat pada umumnya menjadi paham tentang bagaimana

melakukan kegiatan usaha dengan berkoperasi, dan dapat membandingkan

dengan kegiatan usaha yang bukan koperasi.

Demikianlah makalah ini penulis buat, semoga apa yang disajikan

memberikan ilmu dan informasi. Selanjutnya kesempurnaan makalah ini penulis

mohon saran dan kritik guna memperbaiki kesalahan dikemudian hari.

 

17

Page 22: Makalah koperasi

DAFTAR PUSTAKA

DRS.Subandi,M.M.2011.Ekonomi Koperasi.Bandung: Alfabeta, CV.

Indrawan Rully. 2004.Ekonomi Koperasi.Bandung.Lemlit Unpas.

Warta Warga. 2009, 18 Desember. Kriteria Keberhasilan Koperasi.

(http://wartawarga.gunadarma.ac.id

18