19
Makalah Ekonomi Koperasi Sekolah Anggota Kelompok : Peni Yuliana (29) Rusmala (36)

Makalah Koperasi Sekolah

  • Upload
    rus-mala

  • View
    14.430

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Makalah Ekonomi

Koperasi Sekolah

Anggota Kelompok :

Peni Yuliana (29)

Rusmala (36)

DINAS PENDIDIKAN DAERAH KOTA BLITAR

SMA NEGERI 1 BLITAR

TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah yang anggota-anggotanya terdiri atas siswa sekolah. Koperasi sekolah dapat didirikan pada berbagai tingkatan sesuai jenjang pendidikan, misalnya koperasi sekolah dasar, koperasi sekolah menengah pertama, dan seterusnya.

Koperasi pada hakekatnya merupakan soko guru perekonomian negeri ini. Namun seiring dengan globalisasi dan terjadinya perubahan yang mendasar dalam sistem perekonomian dunia. Diakui atau tidak, koperasi telah menjadi model perekonomian yang terpinggirkan oleh derasnya perekonomian dunia yang semakin mengglobal. Karena itu perlu dikembangkan koperasi di lingkungan institusi pendidikan formal, yaitu sekolah.

Selain itu koperasi dapat membentuk mental siswa untuk jujur dan disiplin. Biasannya kepengurusan koperasi sekolah dipilih langsung oleh seluruh siswa yang menjadi anggotanya. Kejujuran dan disiplin harus menjadi landasan yang kokoh bagi setiap gerak langkah pengembangan koperasi sekolah. Tanpa dua hal itu, koperasi tidak akan pernah tumbuh dan berkembang secara maksimal. Siswa yang memperoleh amanat menjadi pengurus mau tidak mau harus bersikap jujur dan memiliki semangat disiplin yang tinggi. Pada tataran lain, koperasi nampaknya dapat melatih dan mengembangkan jiwakewirausahaan di kalangan siswa. Sikap mental yang demikian ini yang sesungguhnya harus ditumbuh kembangkan dalam kehidupan koperasi sekolah. Meskipun dalam skala kecil, baik itu modal dan jenis usaha, siswa sebagai pengelolah koperasi harus memiliki jiwa kewirausahaan yang kuat dan tangguh dalam menghadapi persaingan dengan masyarakat sekitarnya. Jika koperasi sekolah telah berkembang baik, maka dapat menumbuhkan jiwa menabung dan hemat di kalangan siswa. Jika di sebuah sekolah telah berkembang koperasi sekolah yang bagus, maka siswa tidak perlu lagi membeli perlengkapan sekolah di toko-toko besar. Koperasi sekolah diharapkan menjadi sarana bagi pelajar untuk belajar melakukan usaha kecil-kecilan, mengembangkan kemampuan berorganisasi, mendorong kebiasaan untuk berinovasi, belajar menyelesaikan masalah, dan sebagainya.

B. Rumusan Masalah1. Apakah pengertian koperasi sekolah ?2. Apa landasan, ciri, fungsi dan tujuan koperasi sekolah ?3. Apa saja bidang usaha koperasi sekolah ?4. Bagaimana cara mendirikan koperasi sekolah ?5. Apa saja perangkat organisasi koperasi sekolah ?6. Darimana modal koperasi sekolah diperoleh ?7. Apa saja prinsip-prinsip koperasi sekolah ?8. Apa dasar-dasar pertimbangan pendirian koperasi sekolah ?

9. Apa kelebihan dan kelemahan koperasi sekolah ?10. Mengapa koperasi di sekolah-sekolah pada umumnya belum ada dan bagaimana cara

memajukannya ?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Koperasi Sekolah

Koperasi sekolah atau koperasi siswa adalah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri atas siswa-siswa sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, atau sekolah-sekolah yang sederajat. Koperasi merupakan organisasi yang telah banyak dikenal oleh hampir seluruh lapisan masyarakat, namun pada kenyataannya masih banyak lapisan masyarakat yang belum memahami sepenuhnya seluk beluk perkoperasian.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia “koperasi adalah perserikatan yang bertujuan memenuhi kebutuhan para anggotanya dengan cara menjual barang keperluan sehari -hari dengan harga murah (tidak bermaksud mencari untung)”. Sedangkan koperasi sekolah sebagaimana telah dikatakan sebelumnya yaaitu “koperasi yang didirikan dilingkungan sekolah yang anggotanya terdiri dari para siswa sekolah”. Menurut suwandi, ”koperasi sekolah adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari siswa-siswa sekolah dasar, sekolah menengah tingkat pertama, sekolah menegah tingkat atas, pondok pesantren, dan lembaga pendidikan lainnya yang setaraf”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koperasi sekolah adalah suatu perserikatan yang ada di sekolah dengan menjual kebutuhan atau keperluan belajar mengajar dengan harga relatif murah dan dikelola oleh semua warga sekolah tersebut.

B. Landasan Koperasi Sekolah

Seperti koperasi pada umumnya, koperasi sekolah memiliki landasan hukum yang kuat, yang meliputi landasan ideal, konstitusional, dan landasan operasional. Landasan ideal dan konstitusional koperasi sekolah adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Adapun landasan operasional koperasi sekolah diatur dalam keputusan bersama Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 638/SKPTS/Men/1994, mengenai pembinaan dan pengembangan koperasi sekolah.

Landasan Pokok Landasan pokok dalam perkoperasian Indonesia bersumber pada UUD 1945 pasal 33 ayat (1). Pasal ini mengandung cita-cita untuk mengembangkan perekonomian yang berasas kekeluargaan. Peraturan yang lebih terperinci tertuang dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992. Undang-undang ini berisi pedoman bagi pemerintah dan masyarakat mengenai cara-cara menjalankan koperasi, termasuk koperasi sekolah.Koperasi tidak berbadan hukum. Pengurus dan pengelola koperasi sekolah dilakukan oleh para siswa di bawah bimbingan kepala sekolah dan guru-guru, terutama guru bidang studi ekonomi dan

koperasi. Tanggung jawab ke luar koperasi sekolah tidak dilakukan oleh pengurus koperasi sekolah, melainkan oleh kepala sekolah. Pembinaan terhadap koperasi sekolah dilaksanakan bersama antara Kantor Menteri Negara Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, serta Departemen Pendidikan Nasional. Koperasi sekolah tidak berbadan hukum seperti koperasi-koperasi lainnya karena siswa atau pelajar pada umumnya belum mampu melakukan tindakan hukum. Status koperasi sekolah yang dibentuk di sekolah merupakan koperasi terdaftar, tetapi tetap mendapat pengakuan sebagai perkumpulan koperasi. Pendirian Koperasi Sekolah Koperasi sekolah diharapkan menjadi sarana bagi pelajar untuk belajar melakukan usaha kecil-kecilan, mengembangkan kemampuan berorganisasi, mendorong kebiasaan untuk berinovasi, belajar menyelesaikan masalah, dan sebagainya. Untuk itu dalam mendirikan koperasi sekolah diperlukan pertimbangan agar yang diharapkan. Untuk itu dalam mendirikan koperasi sekolah, diperlukan pertimbangan-pertimbangan agar selaras dengan apa yang diharapkan.

C. Ciri-Ciri Koperasi Sekolah

Ciri-ciri koperasi sekolah, di antaranya sebagai berikut:

1. Koperasi sekolah didirikan dalam rangka kegiatan belajar mengajar para siswa di sekolah.

2. Anggotanya adalah kalangan siswa/murid sekolah yang bersangkutan.3. Bentuk koperasi sekolah tidak berbadan hukum karena pendiriannya berkaitan dengan

kegiatan belajar mengajar.4. Berfungsi sebagai laboratorium atau media praktik untuk pengajaran koperasi

sekolah.

D. Fungsi dan Tujuan Koperasi Sekolah

Koperasi sekolah berfungsi sebagai wadah untuk mendidik bagi tumbuhnya kesadaran berkoperasi di kalangan siswa. Adapun tujuan koperasi sekolah adalah sebagai berikut.

1. Mendidik, menanamkan, dan memelihara suatu kesadaran hidup bergotong-royong, serta jiwa demokratis di antara para siswa.

2. Memupuk dan mendorong tumbuhnya kesadaran serta semangat berkoperasi di kalangan siswa.

3. Mendidik dan menanamkan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) di kalangan siswa.4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi di kalangan anggota yang

berguna bagi para siswa untuk bekal terjun di masyarakat.5. Menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian melalui

program pendidikan sekolah.6. Membantu dan melayani pemenuhan kebutuhan ekonomi para siswa melalui

pengembangan koperasi sekolah.

Tujuan dari koperasi sekolah adalah untuk mensejahterakan para anggotanya. Menurut Ima Suwandi beberapa tujuan koperasi sekolah adalah :

1. Untuk menunjang pendidikan yang dilakukan di dalam kelas dengan berbagai tindakan praktek yang berhubungan dengan kegiatan koperasi

2. Dalam praktek koperasi sekolah diharapkan dapat memenuhi kebutuhan peralatan sekolah masing-masing siswa

3. Menghindarkan terjadinya pertentangan kepentingan dikalangan pembimbing yang ada diantara mereka berusaha mencari keuntungan dari kegiatan usaha koperasi sekolah

4. Untuk menanamkan rasa harga diri, untuk menanamkan kesamaan derajat, dan untuk menumbuhkan ajaran demokrasi serta membangkitkan sikap berani mengemukakan pendapat siswa yang menjadi anggotanya.

Sedangkan pendapat lain mengatakan tujuan koperasi antara lain :

1) Mendidik, menanamkan dan memelihara suatu kesadaran hidup bergotong royong dan setia kawan di antara murid

2) Menumbuhkan jiwa kewirausahaan siswa3) Memelihara dan meningkatkan mutu pengetahuan dan keterampilan di bidang

perkoperasian 4) Menanamkan dan memupuk rasa tanggung jawab dan disiplin dalam hidup

bergotong royong di dalam masyarakat 5) Memelihara hubungan baik dan saling pengertian yang mendalam diantara sesame

anggota koperasi sekolah 6) Menanamkan rasa harga diri, kesamaan derajat dan menumbuhkan jiwa demokrasi

serta membangkitkan sikap berani mengemukakan pendapat7) Sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan alat-alat sekolah8) Sebagai sarana untuk belajar menerapkan prinsip-prinsip ekonomi dalam kehidupan

sehari-hari.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan tujuan koperasi sekolah adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Sedangkan pembentukan koperasi sekolah di kalangan siswa dilaksanakan dalam rangka menunjang pendidikan siswa dan latihan berkoperasi/wirausaha. Dengan demikian, tujuan pembentukannya tidak terlepas dari tujuan pendidikan dan program pemerintah yaitu menanamkan kesadaran berkoperasi/wirausaha sejak dini.

E. Bidang Usaha Koperasi Sekolah

Bidang usaha atau unit usaha koperasi sekolah harus berorientasi pada kepentingan siswa di sekolah yang bersangkutan. Bidang usaha yang biasa terdapat dalam koperasi sekolah, antara lain sebagai berikut.

a. Unit Usaha Simpan Pinjam

Bidang usaha simpan pinjam diselenggarakan koperasi sekolah dengan tujuan membantu para anggota dalam mengatasi masalah keuangan dan mendidik siswa untuk belajar hidup hemat.

b. Unit Usaha Toko

Bidang usaha toko menjual berbagai keperluan siswa, seperti alat tulis, buku pelajaran, makanan, dan atribut sekolah. Bimbingan dan pengawasan guru sangat dibutuhkan untuk kelangsungan unit usaha tersebut. Pengelolaan koperasi sekolah biasanya dilakukan secara bergiliran sesuai jadwal piket para siswa.

c. Unit Kafetaria/Kantin Sekolah

Usaha kafetaria biasanya dilakukan sendiri oleh anggota koperasi, para guru, atau dengan menjalin kerja sama dengan para produsen makanan atau minuman ringan.

d. Unit Usaha Pelayanan/Jasa

Selain memberikan dan menyediakan kebutuhan berupa barang. Unit usaha koperasi juga menyediakan pelayanan/jasa-jasa. Pelayanan tersebut antara lain dalam bentuk jasa fotokopi, wartel, dan kursus-kursus.

F. Cara Mendirikan Koperasi

Dasar-dasar pertimbangan pendirian koperasi sekolah :

a. Menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian melalui program pendidikan sekolah.

b. Menumbuhkan kesadaran berkoperasi di kalangan siswa.c. Membina rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa koperasi.d. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi agar kelak berguna di

masyarakat.e. Membantu kebutuhan siswa serta mengembangkan kesejahteraan siswa di dalam dan

luar sekolah.

1. Tahap Persiapan

Koperasi sekolah didirikan melalui rapat yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya siswa atau perwakilan siswa dari setiap kelas, pengurus OSIS, para guru dan kepala sekolah, serta perwakilan dari pejabat direktorat koperasi setempat. Dalam rapat tersebut ditetapkan mengenai pengurus koperasi dan modal koperasi yang akan dibentuk. Oleh karena itu, perlu dibentuk panitia yang akan melaksanakan dan mengkoordinasikan segala keperluan untuk pembentukan koperasi sekolah tersebut.

Tugas yang perlu dilakukan oleh panitia, antara lain sebagai berikut.

a. Melakukan konsultasi dengan kantor koperasi setempat mengenai segala hal yang berkaitan dengan pembentukan koperasi sekolah.

b. Menetapkan waktu, tempat, dan acara pelaksanaan rapat pembentukan koperasi sekolah.

c. Menyiapkan administrasi rapat pembentukan, seperti daftar hadir undangan, notulen rapat pembentukan, tata tertib, dan akta pendirian.

d. Membuat rancangan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi.e. Membuat proposal dan mencari sumber pendanaan rapat pembentukan koperasi.f. Mempersiapkan sistem pemilihan dan pelantikan pengurus.

2. Tahap Pembentukan

Setelah tahap persiapan, selanjutnya dilakukan rapat resmi pembentukan koperasi sekolah. Rapat pembentukan dibagi menjadi:

a. Pembukaan;b. Laporan panitia tentang tujuan pendirian koperasi sekolah;c. Penjelasan dan pengarahan tentang pembentukan koperasi sekolah oleh

perwakilan dari kantor koperasi setempat;d. Pembacaan tata tertib rapat pembentukan dan pemilihan pengurus koperasi;e. Penetapan AD dan ART koperasi sekolah;f. Pemilihan serta pelantikan pengurus dan pengawas koperasi sekolah.

3. Tahap Pelaporan atau Pendaftaran

Dalam tahap pelaporan, pengurus terpilih segera mendaftarkan koperasi sekolah ke kantor koperasi setempat. Dalam pengajuan laporan, harus dilengkapi dengan beberapa persyaratan, antara lain sebagai berikut:

a. Akta pendirian koperasi/anggaran dasar yang telah disahkan sebanyak 2 (dua) eksemplar, salah satunya telah dibubuhi materai.

b. Petikan berita acara pembentukan koperasi sekolah.c. Neraca awal yang menunjukkan aset atau permodalan koperasi sekolah.

4. Tahap Pengesahan

Tahap terakhir dari pembentukan koperasi sekolah adalah tahap pengesahan. Dalam tahap pengesahan, permohonan pengesahan ditujukan kepada direktorat jenderal koperasi tingkat provinsi setempat. Setelah persyaratan yang telah ditetapkan dipenuhi dengan lengkap, sekolah akan memperoleh surat tanda pengesahan yang akan dikirim ke sekolah yang bersangkutan. Setelah tahap ini selesai, koperasi sekolah dapat melaksanakan semua aktivitasnya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

G. Perangkat Organisasi Koperasi Sekolah

a. Rapat Anggota

Seperti organisasi koperasi pada umumnya, rapat anggota merupakan kunci dari keberhasilan koperasi sekolah. Rapat anggota memegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi sekolah. Rapat anggota merupakan unsur dalam manajemen koperasi sekolah karena koperasi sekolah merupakan badan usaha milik para anggotanya. Hal tersebut sesuai dengan prinsip demokrasi yang merupakan asas koperasi.

Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi di tata kehidupan koperasi yang berarti berbagai persoalan mengenai suatu koperasi hanya ditetapkan dalam rapat anggota. Di sini para anggota dapat berbicara, memberikan usul dan pertimbangan, menyetujui suatu usul atau menolaknya, serta memberikan himbauan atau masukan yang berkenaan dengan koperasi. Oleh karena jumlah siswa terlalu banyak, maka dapat melalui perwakilan atau utusan dari kelas-kelas. Rapat Anggota Tahunan (RAT) diadakan paling sedikit sekali dalam setahun, ada pula yang mengadakan dua kali dalam satu tahun, yaitu satu kali untuk menyusun rencana kerja tahun yang akan dan yang kedua untuk membahas kebijakan pengurus selama tahun yang lampau. Agar rapat anggota tahunan tidak mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar di sekolah, maka rapat dapat diadakan pada mas liburan tahunan atau liburan semester. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi sekolah, rapat anggota mempunyai wewenang yang cukup besar.Wewenang tersebut misalnya:

1. Menetapkan anggaran dasar koperasi.2. Menetapkan kebijakan umum koperasi.3. Menetapkan anggaran dasar koperasi.4. Menetapkan kebijakan umum koperasi.5. Memilih serta mengangkat pengurus koperasi.6. Memberhentikan pengurus.7. Mengesahkan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.

Pada dasarnya, semua anggota koperasi berhak hadir dalam rapat anggota. Namun, bagi mereka yang belum memenuhi syarat keanggotaan, misalnya belum melunasi simpanan pokok tidak dibenarkan hadir dalam rapat anggota. Ada kalanya mereka diperbolehkan hadir dan mungkin juga diberi kesempatan bicara, tetapi tidak diizinkan turut dalam pengambilan keputusan. Keputusan rapat anggota diperoleh berdasarkan musyawarah mufakat. Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak di mana setiap anggota koperasi memiliki satu suara. Selain rapat biasa, koperasi sekolah juga dapat menyelenggarakan rapat anggota luar biasa, yaitu apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenangnya ada pada rapat anggota. Rapat anggota luar biasa dapat diadakan atas permintaan sejumlah anggota koperasi atau atas keputusan pengurus. Penyelenggara rapatanggota yang dianggap sah adalah jika koperasi yang menghadiri rapat telah melebihi jumlah minimal (kuorum). Kuorum rapat anggota meliputi setengah anggota ditambahsatu (lebih dari 50%). Jika tidak, maka keputusan yang diambil dianggap tidak sah dantidak mengikat.

b. Pengurus

Pengurus merupakan bagian eksekutif dari koperasi sekolah. Pengurus koperasi sekolah adalah siswa-siswi anggota koperasi sekolah yang dipilih dalam rapat anggota. Pengurus yang telah menerima pelimpahan wewenang dari anggota itu mewakili anggota-anggota dalam pengelolaan koperasi sekolah. Oleh karena itu, pengurus harus mampu menjabarkan kebijakan dan keputusan yang telah diambil dalam rapat anggota secara lebih terinci disertai dengan rencana/langkah-langkah operasionalnya.

c. Badan Pengawas/Pemeriksa

Badan pengawas atau pemeriksa tugasnya melakukan pengawasan, apakah pengurus telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Pengawas koperasi sekolah dapat dipilih dari siswa yang menjadi anggota atau para guru yang sudah mendapat persetujuan kepala sekolah. Jumlah pengawas adalah tiga orang dengan masa jabatan satu tahun.

Selain ketiga unsur pokok tersebut, dalam manajemen koperasi biasanya juga terdapat unsur penunjang berupa badan penasihat, pembina, dan pelindung. Badan penasihat, pembina, dan pelindung biasanya berada di bawah kepala sekolah atau pejabat perwakilan dari direktorat jenderal koperasi setempat. Badan penasihat, pembina, dan pelindung yang beranggotakan guru-guru, diperlukan untuk menunjang jalannya kepengurusan koperasi sekolah. Anggota badan penasihat dan pembina adalah para guru atau wakil yang ditunjuk dari pengurus dewan atau komite sekolah atau bisa juga perwakilan orangtua siswa yang tergabung dalam BP3 (Badan Pembantu Penyelengara Pendidikan).

Keanggotaan koperasi sekolah bersifat terbuka dan sukarela, namun dibatasi hanyakepada siswa-siswa dari sekolah yang mendirikan koperasi tersebut. Dengankata lain, tidak dapat ditambah dengan siswa sekolah lain. Jika koperasi sekolahtersebut berada dalam satu kompleks sekolah (misalnya terdiri dari SD, SMP, danSMA), maka siswa di setiap tingkatan sekolah tersebut semuanya dapat menjadianggota koperasi sekolah. Meski tidak menutup kemungkinan masing-masingtingkatan sekolah mendirikan koperasi sendiri-sendiri (jadi ada tiga tingkatkoperasi di satu kompleks sekolah itu). Anggota koperasi sekolah dapatmengundurkan diri kapan saja, tetapi khusus untuk koperasi sekolah kebebasankeluar ini dapat mungkin dihindari atau dibatasi. Alasannya, agar siswa dapat belajar mengenai berorganisasi dan berwirausaha.Agar koperasi sekolah berhasil mencapai tujuannya, para anggota harus aktif memajukan usaha koperasi dengan cara rajin menghadiri rapat kerja supaya dapatmemikirkan bersama persoalan-persoalan dalam koperasi. Di luar organisasi,anggota koperasi dapat menjaga nama baik koperasi sekolahnya.

Ketentuan Keanggotaan Koperasi Sekolah :

a. Mereka yang diterima menjadi anggota koperasi sekolah adalah siswa sekolahtempat koperasi itu didirikan.

b. Setiap anggota mempunyai hak yang sama dalam Rapat Anggota, satu anggota memiliki satu suara.

c. Keanggotaan koperasi sekolah tidak dapat dipindah tangankan kepada oranglain.d. Setiap anggota koperasi sekolah wajib memenuhi dan melaksanakanketentuan-

ketentuan yang berlaku dalam koperasi, misalnya:1. Memenuhi dan melaksanakan AD/ART. 2. Keputusan rapat anggota.3. Tata tertib dan ketentuan-ketentuan lainnya.

e. Setiap anggota harus loyal, taat, dan menjunjung tinggi nama koperasisekolah.f. Setiap anggota berhak memilih dan memilih dan dipilih sebagai pengurusatau badan

pemeriksa.g. Keanggotaan koperasi berakhir apabila:

1. Siswa yang bersangkutan meninggal dunia. 2. Siswa yang bersangkutan pindah sekolah.3. Siswa yang bersangkutan berhenti sekolah karena tamat belajar/lulus padasekolah

tersebut dan atau alasan lainnya.4. Sebab-sebab lain sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh koperasisekolah

yang diatur dalam anggaran dasarnya (AD).

H. Modal Koperasi Sekolah

Seperti kegiatan koperasi lainnya, modal koperasi sekolah diperoleh dari modal sendiri dan modal pinjaman.

1) Modal Sendiri1. Simpanan pokok, adalah simpanan yang dibayarkan pada saat masuk menjadi

anggota koperasi. Besarnya simpanan pokok ditentukan dalam anggaran rumah tangga koperasi sekolah.

2. Simpanan wajib, adalah simpanan yang dibayarkan secara kontinu pada waktu tertentu. Misalnya, setiap bulan atau tiga bulan. Pembayaran simpanan wajib digabungkan dengan pembayaran administrasi Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP). Besarnya simpanan wajib ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) koperasi sekolah.

3. Penyisihan atau cadangan Sisa Hasil Usaha (SHU).4. Sumber-sumber lainnya, misalnya sumbangan dari orangtua serta bantuan dari

para guru dan kepala sekolah atau dari dana BP3.2) Modal Pinjaman

Modal pinjaman berasal dari sumber-sumber, antara lain:

1. Pinjaman dari pihak lain, misalnya dari koperasi lain;2. Pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya;3. Bantuan dari pemerintah.

I. Prinsip-Prinsip Koperasi Sekolah

Sebagaimana halnya koperasi-koperasi yang ada di Indonesia, koperasi sekolah harus mendasarkan diri pada suatu aturan-aturan yang dinamakan prinsip-prinsip atau sendi-sendi dasar koperasi. Menurut Undang-Undang No 12 Tahun 1967, prinsip-prinsip koperasi adalah sebagai berikut :

a. Sifat keanggotaanya sukarela dan terbuka untuk setiap warga Negara Indonesia.b. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencermin demokrasi dalam

koperasi. c. Pembagian SHU diatur menurut jasa masing-masing anggota d. Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnyae. Adanya pembatasan bunga dan modal f. Usaha dan keterlaksanaannya bersifat terbuka g. Swadaya, swakarta, dan swasembada sebagai pencerminan prinsip dasar percaya pada

diri sendiri .

Sedangkan menurut Undang-Undang No 25 Tahun 1992, prinsip-prinsip koperasi sebagai pengganti Undang-Undang No 12 Tahun 1967 adalah sebagai berikut :

a. Keanggotannya bersifat sukarela dan terbuka b. Pengelolaannya dilakukan secara demokratis c. Pembagian sisa hasil usaha secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-

masing anggota d. Pemberian balas jasa tidak terkait dengan besarnya setoran modal e. Kemandirianf. Pendidikan koperasi g. Kerjasama antar koperasi

Berdasarkan prinsip-prinsip koperasi Indonesia tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa koperasi sebagai organisasi harus dapat bekerjasama dan melaksanakan kegiatan usahannya untuk mencapai tujuan sehingga dapat berdiri sendiri. Hal tersebut juga merupakan tujuan dari koperasi sekolah.

J. Dasar-Dasar Pertimbangan Pendirian Koperasi Sekolah1. Menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian melalui

program pendidikan sekolah.2. Menumbuhkan kesadaran berkoperasi di kalangan siswa.3. Membina rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa koperasi.4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi, agar kelak berguna di

masyarakat.5. Membantu kebutuhan siswa serta mengembangkan kesejahteraan siswa di dalam dan

luar sekolah.

K. Kelebihan dan Kelemahan Koperasi Sekolah

Kelebihan koperasi sekolah:

1. Murid yang belum dapat membayar kontan, bisa membayar dengan cara kredit.2. Harga yang diperjual belikan di koperasi sekolah sangat terjangkau apa bila

dibandingkan dengan harga-harga toko lainnya di luar sekolah.3. Barang-barang yang diperjual belikan cukup lengkap.4. Mudah membeli kebutuhan sekolah yang diperlukan.5. Untuk melatih para siswa-siswi dalam mengenal koperasi serta melatih dalam

berorganisasi.

Kelemahan koperasi sekolah:  

1. Kurang aktifnya siswa dalam mengelola koperasi dan terkadang stok barang yang dijual telah habis dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membeli barang

2. Letak koperasi sekolah kurang strategis dan kurang memadai.3. Stok barang yang diperjual belikan kadang kosong.

L. Penyebab Koperasi di Sekolah-Sekolah Belum Ada dan Cara Memajukannya

Koperasi di sekolah belum ada disebabkan karena adanya masalah-masalah yang dihadapi koperasi terutama dalam aspek usaha dan modal. Biasanya modal kerja harus disesuiakan dengan kebutuhan koperasi dan operasional koperasi apabila terjadi kekurangan modal kerja akan mengakibatkan koperasi tersebut mengalami kebangkrutan, masalah modal ini sangat penting bukan hanya perusahaan-perusahaan yang besar tetapi juga dialami oleh koperasi karena dari itu koperasi harus cermat mengelola modal.

Adapun masalah yang lain seperti kurangnya teknologi yang bisa mengembangkan koperasi tersebut, karena pentingnya teknologi yang ada di koperasi bisa mendata semua unit barang dan harga barang ke dalam komputer agar sewaktu-waktu dapat diperiksa apabila ada kesalahan dalam pencatatan unit barang yang telah dikeluarkan. Siswa dapat diikutsertakan sebagai anggota atau nasabah dalam koperasi yang ada di sekolah, ini akan lebih baik dan akan lebih maju karena jumlah siswa lebih banyak dibandingkan jumlah karyawan atau guru-guru di sekolah.

Cara Memajukan Koperasi Sekolah

1. Adanya sosialisasi tentang koperasi sekolah.2. Ikut berpartisipasi dan ikut serta dalam peran memajukan koperasi sekolah.3. Meningkatkan permodalan koperasi sekolah.4. Memberikan pembelajaran kepada siswa yang menjadi anggota koperasi sekolah.5. Memperbaiki koperasi sekolah secara menyeluruh.

BAB IIIPENUTUP

KESIMPULAN

Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di sekolah yang anggota-anggotanya terdiri dari siswa. Mereka dilatih untuk mengembangkan ketrampilannya dan bersikap tanggung jawab. Landasan pokok koperasi sekolah yaitu: UUD 1945 pasal 33 ayat 1. Modal koperasi sekolah di dapat dari modal sendiri dan modal dari pihak luar. Lapangan Usaha Koperasi sekolah berada dalam lingkungan sekolah yang usahanya meliputi sektor ekonomi yang dapat memenuhi kebutuhan para siswa sekolah. Dengan adanya koperasi sekolah, siswa mudah mendapatkan keperluan sekolah dengan harga yang terjangkau.

SARAN

Kita sebagai siswa sekolah diwajibkan ikut bersosialisasi dalam penyuluhan koperasi di sekolah, agar koperasi di sekolah dapat berkembang. Guru dapat menumbuhkan kesadaran berkoperasi dan juga membina rasa tanggung jawab dan disiplin bagi para siswa. Siswa dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi, agar kelak berguna di masyarakat. Anggota koperasi juga harus mengembangkan kesejahteraan siswa di dalam dan luar sekolah.