22
MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA “PANCASILA DAN PEMUDA TAHUN 1928” DISUSUN OLEH : WENESIA FAJAR HEKSANTI 16060484031 PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI i

Makalah Pendidikan Pancasila "Pancasila dan pergerakan pemuda 1928"

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Pendidikan Pancasila "Pancasila dan pergerakan pemuda 1928"

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

“PANCASILA DAN PEMUDA TAHUN 1928”

DISUSUN OLEH :

WENESIA FAJAR HEKSANTI

16060484031

PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

i

Page 2: Makalah Pendidikan Pancasila "Pancasila dan pergerakan pemuda 1928"

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam saya sampaikan ke hadiran Allah Yang Maha Pemurah,

karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat saya selesaikan sesuai yang waktunya.

Dalam makalah ini saya membahas “PANCASILA DAN PEMUDA TAHUN 1928”.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pengetahuan kita tentang yang terjadi pada

tahun 1928.

Surabaya, 05 Maret 2017

Penyusun

ii

Page 3: Makalah Pendidikan Pancasila "Pancasila dan pergerakan pemuda 1928"

DAFTAR ISI

HALAMAN UTAMA............................................................................................................

KATA PENGANTAR ...................................................................................................ii

DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii

BAB 1

PENDAHULUAN. ..............................................................................................................4

a. LATAR BELAKANG ......................................................................................4

b. RUMUSAN MASALAH ......................................................................................5

BAB 2

PEMBAHASAN .............................................................................................................6

a. SEJARAH PANCASILA .....................................................................................6

b. PERGERAKAN PEMUDA 1928 .........................................................................7

c. PANCASILA DAN SUMPAH PEMUDA .............................................................12

BAB 3

PENUTUP.............................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................16

iii

Page 4: Makalah Pendidikan Pancasila "Pancasila dan pergerakan pemuda 1928"

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Lahirnya pancasila dilatar belakangi oleh sejarah masuknya agama besar di nusantara

( islam, hindu, budha ) menjadi landasan hidup beragama dan bermasyarakat. Selain itu juga

didasari atas pergerakan Indonesia yang dimulai sejak masa hindu budha yakni pada masa

kerajaan majapahit. Perumusan pancasila sendiri dimulai saat jepang menjanjikan

kemerdekaan Indonesia pada tanggal 29 april 1945, karena hal itu dengan berdirinya sebuah

negara maka harus memiliki landasan atau dasar bagi negara itu sendiri maka dirumuskanlah

Pancasila. Munculnya pancasila pun tak terlepas dari gerakan pemuda Indonesia.

Sejarah menunjukkan bahwa selain aktivitas gerakan yang berupa tuntutan-tuntutan

terhadap persoalan internal sebuah perguruan tinggi, gerakan mahasiswa juga mampu

menemukan momentum-momentum besar yang menyebabkan keterlibatannya dalam

perubahan politik nasional menjadi sangat penting. Setelah gerakan pada masa pra

kemerdekaan, gerakan mahasiswa tahun 1966 yang meruntuhkan Orde Lama dan menopang

lahirnya Orde Baru hingga gerakan penggulingan rejim orde tersebut pada 1998 lalu

menunjukkan peran mahasiswa yang signifikan dalam perubahan sosial politik di tanah air.

Sebenarnya bangsa Indonesia mempunyai tradisi meromantiskan kehidupan kaum muda dan

mahasiswa. Hal ini terlihat dari cara kita memandang sejarah modern bangsa kita, dengan

membaginya dalam periode-periode waktu menurut momentum-momentum besar yang

melibatkan pemuda dan mahasiswa dalam perubahan nasional. Periodisasi sejarah gerakan

mahasiswa dan pemuda Indonesia dalam angkatan-angkatan 1908, 1928, 1945, 1966, dan

seterusnya hingga 1998 juga bisa diartikan sebagai pengakuan terhadap peran sentral

mahasiswa dalam perkembangan dan perubahan perjalanan bangsa. Namun demikian, ada

tidaknya “prestasi sejarah” tersebut tidak menjadi indikator utama keberhasilan gerakan

mahasiswa. Karena pada dasarnya, gerakan mahasiswa merupakan proses perubahan yang

esoterik. Ia akan terwujud dalam sebuah idealisme dan cita-cita gerakan dalam menciptakan

sebuah masyarakat yang lebih baik dan lebih adil.

4

Page 5: Makalah Pendidikan Pancasila "Pancasila dan pergerakan pemuda 1928"

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Sejarah Pancasila?

2. Bagaimana pergerakan mahasiswa tahun 1928?

3. Bagaimana Pancasila dan pergerakan mahasiswa tahun 1928?

5

Page 6: Makalah Pendidikan Pancasila "Pancasila dan pergerakan pemuda 1928"

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Sejarah Pancasila

Pancasila adalah sebuah  ideologi dasar  negara Indonesia. Pancasila terdiri dari dua kata

yang berasal dari bahasa  Sanskerta yaitu: panca  berarti lima dan sila berarti prinsip atau

asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi

seluruh rakyat Indonesia.Adapun 5 dasar/asas yang ada pada Pancasila yang tercantum pada

paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945  adalah Ketuhanan

Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang

dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan

sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kata  Lahirnya Pancasila merupakan judul pidato yang disampaikan oleh Soekarno dalam

sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia)  pada tanggal 1

Juni 1945 . Dalam pidato tersebut muncul rumusan awal  serta konsep Pancasila pertama

kalinya, yang dikemukakan sendiri oleh Soekarno sebagai dasar negara. Selanjutnya BPUPKI

membentuk panitia  untuk merumuskan dan menyusun Undang-Undang Dasar, dan

terbentuklah Panitia Sembilan yang terdiri dari Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Mr. AA

Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim, Achmad

Soebardjo, Wahid Hasjim, dan Mohammad Yamin  yang ditugaskan untuk merumuskan

kembali Pancasila sebagai Dasar Negara dan menjadikannya sebagai teks

proklamasi  kemerdekaan Indonesia. Rumusan Pancasila tersebut akhirnya dicantumkan

dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945, yang disahkan sebagai dasar negara

Indonesia merdeka pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh BPUPKI.

Sejak zaman dulu Burung Garuda  telah dianggap mulia sehingga Garuda menjadi simbol

nasional Indonesia, sebagai perwujudan ideologi Pancasila. Lambang negara

Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Lambang

negara Indonesia berbentuk burung Garuda yang kepalanya menoleh ke sebelah kanan,

perisai berbentuk menyerupai jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan

semboyan Bhinneka Tunggal Ika tertulis diatas pita yang dicengkeram oleh garuda yang

artinya adalah “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.

6

Page 7: Makalah Pendidikan Pancasila "Pancasila dan pergerakan pemuda 1928"

B. Pergerakan mahasiswa tahun 1928

Sejarah pada periode di tahun 1928. Pada awalnya, mahasiswa di Surabaya yang bernama

Soetomo pada tanggal 19 oktober 1924 mendirikan Kelompok Studi Indonesia (Indonesische

Studie-club). Di tempat yang berbeda, oleh Soekarno dan kawan - kawannya dari Sekoleah

Tinggi Teknik (ITB) di Bandung beriniisiatif untuk mendirikan Kelompok Studi Umum

(Algemeene Studi Club) pada tanggal 11 Juli 1925. Pembentukan kedua kelompok diskusi ini

merupakan bentuk kekecewaan mereka terhadap perkembangan pergerakan politik

mahasiswa yang semakin tumpul pada masa itu.

Kemudian pada tahun 1926, terbentuklah organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar

Indonesia (PPPI) yang merupakan organisasi yang berusaha untuk menghimpun seluruh

mahasiswa di Indonesia dan lebih menyuarakan yang namanya wawasan kebangsaan dalam

diri mahasiswa. Hal tersebut lah yang kemudian mereka realisasikan dengan

menyelenggarakan sebuah kongres paling bersejarah dalam dunia kepemudaan mahasiswa di

tanah air. Yaitu Kongres Pemuda II yang berlangsung di Jakarta pada 26-28 Oktober 1928

yang kemudian menghasilkan sumpah pemuda yang sangat bersejarah tersebut.

Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan

dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu

bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari

Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap

tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.

Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi

Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh

wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan

yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond,

Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John

Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie. 

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar

Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh

Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi

dalam tiga kali rapat.

7

Page 8: Makalah Pendidikan Pancasila "Pancasila dan pergerakan pemuda 1928"

Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond

(KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI

Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam

sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan

hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat

persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan

Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah

pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat

bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara

pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario

menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan

Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.

Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang

dibutuhkan dalam perjuangan.

Adapun panitia Kongres Pemuda terdiri dari :

Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)

Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)

Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)

Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)

Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)

Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)

Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)

Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)

Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)

Peserta :

•        Abdul Muthalib Sangadji

•        Purnama Wulan

8

Page 9: Makalah Pendidikan Pancasila "Pancasila dan pergerakan pemuda 1928"

•        Abdul Rachman

•        Raden Soeharto

•        Abu Hanifah

•        Raden Soekamso

•        Adnan Kapau Gani

•        Ramelan

•        Amir (Dienaren van Indie)

•        Saerun (Keng Po)

•        Anta Permana

•        Sahardjo

•        Anwari

•        Sarbini

•        Arnold Manonutu

•        Sarmidi Mangunsarkoro

•        Assaat

•        Sartono

•        Bahder Djohan

•        S.M. Kartosoewirjo

•        Dali

•        Setiawan

•        Darsa

•        Sigit (Indonesische Studieclub)

•        Dien Pantouw

•        Siti Sundari

•        Djuanda

•        Sjahpuddin Latif

•        Dr.Pijper

•        Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)

•        Emma Puradiredja

•        Soejono Djoenoed Poeponegoro

•        Halim

•        R.M. Djoko Marsaid

•        Hamami

•        Soekamto

9

Page 10: Makalah Pendidikan Pancasila "Pancasila dan pergerakan pemuda 1928"

•        Jo Tumbuhan

•        Soekmono

•        Joesoepadi

•        Soekowati (Volksraad)

•        Jos Masdani

•        Soemanang

•        Kadir

•        Soemarto

•        Karto Menggolo

•        Soenario (PAPI & INPO)

•        Kasman Singodimedjo

•        Soerjadi

•        Koentjoro Poerbopranoto

•        Soewadji Prawirohardjo

•        Martakusuma

•        Soewirjo

•        Masmoen Rasid

•        Soeworo

•        Mohammad Ali Hanafiah

•        Suhara

•        Mohammad Nazif

•        Sujono (Volksraad)

•        Mohammad Roem

•        Sulaeman

•        Mohammad Tabrani

•        Suwarni

•        Mohammad Tamzil

•        Tjahija

•        Muhidin (Pasundan)

•        Van der Plaas (Pemerintah Belanda)

•        Mukarno

•        Wilopo

•        Muwardi

•        Wage Rudolf Soepratman

10

Page 11: Makalah Pendidikan Pancasila "Pancasila dan pergerakan pemuda 1928"

•        Nona Tumbel

Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr.

Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah

tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh

Yamin.

Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut :

PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe,

Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu,

Tanah Indonesia).

KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa

Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa

Indonesia).

KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa

Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa

Indonesia).

Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu

kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu

Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar

Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan.

Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap

terus menyanyikannya.

Soempah Pemoeda 28 Oktober 1928 dikenang sebagai lahirnya kesepakatan unsur-unsur

bangsa yang sangat heterogen untuk menjadi bangsa yang satu. Itulah saat resmi lahirnya

bangsa Indonesia, yang sebelumnya nomenklatur Indonesia belum digunakan untuk menamai

suatu bangsa, suatu bahasa, dan suatu tanah air. Meskipun serupa dalam semangatnya untuk

menyatukan nusantara, Soempah Pemoeda berbeda dengan Sumpah Palapa yang diucapkan

Mahapatih Gajah Mada. Sumpah Palapa menempatkan Kerajaan Majapahit sebagai pusat,

sementara Soempah Pemoeda ingin menyatu, membangun persatuan dalam napas kebebasan,

persaudaraan dan kesetaraan; bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu,

Indonesia.

11

Page 12: Makalah Pendidikan Pancasila "Pancasila dan pergerakan pemuda 1928"

Kolonial Belanda mulai menangkapi pemimpin-pemimpin organisasi kepemudaan itu

yang dinilai vokal antara lain. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Sutan Syahrir, Dr. Tjipto

Mangunkusumo, Ki Hadjar Dewantoro dan banyak lagi pemimpin organisasi yang

ditangkapi, dibuang dan diasingkasn dari rakyatnya. Akan tetapi semangat untuk merdeka

tidak pernah padam dan malah bertambah subur berkat Soempah Pemoeda itu.

Pada dekade ini, banyak muncul partai-partai yang berjuang di dalam parlemen (volksraad)

maupun pada ranah sosial masyarakat. Partai-partai tersebut muncul dalam memperjuangkan

bangsa Indonesia dalam bentuk menuju persiapan Indonesia merdeka.

Pada tahun-tahun ini, juga dibentuk organisasi saya yang menghususkan pada gerakan

pemuda, misalnya Pemuda Ansor (Pemuda NU tahun 1934), Pemuda Muhammadiyah

tahun 1932. Pemuda Muslimin (1932), Nasyiatul aisyiyah (1931).

C. PANCASILA DAN SUMPAH PEMUDA

Peringatan sumpah pemuda pada tahun ini sudah seyogyanya mampu kita jadikan pelecut

semangat bagi diri kita untuk bangkit kembali dari keterpurukan bangsa. Sudah cukup banyak

bukti bahwa bangsa ini mengalami dekadensi moral dan keterbelakangan budaya. Justru yang

berkembang malah budaya yang merusak kepribadian bangsa, seperti adanya budaya

berbahasa Indonesia sudah mulai terpengaruh bahasa gaul, bahasa kebarat-baratan sampai

kebiasaan minum-minuman keras, pergaulan bebas, pengaruh narkoba,dll. Semua itu tanpa

kita sadari semakin merongrong kewibawaan bangsa Indonesia.

Belum lagi negara ini masih diperparah dengan berbagai macam bencana alam, baik

banjir, kebakaran, elpiji meledak, tanah longsor, gempa bumi, tsunami, dan gunung meletus.

Semuanya membuat negeri ini semakin terpuruk dan merugi baik materiil maupun imateriil.

Nah, momentum sumpah pemuda bias kita gunakan untuk kembali membangkitkan

semangat kebangsaan kita yang mungkin sudah mulai luntur agar kita tidak semakin merugi.

Kita bisa memulai dengan pemahaman bahwa memang manusia pada dasarnya merugi,

kecuali adalah orang-orang yang beriman. Kedua orang yang mengerjakan amal sholih

(kebaikan), ketiga orang yang saling berwasiat tentang kebenaran (haq), dan Keempat orang

yang berwasiat dalam kesabaran.

12

Page 13: Makalah Pendidikan Pancasila "Pancasila dan pergerakan pemuda 1928"

Dan menurut hemat kami orang yang tidak merugi tetapi malah untung adalah orang yang

masih mampu memahami hakikat Pancasila, yaitu dasar Negara kita, ideologi bangsa kita,

falsafah bangsa kita. Maksudnya bagaimana?

Bila diperhatikan, sila Pancasila ada lima, masing-masing sila saling berkaitan dan

membentuk hirarki atau sebuah piramida. Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa

merupakan cerminan dari kecuali orang-orang yang beriman. Orang yang beriman berarti

orang yang  percaya kepada keagungan Tuhan Yang maha Esa. Orang yang percaya tentu

akan mengabdi kepada yang dipercaya, yaitu mengabdi dengan beribadah sesuai rukun-

rukunnya dan buah dari beribadah adalah kebaikan yang dikerjakan tanpa merasa pamrih atau

ikhlas, ibarat tangan kanan yang memberi, tangan kiri tidak tahu.

Sila kedua berbunyi Kemanusiaan yang Adil dan Beradab merupakan cerminan dari

mengerjakan amal-amal sholih. Memang manusia diciptakan menjadi makhluk yang paling

sempurna. Jika akhlaqnya baik maka manusia lebih mulia daripada malaikat, namun jika

akhlaqnya buruk manusia menjadi lebih hina daripada binatang. Manusia yang beradab

adalah cerminan manusia yang mempunyai akhlaq mulia, sedangkan akhlaq mulia adalah

puncaknya ilmu. Kebalikannya manusia yang jelek perangainya akan menjadi manusia

yang biadab.Jadi, bukti bahwa manusia itu berilmu atau tidak adalah pada adabiahnya,

apakah baik apa jelek.

Sila ketiga dan keempat yang berbunyi Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang

Dipimpin oleh Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan merupakan pantulan

dari saling berwasiat tentang kebenaran. Orang yang saling memberi nasehat kebenaran

tentunya orang tersebut jelas rukun dan mau duduk bersama saling mendengarkan atau lebih

jelasnya orang tersebut bersedia duduk bersama untuk bermusyawarah membicarakan setiap

masalah dan dicari solusinya. Kadang memang kita setiap saat selalu saja ada masalah yang

muncul, namun kita juga diberikan solusi jika ada masalah cara yang paling tepat adalah

dengan musyawarah. Dengan musyawarah akan menghapus setiap rasa benci, rasa mau

menang sendiri/ego, dan mau mendengarkan kemauan orang lain termasuk mau mengalah

yang penting tujuan untuk kepentingan bersama diutamakan.

Sila kelima adalah Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia merupakan refleksi

dari saling berwasiat tentang kesabaran. Orang yang sabar tentu orang yang mau mengalah

dan tahan terhadap cobaan hidup. Orang yang sabar tentu akan lebih mementingkan

kepentingan umum daripada pribadi maupun golongannya. Dan kesabaran pasti akan berbuah

13

Page 14: Makalah Pendidikan Pancasila "Pancasila dan pergerakan pemuda 1928"

manis. Kebalikaanya grusa-grusu atau gegabah akan menghasilkan kegagalan. Jadi kesabaran

tentu akan melahirkan sebuah keadilan sosial. Dan inilah buah dari Pancasila yaitu sebuah

keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jadi yang menikmati keadilan itu bukan hanya

sebagian rakyat tetapi semuanya. Itu adalah cita-cita para faunding father bangsa.

14

Page 15: Makalah Pendidikan Pancasila "Pancasila dan pergerakan pemuda 1928"

BAB 3

PENUTUP

Jadi kepada para pemuda mari kita merenung kembali dan mawas diri apakah yang kita

lakukan selama ini sudah sesuai dengan sumpah pemuda pada saat itu. Kita sudah punya

pedoman dan falsafah yaitu Pancasila, maka kita tinggal melaksanakan agar cita-cita bangsa

bisa kita laksanakan tentunya sesuai profesi dan kemampuan kita masing-masing.

15

Page 16: Makalah Pendidikan Pancasila "Pancasila dan pergerakan pemuda 1928"

DAFTAR PUSATAKA

https://pcpmcempakaputih.wordpress.com/tag/sejarah-pergerakan-pemuda-indonesia/

https://educationnote.wordpress.com/2013/03/21/materi-pendidikan-pancasila/

http://indo-sejarah.blogspot.co.id/2011/07/gerakan-mahasiswa.html

https://marsaja.wordpress.com/2010/10/29/sumpah-pemuda-dan-pancasila/

16