36
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi lingkungan terus berubah, dan ilmu pengetahuan terus berkembang. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan ada yang menimbulkan kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah polusi. Polusi atau pencemaran menurut UU RI No. 23 Tahun 1997 adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun dan tidak dapat berfungsi sesuai peruntukannya. Lingkungan yang mengalami pencemaran akan memberikan dampak negatif bagi makhluk hidup yang hidup di dalamnya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, saya membuat rumusan masalah: 1. Apa saja jenis – jenis polusi yang terjadi di sekitar lingkungan? 2. Bagaimana cara menanggulangi polusi yang ada di sekitar lingkungan? 1.3 Tujuan Makalah Terdapat tujuan makalah yaitu: 1

Makalah Polusi

  • Upload
    gevillea

  • View
    13.826

  • Download
    8

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah yang berisi Polusi Air, Tanah, Udara, Suara

Citation preview

Page 1: Makalah Polusi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kondisi lingkungan terus berubah, dan ilmu pengetahuan terus berkembang. Pesatnya

perkembangan ilmu pengetahuan ada yang menimbulkan kerusakan lingkungan. Kerusakan

lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah polusi.

Polusi atau pencemaran menurut UU RI No. 23 Tahun 1997 adalah masuknya atau

dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan

oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun dan tidak dapat berfungsi sesuai

peruntukannya. Lingkungan yang mengalami pencemaran akan memberikan dampak negatif

bagi makhluk hidup yang hidup di dalamnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, saya membuat rumusan masalah:

1. Apa saja jenis – jenis polusi yang terjadi di sekitar lingkungan?

2. Bagaimana cara menanggulangi polusi yang ada di sekitar lingkungan?

1.3 Tujuan Makalah

Terdapat tujuan makalah yaitu:

1. Memenuhi salah satu tugas mata pelajaran IPA.

2. Untuk mengetahui jenis – jenis polusi.

3. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi polusi yang terjadi di sekitar

lingkungan.

1.4 Manfaat Makalah

Menambah pengetahuan tentang polusi dan bahayanya, serta dapat mengetahui cara

menanggulangi polusi.

1

Page 2: Makalah Polusi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Polusi Udara

A. Pengertian Polusi Udara

Polusi udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau

biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,

hewan dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.

B. Polutan Udara

Polusi udara atau pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh polutan dari

sumber-sumber alami atau oleh kegiatan manusia.

Polutan udara dapat dibedakan menjadi polutan primer dan polutan sekunder.

Polutan primer ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara, contohnya

karbon monoksida (CO) dan sulfur dioksida (SO2). Polutan sekunder terventuk dari

reaksi polutan primer di atmosfer, contohnya sulfur trioksida (SO3), dan ozon (O3).

Beberapa kelompok polutan/pencemar utama di udara adalah sebagai berikut:

- Materi partikulat, terdiri atas berbagai partikel padat (debu) dan cair (kabut)

yang tersuspensi di udara. Contoh: partikel tanah, serbuk sari, partikel asbes,

timbale, besi, timah, tembaga, dan tetesan asam sulfat (H2SO4).

- Nitrogen oksida, terdapat dalam bentuk senyawa nitril oksida (NO), nitrogen

oksida (NO2), dan nitrat oksida (N2O). nitrogen dioksida merupakan gas yang

berwarna cokelat kemerahan dan di atmosfer dapat bereaksi menjadi asam nitrat

(HNO3)

- Sulfur oksida, polutan utamanya ialah SO2 atau sulfur dioksida yang merupakan

gas tidak berwarna dengan bau yang kuat. Sulfur dioksida dapat bereaksi di

atmosfer membentuk sulfur trioksida (SO3). Sulfur trioksida dapat bereaksi

dengan air menghasilkan asam sulfat (H2SO4).

- Karbon oksida, terdiri atas gas karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida

(CO2). Kedua gas ini tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa.

- Hidrokarbon, adalah kelompok berbagai senyawa organik yang hanya

mengandung hidrogen dan karbon. Sebagian besar hidrokarbon merupakan

senyawa organic yang mudah menguap (volatile organic compound). Contoh:

metan (CH4) dan benzene (C6H6). Hidrokarbon di atmosfer dapat mengalami

2

Page 3: Makalah Polusi

reaksi fotokimia (reaksi yang dikatalis oleh cahaya matahari) membentuk

senyawa-senyawa seperti formaldehid dan peroksiasetilnitrat (PAN).

- Ozon, merupakan senyawa penting yang melindungi manusia dan makhluk hidup

lain dari bahaya radiasi sinar UV matahari dan berada di lapisan stratosfer. Namun

ozon juga dapat terbentuk dari hasil aktivitas manusia dan menjadi polutan. Ozon

yang merupakan polutan adalah ozon yang ada di lapisan troposfer. Ozon tersebut

terbentuk dari reaksi fotokimia antara senyawa hidrokarbon dan nitrogen oksida di

atmosfer.

- Suara, dapat dianggap sebagai polutan di udara apabila mengganggu. Polusi yang

disebabkan oleh suara dikenal sebagai polusi suara atau kebisingan.

C. Sumber – Sumber Polusi Udara

Polusi udara dapat terjadi di luar ruangan (outdoor pollution) dan di dalam ruangan

(indoor pollution). Polusi udara yang terdapat di luar ruangan dapat bersumber dari

kegiatan manusia atau dari sumber alami, sedangkan polusi udara di dalam ruangan

terutama bersumber dari kegiatan manusia. Contoh sumber-sumber polusi udara yang

ada di luar ruangan adalah letusan gunung berapi, kebakaran hutan, pembakaran

bahan bakar fosil (terutama batu bara) oleh industri (terutama industri kimia, industri

metal, dan industri kertas), serta pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor.

Contoh sumber-sumber polusi udara yang ad di dalam ruangan adalah bahan-bahan

baku bangunan, senyawa-senyawa pembersih, asap rokok, perapian, kompor gas dan

kompor minyak tanya, serta produk-produk perawatan tubuh dan pakaian.

D. Indikator Polusi Udara

a. Indikator Fisik

Indikator fisik yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya polusi udara

adalah sifat-sifat udara yang dapat diamati. Udara yang bersih seharusnya tidak

berwarna dan tidak berbau. Adanya warna atau bau pada udara menunjukkan

adanya polutan. Meski demikian, banyak polutan udara yang tidak berwarna dan

tidak berbau sehingga sulit dideteksi secara fisik.

b. Indikator Kimia

Papan ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara) dipasang di jalan utama berbagai

kota besar di Indonesia untuk memberikan informasi kepada masyarakat

mengenai kualitas udara di wilayah sekitarnya. Data yang ditampilkan pada papan

3

Page 4: Makalah Polusi

ISPU merupakan hasil pemantauan konsentrasi rata-rata berbagai polutan udara

selama periode 24 jam. Jenis polutan yang dipantau antara lain karbon monoksida,

sulfur dioksida, nitrogen oksida, ozon dan materi partikulat (debu). Konsentrasi

senyawa-senyawa polutan itu sendiri di udara dapat menjadi indikator polusi

udara, yaitu indikator kimia.

c. Indikator Biologi

Makhluk hidup yang rentan pada perubahan konsentrasi zat polutan di udara dapat

dijadikan indikator biologi. Contoh indikator biologi untuk mengamati tingkat

polusi udara adalah lumut kerak (Lichenes). Indikator lumut kerak:

Kelompok Lumut KerakFruticose

CiriBerbentuk seperti janggut, tumbuh memanjang, berwarna kuning kecoklatan atau kehijauan.

Indikator tingkat polusiTidak ada polusi (udara

bersih)

Foliose Tidak melekat erat dengan substrat (mudah dikelupas), berbentuk lembaran, berwarna hijau, tumbuh melebar.

Rendah

Crustose Melekat erat dengan substrat, berwarna putih kehijauan, abu kehijauan, atau jingga, tumbuh melebar.

Sedang

(Tidak ada lumut kerak sama sekali)

- tinggi

E. Dampak Polusi Udara

1. Dampak kesehatan

Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui

sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung

kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran

pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat

mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserah oleh sistem peredaran

darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum

4

Page 5: Makalah Polusi

dijumpai adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), termasuk di antaranya

asma, bronchitis, dan gangguan pernapasan lainnya.

2. Hujan asam

pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Polutan udara

seperti So2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk adam dan menurunkan

pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:

Mempengaruhi kualitas air permukaan

Merusak tanaman

Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga

mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan

Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

3. Efek rumah kaca

Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O

di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh

permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan

menimbulkan fenomena pemanasan global

4. Pemanasan global

Dampak dari pemanasan global adalah

Pencairan es di kutub

Perubahan iklim regional dan global

Perubahan siklus hidup flora dan fauna

5. Kerusakan lapisan ozon

Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan

pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari

matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara

alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil

menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari

pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.

Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahari tidak terfilter dan

dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.

F. Upaya Penanggulangan Polusi Udara

5

Page 6: Makalah Polusi

Penanggulangan polusi udara tidak dapat dilakukan tanpa menanggulangi

penyebabnya. Mempertimbangkan sector transportasi sebagai contributor utama

pencemaran udara, maka sector ini harus mendapat perhatian utama.

- Menyerukan kepada pemerintah untuk memperbaiki sistem transportasi yang ada

saat ini, dengan sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan dan terjangkau

oleh public. Prioritas utama harus diberikan pada sistem transportasi missal dan

tidak berbasis kendaraan pribadi.

- Juga menyerukan kepada pemerintah untuk segera memenuhi komitmennya untuk

memberlakukan pemakaian bensin tanpa timbal.

- Di sector industry, penegakan hokum harus dilaksanakan bagi industry pencemar.

Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sector

transportasi, tanpa mengabaikan sector-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota-

kota besar lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka

kesakitan serta kematian yang diakibatkan karenanya.

1. Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara

kendaraan angkutan missal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak.

2. Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu

dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan,

terutama yang kurang terawatt, semakin besar potensi untuk member kontribusi

polutan udara.

3. Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan

tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas

terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu

lintas dan mengurangi polusi udara.

4. Pemberian penghambat laju kendaraan di pemukiman atau gang-gang yang sering

diistilahkan dengan polisi tidur justru merupakan biang polusi. Kendaran

bermotor akan memperlambat laju.

5. Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi

meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan

adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di

samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain.\

6. Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama

yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.

6

Page 7: Makalah Polusi

2.2 Polusi Air

A. Pengertian Polusi Air

Polusi air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti

danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia.

B. Polutan Air

Beberapa kelompok polutan/pencemar utama di air adalah sebagai berikut:

- Agen penyebab penyakit, adalah organism-organisme yang dapat menginfeksi

dan menyebabkan penyakit. Contoh: bakteri, virus, protozoa, dan cacing parasit.

- Limbah yang memerlukan oksigen, terdiri atas berbagai limbah organic yang

dapat diurai oleh bakteri aerob. Contoh: jenis limbah ini adalah kotoran manusia

dan hewan, sisa-sisa tumbuhan, dan limbah industry (misalnya industir

pengolahan makanan, kertas, dan minyak)

- Bahan kimia organik, merupakan senyawa kimia yang mengandung atom

karbon. Contoh: pestisida (misalnya DDT, aldrin, dieldrin, heptaklor, dan

klordan), minyak, gasoline, plastic (vinil klorida), pelarut pada produk-produk

pembersih (misalnya benzene, karbon tentraklorida, kloroform, dan

trikloroetilen), deterjen, dan PCB (Poliklorinasi bifenil).

- Nutrien tumbuhan, merupakan senyawa-senyawa kimmia yang dapat

menstimulasi pertumbuhan tumbuhan dan ganggang (algae). Contoh: nitrat,

fosfat, dan ammonium.

- Bahan kimia anorganik, polutan yang mengandung unsure kimia selain karbon,

misalnya berbagai senyawa asam, senyawa garam-garaman, dan logam berat.

Contoh: timbal (Pb), arsenic (As), dan merkuri (Hg).

- Sedimen, adalah endapan berbagai partikel padat seperti partikel pasir, lempung,

lumpur dan batuan di dasar perairan. Sedimen dapat menjadi polutan bagi air

apabila jumlahnya berlebihan.

- Bahan radioaktif, mengandung atom-atom dari senyawa isotop yang tidak stabil

sehingga memancarkan radiasi secara spontan. Contoh bahan radioaktif yang

umumnya menjadi polutan di air adalah radon, iodine, dan uranium.

- Panas, polusi yang disebabkan panas disebut sebagai polusi termal. Panas dapat

menjadi polutan di air apabila berlebihan sehingga suhu perairan meningkat

terlalu.

7

Page 8: Makalah Polusi

C. Sumber – Sumber Polusi Air

Sumber polusi air dapat dibedakan menjadi sumber langsung (point sources)

dan sumber tidak langsung (nonpoint sources).

Sumber langsung adalah sumber polusi yang membuang polutan di lokasi

spesifik melalui pipa, selokan, atau saluran pembuangan langsung menuju badan atau

permukaan air. Polusi dari sumber langsung cenderung mudah dideteksi karena lokasi

pembuangan polutannya spesifik. Contoh: [abrik, tempat pengolahan limbah,

pertambangan, dan tangki minyak.

Sumber tidak langsung adalah sumber polusi yang asalnya dari area lahan luas

atau dari partikel-partikel yang terbawa udara, yang mencemari air melalui aliran air

atau pengendapan senyawa dari atmosfer. Polusi ini sulit dideteksi. Contoh: aliran

atau rembesan senyawa kimia dari lahan pertanian, peternakan, perkotaan, jalan raya,

area parker, dan tempat penebangan hutan.

D. Indikator Polusi Air

a. Indikator Fisik

Perubahan fisik air, seperti kekeruhan, bau, warna, dan suhu, dapat menjadi

indikator bagi polusi. Air yang bersih sesharusnya jernih (tidak keruh), tidak

berbau, tidak berwarna, dan suhunya relatif sedang. Kekeruhan air dapat diukur

secara sederhana menggunakan alat yang disebut cakram Secchi (secchi disc).

Cakram Secchi ditandai dengan warna hitam dan putih. Kedalaman air di mana

cakram masih dapat dilihat dengan jelas menunjukkan tingkat penetrasi cahaya

pada perairan tersebut. Bau dan warna air dapat diamati secara langsung,

sedangkan suhu dapat diukur dengan thermometer. Adanya baud an warna atau

perubahan suhu ekstrim pada air dapat menunjukkan keberadaan senyawa kimia

atau polutan tertentu dalam air.

b. Indikator Kimia

Kandungan senyawa-senyawa kimia dalam air dapat menjadi indikator terjadinya

pencemaran/polusi air. Berikut ini beberapa contohnya:

Kandungan nutrisi, nutrisi yang terlarut di air seperti unsure nitrogen, fosfor

dan karbon yang dibutuhkan untuk pertumbuhan organism fotosintetik di

perairan dapat menjadi salah satu penyebab polusi air dan membahayakan

berbagai biota laut apabila kandungannya terlalu tinggi.

8

Page 9: Makalah Polusi

Kandungan logam berat, seperti timbale, merkuri, sianida, dan cadmium,

menunjukkan telah terjadi polusi.

Oksigen terlarut (dissolved oxygen / DO), pengukuran oksigen terlarut akan

menunjukkan volume oksiden yang terlarut di air. Masuknya zat polutan,

seperti buangan pupuk atau sampah organic, dapat menurunkan volume

oksigen terlarut. Jumlah oksigen terlarut di air sebaiknya antara 4,0 hingga

12,0 mg/L

Kebutuhan oksigen biokimia (biochemical oxygen demand / BOD),

semakin rendah kadar oksigen terlarut (DO) dalam air, semakin tinggi kadar

BOD dalam air tersebut. Pengukuran terhadap BOD secara tidak langsung

menunjukkan kadar DO

pH, nilai pH air menunjukkan tingkat keasaman atau kebasaan air. Nilai pH

air yang normal adalah 6,5 – 9,0. Masuknya polutan yang bersifat asam dapat

menurunkan nilai pH air dengan ekstrim (sangat asam atau sangat basa).

c. Indikator Biologi

Jumlah dan susunan organism dalam air sangat berhubungan dengan tingkat

polusi air. Beberapa fitoplankton, seperti diatom dan dinoflagelata, dan

zooplankton dari kelompok rotifera, rentan terhadap polutan sehingga

keberadaannya diperairan mengindikasikan kondisi air yang cukup bersih.

Sebaliknya keberadaan protozoa parasit dan bakteri koliform dalam air

mengindikasikan telah terjadi polusi air. Tingginya jumlah bakteri koliform

pada perairan menunjukkan bahwa perairan tersebut telah tercemar

kotoran/tinja manusia dan hewan. Keberadaan bakteri koliform pada perairan

dapat mengindikasikan adanya mikroorganisme pathogen, seperti protozoa

parasit, bakteri pathogen dan virus, yang juga biasa terdapat pada manusia dan

hewan.

E. Dampak Polusi Air

Bibit – bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat

merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk mengurainya. Jika O2

kurang, pengurainya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau

busuk, bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa,

benzon, tetraklorida, karbon dll, bahan – bahan tersebut dapat merusak organ tubuh

manusia atau dapat menyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk

9

Page 10: Makalah Polusi

ke laut. Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil

laut muara. Bahan – bahan yang berbahaya masuk ke laut atau samudera mempunyai

akibat jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang-kerangan yang

mungkin mengandung zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tercemar oleh

minyak yang asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui sungai atau dari kapal

tanker yang rusak. Minyak dapat mematikan burung dan hewan laut lainnya, sebagai

contoh, efek keracunan hingga dapat dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang sebuah

industry plastic keteluk Minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat

yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.

Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air:

1. Terganggunya kehidupan organism air karena berkurangnya kandungan oksigen.

2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrofikasi)

3. Pendangkalan dasar perairan.

4. Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi.

5. Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat.

6. Akibat penggunaan pestisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan

penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk berguna terutama predator.

7. Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan, bahkan burung.

8. Mutasi sel, kanker, dan leukeumia.

F. Upaya Penanggulangan Polusi Air

Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak

mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob jadi, air tanah yang

tercemar akan tetap tercemar dalam yang waktu yang sangat lama, walau tidak ada

bahan pencemaran yang masuk. Karena ini banyak usaha untuk menjaga agar tanah

tetap bersih misalnya:

1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau

pemukiman.

2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan

atau ekosistem.

3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat-zat kimia lain

yang dapat menimbulkan pencemaran.

4. Memperluas gerakan penghijauan.

5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan.

10

Page 11: Makalah Polusi

6. Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup

sehingga manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya.

7. Melakukan intensifikasi pertanian.

11

Page 12: Makalah Polusi

2.3 Polusi Tanah

A. Pengertian Polusi Tanah

Polusi tanah / pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia

masuk dan merubah lingkungan tanah alami.

B. Polutan di Tanah

- Limbah padat (sampah), meliputi bahan-bahan padatan buangan seperti kertas,

plastic, kayu, metal, kaca, sisa makanan, karet, dan lainnya. Limbah / sampah ini

meningkat jumlahnya setiap tahun dan seringkali menumpuk di lahan TPA

(Tempat Pembuangan Akhir).

- Logam berat, contoh: kadmium, timbale, kromium, tembaga, besi, dan nikel.

- Pestisida, adalah senyawa yang digunakan untuk membunuh makhluk hidup yang

dianggap mengganggu oleh manusia. Pestisida dapat dibagi lagi berdasarkan

organism targetnya, menjadi insektisida (pembunuh serangga), herbisida

(pembunuh gulma / tumbuhan pengganggu), rodentisida (pembunuh hewan

pengerat), dan fungisida (pembunuh jamur). Pestisida yang mencemari tanah

dapat berdampak negatif secara langsung terhadap tumbuhan dan biota tanah

lainnya atau secara tidak langsung dengan mencemari air. Pestisida yang

berbahaya terutama dari jenis yang memiliki efek luas dan sulit terurai sehingga

keberadaannya di alam bersifat persistent (ada terus-menerus) untuk waktu yang

lama.

- Nitrogen, fosfat, dan garam mineral, merupakan unsur-unsur yang sangat

diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhan. Namun, jika keberadaannya di tanah

berlebih, unsur-unsure tersebut dapat bersifat racun bagi tumbuhan.

C. Sumber – Sumber Polusi Tanah

Sumber polutan utama di tanah adalah kegiatan pertanian. Kegiatan pertanian

menggunakan sejumlah besar pupuk dan pestisida serta melakukan irigasi untuk

meningkatkan jumlah panen di lahan pertaniannya.

Pupuk mengandung nitrogen dan fosfat, pestisida mengandung senyawa

berbahaya, sedangkan air irigasi umumnya mengandung senyawa berbahaya,

sedangkan air irigasi umumnya mengandung garam-garaman. Semua zat tersebut

dapat menjadi polutan di tanah. Selain pertanian, rumah tangga dan industry juga

12

Page 13: Makalah Polusi

merupakan sumber polutan di tanah karena menghasilkan berbagai sampah padat.

Selain sampah padat, beberapa industri juga menghasilkan logam berat.

D. Indikator Polusi Tanah

a. Indikator Fisik

Warna tanah, kedalaman lapisan atas tanah, kepadatan tanah, porositas dan tekstur

tanah, dan endapan pada tanah merupakan indikator fisik yang menunjukkan

kualitas tanah.

b. Indikator Kimia

Nilai pH, salinitas, kandungan senyawa kimia organic, fosfor, nitrogen, logam

berat, dan radioaktif merupakan contoh indikator kimia bagi tingkat polusi tanah.

Nilai pH yang terlalu tinggi atau rendah dan salinitas serta kandungan berbagai

senyawa kimia yang terlalu tinggi mengindikasikan terlah terjadi polusi tanah.

c. Indikator Biologi

Cacing tanah merupakan salah satu indikator biologi pada pengukuran tingkat

polusi tanah. Keberadaan cacing tanah dapat meningkatkan kandungan nutrisi

pada tanah yang akan menyuburkan tanah. Polusi cacing tanah dipengaruhi oleh

kondisi tanah habitatnya, seperti kondisi suhu, kelembapan, pH, salinitas, aerasi,

dan tekstur tanah. Polusi tanah akan menyebabkan perubahan kondisi tanah yang

dapat mengakibatkan kematian pada cacing tanah.

E. Dampak Polusi Tanah

1. Dampak Pada Kesehatan

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke

dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium , berbagai macam

pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi.

Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan

otak, serta kerusakan ginjal. Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena

pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.

Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan

ginjal, dan mungkin tidak bisa diobati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan

hati, Organofosfat dan karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada

beberapa macam dampak pada kesehatan seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi

13

Page 14: Makalah Polusi

mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas,

pada dosis yang besar, polusi tanah dapat menyebabkan Kematian.

2. Dampak Pada Lingkungan Atau Ekosistem

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada

akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat

menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak

mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki

waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan

terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

Polusi tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan

kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia

beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat

menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan

antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat

memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi

akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan

tersebut.

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada

akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat

menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak

mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki

waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan

terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

F. Upaya Penanggulangan Polusi Tanah

Limbah domestik, yang sangat banyak penanggulangan sampah ini yaitu dengan

cara memisahkan antara sampah organik atau sampah yang dapat atau mudah terurai

oleh tanah, dan sampah anorganik atau sampah yang akan terurai tanah tetapi

membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk terurai oleh tanah. Sampah organik

yang mudah terurai oleh tanah, misalnya dijadikan bahan urukan, ke-mudian kita

tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi,

dibuat kompos dan khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dan lain-lain.

14

Page 15: Makalah Polusi

Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara

penanganan yang terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-

barang yang mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah

industri, cara penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut

sebelum dibuang kesungai atau kelaut.

Limbah pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan

berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan

penggunaan pupuk kompos. Adapun penanganan untuk pembersihan tanah, yaitu:

1. Remediasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah

yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan

ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi.

Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan,

venting (injeksi), dan bioremediasi.

Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian

dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut

dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di

bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki

tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang

kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site

ini jauh lebih mahal dan rumit.

2. Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan polusi tanah dengan menggunakan

mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau

mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak

beracun (karbon dioksida dan air).

Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya polusi

dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang

perlu ditanggulangi. Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap

terjadinya polusi antara lain dapat dilakukan sebagai berikut:

Langkah pencegahan. Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah

berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya polusi, misalnya mencegah/mengurangi

terjadinya bahan pencemar, antara lain:

15

Page 16: Makalah Polusi

1. Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara

lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara

tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk.

2. Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat

dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar

sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara

individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari

pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah

yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-

partikel kecil, kemudian dikubur.

3. Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang

akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat

pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.

4. Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun

sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.

5. Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang

dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.

16

Page 17: Makalah Polusi

2.4 Polusi Suara

A. Pengertian Polusi Suara

Polusi suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau

suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya. Polusi

suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya

menjadi bising dan tidak menyenangkan.

B. Polutan, Sumber, Indikator Polusi Suara

Kebisingan diartikan sebagai suara atau bunyi yang dapat mengganggu dan/atau

merusak pendengaran manusia dan hewan. Kebisingan dapat dibagi menjadi 3

macam, yaitu:

a. Kebisingan impulsif, yaitu kebisingan yang datangnya tidak terus-menerus,

misalnya suara palu ketika orang memaku.

b. Kebisingan kontinyu, yaitu kebisingan yang datangnya terus-menerus dalam

jangka waktu yang cukup lama, misalnya suara mesin yang dihidupkan.

c. Kebisingan semi kontinyu, yaitu kebisingan kontinya yang hanya sekejap,

kemudian hilang, tapi ada kemungkinan akan terulang, misalnya suara kereta

api atau pesawat terbang yang lewat.

Tingkat kebisingan dapat diukur dengan satuan unit pengukuran decibel (dB).

Semakin besar desibelnya, semakin besar juga resiko kerusakan yang ditimbulkan

suara tersebut sehingga waktu kontak dengan suara yang diperbolehkan akan

semakin kecil.

Tingkat kebisingan dB Contoh- 0 (batas ambang dengar)

Amat sangat tenang 10-20 Suara daun bergerakSangat tenang 30-50 Suara orang bercakap normalBising 60-70 Suara orang berteriak, suara

pembersih vakum (vacuum cleaner)

Sangat bising 80-90 Suara sirene, suara mesin diesel, suara mesin pengolah kapas, suara blender

Menulikan 100-120 Suara pesawat jet, suara halilintar, suara mesin traktor, suara mesin tekstil, suara mesin pabrik baja

Amat sangat menulikan >120 Suara mesin roket

17

Page 18: Makalah Polusi

C. Dampak Polusi Suara

Tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu (lamanya)

kontak. Menurut WHO, tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai

berikut :

1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca

indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada

ekosistem lain.

2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan

menyebabkan sakit yang kronis.

3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya

sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam

lingkungan.

Menurut penelitian, musik berirama keras, hingga 'berlimpah ruah' berdampak

dramatik pada psikologi. Selain berakibat merusak gendang pendengaran, menurut

Dr. Luther Terry, mantan peneliti di Badan Bedah AS, yang melakukan penelitian

adanya akibat negatif terkait suara yang bising, proses pendengaran melibatkan:

kontruksi jantung, peredaran darah, meningkatkan kerja hati, pernafasan yang

meningkat, menghambat penyerapan kulit dan tekanan kerangka otot, sistem

pencernaan berubah, aktivitas yang berhubungan dengan kelenjar yang memberi

pertanda pada zat-zat kimia dalam tubuh termasuk darah dan air seni, efek

keseimbangan organ. Juga keseimbangan efek perasa dan perubahan kimia di otak.

Itu semua merupakan sebagian dari efek suara bising pada manusia.

Terry juga mengungkapkan adanya efek negatif suara gaduh dalam perkembangan

janin. Penelitian menemukan pula, kalau setelah terpapar suara berkekuatan tinggi,

seperti suara pesawat yang tinggal landas atau tempat kerja yang sangat ramai,

tekanan darah meningkat hingga 30%. Pengaruh negatif bertambah dengan adanya

kenyataan tekanan darah meningkat dalam tingkat yang tinggi, bahkan saat paparan

suara bising berakhir.

Mungkin Anda memilih untuk tak tinggal di dekat bandara agar tak terkena

dampak buruk kebisingan lalu litas pesawat. Meski demikian, suara gaduh lain yang

mungkin kita pertimbangkan secara moderat memang memiliki pengaruh. Sebuah

penelitian di Jerman menemukan, bahwa tinggal di daerah yang bising dan jalanan

yang sibuk memungkinkan mengakibatkan serangan jantung sebesar 20%, lebih

tinggi dari pada orang-orang yang tinggal di daerah tenang.

18

Page 19: Makalah Polusi

Studi tersebut menghubungkan permasalahan dalam mendengarkan, juga

dipengaruhi oleh kebisingan. Selain itu, suara gaduh juga dapat berpengaruh pada

anak-anak dalam belajar bicara, membaca, dan dalam menangkap pelajaran di

sekolah. Pengaruh yang sama juga telah didokumentasikan pada orang-orang yang

tinggal di dekat bandara, dekat rel kereta api dan jalan besar. Ketidakmampuan untuk

mendengar dan memahami segala yang diajarkan guru dapat diartikan sebagai

kwalitas yang menyedihkan, dan bahkan dapat meningkatkan tingkat ketidaklulusan

di sekolah.

Lebih jauh lagi, polusi suara juga membawa dampak pada tingkah laku anak-

anak dan orang dewasa. Sebuah studi mengamati respon seorang pejalan kaki saat

seseorang meminta bantuan di tempat yang gaduh. Sementara ditengah kebisingan

suara mesin pemotong rumput yang meraung di sekitar, ada seseorang wanita yang

patah tulang menjatuhkan bukunya, tak seorangpun datang untuk memberikan

bantuan. Namun pada saat mesin pemotong rumput yang bersuara ribut dimatikan,

dan kejadian yang sama diulang, beberapa pejalan kaki berhenti guna memberi

bantuan pada wanita ini.

Dari uraian diatas, dampak polusi suara biasanya hanya menyebabkan

gangguan–gangguan kecil yang tidak begitu dirasakan oleh makhluk yang tercemari.

Polusi suara yang bersifat terus-menerus dengan tingkat kebisingan di atas 80 dB

itulah yang dapat mengakibatkan efek atau dampak yang merugikan kesehatan

manusia dan juga menimbulkan kerugian secara materi karena dengan kesehatan

yang terganggu maka produktivitas kerja akan menurun.

D. Upaya Penanggulangan Polusi Suara

Dari uaraian diatas tentang begitu berbahayanya pencemaran suara yang

menyebabkan berbagai gangguan pada manusia, kini banyak digunakan sistem

kendali bising yang aktif. Menurut Dr Ir Bambang Riyanto Trilaksono MSc, peneliti

dan dosen pada Departemen Teknik Elektron, Institut Teknologi Bandung (ITB),

secara konvensional bising diredam dengan memakai bahan-bahan peredam.

Bahan tersebut ditempatkan di sekitar sumber bising atau di dinding ruang

yang intensitas bisingnya mau dikurangi. Sayangnya, kendali bising pasif hanya

efektif pada frekuensi tinggi. Jika pada frekuensi rendah diterapkan sistem ini, bahan

peredam yang dibutuhkan akan lebih berat dan tebal. "Ini meningkatkan biaya,

bahkan kadang-kadang membuat sistem sulit diimplementasikan," kata Bambang.

19

Page 20: Makalah Polusi

Pada dasarnya pengendali bising aktif adalah peredam bising dengan

menggunakan sumber suara yang dikendalikan dan melawan sumber bising yang

tidak dikehendaki. Bambang menjelaskan, prinsip yang digunakan dalam kendali

bising aktif (active noise control/ANC) adalah interferensi destruktif antara bising dan

suatu sinyal suara lain, lazimnya disebut antisound). Sistem ini membangkitkan sinyal

yang fasanya berlawanan dengan bising yang mau diredam.

Meskipun sederhana dalam teori, prinsip ini sulit pada prakteknya.

Penyebabnya karena karakteristik sumber bising akustik dan lingkungan selalu

berubah terhadap waktu, frekuensi, amplitudo, dan fasa. Selain itu, kecepatan suara

bising tidak stasioner.

Selain itu kini di perkantoran, hotel atau apartemen di kota – kota besar yang

dekat dengan lalu lintas utama atau dekat bandara yang dirasa lingkungannya

mempunyai kebisingan yang tidak bisa ditolerir oleh pendengaran manusia, maka

Direktur Jendera Bina Marga sejak tahun 1999 mencanangkan bangunan peredam

bising. Dimensi Bangunan Peredam Bising tersebut antara lain :

a. Tinggi minimal 2,75m (makin tinggi kemampuan redaman makin baik).

b. Tebal dinding minimal 10 cm.

Sedangkan Bahan bangunan peredam bising:

a. Penggunaan bahan untuk mereduksi bising adalah dari hasil olahan industri

berupa beton ringan agregat yang disebut ALWA berupa konblok (masif) dengan

komposisi campuran: Semen : Pasir : ALWA= 1 : 4 : 4

b. Dimensi konblok ALWA dapat dicetak menurut ukuran pabrik, sebagai berikut:

(30 x 10 x 15) atau (30x15x15)cm

c. Bahan selain ALWA seperti Bata Merah atau Batako harus dengan rancangan

khusus untuk memperoleh kemampuan redaman bising yang baik.

Secara terus menerus program ini terus disosialisasikan oleh pemerintah dalam

upayanya mengurangi polusi suara Kebijakan yang sudah diambil oleh pemerintah

dalam menanggulangi polusi suara dan polusi udara adalah mengendarai mobil

dengan sistem 3 in 1 yaitu dalam satu mobil minimal harus diisi dengan 3 orang, agar

keributan yang terjadi akibat kemacetan, asap dan desing suara mesin tidak terlalu

memadati jalan raya. Selain itu yang perlu dilakukan pemerintah adalah mengurangi

penjualan kendaraan bermotor, karena hal ini merupakan salah satu pemacu terjadinya

20

Page 21: Makalah Polusi

kebisingan di jalanan. Karena melihat kenyataan sekarang ini, setiap individu tidak

lepas dari kendaraan bermotor. Dari setiap individu pun kesadaran akan pentingnya

pengurangan polusi suara harus lebih digalakkan. Misalnya dengan tidak terlalu

banyak memakai alat elektronik yang menimbulkan suara bising, tidak berteriak

dalam berbicara atau tidak mendengarkan musik dengan earphone dengan sangat

keras. Karena secara tidak langsung hal itu bisa mengurangi kelelahan otak dalam

mendengar. Dari pabrik atau lembaga–lembaga penemuan teknologi baru, seharusnya

memikirkan juga tentang efek samping terhadap mesin yang menimbulkan suara

gaduh. Pihak produsen seharusnya memasang peredam suara dalam setiap poduknya

sehingga kebisingan dapat diminimalisir.

21

Page 22: Makalah Polusi

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari berbagai pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa polusi

dapat mengancam kehidupan lingkungan. Kita dapat menanggulangi polusi dari

diri kita sendiri, misalnya mengurangi polutan dari aktivitas manusia, di

antaranya adalah dengan tidak membuang sampah anorganik ke tanah dan tidak

membuang larutan kimia(misalnya parfum serta kotaknya) terlalu banyak.

3.2 Saran

Dengan pembahasan tentang polusi ini, kami harap para pembaca

mendapatkan pengetahuan baru dan dapat ikut menanggulangi polusi-polusi yang

terjadi di sekitar lingkungan kita.

22

Page 23: Makalah Polusi

DAFTAR PUSTAKA

Ernawati, DKK. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMK dan MAK Kelas XI. Jakarta:

Erlangga

Anonim. 2010. http://republikguru.blogspot.com/2010/06/definisi-pengertian-polusi-

udara.html. 14 Januari 2013

Anonim. 2012. http://jumatunnikmah.wordpress.com/2012/06/01/pencemaran-suarabunyi/.

24 Januari 2013

Rizkynouvananda. 2012. http://nouvananda.wordpress.com/2012/01/28/makalah-polusi-

udara-polusi-air-polusi-tanah/. 11 Januari 2013

23