12

Click here to load reader

Makalah prosedur pembuatan_audio_visual

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Prosedur Pembuatan Audio Video

Citation preview

Page 1: Makalah prosedur pembuatan_audio_visual

KATA PENGANTAR

Puji syukkur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena kita telah di berikankekuatan serta kesehatan jasmani dan rohani yang sampai sekarang ini masih kita rasakan insyaALLAH. Karena atas berkat rahmatnya pula kami dapat menyelesaikan makalah ini yangberjudul Prosedur pembuatan audio visual dan dapat diselesaikan sebagai mana mestinya.

Makalah ini telah diusahakan untuk dapat diselesaikan dengan sebaik mungkin, namunsebagai penyusun, menyadari bahwa tidak ada karya yang sempurna, untuk itu semua kritik dansaran dari para pembaca sangat diharapkan, sebagai bahan untuk penyempurnaan dimasa yangakan datang, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca serta mendapat ridho di sisiALLAH SWT.

Kendari, oktober 2012

Penyusun

Page 2: Makalah prosedur pembuatan_audio_visual

BAB I

PENDAHULUAN

Media audio adalah segala macam bentuk media yang berkaitan dengan inderapendengaran, termasuk dalam kelompok media audio1. Karena media audio berkaitan denganindera pendengaran, maka pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambangauditif, baik verbal (kata-kata atau bahasa lisan) maupun nonverbal. Media audio dan audio-visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan terjangkau. Sekali kita membelitape dan peralatan seperti tape recorder, hampir tidak diperlukan lagi biaya tambahan karena tapedapat dihapus setelah digunakan dan pesan baru dapat direkam kembali.

Tahap produksi adalah tahap perencanaan dan persiapan yang meliputi beberapa kegiatan ituyaitu.

1.penentuan identifikasi program media

2.penyusunan garis besar isi media video(GBIMV)

3.penyusunan jabaran materi media (JMM)

4.penyusunan naskah

Media audio visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerakdan bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan objek aslinya.Media berbasis cetakan adalah media yang paling tua dan paling banyak digunakan. Hal inidisebabkan peralatan pendukung khusus, reltif murah dan mudah di dapat. Medi berbasis cetakantersedia dalam berbagai jenis dan format. Prossedur pembuatan modul juga didasarkan padaanalisis kebutuhan (need assessment ). Seperti halnya media audio dan audio visual. Analisiskebutuhan hrus mengacu pada kurikulum dan peserta didik, berbeda dengan media audio danaudio visual, naskah modul sesungguhnya draft atau prototype media itu sendiri, sehingga tidakmemerlukan scenario karena dalam penyusunan modul, peran saudara, pengambil, pengambildan pinata gambar, dan lain-lain dipegang oleh penulis sendiri

Rumusan masalah

1. Apa pengertian media visual ?2. Bagaimana media berbasis cetak ?3. Apa saja bentuk-bentuk media audio visual ?4. Bagaimana prosedur pembuatan modul ?5. Bagaimana cara penyusunan naskah/draf modul?

1 Arief S. Sadiman. Media pendidikan, hal 52.

Page 3: Makalah prosedur pembuatan_audio_visual

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara ataupengantar2.

Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepadapenerima pesan.

Media audio visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerakdan bersuara. Membentuk karakter sama dengan objek aslinya. Alat-alat yang termasuk dalamkategori media audio visual- adalah televise, video, VCD, sound slide dan film.

1. Media audio

Media audio adalah segala macam bentuk media yang berkaitan dengan inderapendengaran, termasuk dalam kelompok media audio3. Karena media audio berkaitan denganindera pendengaran, maka pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambangauditif, baik verbal (kata-kata atau bahasa lisan) maupun nonverbal.

2. Media visual

Pada mulanya pada proses pembelajaran hanya menggunakan pendekatan verbal, yaknimembaca dan menulis. Baru pada petengahan tahun 1960-an mulai muncul konsep keterbacaanvisual, dalam bentuk grafik seperti sketsa, gambar, foto, diagram, table, dan lain-lain. Namundemikian , model sebagai media pembelajaran dapat memberi makna terhadap isi pesan darikeadaan yang sebenarnya.

a. Pesan visual dan proses pembelajaranDari penjelasan di atas, tampaknya perlu mempelajari “pesan visual” sebagai mediadalam hubungannya dengan proses pembelajaran. Bagaimana pengajar dan pembelajarmemanfaatkan pesan visual untuk memperrtinggi proses pembelajaran. Sebab,keterampilan “memahami pesan visual” dapat diartikan sebagai kemampuan menerimadan menyampaikan pesan-pesan visual tersebut.Kemampuan menerima pesan visual mencakup keampuan “membaca pesan visual”secara tepat, memahami makna yang terkandung di dalamnya, menghubungkan unsur-

2 Arsyad, azhar. Media pembelajaran. (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2004) hal. 3

3 Arief S. Sadiman. Media pendidikan, hal 52.

Page 4: Makalah prosedur pembuatan_audio_visual

unsur isi pesan visual dengan pesan verbal atau sebaliknya, serta mampu menghayatinilai keindahan visualisasi tersebut. Sedangkan kemmapuan menyampaikan pesan visualadalah mencakup menvisualisasikan pesan verbal, melukiskan atau menvisualisasikanmakna isi pesan dan menyederhanakan makna dalam bentuk visualisasi.4

b. Belajar dari pesan visualBelajar dari pesan visual memerlukan keterampilan, karena dengan melihat pesan visualtidak dengan sendirinya seseorang akan mampu belajar daripadanya.Salah satu tekhnik efektif adalah menuntutnya untuk melihat dan membaca pesan-pesanvisual pada berbagai tahapan yang dimulai dari :

Fase differensiasi, yaitu dimana pembelajar mula-mula mengerti, mengidentifikasi

dan menganalisis terlebih dahulu unsur-unsur suatu unit pengajaran dalam bentukpesan-pesan visual tersebut.

Fase integrasi, yaitu peserta didik menempatkan unsur-unsur visual tersebut

secara serempak, kemudian menghubungkan keseluruhan pesan visual kepadapengalaman-pengalamannya.

Kesimpulan dari pengalaman visualisasi tersebut dan kemudian menciptakan

konseptualisasi baru dari apa yang telah mereka pelajari sebelumnya.5

Nana sudjana, mengatakan bahwa hasil penelitian seth spaulding tentang bagaimana pembelajarbelajar melaui gambar, dapat disimpulkan6 sebagai berikut :

1) Ilustrasi gambar merupakan perangkat pengajaran yang dapat menarik minat belajarpembelajar secara efektif.

2) Ilustrasi gambar merupakan perangkat tingkat abstrak yang dapat ditafsirkan berdasarkanpengalaman di masa lalu, melalui penafsiran kata-kata.

3) Ilustrasi gambar membantu pembelajar mampu membaca buku pelajaran terutama dalammenafsirkan dan mengingat isi materi teks yang menyertainya.

4) Dalam booklet pada umumnya anak-anak lebih menyukai setengah atau satu halamanpenuh bergambar, disertai beberapa petunjuk yang jelas. Maka, lebih baik lagi apalagilebih dari separuh booklet tersebut dapat memuat ilustrasi gambar.

B. Media audio visual

4 Sanaky, AH. Hujair. Media pembelajaran. (Yogyakarta : Kaukaba, 2011) hal.

5 Ibid, hal

6 James W. Brown dkk, 1959,hal 410, dalam Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, media pengajaran, hal. 12.

Page 5: Makalah prosedur pembuatan_audio_visual

Media audio dan audio-visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah danterjangkau. Sekali kita membeli tape dan peralatan seperti tape recorder, hampir tidak diperlukanlagi biaya tambahan karena tape dapat dihapus setelah digunakan dan pesan baru dapat direkamkembali. Di samping itu, tersedia juga matei audio yang dapat digunakan dan dapat disesuaikandengan tingkat kemampuan siswa. Audio dapat menampilkan pesan yang memotivasi. Audiotape recorder juga dapat dibawa kemana-mana, dan karena tape recorder dapat menggunakanbaterai, maka ia dapat digunakan di lapangan atau di tempat-tempat yang tak terjangkau listrik.Kaset tape audio dapat pula dimanfaatkan untuk pelajaran dan tugas di rumah.

Disamping menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak, materiaudio juga dapat digunakan untuk :

1. Mengembangkan keterampilan mendengar dan mengevaluasi apa yang telah di dengar2. Mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan mengungkapkan pendapat-

pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi3. Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa4. Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan-perubahan tingkat kecepatan belajar

mengenai suatu pokok bahasan atau sesuatu masalah

C. Bentuk-bentuk media audio visual

Berbicara mengenai bentuk media, disini media memiliki bentuk yang bervariasisebagaimana dikemukakan oleh tokoh pendidikan, baik dari segi penggunaan, sifat bendanya,pengalaman belajar siswa, dan daya jangkauannya, maupun dilihat dari segi bentuk dan jenisnya.

Dalam pembahasan ini akan dipaparkan sebagian dari bentuk media audio visual yang dapatdiklasifikasikan menjadi delapan kelas yaitu:

1. Media audio visual gerak. Contoh: televisi, video tape, film dan media audio padaumumnaya seperti kaset program, piringan, dan sebagainya.

2. Media audio visual diam. Contoh: ilmastip bersuara, slide bersuara, komik dengan suara.3. Media audio semi gerak. Contoh: telewriter, mose, dan media board.4. Media visual gerak. Contoh: film bisu5. Media visual diam. Contoh: microfon, gambar, dan grafis, peta globe, bagan, dan

sebagainya6. Media seni gerak7. Media audio. Contoh : radio, telepon, tape, disk dan sebagainya8. Media cetak. Contoh: televisi (Soedjarwono, 1997: 175).

Hal tersebut di atas adalah merupakan gambaran media sebagai sumber belajar, memberikansuatu alternatif dalam memilih dan mengguanakan media pengajar sesuai dengan karakteristiksiswa. Media sebagai alat bantu mengajar diakui sebagai alat bantu auditif, visual dan audiovisual. Ketiga jenis sumber belajar ini tidak sembarangan, tetapi harus disesuaikan denganrumusan tujuan instruksional dan tentu saja dengan guru itu sendiri.

Page 6: Makalah prosedur pembuatan_audio_visual

A. Radio dan tape

Penggunaan media audio dalam pembelajaran dibatasi hanya oleh imajinasi guru dan siswa.Media audio dapat digunakan dalam semua fase pembelajaran mulai dari pengantar ataupembukaan ketika memperkenalkan topik bahasan sampai kepada evaluasi hasil balajar siswa.Siswa yang belajarnya lamban dapat memutar kembali dan mengulangi bagian-bagian yangbelum dikuasainya. Di lain pihak, siswa yang dapat belajar dengan cepat bisa maju terus sesuaidengan tingkat kecepatan belajarnya.

Bahan-bahan pelajaran yang telah direkam telah banyak tersedia untuk berbagai bidang ilmu.Misalnya, rekaman suara alat musik dapat digunakan untuk bercerita kepada anak-anak, bermain,melakonkan cerita, nyanyian, dan lain-lain. Meskipun tidak ada prosedur baku tentangpenggunaan bahan-bahan audio, sebaiknya materi audio itu disajikan dengan mengikuti langkah-langkah yang biasa diikuti ketika menggunakan materi pelajaran dalam bentuk lain. Langkah-langkah itu adalah sebagai berikut :

a. Mempersiapkan diri

Guru merencanakan dan mempersiapkan diri sebelum penyajian materi. Salah satu caramempersiapkan diri sebelumnya adalah dengan memeriksa dan mencobakan materi itu, membuacatatan tentang hal-hal penting yang tercakup dalam materi audio itu, dan menentukan apa yangakan digunakan untuk membangkitkan minat, perhatian , dan motivasi siswa, bagian mana yangakan menjadi bahan utama diskusi dan mana yang akan dijadikan penilaian pemahaman siswa.

b. Membangkitkan kesiapan siswa

Siswa dituntun agar memiliki kesiapan untuk mendengar, misalnya dengan cara memberikankomentara awal dan pertanyaan-pertanyaan. Variasi lain dalam mempersiapkan murid untukmendengar adalah (1) mengidentifikasi materi-judul, peserta, atau keadaan yang terjadi pada saatproduksi, (2) memberikan informasi latar belakan yang menarik tentang program itu, (3)membahas secara singkat bersama siswa mengenai topik dan memunculkan beberapa pertanyaankunci di mana jawabannya diharapkan dapat diperoleh dari materi audio itu, (4) membuat dipapan tulis daftar kata-kata kunci atau frase kunci yang terkandung dalam bahan audio itu, (5)menjelaskan mengapa siswa harus mendengarkan materi audio itu, bagaimana materi ituberkaitan dengan pengetahuan dan tugas siswa saat ini, apa yang dilakukan siswa selama dansetelah mendengarkan materi audio itu, dan bagaimana siswa diharapkan dapat memperolehkeuntungan dari materi itu.

c. Mendengarkan materi audio

Page 7: Makalah prosedur pembuatan_audio_visual

Tuntun siswa untuk menjalani pengalaman mendengar dengan waktu yang tepat ataudengansedikit penundaan antara pengantar dan mulainya proses mendengar. Dorong siswa untukmendengarkan dengan tenang, pusatkan perhatian kepada materi audio, mendengarkan denganpikiran terbuka dan dengan kemauan, dan dengan sadar menghubungkan apa yang didengardengan pertanyaan-pertanyaan yang dibahas sebelum program ini dimulai.

d. Diskusi (membahas) materi program audio

Sebaiknya setelah selesai mendengar program itu, diskusi dimulai secara informal denganmengajukan pertanyaan yang bersifat umum, seperti “bagian mana (gagasan mana) yang palingberkesan/menonjol dari program itu ?”. Setelah itu barulah pindah ke pertanyaan-pertanyaanyang dipersiapkan, seperti “pertanyaan mana yang terjawab seluruhnya atau sebagian?”, “apakahsiswa setuju dengan pandangan yang disajikan dalam program itu?”, dan lain-lain. Diskusi iniselayaknya diakhiri dengan meminta satu atau dua orang siswa memberikan rangkuman (inti saridan gagasan-gagasan utama) progaram audio itu.

e. Menindaklanjuti program

Pada umumnya, diskusi dan evaluasi setelah mendengarkan program mengakhiri kegiatanmendengar. Namun demikian, diharapkan siswa akan termotivasi untuk mempelajari lebihbanyak tentang pelajaran itu dengan melakukan bacaan di perpustakaan, mebaca buku teks,menonton film yang berkaitan dengan isi materi program audio itu.

B. Kombinasi slide dan suara

Gabungan slide (film bingkai) dengan tape audio adalah jenis sistem multimedia yang palingmudah diproduksi. Sistem multimedia ini serba guna, mudah digunakan, dan cukup efektif untukpembelajaran kelompok atau pembelajaran perorangan dan belajar mandiri. Jika didesain denganbaik, sistem multimedia gabungan slide dan tape dapat membawa dampak yang dramatis dantentu saja dapat meningkatkan hasil belajar.

Keefektivan penyajian pelajaran melalui multimedia seperti ini memerlukan perhatian khususkepada faktor-fakor sebagai berikut.

a. Sajikan konsep-konsep dan gagasan-gagasan satu per satu. Pesan yang lebih dari satu,baik melalui visual, maupun verbal, akan membagi perhatian siswa sehingga kedua pesanitu akhirnya tidak terserap oleh siswa.

b. Gunakan bidang penayangan di layar untuk tujuan-tujuan tertentu untuk menyampaikanpesan materi pelajaran. Satu gambar yang ditayangkan di layar mungkin perlu tetapdiproyeksikan ke layar selama diperlukan atau ingin visual itu mendapat penekanan, dansiswa dapat memahami pesan yang terkandung dalam visual itu.

c. Susunlah unsur-unsur gambar itu dan aturlah hubungan antara unsur-unsur itu, denganpertimbangan bahwa pesan utama diletakkan di tengah-tengah layar dan informassilainnya pada ruang di sisi ruangan.

Page 8: Makalah prosedur pembuatan_audio_visual

d. Pilihlah slide yang berkualitas baik menurut tekhnis dan estetis.e. Pilihlah musik yang menyentuh perasaan untuk penyajian, tetapi perhatikan jangan

sampai musik mengatasi narasi.f. Gunakan efek suara asli untuk memberikan bayangan realisme dalam penyajian.g. Jangan terlalu banyak narasi, biarkanlah gambar-gambar yang menyajikan informasi atau

pesan-pesan.h. Dalam beberapa hal, penggunaan lebih dari satu suara dalam narasi akan membuat

penyajian lebih dinamis.

Langkah-langkah pengembangan media pembelajaran slide-tape yang sederhana adalah sebagaiberikut :

1. Menganalisis karakteristik siswa (karakteristik umum dan pengetahuan awal)2. Menetapkan tujuan pembelajaran (pengetahuan yang akan diperoleh, sikap yang ingin

ditanamkan, dan keterampilan yang ingin dikembangkan).3. Setelah menyelesaikan langkah 1 dan 2, guru sudah memiliki gagasan yang jelas tentang

bagaimana penyajian itu akan digabungkan kedalam rencana pembelajaran keseluruhan,terutama pengaturan mengenai bagian mana yang mendahului dan bagian mana yangmengikuti penyajian itu.

4. Dengan menggunakan kartu indeks (ukuran 8 x 14 cm), buatlah sketsa gambar visualyang muncul pada saat membayangkan bagian-bagian utama bahasan (isi) pelajaran.Buatlah sketsa gambar, bagan, simbol, grafik, atau kartun untuk butir-butir bahasan yangmana saja tanpa melihat urutan-urutannya lebih dahulu.

5. Pada bagian bawah sketsa tulislah pernyataan singkat yang dapat menangkap butir intiyang ingin disajikan. Pernyataan ini merupakan petunjuk untuk butir gagasan yangdicerminkan/dikandung oleh visual.

6. Buatlah satu kartu untuk gagasan yang menuntun ke dalam kandungan isi yang baru sajadibuat sketsanya, kemudian buatlah yang lain mengikuti yang pertama (urut-urutan). Iniakan membantu rantai hubungan antara gagasan-gagasan yang membentuk keseluruhandan kesatuan pelajaran itu.

7. Jika sudah tidak ada lagi gagasan dalam mata rantai pertama, pindahlah ke gagasan utamayang kedua yang belum masuk dalam urutan di atas.

8. Aturlah kartu-kartu itu menurut urutannya yang logis. Tekhnik ini dikenal sebagaistoryboarding. Permulaan dan akhir dalam urutan-urutan itu merupakan tempat terbaikuntuk menyajikan gagasan utama.

9. Edit dan revisi kartu-kartu rencana tadi dengan mempertimbangkan aspekkepraktisannya.

10. Gunakan catatan untuk mempersiapkan masalah audio. Pertimbangkan untukmenggunakan dua macam suara, mungkin satu suara pria dan yang lainnya suara wanita.Di samping itu mungkin diperlukan efek suara, suara autentik, suara latar belakang yangsesungguhnya ketika mengambil gambar (foto).

11. Latih penyajian media pembelajaran ini beberapa kali dengan mengandaikan kartu-kartuini sebagai slide yang ditayangkan dilayar. Hitunglah waktu penyajian yang digunakan

Page 9: Makalah prosedur pembuatan_audio_visual

untuk melihat apakah penyajian itu perlu diperpanjang atau dipersingkat. Untuk menjagaagar perhatian siswa tetap tertuju pada penyajian, batasi waktu penyajian sampaimaksimum 15 menit.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Media Audio Visual

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kriteria pemilihan media pengajaran antaralain “tujuan pengajaran yang diingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi siswa, ketersediaanperangkat keras dan perangkat lunak, mutu teknis, dan biaya” (Basyiruddin, 2002: 15). Olehsebab itu, beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan sesuai dengan pendapat lain yangmengemukakan bahwa pertimbangan pemilihan media pengajaran sebagai berikut:

1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksionalyang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan daridua atau tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Tujuan ini dapat digambarkan dalambentuk tugas yang harus dikerjakan atau dipertunjukkan oleh siswa seperti menghafal,melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik dan pemikiran prinsip-prinsip sepertisebab akibat, melakukan tugas yang melibatkan pemahaman konsep-konsep atauhubungan-hubungan perubahan dan mengerjakan t5ugas-tuigas yang melibatkanpemikiran tingkat yang lebih tinggi.

2. Tepat untuk mendukung isis pelajaran yang yang sifatnya fakta, konsep, prinsip yanggeneralisasi agar dapat membantu p0roses pengajaran secara efektif, media harus selarasdan menunjang tujuan pengajaran yangt telah ditetapkan serta sesuai dengan kebutuhantugas pengajaran dan kemampuan mental siswa.

3. Aspek materi yang menjadi pertimbangan dianggap penting dalam memilih media sesuaiatau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan atau berdampak pada hasilpengajaran siswa.

4. Ketersediaan media disekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri mediayang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru.

5. Pengelompokan sasaran, media yang efektif untuk kerlompok besar belum tentu samaefektifnya jika digunakan pada kelompok kecilatau perorangan. Ada media yang tepatuntuk kelompoik besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan.

6. Mutu teknis pengembangan visual, baik gambar maupun fotograf harus memenuhipersaratan teknis tertentu misalnya visual pada slide harus jelas dan informasi pesan yangditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen yang berupa latarbelakang (Arsyad, 2002 : 72).

Dengan adanya gambaran di atas, kriteria pemilihan media audio visual memiliki kriteriayang merupakan sifat-sifat yang harus dipraktekan oleh pemakai media, kriteria tersebut antaralain:

Page 10: Makalah prosedur pembuatan_audio_visual

1. Ketersediaan sumber setempat. Artinya bila media yang bersangkutan tidak terdapat padasumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau dibuat sendiri.

2. Efektifitas biaya, tujuan serta suatu teknis media pengajaran.3. Harus luwes, kepraktisan, dan ketahan lamaan media yang bersangkutan untuki waktu

yang lama, artinya bisa digunakan dimanapun dengan peralatan yang ada disekitarnyadan kapanpun serta mudah dijinjing dan dipindahkan (Sadiman, 2002 :1984)

Dengan berbagai dasar pemilihan tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa pemilihanmedia harus sesuai dengan kemampuan dan karakteristik anak didik, pemilihan media audiovisual dapat membantu siswa dalam menyerap isi pelajaran, media yang dipilih harus mampumemberikan motivasi dan minat siswa untuk lebih berprestasi dan termotivasi lebih giat belajar.

Sistem pendidikan yang baru menuntut faktor dan kondisi yang baru pula baik yangberkenaan dengan sarana fisik maupun non fisik. Untuk itu, diperlukan tenaga pengajar yangmemiliki kemampuan dan kecakapan yang memadai, kinerja, dan sikap yang baru serta memilikiperalatan yang lebih lengkap dan administrasi yang lebih teratur.

BAB III

PENUTUP

Page 11: Makalah prosedur pembuatan_audio_visual

Tahap pra produksi, Dalam proses pembuatan suatu media pembelajaran,pra produksimerupakan tahap yang sangat penting karena menentukan keberhasilan tahap selanjutnya.kalaulangkah langakah kegiatan pra produksi tidak di kerjakan dengan baik dan teliti,maka bukanmustahil media yang dihaslkan kurang tepat sasaran dan tidak efektif.Tahap produksi , Setelah naskah divalidasi dan disetujui, naskah tersebut diserahkan kepadasutradara untuk melalui kegiatan produksi. Setelah menerima naskah, sutradara biasanya akanmelakukan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.

Tahap pasca produksi , Setelah produksi (pengambilan gambar) sudah selesai dilakukan,tahap selanjutnya yaitu pasca produksi. Kegiatan pasca produksi langkah-langkah yangsebaiknya dilakukan, yaitu :

1. Video editing2. Macam-macam editing (linear editing dan non linear editing)3. Perangkat lunak editing4. Mixing5. Preview6. Uji coba7. Revisi8. Produksi dan distribusi

DAFTAR PUSTAKA

Page 12: Makalah prosedur pembuatan_audio_visual

Asyhar, H. Rayandra. Kreatif mengembangkan media pembelajaran. Jakarta : Gaung Persada,2011

Sanaky, AH. Hujair. Media pembelajaran. Yogyakarta : Kaukaba, 2011

Arsyad, Azhar. Media pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2004