27
BAB II P E M B A H A S A N A. Pengertian dan Makna Taqwa Taqwa berasal dari kata waqa, yaqi dan wiqayah yang berarti takut, menjaga, memelihara dan melindungi. Maka taqwa dapat diartikan sebagai sikap memelihara keimanan yang diwujudkan dalam pengalaman ajaran agama islam. Taqwa secara bahasa berarti penjagaan/ perlindungan yang membentengi manusia dari hal-hal yang menakutkan dan mengkhawatirkan. Oleh karena itu, orang yang bertaqwa adalah orang yang takut kepada Allah berdasarkan kesadaran dengan mengerjakan perintah-Nya dan tidak melanggar larangan-Nya kerena takut terjerumus ke dalam perbuatan dosa. Taqwa adalah sikap mental seseorang yang selalu ingat dan waspada terhadap sesuatu dalam rangka memelihara dirinya dari noda dan dosa, selalu berusaha melakukan perbuatan-perbuatan yang baik dan benar, pantang berbuat salah dan melakukan kejahatan pada orang lain, diri sendiri dan lingkungannya. Termasuk dalam cakupan takwa, yaitu dengan membenarkan berbagai berita yang datang dari Allah 3

Makalah "Taqwa"

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah "Taqwa"

BAB II

P E M B A H A S A N

A. Pengertian dan Makna Taqwa

Taqwa berasal dari kata waqa, yaqi dan wiqayah yang berarti takut,

menjaga, memelihara dan melindungi. Maka taqwa dapat diartikan sebagai

sikap memelihara keimanan yang diwujudkan dalam pengalaman ajaran

agama islam. Taqwa secara bahasa berarti penjagaan/ perlindungan yang

membentengi manusia dari hal-hal yang menakutkan dan mengkhawatirkan.

Oleh karena itu, orang yang bertaqwa adalah orang yang takut kepada Allah

berdasarkan kesadaran dengan mengerjakan perintah-Nya dan tidak melanggar

larangan-Nya kerena takut terjerumus ke dalam perbuatan dosa.

Taqwa adalah sikap mental seseorang yang selalu ingat dan waspada

terhadap sesuatu dalam rangka memelihara dirinya dari noda dan dosa, selalu

berusaha melakukan perbuatan-perbuatan yang baik dan benar, pantang

berbuat salah dan melakukan kejahatan pada orang lain, diri sendiri dan

lingkungannya.

Termasuk dalam cakupan takwa, yaitu dengan membenarkan berbagai

berita yang datang dari Allah dan beribadah kepada Allah sesuai dengan

tuntunan syari’at, bukan dengan tata cara yang diada-adakan (bid’ah).

Ketakwaan kepada Allah itu dituntut di setiap kondisi, di mana saja dan kapan

saja. Maka hendaknya seorang insan selalu bertakwa kepada Allah, baik

ketika dalam keadaan tersembunyi/sendirian atau ketika berada di tengah

keramaian/di hadapan orang.

Dari berbagai makna yang terkandung dalam taqwa, kedudukannya

sangat penting dalam agama islam dan kehidupan manusia karena taqwa

adalah pokok dan ukuran dari segala pekerjaan seorang muslim.

3

Page 2: Makalah "Taqwa"

Sebagaimana dengan firman Allah berkenaan dengan takwa tersebut di

atas yaitu : Artinya "Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia di antara

kamu sekalian di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa". 

Rasulullah saw. pernah ditanya oleh seseorang : "Wahai Rasulullah saw.

siapakah keluarga Muhammad itu?” 

Rasulullah SAW, menjawabnya : "Orang yang bertakwa kepada Allah

SWT. dan takwa itu merupakan suatu kumpulan perbuatan baik, sedangkan

esensinya adalah selalu taat kepada Allah SWT. Supaya sadar dan terhindar

dari siksa-Nya.” 

Hal semacam itu supaya ditaati bukan untuk diingkari, agar diingat tidak

untuk dilupakan, serta supaya disyukuri bukan untuk dikufuri. 

Takwa itu adalah membentengi diri dari siksa Allah SWT. dengan jalan

taat kepada-Nya, (menurut pendapat dari para ahli Tashawwuf), sedangkan

menurut pendapat dari Fuqaha (ahli fiqih) Takwa itu berarti bahwa menjaga

diri dari segala sesuatu yang dapat melibatkan diri kepada perbuatan dosa.  

Adapun pendapat dari Abdullah Ibnu Abbas ra. menerangkan bahwa

orang yang bertakwa itu ialah : 

Orang yang selalu berhati-hati dalam ucapan dan perbuatannya agar

tidak mendapatkan suatu murka dan siksa Allah juga meninggalkan

dorongan hawa nafsu.

Orang yang selalu mengharapkan suatu rahmat dari Allah dengan

jalan meyakini dan juga melaksanakan semua ajaran yang telah

diturunkan Allah. 

Takwa itu merupakan satu modal dari persiapan sedangkan sabar itu

adalah merupakan satu dari amal perbuatan baik, dan tidak ada satupun

argumentasi yang benar kecuali Rasulullah saw, sebab itu tidak ada seorang

pun yang dapat menolong kecuali Allah SWT. (menurut pendapat dari Sahal

bin Abdullah). 

Agar supaya manusia itu bertakwa maka akhirat diciptakan sedangkan

supaya manusia itu menerima cobaan maka diciptakan dunia, itulah pendapat

dari Al-Kattani. Seseorang dapatlah dikatakan sempurna takwanya jika orang

4

Page 3: Makalah "Taqwa"

tersebut dapat menjaga diri dari segala perbuatan dosa meskipun seberat biji

sawi atau sekecil atom sekalipun, dan meninggalkan sesuatu yang tidak halal

sebab takut akan tergelincir kepada hal-hal yang  dimurkai allah dan dosa,

maka dengan demikian akan terbentuk suatu benteng pengingat kokoh sekali

di antara dirinya dengan sesuatu yang berakibat dosa dan perbuatan yang

dimurkai oleh Allah SWT., itulah pengertian takwa menurut pendapat dari

Abu Darda. 

Menurut pendapat Musa bin A'yun menerangkan bahwa bertakwa berarti

membersihkan diri dari bermacam-macam subhat, sebab takut akan jatuh ke

dalam hal yang sama sehingga dari beberapa pendapat di atas dapat diambil

suatu kesimpulan mengenai ciri-ciri dari orang yang bertakwa antara lain

adalah : kecuali tuntunan Allah, maka segala sesuatu haruslah ditinggalkan.

Segala sesuatu yang dapat menjauhkan diri dari Allah SWT., maka haruslah

ditinggalkan.  

Menentang hawa nafsu serta meninggalkan segala hasrat jiwa.  

Melaksanakan serta memelihara tata cara kehidupan menurut syariat

Islam di dalam segala ucapan juga perbuatan haruslah mengikuti dan

mencontoh tuntunan dari Rasulullah saw.

Ada beberapa arti mengenai kata "Takwa" yang telah dijelaskan oleh Al-

Qur'an, di antaranya adalah sebagai berikut : 

Takwa mempunyai makna "Ketaatan dan ibadah", sesuai dengan firman

Allah SWT dalam surat Ali Imran (3 : 102) :

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-

benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan

dalam keadaan beragama Islam.

Takwa berarti "Bersih hati dari dosa", firman Allah SWT dalam surat

An-Nuur (24 : 52) :

5

Page 4: Makalah "Taqwa"

Artinya : Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan

takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-

orang yang mendapat kemenangan.

Dari ketiga dalil tersebut di atas maka yang dimaksudkan oleh tokoh-

tokoh Shufi adalah yang terakhir, sehingga mereka mengambil sebuah

kesimpulan bahwa Takwa itu adalah terpeliharanya hati dari berbagai dosa,

yang memungkinkan akan terjadi karena adanya keinginan yang kuat untuk

meninggalkannya, maka dengan demikian manusia akan terpelihara dari

segala kejahatan. 

Kecuali hanya kepada Allah SWT., maka kepada segala apapun, seorang

hamba tidak akan takut, itulah yang dimaksud dengan takwa menurut Nashr

Abadzi. Di samping itu juga Nashr menerangkan satu hal lagi yaitu :

"Barangsiapa yang selalu bertakwa, maka ia akan merasa keberatan sekali

untuk meninggalkan akhirat" sebagaimana firman Allah sebagai berikut:

Artinya : Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan

senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-

orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?

"Barangsiapa yang selalu menginginkan agar takwanya benar, maka dia

harus meninggalkan semua perbuatan dosa". (Menurut pendapat Sahal). 

Allah akan memudahkan hatinya untuk berpaling dari kemewahan dunia,

barangsiapa yang mampu untuk merealisasikan takwa, menurut sebagian dari

para Ulama'. 

6

Page 5: Makalah "Taqwa"

Takwa menurut Abu Bakar Muhammad Ar-Rudzabari adalah

meninggalkan segala sesuatu yang dapat menjauhkan! diri dari Allah SWT.,

sedangkan menurut dari Dzun Nun yang dimaksud dengan takwa ialah: orang

yang tidak mengotori jiwa secara lahir dengan suatu hal-hal yang bertentangan

dan tidak mengotori jiwa batin dengan interaksi sosial di dalam kondisi

demikian, seseorang itu akan selalu kontak dengan Allah SWT. dan dapat

berkomunikasi dengan Allah. 

Bertakwa itu dapat dijadikan standar apabila telah memenuhi dalam tiga

hal, menurut pendapat seorang laki-laki, antara lain: Niat yang baik dalam hal

yang tidak mungkin diperolehnya, Ridha yang baik dalam hati yang telah

diperoleh, Sabar dalam hal yang "baik dalam hal yang telah lewat.

Telah dituturkan oleh Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib ra. bahwa

sebaik-baik orang di dunia ini adalah orang yang dermawan dan juga sebaik-

baik orang di akhirat nanti adalah orang yang takwa. 

Adapun dalil-dalil yang menerangkan dan juga memperjelas mengenai

Takwa itu adalah antara lain berdasarkan hadits-hadits Nabi :

Hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, adalah: "Aku berpesan

kepadamu dengan takwa kepada Allah dalam segala urusanmu baik yang

tersembunyi ataupun yang terang-terangan".

Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad juga, artinya : "Aku

berpesan kepadamu untuk takwa kepada Allah, karena takwa itu pokok

pangkal segala sesuatu". Hadits riwayat Tirmidzi, artinya adalah : "Takwalah

kepada Allah di dalam segala sesuatu yang kamu ketahui", 

Di dalam hadits yang telah diriwayatkan oleh Muslim, yakni artinya

adalah : "Ya Allah!. Sesungguhnya aku mohon kepada-Mu bimbingan, takwa,

perlindungan, dari perbuatan haram, dan kecukupan". hadits yang telah

diriwayatkan oleh Thabrani, artinya : "Wajib atas kamu takwa kepada Allah,

sesungguhnya takwa itu mengumpulkan setiap kebaikan dan wajib atasmu

berjihad di jalan Allah, karena sesungguhnya jihad ke jalan Allah kependetaan

dalam Islam. Wajib atas kamu ingat kepada Allah dan membaca kitab-Nya,

maka sesungguhnya Dia itu cahaya bagimu di bumi dan ingatan untuk kamu

di langit. Dan sembunyikanlah lidahmu kecuali dalam kebaikan, karena

7

Page 6: Makalah "Taqwa"

sesungguhnya dengan demikian itulah kamu mengalahkan setan". hadits

riwayat Ahmad yang artinya adalah sebagai berikut: "Sesungguhnya orang

yang paling utama kepada-Ku adalah orang-orang yang takwa, siapa pun

mereka, dan di mana pun mereka berada".

B. Kedudukan Taqwa

1. Wasiat seluruh Nabi

Q.S An-Nisaa (4 : 131)

Artinya : Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi,

dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi

kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah.

Tetapi jika kamu kafir maka (ketahuilah), sesungguhnya apa yang di langit

dan apa yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah dan Allah Maha Kaya

dan Maha Terpuji.

Q.S Asy-Syu’ara (26 : 10-11)

Artinya : Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu menyeru Musa (dengan firman-

Nya): "Datangilah kaum yang zalim itu, (10) (yaitu) kaum Fir'aun.

“Mengapa mereka tidak bertakwa?" (11)

8

Page 7: Makalah "Taqwa"

Q.S Asy-Syu’ara (26 : 123-124)

Artinya : Kaum 'Aad telah mendustakan para rasul. (123) Ketika saudara

mereka Hud berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak bertakwa?”

(124)

Q.S Ash-Shaffat (37 : 123-124)

Artinya : Dan sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk salah seorang

rasul-rasul. (123) (ingatlah) ketika ia berkata kepada kaumnya: "Mengapa

kamu tidak bertakwa?” (124)

2. Taqwa adalah pakaian yang paling baik

Q.S Al-A’raf (7 : 26)

Artinya : Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan

kepadamu pakaian untuk menutup 'auratmu dan pakaian indah untuk

perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu

adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan

mereka selalu ingat.

3. Taqwa adalah sebaik-baiknya bekal

Q.S Al-Baqarah (2 : 197)

9

Page 8: Makalah "Taqwa"

Artinya : (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi [122],

barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan

haji, maka tidak boleh rafats [123], berbuat fasik dan berbantah-bantahan

di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa

kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya

sebaik-baik bekal adalah takwa [124] dan bertakwalah kepada-Ku hai

orang-orang yang berakal.

4. Taqwa adalah tolak ukur kedudukan manusia disisi Allah

Q.S Al-Hujuraat (49 : 13)

Artinya : Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu

berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.

Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah

orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha

Mengetahui lagi Maha Mengenal.

5. Taqwa mendatangkan keselamatan

Q.S An-Naml (27 : 53)

Artinya : Dan telah Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan

mereka itu selalu bertakwa.

10

Page 9: Makalah "Taqwa"

6. Yang diterima dari amal adalah karena ketaqwaannya

Q.S Al-Hajj (22 : 22)

Artinya : Setiap kali mereka hendak ke luar dari neraka lantaran

kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya.

(Kepada mereka dikatakan), "Rasailah azab yang membakar ini".

C. Ruang Lingkup Taqwa

1. Hubungan manusia dengan Allah SWT

2. Hubungan manusia dengan hati nurani dan dirinya sendiri

3. Hubungan manusia dengan sesama manusia

4. Hubungan manusia dengan lingkungan hidup

1. Hubungan Manusia dengan Allah SWT

Seorang yang bertaqwa (muttaqin) adalah seorang yang

menghambakan dirinya kepada Allah SWT dan selalu menjaga hubungan

dengannya setiap saat sehingga kita dapat menghindari dari kejahatan dan

kemunkaran serta membuatnya konsisten terhadap aturan-aturan Allah.

Memelihara hubungan dengan Allah dimulai dengan melaksanakan

ibadah secara sunguh-sungguh dan ikhlas seperti mendirikan shalat dengan

khusyuk sehingga dapat memberikan warna dalam kehidupan kita,

melaksanakan puasa dengan ikhlas dapat melahirkan kesabaran dan

pengendalian diri, menunaikan zakat dapat mendatangkan sikap peduli dan

menjauhkan kita dari ketamakan.

Dan hati yang dapat mendatangkan sikap persamaan, menjauhkan

dari takabur dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Segala perintah-

11

Page 10: Makalah "Taqwa"

perintah Allah tersebut ditetapkannya bukan untuk kepentingan Allah

sendiri melainkan merupakan untuk keselamatan manusia.

Ketaqwaan kepada Allah dapat dilakukan dengan cara beriman

kepada Allah menurut cara-cara yang diajarkan-Nya melalui wahyu yang

sengaja diturunkan-Nya untuk menjadi petunjuk dan pedoman hidup

manusia, seperti yang terdapat dalam surat Ali-imran ayat 138 :

Artinya : (Al-Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan

petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

Manusia juga harus beribadah kepada Allah dengan menjalankan

shalat lima waktu, menunaikan zakat, berpuasa selama sebulan penuh

dalam setahun, melakukan ibadah haji sekali dalam seumur hidup, semua

itu kita lakukan menurut ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan-Nya.

Sebagai hamba Allah sudah sepatutnya kita bersyukur atas segala nikmat

yang telah diberikan-Nya, bersabar dalam menerima segala cobaan yang

diberikan oleh Allah serta memohon ampun atas segala dosa yang telah

dilakukan.

2. Hubungan Manusia dengan Hati Nurani dan Dirinya Sendiri

Selain kita harus bertaqwa kepada Allah dan berhubungan baik

dengan sesama serta lingkungannya, manusia juga harus bisa menjaga hati

nuraninya dengan baik seperti yang telah dicontohkan oleh nabi

Muhammad SAW dengan sifatnya yang sabar, pemaaf, adil, ikhlas, berani,

memegang amanah, mawas diri dll. Selain itu manusia juga harus bisa

mengendalikan hawa nafsunya karena tak banyak diantara umat manusia

yang tidak dapat mengendalikan hawa nafsunya sehingga semasa

hidupnya hanya menjadi budak nafsu belaka seperti yang tertulis dalam

Al-quran Surat Yusuf ayat 53 :

12

Page 11: Makalah "Taqwa"

Artinya : Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena

sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu

yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha

Pengampun lagi Maha Penyanyang.

Maka dari itu umat manusia harus bertaqwa kepada Allah dan diri

sendiri agar mampu mengendalikan hawa nafsu tersebut. Ketaqawaan

terhadap diri sendiri dapat ditandai dengan ciri-ciri, antara lain :

a. Sabar

b. Tawakal

c. Syukur

d. Berani

Sebagai umat manusia kita harus bersikap sabar dalam menerima

apa saja yang datang kepada dirinya, baik perintah, larangan maupun

musibah. Sabar dalam menjalani segala perintah Allah karena dalam

pelaksanaan perintah tersebut terdapat upaya untuk mengendalikan diri

agar perintah itu bisa dilaksanakan dengan baik. Selain bersabar, manusia

juga harus selalu berusaha dalam menjalankan segala sesuatu dan

menyerahkan hasilnya kepada Allah (tawaqal) karena umat manusia hanya

bisa berencana tetapi Allah yang menentukan, serta selalu bersyukur atas

apa yang telah diberikan Allah dan berani dalam menghadapi resiko dari

seemua perbuatan yang telah ditentukan.

3. Hubungan Manusia dengan Manusia

Agama islam mempunyai konsep-konsep dasar mengenai

kekeluargaan, kemasyarakatan, kebangasaan dll. Semua konsep tersebut

memberikan gambaran tentang ajaran-ajaran yang berhubungan dengan

manusia dengan manusia (hablum minannas) atau disebut pula sebagai

13

Page 12: Makalah "Taqwa"

ajaran kemasyarakatan, manusia diciptakan oleh Allah terdiri dari laki-laki

dan perempuan. Mereka hidup berkelompok-kelompok, berbangsa-bangsa

dan bernegara. Mereka saling membutuhkan satu sama lain sehingga

manusia dirsebut sebagai makhluk sosial.

Maka tak ada tempatnya diantara mereka saling membanggakan

dan menyombongkan diri., sebab kelebihan suatu kaum tidak terletak pada

kekuatannya, harkat dan martabatnya, ataupun dari jenis kelaminnya

karena bagaimanapun semua manusia sama derajatnya dimata allah, yang

membedakannya adalah ketaqwaannya. Artinya orang yang paling

bertaqwa adalah orang yang paling mulia disisi Allah swt.

Hubungan dengan allah menjadi dasar bagi hubungan sesama

manusia. Hubungan antara manusia ini dapat dibina dan dipelihara antara

lain dengan mengembangkan cara dan gaya hidupnya yang selaras dengan

nilai dan norma agama, selain itu sikap taqwa juga tercemin dalam bentuk

kesediaan untuk menolong orang lain, melindungi yang lemah dan

keberpihakan pada kebenaran dan keadilan. Oleh karena itu orang yang

bertaqwa akan menjadi motor penggerak, gotong royong dan kerja sama

dalam segala bentuk kebaikan dan kebijakan.

Surat Al-baqarah ayat 177 :

14

Page 13: Makalah "Taqwa"

Artinya : Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu

suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman

kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan

memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim,

orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-

orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya,

mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati

janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan,

penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar

(imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

Dijelaskan bahwa ciri-ciri orang bertaqwa ialah orang yang

beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat dan kitab Allah. Aspek

tersebut merupakan dasar keyakinan yang dimiliki orang yang bertaqwa

dan dasar hubungan dengan Allah.

Selanjutnya Allan menggambarkan hubungan kemanusiaan, yaitu

mengeluarkan harta dan orang-orang menepati janji. Dalam ayat ini Allah

menggambarkan dengan jelas dan indah, bukan saja karena aspek

tenggang rasa terhadap sesama manusia dijelaskan secara terurai, yaitu

siapa saja yang mesti diberi tenggang rasa, tetapi juga mengeluarkan harta

diposisikan antar aspek keimanan dan shalat.

4. Hubungan Manusia dengan Lingkungan Hidup

Taqwa dapat di tampilkan dalam bentuk hubungan seseorang

dengan lingkungan hidupnya. Manusia yang bertakwa adalah manusia

yang memegang tugas kekhalifahannya di tengah alam, sebagai subjek

yang bertanggung jawab menggelola dan memelihara lingkungannya.

Sebagai penggelola, manusia akan memanfaatkan alam untuk

kesejahteraan hidupnya didunia tanpa harus merusak lingkungan disekitar

mereka. Alam dan segala petensi yang ada didalamnya telah diciptakan

Allah untuk diolah dan dimanfaatkan menjadi barang jadi yang berguna

bagi manusia.

15

Page 14: Makalah "Taqwa"

Alam yang penuh dengan sumber daya ini mengharuskan manusia

untuk bekerja keras menggunakan tenaga dan pikirannya sehingga dapat

menghasilkan barang yang bermanfaat bagi manusia. Disamping itu,

manusia bertindak pula sebagai penjaga dan pemelihara lingkungan alam.

Menjaga lingkunan adalah memberikan perhatian dan kepedulian kepada

lingkungan hidup dengan saling memberikan manfaat. Manusia

memanfaatkan lingkungan untuk kesejahteraan hidupnya tanpa harus

merusak dan merugikan lingkungan itu sendiri.

Orang yang bertaqwa adalah orang yang mampu menjaga

lingkungan dengan sebaik-baiknya. Ia dapat mengelola lingkungan

sehingga dapat bermanfaat dan juga memeliharanya agar tidak habis atau

musnah. Fenomena kerusakan lingkungan sekarang ini menunjukan bahwa

manusia jauh dari ketaqwaan. Mereka mengeksploitasi alam tanpa

mempedulikan apa yang akan terjadi pada lingkungan itu sendiri dimasa

depan sehingga mala petaka membayangi kehidupan manusia. Contoh dari

mala petaka itu adalah hutan yang dibabat habis oleh manusia

mengakibatkan bencana banjir dan erosi tanah sehingga terjadi longsor

yang dapat merugikan manusia.

Bagi orang yang bertaqwa, lingkungan alam adalah nikmat Allah

yang harus disyukuri dengan cara memenfaatkan dan memelihara

lingkungan tersebut dengan sebaik-baiknya. Disamping itu alam ini juga

adalah amanat yang harus dipelihara dan dirawat dengan baik. Mensyukuri

nikmat Allah dengan cara ini akan menambah kualitas nikmat yang

diberikan oleh Allah kepada manusia. Sebaliknya orang yang tidak

bersyukur terhadap nikmat Allah akan diberi azab yang sangat

menyedihkan. Azab Allah dalam kaitan ini adalah bencana alam akibat

eksploitasi alam yang tanpa batas karena kerusakan manusia.

16

Page 15: Makalah "Taqwa"

D. Ciri-ciri Orang yang Bertaqwa

Q.S Al-A’raf (7 : 96)

Artinya : Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,

pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi,

tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka

disebabkan perbuatannya.

Ciri-ciri orang bertaqwa menurut Al-Qur’an

1. Q.S Al-Baqarah (2 : 2-5)

Artinya : Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi

mereka yang bertaqwa (2) (yaitu) mereka yang beriman kepada yang

ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang

Kami anugerahkan kepada mereka (3) dan mereka yang beriman kepada

Kitab (Al-Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang

telah diturunkan sebelummu , serta mereka yakin akan adanya (kehidupan)

akhirat (4) Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan

mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung (5).

17

Page 16: Makalah "Taqwa"

Surat al baqarah 2 - 5 :Al Kitab ini (Al Quran) adalah petunjuk

buat orang yang bertaqwa, dengan ciri sebagai berikut:

a.      Beriman pada yang ghaib

b.      Mendirikan salat

c.      Menafkahkan sebagaian rezeki yang Allah kurniakan

kepadanya

d.      Beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad

saw) dan sebelum mu.

e.      Yakin kepada hari akhirat

Setiap manusia tak kira agama apapun memungkinkan untuk

menjadi insan yang taqwa, Mendirikan salat misalnya, Dalam bahasa

melayu "salat" disebutnya juga sembahyang.Setiap agama mengajarkan

sembahyang, Hanya cara, metoda, waktu dan tempat yang berbeda-beda.

2. Q.S Al-Baqarah (2 : 177)

Artinya : Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu

suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman

kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan

memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim,

orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-

orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya,

18

Page 17: Makalah "Taqwa"

mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati

janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan,

penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar

(imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

Surat Al baqarah 177, Mereka itulah orang-orang yang benar dan

mereka itulah orang-orang yang bertaqwa dengan ciri-ciri sbb :

a.     Beriman kepada Allah (Tuhan Yang Maha Esa), hari akhirat,

malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi

b.     Memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak-anak

yatim, orang-orang miskin, musafir (orang dalam perjalanan),

orang yang meminta-minta.

c.      Membebaskan perbudakan

d.      Mendirikan salat

e.      Menunaikan zakat

f.      Memenuhi janji bila berjanji

g.     Bersabar dalam dalam kesengsaraan, penderitaan dan dalam

waktu peperangan.

3. Q.S Ali Imran (3 : 133-135)

19

Page 18: Makalah "Taqwa"

Artinya : Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan

kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk

orang-orang yang bertakwa (133) (yaitu) orang-orang yang menafkahkan

(hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang

menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai

orang-orang yang berbuat kebajikan (134) Dan (juga) orang-orang yang

apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka

ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan

siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan

mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka

mengetahui (135)

Surat Ali 'Imran 133 - 135, "Dan bersegeralah kamu kepada

ampunan dari Tuhan mu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi,

yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa, yaitu :

1.      Orang-orang yang menafkahkan (hartanya) pada waktu lapang

maupun sempit

2.      Orang-orang yang menahan amarahnya

3.      Orang-orang yang memaafkan kesalahan orang lain

4.      Dan (juga) orang-orang yang apabila berbuat keji atau zalim

terhadap dirinya, mereka ingat kepada Allah dan memohon

ampun atas dosa-dosanya.

5.      Dan Mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu.

20