Makro 5

UANG BEREDAR UANG BEREDAR JUMLAH UANG BEREDAR TIDAK SELURUHNYA DITENTUKAN OLEH PEMERINTAH, WALAUPUN MASIH

TETAP SEBAGAI PELAKU YANG PALING MENENTUKAN

PemerintahBank UmumMasyarakat

PENGERTIAN UANG BEREDAR

PENGERTIAN UANG BEREDAR

ARTI SEMPIT (NARROW MONEY) ADALAH UANG KARTAL + GIRAL ARTI LUAS (BROAD MONEY) ADALAH UANG KARTAL + GIRAL + QUASI

Uang quasi mencakup saldo deposito berjangka dan simpanan/tabungan di bank

Dalam keadaan “normal” kedua konsep uang beredar tersebut berkembang sejalan, dalam keadaan lain tidak

PENCIPTAAN UANG BEREDAR


PROSES PENCIPTAAN UANG BEREDAR BERAWAL DARI TERCIPTANYA UANG INTI (RESERVE MONEY)

UANG INTI ADALAH SELURUH UANG YANG DIKELUARKAN

OLEH PEMERINTAH (BANK SENTRAL) PLUS SALDO REKENING KORAN MILIK BANK ATAU MASYARAKAT DI BANK SENTRAL

UANG INTI DAPAT DILIHAT PULA SEBAGAI PENJUMLAHAN ANTARA UANG KARTAL DENGAN UANG CADANGAN BANK (reserve)



PENYEBAB PERUBAHAN JUMLAH UANG INTI DI MASYARAKAT :

Surplus/Defisit Neraca Pembayaran (nilai ekspor) Defisit/Surplus APBN yang dibiayai dengan pencetakan uang

baru Jumlah kredit langsung Bank Sentral kepada Badan-badan

Resmi tertentu (Pertamina atau BUMN lainnya) Kredit Liquiditas Bank Sentral kepada Bank umum (misalnya

kredit program prioritas KUT, Kredit UKM)

DALAM PROSES PENCIPTAAN UANG, BAGIAN UANG INTI YANG DIPEGANG OLEH MASYARAKAT UMUM LANGSUNG MENJADI UANG KARTAL, SEDANGKAN

YANG DISIMPAN DI BANK UMUM MELIPAT DIRI MENJADI UANG GIRAL

KONSEP DASAR KEBIJAKAN MONETER


KEBIJAKAN MONETER ADALAH KEBIJAKAN UNTUK MEMPENGARUHI PROSES PENCIPTAAN UANG BEREDAR

PEMERINTAH ATAU BANK SENTRAL DAPAT MEMPENGARUHI

SECARA TIDAK LANGSUNG NILAI MONEY MULTIPLIER (NILAI PELIPAT UANG) DANG SECARA LANGSUNG TERHADAP UANG INTI

DIPERLUKAN BERBAGAI INSTRUMEN KEBIJAKAN MONETER UNTUK MEMPENGARUHI NILAI MONEY MULTIPLIER TERSEBUT



UANG BEREDAR

ARTI SEMPIT (NARROW MONEY) : Ms = K + D

ARTI LUAS (BROAD MONEY) : Ms = K + D + T K = Uang kartal (tunai) yang langsung dibawah kekuasaan masyarakat untuk menggunakannya D atau R = Uang giral yaitu nilai saldo rekening koran (giro) yang dimiliki masyarakat pada bank

umum T = Uang kuasi yaitu saldo deposito berjangka milik masyarakat pada bank umum

UANG INTI MERUPAKAN INTI DARI PROSES PENCIPTAAN UANG, BAIK UANG KARTAL MAUPUN UANG GIRAL. DENGAN DEMIKIAN TANPA UANG INTI TIDAK AKAN TERCIPTA UANG KARTAL MAUPUN GIRAL



UANG INTI BERTAMBAH ATAU BERKURANG (H) KARENA : DEFISIT atau SURPLUS NERACA PEMBAYARAN (X-M)

X = Nilai Penerimaan Ekspor

M = Nilai Pengeluaran Impor DEFISIT atau SURPLUS APBN (A) JUMLAH KREDIT LANGSUNG BANK SENTRAL KEPADA BADAN-BADAN RESMI,

MISALNYA PERTAMINA ATAU BUMN LAINNYA (B1) KREDIT LIKUIDITAS BANK SENTRAL KEPADA BANK UMUM, MISALNYA DALAM

RANGKA PROGRAM PRIORITAS (B2)

H = (X-M) + A + B1 + B2

H = R



UANG INTI YANG BERBENTUK GIRAL (D ATAU R) AKAN MENGALAMI PELIPATAN NILAI UANG (MONEY MULTIPLIER) DENGAN KOEFISIEN :

U + V (1 – U)

U = K / Ms, adalah persentase uang kartal yang dipegang oleh masyarakat dari seluruh jumlah uang yang beredar

V = R / D, adalah persentase jaminan (Cash Ratio) yang dipegang bank umum bagi saldo rekening giro milik masyarakat yang dikelola dan diusahakan. Besarnya Cash ratio ditentukan oleh (a) Pemerintah (Bank Sentral dan (b) Bank umum bersangkutan



PERUBAHAN JUMLAH UANG BEREDAR (Ms) BERGANTUNG PADA KOEFISIEN MONEY MULTIPLIER (PELIPAT UANG) DAN UANG INTI :

U = K / Ms, adalah persentase uang kartal yang dipegang oleh masyarakat dari seluruh jumlah uang yang beredar

V = R / D, adalah persentase jaminan (Cash Ratio) yang dipegang bank umum bagi saldo rekening giro milik masyarakat yang dikelola dan diusahakan. Besarnya Cash ratio ditentukan oleh (a) Pemerintah (Bank Sentral dan (b) Bank umum bersangkutan

[ (X-M) + A + B1 + B2 ] = Penciptaan uang inti

1 Ms = -------------------- [ (X-M) + A + B1 + B2 ] U + V (1 – U)



KEBIJAKAN MONETER ADALAH TINDAKAN PEMERINTAH (ATAU BANK SENTRAL) UNTUK MEMPENGARUHI SITUASI MAKRO

YANG DILAKSANAKAN MELALUI PROSES PERUBAHAN JUMLAH UANG BEREDAR ATAU PROSES PENCIPTAAN UANG BEREDAR YANG DILAKUKAN MELALUI PASAR UANG

DENGAN MEMPENGARUHI JUMLAH UANG YANG BEREDAR MAKA AKAN MEMPENGARUHI TINGKAT BUNGA

TINGKAT BUNGA YANG BERUBAH AKAN MEMPENGARUHI JUMLAH INVESTASI

INVESTASI YANG BERUBAH AKAN MEMPENGARUHI PERMINTAAN AGREGAT (INGAT ! Z = C + I + G)

PERMINTAAN AGREGAT BERUBAH AKAN MEMPENGARUHI P DAN Q (GDP)

KEBIJAKAN MONETER Ms r I Z P,Q (GDP)



DALAM MENGELUARKAN KEBIJAKAN MONETER PEMERINTAH MENGGUNAKAN INSTRUMEN KEBIJAKAN MONETER YANG SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG MEMPENGARUHI VARIABEL JUMLAH UANG YANG BEREDAR

KEBIJAKAN MONETERYANG MEMPENGARUHI MULTIPLIER1. CASH RATIO2. DISCOUNT RATE3. BUNGA GIRO DAN DEPOSITO

YANG MEMPENGARUHI UANG INTI1. PAJAK EKSPOR2. SERTIFIKAT EKSPOR3. BEA MASUK4. PAJAK LAIN5. PENGELUARAN PEMERINTAH (APBN)6. BUNGA KREDIT BANK7. PENGAWASAN KUANTITATIF KREDIT8. BATAS PLAFON KREDIT

Ms r I Z P,Q

GDP

KRITIK TERHADAP KEBIJAKAN MONETER

KRITIK TERHADAP KEBIJAKAN MONETER

DUA KRITIK UTAMA TERHADAP KEAMPUHAN KEBIJAKAN MONETER DALAM PENGENDALIAN EKONOMI MAKRO :

1. Kebijakan moneter tidak efektif dalam masa depresi karena liqudity trap. Liquidity trap timpul karena tingkat bunga menjadi tidak elastis (tidak berubah terhadap perubahan jumlah uang yang beredar.

2. Pengaruh kebijakan moneter sulit diterka (kapan dan berapa besarnya, sehingga menyulitkan penggunaannya dalampraktek.

DISARANKAN AGAR PEMERINTAH SECARA OTOMATIS DAN TERATUR MENAIKKAN JUMLAH UANG BEREDAR SESUAI DENGAN KENAIKAN

KEBUTUHAN UANG RATA-RATA SEBAGAI PENGGANTI KEBIJAKAN MONETER

LIQUIDITY TRAPLIQUIDITY TRAPTingkat bunga

Jumlah uang beredar

r’

MsMs’

Liquidity trap

r

Education

Makro 5