11
Masyarakat Multikultural di Indonesia Kelompok 2 Nama anggota : Asy Syaffa A.R Ira Musdalifah Muh. Agus Setiawan Rahardian Indra S Rensina Monica C Riyana Sari Kelas : XII-A SMKF Swadaya Global School IP S

masyarakat multikultural di Indonesia

  • Upload
    asyaffa

  • View
    929

  • Download
    14

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: masyarakat multikultural di Indonesia

Masyarakat Multikultural di

IndonesiaKelompok 2

Nama anggota : • Asy Syaffa A.R• Ira Musdalifah• Muh. Agus

Setiawan• Rahardian Indra

S• Rensina Monica

C• Riyana Sari

Kelas : XII-A

SMKF Swadaya Global School

IPS

Page 2: masyarakat multikultural di Indonesia

Faktor – faktor Penyebab Timbulnya Masyarakat Multikultural di Indonesia

Indonesia bisa dikatakan masyarakat multikultural, karena faktor-faktor sebagai berikut:1. Keanekaragaman Ras

Ada tiga ras yang dapat kita sebutkan yaitu:• Ras Mongoloid (kulit kuning dan coklat)• Ras negroid (kulit hitam)• Ras Kaukasoid (kulit putih)

IPS

Page 3: masyarakat multikultural di Indonesia

Ada beberapa ras lagi yang lebih dominan di Indonesia, diantaranya: Negrito dan Weddoid (Kubu/di Jambi (Sumatera)),

merupakan suku asli indonesia Melayu Tua (Proto Melayu), melahirkan suku batak, toraja

dan dayak Melayu Muda (Deutro Melayu), beranak pinak suku bugis,

sunda, jawa dan bali.

Negrito weddoid

IPS

Page 4: masyarakat multikultural di Indonesia

2. Keanekaragaman suku bangsa dan budaya

Di indonesia banyak dijumpai beranekaragaman suku bangsa, bahasa, adat istiadat maupun etnis yang menjadikan bentuk masyarakat multikultural diantaranya:• Pakaian adat• Tarian daerah• Lagu daerah• Bahasa daerah• Adat istiadat• Makanan khas daerah• Rumah adat• Senjata tradisional• Kesenian daerah• Alat musik

3. Keanekaragaman agama dan kepercayaan

Seperti : Islam, Katolik, Protestan, Budha, Hindu dan konghucu

4. Faktor letak geografis di Indonesia

• Keadaan geografisIndonesia terletak diantara dua

benua sehingga banyak disinggahi suku bangsa dari seluruh dunia

• Pengaruh budaya asing• Kondisi iklim yang berbeda

Hal ini disebabkan perbedaan pola penghidupan, mata pencaharian, tatanan sosial, dan tipe kemasyarakatan.

IPS

Page 5: masyarakat multikultural di Indonesia

Karakteristik masyarakat multikultural di Indonesia

1. Kesatuan Genealogis: kesatuan yang anggotanya diikat berdasarkan pertalian darah atau keturunan. Contoh : keluarga

2. Kesatuan Teritorial: kesatuan yang setiap anggotanya merasa terikat karena bertempat tinggal di daerah yang sama. Contoh : dukuh dan desa di Jawa, lembur di Sunda

IPS

3. Kesatuan Sakral: kesatuan sosial yang terbentuk karena anggota-anggotanya merasa terikat oleh ikatan spiritual. Contoh : Jamaah (Islam) dan (Jemaat) Kristen

4. Kesatuan Campuran: masyarakat yang terikat karena perpaduan dari faktor-faktor genealogis, teritorial dan sakral.

5. Penggolongan tertentu: kesatuan masyarakat lain yang terbentuk berdasarkan keadaan tertentu.

Page 6: masyarakat multikultural di Indonesia

Masalah yang Muncul dalam Masyarakat Multikultural

1. Masalah kultural (budaya)• Loyalitas berlebih, dalam sosiologi

disebut in-group feeling yang berlebih. Perasaan tersebut menimbulkan sikap mengutamakan kelompok secara membabi buta, akibatnya toleransi maupun integrasi menjadi terhambat

• Etnosentrisme, merupakan pandangan yang menganggap rendah kebudayaan suku bangsa lain, hal ini menimbulkan sikap menutup diri dari kebudayaan suku lain

• Ekslusivisme, sikap enggan berinteraksi dengan kelompok sosial lain

IPS

Page 7: masyarakat multikultural di Indonesia

2. Masalah strukturalMasalah struktural biasa menyangkut kondisi politik dan ekonomi suatu negara. Kondisi politik yang tidak demokratis membuat masyarakat ekonomi rendah semakin tersudut dan pemerintahnya memerintah otoriter, sedangkan struktur perekonomian kapitalistik yang cenderung melahirkan pengusaha yang menjalin hubungan kolusi dengan para pejabat. IP

S

Page 8: masyarakat multikultural di Indonesia

Ide-ide Tentang Multikultural

• Masa Depan Pendidikan MultikulturalTanpa pendidikan multikultural, konflik sosial yang

destruktif akan terus menjadi suatu ancaman serius bagi keutuhan dan persatuan bangsa. Pendidikan multikultural menurut HAR Tilaar (2006), tidak hanya memberi kesempatan anak didik memahami budaya, suku, agama lain, dan kemudian mampu merajut toleransi, tapi lebih mendalam lagi yakni anak didik mampu mengerti disparitas kesenjangan sosial seperti ketidakadilan, kemiskinan, penindasan di sekitarnya, dan mampu melakukan aksi-aksi yang nyata.

Secara luas, pendidikan multikultural itu mencakup seluruh siswa tanpa membedakan kelompok-kelompok seperti gender, etnik, ras, budaya, strata sosial, dan agama. Di titik pemahaman itulah, letak peluang untuk mengelola perbedaan secara cerdas sehingga menghasilkan masa depan yang cerah.

IPS

Page 9: masyarakat multikultural di Indonesia

• Ketika Komitmen Multikultural Kian RapuhKeberadaan Indonesia sebagian model toleransi

beragama dan multikulturalisme akhir-akhir ini diguncang banyaknya insiden kekerasan atas nama agama. Peristiwa kekerasan terhadap Ahmadiyah di Cikeusik Banten misalnya, secara langsung maupun tidak telah mendorong imitasi kekerasan oleh kelompok anarkhis sejenis di tempat lain.

IPS

Persoalan ideintitas dalah persoalan pilihan. Kita tidak bisa memaksa seseorang memeluk atau melepaskan identitasnya sebagai pemeluk aliran tertentu dalam agama, karena hal itu sama saja melawan kebebasan seseorang untuk memilih dan mempertanggungjawabkan pilihannya. Dalam kaitan ini, kita tidak bisa memaksa warga Ahmadiyah keluar dari Islam dan mendirikan agama baru, karena mereka memilih tetap menjadi orang Islam sekaligus warga Ahmadiyah. Selama keyakinan tersebut tidak melawan hokum dan dijalankan secara bertanggungjawab, konstitusi negara menjamin hak-hak mereka.

Page 10: masyarakat multikultural di Indonesia

IPS

Menghentikan kekerasan bisa dilakukan dengan mendobrak kerancuan berpikir bahwa setiap orang tidak bebas memilih ideintitasnya. Kita perlu pemahaman yang jernih bahwa hal utama dari setiap orang adalah tanggungjawab, kemandirian dan penalaran yang benar terhadap pilihannya. Kita juga harus mengakui bahwa setiap orang pasti memiliki persinggungan identitas dengan orang lain. Yang pasti kita adalah sesame warga negara Indonesia yang secara sadar menerima kebhinekaan sebagai identitas kita. Jika kita jujur dengan kenyataan ini, maka komitmen kita terhadap multikulturalisme tentu akan semakin kokoh. 

Page 11: masyarakat multikultural di Indonesia

For Watchi

ng