41
MATAHARI MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kosmografi. Dan untuk memperluas pengetahuan pembaca tentang Matahari. Disusun oleh : 1. Ade Rio (142170131) 2. Asri Laila Yunita (142170124) 3. Dini Karsiti (142170121) 4. Ikeu Nurjanah (142170140) 5. Rifan Rahmat Fadillah (142170142) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2014

MATAHARI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kamu bisa membaca, meng-coppy, atau mendownloadnya secara gratis di sini, semoga makalah yang aku buat bisa membantu tugas atau memperluas pengetahuan kamu tentang Matahari aamiin :)

Citation preview

Page 1: MATAHARI

MATAHARI

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kosmografi. Dan untuk

memperluas pengetahuan pembaca tentang Matahari.

Disusun oleh : 1. Ade Rio (142170131)

2. Asri Laila Yunita (142170124) 3. Dini Karsiti (142170121) 4. Ikeu Nurjanah (142170140)

5. Rifan Rahmat Fadillah (142170142)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

UNIVERSITAS SILIWANGI

TASIKMALAYA

2014

Page 2: MATAHARI

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

selesainya makalah yang membahas tentang Matahari dalam bentuk maupun isi

yang sederhana.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang

Matahari. Makalah ini juga disusun untuk memenuhi salah satu tugas di mata

kuliah Kosmografi.

Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu

yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan

penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini

dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan

menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Penyusun menyadari bahwa

makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu,

kepada dosen pembimbing, saya meminta masukannya demi perbaikan

pembuatan makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik

dan saran dari para pembaca.

Tasikmalaya, 5 Oktober 2014

Penyusun

Page 3: MATAHARI

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................... i

Daftar Isi ......................................................................................................... ii

Bab 1 Pendahuluan.......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 1

C. Tujuan.................................................................................................... 2

Bab II Pembahasan ......................................................................................... 3

A. Pengertian Matahari .............................................................................. 3

B. Terbentuknya Matahari ......................................................................... 6

C. Struktur Matahari .................................................................................. 7

D. Pergerakan Matahari ............................................................................. 10

E. Energi Pancaran Matahari ..................................................................... 11

F. Perputaran Matahari .............................................................................. 13

G. Bintik Matahari ..................................................................................... 14

H. 10 Bintang Terdekat dari Bumi ............................................................. 15

I. Manfaat Matahari Bagi Bumi ................................................................ 17

J. Fenomena Matahari............................................................................... 18

Bab III Penutup ............................................................................................... 28

A. Kesimpulan ............................................................................................ 29

B. Saran ..................................................................................................... 29

Daftar Pustaka

Daftar Gambar

Page 4: MATAHARI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jagat raya adalah istilah lain dari alam semesta. Jagat raya adalah sebuah

ruang tempat segenap benda langit berada, termasuk bumi tempat manusia hidup.

Di jagat raya terdapat bermilyar-milyar bintang, planet-planet, komet, meteor,

galaksi, nebula, satelit , komet, asteroid/planetoid, debu dan gas.

Bintang adalah semua benda langit yang dapat memancarkan cahaya

sendiri. Oleh karena itu bintang merupakan benda langit yang sangat indah yang

bisa anda lihat pada saat malam hari. Seperti definisinya , yang termasuk bintang

di tata surya kita ialah matahari. Karena matahari dapat memancarkan cahaya

sendiri sedangkan bulan tidak termasuk. Mengapa demikian ? hal tersebut

dikarenakan bulan hanya memantulkan cahaya dari matahari.

Di makalah ini penyusun akan menerangkan salah satu bintang di jagat

raya ini, yang menerangi permukaan bumi tempat kita tinggal, yang bisa kita lihat

dan nikmati manfaatnya setiap hari secara gratis.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud matahari ?

2. Apakah lapisan-lapisan matahari?

3. Bagaimanakah energi pancaran matahari?

4. Bagaimanakah perputaran matahari?

5. Apakah manfaat matahari bagi bumi?

Page 5: MATAHARI

2

C. Tujuan

Pembuatan makalah ini bertujuann untuk :

1. memenuhi salah satu tugas kelompok dari pelajaran Kosmografi.

2. Menambah pengetahuan pembaca tentang Matahari di tata surya kita.

3. Memperdalam materi tentang Matahari di alam semesta

4. Dan meningkatkan rasa syukur kita atas kebesaran-NYA

Page 6: MATAHARI

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MATAHARI

Matahari menjadi pusat dan induk tata surya kita ini. Matahari merupakan

pusat yang sekelilingnya menjadi tampat berputar Bumi dan berbagai planet

tatasurya. Manusia purba di seluruh dunia menyembah matahari. Mereka

menyerahkan kurban dan mendirikan candi-candi untuk matahari. Penghidupan

mereka sebagian besar bergantung pada pertanian, sedangkan mereka

menghubungkan panas matahari dengan terjadinya musim.

Matahari atau Surya adalah bintang di pusat Tata Surya. Bentuknya nyaris

bulat dan terdiri dari plasma panas bercampur medan magnet. Diameternya sekitar

1.392.684 km, kira-kira 109 kali diameter Bumi, dan massanya (sekitar

2×1030 kilogram, 330.000 kali massa Bumi) mewakili kurang lebih 99,86 %

massa total Tata Surya. Secara kimiawi, sekira tiga perempat massa Matahari

terdiri dari hidrogen, sedangkan sisanya didominasi helium. Sisa massa tersebut

(1,69%, setara dengan 5.629 kali massa Bumi) terdiri dari elemen-elemen berat

seperti oksigen, karbon, neon, besi, dan lain-lain.

Nicolaus Copernicus adalah orang pertama yang mengemukakan teori

bahwa Matahari adalah pusat peredaran tata surya pada abad 16. Teori ini

kemudian dibuktikan oleh Galileo Galilei dan pengamat angkasa lainnya. Teori

yang kemudian dikenal dengan nama heliosentrisme ini mematahkan teori

geosentrisme (bumi sebagai pusat tata surya) yang dikemukakan oleh Ptolemeus

dan telah bertahan sejak abad ke dua sebelum masehi. Konsep fusi nuklir yang

dikemukakan oleh Subrahmanyan Chandrasekhar dan Hans Bethe pada tahun

1930 akhirnya dapat menjelaskan apa itu Matahari secara tepat.

Matahari sesungguhnya adalah sebuah bintang, tidak jauh bebeda dengan

bintang-bintang lain yang kelihatan di langit malam. Yang membedakannya

adalah jaraknya dari bumi. Bintang di langit berjarak jutaan, bahkan miliaran kali

jarak matahari ke bumi sehingga cahaya bintang yang sampai di bumi sudah

sangat lemah, sehingga terlihat berkedip.

Page 7: MATAHARI

4

Matahari merupakan sebuah bintang biasa yang sebenarnya hanya bintang

biasa. Matahari kita ini hanya sedang saja besarnya. Banyak bintang lainnya

ternyata lebih besar, lebih berat, lebih pangas, dan lebih cerah karena letaknya

jauh lebih dekat kepada kita daripada bintang lainnya. Jauhnya kira kira

149.000.000 km. Bintang berikutnya yang terdekat ialah Alpha Centuri, jauhnya

lebih dari 40.000.000.000.000 km.

Jika pancaran yang menjadi sumber energi kehidupan di bumi ini musnah,

bumi menjadi dingin, gelap dan sepi. Itulah sebabnya matahari menduduki tempat

yang sangat penting dalam kehidupan manusia.

Matahari tampak seperti bola pijar di langit yang bergerak dari timur dan

tenggelam di tengah warna kemerahan di langit di ufuk barat. Dari belahan

spektrum matahari diketahui bahwa matahari adalah bola gas raksasa dengan

komposisi utama berupa gas hidrogen, unsur yang paling ringan dan sederhana.

Bintang lain yang merupakan kembaran matahari ialah bintang 18 Scorpi dengan

jarak 46 triliun cahaya. Bintang ini mempunyai kelas spektrum sama dan hanya

5% lebih terang luminositasnya. Keanggunan matahari terlihat saat terjadinya

gerhana matahari total. Struktur lengkungan-lengkungan atau “streamer” dan

garis-garis yang dinamis metentang sampai beberapa kali ukuran matahari.

Matahari kita hanyalah salah satu dari kira kira 100.000.000.000 bintang

dalam kelompok bintang kita atau rasi bintang yang disebut Bimasakti. Matahari

dan keluarga planetnya bertempat di salah satu tangan-tangan spiral Bimasakti

pada sebuah titik kita-kira tiga perempat jarak dari pusat hingga tepi rasi bintang

ini.

Cahaya yang diterima oleh bumi kita tidak sampai berjumlah separuh dari

sepermiliar seluruh cahaya yang dipancarkannya. Walaupun demikian, panas dan

cahayanya itu memungkinkan adalanya kehidupan di bumi. Semua tenaga yang

kita perlukan pada hakikatnya berasal dari matahari, seperti tenaga air, listrik,

angin panas dari batu bara, panas dari minyak bumi, dan lain-lain.

Page 8: MATAHARI

5

1. Dimensi Matahari

Mungkin kita mengira bahwa Matahari yang ukurannya 109 kali lebih

besar dari bumi akan luar biasa berat. Tapi kenyatananya, massa matahari itu

sama dengan 333.420 kali massa bumi. Karena berat jumlah gas yang mahabesar

inim tekanan pada pusat matahari lebih dari satu juta metrik ton setiap cm2.

2. Kepadatan Matahari

Walaupun massa Matahari itu besar, kepadatan rata-rata berat suatu

volume standar zatnya hanya 1,4 kali berat satu volume air yang sama.

Sebaliknya, bumi 5,5 kali lebih padat daripada air.

Kepadatan Matahari yang rendah ini dikarenakan pusat matahari, karena

tekanan yang mahabesar, lebih dari 100 kali kepadatan air. Namun, sebagian

besasr matahari di luar pusatnya tersusun oleh gas yang seringkali lebih tipis

daripada atmosfer Bumi. Bila berbagai kepadatan ini diambil rata rata secara

bersama, kepadatan umum matahari ternyata sangat rendah.

3. Gravitasi Matahari

Karena massanya yang besar itu, matahari mempunyai suatu tarikan

gravitasi sebesar 28 kali lebih kuat daripada gravitasi bumi.

4. Suhu Matahari

Pusat matahari memiliki suhu 14.000.0000C atau lebih. Namun, suhu pada

permukaan matahari menjadi jauh lebih dingin yaitu 50000-60000C. Dengan suhu

ini masih cukup panas untuk menguapkan hampir semua zat yang ada di Bumi,

baik zat padat maupun zat cair.

Page 9: MATAHARI

6

B. TERBENTUKNYA MATAHARI

Matahari terbentuk sebelum bumi. Itulah yang di terangkan oleh ahli

science dan astronmi. Para astronom berpikir bahwa Matahari terbentuk dari awan

raksasa yang berputar perlahan-lahan, sekitar lima ribu juta tahun yang lalu.

Pendapat itu di peroleh setelah mempelajari peluruhan radioaktif dari unsur-unsur

tertentu dalam batuan geologi. Batuan tertua yang di temukan di bumi berusia

antara 3-4 ribu juta tahun. Usia batuan bumi tersebut ternyata lebih mudah

daripada meteorit tertua yang di temukan di bumi yang berusia sekita 4,5 ribu juta

tahun.

Tidak ada seorangpun ilmuwan yang dapat membuktikan secara

pasti bagaimana matahari terbentuk. Tetapi ada banyak penjelasan dan teori yang

di cetuskan oleh para ilmuwan tentang bagaimana asal mula terbentuknya

matahari. Terbentuknya matahari selalu di kaitkan dengan terbentuknya alam

semesta. Teori yang paling banyak pendukungnya adalah teori big bang. Setelah

terjadi ledakan besar, alam semesta terisi oleh material yang berupa gas dan debu.

Gas tersebut merupakan unsur-unsur sangat ringan seperti hidrogen, helium dan

litium. Gelombang energi yang terlepas saat terjadi supernova, membuat gas dan

debu tersebut berputar. Putaran itu menciptakan gaya gravitasi yang membuat

material tersebut saling melekat satu sama lain sehingga terbentuk padatan yang

solid yang disebut protosun. Sedangkan material yang tidak tertarik oleh gaya

gravitasi terlempar keluar dan berputar membentuk protosun-protosun yang lain.

Karena terus berotasi, materi di bagian dalam padatan solid yang terbentuk

menjadi sangat panas sehingga molekulnya saling bertabrakan. Tabrakan antar

molekul ini menyebabkan terjadinya reaksi fusi pada hidrogen. Saat itulah

padatan tersebut berubah menjadi bintang muda yang kemudian di sebut matahari.

Di alam semesta ini terdapat banyak sekali bintang. Menurut penelitian para ahli,

bintang jarang sekali terbentuk secara sendiri-sendiri. Biasanya mereka terbentuk

secara bersamaan dari satu awan besar yang berisi debu dan gas. Tetapi karena

bintang-bintang terus berputar, baik secara berlawanan, maupun searah, maka

jarak mereka menjadi saling berjauhan ataupun saliang berdekatan. Yang

berdekatan, pada suatu masa akan saling bertabrakan sehingga

Page 10: MATAHARI

7

menimbulkan energi supernova- baru yang merangsang terbentuknya bintang

ataupun tata surya baru.

Menurut para ahli, proses terbentuknya matahari ini dari sejak berupa

material angkasa yang berupa debu dan gas hingga menjadi protosun lalu berubah

menjadi matahari di perlukan waktu lebih dari 100 ribu tahun. Setelah bersinar

lebih dari 5 ribu juta tahun, beberapa juta tahunlagi dari sekarang, hidrogen

dalam matahari akan habis, dan bintang tersebut akan membengkak menjadi

raksasa merah dengan radius yang semakin meluas hingga mencapai orbit Bumi.

Helium pada intinya juga akan terkonsumsi habis. Matahari tidak akan pernah

cukup panas untuk membakar oksigen dan karbon yang tertinggal, sehingga

matahari akan ‘mati’ dan menjadi white dwarf.

C. STRUKTUR MATAHARI

Matahari memiliki enam lapisan yang masing-masing memiliki karakteristik

tertentu. Keenam lapisan tersebut meliputi inti Matahari, zona radiatif, dan zona

konvektif yang membentuk lapisan dalam (interior); fotosfer, kromosfer; dan

korona sebagai daerah terluar dari Matahari (Atmosfer Matahari).

1. Lapisan Dalam (Interior)

a. Inti Matahari

Inti adalah area terdalam dari Matahari yang memiliki suhu sekitar 15

juta derajat Celcius (27 juta derajat Fahrenheit), berdiameter sekitar

500.000 km. Berdasarkan perbandingan radius/diameter, bagian inti

berukuran seperempat jarak dari pusat ke permukaan dan 1/64 total

volume Matahari. Kepadatannya adalah sekitar 150 g/cm3. Suhu dan

tekanan yang sedemikian tingginya memungkinkan adanya pemecahan

atom-atom menjadi elektron, proton, dan neutron. Neutron yang tidak

bermuatan akan meninggalkan inti menuju bagian Matahari yang lebih

luar. Sementara itu, energi panas di dalam inti menyebabkan pergerakan

elektron dan proton sangat cepat dan bertabrakan satu dengan yang lain

menyebabkan reaksi fusi nuklir (sering juga disebut termonuklir). Inti

Matahari adalah tempat berlangsungnya reaksi fusi nuklir helium menjadi

Page 11: MATAHARI

8

hidrogen. Energi hasil reaksi termonuklir di inti berupa sinar gamma dan

neutrino memberi tenaga sangat besar sekaligus menghasilkan seluruh

energi panas dan cahaya yang diterima di Bumi. Energi tersebut dibawa

keluar dari Matahari melalui radiasi.

b. Zona Radiatif

Zona radiatif adalah daerah yang menyelubungi inti Matahari. Energi

dari inti dalam bentuk radiasi berkumpul di daerah ini sebelum diteruskan

ke bagian Matahari yang lebih luar. Kepadatan zona radiatif adalah sekitar

20 g/cm3 dengan suhu dari bagian dalam ke luar antara 7 juta hingga 2 juta

derajat Celcius. Suhu dan densitas zona radiatif masih cukup tinggi, namun

tidak memungkinkan terjadinya reaksi fusi nuklir.

c. Zona Konvektif

Zona konvektif adalah lapisan di mana suhu mulai menurun. Suhu

zona konvektif adalah sekitar 2 juta0C. Energi dari inti Matahari

membutuhkan waktu 170.000 tahun untuk mencapai zona konvektif. Saat

berada di zona konvektif, pergerakan atom akan terjadi secara konveksi di

area sepanjang beberapa ratus kilometer yang tersusun atas sel-sel gas

raksasa yang terus bersirkulasi. Atom-atom bersuhu tinggi yang baru

keluar dari zona radiatif akan bergerak dengan lambat mencapai lapisan

terluar zona konvektif yang lebih dingin menyebabakan atom-atom

tersebut "jatuh" kembali ke lapisan teratas zona radiatif yang panas yang

kemudian kembali naik lagi. Peristiwa ini terus berulang menyebabkan

adanya pergerakan bolak-balik yang menyebabakan transfer energi seperti

yang terjadi saat memanaskan air dalam panic. Oleh sebab itu, zona

konvektif dikenal juga dengan nama zona pendidihan (the boiling zone).

Materi energi akan mencapai bagian atas zona konvektif dalam waktu

beberapa minggu.

Page 12: MATAHARI

9

2. Daerah Terluar dari Matahari (Atmosfer Matahari).

a. Fotosfer

Fotosfer atau permukaan Matahari meliputi wilayah setebal

500 kilometer dengan suhu sekitar 5.500 derajat Celcius (10.000 derajat

Fahrenheit). Sebagian besar radiasi Matahari yang dilepaskan keluar

berasal dari fotosfer. Energi tersebut diobservasi sebagai sinar Matahari di

Bumi, 8 menit setelah meninggalkan Matahari.

b. Kromosfer

Kromosfer merupakan lapisan gas di atas fotoser yang tebalnya sekitar

l6.000 km. Oleh karena itu, kromosfer sering disebut lapisan atmosfer

matahari. suhu kromosfer diperkirakan sekitar 4.000 oC. Makin ke atas.

suhu kromosfer makin tinggi. Pada lapisan yang paling atas.,suhu

kromosfer diperkirakan mencapai 10.000 0C. Warna dari kromosfer

biasanya tidak terlihat karena tertutup cahaya yang begitu terang yang

dihasilkan fotosfer. Kromosfer hanya dapat dilihat pada saat terjadi

gerhana matahari total. Pada saat itu. Kromosfer tampak seperti gelang

atau cincin yang berwarna merah.

c. Korona

Korona merupakan lapisan terluar dari Matahari. Lapisan ini

berwarna putih, namun hanya dapat dilihat saat terjadi gerhana karena

cahaya yang dipancarkan tidak sekuat bagian Matahari yang lebih

dalam. Saat gerhana total terjadi, korona terlihat membentuk mahkota

cahaya berwarna putih di sekeliling Matahari. Lapisan korona memiliki

suhu yang lebih tinggi dari bagian dalam Matahari dengan rata-rata 2 juta

derajat Fahrenheit, namun di beberapa bagian bisa mencapai suhu 5 juta

derajat Fahrenheit.

Page 13: MATAHARI

10

D. PERGERAKAN MATAHARI

Matahari mempunyai dua macam pergerakan, yaitu sebagai berikut :

a. Matahari berotasi pada sumbunya dengan selama sekitar 27 hari untuk

mencapai satu kali putaran. Gerakan rotasi ini pertama kali diketahui

melalui pengamatan terhadap perubahan posisi bintik Matahari. Sumbu

rotasi Matahari miring sejauh 7,25° dari sumbu orbit Bumi sehingga

kutub utara Matahari akan lebih terlihat di bulan September sementara

kutub selatan Matahari lebih terlihat di bulan Maret. Matahari

bukanlah bola padat, melainkan bola gas, sehingga Matahari tidak

berotasi dengan kecepatan yang seragam. Ahli astronomi

mengemukakan bahwa rotasi bagian interior Matahari tidak sama

dengan bagian permukaannya. Bagian inti dan zona radiatif berotasi

bersamaan, sedangkan zona konvektif dan fotosfer juga berotasi

bersama namun dengan kecepatan yang berbeda. Bagian ekuatorial

(tengah) memakan waktu rotasi sekitar 24 hari sedangkan bagian

kutubnya berotasi selama sekitar 31 hari. Sumber perbedaan waktu

rotasi Matahari tersebut masih diteliti.

b. Matahari dan keseluruhan isi tata surya bergerak di orbitnya

mengelilingi galaksi Bimasakti. Matahari terletak sejauh 28.000 tahun

cahaya dari pusat galaksi Bimasakti. Kecepatan rata-rata pergerakan ini

adalah 828.000 km/jam sehingga diperkirakan akan membutuhkan

waktu 230 juta tahun untuk mencapai satu putaran sempurna

mengelilingi galaksi.

Jarak matahari ke bintang terdekat

Sistem bintang yang terdekat dengan matahari adalah Alpha Centauri.

Bintang yang dalam kompleks tersebut yang memilkiki posisi terdekat dengan

matahari adalah Proxima Centauri, sebuah bintang berwarna merah redup yang

terdapat dalam konstelasiCentaurus. Jarak matahari ke Proxima Centauri adalah

sejauh 4,3 tahun cahaya (39.900 juta km atau 270 ribu unit astronomi), kurang

lebih 270 ribu kali jarak matahai ke Bumi. Para ahli astronomi mengetahui bahwa

benda-benda angkasa senantiasa bergerak dalam orbit masing-masing. Oleh

Page 14: MATAHARI

11

karena itu, perhitungan jarak dilakukan berdasarkan pada perubahan posisi suatu

bintang dalam kurun waktu tertentu dengan berpatokan pada posisinya terhadap

bintang-bintang sekitar. Metode pengukuran ini disebut parallaks(parallax).

E. ENERGI PANCARAN MATAHARI

Matahari sebagai pusat tata surya memegang peranan penting bagi

keberlangsunan kehidupan bumi. Matahari adalah sumber energi utama untuk

bumi kita. Energi ini tersimpan melalui; makanan yang kita konsumsi, bahan

bakar fosil, ataupun dari pancaran sinar yang kita nikmati secara langsung. Energi

ini pula yang digunakan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan melakukan proses

fotosintesis. Energi matahari dipancarkan dalam bentuk gelombang

elektromagnetik.

Jenis-jenis gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh matahari

dan diurut berdasakan panjang gelombangnya disebut spektrum

matahari. Spektrum ini terdiri dari beberapa jenis gelombang antara lain:

1. Sinar gamma

2. Sinar X

3. Sinar ultraviolet

4. Cahaya tampak

5. Sinar inframerah

6. Gelombang radio

7. Gelombang mikro

Dalam ilmu spektroskopi, telah berhasil diketahui unsur unsur penyusun

matahari. Sebagian besar materi penyusun materi kita adalah unsur hidrogen dan

seperlimanya unsur helium. Jadi, jika dilihat dari unsur penyusunnya, maka

matahari adalah bola gas raksasa. Elemen-elemen lainnya yang lebih berat

menyumbang 2 % untuk massa matahari. Selengkapnya unsur-unsur ini terdiri

dari:

1. Hidrogen (76,4 %)

2. Helium (21,8 %)

3. Oksigen (0,8 %)

Page 15: MATAHARI

12

4. Karbon (0,4 %)

5. Neon (0,2 %)

6. Besi (0,1 %)

7. Nitrogen (0,1 %)

8. Silikon (0,08 %)

9. Magnesium (0,07 %)

10. Sulfur (0,05 %)

11. Nikel (0,01 %)

Seperti semua bintang lainnya, energi matahari dihasilkan dari reaksi inti,

yaitu proses bergabungnya atom-atom hidrogen membentuk atom-atom helium.

Reaksi inti ini disebut juga reaksi fusi. Proses ini tentunya berlangsung dalam

suhu yang sangat tinggi dalam tubuh matahari. Selama proses terjadinya reaksi

fusi, massa atom-atom hidrogen sebagian hilang dan berubah menjadi energi.

Kiranya kita patut berterima kasih kepada fisikawan Albert Einstein, berkat

sumbangan teorinya tentang kesetaraan massa dan energi sehingga proses ini

dapat kita pahami. Teori ini menyatakan bahwa massa dapat berubah bentuk

menjadi energi.

Energi yang diperoleh dari reaksi fusi sangat besar dibandingkan yang

dibebaskan dari reaksi kimia biasa seperti yang terjadi dalam ledakan TNT atau

bom konvensional lainnya. Sebagai perbandingan setiap detiknya matahari

menggunakan 4000 – 5000 juta ton hidrogen untuk menghasilkan energi sebanyak

100.000 megaton TNT (1 megaton = 1 juta ton). Bumi hanya menerima sebagian

kecil dari energi tersebut. Dalam satu detik matahari memancarkan energi sama

seperti energi yang dibutuhkan bumi untuk 100 tahun.

Namun. melihat fakta bahwa setiap detik ribuan juta ton massa dari

matahari diubah menjadi energi, maka dapat saja sewaktu-waktu proses ini

terhenti karena habisnya massa dari matahari? Pertanyaan inilah yang berusaha

dijawab oleh para ilmuwan kita.

Page 16: MATAHARI

13

F. PERPUTARAN MATAHARI

Matahari, seperti benda-benda astronomi lainnya (planet, asteroid, galaksi,

dan lain lain), berputar pada porosnya. Tidak seperti bumi dan benda padat

lainnya, seluruh bagian matahari tidak berputar pada tingkat yang sama. Karena

matahari tidak padat, tapi malahan sebuah bola mahabesar yang terdiri dari gas

dan plasma, bagian yang berbeda dari matahari berputar pada tingkat yang

berbeda.

Kita bisa mengatakan seberapa cepat permukan matahari berputar dengan

mengamati gerakan dari strukturnya, seperti bintik matahari yang tampak pada

permukaan matahari. Bagian matahari di dekat garis tengahnya berotasi sekali tiap

25 hari. Tingkat perputaran matahari berkurang seiring dengan bertambahnya

garis lintang, sehingga tingkat perputaran yang paling lambat di dekat kutub. Di

kutub matahari berotasi sekali setiap 36 hari.

Bagian dalam matahari tidak berputar dengan cara yang sama seperti di

permukaan. Para ilmuwan percaya bahwa bagian dalam dari matahari, termasuk

inti matahari dan zona radiatif, memutar kurang lebih seperti benda padat. Bagian

luar matahari, dari zona konvektif luar, berputar pada tingkat yang berbeda yang

bervariasi dengan garis lintang. Batas antara bagian dalam yang berputar bersama

sama secara keseluruhan dan bagian luar yang berputar dengan tingkat yang

berbeda disebut “tachocline”.

Perilaku medan magnet matahari sangat dipengaruhi oleh kombinasi arus

konveksi, yang membawa beban plasma dari dalam matahari ke permukaan

matahari, dan perbedaan rotasi dari lapisan luar matahari. Kompleks, hasil dari

gerakan yang berputar putar membuat sebuah kekacauan garis medan magnet

pada permukaan matahari. Perbedaan rotasi rupanya penggerak utama dari 11

tahun siklus bintik matahari dan berhubungan dengan 22 tahun siklus matahari.

gagasan bahwa perbedaan rotasi dan gerakan konvektif mengendalikan siklus ini

yang pertama kali dikemukaan oleh Hoarace Babcock seorang astronom amerika,

dan sekarang dikenal sebagai Babcock Model.

Page 17: MATAHARI

14

G. BINTIK MATAHARI

Bintik Matahari adalah bagian dari permukaan matahari (fotosfer) yang

dipengaruhi aktivitas magnetis hebat, yang mengakibatkan terhambatnya

konveksi, membentuk daerah bersuhu lebih dingin. Bintik-bintik ini bisa terlihat

dari bumi tanpa bantuan teleskop. Meski bersuhu sekitar 4000-5000K, perbedaan

dengan materi sekelilingnya yang berkisar sekitar 5800K mengakibatkan daerah

ini tampak secara jelas sebagai noda-noda hitam karena intensitas sebuah benda

hitam yang dipanasi adalah sama dengan T (temperatur) berpangkat empat. Jika

sebuah bintik Matahari diisolir dari fotosfer sekelilingnya ia akan tampak lebih

cemerlang dari loncatan bunga api listrik.

Titik minimum dari siklus bintik Matahari sebelas tahunan mungkin telah

terlanjut pada pertengahan kedua tahun 2008, tetapi karena tidak adanya aktivitas

bintik-bintik hitam, titik minimal siklus mungkin akan berlangsung ke tahun

2009. Walaupun pembalikan polaritas bintik Matahari yang diamati pada tanggal

4 januari 2008 mungkin menandai Siklus 24, hanya sedikit bintik Matahari yang

tampak. Definisi siklus bintik Matahari baru adalah kalau rata-rata jumlah bintik

Matahari dari polaritas magnetik baru berjumlah lebih besar dari polaritas yang

sebelumnya. Perkiraan dari tahun 2006, meprediksi Siklus 24 akan mulai pada

akhir tahun 2007 atau permulaan 2008, tetapi estimasi baru memperkirakan

penundaan sampai tahun 2009.

Bintik Matahari, yang merupakan manifestari aktivitas magnetis hebat,

juga merupakan tempat terjadinya lengkung-lengkung korona (coronal loops) dan

peristiwa pemautan kembali (reconnection events). Kebanyakan lidah semburan

Matahari dan semburan massa korana berasal di daerah magnetis aktif sekitar

kelompok bintik-bintik Matahari yang tampak. Fenomena sama yang diamati

secara tidak langsung di bintang-bintang dinamai bintik-bintik bintang. Keduanya,

bintik terang and bintik gelap telah diukur.

Page 18: MATAHARI

15

H. 10 BINTANG TERDEKAT DENGAN BUMI

Selain matahari kita, beberapa bintang yang paling dekat dengan bumi

sudah didaftar oleh para astronom, berikut daftarnya :

1. Proxima Centauri

Proxima Centauri adalah bintang ketiga dalam sistem bintang Alpha

Centauri, yang juga dikenal sebagai Alpha Centauri C.

Jarak: 4,2 tahun cahaya

Tipe Spektral: M5.5Vc

2. Rigil Kentaurus

Rigil Kentaurus merupakan bintang ketiga selain bintang kembar Alpha

Centauri A dan B. Ketiga bintang tersebut membentuk sistem bintang tiga

Alpha Centauri.

Jarak: 4,3 tahun cahaya

Tipe Spektral: G2V

3. Barnard’s Star

Barnard’s Star merupakan sebuah bintang katai merah samar yang

ditemukan pada tahun 1916 oleh EE Barnard.

Jarak: 5,9 tahun cahaya

Tipe Spektral: M3.8V

4. Wolf 359

Wolf 359 dikenal sebagai lokasi pertempuran terkenal di film Star Trek the

Next Generation. Bintang ini merupakan katai merah dan berukuran kecil.

Seandainya Wolf 369 menggantikan posisi matahari, pengamat dari bumi

akan memerlukan teleskop agar bisa melihatnya dengan jelas.

Jarak: 7,7 tahun cahaya

Tipe Spektral: M5.8Vc

5. Lalande 21185

Lalande 21185 merupakan bintang yang redup sehingga sulit dilihat

dengan mata secara langsung.

Jarak: 8,26 tahun cahaya

Tipe Spektral: M2V

Page 19: MATAHARI

16

6. Luyten 726-8A dan B

Luyten 726-8A dan B ditemukan oleh Willem Jacob Luyten (1899-1994).

Kedua bintang ini merupakan katai merah yang terlalu redup untuk bisa

dilihat langsung.

Jarak: 8,73 tahun cahaya

Tipe Spektral: M5.5 de & M6 Ve

7. Sirius A dan B

Sirius, juga dikenal sebagai Bintang Anjing, adalah bintang paling terang

di langit. Sirius B telah mendapatkan banyak perhatian karena merupakan

katai putih pertama dengan spektrum untuk menunjukkan pergeseran

merah gravitasi seperti yang diperkirakan oleh teori relativitas umum.

Jarak: 8.6 tahun cahaya

Tipe Spektral: A1Vm

8. Ross 154

Ross 154 tampak seperti bintang suar, yang berarti dapat meningkatkan

kecerahannya hingga 10 kali lipat sebelum kembali ke keadaan normal,

sebuah proses yang memakan waktu hanya beberapa menit.

Jarak: 9,693 tahun cahaya

Tipe Spektral: M3.5

9. Ross 248

Meskipun Ross 248 sekarang menjadi bintang terdekat kesembilan dari

tata surya kita, sekitar tahun 38000 SM, bintang ini merupakan bintang

terdekat dan akan mengambil alih tempat Proxima Centauri.

Jarak: 10,32 tahun cahaya

Tipe Spektral: M5.5V

10. Epsilon Eridani

Eridani adalah bintang terdekat dari bumi yang diketahui memiliki planet

yaitu Epsilon Eridani b. Bintang ini adalah bintang terdekat ketiga yang

dapat dilihat tanpa teleskop.

Jarak: 10,5 tahun cahaya

Tipe Spektral: K2V

Page 20: MATAHARI

17

I. MANFAT MATAHARI BAGI BUMI

Sebagai pusat dari sistem tata surya, matahari memiliki peran dan fungsi

yang sangat penting baik bagi bumi maupun mahluk hidup yang mendiaminya.

Telah banyak penelitian terkait dengan keberadaan matahari beserta pengaruhnya

terhadap mahluk hidup. Salah satu penelitian yang baru-baru ini dilakukan oleh

para ilmuwan adalah mengenai fenomena badai matahari. Badai ini merupakan

pancaran elektromagnetik yang disebabkan oleh lontaran massa korona dan

berpotensi melontarkan partikel berenergi tinggi dari matahari menuju antariksa

termasuk bumi. Dampaknya, bumi akan mendapatkan gangguan komunikasi

akibat pancaran elektromagnetik tersebut.

Badai matahari hanyalah satu dari sekian banyak hal yang dapat kita

pelajari dari bintang tersebut. Yang perlu kita ingat, kita telah banyak menikmati

manfaat dari sinar matahari di dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh

paling sederhana dari pemanfaatan cahaya matahari adalah ketika kita menjemur

pakaian setelah mencucinya. Anda tentu pernah mendengar orang terdekat anda

sedikit mengeluh karena hari sedang mendung sehingga pakaian yang dijemur

tidak kunjung kering. Selain untuk menjemur pakaian, kita juga dapat melihat

bagaimana cahaya matahari ini sangat berperan dalam kegiatan ekonomi seperti

pada produksi kerupuk, pengeringan ikan, tembakau, dan banyak lagi.

Sinar matahari yang terpancar ke bumi menghantarkan panas yang pas

untuk menjaga suhu di permukaan bumi. Hal inilah yang memungkinkan bumi

menjadi satu-satunya planet yang berpenghuni. Selain itu, jarak antara matahari

dan bumi merupakan jarak yang paling ideal sehingga bumi tidak menjadi tempat

yang terlalu dingin atau terlalu panas untuk mahluk hidup.

Cahaya matahari merupakan sumber energi utama dalam kehidupan.

Gambaran yang paling logis terkait dengan hal ini adalah proses fotosintesis pada

tumbuhan yang melibatkan sinar matahari sebagai energi yang dibutuhkan. Jika

tumbuhan tidak berfotosintesis, maka kehidupan tidak akan berlanjut mengingat

sumber makanan bagi herbivora tidak akan tersedia. Sebagai akibatnya, karnivora

dan omnivora pun tidak akan mendapatkan sumber makanan lagi.

Page 21: MATAHARI

18

Selain mengenai proses fotosintesis, energi yang dihasilkan dari sinar

matahari dapat dimanfaatkan sebagai energi pembangkit listrik. Saat ini, telah

banyak yang menggunakan energi ini sebagai sumber energi alternatif selain

minyak bumi dan bahan bakar fosil lainnya.

Gaya gravitasi matahari memiliki peran besar dalam menjaga planet-planet

yang mengelilinginya untuk tetap berotasi dan berevolusi pada porosnya. Tanpa

gaya gravitasi ini, planet-planet yang ada, termasuk bumi, tidak akan memiliki

orbit tetap sehingga sistem tata surya tidak akan pernah terbentuk.

Untuk kesehatan, cahaya matahari berperan besar dalam produksi vitamin

D di dalam tubuh manusia. Pancaran sinar ultraviolet dengan kadar yang cukup

(biasanya yang dapat kita nikmati di pagi hari) merupakan fakktor utama dalam

produksi vitamin D tersebut. Oleh karena itu, kegiatan berjemur di pagi hari telah

dilakukan oleh manusia sejak jaman dulu sebagai kebiasaan yang baik dan sehat.

Selain fungsi-fungsi vital di atas, cahaya matahari masih memiliki banyak

fungsi yang tidak akan pernah habis untuk dibahas. Sebagai manusia, sudah

sewajarnya kita bersukur atas nikmat yang diberikan Tuhan ini dengan berperan

aktif dalam menjaga lingkungan di sekitar kita agar sinar matahari yang kita

dapatkan akan tetap pada kadar yang kita butuhkan. Ingat, pemanasan global yang

terjadi merupakan akibat dari perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab.

J. FENOMENA MATAHARI

Benda langit seperti matahari memang terkadang sangat menakutkan jika

mengalami peningkatan aktivitas. Bahkan, para kaum hawa ini juga takut pada

sinar matahari karena radiasinya dan sinar ultraviolet yang bisa merusak jaringan

kulit.

Matahari sebenarnya mempunyai sisi keindahan dan manfaat bagi makluk

hidup di bumi, sebab sumber cahaya terbesar di dunia adalah matahari. Semua

membutuhkan sinar matahari untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Tumbuhan

juga membutuhkan matahari untuk melakukan proses fotosintesis.

Berikut adalah beberapa fenomena fenomena matahari :

Page 22: MATAHARI

19

1. AURORA

Fenomena Aurora terjadi karena tumbukan atom atom yang

mengenai partikel-partikel yang memiliki muatan, terutama elektron dan

proton yang berasal dari matahari. Partikel-partikel ini, kemudian

terlempar dengan kecepatan tinggi yang lebih dari 500 mil/detik,

kemudian nterhisap oleh medan manet bumi yang berada di sekitar kutub

utara dan selatan.

Pada bagian penting mengenai aurora ini bisa terbentuk karena

Solar Wind (angin Matahari) yaitu sebuah aliran partikel yang berasal dari

matahari. angin matahari tersebut membuat pergerakan sejumlah besar

partikel listrik di atmosfer(sabuk Van Allen). Energi inila yang kemuddian

mempercepat gerak partikel sampai ke atmosfer yang kemudian akan

bertabrakan dengan berbagai gas, lalu menghasilkan warna-warna

bergerak di angkasa, seperti tirai cahaya.

Aurora hanya terjadi pada belahan bumi kutub Utara dan kutub

Selatan. Yang terjadi di kutub Utara disebut aurora Borealis, aurora ini

hanya dapat dilihat pada wilayah lingkaran Arktik, di sebelah utara

Kanada, Alaska, Rusia, dan Skandianavia. Sedangkan yang terjadi di

kutub Selatan disebut aurora Australis.

Proses terjadinya aurora menimbulkan cahaya berwarna yang

merupakan hasil dari partikel atom berbeda yang mengalami benturan.

Beberapa warna yang dihasilkan aurora :

a. Aurora hijau : benturan partikel elektron dengan molekul hidrogen

b. Aurora merah : benturan partikel elektron dengan atom oksigen

c. Aurora hijau dan kuning : partikel dengan muatan bertabrakan dengan

oksigen

d. Aurora biru : partikel dengan nitrogen

Page 23: MATAHARI

20

2. GERHANA MATAHARI

Proses Terjadinya Gerhana Matahari. Gerhana matahari adalah sebuah

fenomena alam yang paling di tunggu-tunggu oleh para ilmuwan dan pecinta

fenomena alam. Pasalnya, moment gerhana matahari tidak sering terjadi, terutama

Gerhana matahari total. Proses terjadinya gerhana matahari sebenarnya sangat

sederhana, yaitu ketika bulan melintas diantara matahari dan bumi pada satu garis

lurus. Peristiwa seperti ini jarang sekali terjadi. Dalam satu tahun bisa saja terjadi

gerhana lebih dari tiga kali atau sama sekali tidak terjadi gerhana. Berikut ini

adalah gambar terjadinya gerhana matahari

Ada 3 jenis Gerhana Matahari, yaitu :

a. Gerhana Matahari Total

Gerhana Matahari Total yaitu pada saat gerhana mengalami puncaknya,

piringan Matahari tertutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Pada saat itu,

Piringan Matahari lebih kecil atau sama besar dengan piringan Bulan. Ukuran

piringan Bulan dan Matahari sendiri pun bisa berubah tergantung jarak Bumi ke

Bulan dan Bumi ke Matahari.

b. Gerhana Matahari Sebagian

Gerhana Matahari Sebagian yaitu pada saat gerhana mengalami

puncaknya, piringan Matahari hanya tertutup sebagian oleh piringan Bulan.

c. Gerhana Matahari Cincin

Gerhana Matahari Cincin yaitu pada saat gerhana mengalami puncaknya,

piringan Matahari hanya tertutup sebagian oleh piringan Bulan. Dan proses

gerhana ini terjadi apabila ukuran piringan Matahari lebih besar daripada piringan

Bulan. Sehingga menyebabkan ketika piringan Bulan terletak di depan piringan

Matahari, tidak seluruhnya piringan Matahari tertutup oleh piringan Bulan. Oleh

sebab itu di sekeliling piringan Bulan akan terlihat seperti cincin yang

mengeluarkan cahaya.

3. HALO MATAHARI

Pada dasarnya fenomena halo matahari adalah merupakan kejadian alam

yang biasa. Halo, dalam bahasa dan tulisan Latin ἅλως, juga disebut sebagai

Page 24: MATAHARI

21

nimbus atau gloriole. Merupakan fenomena optik yang menampilkan bentuk

cincin di sekitar sumber cahaya. Di alam biasanya kita lihat saat bulan purnama

atau saat matahari terang di siang hari.

Fenomena tersebut terjadi akibat refleksi dan refraksi cahaya

matahari/bulan oleh kristal-kristal es yang terdapat di awan cirrus, awan yang

terletak di tingkatan atmosfer yang disebut troposfer, sekitar 5-10 km dari

permukaan bumi. Halo adalah fenomena optikal berupa lingkaran cahaya di

sekitar sumber cahaya Matahari atau Bulan. Fenomena Halo matahari adalah

lingkaran seperti pelangi yang mengelilingi matahari. Halo matahari adalah

fenomena yang lebih sering terjadi di langit.

Adapun proses terjadinya halo matahari adalah saat awan cirus hanya

merefleksikan dan merefraksikan cahaya matahari, biasanya halo yang terbentuk

hanya cincin yang tak berwarna. Namun jika pada sudut yang tepat, bisa terjadi

juga dispersi sehingga cincin yang terjadi juga berwarna seperti halnya pelangi.

Contoh refraksi yang sederhana adalah saat anda melihat sedotan dalam gelas

berisi air terlihat patah, atau permukaan dasar kolam yang terlihat menjadi lebih

dekat ke permukaan daripada yang sebenarnya.

Refleksi yang terjadi saat cahaya melewati titik air, es atau kristal yang

transparan hanya terjadi pada sudut tertentu saja. Sudut ini ditentukan oleh index

refraksi medium tersebut. Contoh sederhana saat kita melihat akuarium pada

sudut tertentu kaca akuarium yang tembus pandang tiba-tiba menjadi cermin,

memantulkan bayangan isi akuarium.

4. SUNDOGS

Sun dog atau sundog, yang memiliki nama ilmiah parhelion atau parhelia

{dari bahasa Yunani parēlion, (παρήλιον), παρά (beside) + ήλιος (sun), “beside

the sun”} juga dipanggil “mock sun” adalah sebuah fenomena di atmosfer yang

menimbulkan suatu titik yang terang di langit, sering berupa cincin atau halo

di kedua sisi matahari.

Page 25: MATAHARI

22

Sundogs dapat muncul sebagai cahaya berwarna disebelah kanan atau kiri

matahari. Di kejauhan 22° (atau lebih) pada ketinggian yang sama dengan

mataharipada horizon.

Sundogs dapat muncul di mana saja dibelahan bumi manapun pada musim

apa saja.Meskipun demikian, penampakanya tidak selalu jelas dan terang.

Sundogs paling menyolok terlihat pada saat matahari berada di posisi yang

rendah.

Sundogs terbentuk dari plat es kristal berbentuk hexagonal pada awan sirus

yang tinggi dan dingin, atau bisa juga terbentuk pada cuaca yang sangat dingin

oleh kristal yang bernama “diamond dust” yang melayang di udara pada

ketinggian yang rendah.

Sundogs terbentuk saat cahaya memasiki bagian prisma secara hampir

vertikal dari kristal dan keluar melalui bagian lainnya dengan sudut inklinasi 60°

dari sudut datang.

Terdapat jaring pembiasan (net refraction) dari setiap face dan cahaya di

dispersi menjadi warna-warni. Sudut deviasi minimal adalah ~22°, tidak terdapat

suatu sudut pembiasan tunggal yang melalui kristal. Ini berkaitan dengan jarak

batas dalam dari sundogs terhadap matahari saat sundogs berada pada posisi

rendah.

Seiring dengan matahari merangkak naik, cahaya yang melalui kristal

bertambah tegak lurus dari horiontal plane. Sudut deviasinya meningkat dan

sundogs menjauh dari matahari. Namun, altitudenya selalu sama dengan matahari.

Sundogs berwarna merah pada sisi yang paling dekat dengan matahari,

semakin jauh, warna bergradasi menjadi oren sampai biru. Meskipun demikian,

penumpukan warna (color overlap) lebih kuat sehingga sundogs tidak pernah

berwarna murni. Warna-warna dari sundog pada akhirnya bergabung pada

parhelic circle menjadi berwarna putih.

Secara teori, diprediksikan terdapat semacam sundogs pada

planet lain. Mars mungkin memiliki sundogs yang terbentuk dari es air maupun

es CO2. Pada planet gas raksasa macam jupiter, saturnus, uranus, dan neptunus,

Page 26: MATAHARI

23

terdapat kristal dari amonia, metan dan substansi lain yang menghasilkan

halo dengan empat atau lebih sundogs.

5. SUN PILLAR (Pilar Matahari)

Sebuah pilar cahaya adalah suatu fenomena visual yang diciptakan oleh

refleksi dari cahaya dari es kristal dengan dekat horisontal paralel permukaan

planar. Cahaya dapat berasal dari matahari (biasanya pada atau rendah untuk

cakrawala) dalam hal fenomena ini disebut pilar atau pilar surya matahari. Hal ini

juga bisa berasal dari bulan atau dari sumber-sumber terestrial seperti lampu jalan

pilar ringan sejenis fenomena optik yang dibentuk oleh pantulan sinar matahari

atau cahaya bulan oleh kristal es yang hadir di atmosfer bumi.

Pilar matahari tampak seperti kolom tipis yang memanjang vertikal di atas

dan / atau di bawah sumber cahaya. Pilar matahari jelas terlihat ketika matahari

rendah atau terletak di bawah cakrawala. Biasanya membentuk busur yang meluas

dari lima sampai sepuluh derajat di luar disk surya. pilar cahaya dapat kadang-

kadang juga terlihat timbul dari bulan

Pilar matahari bukan benar-benar merupakan sinar vertikal, sebaliknya

berbentuk glints kolektif dari jutaan kristal es. Pilar matahari mengambil warna

dari matahari dan awan, pilar matahari dapat tampak putih dan pada waktu lain

nuansa kuning, merah atau ungu. Kadang-kadang mereka muncul secara vertikal

karena beberapa patch cahaya tergantung pada lokasi dari kristal awan.

Pilar matahari Kebanyakan dibentuk oleh sebuah kristal seperti piring.

Pilar piring membentuk rentang dari kristal ideal di kiri untuk varietas semi-

kepingan salju besar dan goyah. kesempurnaan optik tidak diperlukan. Seringkali

pilar adalah hanya halo di langit karena kesalahan kristal.

Pilar Atas diciptakan oleh sinar tercermin ke bawah dari wajah bawah

kristal dimiringkan. Dalam kristal piring yang berkualitas baik, sejumlah besar

pilar membentuk sinar masukkan wajah sisi, menjalani refleksi internal total

ganjil kali dari atas dan wajah basal yang lebih rendah dan kemudian

meninggalkan melalui wajah sisi berlawanan. Pembiasan pada dua wajah yang

sama dan begitu pilar tidak berwarna. Namun, pilar mengadopsi warna dari sinar

Page 27: MATAHARI

24

matahari kejadian yang mungkin sangat memerah. Turunkan pilar terbentuk

ketika cahaya ke atas tercermin dari muka kristal paling atas.

Kebanyakan lingkaran cahaya di terbaik mereka ketika kristal baik selaras.

Sebaliknya, pilar matahari membutuhkan kristal dengan besar miring. Semakin

besar miring yang lebih tinggi adalah pilar.

6. RAINBOW (Pelangi)

Pelangi merupakan suatu busur spektrum besar yang terjadi karena

pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Pelangi adalah gejala optik dan

meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit

atau medium lainnya. Di langit, pelangi tampak sebagai busur cahaya dengan

ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat hujan ringan. Pelangi juga dapat

dilihat di sekitar air terjun yang deras.

Biasanya fenomena ini terjadi ketika udara sangat panas tetapi hujan turun

rintik-rintik. Kita dapat melihat jelas fenomena ini, jika kita berdiri membelakangi

cahaya matahari. Pelangi dapat pula terbentuk karena udara berkabut atau

berembun.

Dalam ilmu fisika, pelangi dapat dijelaskan sebagai sebuah peristiwa

pembiasan alam. Pembiasan merupakan proses diuraikannya satu warna tertentu

menjadi beberapa warna lainnya (disebut juga spektrum warna), melalui suatu

media/ medium tertentu pula.

Pada pelangi, proses berurainya warna terjadi ketika cahaya matahari yang

berwarna putih terurai menjadi spektrum warna melalui media air hujan. Adapun

spektrum warna yang terjadi terdiri atas warna merah, jingga, kuning, hijau, biru,

nila, dan ungu.

Fenomena pelangi dapat pula terjadi di sekitar air terjun. Percikan air di

sekitar air terjun menjadi media untuk menguraikan warna dari cahaya matahari

yang bersinar.

Cahaya matahari adalah cahaya polikromatik (terdiri dari banyak warna).

Warna putih cahaya matahari sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya

dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Mata manusia sanggup mencerap

Page 28: MATAHARI

25

paling tidak tujuh warna yang dikandung cahaya matahari, yang akan terlihat pada

pelangi: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap

warna bernuansa dengan warna di sebelahnya. Pita ini disebut spektrum. Di dalam

spektrum, garis merah selalu berada pada salah satu sisi dan biru serta ungu di sisi

lain, dan ini ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang.

Pelangi tidak lain adalah busur spektrum besar yang terjadi karena

pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Ketika cahaya matahari melewati

butiran air, ia membias seperti ketika melalui prisma kaca. Jadi di dalam tetesan

air, kita sudah mendapatkan warna yang berbeda memanjang dari satu sisi ke sisi

tetesan air lainnya. Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari

sisi yang jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air.

Cahaya keluar kembali dari tetesan air ke arah yang berbeda, tergantung

pada panjang gelombangnya. Perbedaan panjang gelombang ini, akan

memunculkan warna-warna pada pelangi yang tersusun dengan merah di paling

atas dan ungu di paling bawah pelangi.

Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari

bersinar, tapi dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi si pengamat

harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari dibekalang orang

tersebut. Matahari, mata si pengamat dan pusat busur pelangi harus berada dalam

satu garis lurus.

7. BADAI MATAHARI

Badai Matahari terjadi ketika ada pelepasan seketika energi magnetik yang

terbentuk di atmosfer Matahari. Plasma Matahari yang meningkat suhunya hingga

jutaan Kelvin beserta partikel-partikel lainnya berakselerasi mendekati kecepatan

cahaya. Total energi yang dilepaskan setara dengan jutaan bom hidrogen

berukuran 100 megaton. Jumlah dan kekuatan badai Matahari bervariasi. Ketika

Matahari aktif dan memiliki banyak bintik, badai Matahari lebih sering terjadi.

Badai Matahari seringkali terjadi bersamaan dengan luapan massa korona. Badai

Matahari memberikan risiko radiasi yang sangat besar terhadap satelit, pesawat

Page 29: MATAHARI

26

ulang alik, astronot, dan terutama sistem telekomunikasi Bumi. Badai Matahari

yang pertama kali tercatat dalam pustaka astronomi adalah pada tanggal 1

September 1859. Dua peneliti, Richard C. Carrington dan Richard Hodgson yang

sedang mengobservasi bintik Matahari melalui teleskop di tempat terpisah,

mengamati badai Matahari yang terlihat sebagai cahaya putih besar di sekeliling

Matahari. Kejadian ini disebut Carrington Event dan menyebabkan lumpuhnya

jaringan telegraf transatlantik antara Amerika dan Eropa.

8. MIDNIGHT SUN (Matahari Tengah Malam)

Matahari tengah malam atau midnight sun adalah fenomena alam yang

terjadi pada bulan-bulan musim panas (summer) di lintang utara dekat Lingkaran

Arktik (kutub utara) dimana matahari masih terlihat di tengah malam pada waktu

lokal apabila cuaca cerah.

Pada bulan Mei banyak sekali turis Asia, Eropa Tengah akan berkunjung

ke ujung utara bumi itu untuk menyaksikan fenomena alam tersebut. Salah satu

kota tujuan untuk wisata ‘Midnight Sun’ itu adalah Tromso, Bodo, Hammerfest

dan Nordkapp.

Tromso adalah kota besar terakhir sebelum memasuki kawasan lingkaran

kutub utara. Kota ini terletak 69°40′ Lintang Utara, dan hanya berjarak 350 km

dari situ. Pada setiap bulan Mei, matahari akan tenggelam dan langsung terbit di

cakrwala kota Tromso. Nah turis-turis mancanegara biasanya berdatangan pada

bulan bulan ini.

Negara yang bisa merasakan fenomena ini antara lain: Kanada, AS,

Denmark (Greenland), Norwegia, Swedia, Finlandia, Rusia dan Islandia.

Seperempat wilayah Finlandia berada di bagian utara lingkaran Arktik.

Di daerah Svalbard, Norwegia, kita tidak akan bisa melihat sunset alias

matahari terbit mulai tanggal 19 April sampai tanggal 23 Agustus. Bayangkan

ketika kalian bangun pagi ternyata langit masih gelap.

Kebalikan dari fenomena ini disebut polar night, terjadi saat musim dingin

ketika matahari tetap berada di bawah horizon (ufuk) sepanjang hari. Bahkan

Page 30: MATAHARI

27

ekstrimnya di beberapa daerah di kutub, matahari akan terus nampak selama 6

bulan.

Durasi midnight sun akan meningkat dari hari ke hari selama titik balik

matahari pada musim panas di lingkaran kutub kemudian akan mencapai 6 bulan

pada kutub.

Di daerah kutub itu sendiri, matahari hanya terbit dan terbenam sekali

dalam setahun. Selama 6 bulan ketika matahari berada di atas ufuk, matahari akan

terus bergerak di sekitar ufuk, dan mencapai ketinggian tertinggi saat titik balik

matahari pada saat musim panas.

Page 31: MATAHARI

28

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Matahari sesungguhnya adalah sebuah bintang, tidak jauh bebeda

dengan bintang-bintang lain yang kelihatan di langit malam. Yang

membedakannya adalah jaraknya dari bumi, dan juga sebagai pusat

yang sekelilingnya menjadi tampat berputar Bumi dan berbagai planet

tatasurya

2. Lapisan-lapisan matahari :

1. Lapisan Dalam (Interior)

a. Inti Matahari

b. Zona Radiatif

c. Zona Konvektif

2. Daerah Terluar dari Matahari (Atmosfer Matahari).

a. Fotosfer

b. Kromosfer

c. Korona

3. Energi matahari dihasilkan dari reaksi inti, yaitu proses

bergabungnya atom-atom hidrogen membentuk atom-atom helium.

Reaksi inti ini disebut juga reaksi fusi. Proses ini tentunya

berlangsung dalam suhu yang sangat tinggi dalam tubuh

matahari. Selama proses terjadinya reaksi fusi, massa atom-atom

hidrogen sebagian hilang dan berubah menjadi energi.

4. Matahari sama seperti benda benda astronomi lainnya yg berputar

pada porosnya. Tapi tidak berputar seperti bumi yang padat, karena

tersusun dari gas dan plasma.

Di bagian equator berotasi lebih cepat daripada kutub matahari.

Bagian dalam matahari tidak berputar dengan cara yang sama

seperti di permukaan. Para ilmuwan percaya bahwa bagian dalam

dari matahari, termasuk inti matahari dan zona radiatif, memutar

kurang lebih seperti benda padat.

Page 32: MATAHARI

29

Bagian luar matahari, dari zona konvektif luar, berputar pada

tingkat yang berbeda yang bervariasi dengan garis lintang.

Batas antara bagian dalam yang berputar bersama sama secara

keseluruhan dan bagian luar yang berputar dengan tingkat yang

berbeda disebut “tachocline”.

5. Untuk tumbuhan matahari berfungsi untuk membantu proses

fotosintesis. Matahari juga bisa difungsikan untuk pembangkit

listrik. Gaya grafitasi matahari memiliki peran besar dalam

menjaga planet planet agar tetap berotasi dan berevolusi. Dan

untuk kesahatan matahari berperan untuk produkdi vitamin D yang

berfungsi untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang, mencegah

infeksi pada kulit, dan lain lain

Selain fungsi-fungsi vital di atas, cahaya matahari masih memiliki

banyak fungsi yang tidak akan pernah habis untuk dibahas. Sebagai

manusia, sudah sewajarnya kita bersukur atas nikmat yang

diberikan Tuhan ini dengan berperan aktif dalam menjaga

lingkungan di sekitar kita agar sinar matahari yang kita dapatkan

akan tetap pada kadar yang kita butuhkan. Ingat, pemanasan global

yang terjadi merupakan akibat dari perilaku manusia yang tidak

bertanggung jawab.

B. SARAN

Bagi para pembaca diharapkan untuk mempunyai banyak referensi

mengenai Matahari ini agar dapat lebih memahami lagi dan juga mempunyai

banyak pengetahuan mengenai matahari.

Page 33: MATAHARI

DAFTAR PUSTAKA

Endarto, Danang. 2014. Kosmografi.Yogyakarta:OMBAK

Admiranto, A. Gunawan. 2009. Menjelajahi Tata Surya.Yogyakarta:Kanisius

Afdan. 2012. Menyelidiki Energi Pancaran Matahari. Dalam

http://pustakafisika.wordpress.com/2012/11/16/menyelidiki-energi-pancaran-

matahari/. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2014.

Miftakhuddin. 2011. Pergerakan Matahari. Dalam http://miftakhuddin---

fisip09.web.unair.ac.id/artikel_detail-37770-astronomi-

Pergerakan%20Matahari.html. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2014.

Anonim. 2014. Matahari. Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Matahari. Diakses

pada tanggal 5 Oktober 2014.

Kaaro, Andita. 2012. Pengertian Bintang (Pengertian Matahari). Dalam

http://majalahkujurnalku.blogspot.com/2012/12/pengertian-bintangpengertian-

matahari.html. Diakses pada tanggal 7 Oktober 2014.

Anonim. 2013. Manfaat Sinar Maatahari bagi Kehidupan. Dalam

http://infomanfaat.com/888/manfaat-sinar-matahari-bagi-kehidupan/alam. Diakses

pada tanggal 7 Oktober 2014.

Anonim. 10 Fenomena Matahari. Dalam http://www.anneahira.com/fenomena-

matahari.htm. Diakses pada tanggal 7 Oktober 2014.

Anonim. 2013. Halo (Fenomena Optis). Dalam

http://id.wikipedia.org/wiki/Halo_(fenomena_optis). Diakses pada tanggal 10

Oktober 2014.

Fajar, Ibnu. 2013. Fenomena Halo Matahari Pagar Alam Kejadian Alam atau

Sebuh Pertanda. Dalam http://ibnufajar75.wordpress.com/2013/08/28/fenomena-

halo-matahari-pagar-alam-kejadian-alam-atau-sebuah-pertanda/. Diakses pada

tanggal 11 Oktober 2014.

Huteridotcom. 2010. 3 Matahari pernah terlihat di bumi (sudong). Dalam

http://www.huteri.com/186/3-matahari-pernah-terlihat-di-bumi-sundog. Diakses

pada tanggal 11 Oktober 2014.

Page 34: MATAHARI

Anonim. 2013. Pengertian Bintang dan Perhitungan Jaraknya dari Bumi. Dalam

http://sainsforhuman.blogspot.com/2013/03/bintang-dan-perhitungan-jaraknya-

dari.html. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2014.

Anonim. 2014. Bintik Matahari. Dalam

http://id.wikipedia.org/wiki/Bintik_matahari. Diakses pada tanggal 11 Oktober

2014.

Anonim. 2013. 10 Bintang yang terdekat dengan bumi. Dalam

http://achaqori.blogspot.com/2013/04/10-bintang-yang-terdekat-dengan-

bumi.html. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2014.

Az Zahra, Aulia. 2011. Sun PiLar (Piar Matahari). Dalam

http://simplefisika.blogspot.com/2011/06/sun-pilar-pilar-matahari.html. Diakses

pada tanggal 11 Oktober 2014.

Wahw33d, Author. 2010. Fenomena Matahari Di Tengah Malam (Midnight Sun).

Dalam http://wahw33d.blogspot.com/2010/08/fenomena-matahari-di-tengah-

malam.html. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2014.

Azizah, Nurlela. Bagaimana Matahari Terbentuk ?. Dalam

http://www.jeplax.com/2014/01/bagaimana-matahari-terbentuk.html. Diakses

pada tanggal 11 Oktober 2014.

Page 35: MATAHARI

DAFTAR GAMBAR

TATA SURYA

BINTIK MATAHARI (SUNSPOT)

Page 36: MATAHARI

STRUKTUR MATAHARI

AURORA AUSTRALIS

Page 37: MATAHARI

AURORA BOREALIS

BADAI MATAHARI

Page 38: MATAHARI

GERHANA MATAHARI CINCIN

GERHANA MATAHARI SEBAGIAN

Page 39: MATAHARI

GERHANA MATAHARI TOTAL

HALO MATAHARI

Page 40: MATAHARI

MIDNIGHT SUN (MATAHARI TENGAH MALAM)

PELANGI

Page 41: MATAHARI

SUNDOGS

SUN PILLAR (PILAR MATAHARI)