Upload
university-of-andalas
View
327
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Mengapa Manusia Bercerita???
Sejarah Narrativitas
• Dimulai dari zaman Pra Sejarah, dengan ditemukannya artefak dan peninggalan manusia purba berupa lukisan dan jejak tangan di dinding-dinding goa
• Narativitas terus berkembang dengan berbagai macam bentuk, melahirkan sastrawan dan seniman-seniman naratif yang terus berkembang pada seni lainnya
• Narativitas bersentuhan langsung dengan proses seni dan proses estetika seperti pada seni murni (lukis, pahat, patung,dll), masuk pada seni tulis dan teatrikal, hingga menjelma menjadi produk audio visual (Film dan TV)
Munculnya berbagai media massa menyebabkan kebutuhan “bercerita” semakin tinggi
cerita memasuki ranah Industri melalui televisi dan layar lebar. Konsekwensinya memasuki industri adalah pengemasan yang “layak jual” kepada penonton sehingga dibutuhkan metoda teknis dalam penggarapan proses bercerita menjadi terarah, melibatkan banyak orang dan mampu mempengaruhi alam bawah sadar (bagian dari psikoanalisa fungsi cerita yang diibaratkan seperti bermimpi)
–Christian Metz-
Skenario
cerita skenario adalah sebuah urutan kejadian yang ditata dengan rapi dan memerlukan ketelitian dalam membagi porsi peran, dialog dan durasi
dalam setiap scene-scene yang ditampilkan
Sederhananya, skenario merupakan lembar-lembarnaskah cerita film yang di dalamnya terdapat
rangkaian adegan, setting, kondisi, serta dialog-dialog tokoh dalam film
Skenario Film VS Skenario Televisi
FILM TELEVISIDRAMA DOKUMENTER
SITKOMSINETRON
PARODI
ENTERTAINMENT PROGRAM
REALITY SHOWKEREDAKSIAN
FILM LAYAR LEBAR
NarativitasEstetika
Ideologiskapital
Narativitas Audien Share
Kapital iklan
Audien Share Kapitaliklan
TELEVISI FILM
Proses Pengembangan Sekenario
Tema
Ide cerita
Premis Cerita
Sinopsis Cerita
Treatment/pembabakan
Scene Plot
Naskah/Skenario
Storyboard
• Tema
– Ini semacam garis kokoh atau benang merah arahdan jenis cerita.
– Contoh: cinta terlarang, drama keluarga, Cinderelasyindrom, cinta tak sampai, dan lain-lain. Dari sini, karakter, setting tempat, dan konflik sudahterbayangkan
• Ide Cerita
– Keunikan dalam Ide cerita
– Keunikan dalam pengemasan cerita
– Keunikan judul
– Keunikan premis
– Berani berbeda
• Premis Cerita– Merupakan inti sari yang merangkum keseluruhan
cerita berupa kalimat yang bernilai filosofis/estetis
– Premis adalah jiwa dari sebuah cerita, memberikan pesan moral bagi seluruhpemirsa/pembaca cerita.
– Premis dapat juga diartikan sebagai sebuahketerangan singkat yang menggambarkan sebuahcerita dan menjadi dasar bergeraknya alur ceritasecara keseluruhan
• Sinopsis
– Sinopsis merupakan gambaran cerita secara singkat secara keseluruhan
– sinopis adalah inti cerita sebuah film
– biasanya ditulis maksimal 2 halaman
– Dari sinopsis ini, penulis skenario akanmenjadikannya acuan dalam memecah adegandalam bentuk penomoran scene.
PembabakanDalam penulisan skenario, Kita menggunakan cara pembagian
babak untuk menyampaikan sebuah cerita. Untuk awalnya, kita mengenal struktur cerita dengan format 3 babak yang terbagi menjadi :
Babak 1 – Awal Konflik dan pengenalan karakter.
Babak 2 – Tengah atau komplikasi masalah
Babak 3 – Akhir penyelesaian Masalah.
Misalkan kita mengembangkan sebuah cerita dari sebuah sinopsis sebagai berikut dan mencoba
mengembangkannya dalam struktur cerita 3 babak.
Sinopsis:• Ani adalah seorang tuna netra yatim piatu yang
didampingi pelayan setianya. Suatu hari Ani mendapatkan harta hibah tidak terduga dari seseorang misterius dan dititipkan surat hibahnya pada sang pelayan. Sang Pelayan berubah sifat, ia berusaha menyingkirkan Ani dan hendak menguasai harta hibah tersebut. Ani yang terdesak akhirnya mendapatkan pertolongan orang misterius lainnya yang ternyata adalah adik kandung ibunya.
Pengembangannya dalam struktur 3 babak:
• Babak 1 – Ani tunanetra yatim piatu hidup dengan pelayan tiba-tiba mendapatkan harta hibah dari seorang misterius yang begitu mencintainya.
• Babak 2 – Sang Pelayan berubah sifat hendak menguasai harta dan mencoba mencelakakan Ani. Jiwa dan keselamatan Ani terancam
• Babak 3- Seorang misterius yang ternyata adik kandung almarhum ibunya Ani menyelamatkan Ani. Ia bersama Ani bahkan berhasil memberikan hukuman yang setimpal bagi sang Pelayan penghianat.
• Ketika sebuah cerita sesederhana apapun masuk dalam proses pembagian babak harus ada modifikasi karakter, aktifitas dan tempat, dilihat dari sisi pandang pemirsa.
• membuat skenario adalah memberikan cerita yang dilihat dan didengar. Anda harus dapat memadukan unsur-unsur hiburan, suspense atau beragam pesan audio visual lainnya lewat bangunan kata-kata.
Scene Plot
• Scene adalah adegan
• scene plot merupakan gerakan-gerakan gambardetail dalam sebuah adegan.
• Contoh: Jika adegannya tabrak lari, scene plotnya bisa terdiri dari korban yang sedang berjalan, pindah ke pengemudi yang ngebut, terus dan terus hingga terjadilah tabrak lari.
• Naskah/Skenario– Berisikan keterangan lengkap dari pengembangan
sinopsis
– Termasuk keterangan waktu, adegan, aktivitas, gerak dan imajinasi penulis tentang karya yang akan dibuat
– Pada beberapa poin dapat ditambahkan keterangan sinematografi (gerak kamera) namun tidak bersifat intervensi terhadap kreatifitas sutradara
Format Penulisan Skenario
1. font Courier New
2. ukuran/size 12.
3. spasi satu (1). Bukan satu setengah, bukan dua.
format dasar ini berhubungan dengan durasi film. Secara
internasional sudah diakui bahwa dengan font courier new, size 12 dan spasi 1, maka satu halaman skenario sama dengansatu menit film. 120 halaman skenario = 120 menit film, ataudua jam
Format Penulisan Skenario
1. Kepala (Scene Heading)
2. Tubuh (body)
3. Dialog
Format Penulisan Skenario
• SCENE HEADINGSetiap scene dimulai dengan kepala scene mentok kiri, dengan semua huruf kapital, dan isinya:
- nomor scene,- interior atau exterior (disingkat INT. atau EXT.) - lokasi,- waktu siang atau malam (day/night)
- pemain utama yang terlibat dalam scene tersebut.
15. INT. RUANG KELUARGA - SUBUH - IWAN, BUDI & JOKO
Format Penulisan Skenario
BODYElemen ini berisi deskripsi action, setting dan mood darisetting tersebut, posisi-posisi untuk adegan yang akandilakukan.
• Semuanya berupa deskripsi secara visual, jadi lupakanlahkata yang tidak bisa dideskripsikan secara visual.
• Contoh:Joko jatuh cinta pada Iwan dan Budi.
bandingkan dengan:
Pantat kuda. Joko menendang pantat kuda. Kudameringkik dan berlari kencang keluar kandang.
Format Penulisan Skenario
• DIALOG- dimulai dengan nama orang yang berbicara, ditempatkan
ditengah (centered), dan semuanya huruf besar.
- dialognya sendiri juga berada ditengah, dengan margin yang lebih sempit dari bagian deskripsi.
- dimulai dan diakhiri dengan dua kali spasi (longkap satu baris).
- jika diperlukan, tambahkan pengarahan action dalam tandakurung.
12. EXT. RUANG OPERASI RUMAH SAKIT (MALAM). 2 Dokter dan
Pasien
Sekelompok ahli bedah sedang berkumpul mengitari pasiennya.
Kita mengetahui sebuah suasana tegang terjadi. Mereka saling
berdebat tentang prosedur pembedahan yang benar.
DOKTER FADLY
MARI KITA COBA LAKUKAN ANESTESI SEBAGIAN SAJA.
PASIEN HARUS DALAM KONDISI SADAR UNTUK MENJALANI
OPERASI INI. SAKITNYA NGGAK SEBERAPA KOK
DOKTER AMIR
SAYA TIDAK SETUJU DENGAN USUL ANDA. SAYA TAKUT
PASIEN TIDAK CUKUP KUAT UNTUK MENAHAN SAKIT. SAYA
RASA IA HARUS DIBIUS TOTAL
Sang pasien tampak cemas, ia lebih memilih dibius total dari
pada mengalami rasa sakit.
PASIEN
DOK, KALAU BISA SAYA DIBUAT TIDAK SADAR SAJA. SAYA
TAKUT SEKALI DOK, TAKUT SAKIT! TOLONG DOK
Dokter Fadly menatap tajam pasiennya. Ia mengacungkan jarum
suntik dengan dosis setengah tepat didepan wajah pasiennya.
Elemen-elemen Utama Cerita
• Setting
• Karakter
**(akan dibahas secara khusus)
Struktur cerita dalam naskah Film (layar lebar ataupun Televisi)
Story
Structure
ACT I ACT II ACT III
Sequence seguence Sequence Sequence Sequence dst
Scene Scene Scene Scene Scene Scene Scene Scene Scene Scene Scene Scene dst
Beat/beat/beatBeat/beat/beatBeat/beat/beatBeat/beat/beatBeat/beat/beatBeat/beat/beat dst........
Dengan analogi
Story = BUKU | Act = BAB | Seguence = Sub BAB | Scene = Paragraf | BEAT : KALIMAT/KATA
The Classical Paradigm of Narrative Structure
The Inverted V Structure (abad ke-19), tokoh-tokohnya : Aristoteles (The Poetic), Gustav Freitag, Robert McKee, Linda Seger, dll
• Antagonis VS Protagonis• Inciting Incident• Act 1-3• Poin No return• Climax• Closure
CLASSICAL DESIGN
Archplot
Causality, Closed ending, Linear time, External conflict, Single protagonist, Consistent
reality, Active protagonist
MINIMALISM
Miniplot
Open Ending, Internal Conflict, Multi protagonists, Passive Protagonist
ANTI STRUCTURE
Antiplot
Coincidence,Nonlinear time, Inconsistent realities
Plot Arc
Rising actionClimax
CrisisMajor Plot PointInciting incident
Resolution
Yang harus diperhatikan dalam penulisan Skenario
1. DURASI
2. Ukuran Visual (the aspect ratio) TV (1:1.33), HDTV (1:1.77), Cinemascope (1:1.85)
3. Penonton/Audien