28
Mengapa Manusia Bercerita???

Materi presentasi pertemuan 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Materi presentasi pertemuan 1

Mengapa Manusia Bercerita???

Page 2: Materi presentasi pertemuan 1

Sejarah Narrativitas

• Dimulai dari zaman Pra Sejarah, dengan ditemukannya artefak dan peninggalan manusia purba berupa lukisan dan jejak tangan di dinding-dinding goa

• Narativitas terus berkembang dengan berbagai macam bentuk, melahirkan sastrawan dan seniman-seniman naratif yang terus berkembang pada seni lainnya

• Narativitas bersentuhan langsung dengan proses seni dan proses estetika seperti pada seni murni (lukis, pahat, patung,dll), masuk pada seni tulis dan teatrikal, hingga menjelma menjadi produk audio visual (Film dan TV)

Page 3: Materi presentasi pertemuan 1

Munculnya berbagai media massa menyebabkan kebutuhan “bercerita” semakin tinggi

cerita memasuki ranah Industri melalui televisi dan layar lebar. Konsekwensinya memasuki industri adalah pengemasan yang “layak jual” kepada penonton sehingga dibutuhkan metoda teknis dalam penggarapan proses bercerita menjadi terarah, melibatkan banyak orang dan mampu mempengaruhi alam bawah sadar (bagian dari psikoanalisa fungsi cerita yang diibaratkan seperti bermimpi)

–Christian Metz-

Page 4: Materi presentasi pertemuan 1

Skenario

cerita skenario adalah sebuah urutan kejadian yang ditata dengan rapi dan memerlukan ketelitian dalam membagi porsi peran, dialog dan durasi

dalam setiap scene-scene yang ditampilkan

Sederhananya, skenario merupakan lembar-lembarnaskah cerita film yang di dalamnya terdapat

rangkaian adegan, setting, kondisi, serta dialog-dialog tokoh dalam film

Page 5: Materi presentasi pertemuan 1

Skenario Film VS Skenario Televisi

FILM TELEVISIDRAMA DOKUMENTER

SITKOMSINETRON

PARODI

ENTERTAINMENT PROGRAM

REALITY SHOWKEREDAKSIAN

FILM LAYAR LEBAR

NarativitasEstetika

Ideologiskapital

Narativitas Audien Share

Kapital iklan

Audien Share Kapitaliklan

TELEVISI FILM

Page 6: Materi presentasi pertemuan 1

Proses Pengembangan Sekenario

Tema

Ide cerita

Premis Cerita

Sinopsis Cerita

Treatment/pembabakan

Scene Plot

Naskah/Skenario

Storyboard

Page 7: Materi presentasi pertemuan 1

• Tema

– Ini semacam garis kokoh atau benang merah arahdan jenis cerita.

– Contoh: cinta terlarang, drama keluarga, Cinderelasyindrom, cinta tak sampai, dan lain-lain. Dari sini, karakter, setting tempat, dan konflik sudahterbayangkan

Page 8: Materi presentasi pertemuan 1

• Ide Cerita

– Keunikan dalam Ide cerita

– Keunikan dalam pengemasan cerita

– Keunikan judul

– Keunikan premis

– Berani berbeda

Page 9: Materi presentasi pertemuan 1

• Premis Cerita– Merupakan inti sari yang merangkum keseluruhan

cerita berupa kalimat yang bernilai filosofis/estetis

– Premis adalah jiwa dari sebuah cerita, memberikan pesan moral bagi seluruhpemirsa/pembaca cerita.

– Premis dapat juga diartikan sebagai sebuahketerangan singkat yang menggambarkan sebuahcerita dan menjadi dasar bergeraknya alur ceritasecara keseluruhan

Page 10: Materi presentasi pertemuan 1

• Sinopsis

– Sinopsis merupakan gambaran cerita secara singkat secara keseluruhan

– sinopis adalah inti cerita sebuah film

– biasanya ditulis maksimal 2 halaman

– Dari sinopsis ini, penulis skenario akanmenjadikannya acuan dalam memecah adegandalam bentuk penomoran scene.

Page 11: Materi presentasi pertemuan 1

PembabakanDalam penulisan skenario, Kita menggunakan cara pembagian

babak untuk menyampaikan sebuah cerita. Untuk awalnya, kita mengenal struktur cerita dengan format 3 babak yang terbagi menjadi :

Babak 1 – Awal Konflik dan pengenalan karakter.

Babak 2 – Tengah atau komplikasi masalah

Babak 3 – Akhir penyelesaian Masalah.

Page 12: Materi presentasi pertemuan 1

Misalkan kita mengembangkan sebuah cerita dari sebuah sinopsis sebagai berikut dan mencoba

mengembangkannya dalam struktur cerita 3 babak.

Sinopsis:• Ani adalah seorang tuna netra yatim piatu yang

didampingi pelayan setianya. Suatu hari Ani mendapatkan harta hibah tidak terduga dari seseorang misterius dan dititipkan surat hibahnya pada sang pelayan. Sang Pelayan berubah sifat, ia berusaha menyingkirkan Ani dan hendak menguasai harta hibah tersebut. Ani yang terdesak akhirnya mendapatkan pertolongan orang misterius lainnya yang ternyata adalah adik kandung ibunya.

Page 13: Materi presentasi pertemuan 1

Pengembangannya dalam struktur 3 babak:

• Babak 1 – Ani tunanetra yatim piatu hidup dengan pelayan tiba-tiba mendapatkan harta hibah dari seorang misterius yang begitu mencintainya.

• Babak 2 – Sang Pelayan berubah sifat hendak menguasai harta dan mencoba mencelakakan Ani. Jiwa dan keselamatan Ani terancam

• Babak 3- Seorang misterius yang ternyata adik kandung almarhum ibunya Ani menyelamatkan Ani. Ia bersama Ani bahkan berhasil memberikan hukuman yang setimpal bagi sang Pelayan penghianat.

Page 14: Materi presentasi pertemuan 1

• Ketika sebuah cerita sesederhana apapun masuk dalam proses pembagian babak harus ada modifikasi karakter, aktifitas dan tempat, dilihat dari sisi pandang pemirsa.

• membuat skenario adalah memberikan cerita yang dilihat dan didengar. Anda harus dapat memadukan unsur-unsur hiburan, suspense atau beragam pesan audio visual lainnya lewat bangunan kata-kata.

Page 15: Materi presentasi pertemuan 1

Scene Plot

• Scene adalah adegan

• scene plot merupakan gerakan-gerakan gambardetail dalam sebuah adegan.

• Contoh: Jika adegannya tabrak lari, scene plotnya bisa terdiri dari korban yang sedang berjalan, pindah ke pengemudi yang ngebut, terus dan terus hingga terjadilah tabrak lari.

Page 16: Materi presentasi pertemuan 1

• Naskah/Skenario– Berisikan keterangan lengkap dari pengembangan

sinopsis

– Termasuk keterangan waktu, adegan, aktivitas, gerak dan imajinasi penulis tentang karya yang akan dibuat

– Pada beberapa poin dapat ditambahkan keterangan sinematografi (gerak kamera) namun tidak bersifat intervensi terhadap kreatifitas sutradara

Page 17: Materi presentasi pertemuan 1

Format Penulisan Skenario

1. font Courier New

2. ukuran/size 12.

3. spasi satu (1). Bukan satu setengah, bukan dua.

format dasar ini berhubungan dengan durasi film. Secara

internasional sudah diakui bahwa dengan font courier new, size 12 dan spasi 1, maka satu halaman skenario sama dengansatu menit film. 120 halaman skenario = 120 menit film, ataudua jam

Page 18: Materi presentasi pertemuan 1

Format Penulisan Skenario

1. Kepala (Scene Heading)

2. Tubuh (body)

3. Dialog

Page 19: Materi presentasi pertemuan 1

Format Penulisan Skenario

• SCENE HEADINGSetiap scene dimulai dengan kepala scene mentok kiri, dengan semua huruf kapital, dan isinya:

- nomor scene,- interior atau exterior (disingkat INT. atau EXT.) - lokasi,- waktu siang atau malam (day/night)

- pemain utama yang terlibat dalam scene tersebut.

15. INT. RUANG KELUARGA - SUBUH - IWAN, BUDI & JOKO

Page 20: Materi presentasi pertemuan 1

Format Penulisan Skenario

BODYElemen ini berisi deskripsi action, setting dan mood darisetting tersebut, posisi-posisi untuk adegan yang akandilakukan.

• Semuanya berupa deskripsi secara visual, jadi lupakanlahkata yang tidak bisa dideskripsikan secara visual.

• Contoh:Joko jatuh cinta pada Iwan dan Budi.

bandingkan dengan:

Pantat kuda. Joko menendang pantat kuda. Kudameringkik dan berlari kencang keluar kandang.

Page 21: Materi presentasi pertemuan 1

Format Penulisan Skenario

• DIALOG- dimulai dengan nama orang yang berbicara, ditempatkan

ditengah (centered), dan semuanya huruf besar.

- dialognya sendiri juga berada ditengah, dengan margin yang lebih sempit dari bagian deskripsi.

- dimulai dan diakhiri dengan dua kali spasi (longkap satu baris).

- jika diperlukan, tambahkan pengarahan action dalam tandakurung.

Page 22: Materi presentasi pertemuan 1

12. EXT. RUANG OPERASI RUMAH SAKIT (MALAM). 2 Dokter dan

Pasien

Sekelompok ahli bedah sedang berkumpul mengitari pasiennya.

Kita mengetahui sebuah suasana tegang terjadi. Mereka saling

berdebat tentang prosedur pembedahan yang benar.

DOKTER FADLY

MARI KITA COBA LAKUKAN ANESTESI SEBAGIAN SAJA.

PASIEN HARUS DALAM KONDISI SADAR UNTUK MENJALANI

OPERASI INI. SAKITNYA NGGAK SEBERAPA KOK

DOKTER AMIR

SAYA TIDAK SETUJU DENGAN USUL ANDA. SAYA TAKUT

PASIEN TIDAK CUKUP KUAT UNTUK MENAHAN SAKIT. SAYA

RASA IA HARUS DIBIUS TOTAL

Sang pasien tampak cemas, ia lebih memilih dibius total dari

pada mengalami rasa sakit.

PASIEN

DOK, KALAU BISA SAYA DIBUAT TIDAK SADAR SAJA. SAYA

TAKUT SEKALI DOK, TAKUT SAKIT! TOLONG DOK

Dokter Fadly menatap tajam pasiennya. Ia mengacungkan jarum

suntik dengan dosis setengah tepat didepan wajah pasiennya.

Page 23: Materi presentasi pertemuan 1

Elemen-elemen Utama Cerita

• Setting

• Karakter

**(akan dibahas secara khusus)

Page 24: Materi presentasi pertemuan 1

Struktur cerita dalam naskah Film (layar lebar ataupun Televisi)

Story

Structure

ACT I ACT II ACT III

Sequence seguence Sequence Sequence Sequence dst

Scene Scene Scene Scene Scene Scene Scene Scene Scene Scene Scene Scene dst

Beat/beat/beatBeat/beat/beatBeat/beat/beatBeat/beat/beatBeat/beat/beatBeat/beat/beat dst........

Dengan analogi

Story = BUKU | Act = BAB | Seguence = Sub BAB | Scene = Paragraf | BEAT : KALIMAT/KATA

Page 25: Materi presentasi pertemuan 1

The Classical Paradigm of Narrative Structure

The Inverted V Structure (abad ke-19), tokoh-tokohnya : Aristoteles (The Poetic), Gustav Freitag, Robert McKee, Linda Seger, dll

• Antagonis VS Protagonis• Inciting Incident• Act 1-3• Poin No return• Climax• Closure

Page 26: Materi presentasi pertemuan 1

CLASSICAL DESIGN

Archplot

Causality, Closed ending, Linear time, External conflict, Single protagonist, Consistent

reality, Active protagonist

MINIMALISM

Miniplot

Open Ending, Internal Conflict, Multi protagonists, Passive Protagonist

ANTI STRUCTURE

Antiplot

Coincidence,Nonlinear time, Inconsistent realities

Page 27: Materi presentasi pertemuan 1

Plot Arc

Rising actionClimax

CrisisMajor Plot PointInciting incident

Resolution

Page 28: Materi presentasi pertemuan 1

Yang harus diperhatikan dalam penulisan Skenario

1. DURASI

2. Ukuran Visual (the aspect ratio) TV (1:1.33), HDTV (1:1.77), Cinemascope (1:1.85)

3. Penonton/Audien