Upload
novi-fachrunnisa
View
1.162
Download
15
Embed Size (px)
Citation preview
MEMAHAMI GERAKAN PEDULI
KEPADA MUSTAHIQ ZAKAT DALAM
MUHAMMADIYAH
Kelompok 12
• Novi Fachrunnisa (201210410311051)
• Miatin Rahmaniyah (201210410311054)
• Muhammad Hafiz Ansari (201210410311062)
Al-Islam-Kemuhammadiyahan III
Muttawasitin A
Universitas Muhammadiyah Malang
adalah gerakan Islam yang melaksanakan dakwahdan tajdid untuk terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Muhammadiyah
Al-Ma’un: 7 ayat
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?2. Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,3. dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.4. Maka celakalah orang yang sholat,5. (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap sholatnya,6. yang berbuat ria7. dan enggan (memberikan) bantuan.
Ajaran yang secara praktis
diteladankan KH Ahmad Dahlan dengan gemar
mengasihi dan menyantuni mustadi’afin adalah
upaya penyelamatan moral bangsa.
Allah telah menciptakan apa yang ada di langit dan apayang ada di bumi untuk dinikmati dan diambilmanfaatnya. Ada usaha (kasb) manusia untukmemperoleh manfaatnya.
Kasb adalah upaya menambah nilaisehingga melahirkan nilai tambah.
Dalam surat At-Taubah : 60 penerima zakat dapat dikelompokkanberdasarkan penyebabnya, yaitu:
Pertama, ketidakmampuan dan ketidakberdayaan.
Kedua, kemaslahatan umum umat Islam.
“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk
orang-orang fakir, orang miskin, amil
zakat, yang dilunakkan hatinya
(mualaf), untuk (memerdekakan) hamba
sahaya, untuk (membebaskan) orang yang
berhutang, untuk jalan Allah dan untuk
orang yang sedang dalam
perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah.
Allah Maha Mengetahui Maha Bijaksana.”
QS. At-Taubah: 60.
Alasan pemberian dana zakat tidak dilihat dari keadaan
finansial perorangan, tetapi pada jasa atau kegiatannya.
• Yatim dan Yatim Piatu
• Fakir dan Miskin
• Gharim
• Muallaf
• Amil
• Riqab
• Sabilillah
• Ibn Sabil
1. Yatim dan Yatim Piatu
Anak yatim adalah anak yang ditinggal mati oleh
orang tuanya yang laki dan belum dewasa serta
belum dapat mencari nafkah sendiri. Kalau sudah
dewasa tidak dapat disebut yatim. Yatim piatu
adalah anak yang ditinggal mati oleh ayah dan
ibunya ketika masih kecil. Karena keadaan berat
seperti itulah maka Allah mewajibkan kepada
keluarganya yang paling dekat untuk mengurus
sebaik-baiknya.
2. Fakir dan Miskin
Orang miskin disamping tidak mampu di bidangfinansial, mereka juga tidak memilikipengetahuan dan askes. Sebagian yang lain mengatakan bahwa fakir itu lebih melaratdaripada miskin.
Bantuan finansial saja mungkin tidak akanmeningkatkan taraf hidup mereka, apabilapenyebab ketidakmampuan danketidakberdayaan mereka tidak diatasi.
3. Gharim
Aliran Syafi’iyyah menyatakan bahwa gharimmeliputi: 1) hutang karena mendamaikan duaorang yang bersengkata; 2) hutang untukkepentingan pribadi; 3) hutang karena menjaminorang lain (Al-Jaziri, 625-626).
4. Muallaf
Umumnya dipahami dengan orang yang baru masuk islam
Muallaf menurut aliran syafi’ayyah :
• Muslim yang lemah imannya agar imannya menjadi kuat
• Pemuka masyarakat yang masuk islam diharapkan dapat
mengajak kelompoknya masuk islam.
• Muslim yang kuat imannya yang dapat mengamankan
dari kejahatan orang kafir.
• Orang yang dapat menghambat tindakan jahat orang
yang tidak mau berzakat
5. Amil
Amil bertugas mulai dari penentuan wajibzakat, penghitungan, dan pemungutan zakat.
6. Riqab
Dalam sejarahnya jauh sebelum islam dating riqab terjadi karena sebab tawanan perang.
7. Sabilillah
dalam perkembangannya sabilillah tidak hanyaterbatas pada jihad, akan tetapi mencakup semuaprogram dan kegiatan yang memberikankemaslahatn pada umat islam.
8. Ibn Sabil
Ibn Sabil sebagai penerima zakat sering dipahamidengan orang yang kehabisan biaya di perjalananke suatu tempat bukan untuk maksiat.
Muhammadiyah dan Kemiskinan
Dengan berbasis teologi surat , KiaiDahlan ingin membumikan tafsir itu dalampraksis social dengan pemihakan terhadap kaummustadl’afin, dluafa, masakin dan anak yatim. Konsep itu mengilhami Muhammadiyah untukmendirikan banyak lembaga pendidikan, pantiasuhan, rumah sakit, dan tempat-tempat layanansocial lainnya.
maka…
Melalui pendidikan dari tamankanak-kanak hingga perguruantinggi,
Muhammadiyah diakui atautidak telah membantu danmendukung pencerahanmasyarakat tanpa pandangbulu.
Di bidang pendidikan, orang beragama lain boleh dan tidakdilarang belajar di sekolahMuhammadiyah.
Pendirian rumah sakitdan panti asuhan juga
merupakankepedulian sekaligussumbangannya bagi
kepentingan umat.
Kebepihakan Muhammadiyah
Terhadap Kaum Mustadi’afin
Muhammadiyah sebagai lembaga social keagamaan
dapat lebih berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat kecil.
Upaya berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat kecil. Upaya
pengentasan kemiskinan (Adh Dhha (93) : 9-10)
dan pemberdayaan social (Q.S Ar rum (3) : 28)
hendaknya tidak sebatas tindakan karikatif serta santunan social
belaka, memerangi dosa-dosa social ini.
TERIMA KASIH
Pharmac
y