25
“Membaca Zaman" •Suci Harso . Oleh:

Membaca zaman

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Membaca zaman

“Membaca Zaman"• Suci

Harso.

Oleh:

Page 2: Membaca zaman

ل�م� و�س� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ل�ى ص� الل�ه� ول� س� ر� ال� ق� “Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

أ�ن� اء� ش� إ�ذ�ا ا ع�ه� ف� ي�ر� ث�م� ت�ك�ون� أ�ن� الل�ه� اء� ش� م�ا يك�م� ف� الن2ب�و�ة� ت�ك�ون�ا ع�ه� ف� Akan berlangsung nubuwwah (kenabian) di tengah-tengah kalian selama yang Allah' ي�ر�

kehendaki lalu Dia mengangkatnya (berakhir) bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya.

�ذ�ا إ ا ع�ه� ف� ي�ر� ث�م� ت�ك�ون� أ�ن� الل�ه� اء� ش� م�ا ت�ك�ون� ف� ة� الن2ب�و� اج� ن�ه� م� ع�ل�ى ة6 ف� ال� خ� ت�ك�ون� ث�م�ا ع�ه� ف� ي�ر� أ�ن� الل�ه� اء� Kemudian berlangsung kekhilafahan sesuai manhaj kenabian selama yang Allah kehendaki ش�

lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya.

�ذ�ا إ ا ع�ه� ف� ي�ر� ث�م� ي�ك�ون� أ�ن� الل�ه� اء� ش� م�ا ي�ك�ون� ف� ا ع�اض: ل�ك>ا م� ت�ك�ون� ث�م�ا ع�ه� ف� ي�ر� أ�ن� اء� Kemudian berlangsung kerajaan yang menggigit selama yang Allah kehendaki lalu Diaش�

mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya.

�ذ�ا إ ا ع�ه� ف� ي�ر� ث�م� ت�ك�ون� أ�ن� الل�ه� اء� ش� م�ا ت�ك�ون� ف� ب�ر�ي�ة> ج� ل�ك>ا م� ت�ك�ون� ث�م�ا ع�ه� ف� ي�ر� أ�ن� اء� Kemudian berlangsung pemerintahan yang menindas (diktator) selama yang Allah kehendaki ش�

lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya.

ك�ت� س� ث�م� ة� الن2ب�و� اج� ن�ه� م� ع�ل�ى ة> ف� ال� خ� ت�ك�ون� ث�م�Kemudian akan berlangsung kembali Khilafah sesuai manhaj kenabian. Kemudian beliau diam”(Al-Musnad Imam Ahmad bin Hanbal No. Hadist : 17680)

Page 3: Membaca zaman

Ada 5 vase dalam islam sesuai hadist diatas:1. Fase kenabian(Nubuwah)2.Fase Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian) "khulafaur rasyidin"3. Fase raja menggigit(Mulkan Adhon)4. Fase Raja DIktator (Mulkan Jabbriyyan)5.Fase Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian)

Page 4: Membaca zaman

النبوة تكون

Page 5: Membaca zaman

- FASE KENABIAN –Inilah periode awal perjalanan sejarah ummat Islam. Saat itu ummat Islam dipimpin langsung oleh manusia paripurna (insan kamil), pemimpin orang-orang yang bertaqwa (imamul muttaqin), panglima para mujahid (qa-idul mujahidin), yaitu Muhammad SAW. Mereka langsung dipandu oleh figur teladan (uswatun hasanah) sejak masa kesulitan, kegoncangan di Mekah sampai jaya di Madinah. Sejak sebelum berfikir tentang perang sampai berkali-kali terjun di medan laga. Sejak sebelum berfikir tentang format kepemimpinan sampai menjadi pemimpin yang disegani di Jazirah Arab. Manusia penunggang onta yang tertata ulang persepsi (tashawwur) dan mata hati (bashirah) mereka tentang Tuhan, alam sekitar dan diri mereka sendiri, terbukti dalam sejarah memiliki kapasitas dan kapabilitas menjadi penghulu dunia (ustad ziyatul ‘alam). Beralalulah masa keemasan itu selama 23 tahun. Ketika Allah menghendaki, Ia mencabut mengakiri Fase kenabian.

Page 6: Membaca zaman

النبوة منهاج على خالفة تكون ثم

Page 7: Membaca zaman

-Khilafah ala Minhaaj Nubuwwah -

Inilah fase kedua perjalanan sejarah ummat Islam. Para ulama dan ahli sejarah sepakat bahwa periode ini adalah

pada masa khulafaur rasyidin: Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali. Masa ini fase khalifah yang lurus, jujur dan adil.

Rasulullah shalla-llahu ‘alaihi wa sallam melegitimasi masa kedua ini masih dalam koridor minhajin nubuwah (metode kenabian). Artinya periode pertama dan kedua ini adalah

masa teladan dan rujukan (referensi) ummat Islam.

Page 8: Membaca zaman

عاضا ملكا تكون ثم

Page 9: Membaca zaman

- FASE RAJA YANG MENGGIGIT –Fase kehidupan ummat Islam yang ketiga ini dikuasai oleh raja yang

menggigit. Ia datang silih berganti dengan sebutan yang berbeda-beda. Yang paling awal adalah Dinasti Umaiyah, kedua Dinasti Abasiyah dan

ketiga Dinasti turki Utsmaniyah yang berakhir pada tahun 1924. Sekitar 13 abad ummat Islam di bawah kekuasaan raja-raja yang

menggigit ini (mulkan ‘adhdhan).Pada masa ini para khalifah disebut raja, karena secara formal

menjabat khalifah tetapi pada dataran operasional pola pemerintahannya menerapkan sistem kerajaan. Kepemimpinan bukan

dilahirkan oleh syura tetapi diwariskan kepada keluarga dekat kerajaan, anak keturunannya.

Page 10: Membaca zaman

جبرية ملكا تكون ثم

Page 11: Membaca zaman

-FASE DIKTATOR (Mulkan Jabbriyyan) –- (kita skrg berada di vase ini)

Masa keempat perjalanan sejarah ummat Islam ini mengalami krisis kepemimpinan. Ummat Islam dari segi kuantitas tergolong

besar, tetapi mereka laksana gutsaa’ (buih). Mereka bukan berkumpul tetapi berkerumun. Mereka mayoritas, tetapi hati-hati

individu mereka tercabik-cabik oleh paham kedaerahan (nasionalisme) yang sempit, madzhab, aliran keagamaan dan

kepentingan. Kehadirannya tidak menggenapkan dan kepergian-nya tidak mengganjilkan. Mereka diperebutkan untuk dijadikan

mangsa binatang buas.

Page 12: Membaca zaman

Kondisi ini sebagaimana yang diisyaratkan Rasulullah shalla-llahu ‘alaihi wa sallam, “Kamu

sekalian akan dijarah beramai-ramai oleh ummat-ummat manusia seperti halnya

santapan yang dikerumuni orang-orang lapar. Karena kamu semuanya ibarat buih, jumlahnya

banyak tetapi tidak berkualitas”.

Page 13: Membaca zaman

النبوة منهاج على خالفة تكون سكت ثم ثم

Page 14: Membaca zaman

-Khilafah sesuai manhaj kenabian-

Persoalan yang esensial bagi kita bukan terletak pada kapan terjadinya khilafah atas metode

kenabian itu. Sebab, masa itu akan terjadi pada masa kita atau kemungkinan pada zaman keturunan

kita. Hadits ini adalah prediksi nubuwwah, bukan ramalan ahli nujum dan para normal. Kita tidak bangkit pun prediksi Nabi itu pun akan terjadi

Page 15: Membaca zaman

TIDAK DIHISABOLEH ALLAH

AKAN DIHISAB OLEH ALLAH

Ingat!

Page 16: Membaca zaman

Untuk itu kita sekarang perlu mempersiapkan diri menjadi bagian/elemen perubah dan

pencabut sang diktator dunia. Dengan cara :

Meneladani Rasulullah

Page 17: Membaca zaman

Meneladani Rasulullah hukumnya WAJIB

األم�ر� �ول�ي و�أ س�ول� الر� �ط�يع�وا و�أ �ه� الل �ط�يع�وا أ �وا آم�ن �ذ�ين� ال )ه�ا ي� أ �ا ي

�ن� إ س�ول� و�الر� �ه� الل �ل�ى إ د)وه� ف�ر� ي�ء/ ش� ف�ي �م� ع�ت �از� �ن ت �ن� ف�إ �م� �ك م�نو�يال

� �أ ت ن� �ح�س� و�أ �ر= ي خ� �ك� ذ�ل اآلخ�ر� � �و�م �ي و�ال �ه� �الل ب �ون� �ؤ�م�ن ت �م� �ت �ن كHai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. An-Nisaa’ [4] : 59)

Page 18: Membaca zaman

�ن� اب �ا ن �ر� ب خ�� أ �و�اس�ط�ي� ال �ي �ع�ن ي �ز�يد� ي �ن� ب م�ح�م�د� �ا �ن ح�د�ث

�يب/ م�ن �ي ب� أ ع�ن� �ة� ع�ط�ي �ن� ب ان� ح�س� ع�ن� �ان� �و�ب ث

ق�ال� ع�م�ر� �ن� اب ع�ن� Qش�ي �ج�ر� ال�ت� �ع�ث ب �م� ل و�س� �ه� �ي ع�ل �ه� الل ص�ل�ى �ه� الل ول� س� ر� ق�ال�

ق�ي ر�ز� و�ج�ع�ل� �ه� ل ر�يك� ش� ال� �ه� الل �د� �ع�ب ي �ى ت ح� �ف� ي �الس� بم�ن� ع�ل�ى و�الص�غ�ار� �ة� الذQل و�ج�ع�ل� م�ح�ي ر� Qظ�ل �ح�ت� ت

و� م�ر�ي� أ ال�ف� �ه�م� خ� م�ن ف�ه�و� / �ق�و�م ب �ه� ب �ش� ت م�ن�

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yazid -yakni Al Wasithi- telah mengabarkan kepada kami Ibnu Tsauban dari Hassan bin 'Athiyah dari

Abu Munib Al Jurasyi dari Ibnu Umar ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku diutus dengan pedang hingga Allah yang

diibadahi dan tiada sekutu bagi-Nya, rizkiku ditempatkan di bawah bayang-bayang tombak dan dijadikan kehinaan dan kerendahan bagi orang yang menyelisihi perintahku. Barangsiapa menyerupai suatu kaum berarti ia termasuk golongan mereka." (al-Musnad Imam Ahmad ibn Hanbal ; No.

Hadist : 4868 ; )

Page 19: Membaca zaman

•Pertama: Marhalah Tatsqif, yaitu tahap pembinaan dan pengkaderan untuk melahirkan individu-individu yang meyakini pemikiran (fikrah) dan metode (thariqah) partai politik guna membentuk kerangka gerakan.•Pembentukan Kutlah/hizb mabda’i dakwah•Sifat ”Sirriyah”

Page 20: Membaca zaman

Ketika pertama kali menerima wahyu, maka yang diseru rasul adalahKhadijah, istrinya (55 tahun)

Ali bin Abi Thalib, sepupunya (8 tahun)Zaid bin Haritsah, maulanya (20 tahun)

Abu Bakar ash-Shiddiq, temannya (37 tahun)

pembentukan kelompok shahabat

Zubair bin al-Awwam (8), Thalhah bin Ubaidillah (11) Arqam bin abi al-Arqam (12), Abdullah bin Mas’ud (14), Sa’id bin Zaid (20), Sa’ad bin Abi Waqash (17), Mas’ud bin Rabi’ah (17), Ja’far bin

Abi Thalib (18) Shuhaib ar-Rumi (20), Zaid bin Haritsah (20), Utsman bin Affan (20),Thulaib bin Umar (20), Khabab bin al-Arat (20), Amir bin Fuhairah (23), Mush’ab bin Umair (24),

Miqdad bin al-Aswad (24), Abdullah bin Jahsy (25), Umar bin Khattab (26), Abu Ubaidah bin Jarrah (27), Utbah bin Ghazwan (27), Abu Hudzaifah bin Utbah (30), Bilal bin Rabah (30), Ayasy

bin Rabi’ah (30), Amir bin Rabi’ah (30), Na’im bin Abdillah (30), Utsman (30), Abdullah (17), Qudamah (19),as-Saib bin Mazhun (20), Abu Salmah Abdullah (30), Abdurrahman bin Auf (30), Amr bin Yasir (30),Abu Bakar ash-Shiddiq (37), Hamzah bin Abdul Muthalib (42), Ubaidah bin al-

Harits (50)

Page 21: Membaca zaman

•Kedua: Marhalah Tafa'ul ma'al Ummah, yaitu tahap berinteraksi dengan umat agar umat turut memikul kewajiban dakwah Islam, sehingga umat akan menjadikan Islam sebagai masalah utama dalam hidupnya serta berusaha untuk menerapkannya dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.•Terbuka→ menyeru kepada umat•Pergolakan pemikiran•Perjuangan politik

Page 22: Membaca zaman

penyiksaan dan penganiayaan

Rasulullah pernah mengalami:

• dijerat lehernya

• dipukul dan dikeroyok

• disiram kotoran ternak

• dimaki dan dihina

• diboikot selama 3 tahun

Page 23: Membaca zaman

•Ketiga: Marhalah Istilamil Hukmi, yaitu tahap pengambilalihan kekuasaan, dan penerapan Islam secara utuh serta menyeluruh, lalu mengembannya sebagai risalah ke seluruh penjuru dunia•Tholabu an-nushroh

Page 24: Membaca zaman

Dakwah saat ini untuk mengembalikan kehidupan Islam sesuai manhaj dan bisyarah Rasulullah

Bersegera Berdakwah dan Melaksanakan Syariat

Mari Bersegera Meneladani Rasulullah

Page 25: Membaca zaman

BERGABUNG DAN BERJUANGLAH BERSAMA KAMI

Melanjutkan kehidupan ISLAM dengan Syariah Dan Khilafah.

HIZBUT TAHRIR INDONESIA