Upload
valencia-rizal
View
461
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Menanggapi Pembacaan Puisi Lama
Kelompok 11. Dilla Juwita Sari2. Divo Malvino3. Innes Andriani4. Ovy Nanda Putri5. Valencia Perdana Rizal6. Zhody Oscar .S..
Pengertian puisi lamaPuisi lama adalah puisi yang terikat
oleh aturan-aturan, aturan-aturan tersebut antara lain :- Jumlah Kata dalam 1 baris- Jumlah baris dalam 1 bait- Persajakan (rima)- Banyak suku kata tiap baris- Irama
Ciri-ciri puisi lama :- Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama
pengarangnya.- Merupakan sastra lisan (disampaikan dari mulut
kemulut).- Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah
baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.
Puisi lama terbagi menjadi 7, yaitu sebagai berikut :1. Mantra , ucapan-ucapan yang dianggap memiliki
kekuatan gaib2. Karmina , pantun kilat seperti pantun tetapi pendek3. Seloka , pantun berkait4. Gurindam , berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-
a-a-a dan berisi nasehat5. Syair , puisi yang bersumber dari arab6. Talibun , sejenis pantun namun mempunyai jumlah
garis yang genap7. Pantun , puisi yang dilisankan dan kadang
dilagukan
PANTUN Pantun adalah puisi yang dilisankan dan kadang dilagukanCiri-ciri nya adalah sebagai berikut :1. Memiliki empat baris terdiri dari 2 sampiran
dan 2 isi.2. Memiliki rima atau persajakan abab3. Jumlah suku kata tiap baris ialah 8 sampai 12
suku kataPantun dapat digunakan untuk mencurahkan isi hati, menyatakan : cinta kasih, suka duka, kerinduan, kekecewaan, dan sebagainya.
Hal yang dapt ditanggapi dalam pembacaan puisi meliputi hal berikut.1. Penerangan unsur irama dalam pembacaan sebuah puisi dapat diartikan sebagai pengolahan nada yang menyangkut tinggi rendah dan panjang pendeknya nada. Berkaitan dengan irama, seorang pembaca puisi harus sadar akan kekuatan napas dan jangkauan vokal yang di miliki.
2. Unsur mimik dan ekspresi dalam pembacaan puisi berkaitan dengan raut wajah dan gerak tubuh.
3. Penerapan unsur kinesik (bisikan) dalam pembacaan puisi dapat diterapkan pada kata-kata yang bersifat tanya, keluhan, atau penekanan.
4. Volume suara dalam pembacaan dapat menjakau seluruh pendengar, tidak terkesan dipaksakan, jelas, dan mantap.
5. Penghayatan terhadap puisi dangan pemahaman tema atau isi puisi tersebut.
Menanggapi berarti memberikan tanggapan. Khususnya, terhadap karya orang laain. Tujuan memberikan tanggapan adalah untuk memberikan perbaikan, semangat atau motivasi bila komentar yang diungkapkan bersifat membangun/positif.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menanggapi pembacaan puisi lama adalah sebagai berikut :1. Lafal (artikulasi), berkaitan dengan
pengucapan kata-kata.2. Intonasi atau laju kalimat3. Ekspresi, berkaitan dengan pernyataan
perasaan hasil penjiwaan isi puisi.
Jenis-jenis pantun berdasarkan isi :1. Pantun Nasihat, Pantun yang bertujuan untuk
mengarahkan atau menegur orang lain untuk menjadi lebih baik. Contoh :
Ditepi kali saya menyinggahMenghilang penat menahan jeratOrang tua jangan di sanggahAgar selamat dunia akhirat
2. Pantun Muda, Pantun yang diperuntukkan bagi kaum muda (remaja) sehingga berisikan tentang masalah cinta. Contoh :
Manis manis sekepal gulaLebih manis sesendok maduManis manis senyum si jandaLebih manis senyum bibirmu
3. Pantun jenaka, pantun yang bertujuan untuk menghibur orang yang mendengar dan dijadikan sebagai media untuk saling menyindir. Contoh:
Elok berjalan kota tuakiri kanan berbatang sepatElok orang berbini tuaPerut kenyang ajaran dapat
4. Panatun teka-teki, pantun yang berisi teka-teki atau tebakan, biasanya dibutuhkan jawaban atas teka-teki. Contoh:
Tugal padi jangan bertangguhKunyit kebun siapa galinyaKalau tuan cerdik sungguhLangit tergantung mana talinya
5. Pantun agama, pantun yang berisi nasehat atau petuah yang memiliki makna mendalam sebagai sebuah pedoman dalam menjalani hidup. Yang mendorong kita untuk tidak melanggar aturan agama. Contoh:
Kalau menegakkan benang basahAib malu orang sekampungKalau menegakkan agama yang salahHidup mengerang mati menanggung
6. Pantun adat, pantun yang menggunakan gaya bahasa bernuansa kedaerahan dan kental akan unsur adat kebudayaan tanah air. Contoh:
Lebat daun bunga tanjungBerbau harum bunga cempakaAdat dijaga pusaka dijunjungBaru terpelihara adat pusaka
7. Pantun dagang, pantun yang berisi rangkaian kata-kata yang merefleksikan nasib atau keadaan seseorang. Contoh:
Tudung saji hanyut terapungHanyut terapung diair sungaiNiat hati hendak pulang kampungapa daya tangan tak sampai
8. Pantun anak-anak, pantun yang diperuntukkan untuk anak-anak sehingga isi yang disampaikan berhubungan dengan anak-anak. Contoh:
Dibawa itik pulang petangDapat dirumput bilang-bilangMelihat ibu sudah datangHati cemas menjadi hilang
9. Pantun kepahlawanan, pantun yang berhubungan dengan semangat kepahlawanan. Contoh :
Adakah perisai bertali rambutRambut dipintal akan cemaraAdakah misai tahu takutKamipun muda lagi perkasa