29
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini sudah banyak orang yang menggunakan jaringan internet sebagai media untuk bekerja, bahkan dalam Instansi Pemerintahan, Sekolah, Universitas dan juga di setiap rumah pun kini mempunyai jaringan internet. Namun kebanyakan orang sering mengalami kesulitan karena harus mengatur IP address untuk masing-masing klien. Untuk mempermudahkan seorang administrator agar tidak mengatur IP address secara manual, kita harus menginstall DNS server dan juga DHCP server. Pada bab ini akan dibahas bagaimana cara menginstall DNS server dan DHCP server dengan baik dan benar. 1.2. Masalah Dari uraian di atas dapat diambil suatu masalah yaitu bagaimana mengistall DNS server dan DHCP server dengan baik dan benar. 1

Mengadministrasi Server Dalam Jaringan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Mengadministrasi Server Dalam Jaringan

Citation preview

Page 1: Mengadministrasi Server Dalam Jaringan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada saat ini sudah banyak orang yang menggunakan jaringan internet

sebagai media untuk bekerja, bahkan dalam Instansi Pemerintahan, Sekolah,

Universitas dan juga di setiap rumah pun kini mempunyai jaringan internet.

Namun kebanyakan orang sering mengalami kesulitan karena harus mengatur

IP address untuk masing-masing klien. Untuk mempermudahkan seorang

administrator agar tidak mengatur IP address secara manual, kita harus

menginstall DNS server dan juga DHCP server. Pada bab ini akan dibahas

bagaimana cara menginstall DNS server dan DHCP server dengan baik dan

benar.

1.2. Masalah

Dari uraian di atas dapat diambil suatu masalah yaitu bagaimana mengistall

DNS server dan DHCP server dengan baik dan benar.

1.3. Tujuan

Tujuan dilakukan kegiatan ini adalah :

1.3.1 Siswa dapat menginstallasi DHCP server dan mengimplementasikan

dalam jaringan;

1.3.2 Siswa dapat mengenal perangkat-perangkat jaringan komputer;

1.3.3 Siswa dapat menginstallasi DNS server dan mengimplementasikan

dalam jaringan.

1

Page 2: Mengadministrasi Server Dalam Jaringan

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengenalan Server

Komputer yang terhubung dalam jaringan baik lokal (LAN) maupun luas

(WAN) dalam berkomunikasi dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu client

dan server. Dalam pengertian yang sederhana client adalah komputer yang

melakukan permintaan (request) suatu layanan pada komputer server.

Sedangkan server adalah komputer yang menjawab / memberikan layanan

tertentu kepada client. Dalam contoh sederhana ketika kita melakukan ping

pada suatu komputer, maka komputer yang kita gunakan untuk melakukan

ping dapat dikatakan sebagai client dan komputer yang kita jadikan tujuan

ping dapat dikatakan server.

Secara teknis server adalah sistem komputer (software dan hardware) yang

menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server

didukung dengan prosesor yang bersifat scalable (mudah dikembangkan) dan

RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut

sebagai sistem operasi jaringan. Server juga menjalankan perangkat lunak

administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang

terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau pencetak, dan memberikan

akses kepada stasiun kerja (terminal) anggota jaringan.

2

Page 3: Mengadministrasi Server Dalam Jaringan

2.2. DNS server

Dalam bahasa Indonesia berarti sistem panamaan domain adalah sebuah

sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain

dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan

komputer baik (WAN / LAN).

DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, karena manusia

pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama

domain, daripada alamat IP Address. Analogi yang umum digunakan untuk

menjelaskan fungsinya adalah :

a. DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet dimana saat user

mengetikkan www.facebook.com pada browser, maka user akan

diarahkan ke alamat IP Address 69.171.224.11;

b. Atau dalam Phone book HP kita, domain seperti nama pemilik nomor HP

misalkan Andi, dan IP Address adalah no HP nya, misalkan kita akan

menelpon Andi maka kita akan lebih mudah mengingat dan mencari

nama Andi daripada harus menghafal no HP nya.

Sedangkan dalam proses kerjanya DNS terdiri dari 3 komponen yaitu :

a. DNS resolver, sebuah program client yang berjalan di komputer

pengguna, yang membuat permintaan DNS dari program aplikasi

(misalkan browser);

b. Recursive DNS server, yang melakukan pencarian melalui DNS sebagai

tanggapan permintaan dari resolver, dan mengembalikan jawaban kepada

para resolver tersebut;

3

Page 4: Mengadministrasi Server Dalam Jaringan

c. Authoritative DNS server yang memberikan jawaban terhadap

permintaan dari recursor, baik dalam bentuk sebuah jawaban, maupun

dalam bentuk delegasi (misalkan: mereferensikan ke authoritative DNS

server lainnya).

2.3. DHCP Server

Untuk mengalokasikan IP Address pada sebuah jaringan kecil, konfigurasi IP

Address static (manual satu per satu pada client) sangat memudahkan bagi

administrator jaringan. Namun jika jaringan sudah mulai luas/besar

(misalkan 100 komputer saja) jika menggunakan konfigurasi IP Address

static kemungkinan untuk menggunakan IP yang sama (konflik) akan lebih

besar. Ditambah lagi jika terjadi perubahan IP Address atau kerusakan pada

client dan harus mengkonfigurasi ulang, tentunya hal ini cukup melelahkan

bagi Administrator karena harus konfigurasi manual satu persatu pada client.

Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) adalah protokol yang berbasis

arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian

alamat IP dalam satu jaringan dengan memberikan (menyewakan) IP Address

pada client yang memintanya (request). Selain IP Address, banyak parameter

jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP Server, seperti default gateway dan

DNS server.

Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur

client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni

DHCP Server dan DHCP Client.

a. DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang

dapat "menyewakan" alamat IP Address dan informasi TCP/IP lainnya

4

Page 5: Mengadministrasi Server Dalam Jaringan

kepada semua client yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan

seperti Windows Server, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.

b. DHCP client merupakan mesin client yang menjalankan perangkat lunak

client DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi

dengan DHCP server. Sebagian besar sistem operasi client jaringan

(desktop) seperti Windows, GNU/Linux, Mac OS memiliki perangkat

lunak seperti ini.

5

Page 6: Mengadministrasi Server Dalam Jaringan

BAB III

METODOLOGI

3.1. Pelaksanaan

Kegiatan ini dilaksanakan secara kelompok, namun dalam pengambilan nilai

dilakukan secara individu.

3.2. Jenis Kegiatan

Kegiatan yang dilaksanakan antara lain sebagai berikut :

3.2.1 Menginstall Router PC;

3.2.2 Mengistall DNS server;

3.2.3 Menginstall DHCP server.

3.3. Waktu dan Tempat

Waktu : Pukul 07:15 s/d 15:30 WIB

Hari : Senin s/d Sabtu

Tanggal : 10 Maret s/d 25 Mei 2013

Tempat : Lab. Teknik Komputer dan Jaringan B SMKN 3 Metro

3.4. Petunjuk Pelaksanaan

3.4.1 Belajar dengan baik dan bersungguh-sungguh.

3.4.2 Mencari sumber informasi dari buku yang ada di perpustakaan atau

dari internet.

3.4.3 Memahami petunjuk yang diberikan oleh guru pembimbing.

3.4.4 Tanyakan pada guru pembimbing jika kurang mengerti.

6

Page 7: Mengadministrasi Server Dalam Jaringan

3.5 Keselamatan Kerja

Adapun diantaranya sebagai berikut :

3.5.1 Berdoalah sebelum memulai kegiatan praktik;

3.5.2 Bekerjalah sesuai cara kerja atau petunjuk yang ditentukan;

3.5.3 Pahami modul yang diberikan guru pembimbing;

3.5.4 Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel terhubung

dengan baik;

3.5.5 Gunakan peralatan yang diperlukan sesuai dengan fungsinya.

3.6 Alat dan Bahan

No. Alat dan Bahan Jumlah

1 Komputer atau laptop 2 Unit

2 Switch 1 Unit

3 Router PC 1 Unit

4 Modul DNS dan DHCP server 1 Buah

Tabel 3.1. Alat dan Bahan

3.7 Langkah Kerja

3.7.1. Langkah-Langkah Konfigurasi DNS server Pada Linux

1. Login sebagai root, setiap akan melakukan konfigurasi pastikan

login sebagai user root.

7

Page 8: Mengadministrasi Server Dalam Jaringan

2. Lakukan instalasi packet bind9 dengan perintah #apt-get

install bind9, packet terdapat pada disc 1 serta pastikan

tidak menemukan error pada proses instalasi.

Gambar 3.1.Instalasi packet bind9

3. Buka file named.conf.local dengan perintah #pico

/etc/bind/named.conf.local kemudian ketik script di

bawah ini.

Gambar 3.2.Konfigurasi file named.conf.local

4. Kemudian buat file yang berisi data-data dari domain

sekolah.sch.id baik forward master zone, maupun revers

master zone sesuai dengan nama file yang telah ditentukan

8

Page 9: Mengadministrasi Server Dalam Jaringan

masing-masing. Untuk memudahkan pembuatannya, dapat

mengcopy dari file localhost kemudian edit isinya.

5. Copy file db.local untuk membuat file forward dan copy file

db.127 untuk membuat file revers seperti berikut :

Gambar 3.3.Mengcopy file forward dan revers

6. Edit file db.sekolah.sch.id dengan perintah #pico

/etc/bind/db.sekolah.sch.id

Gambar 3.4.Konfigurasi file db.sekolah.sch.id

7. Kemudian edit file db.100.168.192 dengan perintah #pico

/etc/bind/db.100.168.192

9

Page 10: Mengadministrasi Server Dalam Jaringan

Gambar 3.5.Konfigurasi file db.100.192.168

8. Kemudian restart service bind dengan perintah

#/etc/init.d/bind9 restart dan pastikan tidak terjadi

error.

Gambar 3.6. Restart service bind9

9. Untuk memastikan tidak terdapat error, dapat kita lihat pada file

log system dengan perintah #cat /var/log/syslog

Gambar 3.7.Cek file syslog

10

Page 11: Mengadministrasi Server Dalam Jaringan

10. Jika menemukan error periksa kembali file konfigurasi sesuai

dengan error yang ditunjukkan.

11. Kemudian edit file resolv.conf dengan perintah #pico

/etc/resolv.conf seperti berikut :

Gambar 3.8.Konfigurasi file resolv.conf

12. Isikan dengan DNS server yang kita bangun. Kemudian kita

lakukan pengujian DNS server baik dari server itu sendiri

maupun dari client.

13. Pengujian DNS server paling sederhana adalah menggunakan

perintah ping, yaitu dengan melakukan ping pada alamat domain

yang kita bangun baik dari server maupun dari client.

Gambar 3.9.Tes DNS server dengan ping

14. Atau dengan perintah nslookup, dan dig, namun jika perintah ini

belum ada, install terlebih dahulu dengan perintah #apt-get

install dnsutils kemudian jalankan kedua perintah

tersebut.

11

Page 12: Mengadministrasi Server Dalam Jaringan

Gambar 3.10.Tes DNS server dengan nslookup

15. Uji dengan perintah dig.

Gambar 3.11.Tes dengan perintah dig

16. Untuk pengujian dari client pastikan setting DNS server pada

client sudah benar menggunakan IP DNS server yang kita

bangun. Pengujian pada client windows dapat dilakukan dari

command prompt dengan perintah ping dan nslookup.

Gambar 3.12.Konfigurasi DNS server client

12

Page 13: Mengadministrasi Server Dalam Jaringan

17. Pengujian dengan ping dan nslookup

Gambar 3.13.Uji DNS server dari client

3.7.2. Langkah-Langkah Konfigurasi DHCP server

Sebelum melakukan konfigurasi DHCP server, perhatikan hal-hal

sebagai berikut :

1. Topologi sama dengan praktik sebelumnya;

2. Alokasi IP Address untuk client adalah 192.168.100.10/24

sampai 192.168.100.50/24;

3. Default gateway untuk client adalah 192.168.100.1;

4. DNS server untuk client adalah 192.168.100.1 dan

192.168.202.23;

5. Siapkan DVD Master instalasi.

Kemudian ikuti langkah-langkah berikut :

1. Login sebagai root;

2. Install packet dhcp3-server dengan perintah #apt-get

install dhcp3-server;

13

Page 14: Mengadministrasi Server Dalam Jaringan

Gambar 3.14.Instalasi DHCP server

3. Pilih OK dan pastikan proses instalasi tidak mengalami error;

4. Edit file dhcpd.conf dengan perintah #pico

/etc/dhcp3/dhcpd.conf seperti di bawah ini;

Gambar 3.15.Konfigurasi dhcpd.conf

5. Restart service dhcp dengan perintah

#/etc/init.d/dhcp3-server restart;

Gambar 3.16.Restart service dhcp

6. Tampilan failed pada saat restart service dhcp pertama kali itu

dikarenakan proses penghentian (stoping) service dhcp yang

14

Page 15: Mengadministrasi Server Dalam Jaringan

belum dikonfigurasi, maka hasilnya error, setelah itu baru

menjalankan kembali dengan konfigurasi yang telah kita

tentukan (starting);

7. Untuk memastikan tidak terdapat error, lihat file log system

dengan perintah #cat /var/log/syslog

Gambar 3.17.Cek log dari dhcp

8. Untuk konfigurasi pada client windows 7 kita tinggal merubah

cara setting IP Address dari manual menjadi dynamic, kemudian

klik OK dan tunggu proses konfigurasi IP Address dari server

DHCP;

Gambar 3.18.Setting IP Dynamic pada Windows 7

15

Page 16: Mengadministrasi Server Dalam Jaringan

9. Untuk melihat IP Address yang kita dapatkan pada local area

connection klik details maka akan terlihat IP Address yang

didapatkan dari server DHCP;

Gambar 3.19.IP Address yang di dapatkan client

10. Perhatikan Value dari Property yang ditampilkan, harus sesuai

dengan yang kita tentukan pada konfigurasi DHCP server,

diantaranya :

Connection-specific DNS = option domain-name

IPv4 Address = range

IPv4 Subnet Mask = subnet

Lease Expires = default-lease-time

IPv4 Default Gateway = option routers

IPv4 DNS Server = option domain-name-

servers

Jika proses ini gagal tetapi konfigurasi DHCP server sudah

berjalan dengan benar, maka periksa media koneksi yang

16

Page 17: Mengadministrasi Server Dalam Jaringan

digunakan untuk menghubungkan client ke server DHCP (kabel

/ nirkabel).

17

Page 18: Mengadministrasi Server Dalam Jaringan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Yang Dicapai

Hasil yang dicapai siswa setelah melakukan praktik yaitu siswa dapat

menginstall DHCP server dan DNS server dalam jaringan.

4.1.1 Faktor Pendukung :

1. Adanya buku panduan yang ada di perpustakaan;

2. Adanya materi dari internet;

3. Adanya guru pembimbing sebagai fasilitator.

4.1.2 Masalah Yang Dihadapi :

1. Keterbatasan waktu praktek;

2. Terbatasnya buku yang ada diperpustakaan.

4.2. Pemecahan Masalah

1. Melakukan praktek tidak hanya di sekolah saja, melainkan dapat

dilakukan juga di rumah.

2. Apabila buku di perpustakaan tidak mencukupi dapat mencari referensi

di internet.

18

Page 19: Mengadministrasi Server Dalam Jaringan

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dalam bahasa Indonesia berarti sistem panamaan domain adalah sebuah

sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain

dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan

komputer (baik WAN / LAN).

Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) adalah protokol yang

berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan

pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan dengan memberikan

(menyewakan) IP Address pada client yang memintanya (request). Selain IP

Address, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP

Server, seperti default gateway dan DNS server.

5.2. Saran :

1. Dengarkan dan pahami penjelasan yang diberikan oleh guru;

2. Bacalah buku panduan komputer, yang di berikan oleh guru atau

mencari referensi di internet;

3. Apabila ada yang kurang jelas, jangan malu bertanya kepada guru, atau

kepada teman yang lebih mengerti;

4. Lakukan langkah-langkahnya dengan tenang, santai, dan jangan terburu-

buru.

19

Page 20: Mengadministrasi Server Dalam Jaringan

DAFTAR PUSTAKA

Modul installasi administrasi server dalam jaringan

http://f4bregaz.blogspot.com/2008/11/definisi-routing.html

http://www.catatanteknisi.com/2011/05/pengertian-cara-kerja-router.html

http://www.almuhibbin.com/2009/11/materi-modul5-routing.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Subnet_mask

www.google.com

http://lembaranpenting.blogspot.com/2010/02/tabel-subnet-mask.html

http://www.catatanteknisi.com/2011/02/mengenal-teknik-subnetting.html

http://www.id.wikipedia.org

20

Page 21: Mengadministrasi Server Dalam Jaringan

LEMBAR KONSULTASI

Nama : Anca Septiawan

Kelas : XI Teknik Komputer dan Jaringan B

NIS : 1916

No. Hari / Tanggal Keterangan Paraf

21