Upload
kortin
View
376
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
Pel. 14 Menghargai dan Mewujudkan Kejujuran
Doa Pembukaan
• Tuhan Yesus Kristus, Engkau selalu mengajarkan kami tentang kebenaran. Hari ini kami akan belajar bersama tentang upaya untuk mengembangkan sikap jujur. Dampingilah kami semua, agar kami mampu bersikap jujur dalam menumbuhkan sikap saling percaya diantara kami. Demi Yesus Kristus Putera yang bersama Dikau, kini dan sepanjang masa. Amin
IndikatorPada akhir pelajaran siswa dapat:1. Menceritakan pengalaman bertindak jujur dan
ketidakjujuran serta akibatnya2. Menjelaskan pandangan masyarakat tentang kejujuran3. Makna sikap jujur sebagai cara hidup orang beriman4. Hambatan-hambatan yang terjadi untuk bersikap jujur5. Upaya-upaya konkret untuk membangun sikap jujur
dalam hidup sehari-hari
Pentingnya Sikap Saling Percaya
• Hidup bersama akan berjalan dengan baik• Tidak mengalami hambatan untuk berkata
jujur dan benar• Kejujuran akan mengokohkan sikap saling
percaya• Relasi antara sesama menjadi harmonis, rukun
dan damai• Segala beban psikologis terhindarkan dan
akan mengalami jiwa yang lepas bebas
Aku Harus Jujur
• Jujur dan Percaya
Pemulung dan AnaknyaPak Samsudi mempunyai tiga orang anak. Yg
pertama laki-laki, sudah menikah. Yg kedua dan ketiga masih sekolah di kelas 1 dan kelas 3 SMP.
“Sebenarnya hanya dalam waktu 1 jam saja kami bisa sampai di rumah. Namun, kami bertemu paling-paling setahun sekali sewaktu Idul fitri. Selama ini saya dan istri tidak jujur dengan anak-anak tentang pekerjaan kami di sini” papar pak Samsudi.
• Dulu Pak Samsudi adalah buru pabrik, tetapi karena krisis ekonomi pabriknya bangkrut dan Pak Samsudi di-PHK. Satu-satunya jalan untuk menghidupi keluarga dan sekolah anak-anak mereka adalah menjadi pemulung.
• “Sampai saat ini anak-anak tidak tahu bahwa kami di sini bekerja sebagai pemulung. Mereka tidak pernah bertanya. Mereka hanya tahu kami bekerja di pabrik,” kata Pak Samsudi
• Pak Samsudi mengakui bahwa ia takut untuk berkata jujur. Dia kwatir jika anak-anaknya nanti malu melihat keadaan orangtuanya yang sebenarnya dan mereka melarang bekerja sebagai pemulung.
• Hal ini menyebabkan mereka jarang bertemu anak-anaknya. Mereka sangat rindu untuk dapat berkumpul dengan anak-anaknya. Pak Samsudi sebenarnya ingin anak-anaknya tahu pekerjaan mereka sebenarnya. Memang berat, tetapi cepat atau lambat, Pak Samsudi akan berkata jujur kepada anak-anaknya, sehingga mereka akan dapat berkumpul kembali. Beban berat rasa kwatir yg selama ini membelenggu hidupnya pasti akan hilang. Pak Samsudi percaya bahwa hanya dengan bantuan rahmat Tuhan yg Maha Kasih semua akan berjalan dg baik. Keyakinan Pak Samsudi dan istrinya sungguh besar, yakni bahwa hanya pada Tuhan mereka dapat berharap dan akan memenangkan pergulatan hidup ini.
Ananias dan Safira (Kis 5:1-11)
• 5:1 Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah.
• 5:2 Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
• 5:3 Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?
• 5:4 Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah."
• 5:5 Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu.
• 5:6 Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengapani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya.
• 5:7 Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi.
• 5:8 Kata Petrus kepadanya: "Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?" Jawab perempuan itu: "Betul sekian."
• 5:9 Kata Petrus: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar."
• 5:10 Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya.
• 5:11 Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu.
Pertanyaan Refleksi
1. Apakah yang dilakukan oleh Ananias dan Safira?2. Kepada siapa saja mereka telah berbuat tidak
jujur?3. Apa yang menyebabkan mereka berbuat tidak
jujur?4. Apa akibat dari perbuatan mereka? Apakah
akibat yang harus mereka tanggung memang wajar? Mengapa?
5. Apa kiranya pesan kisah di atas bagimu?
Pandangan Kristiani tentang kejujuran berdasarkan Kis 5:1-11
Ananias melakukan tindakan tidak jujur dengan harta miliknya. Ia menahan sebagian dari miliknya untuk kepentingannya sendiri
Ketidakjujuran Ananias dan Istrinya membawa akibat yg sangat fatal, yaitu kematian. Jadi, ketidakjujuran tidak hanya mendustai diri sendiri dan orang lain, tetapi juga mendustai Allah (Kis 5:4). Sikap tidak jujur merusak hubungan dengan orang lain dan dengan Allah. Orang yg tidak jujur berarti telah dirasuki oleh iblis. Ia tidak melaksanakan kehendak Allah, melainkan kemauan iblis.
Tindakan Ananias dan Safira yg dikisahkan dalm teks Kis 5:1-11
8 Kebohongan Seorang Ibu