49
METODE PENGAMBILA N SAMPEL Oleh : 1.Ainur Pujianti 2.Biastira Rachma 3.Fibriana Rahmawati 4.Fitriatul Zahro S1 Kesehatan Masyarakat

Metode pengambilan sampel

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Metode pengambilan sampel

METODE PENGAMBILAN SAMPELOleh :1. Ainur Pujianti2. Biastira Rachma3. Fibriana Rahmawati4. Fitriatul Zahro

S1 Kesehatan Masyarakat

Page 2: Metode pengambilan sampel

METODE PENGAMBILAN SAMPEL

A. Pengertian populasi dan sampelB. Kegunaan sampelC. Faktor-faktor yang perlu dipertimban

gkan D. Prosedur pengambilan sampelE. Teknik samplingF. Penentuan besarnya sampel (

sample size)

Page 3: Metode pengambilan sampel

A. Pengertian populasi dan sampel

Page 4: Metode pengambilan sampel

Pengertian populasi dan sampel

• Populasi merupakan keseluruhan gejala/satuan yang ingin ditelitikeseluruhan objek penelitian atau obyek yang diteliti

• sampel merupakan bagian populasi yang diambil untuk diteliti atau sebagian kecil jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi.contohnya seorang ibu yang “mencicipi” sayur yang dimasak untuk mengetahui apakah sayur dalam panci tersebut sudah enak atau belum.maka ibu tersebut mengambil satu sendok untuk dicicipinya, dan kalau itu sudah enak.tetapi kalau hasil cicipannya tersebut “hambar” maka sayur dalam panci tersebut juga hambar.dari contoh ini yang dimaksud populasi (kesatuan) adalah “sepanci sayur”,sedangkan “sesendok sayur” sebagai sampel(perwakilan).

Page 5: Metode pengambilan sampel

Pengertian populasi dan sampel• menurut Sugiyono populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2011:80).

• Menurut Sugiyono sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Page 6: Metode pengambilan sampel

B. Kegunaan sampel

Page 7: Metode pengambilan sampel

Kegunaan sampel1)menghemat biaya: dalam melakukan penelitian memerlukan alat penelitian yang

digunakan untuk pengumpulan data, pengolahan data yang memerlukan biaya yang relatif besar.jika dalam sebuah penelitian yang diteliti yaitu seluruh obyek/populasi maka biaya yang dikeluarkan akan lebih banyak.oleh sebab itu dengan menggunakan sampling maka biaya yang dikeluarkan dapat dikurangi.

2)mempercepat pelaksanaan penelitian : apabila dalam melakukan penelitian obyek yang diteliti sangat banyak (populasi) maka akan memerlukan waktu yang lama tetapi jika obyek yang diteliti hanya sebagian saja(sampel) maka hanya membutuhkan waktu yang sedikit sehingga penelitian akan cepat selesai.

3)menghemat tenaga: dalam melakukan sebuah penelitian jika obyek yang diteliti sangat banyak/seluruh populasi maka diperlukan tenaga yang lebih banyak dibandingkan meneliti obyek yang sedikit.

4)memperluas ruang lingkup penelitian: dalam melakukan penelitian menggunakan populasi maka cakupannya terlalu luas dan banyak sedangkan dalam penelitian sample cakupannya sedikit dan tidak terlalu luas.

5)memperoleh hasil yang lebih akurat : dalam melakukan penelitian lebih baik menggunakan sample daripada populasi karena apabila menggunakan populasi cakupannya terlalu besar di khawatirkan ada yang terlewati dan lebih merepotkan sehingga hasilnya tidak akurat.

Page 8: Metode pengambilan sampel

• Jadi populasi bukan hanya orang tapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Page 9: Metode pengambilan sampel

C. Faktor-faktor Yang Perlu Dipertimbangkan

Page 10: Metode pengambilan sampel

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan

1) membatasi populasi2) mendaftar seluruh unit yang menjadi

anggota populasi3) menentukan sampel yang akan dipilih4) menentukan teknik sampling

Page 11: Metode pengambilan sampel

D. Prosedur Pengambilan Sampel

Page 12: Metode pengambilan sampel

PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL

1)Menentukan tujuan penelitian2)Menentukan populasi penelitian3)Menentukan jenis dara yang diperlukan4)Menentukan teknik sampling5)Menentukan besarnya sampel (sample

size)6)Menentukan unit sampel yang diperlukan7)Memilih sampel

Page 13: Metode pengambilan sampel

1. Menentukan tujuan penelitian• Tujuan penelitian adalah suatu langkah

pokok bagi suatu penelitian, karena tujuan penelitian tersebut merupakan arah untuk elemen-elemen yang lain dari penelitian .

• Demikian pula dalam menentukan sampel tergantung pula pada tujuan penelitian.

• Oleh sebab itu, langkah pertama dalam mengambil sampel dari populasi adalah menentukan tujuan penelitian.

Page 14: Metode pengambilan sampel

2. Menentukan populasi penelitian• Sebelum sampel diambil harus

ditentukan dengan jelas kriteria atau batasan populasinya.

• Dengan demikian maka akan menjamin pemngambilan sampel secara tepat, dengan menentukan kriteria inklusif maupun kriteria eksklusif.

Page 15: Metode pengambilan sampel

3. Menentukan jenis data yang diperlukan

• Jenis data yang akan dikumpulkan dari suatu penelitian harus dirumuskan secara jelas.

• Apabila jenis data yang akan dikumpulkan telah mudah diumuskan secara jelas, maka dapat dengan mudah ditentukan dari mana data tersebut diperoleh atau ditentukan sumber datanya.

Page 16: Metode pengambilan sampel

4. Menentukan teknik sampling• Penentuan teknik sampling yang

akan digunakan dalam pengambilan sampel dengan sendirinya akan tergantung dari tujuan penelitian dan sifat-sifat populasi.

Page 17: Metode pengambilan sampel

5. Menentukan besarnya sampel (sample size)

• Meskipun besar/kecilnya sampel belum menjamin representatifnya atau tidaknya suatu sampel , tetapi penentuan besarnya sampel dapat merupakan langkah penting dalam pengambilan sampel.

• Secara statistik penentuan besarnya sampel ini akan tergantung pada jenis dan besarnya populasi.

• Penentuan besarnya sampel ini akan dibicarakan di dalam bagian lain.

Page 18: Metode pengambilan sampel

6. Menentukan unit sampel yang diperlukan

• Sebelum menentukan sampel yang diperlukan, terlebih dulu akan ditentukan unit-unit yang menjadi anggota populasi .

• Hal ini akan memudahkan dalam menentukan unit yang mana akan dijadikan sampel.

Page 19: Metode pengambilan sampel

7. Memilih sampel

• Apabila karakteristik populasi sudah ditentukan dengan jelas, maka kita dapat dengan mudah memilih sampel sesuai dengan karakteristik populasi tersebut.

• Dalam memilih sampel dari populasi ini dengan sendirinya berdasarkan teknik-teknik pengambilan sampel.

Page 20: Metode pengambilan sampel

E. Teknik Sampling

Page 21: Metode pengambilan sampel

• Ada dua jenis sampel yaitu:1) Teknik random (acak)

a) Pengambilan sampel secara acak sederhana (simple random sampling)

b) Pengambilan sampel secara acak sistematis (systematic random sampling)

c) Pengambilan sampel secara acak stratifikasi (stratified random sampling)

d) Pengambilan sampel secara kelompok atau gugus (cluster sampling)

e) Pengambilan sample secara gugus bertahap (multistrage sampling)2) Teknik non random

a) Purposive sampling b) Quota sampling c) Accidental sampling

Page 22: Metode pengambilan sampel

1. Random sampling

• Pengambilan sampel secara random atau acak disebut random sampling, dan sampel yang diperoleh disebut sampel random.

• Teknik random sampling ini hanya boleh digunakan apabila setiap unit atau anggota populasi itu bersifat homogeny atau diasumsikan homogen. Hal ini berarti setiap anggota populasi itu mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel

Page 23: Metode pengambilan sampel

a)Pengambilan sampel secara acak sederhana (simple random sampling)

• setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel. Apabila besarnya sampel yang diinginkan itu berbeda-beda , maka besarnya kesempatan bagi setiap satuan elementer untuk terpilih pun berbeda-beda pula.

• Teknik pengembangan sampel secara acak sederhana ini dibedakan menjadi dua cara yaitu dengan cara mengundi anggota populasi (lottery technique) atau teknik undian, dan dengan menggunakan table bilangan atau angka acak (random number).

Page 24: Metode pengambilan sampel

b) Pengambilan sampel secara acak sistematis (systematic random sampling)

• Teknik ini merupakan modifikasi dari sampel random sampling.

• Caranya adalah membagi jumlah atau anggota populasi dengan perkiraan jumlah sampel yang diinginkan, hasilnya adalah interval sampel.

• Sampel diambil dengan membuat daftar elemen atau anggota populasi secara acak anatara 1 sampai dengan banyaknya anggota populasi. Kemudian membagi dengan jumlah sampel yang diinginkan, hasilnya sebagai interval adalah X, maka yang terkena sampel adalah setiap kelipatan dari X tersebut.

Page 25: Metode pengambilan sampel

Contoh :

N (jumlah populasi) : 500 orang (No.1,2,3,……….200)

n (sampel) : yang diinginkan50I (interval) : 500 : 50 = 10

• Maka anggota populasi yang terkena sampel adalah setiap elemen (nama orang) yang mempunyai nomor kelipatan 10, misalnya no 2, 12, 32, 42, dan seterusnya sampai mencapai jumlah 50 anggota sampel.

Page 26: Metode pengambilan sampel

c) Pengambilan sampel secara acak stratifikasi (stratified random sampling)• Pengambilan sampel secara acak stratifikasi ini adalah

Jika suatu populasi yang terdiri dari unit yang berbeda atau heterogen.

• Hal ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi karakteristik umum dari anggota populasi , kemudian menentukan strata atau lapisan dari jenis karakteristik unit-unit tersebut. Penentuan strata ini dapat didasarkan bermacam-macam. Misalnya tingkat social ekonomi pasien,tingkat keparahan penyakit, umur penderita, dan lain sebagainya.

• Setelah ditentukan stratanya barulah dari masing-masing strata diambil sampel yang mewakili strata tersebut secara random atau acak.

Page 27: Metode pengambilan sampel

1) Menentukan populasi penelitian.2) Mengidentifikasi segala karakteristik dari unit-unit yang

menjadi anggota populasi , misalnya tingkat pendidikan, ekonomi, dan sebagainya.

3) Mengelompokkan unit anggota populasi yang mempunyai karakteristik umum yang sama dalam suatu kelompok atau strata,misalnya berdasarkan tingkat pendidikan(rendah, menengah, dan tinggi)

4) Mengambil dari setiap strata (tingkat pendidikan) sebagaian unit yang menjadi anggotanya untuk mewakili strata yang bersangkutan.

5) Teknik pengambilan sampel dari masing-masing strata dapat dilakukan dengan cara random atau non random.

6) Pengambilan sampel dari masing-masing strata sebaiknya dilakukan berdasarkan perimbangan(proporsional)

Langkah-langkah yang ditempuh pengambilan sampel secara stratified adalah:

Page 28: Metode pengambilan sampel

Misalnya :

1. Populasi suatu penelitian adalah ibu-ibu hamil di kelurahan beji

2. Berdasarkan pendekatan dari puskesmas, sebanyak : 250 orang ibu ( N- 250)

3. Berdasarkan perhitungan statistik, sampel yang dianggap representative adlah 60 (n=60) orang ibu hamil.

4. Cara pengambilan sampel adalah “aratified random” berdasarkan strata pendidikan , yakni : pendidikan rendah,menengah dan tinggi.

5. Maka sampel akan diambil dari masing-masing strata tersebut 20 orang (pendidikan rendah 20 orang, menengah 20 orang, dan tinggi 20 orang).

Page 29: Metode pengambilan sampel

d) Pengambilan sampel secara kelompok atau gugus (cluster sampling)

• Pada teknik ini sampel bukan terdiri dari unit individu, tetapi terdiri dari kelompok atau gugusan. Gugusan atau kelompok yang diambil sebagai sampel ini terdiri dari unit geografis (desa,kecamatan,kabupaten, dan sebagainya), unit organisasi , misalnya klinik,PKK, LKMD, dan sebaginya.

• Pengambilan sampel secara gugus , peneliti tidak mendaftar semua anggota atau unit yang ada di dalam populasi , tetapi cukup mendaftar banyaknya kelompok atau gugus yang ada di dalam populasi itu.

Page 30: Metode pengambilan sampel

Misalnya :Penelitian tentang kesinambungan imunisasi

anak balita di kecamatan X, dan menurut laporan puskesmas jumlah anak balitanya 1.500 orang (N-1.500)

Sampel yang akan diambil sebesar 20% (n-300), dengan teknik gugus adalah dengan mengambil 3 kelurahan dari 15 kelurahan yang ada di kecamatan X tersebut secara random. Kemudian semua anak balita yang berdomisili di tiga kelurahan yang terkena sampel tersebut itulah yang diteliti.

Page 31: Metode pengambilan sampel

e) Pengambilan sample secara gugus bertahap (multistage sampling)

• Pengambilan sampel dengan teknik ini dilakukan berdasarkan tingkat wilayah secara bertahap. Hal ini memungkinkan untuk dilaksanakan bila populasi terdiri dari bermacam-macam tingkat wilayah. Pelaksanaanya dengan membagi wilayah populasi ke dalam sub-sub wilayah , dan tiap sub wilayah di bagi ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil dan seterusnya.

• Kemudian menetapkan sebagian dari nwilayah populasi (sub wilayah) sebagai sampel.

Page 32: Metode pengambilan sampel

• Dari subwilayah yang menjadi sampel ditetapkan pula bagian-bagian dari subwilayah sebagai sampel, dan dari bagian-bagian yang lebih kecil tersebut ditetapkan unit-unit yang terkecil diambil sebagai sampel.

• Misalnya pelaksanaan suatu penelitian di suatu wilayah kabupaten.

• Mula-mula diambil beberapa kecamatan sebagai sampel , dari kecamatan-kecamatan yang terkena sampel ini diambil beberapa kelurahan sebagai sampel, selanjtnya dari kelurahan-kelurahan sampel ini diambil beberapa RW sebagai sampel, dan dari beberapa RW sampel diambil lagi beberapa RT sebagai sampel, dan akhirnya dari RT yang terkena sampel tersebut diambil beberapa atau seluruh unit sampel.

Page 33: Metode pengambilan sampel

Proses pengambilan sampel secara gugus bertahap :

a. Tentukan area populasi berdasarkanadministrasi pemerintahan provinsi, kabupaten, kecamatan atau kelurahan, atau karakter lain (pedesaan-perkotaan,pantai-pegunungan,dan sebagainnya).

b. Dari area populasi tersebut diambil sampel gugus di bawahnya (misalnya apabila area populasinya provinsi maka area gugus di bawahnya kabupaten).

c. Dari area gugus tersebut diambil area gugus yang dibawahnya lagi(misalnya kalua area gugus di atasnya kabupaten, maka area gugus yang dibawahnya adalah kecamatan). Dan seterusnya.

d. Akhirnya semua anggota populasi dari gugus yang paling kecil (bawah) misalnya RT, diambil sebagai sampel.

Page 34: Metode pengambilan sampel

2. NON RANDOM (NON PROBABILITY) SAMPLING

Pengambilan sampel non random adalah pengambilan sampel yang tidak didasarkan atsa kemungkinan yang dapat diperhitungkan, tetapi semata-mata. Hanya berdasarkan kepada segi-segi kepraktisan belaka.

Page 35: Metode pengambilan sampel

Teknik Metode Non Random:a) Purposive sampling : Pengambilan sampel

secara purposive didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

b) Quota sampling : Pengambilan sampel secara quota dilakukan dengan cara menetapkan sejumlah anggota sampel secara quotum atau jatah.

c) Accidental sampling: pengambilan sampel secara accidental ini dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian.

Page 36: Metode pengambilan sampel

F. Penentuan Besarnya Sampel (Sample Size)

Page 37: Metode pengambilan sampel

Penentuan Besarnya Sampel (Sample Size)

Menetapkan besarnya atau jumlah sampel suatu penelitian tergantung pada dua hal,yaitu :1. Adanya sumber-sumber yang dapat

digunakan untuk menentukan batas maksimal dari besarnya sampel.

2. Kebutuhan dari rencana analisis yang menentukan batas minimal dari besarnya sampel.

Page 38: Metode pengambilan sampel

Penentuan Besarnya Sampel (Sample Size)

1. Jumlah Sampel untuk Estimasi Proporsi

2. Jumlah Sampel untuk Estimasi Rata-Rata

3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Page 39: Metode pengambilan sampel

1. Jumlah Sampel untuk Estimasi Proporsi

Sebelum menghitung jumlah sampel, terlebih dahulu perlu diketahui tiga hal (Lameshow et al.,1990, dikutip Ariawan,1998), yakni :a. Perkiraan proporsi untuk sifat tertentu yang terjadi dalam

populasi. Apabila tidak diketahui proporsi atau sifat tertentu tersebut,maka P(proporsi=0,50 atau 50%)

b. Presisi adalah derajat ketepatan yang diinginkan, berarti penyimpangan terhadap populasi, biasanya 0,50 (5%) atau 0,10 (10%).

c. Derajat kepercayaanKeterangan : n = besar sampel = Nilai Z pada derajat kemaknaan (biasanya 95%

=1,96)P = proporsi suatu kasus tertentu terhadap populasi,

bila tidak diketahui proporsinya, ditetapkan 50% (0,50)

d = derajat penyimpanan terhadap populasi yang diiinginkan: 10% (0,10), 5%(0,05) atau 1%(0,01)

Page 40: Metode pengambilan sampel

Contoh :

Tujuan : Mengetahui prevalensi gizi buruk pada Balita di Kecamatan Sawangan.

Diketahui : a.Perkiraan proporsi (P=0,15)b.Presisi (d=0,05)c.Derajat kepercayaan 95% (

Perhitungan :

Hasil : Dibutuhkan paling sedikit 196 Balita, yang dipilih secara acak sederhana atau acak sistematis dari populasi. Dengan efek rancangan (desain efek)2, maka akan diperlukan jumlah sampel 392.

Page 41: Metode pengambilan sampel

2. Jumlah Sampel untuk Estimasi Rata-Rata

Untuk menghitung besar sampel, peneliti perlu mengetahui :

a. Perkiraan varians (kuadrat dari standar deviasi)b. Presisic. Derajat kepercayaan (Lameshow, 1990; Ariawan,

1998)Rumus:

Keterangan : σ= Perkiraan varians d= PresisiZ= nilai Z pada interval kepercayaan 1-x/2 n= jumlah sampel

Catatan : a. Rumus di atas hanya untuk estimasi rat-rata b. Rumus di atas hanya untuk sampel acak sederhana

Page 42: Metode pengambilan sampel

Contoh penggunaan :

Sebuah penelitian bertujuan untuk mengetaui rata-rata berat badan anak Balita di Kecamatan Cimanggis, dengan ketentuan : a. BB rata-rata anak balita 12,5 kgb. Standar Deviasi 6 kg (Q)c. Derajat Kepercayaan 95% (1,96)d. Simpangan maksimum dari rata-rata 1 kg (d=1)

Page 43: Metode pengambilan sampel

Sampel Untuk Uji Hipotesis Beda 2 Proporsi (Lameshow et al.,1990, dikutip Ariawan,1998)

Keterangan : n = Besar sampel P1 = Proporsi kejadian pada salah satu partisipasi pada kelompok

tertentu (misalnya proporsi hipertensi pada kelompok pria )P2 = Proporsi kejadian pada salah satu partisipasi pada kelompok

tertentu (misalnya kelompok hipertensi pada kelompok wanita)P = Rata-rata P1 dan P2 (P1+P2)/2 = Nilai Z pada derajat kemakmuran 90, 95, 99% = 1,64 , 196,

2,58. =Nilai Z pada kekuatan uji power1-….. 80,90, 95, 99% =

0,84 ,1,28, 1,64, 2,33.

Page 44: Metode pengambilan sampel

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan sampel antara lain:

1. Sampel yang lebih besar akan memberikan hasil yang lebih akurat, tetapi memerlukan lebih banyak waktu,tenaga,biaya,dan fasilitas-fasilitas lain.

2. Pengambilan sampel acak memberikan data kuantitatif yang lebih representatif dan populasi yang besar daripada pengambilan sampel yang nonrandom. Tetapi sampel yang nonrandom dapat digunakan untuk memaksimalkan data kualitatif dari sampel yang relatif kecil.

3. Besar /kecilnya sampel bukan satu-satunya ukuran untuk menentukan representatif atau tidak representatifnya terhadap populasi. Hal ini tergantung pula pada sifat-sifat populasi yang diwakilinya.

Page 45: Metode pengambilan sampel

3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria Inklusi : Kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel.

Kriteria Eksklusi : Ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel.

Page 46: Metode pengambilan sampel

Contoh :

Sebuah penelitian yang berjudul “ Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadap Imunisasi dengan Kelengkapan Imunisasi Anak Balita, di Wilayah kerja Puskesmas X”. Populasi penelitian ini jelas Ibu dan bayi yang tinggal di wilayah Puskesmas X.

Page 47: Metode pengambilan sampel

Kriteria Inklusi1. Ibu dan Anak Balita yang tinggal di Wilayah

Puskesmas X sekurang-kurangnya 1 tahun.2. Ibu yang mempunyai anak yang berumur 1-5 tahun3.Memahami Bahasa Indonesia4.Sehat jasmani dan rohani5.Mau di wawancarai

Kriteria Eksklusi1. Ibu yang tinggal di wilayah Puskesmas X kurang dari

1 tahun2. Ibu yang mempunyai anak balita yang berumur

kurang dari 1tahun, dan lebih dari 5 tahun.3.Tidak memahami Bahasa Indonesia4. Ibu anak balita yang sedang sakit5.Tidak bersedia di wawancarai.

Page 48: Metode pengambilan sampel

Daftar pustaka

• Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: AFABETA, cv.

• Notoatmodjo soekidjo. 2012. Metodologi penelitian kesehatan. jakarta : Rineka cipta.

Page 49: Metode pengambilan sampel

TERIMAKASIH